(Acceptance Sampling)
12 – Pengendalian Kualitas
Debrina Puspita Andriani
RENCANA PENERIMAAN SAMPEL
(Acceptance Sampling Plans)
ìRencana penerimaan sampel adalah prosedur yang
digunakan dalam mengambil keputusan terhadap
produk-produk yang dihasilkan perusahaan.
ìBukan merupakan alat pengendalian kualitas, namun
alat untuk memeriksa apakah produk yang dihasilkan
tersebut telah memenuhi spesifikasi.
ìAcceptance sampling digunakan karena alasan :
ìDengan pengujian dapat merusak produk.
ìBiaya inspeksi yang Mnggi.
ì100 % inspeksi memerlukan waktu yang lama, dll.
2+ vs. –
Acceptance Sampling
Keunggulan
biaya lebih murah
meminimalkan kerusakan mengurangi kesalahan dalam inspeksi
dapat memotivasi pemasok bila ada penolakan bahan baku.
Kelemahan
adanya resiko penerimaan produk cacat atau penolakan produk baik membutuhkan perencanaan dan pendokumentasian prosedur pengambilan sampel.
tidak adanya jaminan mengenai sejumlah produk tertentu yang akan memenuhi spesifikasi.
sedikitnya informasi mengenai produk.
Pengujian
Acceptance Sampling
Jenis Data
ì
Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling)
untuk Data Variabel
12 – Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-Mail : debrina@ub.ac.idì
Outline
ì Pengambilan dan penerimaan data variabel didasarkan pada rata-rata dan standar deviasi, serta distribusi frekuensi ì Data variabel adalah karakterisMk mutu pada skala numerik seperM Mnggi, tekanan, suhu, panjang,dsb ì Ada kondisi tertentu yang membutuhkan pengambilan sampel untuk data variabel (misalnya: sampel harus berdistribusi normal). ì Pengambilan data berdasarkan pada rata-rata, standar deviasi, dan distribusi frekuensi ì Teknik ini dilakukan jika: ì Jika pengujian bersifat destrukMf ì High cost ì Kebutuhan akan informasi seberapa jauh penyimpangan 8 Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data Variabel
Pengantar
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan
ìJumlah sample lebih sedikit
ìMenyediakan lebih banyak
informasi terutama dapat
mengetahui seberapa jauh
penyimpangan atau
kesalahan yang terjadi
ìBermanfaat untuk usaha
perbaikan mutu
Kekurangan
ì
Pengambilan sample harus
dibagi ke dalam beberapa
karakterisMk proses
ìBiaya administrasi lebih
Mnggi
ìSeringkali terjadi beberapa
sample data variabel dapat
diganM dengan hanya 1
sample atribut
Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data VariabelJenis Perencanaan Variabel
Presentase ketidaksesuaian
ìPlans that control the lot or
process frac5on defec5ve (or
nonconforming). [Procedure 1]
ìDirancang untuk menentukan
proporsi produk yang berada di
luar batas spesifikasi.
ìUntuk menyelesaikan
permasalahan ini dapat
digunakan standar ANSI/ASQC
ZI. 9 -1993
Parameter proses
ì Plans that control a lot or process parameter (usually the mean). [Procedure 2] ì Dirancang untuk mengendalikan rata-rata dan penyimpangan atau standar deviasi dari distribusi produk pada Mngkat tertentu. ì Untuk menyelesaikan masalah ini dapat digunakan metode acceptance control chart, sequen5al sampling for variable, dan hypothesis tes5ng 10 Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data VariabelANSI/ASQC ZI.9 dan MIL-STD 414
ì
ANSI/ASQC ZI.9 adalah perencanaan sample yang
berdasar pada AQL yang mengasumsikan bahwa
distribusi normal dengan menggunakan variabel
acak
ì
Perencanaan pengambilan sample ini ditunjukkan
dengan nilai-nilai numerik dari AQL dengan jarak
0,10 % sampai dengan 10 %
ì
Standar ini membuat ketentuan yang melipuM 9
prosedur yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi
Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data VariabelProsedur Dalam ANSI
Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling) untuk Data Variabel 12 Variabilitas Mdak diketahui (metode standar deviasi) Variabilitas Mdak diketahui (metode jarak) Variabilitas diketahui Spesifikasi Tunggal Spesifikasi Gandaì Apabila variabilitas Mdak diketahui maka dapat menggunakan metode jarak atau standar deviasi, dimana metode jarak digunakan untuk sampel yang besar dan sebaliknya. ì Ada dua spesifikasi tunggal dan ganda dengan dua prosedur bentuk 1 dan 2 yang memberikan keputusan sama. ì Apabila variabilitas diketahui maka dapat memilih menggunakan spesifikasi tunggal atau ganda dengan bentuk 1 dan 2 sebagai pilihannya. ì Bentuk satu ì menggunakan nilai jarak atau beda standar yang ditunjukkan dalam standar deviasi (antara rata-rata proses dengan batas spesifikasi tertentu) ì nilai acuan lebih dari atau sama dengan k, maka produk diterima ì Bentuk dua
Prosedur (2)
ìTingkat inspeksi
ìInspeksi umum (general)
ìInspeksi khusus (special)
ìInspeksi umum sama dengan analisis yang dilakukan
untuk ANSI Z1.4, dimana
ìInspeksi Tingkat II terlebih dahulu digunakan
ìInspeksi Tingkat III akan mengurangi risiko produsen,
sedangkan Inpeksi Tingkat I akan memperbesar risiko
konsumen.
ìInspeksi khusus digunakan apabila ukuran sample kecil
dan harus memberikan toleransi pada resiko yang besar
ì
Standar memiliki 3 macam inspeksi:
ì
Normal
ì
Ketat (
5ghtened
)
ì
Longgar (
reduced
)
ì
Tiga Mngkatan dalam inspeksi umum:
ì
Tingkat I (sedikit perbedaan, sample sedikit)
ì
Tingkat II (umum)
ì
Tingkat III (banyak perbedaan, sample banyak)
Langkah Perhitungan ANSI/ASQC Z1.9
ìUntuk Metode Deviasi Variabilitas diketahui Standard,
langkah-langkah perhitungan berikut digunakan:
ì Pilih Mngkat pemeriksaan yang tepat ì Tentukan nilai AQL yang akan digunakan untuk aplikasi ì Tentukan ukuran sampel untuk populasi ì Pilih sampel acak dari populasi ì Sampel uji dan merekam parameter yang diinginkan ì Tentukan mean dan standar deviasi untuk seMap populasi ì Tentukan Indeks Kualitas (Qu dan Q) ì Tentukan Pu dan Pl nilai menggunakan Qu dan Ql ì Tambahkan ke Pu Pl untuk mendapatkan keMdaksesuaian persen yang sebenarnya (% ncf) ì Bandingkan % ncf aktual dengan % ncf yang memungkinkan untuk menentukan status diterima/ditolak 16Tabel 1. Konversi Ukuran
Sampel
18