• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN I - LAPORAN AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN I - LAPORAN AKHIR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan diberlakukannya undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 12 Tahun 2008, yang memberikan kewenangan kepada daerah dalam mengelola surnber daya yang dimiliki, untuk kemakmuran daerah dan kemakmuran rakyatnya sekaligus menambah paradigma pembangunan yang tadinya terpusat dan vertikal-sektoral, menjadi lebih terdesentralisasi, horisontal dan terkoordinasi.

Dengan demikian setiap Pemerintah Daerah harus mampu memberikan arahan Pembangunan yang optimal dan berkelanjutan yang dapat terlihat dari aspek perencanaan, aspek pengelolaan sumber daya dan aspek kelembagaannya sesuai amanat undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Hal ini berarti pembangunan daerah harus tetap dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menggunakan dan memanfaatkan potensi sumber daya secara optimal.

Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya mendesain satu konsep perencanaan yakni Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya. Konsep perencanaan ini telah dibakukan dan menjadi prasyarat dalam pengajuan anggaran pembiayaan ke Pemerintah Pusat. Proses penyusunan/review RPIJM ini merujuk kepada dokumen RPJM Nasional – RPJM Provinsi

(2)

Pematangsiantar, fokus domain perencanaannya adalah pada upaya peningkatan kualitas hidup manusia dalam pembangunan Bidang PU Cipta Karya.

Dengan demikian, daerah mempunyai kewenangan untuk menentukan pola dan bentuk kawasan yang akan dikembangkan berdasarkan potensi dan produk unggulan daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Kegiatan pekerjaan “Penyusunan Masterplan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kota Pematangsiantar dalam rangka memberikan arahan pembangunan yang optimal dan berkelanjutan yang dapat terlihat dari aspek perencanaan, aspek pengelolaan sumber daya dan aspek kelembagaannva, sesuai amanat Undang - Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

RPIJM tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi Rencana Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ataupun Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), namun RPIJM merupakan dokumen teknis operasional pembangunan yang berisikan rencana investasi sesuai kebutuhan dan kemampuan daerah.

Oleh karena itu diupayakan suatu telaahan yang fokus kepada perumusan masalah, perumusan rencana, dan perumusan program. Sub bidang telaahannya adalah :

1. Air minum 2. Air limbah 3. Drainase 4. Persampahan

5. Penataan Bangunan dan Lingkungan 6. Pengembangan Permukiman

Program dan kegiatan yang diusulkan merupakan hasil tinjauan dari sejumlah aspek seperti : (1) Pembiayaan, (2) Kelembagaan, (3) Teknis, (4) Regulasi, (5) Sumber Daya Manusia, (6) Peran serta masyarakat dan swasta.

(3)

Diharapkan bahwa program dan kegiatan menggambarkan satu integrasi perencanaan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), intergrasi pembiayaan dan sinergi pelaksanaan antar SKPD.

Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Pematangsiantar merupakan dokumen yang dapat memberikan gambaran tentang :

1. Prioritas pembangunan Bidang Cipta Karya Kota Pematangsiantar.

2. Portofolio pembiayaan, mulai dari pembiayaan APBD Kota Pematangsiantar, APBD Provinsi dan APBN bahkan pembiayaan dari pinjaman atau hibah dari pihak lain.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan RPIJM pada dasarnya harus bertitik tolak (mengacu) kepada peraturan perundangan maupun kebijakan yang berlaku pada saat RPIJM disusun. Peraturan dan perundangan maupun kebijakan yang perlu diacu tersebut diantaranya adalah sebagaimana berikut:

 Undang Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;

 Undang Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

 Undang Undang Nomor I tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

 Undang Undang Nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

 Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan PembangunanNasional;

 Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

 Undang Undang, Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimban-gan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

 Undang Undang Nomor 38 tahun 2004 tentang Jalan;

(4)

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan secara umum adalah sebagai berikut :

 Menyeluruh (komprehensif) dan mencakup seluruh sektor yang terkait, mengacu pada Visi pembangunan kota dan Rencana Tata Ruang serta menentukan arah dan strategi pembangunan kota.

 Disusun melalui proses partisipatif & melibatkan stakeholder terkait

 Memuat kajian terhadap kondisi eksisting dan permasalahan kota.

 Memuat rencana investasi pembangunan sarana dan prasarana (hard infrastructure) serta rencana peningkatan kapasitas (soft infrastructure) yang didukung dengan kalayakan teknis, teknologis, ekonomi, finansial, sosial, dan lingkungan berdasarkan kondisi eksisting dan lingkungan strategis yang dihadapi.

 Penetapan sasaran strategis daerah/ nasional yang terkait dengan fokus pada upaya pengurangan kemiskinan, pengembangan ekonomi lokal, dan peningkatan pelayanan publik (urban/rural services) yang lebih baik.

 Penetapan rencana tindak peningkatan pendapatan dan kapasitas manajemen daerah.

1.4 Tujuan dan Pentingnya RPIJM

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPJM) Bidang Cipta Karya Kota Pematangsiantar tahun 2018 – 2023 ini dibuat dengan maksud agar tersedianya dokumen panduan dan rujukan dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Pemerintah Kota Pematangsiantar untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang dan sekaligus dapat menjadi dokumen Program/Anggaran Kerja antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kota Pematangsiantar yang kelayakannya dapat dipertanggung jawabkan.

Sementara tujuan review RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Pematangsiantar Tahun 2018 – 2023 ini antara lain sebagai berikut:

(5)

a) Memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap kemajuan dari implementasi desentralisasi dan otonomi daerah terhadap peningkatan kinerja perekonomian dan pembangunan daerah.

b) Memberikan gambaran mengenai kondisi dan potensi, serta permasalahan yang dihadapi Kota Pematangsiantar saat ini di bidang Cipta Karya.

c) Untuk menetapkan arah kebijakan dan strategi kebijakan pembangunan daerah dalam jangka waktu 5 tahun ke depan (2018-2023) sesuai dengan kondisi, potensi, dan dinamika serta masalah yang dihadapi oleh masyarakat di daerah ini.

d) Untuk memformulasikan tujuan, sasaran, program-program pembangunan yang menjadi prioritas pembangunan daerah dalam rentang waktu lima tahunan, baik yang dibiayai APBD Provinsi, APBD Pemerintah Kota Pematangsiantar, maupun yang dibiayai APBN, maupun bantuan luar negeri dan investasi swasta (dunia usaha).

e) Menjadi panduan bagi semua pemangku kepentingan di Kota Pematangsiantar, terutama pihak eksekutif dan legislatif dalam melaksanakan tugas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.

Materi yang tercakup dalam dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Pematangsiantar pada dasarnya berisi materi penjelasan yang mencakup hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai rambu-rambu dalam review RPIJM, kebijakan, prioritas program, format dan muatan substansi yang perlu dikandung di dalam sebuah dokumen RPIJM.

Adapun cakupan materi dokumen RPIJM Kota Pematangsiantar 2018–2023, yaitu:

1. Rencana Program Infrastruktur Jangka Menengah Bidang Cipta Karya terutama yang dibiayai dari APBN maupun APBD (Cost Sharing maupun Joint Program) Provinsi maupun Kota dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam RPJP,

(6)

2. Memuat materi rinci Rencana Program Bidang Cipta Karya selama 5 (lima) tahun ke depan meliputi :

 Kesepakatan program/anggaran sebagai ringkasan memorandum program.  Program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya dalam penyediaan

perumahan dan permukiman; perbaikan perumahan dan permukiman; penyehatan lingkungan permukiman (pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, penanganan drainase), penyediaan dan pengelolaan air minum, penataan bangunan.

 Analisis Keuangan Daerah dan Pembiayaan Program  Rencana Peningkatan Pendapatan Daerah.

 Rencana Pengembangan Kelembagaan Daerah,  Lampiran Penunjang.

1.5 Mekanisme dan Kerangka Kerja Penyusunan RPIJM

Mekanisme penyusunan RPIJM pada prinsipnya mengacu kepada diagram alur proses perencanaan sebagaimana terlihat pada Mekanisme penyusunan RPIJM pada prinsipnya mengacu kepada diagram alur proses perencanaan sebagaimana terlihat pada bagan dibawah ini.

(7)

Gambar 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan indeks kualitas visual dan fungsional pada vertisols (T0), varietas Seashore paspalum yang paling baik terdapat pada P4T0 (Siak)

Berdasarkan penelitian dari 76 item (masing-masing 38 untuk kasus 1 Ramadan dan 38 untuk kasus 1 Syawal, maka dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut: Dari data yang terhimpun

Untuk mendukung pencapaian visi Kabupaten Malang yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Malang yang Mandiri, Agamis, Demokratis, Produktif, Maju, Aman, Tertib dan

Untuk megetahui pengaruh simultan Return on Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Cash Ratio (CR), dan Quick Ratio (QR) variabel terhadap harga saham perusahaan makanan dan

Waduk memiliki catchment area paling luas, karena waduk tergolong tipe perairan buatan, akibatnya volume air banyak, dan kandungan mineral tinggi (tergolong meso- eutrofik)

Persamaan di atas menunjukkan bahwa perubahan positif untuk variabel independen dalam hal ini metode pemberian tugas terstruktur akan memberikan perubahan yang positif

Hasil analisis regresi sederhana yaitu dilihat dari r square, motivasi memiliki pengaruh sebesar 41,30% terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Lengkong Kota Bandung

Dalam hal terdapat perbedaan data antara DIPA Petikan dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database