Manusia dan Hasrat
Manusia dan Hasrat
Gracia Echy 1213012 Gracia Echy 1213012 Georgiana 1213012 Georgiana 1213012 Rosalinda Mintre 1213012013 Rosalinda Mintre 1213012013 Indra Susanto 1213012 Indra Susanto 1213012
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Hal-hal yang perlu diperhatikan
sebelum mempelajari bab ini...
sebelum mempelajari bab ini...
•
• Manusia perlu mengetahui sisi-Manusia perlu mengetahui sisi-sisi “gelap” yang ada disisi “gelap” yang ada di
dalam dirinya agar dapat mampu
dalam dirinya agar dapat mampu menjaga jarak danmenjaga jarak dan menata dorongan-dorongan hasrat tersebut. Tanpa menata dorongan-dorongan hasrat tersebut. Tanpa mengetahuinya, manusia akan dijajah oleh hasratnya mengetahuinya, manusia akan dijajah oleh hasratnya sendiri.
sendiri.
•
• Hasrat adalah sumber Hasrat adalah sumber kkebahagiaan yang ebahagiaan yang membuatmembuat
hidup manusia semakin manusiawi. Tanpa hasrat, hidup manusia semakin manusiawi. Tanpa hasrat, manusia tidak akan pernah jadi manusia.
manusia tidak akan pernah jadi manusia.
•
• Hasrat manusia punyHasrat manusia punya nama jelea nama jelek akibatk akibat
kesalahpaham
kesalahpahaman, ideologi, an, ideologi, dan kontrdan kontrol berlebihanol berlebihan terhadap hasrat itu sendiri. Oleh
terhadap hasrat itu sendiri. Oleh karkarena itu, ena itu, janganjangan
memandang dan memahami hasrat sebagai bagian dari memandang dan memahami hasrat sebagai bagian dari kemanusiaan kita, dan bukan sebagai preversi, cacat, kemanusiaan kita, dan bukan sebagai preversi, cacat, apalagi sebagai godaan setan.
I. Pendahuluan
1. Hasrat adalah unsur halus dalam diri manusia
yang sulit dipahami
2. Diri manusia adalah sesuatu yang rumit,
elusif (lolos dari genggaman konsep), bahkan
ambigu.
3. Ketika kita sudah merasa mengenal diri kita
sendiri, pada saat yang sama, diri itu lolos
dari pemahaman kita, dan berubah menjadi
sesuatu yang lain.
II. Tujuan Hasrat
•
Menurut Blackburn, hasrat manusia yang
paling mendasar adalah hasrat seksual.
•
Akan tetapi, seks bukanlah akar terdalam dari
hasrat dalam seks yang bertujuan.
•
Hasrat menjadi lenyap di dalam seks yang
bertujuan.
•
Seks bukan bertujuan untuk seks, melainkan
di luar seks itu sendiri.
•
Pada anak muda, seks dilakukan sebagai cara
sekaligus sebagai tujuan pada dirinya sendiri.
II. Tujuan Hasrat
•
Tujuan Seks
•
Puncak Kenikmatan Seks
•Kesimpulan
II.A. Tujuan Seks
• Tujuannya bukan seks itu sendiri, melainkan
orgasme dan ejakulasi.
• Tujuan tersebut bertentangan dengan anggapan
Blackburn yang mengatakan kalau orgasme
adalah gangguan yang tidak diinginkan. Orgasme membuat kenikmatan berhubungan seks putus.
• Hal itu disimpulkan dengan pernyataan Bertrand
Russell yang mengatakan bahwa hasrat adalah dorongan yang mengarah pada pemusnahan dirinya sendiri, seperti pada seks.
II.B. Puncak Kenikmatan Seks
• Orgasme adalah puncak momen kenikmatan yang layak
menjadi tujuan. Orang tidak akan berhenti berhubungan seks sampai ia tiba pada tujuan kenikmatan tersebut.
• Akan tetapi menurut Blackburn, yang menjadi sumber
kenikmatan bukanlah tujuan semata, melainkan prosesnya.
• Kalau dilihat dalam kacamata kehidupan kita
sehari-hari, yang nikmat di dalam hidup bukanlah kenikmatan pencapaian tujuan itu sendiri, tetapi juga jerih payah dan usaha yang dilakukan untuk mencapai kenikmatan.
II.C. Kesimpulan
•
Secara biologis hasrat mungkin hanya soal
rangsangan seksual.
•
Akan tetapi menurut Blackburn, hal demikian
salah. Orang bisa mendapatkan rangsangan
seksual dari hal-hal tertentu seperti
obat-obatan tanpa harus memiliki hasrat.
II.C. Kesimpulan
• Tujuan dari hasrat adalah pemenuhan
kenikmatan.
• Ada 2 macam kenikmatan yang dipenuhi pada
saat berhubungan seks, yaitu kenikmatan dalam proses mencapai orgasme dan orgasme itu
sendiri.
• Meskipun begitu, kenikmatan sendiri memiliki
banyak versi.
• “Mungkin, hasrat secara esensial adalah
antisipasi dari kenikmatan aktivitas seksual.” kata Blackburn
III. Hasrat dan Filsafat
•
Hasrat dan Filsafat Barat
•Hasrat dan Filsafat Timur
III.A.Hasrat dan Filsafat Barat
• Phytagoras berpendapat,“Waktu terbaik bagi
manusia untuk berhubungan seks adalah ketika ia mau memperrlemah dirinya sendiri.”
• Hypocrates berpendapat,“Aktivitas seksual adalah
aktivitas yang berbahaya, karena menghabiskan begitu banyak tenaga.”
• Hypocrates juga berpendapat, “Mimpi basah
adalah tanda kegilaan.”
• Hesiodatus menulis, “Hasrat terkait dengan eros,
III.B. Hasrat dan Filsafat Timur
•
Dalam Filsafat Tao, seks dikaitkan dengan
keabadian jiwa manusia.
•
Didalam salah satu tulisan Tao, menurut
Blackburn, tertulis bahwa kaisar kuning
(yellow emperor) menjadi abadi setelah ia
bercinta dengan 1.200 wanita.
•
Peng Tu, seorang bijak dari Cina kuno, bercinta
dengan 10 sampai 20 wanita setiap
III.C. Hasrat dan Filsafat menurut
Thomas Hobbes
“Dorongan yang disebut sebagai hasrat adalah
kenikmatan sensual, akan tetapi bukan hanya
itu; ada juga kenikmatan di dalam pikiran:
untuk itu seusai dengan gabungan dua nafsu
bersama, untuk membuat nikmat orang lain,
dan untuk dibuat nikmat oleh orang lain. Ini
bukanlah sesuatu yang sensual, tetapi
kenikmatan pikiran, mempertimbangkan
imajinasi dari kekuasaan yang mereka miliki
untuk membuat nikmat.”
III.C. Hasrat dan Filsafat menurut
Thomas Hobbes
•
Analogi:
– Anton dan Dewi melakukan hubungan seks. Anton memberi kenikmatan kepada Dewi, dan
sebaliknya Dewi memberi kenikmatan pada
Anton. Keduanya memperoleh kenikmatan. Dewi menginginkan Anton, sekaligus ingin Anton juga menginginkannya. Jika semua berjalan lancar semuanya akan berjalan secara timbal balik.
• Dari analogi diatas, menurut Blackburn, “Di sini, hasrat seperti saling membuat musik bersama, suatu simponi gabungan
atas kenikmatan dan tanggapan. Ada kebersamaan murni, atau apa yang penulis sebut sebagai kesatuan Hobbesian.”
• Dalam analogi di slide sebelumnya, kita dapat
membaginya dalam beberapa bagian:
– Kenikmatan bersama
– Kesatuan
– Pikiran
– Kebersamaan
– Hambatan dan halangan
– Perasaan satu dan utuh
III.C. Hasrat dan Filsafat menurut
Thomas Hobbes
1. Kenikmatan Bersama
• Kenikmatan bukanlah soal badaniah semata,
melainkan kenikmatan pikiran ketika melakukan sesuatu.
• Kenikmatan ini tentunya terkait dengan
kepentingan pribadi, tetapi juga tidak bisa disebut sebagai hedonistik ataupun narsistik.
• Si penikmat tidak hanya memperoleh
kenikmatan karena diri sendiri, tetapi juga karena ia memberikan kenikmastan pada orang lain.
Kenikmatan timbal balik inilah yanjg memberikan suapan kenikmatan yang besar pada hasrat.
2. Kesatuan
• Orgasme di dalam pemenuhan hasrat seksual
merupakan suatu pengalaman kesatuan, dua menjadi satu, yang akan menghasilkan sebuah kenikmatan.
• Ketika gitar, drum, bass, keyboard dimainkan
bersama dalam harmoni yang indah, diikuti dengan vocal yang indah akan menciptakan perasaan penuh dan satu.
• Yang percakapan itu aku ga paham, tolong
3. Pikiran
• Kesatuan yang bersifat timbal balik ini tidaklah
bisa dipelajari secara teknis.
• Buku-buku yang mengajarkan cara berhubungan
seks, 90 cara untuk mencapai percakapan
bermutu, dan sebagainya justru akan membuat roh kesatuan untuk mencapai kenikmatan dalam berhubungan seks itu hilang.
• Menurut blackburn, “Bukanlah gerakan,
melainkan pikiran dibalik gerakan itulah yang penting bagi pemuasan hasrat.”
4. Kebersamaan
•
Kesatuan di dalam percakapan, seks, dan
bermain musik bersama bukanlah kesatuan
yang bersifat individualistik, melainkan
melakukannya bersama-sama. Dalam proses
itu, kita saling menyadari keberadaan
masing-masing dan melakukan penyesuaian.
•
Kesimpulan: Kebersamaan di dalam tindakan
dan pikiran itulah yang menciptakan perasaan
nikmat.
5. Hambatan dan Halangan
• Banyak halangan, seperti: – Kebosanan
– Kecenderungan individualistik
– Rasa malu
– Sikap tertutup
– Ketakutan yang mengganggu relasi timbal balik
– Kecurigaan dan prasangka
– Kepatuhan
• Halangan-halangan tersebut menyebabkan kepura-puraan dan kenikmatan semu
• Menurut Blackburn, “Kita dapat membayangkan bahwa kita mengalami kesatuan Hobbesian ketika sebenarnya kita
tidak mengalaminya. Anda dapat berpikir bahwa anda telah menciptakan kenikmatan timbal balik padahal sebenarnya tidak.” (ga paham aku)
6. Perasaan satu dan utuh
• Dengan demikian kenikmatan pemuasan hasrat
manusia terletak di dalam perasaan utuh dan
satu, yang muncul akibat relasi timbal balik. Inilah puncak pemuasan hasrat.
• Kesatuan Hobbesian, menurut Blackburn, dapat
diwujudkan secara nyata dalam realitas.
• Meskipun gangguan memang ada tetapi semua
itu bisa dilampaui
• Aku Cuma nulis segini soale aku rasa ga penting