ANALISA PERBANDINGAN FORMULA
RUNUP
DAN
OVERTOPPING
UNTUK
GELOMBANG
IRREGULAR
PADA
STRUKTUR DASAR KASAR
Jurusan teknik kelautan
Fakultas teknologi kelautan
InstItut teknologI sepuluh nopember Surabaya
2010
Oleh:
SHOLIHIN ALFANSURI
4306 100 801
MATERI PERSENTASI
LATAR BELAKANG MASALAH
PERUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
BATASAN MASALAH
METODOLOGI PENELITIAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Air yang melimpas pada struktur pelindung
pantai dapat mengakibatkan kegagalan struktur tersebut.
Banyaknya peneliti yang membahas masalah
runup gelombang dan overtopping.
Formulasi empirik (observasi) yang berbeda-beda
terkait masalah runup dan overtopping.
Gambar 1.
Runtuhnya struktur akibat overtopping
PERUMUSAN MASALAH
Dari analisa latar belakang di atas maka timbul
beberapa perumusan masalah dalam penelitian Tugas Akhir ini, yaitu:
1. Bagaimana hubungan antar parameter runup
dan overtopping untuk gelombang irregular, struktur dasar kasar?
2. Bagaimana perbandingan antar formula runup
dan overtopping untuk gelombang irregular, struktur dasar kasar?
3. Formula runup dan overtopping mana yang
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian Tugas Akhir ini yaitu:
1.
Mengetahui hubungan antar parameter
runup dan overtopping untuk gelombang
irregular, struktur dasar kasar.
2.
Mengetahui perbandingan antar formula
runup dan overtopping untuk gelombang
irregular, struktur dasar kasar.
3.
Mengetahui formula runup dan
BATASAN MASALAH
Untuk mempersempit masalah dan memudahkan
perhitungan, maka masalah akan dibatasi dengan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penelitian ini dikhususkan pada kondisi gelombang
irregular.
2. Dilakukan pada kondisi struktur dasar yang kasar (Rough). 3. Data gelombang runup menggunakan data dari hasil
eksperimen para peneliti yang terkait dengan runup gelombang untuk kondisi struktur dasar kasar (rough)
4. Data gelombang overtopping menggunakan data dari hasil
eksperimen para peneliti yang terkait dengan overtopping untuk kondisi struktur rough.
5. Formula runup yang akan di analisa yaitu:
Ahrens dan Himbaugh (1988) Van Der Meer dan Stam (1992) N.J. Shankar (2002)
Janaka J. Wijetunge (2008)
6. Formula overtopping yang akan di analisa yaitu:
Klabbers (2003) Tom Bruce (2006)
Janaka J. Wijetunge (2008)
7. Pengambilan data dari grafik hanya pada titik-titik
yang tampak dan kasat mata dan untuk titik-titik yang saling tumpang-tindih diabaikan.
Runup
Gelombang:
Ketika gelombang datang menghantam suatu
struktur, air yang terbawa oleh momentumnya terdorong naik merayap ke atas permukaan struktur. Ketinggian vertikal dari SWL yang berhasil dicapai
oleh gelombang yang datang tersebut disebut wave
run-up
o
Overtopping
:
Ketika elevasi dari struktur lebih rendah dari pada
runup gelombang, maka akan terjadi limpasan air yang akan melewati struktur tersebut.
Secara umum metodologi dalam
penelitian tugas akhir ini terdiri
dari tiga bagian yaitu: Studi
literatur, Pengumpulan data,
serta Analisa data (Lihat
Studi Literatur: Jurnal, Hand
book, Proseding, dll. Mulai
Pengumpulan data hasil eksperiment runup gelombang
Studi literatur metode statistik regresi dan korelasi
Pengumpulan formulasi runup gelombang sesuai kondisi
Kondisi: Gelombang
irregular,
struktur dasar kasar
Analisa hubungan dan perbandingan tiap-tiap formula
dengan data hasil eksperiment
Hasil hubungan dan perbandingan antara tiap-tiap formula dengan
hasil eksperiment
Hasil untuk formula yang
reliable/handal dari tiap-tiap formula
Slesai Tdk
Ya
Gambar.2 Flow chart pengerjaan tugas akhir
Studi Literatur: Jurnal, Hand
book, Proseding, dll. Mulai
Pengumpulan data hasil eksperiment
overtopping gelombang
Studi literatur metode statistik regresi dan korelasi
Pengumpulan formulasi overtopping gelombang sesuai kondisi
Kondisi: Gelombang
irregular,
struktur dasar kasar
Analisa hubungan dan perbandingan tiap-tiap formula
dengan data hasil eksperiment
Hasil hubungan dan perbandingan antara tiap-tiap formula dengan
hasil eksperiment
Hasil untuk formula yang
reliable/handal dari tiap-tiap formula
Slesai Tdk
Ya
Gambar.3 Flow chart pengerjaan tugas akhir untuk analisa overtopping
1. STUDI LITERATUR
Literatur yang dipakai dalam penelitian ini
yaitu jurnal internasional, teks book,
proseding, dll yang membahas masalah
gelombang run-up dan overtopping.
Studi literatur dalam penelitian ini
bermaksud untuk mengumpulkan
formula-formula terkait gelombang run-up dan
overtopping yang sesuai dengan kondisi
tertentu yaitu untuk gelombang irregular
dan struktur dasar kasar.
2. PENGUMPULAN DATA
1. DATA RUNUP GELOMBANG
Data dan formula yang akan digunakan
adalah formula dari
Ahrens dan
Heimbaugh (1988), Van Der Meer dan
Stam (1992), N.J. Shankar (2002), serta
Janaka J. Wijetunge (2008)
2. DATA OVERTOPPING
Data dan formula yang akan digunakan
adalah formula dari
Klabbers (2003),
Tom Bruce (2006) dan Janaka J.
ENGAUGE
DIGITIZER
Dalam meng-extract data runup dan overtopping dari
grafik digunakan bantuan perangkat lunak “engauge
digitizer”, hal ini dilakukan untuk mempercepat
proses ekstraksi dan meminimalkan tingkat error pengambilan data.
Tabel 1 Contoh data runup hasil extract dari grafik
No X Y 1 1.3157 1.0213 2 1.4337 1.0907 3 1.5325 1.0609 4 1.6891 1.2691 5 1.7680 1.2691 6 1.7858 1.6062 7 1.8471 1.2295 8 1.9255 1.3286 9 1.9662 1.1006 10 2.0033 1.5170 … ….. ……
3. ANALISA DATA
Analisa dilakukan untuk tiap-tiap formula
gelombang runup dan overotopping untuk
dibandingkan dengan data hasil pengujian.
Analisa dilakukan untuk tiap-tiap formula
gelombang runup dan overotopping untuk
dibandingkan dengan data seluruh hasil
pengujian. Hasil yang akan diperoleh yaitu
nilai RMSE masing-masing formula untuk
seluruh data hasil pengujian runup dan
MATRIX
P
ERBANDINGANF
ORMULAParameter Ahrens & Heimbaugh,
1988
Van Der Meer & Stam, 1992 Shankar, 2002 Janaka, 2008 Cot θ 2; 3; 4 1.5; 2; 3 2 2 d (cm) 11.9-38.5 80.0 40.0 110 ξ = 1.3-9.05 (1.5-1.5) (1.5-3.0) (3.0-7.5) 1.90-2.65 1.05-3.05 Ho (cm) 4.9-17.5 - 5.0-12.0 6.0-24.7 T (s) 1.02-1.74 - 0.80-1.20 0.83-1.43 Lo (cm) 162-472 - 99.0-225 107-319 So 0.030-0.037 0.008-0.060 0.0053-0.050 0.056-0.077
Struktur Riprap Rock Breakwater
(armor)
Rock
0.55 0.5-0.6 0.45 0.55
Parameter Klabbers, 2003 Tom Bruce, 2006 Janaka, 2008 Cot θ 1.5 1.5 2 d (cm) 60 27.5 (2.5Hs) 92.0-104.5 Hs (cm) 14 11 10.3-29.6 T (s) 1.59-3.15 2 0.93-1.63 Rc/Hs 1.78; 1.60; 1.42; 1.07 1.3 0.74-0.94 So 0.02 0.04 0.06 Rc(cm) 15; 20; 22.5; 25 14.3 (1.3Hs) 9.7-22.2 Struktur Xbloc, Tetrapod Rock Rock
0.45 0.55 0.55
ANALISA RUNUP
Gambar di bawah ini merupakan karakteristik
sebaran data gabungan dari tipa-tiap formula runup gelombang.
Gambar 4. Karakteristik perbandingan sebaran data runup gelombang
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 R u 2 %/ H s Irribaren number, ξ Ahrens&H, 1988 VDM&S, 1992 Shankar, 2002 Janaka, 2008
Gambar di atas merupakan hasil dari gabungan
seluruh data percobaan dari tiap-tiap formula. Dari gabungan data tersebut memungkinkan sekali untuk mendapatkan suatu persamaan regresi baru yang
mencakup seluruh data.
0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 R u 2 %?H s Irribaren number, ξ Gambar 5. Sebaran keseluruhan data gabungan runup
P
ERBANDINGANF
ORMULAR
UNUP 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 R u 2 %/ H s Irribaren number, ξForm.1 Form.2a Form.2b Form.2c Form.3 Form.4a Form.4b Form.baru
Gambar 6. Perbandingan formula runup
Analisa perbandingan tiap-tiap formula runup untuk
menentukan formula mana yang lebih reliable/handal yaitu menggunakan perhitungan error dengan metode
Root Mean Square Error (RMSE). Dimana formula
dengan RMSE terkecil (mendekati nol) berarti
merupakan formula yang paling handal dibandingkan dengan formula yang lain.
Formula RMSE
1. Ahrens dan Heimbaugh, 1988 0.571 2. Van Der Meer dan Stam, 1992 0.416
3. Shankar, 2002 1.407
4. Janaka, 2008 1.232
A
NALISAR
EGRESIR
UNUPG
ELOMBANG Gambar diatas memperlihatkan suatu regresi baru runup gelombang hasil dari gabungan seluruh data dari keempat formula yaitu formula milik Ahrens & Heimbaugh, Van Der Meer & Stam, Shankar serta formula milik Janaka. Dari hasil analisa regresi didapatkan nilai dari koefisien determinasi r² adalah 0.759 dan nilai RMSE untuk formula baru ini adalah 0.263
y = 0.875x0.539 R² = 0.759 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 R u 2 %/ H s Irribaren number, ξ Gambar 7. Persamaan regresi baru runup gelombang
Pengaruh kemiringan terhadap runup
Gam bar di bawah ini menunjukkan pengaruh
kemiringan terhadap nilai runup gelombang. Terlihat bahwa semakin tinggi nilai dari tan α, maka nilai dari
runup gelombang pun akan semakin tinggi. Pengaruh
kemiringan terhadap nilai runup gelombang ini terdistribusi secara linear.
1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 R u 2 %/ H s Kemiringan/Slope Gambar 9.Pengaruh kemiringan struktur terhadap runup gelombang
Pengaruh Wave Steepness Terhadap Runup Gambar dibawah ini menunjukkan pengaruh wave
steepness terhadap nilai runup gelombang. Terlihat
bahwa semakin basar nilai dari So maka nilai runup gelombang semakin kecil.
2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 R u 2 %/ H s Wave steepness, S0 Gambar 10. Pengaruh wave steepness terhadap runup gelombang
ANALISA OVERTOPPING
Karakteristik Data Overtopping
Gambar dibawah ini menunjukkan karakteristik sebaran data gabungan dari tipa-tiap formula overtopping. Hubungan ini menyatakan bahwa dimensional overtopping merupakan fungsi dari dimensional crest height (Rc).
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 R e la ti v e o v e r to ppi n g di sc h a r g e q /( g H m 0 ^ 3 )^ 0 .5 ( -) Relative freeboard (Rc/Hm0) (-) Klabbers, 2003 Tom Bruce, 2006 Janaka, 2008 Gambar 11. Perbandingan sebaran data overtopping
Gambar di bawah ini merupakan hasil dari gebungan
seluruh data percobaan dari tiap-tiap formula. Dari gabungan data tersebut memungkinkan sekali untuk mendapatkan suatu persamaan regresi baru yang
mencakup seluruh data
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 R e la ti v e o v e r to ppi n g di sc h a r g e q /( g H m 0 ^ 3 )^ 0 .5 ( -) Relative freeboard (Rc/Hm0) (-) Gambar 12. Sebaran keseluruhan data overtopping
P
ERBANDINGANF
ORMULAO
VERTOPPING 0.00000 0.01000 0.02000 0.03000 0.04000 0.05000 0.06000 0.07000 0.08000 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 R e la ti v e o v e r to ppi n g di sc h a r g e q /( g H m 0 ^ 3 )^ 0 .5 ( -) Relative freeboard (Rc/Hm0) (-)Klabbers,2003 Tom Bruce,2006 Janaka,2008 Form.Baru
Gambar 13.
Perbandingan formula
Dibawah ini disajikan ringkasan hasil perhitungan
RMSE untuk tiap-tiap formula overtopping.
Formula RMSE
1. Klabbers, 2003 0.009887 2. Tom Bruce, 2006 0.007478 3. Janaka J. Wijetunge, 2008 0.009886
A
NALISAR
EGRESIOVERTOPPING
Gambar di atas menunjukkan suatu formula baru overtopping
hasil dari gabungan seluruh data dari ketiga formula diatas
sebagai pembanding. Di dapatkan nilai dari koefisien determinasi r² adalah 0.803. Analisa perhitungan RMSE untuk formula ini adalah 0.0054 y = 0.091e-2.33x R² = 0.803 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 R e la ti v e o v e r to ppi n g di sc h a r g e q /( g H m 0 ^ 3 )^ 0 .5 ( -) Relative freeboard (Rc/Hm0) (-) Gambar 14 Persamaan regresi baru overtopping
Pengaruh Crest Height (Rc) Terhadap
Overtopping
Gambar dibawah ini merupakan pengaruh dari crest
height (Rc) terhadap nilai dari overtopping. Terlihat
bahwa semakin tinggi nilai dari Rc maka nilai dari dimensi overtopping semakin kecil.
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 R e la ti v e o v e r to ppi n g di sc h a r g e q /( g H m 0 ^ 3 )^ 0 .5 ( -) Crest Height, Rc (m) Gambar 16 Pengaruh crest height (Rc) terhadap overtopping
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Hubungan tiap-tiap formula runup yaitu
bahwa parameter Runup gelombang ( )
merupakan fungsi dari parameter gelombang
percah/irribarren number (ξ), sedangkan
irribarren number itu sendiri merupakan
fungsi dari kemiringan struktur dan wave
steepness (So). Sedangkan untuk overtopping,
tiap-tiap formula menyatakan hubungan
antara dimensi overtopping ( )
2.
Perbandingan untuk tiap-tiap formula runup
dapat dilihat dari nilai RMSE-nya, hal ini
sekaligus dapat menjelaskan performa dari
formula tersebut dimana nilai RMSE yang
mendekati nol adalah formula yang paling
reliable/handal dibandingkan dengan formula
lainnya.
a)
Untuk formula runup pada gelombang
irregular dan struktur dasar kasar diperoleh
formula yang lebih reliable/handal yaitu
formula dari Van Der Meer dan Stam tahun
1992 dengan nilai RMSE sebesar 0.416
disusul kemudian formula dari Ahrens dan
Heimbaugh, Janaka, Shankar dengan nilai
RMSE masing-masing 0.571, 1.232, dan 1.407
b)
Untuk formula overtopping pada gelombang
irregular dan struktur dasar kasar diperoleh
formula yang lebih reliable/handal yaitu
formula dari Tom Bruce 2006 dengan nilai
RMSE sebesar 0.007478 disusul kemudian
formula dari Janaka J. Wijetunge 2008
dengan nilai RMSE 0.009886 dan formula
dari Klabbers 2003 dengan nilai RMSE
Saran
1. Perlunya data mentah pengujian runup dan
overtopping guna mengurangi tingkat error
pengumpulan data dan perhitungan.
2. Metode perbandingan untuk mendapatkan
formula yang reliable/handal dapat dilakukan dengan menggunakan metode lain selain
DAFTAR PUSTAKA
Ahrens, J. P., and Heimbaugh, M. S. 1988. Approximate upper limit of
irregular wave runup on riprap, Technical Report CERC-88-5, U.S.
Army Engineer Waterways Experiment Station, Coastal Engineering Research Center, Vicksburg, MS
Ahrens J.P., Heimbaugh M.S., Irregular wave runup on riprap
revetments, Journal of Waterway, Port, Coastal, and Ocean
Engineering, Vol. 114, No. 4, July, 1988
Algifari, (2000)., Analisis Regresi, BPFE Yogyakarta
Battjes J.A. (1974). Computation of set-up, longshore currents, run-up
and overtopping due to wind-generated waves, Report 74-2,
Committee on Hydraulics, Department of Civil Engineering, Delft University of Technology, Delft, the Netherlands
Bruce, T.,2006, A comparison of overtopping performance of different
rubble mound breakwater armour, Abstract number 1705, School of Engineering & Electronics, University of Edinburgh, King’s Buildings, Edinburgh, EH9 3JL, UK
Coastal Engineering Research Centre, U.S. Army (2002). Coastal
Engineering Manual, The U.S. Government Printing Office, Washington D.C.
Cui, J., 2004, Experimental Research of Wave Overtopping on a
Breakwater With Concrete Armour Units, Delf Marine Consultans, Netherlands
Djatmiko, E.B., 2003, Prilaku Bangunan Apung di Atas Gelombang,
Jurusan Teknik Kelautan ITS, Surabaya
Headquarters, U.S. Army Corp of Engineers, 2001, Coastal Engineering
Herbich, B.J., 1999, Handbook of Coastal Engineering, Mc
Graw-Hill, United State
Hughes, S.A., 2005, Estimating Irregular Wave Runup on Rough,
Impermeable Slope, ERDC/CHL CHETN-111-70, U.S. Army Engineer
Janaka J. Wijetunge, 2008, Wave run-up and overtopping over
smooth and rock slopes of coastal structures without crown walls, J.Natn.Sci.Foundation, Srilanka
Reeve, D., Chadwick, A., and Fleming, C., 2004, Coastal
Engineering: Processes, Theory and Design Practice, Spon Press, New York
Shankar, N.J., and Jayaratne, M.P.R., 2002, Wave Runup and
Overtopping on Smooth and Rough Slopes of Coastal Structure, Coastal Engineering, Elsevier, 30 (2003), 221-238
Suharyadi dan Purwanto, 2004, Statistika Untuk Ekonomi dan
Keuangan Moderen, Salemba Empat,Jakarta
Van Der Meer, J.W., Wave Run-up and Overtopping,
(Chapter-8), A.R. Ensechede
Van Der Meer, J. W., and Stam, C. M. (1992). Wave runup on
smooth and rough slopes of coastal structures, Journal of Waterway, Port, Coastal, and Ocean Engineering, American Society of Civil Engineers, 118(5), 534-550.
Walpole, E. Ronald, 1995, Pengantar Statistika, Edisi-3, PT
Gramedia, Jakarta