• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINAT KONSUMEN MEMBELI PRODUK ONLINE SHOP DITINJAU DARI KEPERCAYAAN KONSUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MINAT KONSUMEN MEMBELI PRODUK ONLINE SHOP DITINJAU DARI KEPERCAYAAN KONSUMEN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

MINAT KONSUMEN MEMBELI PRODUK ONLINE SHOP

DITINJAU DARI KEPERCAYAAN KONSUMEN

Adi Ikhsan Syukri Amri, Husni Hasbullah dan Maulidia Imastary Tan

Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi email : adi_ikhsan@unja.ac.id & husni.hasbullah.unja@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel kepercayaan konsumen, variabel minat konsumen untuk membeli produk melalui online shop. Objek penelitian adalah masyarakat kota Jambi yang pernah membeli produk melalui online shop, sampel berjumlah 83 responden, data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket (kuesioner) yang disebar secara acak. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana. Hasil analisis data penelitian menunjukkan, variabel kepercayaan konsumen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel minat konsumen membeli produk melalui online shop.

Kata Kunci : Kepercayaan Konsumen, Minat Konsumen, Online Shop.

PENDAHULUAN Latar Belakang.

Kemajuan dalam berbagai sektor kehidupan menuntut manusia untuk selalu menemukan gagasan baru guna memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya dalam bidang perdagangan. Terjadinya peningkatan kebutuhan dan ragam keinginan konsumen menuntut produsen untuk inovatif dalam menciptakan produk dan bisnis yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Seiring dengan begitu pesatnya perkembangan tekonologi informasi, memberikan ruang yang lebih leluasa bagi pelaku usaha dalam menjangkau pasar dari produk yang dihasilkan. Hal tersebut memicu muncul dan berkembangnya electronic commerce (e-commerce).

E-commerce telah menjadi saluran pemasaran yang tidak tergantikan dalam transaksi bisnis. Bermacam-macam produk dan jasa yang ditawarkan dalam e-commerce atau perdagangan online, beberapa diantaranya adalah pakaian, aksesoris, gadget, peralatan rumah tangga, alat tulis kantor, jasa pembuatan web, travel, hotel, tiket pesawat dan lainnya (Susanti & Hadi, 2013).

Menurut Jony Wong (2010:33) e-commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik. Berkembangnya bisnis e-commerce dan munculnya para pelaku usaha bisnis e-commerce baik melalui website, media sosial maupun aplikasi mobile phone yang ada di Indonesia telah merubah beberapa perilaku konsumen. Salah satunya adalah berubahnya minat konsumen untuk berbelanja di pusat perbelanjaan atau toko, sekarang mulai beralih dengan menggunakan media onlineuntuk berbelanja (baik berbelanja dari website, media sosial maupun aplikasi mobile phone).

Minat beli merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap keputusan yang akan dilakukan dan minat beli juga merupakan sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang dalam melakukan apa yang hendak mereka lakukan (Pramanda, 2010). Minat beli merupakan rasa ketertarikan yang dialami oleh

(2)

konsumen terhadap suatu produk (barang/jasa) yang dipengaruhi oleh sikap diluar konsumen dan di dalam konsumen itu sendiri (Ashari, 2012).

Beralihnya minat konsumen untuk berbelanja di pusat perbelanjaan ke berbelanja melalui media online, dikarenakan terdapat banyak keuntungan yang ditawarkan dalam belanja online, antara lain bersifat menyenangkan, praktis, efisien, mudah dalam proses transaksi, hemat tenaga dan biaya, tidak dibatasi oleh tempat dan waktu, beraneka ragam produk yang ditawarkan dan mudahnya informasi yang diperoleh baik mengenai perusahaan atau produsen, produk yang ditawarkan dan pesaing jika dibandingkan dengan berbelanja secara offline.

Dengan beragamnya keuntungan yang diperoleh dalam transaksi jual-beli online, produsen dan pemasar dapat memanfaatkan keuntungan untuk mendapat apa yang diinginkannya. Disamping beberapa keuntungan yang ditawarkan dalam transaksi secara online, terdapat pula faktor resiko yang harus dihadapi oleh konsumen.

Faktor resiko yang sering terjadi adalah penipuan, konsumen tidak bisa secara langsung dalam memeriksa item yang ingin dibeli, barang yang diterima dalam keadaan cacat atau rusak, barang yang diterima berbeda dengan deskripsi di situs belanja online, proses pengiriman barang yang lama dan masalah keamanan dalam bertransaksi. Konsumen tertarik dengan harga yang murah atau tampilan barang yang elegan tanpa memperlihatkan faktor keamanan dalam bertransaksi, sehingga banyak dari konsumen yang mengalami kasus penipuan.

Berdasarkan hasil survei Kaspersky Lab di 26 negara, Indonesia merupakan salah satu negara dengan korban penipuan online terbesar di dunia dengan 26 persen konsumen pernah menjadi korban penipuan online (liputan6.com, 2017). Kemudian, Kombes Pol. Asep Safruddin (Kasubbid II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri) mengatakan bahwa masyarakat telah mengalami kerugian mencapai Rp 2,2 miliar dalam kurun 4 bulan (September - Desember 2017) akibat penipuan online (Kabar24.com, 2018).

Ciri-ciri penipuan dalam online shop, berupa menawarkan harga yang sangat murah dari harga biasanya, menjual produk tiruan dengan merek terkenal, informasi yang diberikan tidak jelas, tidak menerima sistem Cash On Delivery (COD), menggunakan website yang gratisan (blogspot), tidak mencantumkan alamat toko, memiliki nomor rekening yang berbeda-beda, menggunakan testimonial palsu.

Penjelasan mengenai maraknya penipuan yang terjadi dalam bisnis online menunjukkan bahwa memahami kepercayaan konsumen merupakan hal yang sangat penting dan diutamakan untuk tercapainya lingkungan yang kompetitif pada bisnis online. Kepercayaan konsumen merupakan suatu persepsi dari sudut pandang konsumen akan keandalan penjual dalam pengalaman dan terpenuhinya harapan dan kepuasan konsumen.

Aribowo dan Nugroho (2013), berpendapat bahwa kepercayaan dari pihak tertentu terhadap pihak lain yang bersangkutan dalam melakukan hubungan transaksi didasarkan pada suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya akan memenuhi segala kewajibannya secara baik sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Siagian dan Cahyono (2014), kepercayaan merupakan sebuah keyakinan dari salah satu pihak mengenai maksud dan perilaku yang ditujukan kepada pihak yang lainnya.

Kepercayaan dalam sebuah bisnis tidak dapat muncul secara instan, melainkan harus dibangun sejak awal sebuah bisnis berdiri, (Hendrata dkk, 2013). Ketika satu pihak mempunyai keyakinan bahwa pihak lain yang terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada kepercayaan.

Untuk menarik minat konsumen untuk berkunjung dan bertransaksi melalui situsnya, perusahaan e-commerce harus membangun kepercayaan yang tinggi terhadap calon pembeli. Hal ini disebabkan kepercayaan merupakan pondasi yang kuat untuk menentukan sukses atau tidaknya e-commerce kedepan. Kemudian kepercayaan juga merupakan salah satu faktor kunci yang dapat mempengaruhi sikap konsumen untuk membeli suatu produk secara online.

(3)

Hanya konsumen yang memiliki rasa kepercayaan penuh yang berani melakukan aktivitas jual beli secara online. Tanpa ada suatu kepercayaan penuh dari konsumen, sangatlah tidak mungkin transaksi secara online akan terjadi. Ketika seorang yang ingin melakukan transaksi secara online, maka hal utama yang diperhatikan adalah reputasi toko online tersebut apakah dapat dipercaya atau tidak, hal ini bisa dilakukan dengan mengecek testimoni pembeli yang pernah berbelanja di situs tersebut.

Konsumen tentu mengharapkan yang uang yang dikirimkannya tidak hilang begitu saja akan tetapi mendapatkan balasan berupa produk yang diinginkan dan sesuai dengan apa yang ditampilkan dan dijelaskan oleh penjual. Kepercayaan dan keyakinan yang muncul pada diri konsumen akan mempengaruhi minat konsumen untuk menjalankan aktivitas jual-beli secara online. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul “Minat Membeli Produk Online Shop Jika Ditinjau Dari Kepercayaan Konsumen”.

Permasalahan Penelitian

Dari fenomena yang dikemukakan di latar belakang maka perumusan permasalahan yang terjadi adalah : "Apakah kepercayaan konsumen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat konsumen membeli produk online shop?".

Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah "untuk menguji dan menganalisis kepercayaan konsumen terhadap minat konsumen membeli produk online shop".

TINJAUAN PUSTAKA Minat Beli Konsumen

Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi. Minat beli konsumen adalah tahap dimana konsumen membentuk pilihan mereka diantara beberapa merek yang tergabung dalam perangkat pilihan, kemudian pada akhirnya melakukan suatu pembelian pada suatu altenatif yang paling disukainya atau proses yang dilalui konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang didasari oleh bermacam pertimbangan (Pramono, 2012:136).

Lidyawatie (2008) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu :

a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.

b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.

c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.

d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.

e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

Kepercayaan Konsumen

Kepercayaan konsumen adalah suatu pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen bahwa produk mempunyai objek, atribut dan

(4)

manfaat. Menurut Firdayanti (2012) kepercayaan konsumen merupakan persepsi dari sudutpandang konsumen akan keandalan penjual dalam pengalaman dan terpenuhinya harapan dan kepuasan konsumen. Membangun kepercayaan dalam hubungan jangka panjang dengan konsumen adalah suatu faktor yang penting untuk menciptakan loyalitas konsumen. Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan.

Ada tiga aspek yang dapat terbentuknya kepercayaan pada konsumen (Etta & Sopiah, 2013:202), yaitu :

a. Kepercayaan objek-atribut.

Pengetahuan tentang sebuah objek memiliki atribut khusus yang disebut kepercayaan atribut-objek. Kepercayaan atribut-objek menghubungkan sebuah atribut dengan objek, seperti seseorang, barang, atau jasa.

b. Kepercayaan atribut-manfaat.

Kepercayaan atribut-manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh sebuah atribut tertentu menghasilkan atau memberikan manfaat tertentu. Seseorang mencari produk dan jasa yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka dan memenuhi kebutuhan mereka, dengan kata lain, memiliki atribut yang akan memberikan manfaat yang dapat dikenal.

c. Kepercayaan objek-manfaat.

Kepercayaan objek-manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk, orang atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau jumlah keseluruhan dari suatu sampel (Arikunto, 2013 : 173). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Jambi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 118).

Peneliti mentargetkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti. Desain sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu atau seleksi khusus (Sugiyono, 2012 : 120). Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya dalam hal ini diperoleh dari hasil jawaban responden terhadap angket atau kuesioner yang diberikan kepada responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini yaitu masyarakat kota Jambi yang pernah berbelanja secara online.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu data yang diperoleh dari jurnal, buku, internet dan literatur lainnya yang terkait dengan penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner adalah serangkaian daftar pertanyaan yang relevan dengan variabel

(5)

penelitian yang ditujukan kepada subjek penelitian atau responden. Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan melalui pengukuran masing-masing item pertanyaan.

Skala pengukurannya dengan menggunakan Skala Likert dengan 5 interval. Variabel Penelitian

Penelitian ini mengukur dua variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepercayaan konsumen (X). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat beli konsumen (Y).

Metode Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis deskriptif, baik kualitatif dan kuantitatif. Secara kuantitatif, analisis statistik dilakukan untuk menguji pengaruh variabel input terhadap variabel output yang diteliti dengan menggunakan model regresi linier sederhana, yang lebih dulu dilakukan uji normalitas data untuk menjamin kesesuain alat analisis yang digunakan.

Regresi Linier Sederhana

Sebuah metode pendekatan untuk pemodelan hubungan antara satu variabel dependen dan satu variabel independen. Dalam analisis regresi sederhana, hubungan antara variabel bersifat linier, dimana perubahan pada variabel X akan diikuti oleh perubahan pada variabel Y secara tetap.

Koefisien determinasi (R2)

Menurut Imam Ghazali (2013:97) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Uji Hipotesis (t-test)

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk uji hipotesis dalam uji-t adalah sebagai berikut :

a. Tingkat keyakinan 95 % atau signifikansi 5 %. b. Buat kesimpulan :

 H0 ditolak jika nilai sig t hitung < 0,05 : artinya variabel bebas (X) secara individu

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).

 H0 diterima jika nilai sig t hitung > 0,05 : artinya variabel bebas (X) secara individu

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabe terikat (Y).

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif

Jumlah Responden

Target awal jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 100 orang, dimana responden sebelum menjawab pertanyaan yang ada di kuesioner tersebut, responden harus menjawab satu pertanyaan, yaitu "Apakah anda pernah membeli produk dari online shop?". Jawaban dari responden tentang pertanyaan diatas dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini :

(6)

Tabel 1.

Jumlah Responden yang Pernah dan Tidak Pernah Membeli Produk dari Online Shop

Keterangan Jumlah Persentase (%)

Pernah 83 83%

Tidak Pernah 17 17%

Total 100 100%

Sumber : Diolah dari data primer, 2018

Dari data tabel diatas dapat dijelaskan sebagian besar responden menyatakan pernah membeli produk dari online shop dan sisanya sebanyak 17 responden menyatakan tidak pernah. Dengan demikian, dari 100 responden yang mengisi kuesioner dalam penelitian ini, maka data angket yang bisa digunakan dan diolah adalah data responden yang menjawab "pernah" pada pertanyaan "Apakah anda pernah membeli produk dari online shop?", yaitu sebanyak 83 responden.

Analisis Statistik. Uji Normalitas.

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independent atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak (Husein Umar, 2008:79). Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Kolmogorov–Smirnov dengan menggunakan program SPSS.

Jika Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal, dan jika Sig < 0,05, maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data dari variabel independen (kepercayaan konsumen) serta variabel dependen (minat konsumen) berdistribusikan normal dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kepercayaan Konsumen Minat Konsumen

N 83 83

Normal Parametersa Mean 30.69 30.70

Std. Deviation 4.926 4.507 Most Extreme Differences Absolute .135 .177 Positive .106 .074 Negative -.135 -.177 Kolmogorov-Smirnov Z 1.232 1.615

Asymp. Sig. (2-tailed) .096 .011

Sumber : Diolah dari data Primer 2018

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas dapat disimpulkan bahwa data penelitian masing-masing variabel berdistribusi normal karena memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05, yaitu 0,096 untuk variabel kepercayaan konsumen dan 0,011 untuk variabel minat konsumen.

Regresi Linier Sederhana

Hasil analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah berikut ini :

(7)

Tabel 3. Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 9.029 2.008 4.496 .000 Kepercayaan Konsumen .706 .065 .772 10.927 .000

Sumber : Data Primer Diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas, dapat dibuat persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = 9,029 + 0,706X

Persamaan regresi diatas mempunyai arti sebagai berikut:

1) Konstanta (a) = 9,029. Artinya : apabila kepercayaan konsumen (X) sama dengan nol (tidak ada perubahan), maka minat konsumen (Y) sebesar 9,029.

2) Koefisien regresi kepercayaan konsumen (b) bernilai positif sebesar 0,706, hal ini menunjukkan kepercayaan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen, sehingga apabila adanya peningkatan dalam kepercayaan konsumen terhadap minat konsumen, maka minat konsumen untuk membeli produk melalui online shop akan meningkat pula sebesar 0,706.

Uji t

Dari tabel 5 diatas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kepercayaan konsumen adalah 0,000 < 0,05 maka dapat diambil keputusan bahwa secara parsial (individu) variabelkepercayaan konsumen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel minat konsumen.

Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .772 .596 .591 2.883

Sumber : Diolah dari data Primer, 2018

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai R = 0,772 artinya terdapat hubungan positif dan kuat dari variabel kepercayaan konsumen terhadap variabel minat konsumen dan mempunyai korelasi sebesar 77,2%, sisanya sebesar 22,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Pembahasan

Dari hasil analisis data dan pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji t, variabel kepercayaan konsumen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat konsumen untuk membeli produk melalui online shop (nilai signifikansinya adalah 0,000 < 0,05). Adapun hasil persamaan regresi sederhana dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. Y = ɑ + β X = 9,029 + 0,706X. Berdasarkan persamaan regresi tersebut maka dapat dijelaskan bahwa variabel kepercayaan konsumen mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat beli produk melalui online shop (Y) dengan besarnya ɑ = 9,029, artinya setiap kenaikan β1X1 1%

(8)

mempunyai pengaruh terhadap minat konsumen membeli produk melalui online shop sebesar 0,706.

Berdasarkan hasil olah data, didapatkan nilai koefisien determinasi (R) yaitu = 0,772, yang artinya terdapat hubungan positif dan kuat dari variabel kepercayaan konsumen terhadap variabel minat konsumen dan mempunyai korelasi sebesar 77,2%, sisanya sebesar 22,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dengan demikian, kepercayaan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen membeli produk melalui online shop. Pengaruh ini sangat menguntungkan bagi pelaku penjualan secara online yang dibuktikan dengan banyaknya minat konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk secara online. Artinya, semakin tinggi kepercayaan yang diberikan konsumen maka semakin tinggi pula minat yang timbul pada diri konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk secara online.

Berdasarkan hasil uji tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen untuk membeli suatu produk melalui media online adalah kepercayaan. Kepercayaan konsumen merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam bisnis apapun. Suatu transaksi bisnis antara dua belah pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing pihak saling mempercayai. Kepercayaan ini tidak begitu saja dapat diakui oleh pihak lain atau mitra bisnis, melainkan harus dibangun mulai dari awal dan dapat dibuktikan.

Kepercayaan konsumen akan meningkat apabila pihak online shop memiliki reputasi yang baik dan selalu melakukan tindakan yang mampu meningkatkan kepercayaan pada konsumen, seperti bertindak jujur dalam bertransaksi, meningkatkan kualitas keamanan dan kualitas pelayanan. Sebaliknya, kepercayaan konsumen akan menurun apabila pihak online shop bertindak tidak jujur dalam bertransaksi dan melakukan tindakan yang merugikan konsumen. Hal ini memberikan dampak pada terjadinya penurunan minat beli konsumen terhadap produk online shop. Oleh karena itu, kepercayaan konsumen memiliki dampak yang besar dalam mempengaruhi minat beli produk melalui online shop.

Dari penjelasan diatas yang menyebutkan bahwa kepercayaan konsumen mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat konsumen untuk membeli produk melalui online shop. Hal ini disebabkan kepercayaan dari konsumen merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam aktivitas jual-beli secara online dan kepercayaan dari konsumen memiliki kontribusi yang besar dalam mempengaruhi intensi seseorang untuk membeli suatu produk melalui internet.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel kepercayaan konsumen terhadap minat membeli produk melalui online shop. Semakin tinggi kepercayaan konsumen terhadap online shop, maka semakin tinggi pula minat konsumen untuk membeli produk melalui online shop. Dan sebaliknya, semakin rendah kepercayaan konsumen terhadap online shop, maka semakin rendah pula minat konsumen untuk membeli produk melalui online shop.

Saran

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari kepercayaan konsumen terhadap minat konsumen membeli produk melalui online shop, maka saran yang dapat diberikan adalah pelaku usaha online shop harus mampu membangun dan meningkatkan kepercayaan konsumen melalui praktek bisnis profesional yang mengedepankan kejujuran, terutama terkait dengan informasi produk yang ditawarkan, dalam

(9)

bertransaksi, mutu layanan dan dalam menjamin keamanan produk sampai ke tangan pelanggan, sehingga dapat meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk, bahkan melakukan pembelian ulang melalui online shop.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosian & Wijaya Adidarma. (2016). Pengaruh Kepercayaan dan Resiko pada Minat Beli Belanja Online. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol. 4 (2), hal : 155-168. Universitas Sriwijaya. Palembang.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi 2013). Penerbit: Rineka Cipta. Jakarta.

Iskandar (2017, 13 Maret). 26 Persen Konsumen Indonesia Jadi Korban Penipuan Online. Liputan6.com (online). Diakses pada tanggal 11 Juli 2018 dari https://www.liputan6.com/tekno/read/2883901/26-persen-konsumen-indonesia-jadi-korban-penipuan-online.

Nugroho, J Setiadi. (2013). Perilaku Konsumen Edisi Revisi. Penerbit: PT. Kharisma Putra Utama. Jakarta.

Kotler, P. & Amstrong. G. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran (Jilid 1, edisi 12). Penerbit: Airlangga. Jakarta.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen : Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Edisi pertama. Penerbit: Andi. Yogyakarta.

Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana.

Sholahuddin Al Ayyubi (2018, 12 Januari). Penipuan Belanja Online Capai Rp2,2 Miliar Dalam 4 Bulan. Kabar24.com (online). Diakses pada tanggal 11 Juli 2018 dari https://kabar24.bisnis.com/read/20180112/16/726032/penipuan-belanja-online-capai-Rp22-miliar-dalam-4-bulan.

Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metodologi Penelitian. Penerbit: Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

___________________. (2008). Belajar Mudah SPSS Untuk Penelitian Skripsi, Tesis, Desertasi & Umum. Penerbit: Global Media Informasi. Yogyakarta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & RND. Penerbit: Alfabeta. Bandung

Sunyoto, Danang. (2013). Perilaku Komsumen. Penerbit: CAPS. Yogyakarta.

Swastha, D & Handoko, H.T. (2008). Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Penerbit: BPFE. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat 13 komponen lanskap budaya yang dianalisis pada Karakter Lanskap Budaya Pura Mandaragiri Semeru Agung, yaitu: tradisi budaya, sistem dan ciri alam, organisasi

(2014), Pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran, kejelasan sasaran anggaran dan struktur desentralisasi terhadap kinerja manajerial SKPD dengan pengawasan

Sampai akhirnya dapat diketahui perbandingan jumlah keyframe , jumlah objek yang diberi keyframe dan waktu yang dibutuhkan dalam membuat sebuah gerakan pada model

Proses modifikasi file dapat dilakukan langsung pada folder GSDL, yaitu jika akan mengubah tampilan/fungsi, file yang dimodifikasi berada pada folder C:/program files/gsdl/macros

Metode ini merupakan metode yang paling akurat untuk menentukan hujan rata-rata, namun diperlukan keahlian dan pengalaman. Cara ini memperhitungkan secara actual pengaruh

TAPM yang berjudul "PENGARUH KONFLIK PERAN GANDA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KINERJA PERAWAT WANITA DENGAN STRES KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING "Studi Kasus di Rumah Sakit

Karakteristik yang ada di daerah penelitian tersebut, yaitu nelayan yang mempergunakan alat tangkap dengan target hasil tangkapan cumi- cumi yang berasal dari daerah

Tujuan dalam penelitian adalah mengetahui besarnya pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen, pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen, pengaruh