• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Kerangka Acuan

R

OUNDTABLE

D

ISCUSSION

LOGISTIK DI INDONESIA

K

AMAR

D

AGANG DAN

I

NDUSTRI

INDONESIA

Jakarta, 6 November 2008

daya lainnya,

P

ENDAHULUAN

01. Logistik pada hakikatnya berkaitan dengan pengaturan dan pengontrolan arus barang, energi, informasi, dan sumber

seperti produk, jasa, dan manusia, dari lokasi produksi ke pasar. Logistik juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori, pergudangan, dan pemaketan. Kegiatan produksi dan pemasaran memerlukan dukungan logistik.

02. Dunia usaha di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan pergerakan arus barang ekspor dan impor istilah logistik tidak terlalu asing, akan tetapi tidak banyak yang bisa menjelaskan secara spesifik apa sebetulnya logistik, kegiatan logistik, sistem logistik atau bisnis logistik. Penjelasannya berbeda-beda menurut persepsi masing-masing: ada yang mengatakan logistik itu adalah masalah pengadaan, sementara yang lain menyebut penyediaan, penyimpanan dan penumpukan dan transportasi, dan seterusnya.

03. Dunia logistik saat ini sedang mengalami perubahan yang pesat berkat pengaruh kemajuan tehnologi dan tuntutan transportasi yang lebih cepat serta efisien dalam hal pengiriman barang. Dalam tatanan logistik modern yang telah berkembang pesat, logistik telah menjadi satu kesatuan kegiatan terencana dan terpadu, menyangkut arus pergerakan barang dari produsen sampai konsumen, dari up stream sampai ke down stream, dari penyediaan bahan baku untuk proses produksi sampai distribusi produk jadi. Dari masalah perizinan administrasi sampai tehnologi informasi, dari jasa logistik ke penyedia jasa logistik sampai mata rantai pasokan.

04. Kegiatan logistik memang komplek, dibutuhkan sistem yang benar, manajemen yang solid, SDM yang profesional, unsur koordinasi antar segmen kegiatan peralatan phisik yang memadai, jaringan, dan tolok ukur kinerja yang jelas. Sekalipun kegiatan logistik di Indonesia telah berjalan sejak lama, akan tetapi bisnis logistik sebagai suatu sektor dominan, pengorganisasiannya baru merupakan wacana. Masih banyak persepsi yang berbeda tentang pengertian jasa logistik, penyedia jasa logistik, ataupun mata rantai pasokan.

05. Lebih memprihatinkan lagi ketika disadari bahwa bagian terbesar pasar pengadaan logistik dewasa ini yang bergerak di Indonesia dikuasai pihak asing. Pergerakan barang dalam rangka perdagangan internasional lebih banyak dikuasai perusahaan asing.

(2)

P

ERMASALAHAN

D

EWASA

I

NI

06. Sejauh ini belum ada kejelasan tentang kebutuhan akan sesuatu institusi, hal ini disebabkan belum adanya payung hukum dan peraturan perundangan khusus yang jadi pedoman pergerakan logistik itu sendiri. Untuk mengantisipasi persaingan global dalam perdagangan internasional, diperlukan suatu kebijakan dan strategi logistik yang dapat meningkatkan daya tawar dan daya saing Indonesia. Fakta menunjukkan bahwa kondisi kegiatan logistik dan bisnis logistik di Indonesia bersifat sporadis dan kebanyakan dilaksanakan secara individual.

07. Indonesia membutuhkan suatu wadah organisasi yang berkaliber nasional maupun internasional yang dapat disebut sebagai National Logistic Incorporated yang melibatkan beberapa komponen terkait sejak perencanaan sampai pengambilan keputusan.

08. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan political will pemerintah untuk jangka pendek dan jangka menengah dibutuhkan payung hukum yang bersifat perpres tentang logistik dan untuk jangka panjang merumuskan UU khusus tentang logistik.

R

OUNDTABLE

D

ISCUSSION

Dengan latar pemikiran dan permasalahan di atas, Komite Tetap Perhubungan bersama-sama Pokja Pembenahan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kadin Indonesia mengadakan dialog mengenai logistik untuk membahas aspek-aspek pengembangan logistik yang ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai.

(3)

Tema Roundtable Discussion

Dialog dalam roundtable discussion difokuskan pada tema:

”Menuju Logistik yang Efektif dan Berdaya Saing Tinggi menyongsong Liberalisasi Perdagangan Internasional”

Tujuan Round Table Discussion

a. Mengidentifikasi dan merumuskan ”Visi” tentang peran dan sistem logistik nasional yang efektif dan berdaya saing menghadapi AEC (ASEAN Economic Community) dan liberalisasi perdagangan internasional lainnya.

b. Merumuskan langkah-langkah strategis untuk menata sistem logistik serta menciptakan kualitas layanan kepelabuhanan yang sehat

c. Memperkuat assosiasi-assosiasi terkait sehingga dapat memainkan peran utama dalam perbaikan bidang logistik di Indonesia kedepan.

Hasil yang Diharapkan

a. Adanya identifikasi dan rumusan arah kebijakan sistem logistik yang diperlukan untuk merealisasikan

Visi pembangunan jasa logistik nasional di masa mendatang.

b. Adanya keterpaduan kebijakan antar-moda angkutan terkait wilayah Indonesia.

c. Peningkatan peran Kadin dan Assosiasi yang lebih nyata sehingga daya saing pengusaha lokal dapat lebih baik dan mampu bersaing menghadapi investasi asing serta mendorong terciptanya logistik yang sehat. d. Timbulnya kesadaran baik pengusaha, operator, pengguna dan masyarakat umumnya untuk sama-sama

menjunjung tinggi aturan yang berlaku dengan maksud efisiensi, keselamatan dan menjaga kualitas lingkungan

e. Merintis jalan untuk terciptanya sistem logistik yang handal

f. Adanya peningkatan peran pengusaha/operator logistik Indonesia menjadi pemain handal, baik di dalam maupun di luar negeri.

Materi Bahasan yang Diharapkan dari Nara-sumber

a. Dirjen Perdagangan Luar Negeri

• Visi Pemerintah tentang sistem logistik di Indonesia.

• Program strategis pemerintah yang diperlukan sebagai negara kepulauan. • Format Kemitraan yang diharapkan

b. Deputy Menko Perekonomian

• Peran Logistik dalam kehidupan bangsa Indonesia

• Logistik sebagai sektor strategis dan kebijakan yang berpihak kepada sektor dan sistem transportasi.

• Kebutuhan penataan sistem perundang-undangan dan peraturan turunannya

c. GAFEKSI

• Prospek Logistik • Penataan sistem logistik

Pembahas :

Ketua Umum ASPERINDO, Bapak M. Kadrial

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perdagangan dan Distribusi, Bapak Ketut Suardhana

Linggih

Pakar Logistik, Bapak Darmawan Tasan

(4)

Ja dw a l

AGEN D A

N O W AKTU ACARA

1 08.00 – 09.00 Regist rasi / Coffee Morning

Pe m bu k a a n

• Laporan Ket ua Kom it e Tet ap Perhubungan, Bapak Ant on A. Nangoy

• Sam but an Wakil Ket ua Um um Bidang I nvest asi, Perhubungan, I nform at ika, Telekom unikasi dan Pariw isat a, Bp. Chris Kant er

2 09.00 – 09.30

• Keynot e Speech : Ment eri Perdagangan

3 09.30 – 12.30 Rou n dt a ble D iscu ssion Logist ik di I n don e sia

Moderat or : Bam bang Set ia Gunawan

N a r a Su m be r :

• Deput i Menko Perekonom ian, Bapak Edy Put ra I rawady, SH

• Dirj en Perdagangan Luar Negeri, I bu Diah Maulida, MA

• Sekret aris Jenderal GAFEKSI , Bapak Parlagut an Silit onga

Pe m ba h a s:

• Ket ua Um um ASPERI NDO, Bapak M. Kadrial

• Wakil Ket ua Um um Kadin I ndonesia Bidang Perdagangan dan

Dist ribusi, Bapak Ket ut Suardhana Linggih

• Pakar Logist ik, Bapak Darm awan Tasan

Tanya Jawab

4 12.30 - selesai

Penut upan

• Sam but an Penut up

• Ram ah t am ah dilanj ut kan m akan siang bersam a

- - o0o - -

Referensi

Dokumen terkait

3l.Peningkatan ekspor tidak diikuti dengan membesarnya pangsa pasar Indonesia di Afrika Selatan yang masih sebesar 0 8 persen Hal ini menunjukkan tingkat persaingan

(1) Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pembiayaan_ Ekspor Nasional berdasarkan Undang-undang ini dibentuk Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang selanjutnya disingkat

(4) Dalam hal barang dan atau jasa impor sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak dilengkapi sertifikat, Pimpinan instansi teknis dapat menunjuk salah satu lembaga sertifikasi

(1) Dalam hal terdapat kelebihan pembayaran Pungutan Ekspor yang disebabkan oleh kesalahan pengenaan tarif Pungutan Ekspor, jumlah satuan barang, HPE, kurs,

Penanaman Modal Asing (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) di suatu negara menguntungkan negara tersebut, khususnya dalam hal pembangunan dan pertumbuhan ekonomi tidak

Faktor ini memperlihatkan peningkatan atau penurunan ekspor yang akan terjadi apabila tidak ada perubahan dalam pangsa pasar dari negara bersangkutan dari tahun 1985 atau 1995

Semakin pentingnya ekspor manufaktur di dalam total ekspor non-migas Indonesia dapat dilihat di Tabel 2, yang menunjukkan produk-produk ekspor Indonesia yang masuk di dalam kategori

kualitas SDM dari negara-negara lain, tidak mustahil pada suatu ketika pasar tenaga kerja atau peluang. kesempatan kerja di dalam negeri sepenuhnya dikuasai oleh