• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KINERJA DAN DAYA SAING EKSPOR MANUFAKTUR INDONESIA Analisis Mingguan Kadin Indonesia, January 2006

Tulus Tambunan

Kinerja

Salah satu hal yang nyata dari perubahan struktur ekonomi Indonesia dalam 30 tahun belakangan ini adalah semakin besarnya kontribusi industri manufaktur di dalam pembentukan produk domestik bruto (PDB) and total ekspor non-migas (lihat Gambar 1 sebagai suatu ilustrasi). Perubahan ini terutama disebabkan oleh kebijakan industrialisasi pada era Orde Baru, dengan strategi substitusi impor. Negara tujuan paling utama bagi ekspor manufaktur Indonesia adalah Amerika Serikat, disusul kemudian oleh Jepang dan Uni Eropa (EU); walaupun akhir-akhir ini UE mengambil posisi teratas (Tabel 1).

Semakin pentingnya ekspor manufaktur di dalam total ekspor non-migas Indonesia dapat dilihat di Tabel 2, yang menunjukkan produk-produk ekspor Indonesia yang masuk di dalam kategori 50 produk utama didominasi oleh barang-barang manufaktur dengan barang-barang elektronik pada posisi teratas berdasarkan nilai ekspor pada tahun bersangkutan. Namun demikian, Indonesia masih belum unggul di pasar dunia dalam banyak produk-produk manufaktur. Indonesia masih tetap menjadi eksporter terbesar hanya untuk produk-produk-produk-produk tradisional seperti misalnya untuk crude palm oil (CPO), Indonesia menduduki posisi teratas dengan saham sebesar 35 persen (Tabel 3).

Ada dua produk manufaktur yang selama ini Indonesia mencoba menjadi salah satu pemain besar di pasar global berdasarkan faktor utama keunggulan komparatif yang dimikiki Indonesia, yaitu tenaga kerja dengan upah murah. Kedua produk tersebut adalah tekstil dan produknya (TPT) dan elektronika. Namun pengalaman di banyak negara produsen lainnya seperti China, Korea Selatan dan Jepang, menunjukkan bahwa dalam era teknologi maju sekarang ini, tenaga kerja murah tidak bisa lagi diandalkan sebagai satu-satunya penentu daya saing kedua kelompok produk tersebut. Banyak faktor lain yang bahkan cenderung dominan dalam menentukan keberhasilan suatu negara dalam ekspor kedua produk tersebut yakni ketersediaan/penguasaan teknologi, pembangunan industri pendukung yang solid dan ketersediaan infrastruktur yang baik.

TPT

(2)

Paling tidak ada dua faktor utama yang membuat Indonesia dibawah China dalam ekspor TPT. Pertama adalah supply bottleneck yang selama ini dialami Indonesia yang membuat volume produksi TPT di Indonesia tidak optimal (realisasi lebih rendah dari kapasitas produksi) (Gambar 2), yang disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari keterbatasan modal (antara lain karena sulitnya mendapatkan dana pinjaman dari perbankan) dan sering terjadinya distorsi dalam pengadaan bahan baku baik dalam arti harga bahan baku yang tidak stabil maupun dalam arti suplai pasokan yang sering macet . Kedua adalah daya saing TPT Indonesia yang semakin buruk (nanti dibahas di bawah), yang antara lain disebabkan oleh belum adanya industri-industri pendukung di dalam negeri dan berbagai macam distorsi termasuk di pasar input. Akibat dari dua faktor ini dapat juga dilihat dari Gambar 3, 4 dan 5 yang menunjukkan persentase TPT baik di dalam total output manufaktur maupun total ekspor manufaktur Indonesia terus mengalami penurunan.

Pasar TPT yang menjadi tempat persaingan paling ketat antara Indonesia dan China adalah AS dan EU. Studi dari Wattanapruttipaisan (2005) menunjukkan betapa kuatnya China di dua pasar tersebut; sementara pangsa ekspor TPT Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan China (Tabel 11). Proyeksi-proyeksi yang ada hingga saat ini tidak menunjukkan masa depan (setelah kuota dihapuskan) yang cerah bagi TPT Indonesia di pasar AS maupun EU. Misalnya hasil studi dari Nordas (2004) memprediksi ekspor TPT Indonesia ke AS akan turun (Gambar 6) sedangkan ke EU tidak mengalami perubahan (Gambar 7). setelah kuota di hapuskan.

Barang-barang listrik

Dalam ekspor produk-produk listrik Indonesia juga masih lemah posisinya. Berbeda dengan TPT, dalam perdagangan produk-produk listrik, di Asia Indonesia praktis bersaing ketat dengan semua negara lainnya, seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Singapura, Malaysia dan tentu saja China. Untuk banyak produk listrik, China unggul atas negara-negara eksportir lainnya dari Asia. Sebagai suatu ilustrasi, untuk tiga jenis produk listrik, dapat dilihat di Tabel 12 s/d 14.

Walaupun pemerintah Indonesia berusaha membuat produk-produk elektronik sebagai salah satu bagian terpenting dari ekspor non-migas nasional, namun sampai sekarang industri elektronik di dalam negeri masih belum mendominasi industri manufaktur nasional; bahkan porsi outputnya di dalam total output manufaktur Indonesia cenderung menurun dalam beberapa tahun belakangan ini (Gambar 8). Seperti halnya dalam kasus TPT di atas, ekspor elektroniks Indonesia juga mengalami dua kendala serius, yakni supply bottleneck yang selama ini dialami Indonesia yang membuat volume produksi TPT di Indonesia tidak pernah optimal (Gambar 9), dan rendahnya daya saing TPT Indonesia, terutama karena masih rendahnya kemampuan teknologi dan belum berkembangnya industri-industri pendukung.

Daya Saing

(3)

seperti tersebut di atas, tetapi juga, dan bahkan lebih ditentukan oleh faktor-faktor keunggulan kompetitif, yakni faktor-faktor keunggulan yang harus diciptakan oleh manusia seperti keahlian, teknologi, infrastruktur, lingkungan usaha yang kondusif, tenaga kerja yang disiplin dengan etos kerja yang tinggi, dsb.nya.

Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengkaji perkembangan daya saing suatu produk, diantaranya adalah membandingkan antara pertumbuhan saham dari suatu produk di pasar dunia dengan pertumbuhan permintaan pasar dunia terhadap produk tersebut. Jika, misalnya pangsa ekspor TPT dari Indonesia meningkat dan pada saat yang sama permintaan dunia terhadap TPT juga meningkat, berarti daya saing TPT Indonesia semakin baik. Di Gambar 10, produk-produk dengan daya saing yang meningkat terletak di wilayah (blok) “champions”. Yang termasuk di dalam blok ini adalah kebanyakan produk-produk non-manufaktur, dan beberapa jenis produk elektronik seperti mesin otomatis pengolahan data dan bagian-bagian tertentu dari komputer. Sedangkan dilihat dari perspektif struktural, produk-produk ekspor Indonesia yang mempunyai keunggulan berada di wilayah ”stars” (Gambar 11).

[image:3.595.33.566.416.664.2]

Metode lainnya yang lebih umum digunakan dalam menganalisis daya saing suatu (atau kelompok) barang di pasar global adalah dengan menghitung Indeks RCA. Nilai RCA>1 berarti daya saing Indonesia di atas rata-rata dunia; sedangkan nilai RCA<1 berarti daya saing Indonesia lebih rendah dari rata-rata. Tabel 15 menunjukkan TPT Indonesia mempunyai daya saing di atas rata-rata, namun untuk barang-barang elektronik, khususnya IT dan elektronik rumah tangga dan komponen-komponen listrik daya saing Indonesia buruk

Tabel 1. Ekspor non-migas Indonesia menurut negara tujuan, Januari-April 2005

(4)
[image:4.595.49.564.101.785.2]

Tabel 2

(5)

Tabel 3

Ekspor Indonesia menurut kelompok produk dan pemain utama di pasar global, 1999-2003

(6)
[image:6.595.39.562.83.805.2]

Table 4

Impor tekstil EU (15) menurut wilayah dan negara pemasok, 2003 (miliar US$ and %)

---

(7)
[image:7.595.37.572.80.755.2]

Tabel 5

Negara pengekspor dan pengimpor Utama Tekstil, 2003 (miliar US$ dan %)

---

(8)
[image:8.595.34.571.94.768.2]

Tabel 6

Nilai Ekspor Tekstil dari Beberapa Negara Pengekspor, 1990-03 (mil. US$ dan %)

---

(9)
[image:9.595.89.511.45.207.2]

Tabel 7

Ekspor Kain Tekstil (code 651) menurut negara pengekspor : 1999-2003 (000 US$)

1999 2000 2001 2002 2003

CHINA 2,158,055 2,684,667 2,722,431 3,073,666 3,831,518

ITALY 2,434,822 2,553,456 2,464,138 2,419,742 2,705,644

GERMANY 2,077,504 2,013,441 2,000,999 2,462,969 2,173,924

INDIA 1,627,466 2,001,984 1,605,487 1,822,114 1,941,917

USA 1,817,032 2,058,066 1,673,879 1,662,542 1,836,984

KOREA REP. 1,437,787 1,577,309 1,296,990 1,420,440 1,599,917

INDONESIA 1,178,117 1,326,849 1,244,224 1,229,890 1,238,122

PAKISTAN 1,097,814 1,188,501 1,097,407 972,971 1,158,491

FRANCE 1,243,353 1,200,450 1,023,234 1,066,322 1,147,331

JAPAN 1,075,317 1,129,833 1,010,837 991,281 997,899

Sumber: ITC/WTO

Tabel 8

Impor pakaian jadi EU (15) menurut wilayah dan negara pemasok, 2003 (miliar US$ dan %)

---

[image:9.595.43.562.248.788.2]
(10)
[image:10.595.38.559.77.763.2]

Tabel 9

Negara pengekspor dan Pengimpor Utama Pakaian Jadi, 2003 (miliar US$ dan %)

(11)
[image:11.595.35.575.98.767.2]

Tabel 10

Nilai ekspor pakaian jadi dari sejumlah negara pengekspor, 1990-03 (miliar US$ dan %)

---

(12)
[image:12.595.92.498.49.346.2]

Tabel 11

Ekspor Tekstil dan Pakaian Jadi dari Asia ke AS, 2003 (juta US$)

Negara Tekstil (T) Pakaian jadi (C) Total

Nilai % dari T/T&C

China 3347,1 11341,2 14688,3 22,8

India 1415,4 2158,7 3574,1 39,6

Pakistan 1173,8 1102,3 2276,1 51,6

Korea Selatan 924,2 1925,9 2850,1 32,4

Jepang 506,3 0,0 506,3 100,0

Turki 500,2 1297,6 1797,8 27,8

Thailand 298,5 2154,6 2453,1 8,2

Indonesia 166,4 2208,6 2375,0 7,0

Bangladesh 110,4 1849,0 1959,4 5,6

Iran 129,7 0,0 129,7 100,0

Filipina 106,7 1868,6 1975,3 5,4

Hong Kong SARC

98,7 3760,3 3859,0 2,6

Malaysia 64,3 1189,9 1254,2 5,1

Sri Lanka 53,6 1474,9 1528,5 3,5

Viet Nam 37,4 2337,6 2375,0 1,6

Cambodia 11,6 1239,9 1251,5 0,1

Singapura 0,9 270,0 270,9 0,0

Lao PDR 0,0 3,9 3,9 0,0

Myanmar 0,0 152,4 152,4 0,0

Total (termasuk sisa dari dunia)

17198,8 68060,1 85258,9 20,2

Sumber: Wattanapruttipaisan (2005)(dari USITC di http://dataweb.usitc.gov)

Tabel 12

Ekspor Peralatan Listrik (778) menurut negara pengekspor utama, 1999-2003 (000 US$)

1999 2000 2001 2002 2003

JAPAN 15,943,436 20,231,680 14,396,803 14,010,688 15,336,901

GERMANY 9,798,372 9,824,671 9,951,201 9,839,183 11,767,505

CHINA 4,438,074 6,042,053 6,571,190 7,842,070 10,110,109

USA 10,396,782 12,471,283 9,977,299 9,638,057 9,298,026

MEXICO 5,835,591 6,543,784 5,118,307 5,193,085 6,191,389

UNTD KINGDOM 5,291,350 5,762,216 4,910,934 4,522,142 4,737,490

FRANCE 4,023,855 3,958,355 3,686,426 3,956,786 4,669,336

BELGIUM 2,278,695 2,241,715 2,504,309 2,851,361 3,321,106

KOREA REP. 1,234,242 1,651,345 1,596,862 1,906,587 2,837,912

SINGAPORE 2,444,260 3,387,531 2,863,365 2,451,769 2,791,418

ITALY 2,181,371 2,162,626 2,072,432 2,088,052 2,433,356

NETHERLANDS 1,877,610 1,967,992 1,445,954 1,447,970 2,147,276

SPAIN 1,534,562 1,645,181 1,398,853 1,528,831 1,917,740

SWITZERLAND 1,463,673 1,435,014 1,331,251 1,317,136 1,611,198

CZECH REP 992,291 1,260,930 1,274,420 1,139,596 1,499,388

CANADA 1,339,849 1,404,019 1,286,565 1,341,907 1,456,652

MALAYSIA 956,669 1,336,137 1,186,807 1,291,141 1,395,721

THAILAND 672,845 952,172 948,070 1,325,046

HUNGARY 862,579 1,027,590 1,033,590 1,052,051 1,272,283

AUSTRIA 778,442 815,118 838,516 798,713 1,175,250

SWEDEN 943,689 1,010,636 821,197 891,000 1,095,437

POLAND 405,763 475,084 507,514 597,423 808,811

INDONESIA 510,422 662,243 581,344 631,449 679,036

[image:12.595.87.511.397.829.2]

Sumber: ITC/WTO

Tabel 13

Ekspor Alat Distribusi Listrik (773) menurut negara pengekspor utama, 1999-2003 (000 US$)

1999 2000 2001 2002 2003

MEXICO 6,050,884 6,822,400 6,047,899 5,946,109 6,137,050

GERMANY 3,168,295 3,124,734 3,500,248 3,466,865 4,278,848

USA 4,538,439 5,597,259 4,879,010 4,189,364 3,861,408

CHINA 1,330,743 1,736,933 1,800,552 2,253,786 2,860,798

JAPAN 2,515,635 3,080,968 2,807,942 1,804,428 1,900,068

FRANCE 1,642,876 1,635,377 1,656,751 1,657,102 1,741,911

ITALY 1,034,578 1,096,309 1,140,221 1,105,634 1,256,426

POLAND 515,626 640,703 751,838 900,887 1,217,693

HUNGARY 728,770 848,866 831,679 897,940 1,175,043

UNTD KINGDOM 1,124,840 1,224,420 1,142,177 890,677 1,099,818

CZECH REP 579,703 633,345 713,754 833,584 1,050,123

SPAIN 924,308 894,628 970,334 879,939 986,686

PORTUGAL 926,803 998,930 755,442 1,004,575 923,478

(13)

KOREA REP. 610,954 743,964 968,209 709,748 873,653

ROMANIA 146,377 168,869 279,004 521,717 756,217

BELGIUM 655,106 696,749 727,959 633,339 738,935

NETHERLANDS 536,278 693,305 617,130 552,618 670,945

SLOVAKIA 300,249 325,385 373,038 464,405 647,950

SWEDEN 748,802 711,462 555,016 505,765 602,550

CANADA 654,827 808,640 837,380 616,314 601,180

PHILIPPINES 576,285 652,456 550,482 575,762 551,861

THAILAND 551,924 490,542 423,566 542,447

TURKEY 344,479 403,235 533,576 503,849 514,570

SWITZERLAND 418,438 409,373 404,621 407,318 457,476

MOROCCO 167,528 197,884 231,569 313,744 421,786

SINGAPORE 430,603 502,349 424,958 359,959 382,613

MALAYSIA 344,037 428,271 375,323 380,845 351,525

INDONESIA 277,268 353,208 391,078 241,679 328,383

[image:13.595.106.485.231.481.2]

Sumber: ITC/WTO

Tabel 14

Ekspor Alat Sirkuit Listrik (772) menurut negara pengekspor utama, 1999-2003 (000 US$)

1999 2000 2001 2002 2003

GERMANY 10,975,848 10,752,252 11,228,243 11,384,327 14,451,021

JAPAN 10,681,194 13,326,963 9,901,881 10,018,921 11,613,204

USA 11,479,350 13,707,574 11,081,119 10,033,586 10,039,915

FRANCE 4,932,531 5,168,001 5,023,914 5,014,306 5,846,320

CHINA 2,634,247 3,376,879 3,564,416 4,243,171 5,578,520

MEXICO 3,590,048 5,155,616 4,546,094 5,221,325 5,181,057

UNTD KINGDOM 3,463,473 3,566,412 3,291,361 3,099,016 3,607,928

MALAYSIA 2,401,997 2,562,237 2,512,817 2,588,862 3,132,341

SINGAPORE 2,846,869 3,261,796 2,774,829 2,881,106 3,120,406

ITALY 2,040,973 2,132,566 2,304,964 2,305,542 2,777,656

SWITZERLAND 1,976,086 2,006,060 1,898,760 1,908,315 2,194,564

THAILAND 1,471,625 1,886,685 1,484,497 1,919,955

AUSTRIA 1,070,277 1,227,397 1,258,727 1,334,801 1,819,295

KOREA REP. 1,064,807 1,422,094 1,253,044 1,507,032 1,784,147

NETHERLANDS 1,334,797 1,498,713 1,439,935 1,380,124 1,699,909

HUNGARY 599,285 758,009 841,446 916,420 1,389,052

CZECH REP 671,120 785,035 801,192 994,977 1,381,051

CANADA 1,235,577 1,485,315 1,372,777 1,306,307 1,289,780

SPAIN 1,054,120 1,055,244 1,085,236 1,019,541 1,266,882

BELGIUM 1,061,158 1,066,242 1,065,255 1,019,431 1,201,574

SWEDEN 958,014 1,071,056 1,009,780 962,065 1,134,731

IRELAND 923,257 1,046,649 1,100,043 794,944 862,971

POLAND 289,806 313,061 365,145 470,568 679,499

INDONESIA 117,525 470,614 483,831 575,699 648,254

Sumber: ITC/WTO

Tabel 15

RCA dari Produk-produk Ekspor Utama Indonesian: 2003

Produk Peringkat dunia RCA

Produk-produk dari kayu Tekstil

IT & barang-barang listrik rumah tangga/konsumer Produk-produk dari kulit

Komponen-komponen elektronik Mineral

Pakaian jadi

Produk-produk manufaktur lainnya. Produk-produk kimia

Makalan yang diolah. Mesin non-elektronik Manufaktur dasar Alat-alat transportasi Bahan-bahan makanan segar

(14)
[image:14.595.47.542.69.374.2]

Gambar 1 Komposisi ekspor Indonesia (%)

[image:14.595.88.483.403.795.2]

Sumber: Aswicahyono (2004)(data dari World Bank).

Gambar 2: Pemakaian kapasitas produksi di industri TPT(%)

Sumber: Deprin. 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90

1999 2000 2001 2002 2003 2004

%

Gambar 3: Pangsa ekspor Tekstil di dalam total ekspor manufaktur Indonesia (%).

0 2 4 6 8 10 12 14 16

1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

2004 ( Feb)

%

[image:14.595.118.458.414.591.2]
(15)
[image:15.595.121.471.74.248.2]

Gambar 4

Pangsa ekspor Pakaian Jadi di dalam total ekspor manufaktur Indonesia, 1993-2004 (Feb)(%).

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18

1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

2004 (Feb)

%

[image:15.595.134.475.296.488.2]

Sumber: Deprin.

Gambar 5.

Pangsa output TPT di dalam total output manufaktur Indonesia, 2000-2004 (%)

Sumber: Deprin. 0 5 10 15 20 25

2000 2001 2002 2003 2004

%

Gambar 6

Sepuluh Besar Eksportir Pakaian Jadi ke Pasar AS (%)

16 4 9 4 4 4 0 10 16 5 28 50 15 6 2 2 2 3 3 5 0 12

0 10 20 30 40 50 6

China India Hong Kong SARC Bangladesh Indonesia Filipina Thailand Meksiko Sisa dari Amerika EU Sisa dari dunia

0

Perdagangan dengan kuota (basis 1997) Perdagangan tanpa kuota (2005-2007)

[image:15.595.68.515.539.770.2]
(16)
[image:16.595.71.517.68.321.2]

Gambar 7: Sepuluh besar eksportir pakaian jadi ke pasar EU (%) 18 6 6 9 3 3 5 5 9 6 30 29 9 6 6 3 4 4 4 6 5 24

0 5 10 15 20 25 30 35

China India Hong Kong SARC Turki Indone sia Banglade sh Maroko Polandia Eropa Timur & Te ngah lainnya Afrika Utara lainnya Sisa dari dunia

Pe rdagangan de ngan kuota (basis 1997) Pe rdagangan tanpa kuota (2005-2007)

[image:16.595.67.487.369.573.2]

Sumber: lihat Gambar 6

Gambar 8: Pangsa Output Elektroniks di dalam Total Output Manufaktur Indonesia (%)

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

2000 2001 2002 2003 2004

%

Sumber: Deprin

Gambar 9: Pemakaian Kapasitas Produksi di Industri IT & Elektroniks (%)

IT & Electronics

0 10 20 30 40 50 60 70

1999 2000 2001 2002 2003 2004

%

[image:16.595.77.492.599.782.2]
(17)
[image:17.595.52.556.58.689.2]

Gambar 10

Kinerja Ekspor Indonesia vs. Permintaan Internasional dari Perspektif Dinamis Pasar: 1999-2003

(18)
[image:18.595.47.555.73.681.2]

Gambar 11.

Kinerja Ekspor Indonesia vs. Permintaan Internasional dari Perspektif Struktural: 1999-2003

(19)

Daftar Pustaka

Aswicahyono, Haryo (2004), “Indonesia’s Strategy for Industrial Upgrading”, June, Jakarta: Centre for Strategic and International Studies (CSIS).

UNCTAD (2004), 2004 Development and Globalization. Facts and Figures, New York and Geneva.

Wattanapruttipaisan, Thitapha (2005), “Watching Brief on Quota-Free Trade in Textiles and Clothing”, January, Studies Unit, Bureau for Economic Integration, ASEAN Secretariat, Jakarta.

WTO (2004a), International Trade Statistics 2004, Geneva: World Trade Organisation.

WTO (2004b), World Trade Report 2004. Exploring the linkage between the domestic policy environment and

international trade: Geneva: World Trade Organisation

Nordas, Hildengunn K. (2004), The Global Textile and Clothing Industry post the Agreement on Textiles and Clothing,

Gambar

Tabel 1. Ekspor non-migas Indonesia menurut negara tujuan, Januari-April 2005
Tabel 2
Table 4  Impor tekstil EU (15) menurut wilayah dan negara pemasok, 2003 (miliar US$ and %)
Tabel 5  Negara pengekspor dan pengimpor Utama Tekstil, 2003 (miliar US$ dan %)
+7

Referensi

Dokumen terkait

membran dengan metode ini adalah polimer yang digunakan harus larut pada. pelarutnya atau

Setelah itu masuk kebagian transisi bagian IB dimana semua instrumen memainkan ritmis dan nada yang searah harmonis dengan sukat 3/4, Hal tersebut menggambarkan

Kasus DBD yang terjadi seringkali dikaitkan dengan pelaksanaan fogging atau pengasapan yang bertujuan untuk membasmi vektor Aedes sp serta memutus mata rantai

Pada putaran poros tinggi yaitu pada putaran 2250 rpm nilai konsumsi bahan bakar antara busi standar dan busi masa empat ini memiliki nilai yang sama. Perbedaan nilai rata-rata

Dalam proses belajar mengajar di kelas guru sudah pernah melakukan implementasi model pembelajaran tetapi hasilnya belum maksimal dikarenakan guru kurang maksimal dalam

Perbedaan yang nyata yang terjadi pada minggu ke-2 dan 11 ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa perlakuan PGPR 50 berpengaruh terhadap besar diameter tanaman, tetapi

peningkatan terhadap output luar negeri dalam hal ini adalah perekonomian Amerika akan meningkatkan net ekspor Indonesia karena perekonomian Amerika yang meningkat

Perbedaan penjemur gabah ini dengan jemuran pakaian otomatis adalah pada sistem kontrolnya, dimana akan digunakan Mikrokontroler Atmega328 dari board Arduino Uno