• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DALAM PENGALOKASIAN JUMLAH MONTIR UNTUK MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN DI PT. ISTW SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DALAM PENGALOKASIAN JUMLAH MONTIR UNTUK MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN DI PT. ISTW SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DALAM

PENGALOKASIAN JUMLAH MONTIR UNTUK

MEMPERBAIKI KERUSAKAN MESIN

DI PT. ISTW SEMARANG

NAMA : BAMBANG KURNIAWAN

NIM : L2H 001 668

PEMBIMBING I : SINGGIH SAPTADI, ST, MT

PEMBIMBING II : ZAINAL FANANI R, ST

ABSTRAK

Untuk meningkatkan performansi sistem maka diperlukan adanya sistem perawatan yang baik untuk mesin-mesin produksi. Sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan mesin pada saat proses produksi berlangsung dapat ditekan seminimal mungkin. Perawatan dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu perawatan jenis preventive dan perawatan korektif. Perawatan preventive dilakukan secara berkala untuk memperpanjang umur mesin dan juga untuk mencegah terjadinya breakdown pada mesin produksi pada saat sedang digunakan. Sedangkan perawatan korektif dilakukan hanya pada saat mesin produksi mengalami kerusakan. Sedangkan perawatan korektif dilakukan hanya pada saat mesin produksi mengalami kerusakan. Dalam kenyataannya, terkadang mesin produksi tetap akan mengalami breakdown pada saat proses produksi berlangsung meskipun telah dilakukan perawatan preventive pada mesin tersebut. Untuk kerusakan seperti itu diperlukan penanganan secepatnya agar proses produksi tidak terhenti terlalu. Peran monitor sangat penting untuk menangani breakdown mesin. Dengan adanya sistem perbaikan yang baik maka mesin produksi dapat segera diperbaiki dan kerugian karena kerusakan mesin dapat dikurangi.

Penelitian ini menyajikan suatu model simulasi yang menggambarkan beberapa sistem penugasan montir. Cara yang pertama adalah penugasan montir tanpa memperhatikan prioritas kerusakan dan jumlah yang dialokasikan sama untuk setiap kerusakan. Cara kedua adalah penugasan montir dengan memperhatikan prioritas kerusakan. Cara ketiga adalah penugasan montir dengan memperhatikan prioritas kerusakan dan alokasi montir yang disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang akan diperbaiki.

Dari analisa output didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan cara penugasan montir yang pertama didapatkan hasil jumlah pipa baja yang dihasilkan adalah 343.308 batang pipa. Dengan cara penugasan yang kedua didapatkan hasil sebanyak 345.614 batang pipa. Dan dengan cara penugasan yang ketiga hasil yang didapatkan adalah 353.263 batang pipa baja.

Referensi

Dokumen terkait

3. Peran Statistika sebagai sarana berpikir ilmiah 5.. Hubungan statiska antara Sarana berfikir Ilmiah Bahasa, Matematika dan Statistika, yaitu agar dapat melakukan kegiatan

Mengingat permasalahan di atas maka sangatlah perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh mutu pelayanan terhadap minat kunjungan ulang pasien rawat inap non obstetri dan

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perlu suatu langkah untuk mempermudah kegiatan regitrasi pada klinik gigi drg,wahyu machyuni tersebut .rumusan masalah yang akan diuraikan

Diharapkan kepada keluarga untuk selalu memberikan dukungan nya kepada remaja putri dalam menghadapi menstruasi pertama ( menarche ) dan untuk penelitian selanjutnya

[r]

unconfined. Kemudian ditimbang beratnya di neraca analitis. Dial pada proving ring diatur sedemikian rupa sehingga menunjukkan angka nol. Setelah siap maka dilakukan

Mata kuliah ini dimaksudkan supaya mahasiswa dapat memiliki pengetahuan, pemahaman dari : konsep dasar teori graf, jalan,jejak, lintasan, dan silkus; karakteristik

Gerakan sosial ( bahasa Inggris :social movement) adalah aktivitas sosial berupa gerakan sejenis tindakan sekelompok yang merupakan kelompok informal yang berbetuk