• Tidak ada hasil yang ditemukan

S GEO 1100954 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S GEO 1100954 Chapter3"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

40

Syifa Utami H, 2015

Cisurupan mempunyai luas wilayah sekitar 4.580 Ha2. Kecamatan Cisurupan terletak

pada koordinat 7o15’9” LS – 7o22’0,84” LS dan 107o43’8,76” BT – 107o48’50,4” BT

Kecamatan Cisurupan berbatasan dengan beberapa wilayah diantaranya:

1. Sebelah utara dengan kecamatan Sukaresmi

2. Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Bayongbong dan Cigedug

3. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Cikajang, dan

4. Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Bandung.

Kecamatan Cisurupan memiliki jarak ke ibukota Kabupaten Garut sekitar 15

km atau bisa ditempuh dalam waktu sekitar 1 sampai 1,5 jam. Kabupaten Garut terbagi

kedalam tiga bagian yaitu bagian utara, bagian tengah, dan bagian selatan. Kecamatan

Cisurupan terletak di bagian tengah Kabupaten Garut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Gambar 3.1.

Kecamatan Cisurupan terdiri dari 17 desa diantaranya desa Sukawargi, desa

Sukatani, desa Didatar, desa Cisero, desa Cisurupan, desa Karamatwangi, desa

Balewangi, desa Tambakbaya, desa Sirnajaya, desa Sirnagalih, desa Pakuwon, desa

Simpangsari, desa Pangauban, desa Cipaganti, desa Pamulihan, desa Situsari, dan desa

Cinta Asih. Kecamatan Cisurupan terdiri dari 40 dusun, 118 Rukun Warga, dan 665

Rukun Tetangga yang tersebar di 167 Kampung.

Sebagian besar desa di Kecamatan Cisurupan merupakan berada pada

ketinggian 1.000 mdpl- 1.300 mdpl. Sehingga sebagian besar wilayahnya merupakan

lahan pertanian karena ketinggiannya yang cocok. Pertanian yang ada di Kecamatan

Cisurupan terdiri dari pangan dan hortikultura. Namun sebagian besar pertanian di

(2)
[image:2.595.80.523.115.746.2]
(3)

Syifa Utami H, 2015 B. Metode Penelitian

Menurut Arikunto (2006, hlm. 26) mengungkapkan “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggunakan data penelitiannya”.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Menurut Fathoni (2006, hlm. 100) mengemukakan bahwa “metode survei adalah metode pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala empirik yang berlangsung di lapangan atau

lokasi penelitian, umumnya dilakukan terhadap unit sampel yang dihadapi sebagai responden dan bukan terhadap seluruh populasi sasaran”. Menurut Tika (1997, hlm. 9) menyatakan bahwa:

Survei suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti. Data yang dikumpulkan dapat bersifat fisik misalnya tanah, geomorfologi, faktor iklim, dan sebagainya. Sedang yang bersifat sosial dapat berupa kependudukan, agama, mata pencaharian, pendapatan penduduk.

Menurut Nasution (2009, hlm. 25) suatu penelitian survey bertujuan untuk

mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar, dengan cara

mewawancarai sejumlah kecil populasi itu. Dalam survey sering muncul

masalah-masalah yang sebelumnya tidak diketahui atau diduga, sehingga sekaligus bersifat

eksploratoris. Metode survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei

deskriptif. Menurut Fathoni (2006, hlm. 100) mengemukakan bahwa survey deskriptif

yaitu survei untuk mengadakan pemeriksaan dan melakukan pengukuran-pengukuran

terhadap gejala empiric yang diperiksa.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sumaatmadja (1988, hlm. 112), “keseluruhan gejala,

individu, kasus dan masalah yang diteliti, yang ada di daerah penelitian menjadi

objek penelitian geografi. Populasi wilayah yang akan diteliti mencakup seluruh desa

yang ada di kecamatan Cisurupan yang meliputi 17 desa. Sedangkan populasi petani

(4)
[image:4.595.203.429.152.429.2]

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk Yang Bekerja Di Sektor Pertanian

NO Desa/Kelurahan Jumlah Petani 1. Sukawargi 1.430

2. Sukatani 1.967

3. Cidatar 1.173

4. Cisero 1.352

5. Cisurupan 1.152 6. Karamatwangi 965

7. Balewangi 984

8. Tambakbaya 253 9. Sirnajaya 3.115 10. Sirnagalih 830

11 Pakuwon 978

12. Simpangsari 826 13. Pangauban 564 14. Cipaganti 715 15. Pamulihan 774

16. Situsari 725

17. Cinta Asih 621

Jumlah 18.424

Sumber: kecamatan Cisurupan dalam Angka 2014

2. Sampel

Sampel menurut Sumaatmadja (1988, hlm. 112) “sampel merupakan bagian

dari populasi (cuplikan, contoh) yang mewakili populasi yang bersangkutan”. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability

sampling jenis simple random sampling. Menurut Sugiyono (2011, hlm. 122)

mengemukakan bahwa “probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi anggota sampel”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam

populasi. Metode penarikan sampel acak sederhana menggunakan undian tabel angka

acak (random). Menurut Masyhuri (2008, hlm. 168) syarat yang harus dipenuhi

diantaranya (1) harus tersedia daftar kerangka sampling (sampling frame), (2) sifat

populasi harus homogen, (3) keadaan populasi tidak terlalu tersebar secara geografis.

Daftar sampel dalam penelitian ini didapatkan dari intansi terkait berupa kelompok

tani yang ada di setiap desa di Kecamatan Cisurupan. Populasi dalam penelitian ini

(5)

Syifa Utami H, 2015

penelitian ini tersebar secara administratif yaitu di desa-desa yang telah ditentukan.

Jumlah sampel yang akan diambil dihitung berdasarkan rumus Slovin. Rumus Slovin

dalam Noor (2013, hlm 158) dirumuskan sebagai berikut:

n = �

+ � ²

Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

e = tingkat kesalahan pengambilan sampel (dengan tingkat kesalahan 10 % (Tingkat kesalahan yang biasa digunakan dalam penelitian sosial)

Maka jumlah sampel yang diambil:

n = �

+ � ²

n =

+ . ²

n = ,

Jadi, sampel petani yang akan diambil berjumlah 100 orang.

Untuk menentukan desa yang dijadikan sampel maka dilakukan pembagian desa

[image:5.595.89.509.511.752.2]

berdasarkan jumlah penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Pembagian Desa Menurut Jumlah Penduduk

No Desa/Kelurahan Jumlah Petani Kategori Kepadatan Penduduk Desa Sampel 1. Sirnajaya 3115

Tinggi Sirnajaya

2. Sukatani 1967 3. Sukawargi 1430

4. Cisero 1352

5. Cidatar 1173

6. Cisurupan 1152 7. Balewangi 984

Sedang Balewangi

8. Pakuwon 978

9. Karamatwangi 965 10. Sirnagalih 830 11. Simpangsari 826 12. Pamulihan 774 13. Situsari 725

Rendah Situsari

(6)

Maka dilihat dari Tabel 3.2 dapat diketahui desa sampel yang mewakili jumlah

[image:6.595.160.424.228.301.2]

petani yang tinggi, sedang, dan rendah. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Pengambilan Sampel Desa

NO Desa Sampel Jumlah Petani

1. Sirnajaya 3115

2. Balewangi 984

3. Situsari 725

Jumlah 4824

Berdasarkan tabel 3.3 maka proporsi masing-masing desa untuk diambil sampel

penduduknya adalah:

� =�� ���

Keterangan:

n= Jumlah Sampel

Pi=Jumlah penduduk didesa sampel

Pt= Jumlah seluruh penduduk sampel

1. Desa Sirnajaya

� = ,

Dibulatkan menjadi 65

2. Desa Balewangi

� = ,

Dibulatkan menjadi 20

3. Desa Situsari

� = ,

(7)

Syifa Utami H, 2015

Jadi masing-masing desa diambil sampel dengan jumlah Desa Sirnajaya 65

petani, Desa Balewangi 20 petani, dan Desa Situsari 15 petani.

D. Variabel penelitian

Menurut Noor (2013, hlm. 48) variabel penelitian pada dasarnya merupakan

sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka variabel yang ditetapkan untuk diteiliti yakni

karakteristik petani dan tingkat kesiapan petani dalam menghadapi pengembangan

[image:7.595.175.482.341.554.2]

kawasan agropolitan ini. Dalam penelitian ini, variabel akan diuraikan dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4 Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Indikator

Karakteristik Petani 1. Umur

2. Tingkat pendidikan, 3. Jumlah anggota keluarga 4. Pengalaman berusaha tani 5. Luas lahan garapan, 6. Status Kepemilikian Lahan 7. Komoditi yang ditanam 8. Modal usaha tani

9. Pendapatan yang diperoleh Kesiapan Petani 1. Usaha Mencari Informasi Baru

2. Kerjasama Petani

3. Pengetahuan Pengelolaan Budidaya

4. Pemasaran produk

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik-teknik yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya:

1. Observasi

Observasi menurut Noor (2013, hlm. 140) menuntut adanya pengamatan dari

peneliti baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek

penelitian. Instrumen yang dapat digunakan pada saat observasi seperti

lembar pengamatan, panduan pengamatan. Observasi yang dilakukan dalam

(8)

pertanian di kecamatan Cisurupan, serta sarana dan prasarana yang

menunjang aktifitas agrobisnis di kecamatan Cisurupan.

2. Wawancara

Wawancara menurut Noor (2013, hlm. 138) mengungkapkan bahwa

wawancara merupakan salahsatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancara tetapi dapat

juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan

lain. Wawancara dilakukan kepada petani terutama, serta kepada penyuluh

dan kepala UPTD kecamatan Cisurupan untuk mendapatkan data yang

diperlukan dalam penelitian ini.

3. Studi Dokumentasi

Menurut Noor (2013, hlm. 141) sejumlah besar fakta dan data tersimpan

dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia

yaitu berbentuk surat, catatan harian, cinderamata, laporan, dll. Sifat utama

data tersebut tidak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang

pada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi pada waktu

silam. Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mendapatkan data dari

intansi terkait mengenai perkembangan kawasan agropolitan di Kecamatan

Cisurupan.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 148) mengemukakan bahwa “instrument

penelitian adalah suatu alat yang akan digunakan dalam mengkaji fenomena alam maupun fenomena sosial objek kajian yang akan diamati”. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur gejala-gejala sosial berupa pertanyaan yang disusun

oleh peneliti berupa kuesioner untuk wawancara. Penulis melakukan wawancara

secara langsung dengan petani di Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut untuk

memperoleh informasi yang diperlukan diantaranya mengenai karakteristik petani

(usia, jenis kelamin, pendidikan formal dan pendidikan nonformal, jumlah

tanggungan keluarga, luas lahan, status kepemilikan lahan, jumlah tenaga kerja,

lamanya pengalaman berusaha tani, jenis komoditas yang ditanam, modal usaha

(9)

Syifa Utami H, 2015

mencari informasi baru, kerjasama petani, pengetahuan pengelolaan budidaya, serta

pemasaran hasil pertanian).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

persentase. Teknik analisis ini digunakan untuk menginterpretasikan data yang

berbentuk angka atau yang bersifat sistematis. Rumus yang digunakan yakni:

P= � %

Dengan :

P = Persentase (%) yang dicari

f = jumlah responden yang memilih alternatif jawaban

[image:9.595.129.454.415.550.2]

N = Jumlah keseluruhan responden

Tabel 3.5.

Kriteria Penilaian Persentase

Persentase Kriteria

0 % Tidak ada/tak seorang pun

1 % - 24 % Sebagian kecil

25% - 49% Kurang dari setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 74 % Lebih dari setengahnya

75 % - 99% Sebagian besar

100 % Seluruhnya

Gambar

Gambar 3.1 Peta Administratif Kecamatan Cisurupan
Tabel 3.1  Jumlah Penduduk Yang Bekerja Di Sektor Pertanian
Tabel 3.2 Pembagian Desa Menurut Jumlah Penduduk
Tabel 3.3  Pengambilan Sampel Desa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tim Kendali Mutu Kendali Biaya sebagai lembaga independen yang diberi mandat Tim Kendali Mutu Kendali Biaya sebagai lembaga independen yang diberi mandat untuk menjaga mutu dan

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO TENTANG PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK), PEJABAT PELAKSANA DAN PENGENDALI KEGIATAN (PPPK) DAN PEMEGANG UANG MUKA

Berdasarkan hasil penelitian bahwa gambaran tingkat kedisiplinan belajar siswa pada tahap awal sebelum mengikuti treatment teknik self management siswa mengalami

Diceriterakan, konon, sudah lama beliau mengembara mencari putra beliau itu tidak juga dijumpai, sampai akhirnya tiba di kawasan Tohlangkir pengembaraan beliau Setibanya di

Multi Scan Average Dose (MSAD) merupakan metode pengukuran dosis radiasi yang dilakukan dengan menghitung dosis rerata dari profil dosis untuk beberapa scanning.. Dosis

effectively in Funny Boy with Arjie “revising” a framing of the nation to incorporate his “funny” identity; it is seen in the story of Uncle Daryl, a story that shadows the act

Simpulan penelitian ini bahwa Pemberian makanan tambahan dengan konssep 4 bintang efektif menaikkan berat badan balita dengan gizi buruk di posyandu wilayah

Jika titik-titik D, E , F terletak pada sisi-sisi BC, CA dan AB dari segitiga ABC sedemikian sehingga garis-garis AD, BE, CF adalah konkuren melalui titik P, maka buktikan