• Tidak ada hasil yang ditemukan

M01928

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " M01928"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Gedung RA Kartini Lantai 9 Kampus A, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Page 1

PENGARUH PENDAMPINGAN, PENGETAHUAN, DAN PEER SUPERVISION TERHADAP KEMANDIRIAN GURU DALAM

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK

Donald Samuel

Mahasiswa Program Doktor Manajemen Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta

[email protected]

Adanya kebutuhan guru mata pelajaran Non Ujian Nasional SMP Negeri 2 Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY akan pengembangan kompetensi pedagogik ditindaklanjuti oleh PT. Astra International, Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim dengan mengalokasikan sebagian program Corporate Social Responsibility (CSR) pada hal tersebut. Program pengembangan kompetensi pedagogik ini telah berjalan selama 3 semester, dan saat ini terdapat masalah terkait rendahnya kemandirian guru dalam mengembangkan kompetensi pedagogiknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendampingan, pengetahuan dan peer supervision terhadap kemandirian guru dalam mengembangkan kompetensi pedagogiknya baik secara individual maupun bersama-sama.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif. Data dari keempat variabel dikumpulkan dengan angket berbentuk pernyataan skala likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data yang dilakukan dengan teknik analisis regresi linear. Tingkat kesalahan ditentukan pada 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 0,478X1 + 0,271X2 + 0,246X3. Nilai F sebesar 177,246 yang signifikan pada 0,000 yang menunjukkan adanya pengaruh stimultan variabel independen terhadap kemandirian guru. Pengaruh pendampingan ditunjukkan dengan nilai t sebesar 2,64 yang signifikan pada 0,014 yang berarti terdapat pengaruh pendampingan terhadap kemandirian. Pengaruh pengetahuan ditunjukkan dengan nilai t sebesar 2,198 yang signifikan pada 0,038 yang berarti terdapat pengaruh pengetahuan terhadap kemandirian. Sedangkan pengaruh peer supervision ditunjukkan dengan t sebesar 1,312 yang signifikan pada 0,201 yang berarti tidak ada pengaruh peer supervision terhadap kemandirian. Ketiga variabel dapat menjelaskan kemandirian sebesar 95%. Variabel yang paling berpengaruh adalah pendampingan, sehingga disarankan pada pelaksana program untuk menekankan pemberian pendampingan pada guru.

(2)

Gedung RA Kartini Lantai 9 Kampus A, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Page 2

Pendahuluan

UU. No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen mengharuskan guru

memiliki 4 kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan

profesional. Dari keempat kompetensi tersebut, yang menjadi dasar untuk

seseorang pada umumnya bekerja dengan baik adalah kepribadian dan sosial yang

baik. Sedangkan kompetensi yang membedakan antara profesi guru dengan

profesi yang lain adalah adanya kompetensi profesional dan pedagogik. Terkait

dengan kompetensi profesional, dapat diasumsi bahwa guru (khususnya guru

satuan pendidikan tingkat dasar) akan dengan mudah menguasai konten atau isi

pembelajaran yang akan diajarkan, karena materi pelajaran yang relatif tidak

terlalu berat. Oleh karena itu, kompetensi pedagogik kemudian mendapatkan

tempat yang sangat strategis diantara kompetensi-kompetensi yang lain.

Kompetensi pedagogik berhubungan dengan kemampuan guru dalam

pengelolaan pembelajaran peserta didik. Dengan demikian, kesuksesan

pembelajaran yang dilakukan guru sangat bergantung pada baik tidaknya

kompetensi pedagogik seorang guru (disamping kompetensi yang lain).

Siswa SMP yang berusia 13-15 tahun memiliki karakteristik yang unik.

Menurut Piaget, usia tersebut merupakan awal perkembangan masa operasional

formal. Untuk memudahkan guru menyukseskan tujuan pendidikan pada jenjang

SMP, maka guru perlu memiliki kompetensi pedagogik yang memadai.

Untuk mengembangkan kompetensi pedagogik, perlu dicermati

komponen-komponen yang ada dalam kompetensi pedagogik. Permendiknas No.

16 tahun 2007 tentang standar guru menyatakan bahwa terdapat 10 komponen

yang menjadi bagian dari kompetensi pedagogik. Inti dari 10 komponen tersebut

adalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengajaran. Oleh karena itu,

pengembangan pada 10 komponen tersebut akan berdampak pada berkembangnya

kompetensi pedagogik guru. Pengembangan tersebut tidak akan maksimal jika

(3)

Gedung RA Kartini Lantai 9 Kampus A, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Page 3

pengetahuan, dan peer supervision menjadi sangat strategis dalam kegiatan

pengembangan kompetensi pedagogik.

Kenyataan yang ditemui dilapangan menunjukkan bahwa guru-guru mata

pelajaran Non Ujian Nasional di SMP Negeri 2 Gedangsari, Kabupaten

Gunungkidul tidak memiliki kemandirian yang baik dalam hal pengembangan

kompetensi pedagogik mereka. Hal ini menjadi ironi karena pengembangan

kompetensi pedagogik guru di sekolah ini telah dibantu oleh konsultan dari

Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim yang merupakan pengelola dana

Corporate Social Responsibility dari PT. Astra International, Tbk. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan, ditemukan bahwa sebagian besar guru harus

didorong-dorong untuk menyusun perangkat pembelajaran, baik perencanaan

maupun evaluasi yang baik. Selain itu, ketika akan melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK), guru tidak mau melakukan jika tidak didampingi oleh

konsultan atau pihak lain yang kompeten.

Berdasarkan sajian masalah tersebut, maka perlu diketahui faktor yang

menyebabkan rendahnya kemandirian guru dalam mengembangkan kompetensi

pedagogiknya. Berdasarkan berbagai kajian teori yang telah dilakukan, faktor

yang dimungkinkan dapat berpengaruh dalam hal ini adalah pendampingan dari

konsultan, pengetahuan guru, dan supervisi dari sesama guru (peer supervision).

Untuk itu perlu dilakukan kajian lebih lanjut pada hal-hal tersebut.

Kemandirian memiliki berbagai definisi. Salah satu definisi yang cukup

sederhana dan sesuai dengan penelitian ini adalah definisi yang dikemukakan

Lamman (dalam Fatimah, 2006) yang menyatakan bahwa kemandirian merupakan

suatu kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri dan tidak tergantung

kepada orang lain. Dengan demikian, kemandirian dalam penelitian ini

merupakan kemampuan guru untuk mengatur dirinya sendiri dan tidak tergantung

orang lain dalam hal mengembangkan kompetensi pedagogiknya.

Supaya definisi kemandirian tersebut dapat diukur dan diamati, maka

(4)

Gedung RA Kartini Lantai 9 Kampus A, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Page 4

Basri, 2000:56) mengemukakan ciri-ciri atau indikator-indikator kemandirian

sebagai berikut.

1. Menunjukan inisiatif dan berusaha untuk mengejar prestasi.

2. Secara relatif jarang mencari pertolongan pada orang lain.

3. Menunjukan rasa percaya diri.

4. Mempunyai rasa ingin menonjol.

Selanjutnya, pendampingan memiliki berbagai definisi yang dikemukakan

oleh para ahli. Pendampingan merupakan penyempurnaan konsep pembinaan.

Dalam pembinaan, pihak yang membina cenderungaktif sedang yang dibina pasif

atau pembina adalah sebagi subjek yang dibina adalah objek. Oleh karena itu

istilah pendampingan dimunculkan, untuk mengakomodir hal ini. Pendampingan

menunjukan kesejajaran (tidak ada yang satu lebih dari yang lain), yang aktif

justru yang didampingi sekaligus sebagai subjek utamanya, sedang pendamping

lebih bersifat membantu saja. Dengan demikian pendampingan dapat diartikan

sebagai satu interaksi yang terus menerus antara pendamping dengan anggota

kelompok atau masyarakat hingga terjadinya proses perubahan.

Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil tahu dari manusia, yang

sekadar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan

sebagainya. Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan apa sesuatu itu.

Pengetahuan merupakan respons mental seseorang dalam hubungannya objek

tertentu yang disadari sebagai ada atau terjadi. Pengetahuan dapat salah atau

keliru, karena bila suatu pengetahuan ternyata salah atau keliru, tidak dapat

dianggap sebagai pengetahuan. Sehingga apa yang dianggap pengetahuan tersebut

berubah statusnya menjadi keyakinan saja (Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan

pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang

dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh

baik dari pengalaman langsung maupun melalui pegalaman orang lain

(5)

Gedung RA Kartini Lantai 9 Kampus A, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Page 5

Berdasarkan definisi pengetahuan tersebut, pengetahuan yang diangkat

dalam penelitian ini adalah sejumlah fakta dan teori yang dimiliki oleh guru

mengenai komponen-komponen kompetensi pedagogik. Oleh karena itu, indikator

dari hal ini adalah 10 komponen kompetensi pedagogik, yaitu:

1. Kemampuan guru mengenali karakteristik peserta didik mereka.

2. Pemahaman guru dan penerapan berbagai pendekatan, strategi, metode,

dan teknik pembelajaran yang mendidik.

3. Kemampuan guru mengembangkan kurikulum.

4. Kemampuan guru menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

5. Kemampuan guru mengenai TIK, dan pemanfaatan dalam pembelajaran.

6. Kemampuan guru mengembangkan potensi peserta didik.

7. Kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik.

8. Kemampuan guru menyelenggarakan penilaian dan evaluasi hasil belajar.

9. Kemampuan guru memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk

kepentingan pembelajaran.

10. Kemampuan guru melakukan tindakan reflektif untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran.

Menurut Mulyasa (2006), supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh

kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi

modern diperlukan supervisor khusus yang lebih independent dan dapat

meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugas. Guna

menghemat pengadaaan supervisor, sebuah sekolah dapat memanfaatkan sumber

daya guru yang ada untuk menyupervisi sesama temannya. Hal ini kemudian

dapat dikatakan sebagai peer supervision atau supervisi sesama.

Pengertian lain dikemukakan oleh Sutisna (2001) yang menyatakan

supervisi adalah segala usaha Kepala Sekolah dalam memimpin guru dan tenaga

kependidikan lain untuk melakukan perbaikan pengajaran, menstimulasi

pertumbuhan profesional dan perkembangan diri para guru; serta menyeleksi dan

(6)

Gedung RA Kartini Lantai 9 Kampus A, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Page 6

evaluasi pengajaran. Berdasarkan definisi tersebut, dapat ditentukan

indikator-indikator peer supervision, yaitu komponen-komponen dalam definisi tersebut.

Berdasarkan berbagai kajian yang dilakukan, tujuan dari penelitian ini

adalah menganalisis pengaruh pendampingan, pengetahuan, dan peer supervision

terhadap kemandirian guru mata pelajaran non UN SMPN 2 Gedangsari dalam

mengembangkan kompetensi pedagogiknya.

Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif. Variabel yang

diangkat dalam penelitian ini adalah pendampingan, pengetahuan, peer

supervision, dan kemandirian. Semua variabel diukur dalam skala pengukuran

interval. Populasi dalam penelitian ini adalah guru mapel non Ujian Nasional

SMPN 2 Gedangsari yang berjumlah 30 orang. Oleh karena itu, supaya data dapat

dianalisis secara parametrik, semua populasi menjadi sampel penelitian (sebanyak

30 orang). Data dari keempat variabel dikumpulkan dengan angket berbentuk

pernyataan skala likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya pada

kelompok guru yang lain. Analisis data yang dilakukan adalah analisis regresi

linear. Untuk itu, disusun persamaan regresi linear berganda dengan mencari

nilai-nilai beta setiap variabel. Hipotesis persamaan regresi ganda dianalisis dengan uji

F, sedangkan hipotesis persamaan regresi sederhana dianalisis dengan uji t.

Tingkat kesalahan ditentukan pada 0,05.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil try out instrumen, ditemukan bahwa kesemua instrumen

memiliki validitas diatas 0,2. Keseluruhan item instrumen yang berjumlah 55 soal

(7)

nilai-Gedung RA Kartini Lantai 9 Kampus A, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Page 7

nilai instrumen dari setiap item dalam sebuah variabel kemudian dirata-rata untuk

mendapatkan nilai dari variabel yang diteliti.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk

adalah Y = 0,478X1 + 0,271X2 + 0,246X3 sebagaimana ditunjukkan dalam tabel

2. Sedangkan nilai F sebesar 177,246 yang signifikan pada 0,000 yang

menunjukkan adanya pengaruh stimultan variabel independen terhadap

[image:7.595.115.517.343.459.2]

kemandirian guru. Nilai F ini dapat disimak dalam tabel 1 berikut.

Tabel 1.

Nilai F Persamaan Regresi Berganda

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 10,417 3 3,472 177,246 ,000b

Residual ,490 25 ,020

Total 10,907 28

a. Dependent Variable: Kemandirian

b. Predictors: (Constant), Supervisi, Pengetahuan, Pendampingan

Selanjutnya, pada pengaruh individual, diperoleh perhitungan setiap nilai

beta yang diuji dengan uji t sebagaimana ditampilkan dalam tabel 2. Pengaruh

pendampingan ditunjukkan dengan nilai t sebesar 2,64 yang signifikan pada 0,014

yang berarti terdapat pengaruh pendampingan terhadap kemandirian. Pengaruh

pengetahuan ditunjukkan dengan nilai t sebesar 2,198 yang signifikan pada 0,038

yang berarti terdapat pengaruh pengetahuan terhadap kemandirian. Sedangkan

pengaruh peer supervision ditunjukkan dengan t sebesar 1,312 yang signifikan

pada 0,201 yang berarti tidak ada pengaruh peer supervision terhadap

kemandirian.

(8)

Gedung RA Kartini Lantai 9 Kampus A, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Page 8

Uji Hipotesis Individual

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,041 ,151 -,273 ,787

Pendampingan ,470 ,178 ,478 2,640 ,014

Pengetahuan ,282 ,129 ,271 2,189 ,038

Supervisi ,263 ,200 ,246 1,312 ,201

a. Dependent Variable: Kemandirian

Ketiga variabel dapat menjelaskan kemandirian sebesar 95%. Sedangkan

sisanya (5%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dibahas dalam

[image:8.595.162.461.484.547.2]

penelitian ini. Nilai koefisien determinasi ini ditunjukkan dalam tabel 3 berikut.

Tabel 3.

Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,977a ,955 ,950 ,13997

a. Predictors: (Constant), Supervisi, Pengetahuan, Pendampingan

Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa variabel pendampingan,

pengetahuan, dan peer supervision berpengaruh secara bersama-sama terhadap

kemandirian guru dalam mengembangkan kompetensi pedagogiknya. Sedangkan

secara individual, hanya pendampingan dan pengetahuan yang berpengaruh secara

(9)

Gedung RA Kartini Lantai 9 Kampus A, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta Page 9

berpengaruh terhadap kemandirian. Variabel yang paling berpengaruh adalah

pendampingan. Untuk itu, ketika program pengembangan menghadapi

keterbatasan dana dan waktu, maka disarankan pada pelaksana program untuk

menekankan pemberian pendampingan pada guru jika ingin membentuk guru

yang mandiri dalam mengembangkan kompetensi pedagogiknya.

Daftar Pustaka

Basri, Hasan. 2000. Remaja Berkualitas (Problematika Remaja dan Solusinya).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Fatimah, E. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda

Karya

Notoatmodjo, S. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Sutisna, O. 2001. Administrasi Pendidikan Dasar Dan Teoritis Untuk Praktek

Gambar

Tabel 1. Nilai F Persamaan Regresi Berganda
Tabel 3.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak dan menganalisis pengaruh pengetahuan wajib pajak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana pengaruh pengabdian pada profesi , kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sejauh mana pengaruh pengabdian pada profesi , kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: Menganalisis pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja guru, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru;

Bandung Barat dengan menganalisis pengaruh kompetensi guru terhadap kesiapan.. guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 dapat

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Discovery learning berbasis Tri Hita Karana terhadap kompetensi pengetahuan

Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh konseling gizi terhadap tingkat pengetahuan serta menganalisis hubungan tingkat pengetahuan terhadap tingkat konsumsi, dan tingkat konsumsi

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh edukasi gizi terhadap tingkat pengetahuan dan kualitas hidup, menganalisis hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat konsumsi