ISSN 2338-980X Elementary School 1 (2014) 136-142 Volume 1 nomor 2 Juli 2014
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SIKAP GURU, DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP KOMPETENSI GURU SD NEGERI * Hartono dan Buchory MS
Universitas PGRI Yogyakarta
Diterima: 28 Juni 2014. Disetujui: 5 Juli 2014. Dipublikasikan: Juli 2014
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi guru, 2) pengaruh sikap guru terhadap kompetensi guru, 3) pengaruh lingkungan sekolah terhadap kompetensi guru SD, dan 4) pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap kompetensi guru SD. Penelitian ini merupakan penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SD se-Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2013/2014, sejumlah 300 guru. Sampel diambil dengan teknik proportional random sampling, sejumlah 161 guru. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Uji persyaratan analisis normalitas dilakukan dengan mengamati nilai
skewness dari data yang digunakan. Uji linieritas dan multikolinieritas dengan teknik regresi. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi ganda dengan tiga prediktor. Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi guru, dengan t = 2,670 dan p = 0,008 (p < 0,05). (2) Ada pengaruh positif dan signifikan sikap guru terhadap kompetensi guru, dengan t = 3,362 dan p = 0,001 (p < 0,05). (3) Ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan sekolah terhadap kompetensi guru, dengan t = 2,612 dan p = 0,010 (p < 0,05). (4) Ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap kompetensi guru SD Negeri terbukti dengan F = 9,652 dan p = 0,000 (p < 0,05). Kompetensi guru dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, dan lingkungan sekolah sebesar 15,6%. Kata Kunci : Kepemimpinan Kepala Sekolah, Sikap Guru, Lingkungan Sekolah,
Kompetensi Guru
Abstract
The purpose of this study was to determine: 1) the effect of school leadership on teacher competence, 2) the influence of teachers' attitudes toward the competence of teachers, 3) the influence of the school environment to the competence of elementary school teachers, and 4) the effect of principal leadership, teacher attitudes, and school environment together the competencies of primary school teachers. This study is a survey research. Population in this research is a primary school teacher Kepil District of Wonosobo regency school year 2013/2014, some 300 teachers. Samples were taken with a proportional random sampling technique, a number of 161 teachers. The data was collected using a questionnaire. Normality Test requirements analysis done by observing the value of skewness of the data used. Test linearity and multicollinearity with regression techniques. The analysis technique used to test the hypotheses is multiple
Alamat Korespondensi :
*Program Pascasarjana Univ. PGRI Yogyakarta
▸ Baca selengkapnya: surat pengantar dari kepala sekolah untuk guru
(2)regression with three predictors. The results showed: (1) there is a positive and significant effect of school leadership on teacher competence, with t = 2.670 and p = 0.008 (p <0.05). (2) There is a positive and significant effect of teacher attitudes towards teacher competence, with t = 3.362 and p = 0.001 (p <0.05). (3) There is a positive and significant impact on the school environment teachers' competence, with t = 2.612 and p = 0.010 (p <0.05). (4) There is a positive and significant impact of school leadership, teacher attitudes, and school environment together the proven competence Elementary School teacher with F = 9.652 and p = 0.000 (p <0.05). Competence of teachers affected by school leadership, teacher attitudes, and school environment of 15.6%.
Keywords: Principal Leadership, Teacher Attitudes, Environmental School, Teacher Competency
© 2014 Prodi PGSD Universitas PGRI Yogyakarta
PENDAHULUAN
Guru sebagai pendidik ataupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Itulah sebabnya setiap perbincangan mengenai pembaruan kurikulum, pengadaan alat-alat belajar sampai pada kriteria sumber manusia yang dihasilkan oleh usaha pendidikan, selalu bermuara pada guru. Hal ini menunjukkan betapa signifikan (berarti penting) posisi guru dalam dunia pendidikan (Muhibbin Syah, 2011 : 222).
Peningkatan kompetensi guru sebenarnya telah dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui berbagai bentuk kebijakan. Ditetapkannya Undang Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru merupakan dasar kebijakan untuk memperkuat eksistensi tenaga kependidikan sebagai tenaga profesional, seperti profesi-profesi yang lainnya. Kualitas profesi tenaga guru selalu diupayakan, baik melalui ketentuan kualifikasi pendidikannya maupun kegiatan in-service training, dengan berbagai bentuknya, seperti: pendidikan dan latihan (diklat),
penataran dan pelibatan dalam berbagai seminar untuk meng-update wawasannya.
Lingkungan sekolah yang kondusif juga dapat berpengaruh terhadap kompetensi guru. Oemar Hamalik (2006 : 195) menyatakan bahwa lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Nasution (2010 : 132) menyatakan bahwa masyarakat atau lingkungan dapat meurpakan laboratorium dan sumber daya yang penuh kemungkinan untuk memperkaya pengajaran. Ini sebabnya setiap guru harus mengenal masyarakat serta lingkungannya dan menggunakan secara fungsional dalam pelajarannya.Selain itu, lingkungan juga berfungsi secara psikologis. Stimulus bersumber atau berasal dari lingkungan merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respon yang menunjukkan tingkah laku tertentu (Oemar Hamalik, 2006 : 196). Lingkungan yang kondusif, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, memberikan semangat dan mendorong guru untuk berupaya melakukan kerja profesionalnya secara lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri?
2. Bagaimana pengaruh sikap guru terhadap kompetensi guru SD Negeri?
3. Bagaimana pengaruh lingkungan sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri?
4. Bagaimana pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap kompetensi guru SD Negeri?
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD.
2. Pengaruh sikap guru terhadap kompetensi guru SD.
3. Pengaruh lingkungan sekolah terhadap kompetensi guru SD. 4. Pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah, sikap guru, dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap kompetensi guru SD.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian survei merupakan penelitian yang yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui
angket atau interview, agar nantinya menggambarkan sebagai aspek dari populasi (Nurul Zuriah, 2009 : 47). Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebas terdiri atas kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru terhadap tugas dan lingkungan sekolah. Variabel terikatnya adalah kompetensi guru. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SD se-Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo tahun pelajaran 2013/2014, sejumlah 300 guru dari 42 sekolah dasar. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 161 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah proportional
random sampling. Uji persyaratan
analisis dalam penelitian ini dilakukan agar hasil pengujian hipotesis memenuhi persyaratan analisis. Uji persyaratan analisis dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolinieritas. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Regresi Ganda dengan Tiga Prediktor.
HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data Kepemimpinan Kepala Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor kepemimpinan kepala sekolah terendah sebesar 56 dan skor teringgi sebesar 87. Kepemimpinan kepala sekolah SD negeri termasuk dalam kategori baik.
2. Deskripsi Data Sikap Guru Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor sikap guru terendah sebesar 83 dan skor teringgi sebesar 122. Sikap guru
SD negeri termasuk dalam kategori baik.
3. Deskripsi Data Lingkungan sekolah
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor lingkungan sekolah terendah sebesar 57 dan skor teringgi sebesar 87. Lingkungan sekolah SD negeri termasuk dalam kategori baik. 4. Deskripsi Data Kompetensi guru
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh skor kompetensi guru terendah sebesar 63 dan skor teringgi sebesar 94. kompetensi guru SD negeri termasuk dalam kategori baik.
Uji Hipotesis
1. Uji Hipotesis Pertama
Hasil pengujian regresi ganda dengan tiga prediktor didapatkan t-hitung untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah sebesar 2,670 dengan p sebesar 0,008. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka Ho ditolak sehingga disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD
2. Uji Hipotesis Kedua
Hasil pengujian regresi ganda dengan tiga prediktor didapatkan t-hitung untuk variabel sikap guru sebesar 3,362 dengan p sebesar 0,001. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka Ho ditolak sehingga disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan sikap guru terhadap kompetensi guru SD Negeri.
3. Uji Hipotesis Ketiga
Hasil pengujian regresi ganda dengan tiga prediktor didapatkan t-hitung untuk variabel lingkungan sekolah sebesar 2,612
dengan p sebesar 0,010. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka Ho ditolak sehingga disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri.
4. Uji Hipotesis Keempat
Hasil pengujian regresi ganda dengan tiga prediktor didapatkan F-hitung sebesar 9,652 dengan p sebesar 0,000. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka Ho ditolak sehingga disimpulkan ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap kompetensi guru SD Negeri.
Nilai koefisien determinasi sesuaian (Adjusted R2) didapatkan sebesar 0,140. Hal ini berarti bahwa kompetensi guru dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, dan lingkungan sekolah sebesar 14,0%. Sisanya sebesar 86,0% dipengaruhi variabel selain variabel penelitian tersebut.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh positif signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri . Hal ini terbukti dengan thitung = 2.670 dengan p = 0,008
yang berarti bahwa semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka semakin meningkatkan kompetensi guru.
2. Ada pengaruh positif signifikan sikap guru terhadap kompetensi guru SD Negeri. Hal ini terbukti dengan thitung = 3.362 dengan p =
0,001, yang berarti bahwa semakin baik sikap guru terhadap tugas profesionalnya, maka semakin baik pula kompetensi yang dimiliki oleh guru tersebut. 3. Ada pengaruh positif signifikan
lingkungan sekolah terhadap kompetensi guru SD Negeri. Hal ini terbukti dengan thitung = 2.612
dengan p = 0,010, yang berarti bahwa semakin terciptanya lingkungan sekolah kondusif dapat mengembangkan potensi dalam melakukan tugas profesionalitasnya sehingga kompetensi guru meningkat. 4. Ada pengaruh positif signifikan
kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, dan lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap kompetensi guru SD Negeri. Dengan demikian semakin baik kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru dan lingkungan sekolah yang kondusif dapat meningkatkan kompetensi guru. Hal ini terbukti dengan Fhitung = 9.652 dengan p =
0,000. Kompetensi guru dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, dan lingkungan sekolah sebesar 15,6%.
Implikasi
Hasil penelitian yang menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi guru dapat menjadi acuan bagi stakeholder dalam melakukan pembinaan dan supervisi kepada kepala sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah dapat dievaluasi untuk mengetahui efektivitasnya. Hal ini menjadi dasar bagi stakeholder untuk melakukan pembinaan secara lebih intensif terhadap kepala sekolah, untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan di sekolah.
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan sikap guru terhadap kompetensi dapat menjadi acuan bagi kepala sekolah dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi guru. Kepala sekolah harus mengupayakan secara terus menerus agar sikap guru dapat selalu terjaga dan meningkat. Kepala sekolah harus membentuk situasi kerja yang kondusif sehingga dapat membentuk sikap yang positif pada guru dalam menjalankan tugas profesionalnya. Selain itu, kepala sekolah dapat melakukan pembinaan kepada guru yang dinilai kurang sikapnya terhadap tugas.
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan lingkungan sekolah terhadap kompetensi guru berimplikasi pada perlunya menjaga lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun sosial agar dirasakan nyaman bagi guru untuk melakukan tugas profesionalnya. Lingkungan
fisik diatur dengan
mempertimbangkan pendapat dari guru, sehingga akan mendatangnya rasa nyaman bagi guru. Adapun dalam menjaga lingkungan sosial, maka kepala sekolah perlu menjaga agar di lingkungan sekolah tidak terjadi konflik-konflik yang berkepanjangan. Konflik-konflik antar warga sekolah diselesaikan sesegera mungkin sehingga tidak
menimbulkan dampak secara psikologis yang dapat menurunkan sikap guru terhadap tugas profesionalnya.
Saran
1. Bagi Unit Pelaksana Teknis Hendaknya dapat melakukan pembinaan kepada kepala sekolah mengenai bagaimana melaksanakan kepemimpinan pendidikan secara efektif dan efisien, sehingga diharapkan dengan kepemimpinannya tersebut dapat meingkatkan kompetensi guru.
2. Bagi Kepala Sekolah
Hendaknya dapat menjaga dan membina lingkungan sekolah baik fisik maupun sosial, serta menjaga dan membina agar sikap guru terhadap tugas profesionalnya tetap terjaga baik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru. 3. Bagi Guru
Hendaknya berupaya untuk menjaga sikapnya tetap positif terhadap tugas profesionalnya
dan terus berupaya
mengembangkan potensi dan kompetensinya.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya Hendaknya dapat melakukan penelitian mengenai kompetensi guru pada lokasi yang berbeda serta mengambil variabel selain kepemimpinan kepala sekolah, sikap guru, dan lingkungan sosial. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui variabel apa saja yang mempunyai pengaruh kuat terhadap kompetensi guru.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Azis Wahab. (2011). Anatomi
Organisasi dan
Kepemimpinan Pendidikan
(Telaah Terhadap Organisasi dan Pengelolaan Organisasi
Pendidikan). Bandung : Alfabeta. Gibson, J. L., Ivancevich, J. M., Donnely, J. H., Konopaske, R. (2009). Organization Behavior, Structure,
Processes. New York:
McGraw-Hill/Irwin.
Inge Hutagalung. (2007). Pengembangan Kepribadian (Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif). Jakarta : Indeks.
Muhibbin Syah. (2011). Psikologi
Pendidikan dengan
Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nasution. (2010). Didaktik Asas-asas
Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Rohiat. (2008). Manajemen Sekolah: Teori Dasar dan Praktik. Jakarta : PT. Refika Aditama. Saifuddin Azwar. (2007). Sikap
manusia teori dan
pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sekaran, Umma. (2003). Research Methods For Business: A Skill Building Approach, 4th Edition. NewYork : John Wiley & Sons.
Siti Lestari dan Sutarno. (2012). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Disiplin Kerja Terhadap Kompetensi Guru dengan Motivasi Berprestasi Sebagai Variabel
Moderasi. Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia. Vol. 6 No. 2. Desember 2012. Halaman 161 – 173
Slameto. (2003). Belajar dan
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Soekidjo. (2006). Kompetensi Guru. dalam http://staff.uny.ac.id. Soekidjo Notoatmodjo. (2007).
Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.
Soerjono Soekanto. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Syamsul Bachri Thalib. (2010).
Psikologi Pendidikan Bebasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta : Kencana.
Tomo Djudin. (2013). Statistika Parametrik (Dasar Pemikiran dan Penerapannya dalam
Penelitian). Yogyakarta :
Tiara Wacana.
Turkish Republic Ministry Of
National Education. (2006).
Generic Teacher
Competencies. dalam
http://otmg.meb.gov.tr. Ulber Silalahi. (2009). Metode
Penelitian Sosial. Jakarta : Refika Aditama.
Umiarso dan Imam Gojali. (2010). Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan: ”Menjual” Mutu Pendidikan dengan Pendekatan Quality
Control bagi Pelaku
Lembaga Pendidikan.
Yogyakarta : IRCiSoD. Undang-Undang Nomor 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen Wina Sanjaya. (2008). Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Yukl, G. (2006). Leadership in Organizations. New Jersey: Pearson Education, Inc.