• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: ALAWAU AMANO (Suatu Kajian Antropologi Terhadap Makna Pelaksanaan Upacara Adat Kematian dalam Masyarakat Nolloth - Maluku Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: ALAWAU AMANO (Suatu Kajian Antropologi Terhadap Makna Pelaksanaan Upacara Adat Kematian dalam Masyarakat Nolloth - Maluku Tengah)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ALAWAU AMANO

(Suatu Kajian Antropologi Terhadap Makna Pelaksanaan Upacara Adat Kematian

Dalam Masyarakat Nolloth - Maluku Tengah)

TESIS

Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Oleh:

MERSYE NATALIA PATTIPEILUHU

752011012

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

atas kasih dan pertolongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini diberi judul “Suatu Kajian Antropologis Terhadap Makna Pelaksanaan Upacara Adat Kematian Alawau Amano Dalam Masyarakat Nolloth –Maluku Tengah”.

Penulis mencoba menggali makna dibalik pelaksanaan upacara adat kematian Alawau

Amano yang oleh masyarakat Nolloth masih dipertahankan sejak dahulu hingga

sekarang sebagai bentuk warisan.

Menggali makna dibalik pelaksanaan upacara adat kematian, merupakan sebuah

cara untuk menemukan hakikat sesungguhnya terhadap sebuah kebudayaan yang masih

dilaksanakan dan dipertahankan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam

penulisan ini penulis dituntut untuk bisa menangkap dan memahami realitas kongkrit

suatu penduduk dengan tradisi atau kebudayaan yang masih dipertahankan. Secara

umum, komunitas dilihat sebagai sebuah totalitas kompleks dan masyarakat pun dilihat

sebagai realitas kongkrit yang mampu menjadi pendorong untuk menuangkan ide-ide

kreatif yang imajinatif dalam penulisan tesis ini. Dalam konteks ini, penulis dituntut

untuk bersentuhan langsung dengan realitas kongkrit dari salah satu kelompok

masyarakat, memahaminya dan memberikan kesimpulan yang menyeluruh dan

universal sehingga ide-ide pemikiran tersebut mampu menjadi kontribusi yang positif

bagi kehidupan sosial masyarakat dan pengembangannya.

Kata demi kata dirangkai menjadi sebuah kalimat, kalimat menjadi sebuah

paragraf dan akhirnya bisa menghasilkan sebuah tulisan dalam bentuk tesis ini sebagai

sebuah bentuk untuk menggali makna dibalik pelaksaan upacara adat kematian Alawau

Amano bagi masyarakat Nolloth. Karena tesis ini merupakan suatu kajian Antropologi

maka tidaklah mudah untuk mendapat berbagai informasi yang akan membantu penulis

untuk menemukan apa makna dari sebuah tradisi yang masih dipertahankan. Menyadari

bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis sangat berterima kasih jika

kritik dan saran dari semua pihak diberikan untuk menyempurnakannya.

Salatiga, Februari 2013

(5)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Magister Sosiologi Agama (M.Si) pada program Pascasarjana di

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Penulis menyadari sungguh bahwa tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, yang berawal dari masa perkuliahan sampai

pada penyusunan tesis ini, maka penulis tak akan mampu menyelesaikannya. Dalam

rangka itu, penulis perlu menyampaikan terima kasih yang tulus disertai dengan doa

kepada semua pihak yang telah membantu :

1. Rektor, Ketua Program studi Sosiologi Agama dan Staf Pegawai PPs Sosiologi

Agama Universitas Kristen Satya Wacana atas kerja sama, kesempatan belajar,

dan layanan yang telah diberikan selama penulis melakukan studi. Terima kasih

untuk kerjasamanya yang baik.

2. Staf Pengajar PPs Sosiologi Agama UKSW, yang telah bersedia menciptakan

lingkungan akademis yang begitu akrab dalam nuansa kebersamaan. Mereka

adalah Prof. John A. Titaley, Th.D; Dr. David Samiyono, MTS, MSLS; Pdt.

Daniel Nuhamara, M.Th, Ed.D; Pdt. Dr. Retnowati, M.Si; Prof. Dr. Ir. Haryono

Semangun; Pdt. Dr. Thobias A. Messakh; Dr. Flip. P. B. Litaay, SH, MS; Astuti

Kusumawicitra Laturiuw-del Castilo, Ph.D; dan Pdt. Totok S. Wiryosaputra,

S.Th, M.Th, yang membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan. Juga

telah mengajarkan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

mengembangkan pikiran-pikiran kreatif dan kritif dalam memahami realitas

masyarakat yang sarat dengan pluralisme dan tantangan-tantangan yang harus

(6)

3. Para pembimbing Prof. John A. Titaley Th.D dan Dr. Retnowati, M.Si yang

sudah penulis anggap sebagai orang tua di Salatiga atas segala waktu, pikiran,

maupun perhatian kepada penulis. Yang telah memberikan kepercayaan kepada

penulis dalam mengembangkan kreatifitas dan pemikiran dalam penulisan tesis

ini dengan selalu memberikan masukan dan kritikan untuk

menyempurnakannya.

4. Dr. Ebenhaizer I. Nuban Timo sebagai penguji. Terima kasih untuk kebaikan

dan kesediaan untuk menguji penulis dalam ujian tesis. Tuhan Memberkati.

5. Pemerintah negeri Nolloth dan masyarakat Nolloth. Terima Kasih atas

kesediaannya menerima sekaligus memberikan pikiran dalam proses penilitian

yang dilakukan. Tuhan memberkati selalu.

6. Keluarga Ninkeula, Bapak Agus dan Mama Yos, Bapak Kia dan Mama Popy,

Oma Alo serta Ka Hence. Terima kasih karena telah menampung penulis selama

penulis melakukan penelitian di Negeri Nolloth serta selalu mengantar penulis

ketika penulis melakukan wawancara. Tuhan memberkati

7. Terima kasih yang tulus kepada papa dan mama untuk semua doa, kasih sayang

dan cinta yang diberikan kepada anakmu ini. Juga kepada Adik Petra (Alm) dan

Adik vitho. Kalian berdua yang membuat kakak selalu punya semangat. Semoga

keberhasilan ini mampu membuat kalian tersenyum selalu. Kekayaan tidak dilihat dari banyak harta kita, tetapi keberhasilan kalian adalah harta yang tak

ternilai bagi papa dan mama…

8. Untuk seseorang yang spesial dihatiku Fredy Sekewael. Terima kasih telah

memberikan motavasi dan semangat selama penulis melakukan studi di sini.

(7)

vii

9. Keluarga Besar Pattipeiluhu-Sahertian di manapun berada, kedua nenek tercinta.

Terima kasih buat dukungan doa dan harapan untuk penulis mampu

menyelesaikan studi. Tuhan Yesus memberkati selalu.

10. Keluarga Besar Sekewael Papa Ulis dan Mama Usi, Jhean. Terima kasih karena

sudah menampung penulis selama penulis berada di Ambon. Tuhan memberkati.

11. Group Teletubies (Kaka Jule, Ona, Phepy dan Kaka Agnes). Terima kasih buat motovasi, semangat dan kebersamaan selama ini. Teletubies berjuang bersama dan akan berakhir dalam perjuangan juga bersama.

12. Keluarga Gaspersz-Souisa, Bu Stev dan Usi Nancy. Terima kasih buat

waktu-waktu diskusinya. Tuhan memberkati Bu dan Usi punya perjuangan dalam studi.

13. Teman-teman seangkatan 2011 PPs Sosiologi Agama UKSW yang berjuang

bersama di Salatiga. Semoga kebersamaan yang terbangun selama kita berstudi

disini akan selalu terjaga. Tuhan berkati..

14. Teman-teman angkatan 2005 yang berjuang bersama-sama di Salatiga Ona,

Phepy, Ine, Imel, Nency, Lisa, Tika. Terima kasih buat kebersamaan dan doa

yang saling mendoakan demi keberhasilan. Tuhan memberkati katong semua, semoga semuanya bisa selesai.

15. Penghuni kost Cungkup Ceria 453, Usi Andha (Pundha), Usi Olive (My Soulmate), Usi Owen (My Best Friend) dan Omel. Terima kasih buat canda tawanya dan kebersamaam yang terbangun selama penulis ada di Salatiga. Maaf

kalau pernah menyakiti hati basudara dong samua, koco sampe lombo dolo…

16. Terima kasih sistha Ine Ririhena buat kebersamaan, canda dan tawa selama kost

(8)

17. Persekutuan CS_Ceria (Cungkup Sumopuro Ceria). Terima kasih buat doa dan kebersamaan yang terbangun selama penulis ada di Salatiga.

18. Bapak Sumardi, Ibu Isti, Bayu dan April. Terima kasih buat kamar kostnya

selama penulis melakukan penulis tesis ini. Dangdutan yuukkk…

Akhirnya bagi semua yang tidak dituliskan namanya, yang telah banyak

membantu penulis baik secara moril maupun materil, penulis ucapkan terima

kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Harapan penulis dalam doa biarlah

Tuhan Yesus Yang Maha Kuasa berkenan membalas segala kebaikan dari semua

(9)

ix

Lembaran persembahan

Terkadang Kuberdoa Meminta Mawar Tetapi….

Allah Memberikan KepadaKu Kaktus Yag Berduri

Terkadang Kuberdoa Meminta Kupu-Kupu Yang Indah

Tetapi…

Allah Memberikan Kepadaku Ulat Yang Berbulu …Lalu…

Kubertanya Apakah Kaktus Yang Berduri dan Ulat Yang Berbulu

Harus Menghentikan Langkahku??? Tidak…Tidak…Tidak

Sebab…!

“HIDUP ADALAH PERJUANGAN”

Semua Itu Dapat Kulalui…Karena Dia Sang Pemberi Hidup

Diakhir Studiku

Kuingin Persembahkan Buah Penaku Buat

Tuhan Yesus Yang Telah Memeliharaku

Papa Thos,,Mama Nell

Adik Petra (Alm) dan Adik Vitho

Kekasih Hatiku Fredy Sekewael

Dan

(10)

Motto

Kebahagian pasti datang bagi mereka yang tak

pernah menyerah dan yang selalu mengandalkan Tuhan

dalam setiap perencanaan hidupnya

(11)
(12)

2.1 Pemahaman tentang kebudayaan dan adat .……… 14

2.2 Pemahaman tentang masyarakat dan kebudayaan ………. 20

2.3 Kematian dalam konsep dan teori antropologi budaya ….…...……...…. 22

2.3.1 Pandangan tentang dunia ……….……… 22

2.3.2 Pandangan tentang kehidupan manusia ………….……….. 23

2.3.3 Pandangan tentang kematian ……… ………….……….. 26 BAB III : Gambaran Umum Masyarakat Nolloth dan Ritus Kematian…. 41 3.1 Sekilas Mengenai Negeri Nolloth …... 41

(13)

xiii

3.5 Peranan Lembaga Pemerintah, Lembaga Agama,

dan Lembaga Adat ………...…….. 59

3.5.1 Peranan Raja Dalam Kehidupan Sosial Warga ... 62

3.5.2 Peranan Gereja Dalam Kehidupan Sosial Warga ... 65

3.5.3 Peranan Lembaga Pendidikan Dalam Lingkup Penduduk Setempat ... 70

3.6 Upacara Adat Kematian “Alawau Amano” ……… 71

3.6.1 Mengenal sejarah Upacara Adat Kematian Alawau Amano ……… 71

3.6.2 Pelaksanaan Upacara Adat Kematian Alawau Amano …………... 72

3.6.3 Kematian dan Hidup Sesudah Mati dalam Perspektif Orang Nolloth. 87 3.6.4 Pandangan Masyarakat Nolloth Terhadap UPacara Alawau Amano… 87 BAB IV : Pembahasan dan Analisis ... 91

4.1 Mendiskripsikan upacara alawau amano dan makna dalam ritus ……... 91

4.2 Makna upacara adat kematian alawau amano ... 95

BAB V : PENUTUP ... 99

A. Kesimpulan …………..………..………. 99

B. Saran ………..………. 101

DAFTAR PUSTAKA ……….….………….. 102

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin……… 45

Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ……….… 47

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Pemerintahan Negeri Nolloth ……….……… 51

Gambar 2 Struktur Organisasi Gereja Pada Jemaat GPM Nolloth ...…..……….. 66

Gambar 3 Material yang dipakai dalam Ritus Alawau Amano ……….….. 77

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian Tesis ……….….…….….… 102

Lampiran 2 : Gambar Pelaksanaan Upacara Alawau Amano ………. 107

(17)

xvii

ABSTRAK

Tesis ini disusun dengan judul Alawau Amano “Suatu Kajian Antropologi Terhadap Makna Pelaksanaan Upacara Adat Kematian dalam Masyarakat Nolloth”. Judul tersebut dipilih oleh penulis berangkat dari pengalaman dan kenyataan yang selama ini penulis amati pada waktu melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di negeri Nolloth. Dimana penulis melihat, masyarakat Nolloth biasannya melakukan upacara adat kematian setelah ibadah pemakaman. Upacara tersebut bagi orang Nolloth dinamakan upacara Alawau Amano. Karena itu penulis terdorong untuk meneliti bagaimana pelaksanaan upacara Alawau Amano serta apa makna dari pelaksanaan upacara adat kematian Alawau Amano bagi orang Nolloth.

Dalam masyarakat Nolloth pada umumnya, upacara kematian merupakan bagian yang tidak terlepaskan dalam kehidupan manusia. Agar jiwa si mati yang baru beralih dari alam nyata ke alam gaib, diterima oleh alkhalik dan mendapata tempat yang layak di alam baka, maka dibutuhkan pertolongan sanak keluarga dan kaum kerabat yang masih hidup melalui upacara adat kematian Alawau Amano. Upacara Alawau Amano terdiri dari tiga ritus yaitu: Pertama ritus alawau amano adalah ritus yang dilaksanakan sebagai bentuk terima kasih dari keluarga kepada masyarakat yang telah membantu dalam kedukaan, pendeta yang melayani ibadah pemakaman, dan semua masyarakat yang telah hadir dalam ibadah pemakaman baik masyarakat Nolloth sendiri maupun masyarakata di luar negeri Nolloth. Kedua ritus dulang tarbai adalah ritus yang dilaksanakan sebagai bentuk terima kasih dari keluarga yang berduka kepada para pelayan jenasah. Ketiga ritus buang putih hitam adalah ritus terakhir dalam upacara Alawau Amano, sebagai bentuk bahwa proses upacara kematian telah dilaksanakan dan acara kedukaan telah selesai.

Berdasarkan hasil penelitian penulis menemukan bahwa upacara adat kematian Alawau Amano merupakan satu unsur penting dalam realitas sosial masyarakat Nolloth akan makna mitos leluhur. Selain itu upacara adat kematian Alawau Amano bertujuan untuk tetap memelihara relasi baik dengan leluhur dan menciptakan keharmonisan dalam keluarga serta menciptakan hubungan kekerabatan yang baik dalam masyarakat Nolloth.

Gambar

Tabel  2 :  Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian   ………………….…
Gambar  4  Material yang dipakai dalam Ritus Dulang Tarbai ...….…………......……84

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisa data dengan menggunakan metode uji Fisher’s Exact, didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi berolahraga dan tingkat stres pada mahasiswa

Pada PT Hume Sakti indonesia juga sering terjadi permasalahan apabila terdapat order produksi yang masuk mendadak dan lead time yang singkat, pada kondisi ini

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul ”Analisis Pengaruh Jumlah Armada, Jumlah Nelayan, PDRB, dan Investasi

No information available regarding specific activities for conservation of individual in national park and protected areas. Routine activities are patrols and field

Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/Program : IV ( empat ) / SD-MI Semester : 1 (satu) Tema : Berbagai Pekerjaan Subtema : Jenis-jenis Pekerjaan (1)

Melalui pendekatan semiotika semantik arsitektur terhadap tanda tanda visual pada sebuah desain Convention Center, diketahui bahwa desain sebuah Convention Center

Formulasi gel, krim, dan gel krim dari ekstrak biji kopi ini dilakukan untuk melihat pengaruh bentuk sediaan terhadap efektivitas sediaan melalui uji penetrasi kafein

Masa Revisi 2 Bulan, Bilamana dalam 2 bulan tidak melakukan revisi maka Pihak Jurusan Teknik Informatika akan Mencabut KELULUSAN nya2. Cirebon, 2