BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sistem pengendalian intern merupakan salah satu fungsi kontrol dalam mencapai tujuan organisasi. Sistem ini membantu organisasi untuk mencegah terjadinya suatu kehilangan harta. Sistem pegendalian intern berperan untuk melindungi kekayaan, data akuntansi serta dipatuhinya kebijakan manajemen. Adanya sistem tersebut, membantu organisasi dalam beroperasi secara sehat dan berpotensi untuk menjaga keberlangsungan hidup organisasi dalam jangka panjang. Sistem tersebut dibentuk dari unsur yang menyusunnya, yaitu yang terdiri dari struktur organisasi, sistem wewenang, praktik yang sehat dan karyawan yang bermutu.
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
metoda dan ukuran-ukuran yang dikoordina sika n untuk menjaga kekayaan organisa si, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”1
“Unsur pokok dalam sistem pengendalian intern ada 4,
yaiut:
1. Struktur organisa si yang memisahkan tanggungja wa b fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatata n yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas da n fungsi setiap unit organisasi.
1
4. Karya wan yang sesuai dengan mutu dan
tanggungja wabnya.”2
Pendirian organisasi dapat bertujuan untuk mencari laba (wara laba) maupun tidak untuk mencari laba (nirlaba). Salah satu organisasi yang tidak berorientasi pada laba adalah organisasi sektor publik. Orgaisasi sektor publik mengunakan dana masyarakat dan kekayaan negara untuk mencapai tujuannya, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pengunaan dana yang berasal dari masyarakat dan kekayaan negara harus mempunyai pengelolaan keuangan yang sehat sehingga diperoleh kepercayaan dari masyarakat. Untuk menjaga kesehatan organisasi sektor publik, maka diperlukan sistem pengendalian intern yang baik sebagai pengontrol kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. Salah satu bentuk dari organisasi sektor publik adalah yayasan.
“Yayasan adalah badan hukum yang terdiri ata s kekayaan
yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.”3
Yayasan Sosial Kristen Salib Putih adalah salah satu yayasan yang ada di Salatiga tepatnya di Jl Hasanuddin KM. 4. Secara resmi Yayasan ini diakui berdiri oleh pemerintah dalam hal ini Menteri Sosial Republik Indonesia dengan nomor: 066-12/KPTS/BBS/II/86 pada tanggal 25 Februari 1986. Tahun 1995, Yayasan ini baru dikukuhkan melalui akta notaris. Yayasan Sosial Kristen Salib Putih mempunyai 4 unit layanan yaitu, Panti Asuhan, Panti Karya, Panti Wredha Sosial
2
Mulyadi, Ibid. hal. 164. 3
dan Panti Wredha Mandiri serta Balai Pengobatan. Yayasan Sosial Kristen Salib Putih memiliki 36 karyawan. Sejak berdiri lebih dari 110 tahun yang lalu Yayasan Sosial Kristen Salib Putih telah mengalami pasang surut, namun Yayasan ini tetap dapat berkembang. Semakin dewasanya yayasan ini, tentu dibutuhkan sistem pengendalian yang dapat mengontrol jalannya kegiatan di organisasi. Sistem ini berguna bagi Yayasan Sosial Kristen Salib Putih untuk menghidari, mencegah, meminilmalkan resiko, dan sekaligus menjaga kepercayaan kepada masyarakat, pemerintah, dan donatur lainnya yang telah memberikan dana kepada Yayasan.
Berdarkan observasi awal yang dilakukan di Yayasan Sosial Kristen Salib Putih, ditemukan gejala problematis sebagai berikut:
1. Terdapat fungsi-fungsi akuntansi yang masih dirangkap yaitu pada pengelolaan Unit Ekonomi Produktif dan pengelolaan sumbangan dalam bentuk natura.
2. Terdapat bukti yang kurang otorisasinya terhadap fungsi yang terkait yaitu pada bukti pengajuan barang bila barang yang dibutuhkan Panti tidak terdapat dibagian gudang.
3. Terdapat penomoran yang belum tercetak atau masih manual pada bukti kuitansi, surat perintah pembayaran dan surat perintah penerimaan.
4. Terdapat pelatihan untuk mengembangkan kinerja Staff Pelaksana yang menangani Panti, namun untuk karyawan lain belum ada.
Dari gejala problematis tersebut, penulis ingin meneliti tentang “Sistem
1.2Fokus Penelitian
Yayasan Sosial Kristen Salib Putih banyak melakukan transaksi yang berkaitan dengan hal keuangan. Transaksi ini berkaitan dengan pengeluaran dan pemasukan kas serta pengeluaran dan penerimaan barang. Pengeluaran kas dan pengeluaran barang mencakup pemenuhan kebutuhan yayasan, sedangkan peneriamaan kas dan penerimaan barang berasal dari unit ekonomi produksi serta sumbangan dari pemerintah, gereja dan masyarakat umum. Atas pengunaan dana tersebut, maka yayasan ini harus sehat dengan dijaga keamanan harta kekayaan dan keabsahan data melalui sistem pengendalian intern yang baik.
Sistem pengendalian intern penting karena pada dasarnya setiap unit pelayanan akan mengalami banyak ancaman yang dapat menganggu tercapainya tujuan dari unit pelayanan tersebut tidak terkecuali pada Yayasan Sosial Kristen Salib Putih. Pelaksanaan dari sistem pengandalian intern pada Yayasan Sosial Kristen Salib Putih menjadi penting guna keberlangsungan hidup yayasan dalam jangka panjang. Maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah pelaksanaan sistem pengendalian intern pada Yayasan Sosial Kristen Salib Putih.
1.3 Rumusan Masalah
1.4Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara kualitatif sistem pengendalian intern pada Yayasan Sosial Kristen Salib Putih.
1.5 Signifikansi Penelitian
1.5.1 Signifikansi teoritis
Penelitian ini mendukung teori Mulyadi tentang sistem pengendalian intern, yaitu:
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
metoda dan ukuran-ukuran yang dikoordina sika n untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”4
Sistem pengendalian intern mempunyai 4 unsur pokok yang menyusunnya, yaitu:
“1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungja wa b
fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatata n yang memberikan perlindungan cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas da n fungsi setiap unit organisasi.
4. Karya wan yang sesuai dengan mutu dan
tanggungja wabnya.”5
4
Mulyadi, Loc. Cit., hal. 163. 5
1.5.2 Signifikansi praktis
Signifikansi praktis dalam penelitian sistem pengendalian intern pada Yayasan Sosial Salib Putih adalah sebagai berikut:
1. Bagi dunia pendidikan
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan dalam hal penelitian deskriptif kualitaif yang dapat digunakan untuk acuhan dalam penelitian yang akan datang.
2. Bagi Yayasan Sosial Kristen Salib Putih
Sebagai penilaian baik atau buruk pelaksanaan sistem pengendalian intern sekaligus dapat digunakan sebagai acuhan dalam meningkatkan pengendalian intern di Yayasan Sosial Kristen Salib Putih.
3. Bagi penulis
Memberikan pengetahuan bagi penulis dalam sistem pengendalian internal pada Yayasan Sosial Kristen Salib Putih.
1.6Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan pada objek dan subjek penelitian. Berikut penjelasannya:
1. Obyek Penelitian
2. Subyek Penelitian