Pasar modal UKM perlu dirintis, pola penempatan langsung jadi alternatif permodalan Written by Artikel
Thursday, 14 October 2010 10:41 -
JAKARTA Untuk memperbesar arus permodalan, sudah saatnya berbagai pihak terkait merintis pembentukan pasar modal khusus UKM.Ekonom Indef Aviliani menilai untuk mempercepat pertumbuhan UKM diperlukan keberadaan pasar modal khusus, terutama ditujukan bagi perusahaan kelas menengah yang memiliki kepasi-tas untuk mengakses modal ke publik.
"Untuk memperbesar arus modal ke UKM harus difasilitasi pembentukan pasar modal [bursa efek] yang dilakukan asosiasi pelaku usaha dan Kadin Indonesia dengan menggandeng otoritas bursa agar pertumbuhan UKM bisa semakin cepat," ujarnya, kemarin.
Hingga kini, perkembangan UKM dinilai masih membutuhkan arus permodalan yang lebih besar tidak hanya dari perbankan tetapi dari semua sumber dana yang bisa diakses sebagaimana perusahaan besar.
"Jadi sekarang sudah waktunya digagas pembentukan pasar modal UKM agar pelaku usaha yang telah memiliki kapasitas bisnis cukup besar khususnya di kelas usaha menengah bisa memperoleh akses modal di pasar tersebut."
Menurut Aviliani pembentukan pasar modal UKM tidak bisa dicampur dengan perusahaan korporasi, tetapi harus dibuat tersendiri karena memiliki karakteristik usaha yang jauh berbeda dengan standar persyaratan yang juga harus lebih ringan.
Untuk pembentukan pasar modal tersebut, asosiasi pengusaha bersama Kadin dan Bursa Efek Indonesia bisa mulai mengga-gasnya dan membuat kajian secara bersama-sama agar dalam beberapa tahun ke depan pasar modal itu bisa terbentuk.
"Otoritasnya masih di bawah Bursa Efek Indonesia, tetapi pasarnya harus dibuat terpisah karena diperlukan adanya ketentuan tersendiri yang sesuai dengan karakteristik UKM," kata dia.
Saat ini, jumlah pelaku usaha yang potensial menjadi anggotapasar modal UKM cukup besar yakni dari pelaku usaha kecil sebanyak 520.220 dan 39.660 pelaku usaha menengah.
Kesiapan infrastruktur
Direktur UKM Center Universitas Indonesia Nining I Soesilo menambahkan untuk membentuk pasar modal usaha kecil menengah masih diperlukan kesiapan dari berbagai pihak terkait baik dari sisi regulasi maupun infrastrukturnya serta kesiapan dari pelaku usahanya.
Dari sisi regulasi, Bapepam-LK harus bisa menyiapkan lebih baik pengaturan tentang modal ventura dan pembentukan self regu-latory organization (SRO).
"Termasuk kesiapan dari pelaku UKM, mayoritas masih ketakutan kehilangan asetnya karena masuknya modal publik (dilusi] termasuk dana untuk persiapan masuk ke publik itu sangat dianggap terlalu besar mencapai Rp 12 miliar sehingga lebih baik digunakan saja sebagai
Pasar modal UKM perlu dirintis, pola penempatan langsung jadi alternatif permodalan Written by Artikel
Thursday, 14 October 2010 10:41 -
modal sendiri."
Menurut Nining, pihaknya beberapa kali pernah membahas pembentukan pasar modal dan telah ada sebanyak delapan perusahaan menengah yang kelasnya mendekati level korporasi masuk ke bursa. Adapun untuk mayoritas UKM lainnya masih be-lum siap masuk melalui mekanisme pasar modal. Dia menilai untuk UKM saat ini bisa dikembangkan pola penempatan langsung dari investor (private placement) seperti yang dilakukan perusahaan jasa transportasi, tetapi pelaksanaannya masih informal dan belum teregulasi.
Pola itu, cocok untuk dikembangkan oleh UKM untuk memperoleh alternatif permodalan
dengan meningkatkan peran investor individual agar bisa mendukung pengembangan sektor riil melalui penempatan investasi langsung tersebut.
Namun, pola penempatan itu harus diatur terlebih dulu agar bisa lebih dikembangkan oleh UKM termasuk untuk memberikan stimulus bagi pemilik modal agar lebih tertarik menempatkan modal pada perusahaan skala kecil dan menengah tersebut.
"Termasuk keberadaan pengawasannya, agar penempatan langsung dari investor itu bisa berjalan dengan baik sehingga nantinya kualitas UKM bisa semakin baik.
Sumber : Bisnis Indonesia