Industri Organisasi dan M akro M oneter
(Pertemuan Kesepuluh)
“M anajemen Bank Umum dan Regulasi”
Disampaikan oleh:
Cakupan Materi
•
Struktur perbankan dan tipologi operasional.
•
Overview berbagai aturan perbankan di Indonesia.
•
Manajemen kredit dan supervise.
Definisi Bank
•
Bank is a financial institution w hich accepting deposits and
channeling loans.
•
Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam
bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup masyarakat banyak (UU No. 10 Thn1998).
•
Simpanan (deposits): rekening giro (demand deposits); deposito
berjangka (time deposits); tabungan (saving deposits).
Withdrawalkarena transaksi (DD) atau jatuh tempo (TD).
Usaha Bank (UU No. 10 Tahun 1998)
Jenis Pendapatan/ Biaya
M enghimpun dana dari masyarakat Funding – interest expense M emberikan kredit Financing – interest income M enerbit kan SPH Funding – interest expense
Bert ransaksi unt uk port ofolio sendiri Interest Income dan Capit al Gain Bert ransaksi unt uk port ofolio nasabah Fee based
M emindahkan uang sendiri/ nasabah Fee based Safe Deposit s Box Fee based Cust odian Fee based
Trustee Fee based
Fact oring Interest Income Equit y part icipat ion pada anak perusahaan Dividen
Neraca Bank Umum
Aktiva Pasiva
Kas DPK: Demand Deposit s (IDR & FX) Giro pada Bank Indonesia DPK: Saving Deposit s (IDR)
Giro pada Bank Lain (IDR & FX) DPK: Time Deposit s (IDR & FX) Penempatan pada Bank Lain (IDR & FX) DPK: Deposit s on Call (IDR & FX)
Surat Berharga (IDR & FX) Negot iable Cert ificat e of Deposit s (IDR & FX) Kredit Diberikan (IDR & FX) Bonds (IDR & FX)
Penyertaan Ot her Liabilit ies (IDR & FX) Akt iva Tetap Subordinat ed Loans (IDR & FX) Akt iva Sewa Guna Usaha Paid in Capital
Sources & Uses of Fund
Persamaan dasar neraca yang berlaku untuk semua badan
usaha:
Assets = Liabilities + Equity Capital
Pada badan usaha bank, terdapat 4 jenis assets, yakni:
1. C (
cash assets
): bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas.
2. S (
security holdings
): sumber dana pemenuhan kebutuhan
likuiditas dan sumber income (minor).
3. L (
loan
): bisnis utama bank dan merupakan sumber utama
income bank.
Sources & Uses of Fund
Sedangkan liabilities harus dibedakan atas 3 kategori, yaitu:
1. D (
Deposits
): Dana pihak ketiga (DD, SD, TD, CD, NCD),
sumber utama funding suatu bank.
2. NDB (
Non Deposits Borrowing
): merupakan dana hasil
pinjaman yang berasal dari
money market
dan
capital market
.
3. EC (
Equity Capital
): sumber dana yang dimiliki oleh pemilik
bank.
Sehingga persamaan dasar neraca bank adalah:
Jenis DPK
•
Transaction Account
– DPK yang dapat ditarik setiap saat dan mengandung beban bunga.
– Beban bunga transaction account biasanya rendah dibandingkan non transaction account.
•
Non Transaction Account
– DPK yang hanya dapat ditarik pada saat jatuh tempo dan mengandung beban bunga > transaction account.
•
Negotiable Certificates of Deposits
– CD yang diterbitkan bank dan dapat diperjualbelikan dengan harga diskon dan full payment (100%) pada saat pelunasan.
•
Deposits on Call
Laporan Rugi Laba
Income:
Interest Incom e (Loan)
Invest ment Income (Securit ies holding) Non Interest Incom e (fee income)
Expenses:
Interest paid on DPK Interest paid to NDB Salaries & Wages
Provisions for Loan Losses Ot her Expenses
Income before Tax and Securit ies Transact ion Tax
Gain or losses from Securit ies Transact ion
Hubungan B/ S dengan I/ S
NI = Net Income Bank
An = Nilai nominal (rupiah) dari total n asset bank
Lm = Nilai nominal (rupiah) dari total n kewajiban bank rn = Tingkat bunga yang didapatkan dari n asset bank
Rm= Tingkat bunga yang dibayarkan untuk n kewajiban bank P = provisi untuk kerugian dari pinjaman
NII = Non interest income earned, termasuk off balance sheet NIE = Non interest expense
T = Pajak
N = jumlah asset yang bank miliki
Hubungan B/ S dengan I/ S
Fee based income didapat dari:
1. Jasa-jasa tradisional perbankan
– Provisi dan komisi
– Remittance
– Letter of Credit
– Transfer (LLG & RTGS)
– SDB
– Custodian Services
– Trustee services
2. Aktifitas
off balance sheets
– Standby credit agreements
– Interest rates swaps
– Financial Futures & Option Interest Rate Contracts
Hubungan B/ S dengan I/ S
•
O ff balance sheet Assets
– Ketika item aktivitas off balance sheet terjadi, maka item tersebut pindah dan tercatat di neraca (asset) atau pendapatan terealisasi tercatat di laporan rugi laba.
•
Off balance sheet Liability
– Ketika item aktivitas off balance sheet terjadi, maka item tersebut pindah dan tercatat di neraca (kewajiban) atau beban terealisasi tercatat di laporan rugi laba.
•
Sifat OBS
Aktiva Tidak Produktif & Produktif
•
Ingat sisi kiri dari persamaan
C + S + L + M A = D + NDB +
EC
, komponen sisi kiri persamaan dapat diklasifikasikan
sebagai:
1. Aktiva tidak produktif: aktiva yang tidak memberikan hasil (return), yaitu:
• Kas: lebih untuk memenuhi kebutuhan likuiditas harian bank.
• A sset lain: aktiva tetap dan inventaris. Maksimum 50% dari EC dengan bobot risiko 100%.
2. Aktiva produktif: aktiva yang memberikan hasil (return), yaitu:
• Loan (L): kredit yang disalurkan
• Security holding (S): SBI, SPN, SUN, BA , CP, SBPU
• Penempatan pada bank lain (selain giro)
Penilaian Kualitas Aktiva
Dasar Hukum:
1. Peraturan Bank Indonesia No. 7/ 2/ PBI/ 2005 tentang
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
2. Peraturan Bank Indonesia No. 8/ 2/ PBI/ 2006 tentang
Perubahan
Atas
Peraturan
Bank
Indonesia
No.
7/ 2/ PBI/ 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank
Umum.
Pasal 3 PBI No. 7 / 2/ PBI/ 2005
Penilaian Kualitas Aktiva
•
Aktiva Non Produktif
– Asset bank selain aktiva produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk A YDA (agunan yang diambil alih), properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
•
A ktiva Produktif
Penilaian Kualitas Aktiva Produktif
•
Prinsip umum
– Ketepatan pembayaran kembali pokok dan bunga serta kemampuan peminjam yang ditinjau dari keadaan usaha yang bersangkutan untuk kredit yang diberikan.
•
Perluasan definisi kredit:
1. Cerukan (overdraft)Penilaian Kualitas Aktiva Produktif
•
Kualitas kredit ditetapkan berdasarkan faktor penilaian
sebagai berikut:
– Prospek usaha
– Kinerja debitur
– Kemampuan membayar
•
Prospek usaha:
– Potensi pertumbuhan usaha
– Kondisi pasar dan posisi debitur dalam persaingan
– Kualitas manajemen dan permasalahan tenaga kerja
– Dukungan dari grup atau afiliasi
Penilaian Kualitas Aktiva Produktif
•
Kemampuan Membayar:
1. Ketepatan pembayaran pokok dan bunga
2. Ketersediaan dan keakuratan informasi keuangan debitur 3. Kelengkapan dokumentasi kredit
4. Kepatuhan terhadap perjanjian kredit 5. Kesesuaian penggunaan dana
6. Kewajaran sumber pembayaran kewajiban
•
Klasifikasi Kualitas Kredit:
1. Lancar (L)2. Dalam Pengawasan Khusus (DPK) 3. Kurang Lancar (KL)
Jenis Pencadangan
•
Bank wajib membentuk penyisihan penghapusan aktiva
terhadap aktiva produktif setelah dikurangi nilai agunan dan
aktiva non produktif berupa:
•
Syarat agunan aktiva produktif (lihat pasal 46; 47; 48)
– Cadangan umum dan cadangan khusus untuk aktiva produktif
– Cadangan khusus untuk aktiva non produktif
•
Cadangan Umum
a. Sebesar 1%dari seluruh aktiva produktif yang memiliki kualitas lancar.
Klasifikasi Modal Menurut Basel Accord I
•
Modal Inti (Tier I Capital):
a. Modal disetor +/ +b. Premium +/ +
c. Modal Sumbangan +/ + d. Cadangan Umum +/ + e. Cadangan Tujuan +/ + f. Laba Ditahan /
-g. Kekurangan penyisihan penghapusan aktiva produktif
•
Modal Pelengkap (Tier II Capital):
a. Cadangan revaluasi aktiva tetap +/ +b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif +/ + c. Modal Pinjaman +/ +
Kecukupan Modal
•
Kecukupan Modal
Dihitung berdasarkan rasio aktiva tertimbang menurut risiko terhadap jumlah modal.
ATMR dihitung dengan menetapkan bobot risiko (berasal dari peraturan) terhadap akun-akun pada aktiva.
•
Defisiensi Metode Perhitungan Kecukupan Modal
Tidak memperhitungkan risiko kredit dan risiko suku bunga pada asset bank.
Tidak memperhitungkan aktifitas off balance sheets.
Direvisi pada Basel A ccord 1993 dengan memperhitungkan pada on & off balance sheets (Basel A ccord 1993)
Base Lending Rate
•
Cost of fund
– Biaya dana baik untuk komponen D maupun kompnen NDB
•
Cost of loanable fund
– Biaya dana untuk komponen D maupun komponen NDB setelah memperhitungkan Giro Wajib Minimum
•
Overhead Cost
– Dihitung berdasarkan rasio jumlah biaya O/ H yang dikeluarkan terhadap jumlah D dan NDB
•
Spread
– Lending rate didasarkan pada cost plus mark up pricing. Spread adalah rasio projected profit terhadap projected loan.
•
Pajak
•
Provision
Pengaturan dan Pengaw asan
•
Pengaturan
dan
pengaw asan
bertujuan
akhir
untuk
meningkatkan net social benefit dari layanan bank umum
pada perekonomian.
•
Untuk memproteksi keamanan simpanan publik.
•
Untuk mengendalikan jumlah uang beredar dan kredit yang
disalurkan.
•
Memastikan adanya keadilan setiap
masyarakat untuk
mendapatkan akses pinjaman dari perbankan.
•
Untuk mempromosikan kepercayaan publik terhadap sistem
keuangan.
•
Menghindari adanya pemusatan kekuatan keuangan di
Pengaturan dan Pengawasan di Indonesia
•
Bank Indonesia
– Bagian IV pasal 1 UU No. 10 Tahun 1998
– Bagian V UU No. 10 Tahun 1998
– Bagian III UU No. 23 Tahun 1999
– Bagian IV UU No. 23 Tahun 1999
•
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
– UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
•
Bapepam – LK (untuk
listed bank
)
– UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal