• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MODEL ANTRIAN BANK CENTRAL ASIA (BCA) KANTOR CABANG PEMBANTU CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MODEL ANTRIAN BANK CENTRAL ASIA (BCA) KANTOR CABANG PEMBANTU CIMAHI."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi, dan Rumusan Masalah ...13

1.2.1 Identifikasi Masalah...13

1.2.2 Rumusan Masalah ...14

1.3 Tujuan Penelitian ...14

1.4 Kegunaan Penelitian ...15

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN...16

2.1 Kajian Pustaka ...16

2.1.1 Pengertian-pengertian dasar ...16

2.1.1.1 Pengertian manajemen ...16

2.1.1.2 Pengertian manajemen operasi...17

2.1.1.3 Strategi manajemen operasi...22

2.1.2 Bank dan Perbankan ...24

(2)

2.1.3.1 Teori Antrian ...26

2.1.3.2 Proses sistem antrian ...27

2.1.3.3 Disiplin Antrian...33

2.1.3.4 Struktur Antrian...34

2.2 Kerangka Pemikiran...39

BAB III METODE PENELITIAN ...41

3.1 Objek Penelitian...41

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian...41

3.2.1 Metode Penelitian...41

3.2.2 Desain Penelitian...43

3.3 Operasionalisasi Variabel...43

3.4 Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Penarikan Sampel...44

3.4.1 Sumber Data...44

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data...45

3.4.3 Teknik Penarikan Sampel...46

3.5 Rancangan Analisis Data dan Teknik Analisis data...47

3.5.1 Rancangan Analisis Data...47

3.5.2 Teknik Analisis Data...49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...51

4.1 Hasil Penelitian...51

4.1.1 Profil perusahaan PT. Bank Central Asia (BCA)...51

(3)

4.1.3 Produk dan Layanan perusahaan...54

4.1.4 Struktur Organisasi Bank Central Asia (BCA) Kcp Cimahi...56

4.2 Analisis Model Antrian saat ini di BCA kcp.Cimahi...58

4.2.1 Model antrian saat ini...58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...66

5.1 Kesimpulan...66

5.2 Saran... ...66

DAFTAR PUSTAKA...68

(4)

DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 Perkembangan Aset Bank...3

TABEL 1.2 Respon Nasabah Terhadap Antrian Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi...10

TABEL 1.3 Respon Nasabah Terhadap Kinerja Model Antrian Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi...11

TABEL 1.4 Respon Nasabah Terhadap pelayanan (Teller) Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi...12

TABEL 2.1 Situasi Antrian yang Umum ...18

TABEL 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian...43

TABEL 4.1 Produk dan Layanan BCA...55

(5)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 Sistem Antrian...7

GAMBAR 1.2 Model Antrian yang diterapkan BCA ...8

GAMBAR 1.3 Model Antrian yang diterapkan BCA saat ini...9

GAMBAR 2.1 Skema Proses Transformasi...19

GAMBAR 2.2 Perancangan Operasional...21

GAMBAR 2.3 Model Strategi Operasi...23

GAMBAR 2.4 Proses Dasar Sistem Antrian...28

GAMBAR 2.5 Single Channel – Single Phase...34

GAMBAR 2.6 Single Channel – Multi Phase...34

GAMBAR 2.7 Multi Channel – Single Phase...35

GAMBAR 2.8 Multi Channel – Multi Phase...35

GAMBAR 2.9 Kerangka Pemikiran...40

GAMBAR 3.1 Rancangan Analisis Data...48

GAMBAR 4.1 Struktur Organisasi BCA Kcp. Cimahi...57

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat,

membawa perubahan pula dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu

membawa akibat yaitu tuntutan yang lebih tinggi terhadap setiap individu untuk

lebih meningkatkan kinerja mereka sendiri dan masyarakat luas.

Di era globalisasi saat ini persaingan memang semakin ketat di segala

bidang, setiap perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki suatu perusahaan, maka

perusahaan itu sendiri perlu memperhatikan aspek manajemennya karena

manajemen dapat mewujudkan tujuan perusahaan melalui rangkaian kegiatan

berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber

daya manusia.

Agar eksistensi dini tetap terjaga, maka setiap individu akan mengalami

stres terutama bagi individu yang kurang dapat menyesuaikan diri dengan

perkembangan tersebut. Misalnya saja seorang nasabah dengan waktu tunggu

yang lama untuk mendapatkan pelayanan pada loket teller dikarenakan beberapa

(7)

Untuk mempertahankan pelanggan semestinya selalu berusaha untuk

memberikan pelayanan terbaik. Pelayanan yang terbaik tersebut diantaranya

adalah memberikan pelayanan yang cepat sehingga pelanggan tidak dibiarkan

lama menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun demikian, dampak pemberian

layanan yang cepat ini akan menimbulkan biaya tambahan, karena harus

menambahkan fasilitas layanan. Oleh karena itu, layanan yang cepat akan sangat

membantu untuk mempertahankan loyalitas pelanggan yang dalam jangka

panjang, tentu saja secara langsung akan meningkatkan keuntungan perusahaan.

Pelayanan dapat ditingkatkan dengan menambah fasilitas pelayanan

(teller), maupun fasilitas disaat menunggu dalam antrian bagi nasabah. Selain itu

pelanggan juga membutuhkan komitmen dan kesungguhan petugas (teller) dalam

melayani pelanggan, seperti halnya ; sikap tanggap dan peduli, memberikan

jaminan, selalu memberikan informasi terbaru dan etika dalam bersikap kepada

nasabah saat memberikan layanan.

Dalam kasus antrian pada Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi terlihat

adanya banyak nasabah yang sedang mengantri untuk mendapatkan pelayanan,

sehingga menimbulkan waktu tunggu yang lama bagi nasabah yang menyebabkan

banyaknya keluhan akibat pelayanan yang tidak memuaskan.

Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut sebagai

Teori Antrian (Queuing Theory), merupakan bagian penting dari operasi dan juga

(8)

adalah A.K. Erlang. (sumber:

nurrahmanarif.wordpress.com/2010/11/06/sistem-antrian)

Model antrian sangat berguna baik dalam bidang manufaktur dan juga

jasa. Analisis antrian dalam bentuk panjang antrian, rata-rata waktu menunggu,

dan faktor lain membantu untuk memahami sistem jasa (seperti teller di bank).

Kondisi perbankan nasional sendiri mengalami pasang surut yang cukup

signifikan di dalam sejarah perkembangannya. Perbankan saat ini mengalami

masa sulit, dimana banyak bank yang mengalami kemunduran kinerja akibat

krisis kepercayaan dari masyarakat.

Bank memberikan layanan yang memuaskan bagi pribadi tiap masyarakat,

akan mempunyai jumlah nasabah yang lebih banyak. Sebaliknya, bank yang

memberikan kontribusi pelayanan rendah akan memiliki jumlah nasabah yang

sedikit. Pola transaksi di bank diawali penulisan data terlebih dahulu, mengantri,

dan tatap muka langsung, atau dengan kata lain transaksi secara langsung antara

nasabah dengan teller bank yang membutuhkan waktu tidak sedikit. Para nasabah

sendiri setidaknya mempunyai banyak pilihan dan sangat sulit untuk dipuaskan

karena telah terjadi pergeseran yang semula hanya untuk memenuhi kebutuhan,

meningkat menjadi harapan (expectation) untuk memenuhi kebutuhan.

Kebanyakan dari pelanggan, terutama pada nasabah bank menginginkan

suatu pelayanan yang bersifat simple dan praktis. Dengan kata lain, para nasabah

dapat bertransaksi tanpa membuang banyak waktu untuk mengantri. Karena

(9)

suatu sistem yang dapat memenuhi segala kebutuhan dengan efektif dan efisien.

Pemenuhan kebutuhan nasabah akan pelayanan perbankan yang prima dapat

menghasilkan nasabah yang loyal dan membangun costumer based yang kokoh

bagi perkembangan masa depan bank.

Menghadapi masalah tersebut, pelaku perbankan harus mampu

memberikan pelayanan yang efektif kepada nasabahnya. Tanpa efektifitas

pelayanan, sebuah bank tidak akan bisa menawarkan suku bunga yang kompetitif

dan tidak akan mendapat simpati dari nasabah. Karena bagi sebagian masyarakat,

suku bunga masih menjadi pertimbangan penting untuk menjadi nasabah. Namun,

banyak pula golongan masyarakat yang tidak terlalu mempertimbangkan tingkat

suku bunga yang ditawarkan sebuah bank. Bagi golongan masyarakat seperti ini,

yang paling penting adalah pelayanan.

Efektivitas pelayanan adalah suatu keadaan yang menyangkut sejauh mana

aktivitas atau kegiatan yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain dengan

menggunakan alat-alat dan sumber daya yang ada secara optimal melalui sistem,

prosedur, dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang

lain sesuai dengan hak nya sehingga tujuan yang dipilih dengan tepat mencapai

hasil dan manfaat yang diharapkan.

Sistem manajemen bank yang dimaksud berhubungan dengan mekanisme

bank dalam mengatur pola operasional bank yang berkaitan dengan kegiatan

penghimpunan maupun penyaluran dana kepada masyarakat dengan melakukan

(10)

Salah satu pola operasional bank yang dapat diterapkan oleh perbankan dalam

memberikan pelayanan yang efektif kepada nasabah adalah melalui sistem

antrian.

Antrian merupakan situasi yang umum, dimana terdapat orang-orang atau

barang dalam dalam barisan yang sedang menunggu untuk dilayani atau diproses.

Menurut (Krajewski dan Ritzman,2002:360), mengemukakan antrian, sebagai:

“A waiting line forms because of a temporary imbalance between the demand for service and the capacity of system to provide the service.”

“Garis tunggu terjadi karena ketidakseimbangan yang tidak tetap antara permintaan pelayanan dan kapasitas sistem untuk memberikan pelayanan”

Antrian terjadi karena sejumlah nasabah yang datang untuk mendapatkan

pelayanan terbentur dengan keterbatasan fasilitas pelayanan (teller) yang dimiliki

bank sehingga kinerja sistem antrian tidak lagi efektif dalam memberikan

pelayanan baik dari segi waktu maupun biaya.

Sistem antrian memiliki karakteristik pada kedatangan populasi yang akan

dilayani (yaitu ukuran kedatangan, pola kedatangan, dan perilaku kedatangan),

karakteristik pada disiplin antrian (yaitu batasan panjang antrian dan aturan

antrian), serta karakteristik pada fasilitas pelayanan (yaitu distribusi waktu

pelayanan dan desain sistem pelayanan).

Salah satu bank yang menerapkan model antrian adalah PT. Bank Central

Asia (BCA). PT. Bank Central Asia (BCA) merupakan salah satu bank umum

swasta yang sumber dananya terutama berasal dari simpanan masyarakat.

(11)

Central Asia (BCA) pada saat setiap hari kerja. Pada umumnya setiap nasabah

mengharapkan untuk segera mendapatkan pelayanan dari teller yang tepat. Pihak

manajemen Bank Central Asia (BCA) dituntut perlu memberikan pelayanan

maksimal kepada para nasabahnya melalui sistem antrian di teller yang tepat.

Pihak manajemen Bank Central Asia (BCA) perlu merancang suatu sistem antrian

tertentu sebagai wujud pola operasional bank, sehingga dapat menciptakan

efektifitas pelayanan bank kepada nasabah. Salah satu kantor cabang pembantu

adalah Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang Pembantu Cimahi.

Model antrian yang diterapkan Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang

Pembantu Cimahi adalah multiple channel – single phase (banyak saluran – satu

tahap) yaitu dalam sistem antrian tersebut terdapat lebih dari satu jenis layanan

yang diberikan, tetapi dalam setiap jenis layanan hanya terdapat satu pemberian

layanan. Berikut ini merupakan gambar model antrian yang diterapkan Bank

Central Asia (BCA) Kantor Cabang Pembantu Cimahi sebelum dilakukan

perubahan diperlihatkan pada gambar di bawah ini:

kedatangan

Nasabah -

Jalur antrian -

Sumber: (Heizer dan Render ,2004:424)

(12)

Model antrian diatas, menunjukkan bahwa hanya ada satu antrian tunggal

yang akan dilayani 14 teller. Jumlah teller merupakan masukan dari pemakai.

Teller mana yang akan dipilih dari beberapa teller yang kosong akan dipilih

secara random dengan kemungkinan yang sama untuk setiap teller untuk dipilih.

Sedangkan pada model antrian setelah dilakukan perubahan, jalur antrian yang

tersedia ada dua jalur.

Selain itu, tidak ditemukan adanya loket pengambilan nomor antrian pada

sistem pelayanan di teller, langsung masuk ke jalur antrian. Pada saat nasabah

ingin keluar dari antrian sebentar misalnya ke toilet, nasabah tersebut akan

kehilangan antrian. Sehingga kemungkinan nasabah tersebut tidak bisa masuk

kembali pada urutan antrian yang sama seperti urutan sebelumnya.

Tabel 1.2

Respon Nasabah terhadap antrian Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi

Berapa lama anda harus mengantri ?

Menit Jumlah

(13)

Dengan melihat tabel diatas kita dapat menyimpulkan bahwa terjadi

perbedaan yang sangat signifikan pada setiap nasabahnya. Terutama di menit 20

dengan persentase 30%, dan juga masing-masing di menit 30 (25%), dan pada

menit 10 (25%). Itu pun dikarenakan perbedaan tujuan para nasabah yang datang

dalam antrian. Semakin lama para nasabah mengantri maka akan dapat

menurunkan tingkat kepuasan nasabah dalam model antrian yang diterapkan oleh

Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang Pembantu Cimahi.

Tabel 1.3

Respon Nasabah terhadap kinerja model antrian Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi

Bagaimana menurut anda kinerja sistem antrian di Bank Central Asia (BCA) KCP

Cimahi saat ini?

(14)

Melihat model antrian yang diterapkan oleh Bank Central Asia (BCA) KCP

Cimahi saat ini, 50% nasabah berpendapat Kurang Baik, dan 10% lainnya

berpendapat Sangat Tidak Baik, jadi total keseluruhan 60%. Hal ini didasarkan

pada survey langsung dengan nasabah yang sedang mengantri di Bank Central

Asia (BCA) Kantor Cabang Pembantu Cimahi.

Tabel 1.4

Respon Nasabah terhadap Pelayanan (Teller) Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi

Apakah anda sudah merasa puas dengan pelayanan yang ada di Bank Central Asia

(BCA) KCP Cimahi ?

Sumber: survey terhadap 20 nasabah Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa 75% para nasabah Kurang Puas dan

(15)

lamanya pelayanan yang diberikan. Meskipun lama tidaknya suatu pelayanan

(teller) tergantung dari maksud dan tujuan nasabah itu sendiri. Nasabah sendiri

ada yang datang hanya untuk nge print saja, ada yang ingin menabung, dan ada

pula yang ingin menarik uang dengan nominal yang sangat besar.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas, maka penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian mengenai sistem antrian, sehingga penulis tertarik

untuk mengkaji secara mendalam tentang kajian model antrian bila diterapkan di

Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi. Penelitian kajian tersebut disusun dalam

sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi. Agar lebih jelas masalah penelitian

tersebut dijabarkan dalam sebuah judul: “ANALISIS MODEL ANTRIAN DI BANK CENTRAL ASIA (BCA) KCP CIMAHI”.

1.2. Identifikasi, dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Sebagaimana telah penulis kemukakan, bahwa yang menjadi pokok

permasalahannya adalah model antrian di Bank Central Asia (BCA) KCP.

Cimahi yang bagaimanakah dapat menjamin kenyamanan bagi nasabah dan

supaya nasabah tidak mengantri terlalu lama?. Namun, mengingat adanya

keterbatasan-keterbatasan baik itu pengetahuan, kesempatan maupun biaya,

maka penulis perlu membatasi diri di dalam melakukan penelitian ini, yaitu

(16)

Pada saat tingkat kedatangan nasabah sedikit, mungkin tidak akan terjadi

antrian terlalu lama, akan tetapi bila tingkat kedatangan nasabah tinggi,

mungkin akan timbulnya antrian yang lama dan akan memunculkan titik

kejenuhan bagi para nasabah untuk menunggu gilirannya.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut penulis ingin melihat bagaimanakah

model antrian yang selama ini telah diterapkan oleh Bank Central Asia

(BCA) Kantor Cabang Pembantu Cimahi.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah sebelumnya maka

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran model antrian yang selama

ini diterapkan oleh Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang Pembantu Cimahi.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ini diharapkan akan

(17)

1. Kegunaan teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu kontribusi untuk

pengembangan ilmu manajemen, khususnya manajemen operasi yang

berkaitan dengan model antrian pada industri perbankan.

2. Kegunaan praktis

Bagi Bank Central Asia (BCA) KCP. Cimahi, sebagai acuan dalam

pelayanan supaya menjadi efektif dan efisien, sehingga dapat mengurangi

antrian yang terlalu lama. Selain itu, juga sebagai pengembangan sebuah

sistem yang bagi perusahaan untuk meningkatkan pelayanan di masa yang

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi. Objek Variabel

yang diteliti pada penelitian adalah model antrian yang ditetapkan oleh Bank Central Asia

(BCA) KCP Cimahi. Sedangkan Subjek nya itu sendiri adalah Responden atau para nasabah.

Dalam mekanisme sistem antrian ada tiga aspek yang harus diperhatikan antara lain

menyangkut standar rata-rata waktu pelayanan, rata-rata waktu menunggu pelanggan, dan

probabilitas pelayanan sibuk. Jumlah teller yang digunakan oleh Bank Central Asia (BCA)

KCP Cimahi akan mempengaruhi sistem antrian itu sendiri.

3.2 Metode Penelitian dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, penetapan metode yang akan digunakan

merupakan hal yang sangat penting, karena akan mempermudah penelitian yang akan

dilakukan dan untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya sehingga dapat mencapai

tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode penelitian yang dipilih harus berhubungan erat dengan prosedur, alat,

serta desain penelitian yang digunakan akan memberikan suatu gambaran kepada peneliti

tentang urutan-urutan pekerjaan yang ada dalam suatu penelitian tentang penellitian

(19)

Metode yang relevan untuk penelitian manajemen terdapat tiga jenis, yaitu metode

deskriptif atau survey deskriptif, metode explanatory atau survey explanatory/verifikatif dan

metode eksperimen (suryana, dkk,2005:6). Metode deskriptif merupakan metode yang

digunakan apabila dimaksudkan untuk mendeskripsikan ciri-ciri, unsur-unsur, sifat-sifat suatu

fenomena. Metode explanatory yaitu metode yang digunakan untuk memprediksikan dan

menjelaskan hubungan pengaruh dari suatu variabel ke variabel lainnya.

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka penelitian ini bersifat

deskriptif. Menurut Traver trevens dalam Husain Umar (2001:21) menjelaskan bahwa:

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri,

baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan

variabel lain”. Adapun tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskriptif ,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta

sifat-sifat dari fenomena yang diselidiki.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis.

Menurut Subana (2001:27), penelitian deskriptif analisis menuturkan, menafsirkan dan

menganalisis data yang berkenaan dengan situasi yang terjadi dan dialami sekarang, sikap

dan pandangan yang menggejala saat sekarang, hubungan antar variabel, pertentangan dua

kondisi atau lebih, pengaruh terhadap suatu kondisi, perbedaan-perbedaan antar fakta dan

lain-lain. Pada penelitian ini data dikumpulkan dari hasil pengamatan langsung terhadap

nasabah dan teller di Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi. Penelitian deskriptif analisis

dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan model antrian yang selama ini diterapkan

oleh Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang Pembantu Cimahi, dan memperoleh

rekomendasi model antrian yang tepat untuk Bank Central Asia (BCA) Kantor Cabang

(20)

3.2.2. Desain Penelitian

Menurut Husein Umar (2001:54), “desain penelitian adalah rencana kerja dan struktur

penyelidikan yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian”

Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kasus

dan penelitian lapangan, yaitu menganalisis model antrian.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2005:32), “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”. Pada penelitian variabel yang menjadi

kajian yaitu sistem antrian Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi.

Untuk lebih jelasnya tabel 3.1 di bawah ini menjelaskan definisi operasionalisasi

variabel dalam penelitian ini lebih rinci.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep variabel Indikator Ukuran Skala

(21)

Rata-rata jumlah

3.4 Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Teknik Penarikan Sampel 3.4.1 Sumber Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:102), “Sumber data adalah subjek dari

mana data dapat diperoleh”. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian dapat

dibedakan menjadi dua macam, yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer adalah

data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku

langsung atau terlibat langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan tertentu. Data

sekunder dieproleh dari pihak lain dan sumber umum (buku teks, ensiklopedia, internet,

surat kabar, dan lain sebagainya).

Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini, terdiri dari dua kelompok

dat, yaitu data primer dan sekunder yang meliputi:

1. Data primer

(22)

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang didapat dari perusahaan dan sumber-sumber lain. Data

sekunder penelitian ini meliputi data model antrian yang digunakan, data mengenai

jumlah teller yang dipakai Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi, serta data dari

buku-buku teks dan internet.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa data yang diperlukan dalam

penelitian diperoleh. Kaitannya dalam hal tersebut, serta dengan melihat konsep analitis

dari penelitian ini, maka pengumpulan data yang digunakan dapat melalui kombinasi

secara langsung atau tidak. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Riset Lapangan

Riset lapangan yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di perusahaan

dengan meninjau langsung perusahaan tersebut, dengan cara:

- Observasi, yaitu peninjauan dan pengamatan secara langsung bagian-bagian di

Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi yang berhubungan dengan masalah yang

diteliti.

- Wawancara, yaitu mengadakan tanya jawab dengan pihak-pihak yang

(23)

pihak Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi mengenai standar atrian yang

diterapkan.

-2. Riset Kepustakaan

Riset kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan melakukan kegiatan membaca dan

mempelajari bahan-bahan yang berkaitan dengan masalah-masalah variabel yang

diteliti untuk memberikan landasan yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu

mengenai model antrian.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian,

meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, dan data

yang relevan dengan penelitian.

3.4.3. Teknik Penarikan Sampel

Langkah yang sangat penting dalam menganalisis suatu masalah adalah

menentukan populasi terlebih dahulu. Ridwan (2007:56) mengatakan bahwa : “Populasi

adalah keseluruhan karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek

penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah yang melakukan

transaksi di teller Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi, dimana jumlah populasinya

tidak terbatas.

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Sampel yang

(24)

melakukan transaksi di salah satu teller per satuan waktu, dengan asumsi kinerja teller

sama dengan standar pelayanannya.

3.5. Rancangan Analisis Data dan Teknik Analisis Data

3.5.1 Rancangan Analisis Data

Kinerja sistem antrian pada penelitian skripsi ini dibagi ke dalam tiga kelompok

waktu, yaitu:

 Pukul 08:00 – 11:00 WIB

 Pukul 11:00 – 13:00 WIB

(25)

Rancangan analisis data pada masing-masing kelompok waktu tersebut di Bank

Central Asia (BCA) KCP Cimahi, adalah sebagai berikut:

GAMBAR 3.1

RANCANGAN ANALISIS DATA BANK CENTRAL ASIA (BCA) KCP CIMAHI

Mulai

Analisis Model Antrian

Data tingkat kedatangan nasabah dan tingkat pelayanan per jam

Hitung Kinerja sistem antrian

Tentukan standar waktu pelayanan yaitu 3 menit, waktu tunggu nasabah 15 menit

Rekomendasi model antrian yang efektif

Finish

efektif Tidak

efektif

(26)

3.5.2. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data yang telah diperoleh adalah

analisis deskriptif yang dipergunakan untuk memperoleh gambaran mengenai sistem

antrian di Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi. Dalam mengalisis data, peneliti

menggunakan bantuan sistem komputerisasi melalui program software P.O.M for

windows dan perhitungan manual dengan menggunakan rumus-rumus sistem antrian

model banyak saluran – satu tahap (multiple channel – single phase) sebagai berikut:

1.  = Rata-rata jumlah kedatangan per satuan waktu 2.  = Rata-rata jumlah pelayanan per satuan waktu 3. c = Jumlah teller

4. 1/ = Rata-rata waktu pelayanan teller

5. Probabilitas teller sedang sibuk / Faktor utilisasi teller

 =  c

6. Probabilitas tidak adanya nasabah dalam sistem / Probabilitas teller tidak sibuk atau

menggangur

7. Probabilitas terdapat n nasabah dalam sistem

� = 1

�!� −� � , untuk >;� = 1

(27)

8. Rata-rata jumlah nasabah dalam antrian

�� = �

� �! 1− � �

9. Rata-rata jumlah nasabah dalam sistem

��= ��+

10.Rata-rata waktu menunggu nasabah dalam antrian

��= ��

11.Rata-rata waktu menunggu nasabah dalam sistem

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan di Bank Central Asia

(BCA) Kantor Cabang Pembantu Cimahi, penulis dapat menyimpulkan beberapa

keterangan sebagai berikut :

Model antrian yang diberlakukan adalah banyak saluran – satu tahap (multiple

channel – single phase) yaitu dalam sistem antrian tersebut terdapat lebih

dari satu jenis layanan yang diberikan, tetapi dalam setiap jenis layanan

hanya terdapat satu pemberi layanan. Aturan antrian First Come – First

Served (FCFS), dimana orang yang pertama berada dalam antrian tersebut

akan dilayani terlebih dahulu. Dimana, kas dibuka setiap hari Senin s/d

Jumat pukul 08:00 – 15:00 WIB, dengan 14 teller aktif.

5.2. Saran

Berdasarkan pengolahan data pembahasan yang telah dikemukakan

sebelumnya , maka penulis memberikan beberapa saran untuk Bank Central Asia

(29)

1. Diperlukan adanya pelatihan / training dalam melayani nasabah secara

tepat dan teratur bagi para teller, sehinggi kinerja teller yang diharapkan

dapat tercapai yakni tidak lebih dari 3 menit.

2. Sebaiknya model antrian banyak saluran – satu tahap (multiple channel –

single phase) yang diterapkan adalah sebagai berikut :

Keterangan:

Teller :

Jalur antrian :

Tempat duduk para nasabah :

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Render, Barry and Jay Heizer,2005.Operations Management,edisi ketujuh.

Jakarta:Salemba Empat

Krajewski,L.J and Larry P.Ritzman.2002, operation Management. Strategy and

Analysis, edisi keenam.NewYork:Prentice Hall

Gross dan Harris,2001.The Queuing Systems,NewYork,Mc Graw-Hill,Inc

Hillier,Frederick S. And Gerald J.Lieberman.2005. Introduction to Operations

Research,edisi kedelapan.NewYork:Mc Graw-Hill

Ukas, Maman,2004. Pengantar Manajemen. Bandung:Agnini

Herjanto,Eddy,2007.Manajemen Operasi. Jakarta:Grassindo

Website:

www.scribd.com/doc/87341017/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.

Gambar

TABEL 1.2 Respon Nasabah Terhadap Antrian Bank Central Asia (BCA)
Gambar 1.2 Model Antrian yang diterapkan Bank Central Asia (BCA) KCP
 Tabel 1.2 Respon Nasabah terhadap antrian Bank Central Asia (BCA) KCP Cimahi
Tabel 1.3 Respon Nasabah terhadap kinerja model antrian Bank Central Asia
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan alat ini sangat mudah dan praktis hanya dengan meletakkannya pada pintu jika ingin mengamankan rumah dari orang yang akan masuk dan mencuri benda berharga, selain itu

profitabilitas, saham publik yang berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.. 2.3

The objectives of our study were: (i) to quantify the biomass fuel and charcoal produced during a typical slash-and-burn event in a temperate deciduous forest, (ii) to determine

1) mayoritas pendapat ulama Syafiiyah bahwa pengguguran janin sebelum peniupan ruh adalah boleh.. janin sebelum peniupan ruh hingga waktu yang telah mendekati

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Tugas Akhir Untuk Kepentingan Akademis ...v.

Dalam penelitian untuk Tugas Akhir, dilakukan perancangan dan pembangunan platform IMU, serta pembuatan alat untuk mengetes IMU dengan empat derajat kebebasan yaitu

Dibandingkan makhluk lain, manusia adalah makhluk yang paling sempurna karena diberi………... Sikap yang perlu kita hindari dalam

[r]