• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Buku Edukasi Komunikasi Visual Bahasa Isyarat Tuna Runggu di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Buku Edukasi Komunikasi Visual Bahasa Isyarat Tuna Runggu di Kota Bandung."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha vi

ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU EDUKASI KOMUNIKASI VISUAL BAHASA ISYARAT TUNA RUNGU

perhatian serta pelayanan khusus dari orang tua, keluarga, maupun lingkungan

sekitarnya. Mereka membutuhkan perhatian yang berbeda dengan anak-anak normal

lainnya. Maka dari itu diperlukan adanya suatu komunikasi yang baik juga benar dan

diajarkan sejak dini serta dikuasai oleh seluruh anggota keluarga.

Dengan permasalahan tersebut dibuatlah perancangan buku edukasi komunikasi

visual bahasa isyarat Tuna Rungu di kota Bandung yang berkonsep ilustrasi

berwarna yang menarik serta mudah dimengerti oleh target, yaitu orang tua terutama

ibu berusia 22-30 tahun yang memiliki anak Tuna Rungu berusia 3-10 tahun.

Diharapkan perancangan buku ini dapat membantu orang tuanya untuk lebih tertarik

mengajarkan anak-anaknya berbahasa tangan yang baik dan benar sehingga mampu

mempersiapkan anak-anaknya yang Tuna Rungu secara maksimal saat memasuki

dunia pendidikan.

(2)

Universitas Kristen Maranatha vii

ABSTRACT

VISUAL COMMUNICATION EDUCATIONAL BOOK OF

THE DEAF’S SIGN LANGUAGE IN BANDUNG

Submitted by Oldie Aditya NRP 1064118

Children who are born deaf in a family need extra attention and treatment from the parents, families, and surroundings. They need a different kind of attention compared with normal children. Consequently, it is necessary to have a good and correct communication which is taught very early and mastered by the other members of the family.

Based on this problem, a visual communication educational book of the sign language of the deaf in Bandung. The book concept is that it uses attractive colourful illustrations which is easy to understand by target readers, namely the parents, especially the mothers aged 22 – 30 years old having deaf children aged 3-10 years old. It is expected that the design will help the parents to be interested more in teaching their children the sign language in the correct way so that they can prepare their deaf children maximally to enter schools.

(3)

Universitas Kristen Maranatha viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……….………… i

LEMBAR PENGESAHAN……….. ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DALAM LAPORAN……… iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN………. iv

KATA PENGANTAR……….. v

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……….. 4

1.5 Skema Perancangan………. 5

2.3.1 Jenis-jenis Buku Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan…. 8

2.4 Ilustrasi ……… 9

2.5 Komunikasi Massa ……….. 10

2.5.1 Definisi Komunikasi Massa ………. 10

2.5.2 Media Komunikasi Massa ……… 10

(4)

Universitas Kristen Maranatha ix BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Data dan Fakta……… 12

3.1.1 SLBN A Citereup………..…….. 12

3.1.2 Rangkuman Wawancara dengan Ibu Dewi Wulandari, S.Pd , Pengajar Tuna Rungu di SLBN A Citereup……….………. 13

3.1.4 Kuesioner………... 16

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta………... 23

3.2.1 Segmenting, Targeting, Positioning (STP)……….. 23

3.2.2 Strength, Weakness, Opportunities, Threat (SWOT) Hewan Purbakala di Indonesia………... 24

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi... 26

(5)

Universitas Kristen Maranatha x

4.4.6 Mainan………..

50

4.4.7 Spesifikasi Buku………...

50

4.5 Budgeting………. 51

BAB V PENUTUP………. 52

5.1 Kesimpulan………... 52

5.2 Saran………. 52

DAFTAR PUSTAKA……… 48

(6)

Universitas Kristen Maranatha xi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan... 5

Gambar 3.1 Gedung SLBN A Citereup... 12

Gambar 3.2 Logo Kompas Gramedia... 15

Gambar 3.3 Diagram hasil kuesioner mengenai artian dari Tuna Rungu... 16

Gambar 3.4 Diagram hasil kuesioner mengenai adakah penderita di sekitar lingkungan responden ... 17

Gambar 3.5 Diagram hasil kuesioner dimana responden pernah melihat buku pembelajaran Bahasa Isyarat... 18

Gambar 3.6 Diagram hasil kuesioner perlukah orang tua yang memiliki anak Tuna Rungu mengajarkan secara langsung Bahasa Isyarat sejak balita... 19

Gambar 3.7 Diagram hasil kuesioner mengenai media yang tepat untuk mengajarkan orang tua yang memiliki anak Tuna Rungu………... 20

Gambar 3.8 Diagram hasil kuesioner mengenai media buku untuk pembelajaran Bahasa Isyarat yang ada di Indonesia cukup menarik ………... 21

Gambar 3.9 Diagram hasil kuesioner mengenai media buku untuk pembelajaran Bahasa Isyarat di Indonesia dengan ilustrasi yang menarik diperlukan... 22

Gambar 4.1 Font Comforta... 27

Gambar 4.2 Font Antipasto... 27

Gambar 4.3 Font Humans521 Lt Bt... 27

Gambar 4.4 Warna pada buku edukasi Bahasa Isyarat... . 28

Gambar 4.5 Contoh ilustrasi tangan... 29

Gambar 4.6 Contoh Ilustrasi ... …….... 27

(7)

Universitas Kristen Maranatha xii

Gambar 4.13 Isi Buku edukasi Halaman 13-14... 36

(8)

Universitas Kristen Maranatha xiii

Gambar 4.33 Poster 1 ... 47

Gambar 4.34 Poster 2 ... 48

Gambar 4.35 Kaos ... 49

(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap keluarga pasti menginginkan seluruh anggota keluarganya dapat hidup dan

terlahir secara sempurna. Anak-anak merupakan suatu kebanggaan orang tua, harapan

untuk mendapat anak normal bisa berubah menjadi sebuah kekecewaan yang dalam

apabila diketahui anak yang selama ini di dambakan mengalami keterbatasan fisik

seperti Tuna Rungu. Anak yang terlahir secara istimewa di dalam sebuah keluarga

memerlukan beberapa perhatian serta pelayanan khusus dari orang tua, keluarga,

maupun lingkungan sekitarnya. Mereka membutuhkan perhatian yang berbeda dengan

anak-anak normal lainnya.

Dalam menjalani kehidupan manusia memerlukan interaksi dengan orang lain. Maka

dari itu diperlukan adanya suatu komunikasi yang baik dan benar. Namun bagi

beberapa orang yang memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi secara lisan hal

tersebut merupakan sebuah hambatan.

Populasi di Indonesia lebih kurang 220.000.000 jiwa dan jumlah penyandang Tuna

Rungu berdasarkan data yang diperoleh dari GERKATIN (Gerakan Untuk

kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) bahwa jumlah penyandang Tuna Rungu (bisu

serta tuli dan kurang mendengar) dari usia balita hingga lansia lebih kurang 6.000.000

jiwa. Namun sampai saat ini belum ditemukan data yang tepat untuk penderita baik

laki–laki maupun perempuan. (Diny Norahmasari,2014).

Tuna Rungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan

kemampuan mendengar, baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak

berfungsinya sebagaian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat

menggunakan alat pendegarannya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa

dampak terhadap kehidupan secara kompleks. Anak Tuna Rungu adalah anak yang

(10)

Universitas Kristen Maranatha 2

gangguan pendengaran sehingga suara dan bahasa seolah-olah hilang. Sedangkan

sebagian tuna wicara adalah mereka yang menderita tuna rungu sejak bayi/lahir, yang

karenanya tidak dapat menangkap pembicaraan orang lain, sehingga tak mampu

mengembangkan kemampuan berbicara meskipun tak mengalami ganguan pada alat

suaranya.

Dalam mengasuh anak Tuna Rungu, orangtua perlu menekankan pada ketajaman

indera penglihatan yang dimiliki. Rata-rata kemandirian anak Tuna Rungu bisa

diajarkan sebagaimana anak-anak pada umumnya. Karena mereka memiliki

mata,kaki,tangan dan pemikiran yang cukup baik. Hal-hal yang dilakukan orang

kebanyakan bisa dilakukan oleh anak Tuna Rungu. Tentu saja hal ini perlu disesuaikan

dengan usia dan kemampuan mereka (Afin Murtiningsih,2013).

Banyak orangtua yang belum memahami anak dengan gangguan pendengaran (Tuna

Rungu) sehingga menganggap anak Tuna Rungu sebagai suatu hal yang aib dan

dikucilkan. Padahal, anak dengan gangguan pendengaran memiliki kelebihan yang

luar biasa. Selain aktif dan memiliki ketajaman indra penglihatan, anak tersebut belum

tentu bisu atau masih punya kemampuan untuk berbicara. Kekhawatiran ini dirasakan

setiap orangtua yang memiliki anak Tuna Rungu. Tak ayal, banyak orangtua yang

tidak tahu cara menangani anak Tuna Rungu. (sumber: m.liputan6.com/health,

Minggu, 28 Agustus 2016, 16:10)

Menurut riset penulis, banyak orangtua yang tidak tahu cara menangani anak Tuna

Rungu. Serta media informasi tentang bahasa isyarat yang dibutuhkan oleh penderita

Tuna Rungu masih dianggap kurang menarik, contohnya seperti buku informasi

Bahasa isyarat yang beredar pada tempat-tempat penjualan buku. Buku informasi

bahasa isyarat di Indonesia belum banyak yang menjelaskan secara detil dan menarik

untuk dibaca. Guna memberikan ilmu pengetahuan dan mengangkat minat pembaca

(terutama orangtua) agar tahu langkah awal menangani anak Tuna Rungu maka

diperlukan sarana informasi yang detil. Sehingga pembaca tertarik, serta lebih mudah

(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2 Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup

Berdasarkan data yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah di atas, berikut

akan diidentifikasikan permasalahan yang muncul dari data yang diperoleh:

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi

fokus penelitian adalah merancang Buku Edukasi Komunikasi Visual Bahasa Isyarat

sebagai media yang mengedukasi secara detail dan menarik untuk masyarakat dengan

target kalangan dewasa muda di Jawa Barat. Penulis merumuskan bahwa

permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara memperkenalkan Bahasa Isyarat kepada orang tua

yang memiliki anak Tuna Rungu ?

2. Bagaimana cara merancang media DKV mengenai bahasa isyarat agar

lebih mudah dipelajari dan dimengerti oleh orang tua yang memiliki

anak Tuna Rungu dan juga anak nya yang merupakan penderita ?

1.3 Tujuan Perancangan

1. Membuat buku edukasi yang dapat memberikan informasi secara detil

mengenai bahasa isyarat kepada orang tua yang memiliki anak Tuna

Rungu.

2. Merancang media DKV dengan memberikan ilustrasi yang cocok

untuk orang tua yang memiliki anak Tuna Rungu dan juga anak nya

(12)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :

1. Observasi Lapangan

Observasi akan dilakukan Penulis secara langsung dengan

mengunjungi beberapa SLB ( Sekolah Luar Biasa ) yang berada di

wilayah Jawa Barat.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan terkait penelitian

dengan cara tanya jawab anatara Penulis dengan koresponden atau

orang yang diwawancarai menggunakan daftar pertanyaan yang sudah

disiapkan sebelumnya. Penulis melakukan wawancara langsung

kepada pengajar SLB ( Sekolah Luar Biasa ) dan orang-orang yang

mengetahui cara berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.

3. Studi Pustaka

Studi Pustaka akan dilakukan untuk memperoleh data, informasi, dan

berita akurat dari buku/literatur, media cetak, dan situs internet yang

berhubungan dengan masalah yang akan dipecahkan.

4. Kueisioner dibagikan kepada 100 orang responden yang merupakan

kalangan dewasa muda di Kota Bandung terutama orang tua yang

memiliki anak Tuna Rungu. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan

(13)

Universitas Kristen Maranatha 5

Skema Perancangan

(14)
(15)

Universitas Kristen Maranatha 52

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Perancangan buku tentang pengenalan bahasa tangan Tuna Rungu ditujukan kepada

para orangtua terutama ibu dan anak di kota Bandung. Tujuannya agar para ibu yang

memiliki anak Tuna Rungu dapat mengajarkan Bahasa Isyarat kepada anak nya sejak

kecil sebelum memasuki ke tahap akademis.

Buku sebagai media utama didukung dengan ilustrasi yang menjadi penghantar kepada

orangtua terutama ibu untuk lebih mudah mengajarkan bahasa Isyarat sejak kepada

anak

Diharapkan melalui Perancangan Buku Edukasi Komunikasi Visual Bahasa Isyarat

Tuna Rungu tentang pengenalan Bahasa Isyarat kepada orangtua terutama ibu yang

memiliki anak Tuna Rungu menjadi lebih mudah dalam metode pembelajaran Bahasa

Isyarat.

5.2 Saran

Berdasarkan masukan dari dosen penguji, penulis sudah cukup bagus dalam

pembuatan karya, namun untuk ke depannya diharapkan agar penulis dapat lebih detil

dalam mengerjakan karya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam pembuatan

buku berikutnya. Kemudian dosen penguji juga berharap agar penulis dapat menyusun

waktu sebaik mungkin, sehingga tidak mendapatkan kesulitan lagi di dunia kerja

(16)

PERANCANGAN BUKU EDUKASI KOMUNIKASI VISUAL BAHASA ISYARAT TUNA RUNGU

DI KOTA BANDUNG

RANCANG DKV IV | SEMESTER GANJIL 2016/2017

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana Starta Satu

pada Jurusan Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh:

Oldie Aditya Setiawab

NRP 1064118

Dosen Pembimbing:

Riki Himawan Mulyadi, S.Sn, M.M

Drs. Heddy Heryadi. MA

PROGRAM STUDI S-1 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

(17)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan

berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul:

“Perancangan Buku Edukasi Komunikasi Visual Bahasa Isyarat Tuna Rungu Di Kota

Bandung”.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu dan

memberikan segala kemudahan, baik waktu maupun pengetahuan dan arahan dalam

membimbing penulis selama penyusunan laporan ini :

1. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, Ibu

Irena V.G. Fajarto, S.T., M. Com.

2. Ketua Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan

Desain Universitas Kristen Maranatha Bapak Sandy Rismantojo, S.Sn, M.Sc

3. Bapak Riki Himawan Mulyadi, S.Sn, M.M., selaku Pembimbing 1 dan juga

kepada Bapak Drs. Heddy Heryadi, MA , selaku Pembimbing 2

4. Bapak Rudi Perdana Kepala Dinas Pariwisata sebagai nara sumber dan Dinas

Pariwisata Bengkulu selaku Mandatori

5. Seluruh Dosen dan Staf pengajar Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas

Kristen Maranatha

Laporan ini ditulis dalam rangka menyelesaikan tugas akhir Fakultas Seni Rupa dan

Desain program studi Desain Komunikasi Visual. Penulis menyadari bahwa tugas

akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak ruang untuk diperbaiki

dan dikembangkan.

Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya tugas akhir

ini dapat diselesaikan. Semoga segala keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh

(18)

yang membangun dari semua pihak yang membaca laporan tugas akhir ini sangat

penulis harapkan.

Bandung, 2 Desember 2016

(19)

Universitas Kristen Maranatha 48

DAFTAR PUSTAKA

(Diny Norahmasari,2014)

(Afin Murtiningsih,2013).

(Sumber:m.liputan6.com/health,Minggu, 28 Agustus 2016, 16:10)

(Burgoondan Seine, 1978 : 54)

(sumber: berbinarbinar.com/tips-kesehatan, Minggu, 28 Agustus 2016, 18:30)

(www.kamusbahasaindonesia.org, edisi keempat, Rabu, 24 Februari 2016, 01:12)

(www.kamusbahasaindonesia.org, edisi keempat, Rabu, 24 Februari 2016, 01:12)

(www.litbang.kemdikbud.go.id, Sabtu, 27 Februari 2016, 20:10)

(www.litbang.kemdikbud.go.id, Sabtu, 27 Agustus 2016, 20:13)

(www.litbang.kemdikbud.go.id, Senin, 29 Agustus 2016, 11:23).

(Nurhadiat, 2004). Sejarah ilustrasi

(Juni Hartono, 2005) Jenis gambar ilustrasi

(www.walpaperhd99.blogspot.co.id, senin, 29 Februari 2016, 10:15)

(Kennedy & Soemanagara, 2006) Definisi Komunikasi Massa

(Vivian, 1999). Definisi Media Elektronik

(Craven dan Hirnle, 1996). Pengertian Edukasi

(Setiawati, 2008). Pengertian Edukasi

(Suliha, 2002). Pengertian Edukasi

(Gina Rosdiana, 2014) Sejarah SLBN A Citereup Cimahi

(20)

Gambar

Gambar 4.35 Mainan………………………… ...................................................      50
Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber : hasil karya penulis, 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Bab Pendahulan ini terdiri dari lima sub-bab, yaitu sub-bab latar belakang, yang menjelaskan secara umum apa yang menjadi dasar pertimbangan pembuatan aplikasi dan secara

Perhitungan PPN merupakan menghitung pajak pertambahan nilai yang terutang, yang dikenakan atas setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya

Perjanjian tertulis adalah perjajian dibuat oleh para pihak dalam bentuk tulisan, sedangkan perjanjian lisan adalah perjanjian yang dibuat oleh para pihak dengan bentuk lisan

Inisiasi Menyusu Dini pada ibu bersalin dapat mengaktifkan hormon oksitosin yang dapat mempercepat lama kala III dan mencegah perdarahan pada kala IV.. Tujuan: Untuk

Penelitian menunjukkan bahwa salah satu mekanisme yang mendasari dysmenorrhea adalah terganggunya keseimbangan antara anti-inflamasi (vasodilator eikosanoid) yang berasal

[r]

TYPE OF REGULATION OF SPECIALIST DOCTOR IN INDONESIA Sp ec ia lis t D oc to r National Health Regulation Local Health Regulation Hospital Regulation Medical Regulation

Merujuk pada data dan hasil refleksi pelaksanaan siklus ke-1 di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran menulis menyusun kalimat menjadi teks berbentuk