Karsa Hermawan, 2013
NO. DAFTAR FPEB : 44/UN40.FPEB.I.PL/2013
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAPKEPUASAN
NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG BUAH BATU
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen
Oleh :
KARSA HERMAWAN
055500
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Karsa Hermawan, 2013
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK
MUAMALAT INDONESIA CABANG BUAH BATU
Oleh Karsa Hermawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Karsa Hermawan2013 Universitas Pendidikan Indonesia
April 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Karsa Hermawan, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAPKEPUASAN
NASABAH BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG BUAH BATU
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak, MBA NIP. 19740307 200212 2001
Pembimbing II
Heny Hendrayati, S.IP. MM NIP. 19761011 200501 2002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen
Dr. Vanessa Gaffar SE, Ak. MBA Nip. 19740307 200212 2001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Karsa Hermawan, 2013
ABSTRAK
Karsa Hermawan (055500), “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu”. Dibawah bimbingan Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak, MBA dan Heny Hendrayati, S.IP., M.M
Rendahnya market share perbankan syariah yang relatif masih kecil dan belum mencapai target yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 5%, yang hanya baru mencapai 3,68% dari target 5% yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia, dan itu dicapai kurang lebih dalam kurun waktu 19 tahun. Fokus pada kualitas pelayanan customer service yang diberikan kepada nasabah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah belum puasnya nasabah Bank Muamalat Cabang Buah Batu terhadap kualitas pelayanan customer service.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan Bank Muamalat, gambaran kepuasan nasabah Bank Muamalat dan pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah pada umumnya dan Bank Muamalat khususnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey explanatory, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif melalui pendekatan kuantitatif dengan teknis analisis data menggunakan perhitungan regresi linear sederhana serta menggunakan alat analisis software SPSS 17.0. For Windows. Ukuran sampel berjumlah 100 responden.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu. Dilihat dari analisis regresinya menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah Bank Syariah Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu, dimana kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan sebesar 78,8% dan sisanya 21,2% dipengaruhi oleh faktor lain.
Karsa Hermawan, 2013
ABSTRACT
Karsa Hermawan (055500), ”The Influence of Service Quality to Wards Customer Satisfaction of Bank Muamalat Indonesia Buah Batu Branch”. Under supervision of Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak, MBA and Heny Hendrayati, S.IP., M.M
The low market share and poor performance of not being able to reach 5 % target stated by Bank of Indonesia are serious problems faced by National sharia banks. Until recently, the attainment is 3,68 %, attained in about 19 years. Focusing on the quality of customer service for the customer. The problem in this research is the low quality of the customer service on Bank Muamalat Indonesia Buah Batu Branch to the
customers’ satisfaction.
This research was aimed at knowing how to describe quality of service of Muamalat Bank, how to describe customer satisfaction of Muamalat Bank and whether or not the service quality influences customer satisfaction at sharia Banks, especially at Bank Muamalat Indonesia Buah Batu Branch. The method of this research is explanatory survey while the type of this research is descriptive verification based on quantitative approach. Data analysis technique employed SPSS 17.0. The sample size amounted to 100 respondents.
From the research, it was shown that the service quality positively influenced customers' satisfaction at Bank Muamalat Indonesia Buah Batu branch. This significant influence can be seen at regression analysis result. The percentage of the influence is 78,8% and 21,2% was influenced by other factor.
Karsa Hermawan, 2013
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK...i
ABSTRACT...ii
KATA PENGANTAR...iii
UCAPAN TERIMA KASIH...iv
DAFTAR ISI ...vii
DAFTAR TABEL...xi
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR LAMPIRAN...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian...1
1.2.Identifikasi Masalah ...8
1.3 Rumusan Masalah...10
1.4.Tujuan Penelitian ...10
1.5. Kegunaan Penelitian ...10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Pemasaran Jasa...12
2.1.1 Pengertian Pemasaran...12
2.2. Jasa...15
2.2.1 Pengertian Jasa...15
2.2.2 Karakteristik Jasa...16
2.2.3 Mengelola Mutu Jasa...20
2.3. Kualitas Pelayanan...22
Karsa Hermawan, 2013
2.3.2 Pentingnya Kualitas Pelayanan...24
2.3.3 Dimensi Kualitas Pelayanan...26
2.4. Kepuasan Pelanggan...27
2.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan...27
2.4.2 Mengukur Tingkat Kepuasan Pelanggan ...36
2.4.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan..38
2.5 Kerangka Pemikiran...40
2.6 Hipotesis...45
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian...46
3.2 Metode Penelitian...46
3.3. Operasionalisasi Variabel...47
3.4 Sumber Dan Teknik Pengumpulan Data...50
3.4.1 Sumber Data ...50
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data...51
3.5 Populasi Dan Sampel...52
3.5.1 Populasi...52
3.5.2 Sampel...53
3.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas...55
3.6.1 Uji Validitas...55
3.6.2 Uji Reliabilitas...57
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...59
3.7.1 Teknik Analisis Data...59
3.7.2 Pengujian Hipotesis...63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian………...64
Karsa Hermawan, 2013
4.1.2 Visi Dan Misi Bank Uamalat………....68
4.1.3 Tujuan Bank Muamalat……….68
4.1.4 Produk Bank Muamalat Indonesia………69
4.2 Gambaran Umum Responden Penelitian………...73
4.2.1 Gambaran Umum Karakteristik Responden………...74
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……...74
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………...75
4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan jenis pendidikan……76
4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan…….77
4.2.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pendapatan...78
4.2.1.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Nasabah...79
4.3 Deskripsi Objek /Variabel Penelitian………...80
4.3.1 Kualitas Pelayanan...81
4. 3.1.1 Dimensi Tangible (Kewujudan)...81
4.3.1.2 Dimensi Reliability (Keandalan)...82
4.3.1.3 Dimensi Responsiveness (Kesigapan)...83
4.3.1.4 Dimensi Assurance (Jaminan)...84
4.3.1.5 Dimensi Empathy (Empati)...85
4.3.2 Kepuasan Nasabah...87
4.4 Hasil Pengujian Statistik...89
4.4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana...89
4.4.2 Pengujian Hipotesis...91
4.4.3 Koefisiensi Korelasi...93
4.4.3.1 Menghitung koefisien korelasi...93
4.4.3.2 Koefisien Determinasi (R2)...94
Karsa Hermawan, 2013
4.5.1 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Cabang Buah Batu...95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan...96 5.2 Saran...97
Karsa Hermawan, 2013
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Aset, DPK dan Penyaluran Dana BUS dan UUS...2
Tabel 1.2 Jaringan Kantor Perbankan Syariah...2
Tabel 1.3 Perbandingan Aset Dan Market Share BMI dan BSM...5
Tabel 1.4 Survei Pra Penelitian Kepuasan Nasabah...7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...43
Tabel 3.1 Operasional Variabel...48
Tabel 3.2 Penetapan Skor Alternatif Jawaban Kuisioner...52
Tabel 3.3 Uji Validitas...56
Tabel 3.4. Kriteria Rentang Pengklasifikasian Dimensi Kualitas...61
Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden...74
Tabel 4.2 Deskripsi Usia Responden...75
Tabel 4.3 Deskripsi Pendidikan Responden...76
Tabel 4.4 Deskripsi Jenis Pekerjaan Responden...77
Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan...78
Tabel 4.6 Deskripsi Responden Lama menjadi nasabah...79
Tabel 4.7 Dimensi Tangible (Kewujudan)...81
Tabel 4.8 Dimensi Reliability (Keandalan)...83
Tabel 4.9 Dimensi Responsiveness (Kesigapan)...84
Tabel 4.10 Dimensi Assurance (Jaminan)...85
Tabel 4.11 Dimensi Empathy (Empati)...86
Tabel 4.12 Dimensi Kualitas Pelayanan...86
Tabel 4.13 Klasifikasi Dimensi Tingkat Kepuasan Nasabah...88
Tabel 4.14 Koefisien...91
Tabel 4.15 Hasil Regresi X1 terhadap Y (Uji t)...92
Karsa Hermawan, 2013
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pelanggan...32
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran...44
Gambar 2.3 Model Kerangka Pemikiran Paradigma Penelitian...45
Gambar 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden...74
Gambar 4.2 Deskripsi Usia Responden...76
Gambar 4.3 Deskripsi Pendidikan Responden...77
Gambar 4.4 Deskripsi Jenis Pekerjaan Responden...78
Gambar 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan...79
Karsa Hermawan, 2013
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Keputusan Sidang
Surat Keputusan Pembimbing Skripsi
Catatan Bimbingan Skripsi
Surat Izin Penelitian
Kuesioner Penelitian
Data Ordinal
Data MSI
Data MSI Variabel X dan Variabel Y
Tabel Uji Reliabilitas
Output SPSS 17..0 for windows Regresi Linear Sederhana
Karsa Hermawan, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan
nasional menunjukan kinerja dan kontribusi yang baik bagi pertumbuhan industri
perbankan di Indonesia. Keberadaan bank syariah sebagai bagian dari industri
perbankan syariah nasional didefinisikan oleh Haron (Cleopatra, 2008:3) sebagai
sistem perbankan yang beroperasi bukan saja atas dasar pengharaman riba, namun
juga menjunjung tinggi nilai-nilai yang dianut dalam ajaran Islam, peranannya
potensial sebagai lembaga intermediasi keuangan sangat besar untuk
menggerakan sektor ekonomi produktif.
Bank syariah di Indonesia secara resmi pertama kali didirikan pada tahun
1992 yaitu dengan terbentuknya Bank Muamalat Indonesia. Sejak awal berdirinya
bank syariah di Indonesia, mempunyai keunggulan tersendiri dalam meningkatkan
ketahanan sistem perbankan nasional. Krisis ekonomi yang terjadi pada
pertengahan 1997 membuktikan bahwa bank yang beroperasi dengan prinsip
syariah dapat bertahan di tengah gejolak nilai tukar dan tingkat suku bunga
yang tinggi (Siregar, 2002:46).
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia dalam kurun waktu satu
tahun terakhir, khususnya Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah
(UUS), mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Total aset per Oktober 2011
2
Karsa Hermawan, 2013
merupakan pertumbuhan tertinggi sepanjang 3 tahun terakhir. Ditambah dengan
aset BPRS sebesar Rp3,35 triliun, total aset perbankan syariah per Oktober 2011
telah mencapai Rp130,5 triliun. Tingginya pertumbuhan aset tersebut tidak
terlepas dari tingginya pertumbuhan dana pihak ketiga pada sisi pasiva dan
pertumbuhan penyaluran dana pada sisi aktiva (lihat Tabel 1.1). Penghimpunan
dana pihak ketiga meningkat 52,79% dan penyaluran dana masyarakat meningkat
sebesar 46,43%.
Sumber: Outlook Perbankan Syariah 2012, Bank Indonesia.
Secara kelembagaan, perbankan syariah Indonesia saat ini terdiri dari 11
Bank Umum Syariah, 23 Unit Usaha Syariah, 154 BPRS dengan total jaringan
kantor sebanyak 2017, 1688 jumlah kantor BUS dan UUS dan jumlah layanan
syariah mencapai 1277. Sedangkan secara geografis sebaran jaringan kantor
perbankan syariah saat ini telah dapat menjangkau masyarakat di lebih dari 120
kabupaten/ kota di 33 propinsi di Indonesia.
Tabel 1.2 Jaringan Kantor Perbankan Syariah
Kelompok Bank 2009 2010 Okt
2011
Growth Nominal %
BUS 6 11 11 0 0
UUS 25 23 23 0 0
Total Kantor BUS & UUS 1001 1477 1688 211 14,28
Karsa Hermawan, 2013
Sumber: Outlook Perbankan Syariah 2012, Bank Indonesia.
Pertumbuhan industri perbankan syariah saat ini memang cukup
mengesankan. Rata-rata pertumbuhan aset perbankan syariah selama lima tahun
terakhir mencapai 40 persen, jauh melampaui pertumbuhan perbankan
konvensional yang hanya sekitar 20 persen. Namun, kalau dilihat dari market share masih relatif kecil dan belum mencapai angka 5 % seperti yang telah ditargetkan Tahun 2008 yang merupakan implementasi Visi Cetak Biru
Pengembangan Perbankan Syari'ah Indonesia. Market share industri perbankan syariah saat ini masih jauh dari harapan yaitu sebesar 3,68 % yang dicapai selama
kurang lebih 19 tahun. ini menunjukkan kalau perbankan syariah belum mendapat
porsi yang besar dalam industri perbankan.
Jumlah nasabah Bank syariah saat ini, baru sekitar 8,66 juta rekening
(yoy). Padahal jumlah umat Islam potensial untuk menjadi customer bank syariah lebih dari 180 juta orang (Sumber: Outlook Perbankan Syariah 2012, Bank
Indonesia). Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi kita, mengapa perkembangan
Bank Syariah di Indonesia belum memberikan hasil yang signifikan, padahal
mayoritas dari masyarakat Indonesia adalah muslim?
Rendahnya market share perbankan syariah merupakan salah satu permasalahan yang harus dipecahkan, sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja
serta peran perbankan syariah bagi perekonomian nasional khususnya kepada
sektor ekonomi produktif di masa depan. Oleh karena itu memahami kepuasan
nasabah bank syariah menjadi penting untuk diteliti agar target yang telah
4
Karsa Hermawan, 2013
Struktur dan persepsi masyarakat Kota Bandung yang sudah terbangun
dengan mayoritas masyarakatnya yang mayoritas muslim sangat memungkinkan
terdapatnya berbagai persepsi yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam
memutuskan atau memilih bank. Faktor keagamaan yang didasari oleh alasan bisa
menjalankan syariah dalam bidang muamalah nampaknya masih menjadi hal yang
dominan para nasabah dalam memutusan untuk memilih bank syariah, tetapi hasil
dari beberapa penelitian terkait kepuasan nasabah dalam memilih bank syariah di
duga tidak hanya alasan keagamaan melainkan banyak faktor.
Adapun Markoni Badri (dalam Aiyub, Jurnal, 2007:5) mengatakan bahwa
banyak faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk atau
jasa, seperti faktor budaya (culture), sosial (social), pribadi (personal), dan faktor psikologis (psychological factor).
Menurut James F. Engel – Roger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam
Saladin (2003 : 19) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
yaitu :
1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi.
2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan,
pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi.
3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan
sikap dan perilaku.
Hasil penelitian tentang potensi, kepuasan nasabah dan perilaku
masyarakat pada Bank Syariah di Propinsi Jawa Barat yang dilakukan oleh BI
Karsa Hermawan, 2013
masyarakat individual dalam menjatuhkan pilihannya kepada bank syari’ah
sebetulnya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah: (1)
Informasi dan Penilaian, (2) Humanisme dan Dinamis, (3) Ukuran dan
Fleksibilitas pelayanan, (4) Kebutuhan, (5) Lokasi, (6) Keyakinan dan Sikap, (7)
Materialisme, (8) Keluarga, (9) Peran dan Status, (10) Kepraktisan dalam
Menyimpan Kekayaan, (11) Perilaku Pasca Pembelian, (12) Promosi Langsung,
dan (13) Agama.
Bank Syariah Muamalat merupakan bank syariah pertama di Indonesia
yang didirikan pada tahun 1992. Beroperasinya Bank Muamalat Indonesia (BMI)
telah menandai babak baru dunia perbankan di Indonesia. Sebelum ada BMI,
sistem perbankan di Indonesia masih memakai single banking system yang menempatkan instrumen bunga sebagai basis kekuatan dalam menjalankan segala
transaksi perbankan.
Tapi, walaupun pertama kali didirikan di indonesia perkembangannya
agak terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya, begitu
juga jika dibandingkan dengan bank syariah lainnya yang ada di indonesia.
Berikut adalah perbandingan persentase market share Bank Muamalat
Indonesia jika dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri yang beroperasi di
indonesia dalam dua tahun terakhir.
Tabel 1.3
Perbandingan asset dan market share BMI dan BSM per Desember Tahun Bank Muamalat Indonesia
6
Karsa Hermawan, 2013
Dari tabel 1.3 terlihat bahwa, pada tahun yang sama yakni tahun 2011
market share yang diraih oleh Bank Muamalat Indonesia baru mencapai 38,25%,
sedangkan pada saat yang bersamaan Bank Syariah Mandiri sudah mencapai
angka 45,53%.
Hal ini tentu menjadi pertanyaan kita semua ada faktor apa yang menyebabkan
Bank Muamalat lambat dalam meraih market share, sedangkan keberadaan Bank Muamalat selaku pelopor dari lahirnya bank-bank syariah yang ada saat ini tentu
akan menjadi barometer bagi bank syariah yang lainnya. Sebab selain dari waktu
pendirian yang sudah lama, dalam jumlah nasabah pun diperkirakan sangat
banyak.
Penulis berpendapat bahwa rendahnya market share dari Bank Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu adalah karena kurang maksimalnya kualitas
pelayanan kepada nasabah. Oleh karena itu penulis melakukan pra penelitian yang
mengacu pada standar pengukuran dimensi kualitas pelayanan melalui teori
Kotler (2008:177) yang menyatakan ada lima faktor utama yang menentukan
kualitas pelayanan jasa, yaitu:
1. Wujud atau bukti langsung (tangibility)
2. Keandalan (reliability)
3. Daya tanggap (responsiveness)
4. Jaminan (assurance) 5. Empati (empathy)
Setelah melakukan pra penelitian pada September 2012, hasil
Karsa Hermawan, 2013
kinerja yang diharapkan oleh pelanggan. Kurangnya kualitas pelayanan yang
diberikan customer service, hal ini dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.4 Survei Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Cabang Buah Batu Terhadap Kualitas Pelayanan Customer Service Periode September 2012 No. Kualitas Pelayanan Kinerja
(Skor)
Sumber : Survei pra penelitian
Dari tabel 1.4 dapat kita ketahui tingkat kepuasan nasabah yang ada di
Bank Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu belum tercapai dengan maksimal.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat kesenjangan /gap setelah membandingkan antara
kinerja dengan harapan. Kita bisa melihat gap tertinggi adalah pada dimensi responsiveness sebanyak 24,67%, dan gap terendah ada pada dimensi empathy sebanyak 16,67%. Sedangkan dimensi kualitas pelayanan yang lainnya
masing-masing adalah untuk dimensi reliability 22,00%, dimensi tangible 20,00%, dan dimensi assurance 21,67%.
Kotler (2008:42) mengatakan, pelayanan merupakan perilaku produsen dalam
rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan
pada konsumen itu sendiri, dikatakan juga bahwa perilaku tersebut dapat terjadi
pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi.
Hal yang paling penting dalam suatu usaha adalah kualitas pelayanan yang
diberikan, konsumen akan merasa puas jika pelayanan yang diberikan sangat baik.
8
Karsa Hermawan, 2013
yang diberikan perusahaan dalam memasarkan produknya, baik itu pelayanan
sewaktu penawaran produk, pelayanan keramahan wiraniaga, pelayanan satpam,
pelayanan kasir, pelayanan pengaturan parkir, hingga pelayanan terhadap kondisi
produk pasca pembelian.
Hal ini tentu menarik untuk penulis teliti, dengan melihat berbagai
permasalahan dan informasi diatas, Oleh karena itu berdasarkan latar belakang
penelitian tersebut penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu.”
1.2 Identifikasi Masalah
Kotler (2008:42) mengatakan, pelayanan merupakan perilaku produsen
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya
kepuasan pada konsumen itu sendiri, dikatakan juga bahwa perilaku tersebut
dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi.
Hal yang paling penting dalam suatu usaha adalah kualitas pelayanan yang
diberikan, konsumen akan merasa puas jika pelayanan yang diberikan sangat baik.
Karena keberhasilan suatu produk sangat ditentukan pula baik tidaknya pelayanan
yang diberikan perusahaan dalam memasarkan produknya, baik itu pelayanan
sewaktu penawaran produk, pelayanan keramahan wiraniaga, pelayanan satpam,
pelayanan kasir, pelayanan pengaturan parkir, hingga pelayanan terhadap kondisi
Karsa Hermawan, 2013
Menurut Assauri (1999: 149) pelayanan merupakan bentuk pemberian yang
diberikan oleh produsen baik terhadap pelayanan barang yang diproduksi maupun
terhadap jasa yang ditawarkan guna memperoleh minat konsumen, dengan
demikian pelayanan mempengaruhi minat konsumen terhadap suatu barang atau
jasa dari pihak perusahaan yang menawarkan produk atau jasa.
Apabila pelayanan yang ditawarkan perusahaan sesuai dengan keinginan
konsumen maka produk/jasa yang ditawarkan akan dibeli. Sedangkan bila terjadi
pelayanan yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen maka dapat di pastikan
produk/jasa tersebut kurang diminati konsumen.
Pra penelitian yang dilakukan pada September 2012 yang dapat dilihat dari
tabel 1.4 menunjukkan belum tercapainya lima faktor kualitas pelayanan (Kotler
dan Keller 2008:177) yang diberikan oleh customer service sehingga memberi
dampak kurangnya kepuasan nasabah yang di ukur melalui gap yang ada setelah membandingkan antara kinerja dan harapan (Kotler dalam Fandy Tjiptono,
2004:148) yang akhirnya berdampak meningkatnya tingkat keluhan nasabah pada
perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan dapat melakukan pengelolaan customer service
dengan membentuk suatu survei pelanggan secara berkala baik itu menggunakan
sistem keluhan dan saran, survei kepuasan pelanggan, ghost shopping, ataupun
last customer analysis (Kotler dalam Fandy Tjiptono, 2004:148).
Dengan melakukan usaha tersebut, maka diharapkan perusahaan akan mampu
menjaga bahkan dapat meningkatkan kepuasan nasabah, sehingga market share
10
Karsa Hermawan, 2013
1.3Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang penelitian yang dijelaskan
diatas adalah:
1. Bagaimanakah gambaran kualitas pelayanan pada Bank Muamalat Cabang
Buah Batu?
2. Bagaimanakah gambaran kepuasan nasabah pada Bank Muamalat Cabang
Buah Batu?
3. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah Bank Muamalat
Cabang Buah Batu?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran kualitas pelayanan pada Bank Muamalat Cabang
Buah Batu.
2. Untuk mengetahui gambaran kepuasan nasabah pada Bank Muamalat Cabang
Buah Batu.
3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah
Bank Muamalat Cabang Buah Batu.
1.5 Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
Dengan penelitian yang dilakukan ini, penulis berharap dapat memberikan
Karsa Hermawan, 2013
manajemen pemasaran pada khususnya yang berkaitan dengan kualitas pelayanan
customer service dan kepuasan nasabah.
2. Secara Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
Bank Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu Bandung dalam meningkatkan
kualitas pelayanan customer service demi tercapainya kepuasan nasabah. Juga bagi seluruh kalangan, baik dari kalangan akademisi, investor, ataupun pihak yang
berkepentingan lainnya, penelitian ini dapat memberikan pilihan tambahan ilmu
dan pemahaman berkaitan dengan kualitas pelayanan dalam menganalisis
1
Karsa Hermawan, 2013
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118), objek penelitian adalah variabel
penelitian atau sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian yaitu
kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah. Dalam penelitian ini terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat. Dimana kualitas pelayanan sebagai variabel
bebas (X), sedangkan kepuasan nasabah sebagai variabel terikat (Y). Adapun
responden dari penelitian ini yaitu nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang
Buah Batu. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih 6 bulan atau
selama satu semester.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan
untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji
hipotesis. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian
hipotesis.
Pengertian penelitian survei menurut Masri Singarimbun (1995:3) adalah
penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
Karsa Hermawan, 2013
explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.
Adapun jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif verifikatif. Yaitu
metode yang digunakan untuk melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih
melalui analisa yang didapat sekaligus digunakan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan perhitungan statistik.
Menururt Sugiyono (2010:11), ia mengatakan bahwa:
“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain.”
Sedangkan verifikatif yaitu :” Penelitian yang bertujuan untuk memeriksa
atau membuktikan kebenaran teori atau hasil penelitian lain yang dilakukan sebelumnya.” (Ulber Silalahi, 2010:40)
3.3Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi Varibel dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memudahkan atau mengarahkan dalam menyusun alat ukur data yang diperlukan
berdasarkan variabel yang terdapat pada hipotesis.
Penelitian ini meneliti dua variabel, yaitu kualitas pelayanan Bank
Muamalat sebagai variabel bebas (independent variabel) dan kepuasan nasabah sabagai variabel terikat (dependent variabel). Keseluruhan variabel X dan Y
3
Karsa Hermawan, 2013
Menurut Sugiyono (2008:38), “Variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Sedangkan variabel dependen menurutnya
merupakan “Variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.”
Untuk lebih jelasnya dapat dikemukakan batasan operasionalisasi dari
variabel penelitian beserta sub variabel /dimensi, dan indikator sebagaimana
tercantum pada tabel 3.1 dibawah ini :
Tabel 3.1
Operasionalisasi variabel Variabel Independen Variabel Konsep
Variabel
Dimensi Indikator Tingkat Pengukuran Skala
5
3.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
kuantitatif. Menurut Sugiono (2005:41) “data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.
Karsa Hermawan, 2013
Adapun sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1.) Data primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil pengisian kuesioner yang telah
disebarkan kepada nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu.
2.) Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, baik itu dari hasil studi
pustaka, artikel, jurnal, internet dan lain-lain.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis
anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan
lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk
menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan,
maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Kuesioner, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi
anggota sampel dalam penelitian dengan menggunakan purposive
sampling.
2) Studi Dokumentasi, yaitu studi yang digunakan untuk mencari dan
memperoleh hal-hal yang berupa catatan-catatan, laporan-laporan serta
7
Karsa Hermawan, 2013
3) Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data
dari buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti, yaitu kualitas pelayanan.
Dalam Penelitian ini variabel independen diukur dengan instrumen
pengukuran dalam bentuk kuesioner yang bersifat tertutup yang memenuhi
pernyataan-pernyataan tipe Likert (Likert’s type items) untuk setiap pilihan
responden atau jawaban diberikan skor, dan skor yang diperoleh memiliki tingkat
pengukuran ordinal.
Kuesioner hasil wawancara ini akan disusun berdasarkan operasionalisasi
variabel dan jawaban yang dinilai tepat oleh responden dipilih dengan
menggunakan tanda silang dengan jawaban yang tersedia. penilaian atas pilihan
jawaban kuisioner yang diajukan, direncanakan sebagi berikut:
Tabel 3.2
Penetapan Skor Alternatif atas Jawaban Kuesioner Alternatif Jawaban Skor Sifat
Pernyataan Skala Sikap
Sangat Baik (SB) 5
Baik (B) 4
Cukup (C) 3
Buruk (Br) 2
Sangat Buruk (SB) 1
Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya
maka alat ukur tersebut harus di tes dengan tingkat validitas dan reliabilitas.
3.5Populasi dan Sampel
Karsa Hermawan, 2013
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130), bahwa populasi adalah
keseluruhan objek penelitian. Dimana dalam penelitian ini populasinya adalah
Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu yang masih aktif minimal
selama tiga bulan, yaitu sebanyak 2000 nasabah.
3.5.2 Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174) Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2011:215) sampel adalah
sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur
tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya.
Dilanjutkan oleh Suharsimi Arikunto mengemukakan bahwa “Untuk sekeder
ancang-ancang, maka apabila objeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya adalah merupakan penelitian populasi. Namun sebaliknya,
jika jumlah subjeknya besar dapat diambil dengan persentase (5-15% dan
20-25%).”
Sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan derajat kesalahan 5% atau 0,05. Untuk menentukan sampel dari populasi yang
telah ditetepkan perlu dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan
jumlah n.
Menurut Umar (2005 : 92) purposive sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut
9
Karsa Hermawan, 2013
Umar juga mengemukakan bahwa, “Ukuran sampel dari suatu populasi
dapat menggunakan bermacam-macam cara, salah satunya adalah dengan
menggunakan teknik Slovin.(2002:59).”
Penentuan besar sampel /responden dihitung dengan menggunakan rumus
Slovin sebagai berikut:
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Menurut penelitian yang telah dilakukan, Jumlah sampel nasabah Bank
Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu dengan Jumlah populasi yang aktif
minimal 3 bulan adalah sebagai berikut :
Karsa Hermawan, 2013
b. Sesuai dengan hasil perhitungan di atas, maka sampel keseluruhan
sebanyak 95,24 orang. Untuk meningkatkan kehandalan presisi atau
pendugaan dengan batas kesalahan yang terjadi dari 95,24 orang, maka
ukuran sampel dinaikkan menjadi 100 orang.
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.6.1 Uji Validitas
Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya
tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi Product Moment
dengan rumus :
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
X = Skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item
∑X2
= Jumlah kuadrat pada masing-masing skor X
Y = Skor total item instrumen ∑Y2 = Jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X N ujj Jumlah responden =
Dalam hal ini kriterianya adalah :
11
Karsa Hermawan, 2013
0,20 - 0,39 : Validitas rendah 0,40 - 0,59 : Validitas sedang/cukup 0,60 - 0,89 : Validitas tinggi
0,90 - 1,00 : Validitas sangat tinggi
Dengan menggunakan taraf signifikan =0,05 koefisien korelasi yang
diperoleh dari hasil perhitungan diperbandingkan dengan nilai dari tabel korelasi
nilai r dengan derajat kebebasan (n – 2), dimana n menyatakan jumlah
banyaknya responden.
Jika r hitung > r 0,05 = Valid
Sebaliknya jika r hitung r 0,05 = Tidak valid
Menurut Robert M. Kaplan dan Dennis P. Saccuzo (1993:141) suatu
pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang
dimaksud, jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0.30 jadi
bisa disimpulkan bahwa r tabelnya = 0,30.
Dengan menggunakan bantuan software SPSS 17.0. for windows, berikut
adalah distribusi uji coba validitas dan reliabilitas pada 30 nasabah Bank
Muamalat cabang Buah Batu.
Dengan menggunakan metode perhitungan uji korelasi Product Moment
dari Pearson sebagaimana di atas, diketahui bahwa semua soal dinyatakan valid.
Validitas item instrumen secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3 Uji Validitas
No. Soal ƸX ƸY ƸX^2 ƸY^2 ƸXY R r tabel Validitas
1 92 1194 302 49202 3831 0.927
Karsa Hermawan, 2013
Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk
mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat
ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan
gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang
berbeda. Lebih lanjut lagi, Robert M. Kaplan dan Dennis P. Saccuzo (1993:141)
menyatakan, “It has been suggested that reliability estimates in the range of 0.7 to 0.8 are good enough for most purposes in basic research”.
Dari pernyataannya diatas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa
kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien
13
Karsa Hermawan, 2013
Pengujian reliabilitas digunakan dengan menggunakan rumus α. (alpha
croanbach). Rumus untuk menghitung reliabilitas kuesioner adalah :
[ ] [ ∑ ] (Suharsimi Arikunto, 2002 : 171)
Di mana :
= Reliabilitas instrumen
N = Banyaknya butir soal
∑ = Jumlah varians butir
= Varians total
Rumus variansnya adalah :
∑ ∑ (Suharsimi Arikunto, 2002: 171)
= Varians total
∑ = Jumlah skor
= Jumlah peserta tes
rhitung> rtabel = reliabel
rhitung< rtabel = tidak reliabel
Selanjutnya, dengan menggunakan taraf signifikansi a = 0.05, nilai
Karsa Hermawan, 2013
dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (30 – 2) df = 28,
yaitu 0,70
Jika > maka reliabel, dan Jika < maka tidak reliabel
Dari hasil perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan 12 item soal,
diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0.924 > 0,7. Dengan demikian, maka dapat
dikatakan bahwa alat pengumpul data dalam penelitian ini tepat dan akurat untuk
digunakan karena hasilnya adalah reliabel. Jadi, berapa pun pertanyaan itu di
ajukan, maka akan mendapatkan hasil yang sama.
3.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.7.1 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data dengan menggunakan
analisis regresi linier sederhan (standard linear regression method). Tujuannya untuk mengetahui variabel yang dapat mempengaruhi kepuasan nasabah.
Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program
komputer software SPSS 17.0 for windows. Tujuan analisis regresi linier sederhana ini adalah untuk mempelajari bagaimana eratnya pengaruh antara satu
variabel bebas dengan satu variabel terikat.
Adapun model analisis yang digunakan untuk melihat pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat serta untuk menguji kebenaran dari
hipotesis akan digunakan model persamaan regresi linier sederhana sebagai
15
Karsa Hermawan, 2013
Y = β0+ β1X1 + e
Dimana :Y = Kepuasan Nasabah β0 = Konstanta regresi
β1 = Koefisien regresi X X1= Kualitas Pelayanan
e = Faktor pengganggu
Adapun langkah-langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :
1) Menentukan tujuan pembuatan kuesioner yaitu mengetahui pengaruh
kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah.
2) Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu para nasabah Bank
Muamalat Indonesia Cabang Buah Batu
3) Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
4) Memperbanyak kuesioner dan menyebarkannya pada nasabah Bank
Muamalat.
5) Setelah semua kuesioner terkumpul, data tersebut dibagi menjadi data
ordinal dan data pengelompokkan menurut kelompok masing-masing
dimensi variabel, lalu dilanjutkan dengan memberikan skor untuk jawaban
dari setiap item pertanyaan yang diajukan.
6) Mencari tahu tentang tingkat kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah
dengan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan bobot untuk setiap jawaban responden dari setiap
Karsa Hermawan, 2013
2. Menggunakan metode Servqual, yaitu :
Rentang kepuasan (Satisfied) = Pelayanan yang dirasakan – Pelayanan
yang diharapkan
3. Lalu diproses dengan menggunakan software SPSS 17..0 for windows,
untuk menemukan tingkat perbandingan antara kinerja yang dirasakan
dengan kinerja yang diharapakan.
7) Kemudian intervalkan skor rata-rata untuk variabel kualitas pelayanan dan
kepuasan nasabah secara keseluruhan dengan menggunakan rumus : RS
Keterangan:
RS= Rentang Skor
m= Skor tertinggi item
n= Skor terendah item
b= Jumlah kelas
Data diklasifikasikan dengan rentang skor sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Rentang Pengklasifikasian Dimensi Kualitas dan Kepuasan Nasabah
Variable Kategori Kualitas Rentang Pengklasifikasian
Kualitas Pelayanan (X) Buruk Sekali 100 - <180
Buruk 180 - < 260
Cukup Baik 260 - < 340
Baik 340 - < 420
Baik Sekali 420 – 500
Kepuasan Nasabah Bank Muamalat Cabang Buah Batu (Y)
Tidak Puas Negatif(Kurang dari nol/-100%)
Puas Positif(Sama dengan nol=100%)
17
Karsa Hermawan, 2013
8) Dengan adanya data berjenis ordinal, jika ingin di uji dengan regresi linier
sederhana, maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data interval
dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) Menurut Sugiyono (2003:49), Adapun langkah-langkah untuk melakukan transformasi data melalui
MSI adalah :
1) Hitung frekuensi untuk masing-masing kategori responden.
2) Tentukan nilai proporsi untuk masing-masing kategori responden.
3) Jumlah nilai proporsi menjadi proporsi kumulatif untuk masing-masing
kategori responden.
4) Diasumsikan proporsi kumulatif (PK) mengikuti distribusi normal baku, maka
untuk setiap nilai PK (untuk masing-masing kategori responden) akan
didapatkan nilai Z (dari tabel normal baku).
5) Hitung nilai densitas (Z) untuk masing-masing nilai Zi
6) Hitung SV (skala Value) untuk masing-masing kategori responden secara
umum.
Rumus yang digunakan sebagai berikut :
7) Dari data interval yang didapatkan kemudian data tersebut dianalisis dengan
menggunakan metode regresi linier sederhana dengan menggunakan alat bantu
Karsa Hermawan, 2013
3.7.2 Pengujian Hipotesis
1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )
Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:
Ho : Variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y, Hi : Variabel X berpengaruh terhadap variabel Y,
Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:
t = Se
Kaidah keputusan:
Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan Terima Ho jika t hit< t tabel.
2. Koefisien Determinasi
Menurut J. Supranto (2005:160) dijelaskan bahwa koefisien determinasi
(R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan
variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi
sebagai alat ukur kebalikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi
atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas (Y), yang dijelaskan oleh
variabel bebas (X).
Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel
terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus
koefisien determinasi sebagai berikut:
19
Karsa Hermawan, 2013
(J. Supranto, 2005:160)
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model
tersebut dapat dinilai baik.
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model
Karsa Hermawan, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan pada bab-bab
sebelumnya, maka penulis akan menyampaikan kesimpulan yang dibuat
berdasarkan data yang terkumpul dari objek penelitian. Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, nasabah menganggap
kualitas pelayanan Bank Muamalat Cabang Buah Batu sudah berkualitas,
namun belum mencapai pada tingakat harapan nasabah yang maksimal.
2. Dari hasil penelitian diketahui bahwa para nasabah secara umum belum
merasa puas terhadap kualitas pelayanan dari Bank Muamalat Cabang
Buah Batu, hal ini dapat terlihat dari tingkat kesesuain kepuasan setelah
membandingkan kinerja yang dirasakan dengan kinerja yang diharapkan
yang masih dibawah nol atau dibawah 100%. Serta gap rata-rata yang
masih minus setelah mengurangi kinerja yang dirasakan nasabah dengan
kinerja yang diharapkan nasabah.
3. Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan
nasabah Bank Muamalat Cabang Buah Batu. Dari hasil nilai korelasi dan
regresi pada bab sebelumnya menunjukkan bahwa jika tingkat kualitas
pelayanan meningkat, maka akan meningkatkan kepuasan pada nasabah,
dan sebaliknya jika tingkat kualitas pelayanan menurun, maka kepuasan
154
Karsa Hermawan, 2013
tertinggi pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah sedangkan nilai
kepuasan terendah ada pada dimensi tangibles (berwujud).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan,
selanjutnya penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bank Muamalat Cabang Buah Batu hendaknya memperhatikan secara
sungguh-sungguh faktor kualitas pelayanan yaitu kewujudan (tangibles),
keandalan (reliability), kesigapan (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy), agar mampu meningkatkan kepuasan masyarakat yang memilih
menjadi nasabah. Diantara hal yang paling penting untuk dilakukan adalah
membuktikan kepada masyarakat tingginya kualitas pelayanan Bank Muamalat
Cabang Buah Batu agar masyarakat yakin bahwa Bank Muamalat telah memiliki
kualitas pelayanan yang lebih baik dari bank-bank syariah lainnya dan juga bank
konvensional. Sehingga akan meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat untuk
bertransaksi dengan bank syariah umumnya dan Bank Muamalat pada khususnya,
Sehingga permasalahan terkait rendahnya Kualitas Pelayanan akan dapat teratasi.
2. Bagi Bank Muamalat Indonesia Cabng Buah Batu hendaknya mampu
meningkatkan kualitas pelayanan dengan memperluas kantor cabang,
meningkatkan fasilitas dan juga kecepatan dalam transaksi. agar memudahkan
para nasabah dalam menabung atau menggunakan fasilitas dan jasa bank lainnya.
Karsa Hermawan, 2013
(kewujudan), yaitu mengenai kelengkapan fasilitas Bank Muamalat seperti
peralatan kantor dan tempat parkir, kebersihan dan kenyamanan kantor Bank
Muamalat, tata letak dan desain kantor Bank Muamalat serta penampilan
karyawan Bank Muamalat, dengan demikian Bank Muamalat Cabang Buah Batu
diharapkan dapat meraih lebih banyak nasabah dan meningkatkan kompetensinya
Karsa Hermawan, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Dari Buku:
Anoraga, Pandji. (2009). Manajemen Bisnis. Jakarta : PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sofyan. (1998) Manajemen Pemasara; Dasar, Konsep, dan Strategi. Jakarta: Rajawali
Damodar,Gujarati. (1988). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.
Engel, Blackwell, Miniard, (2003). Perilaku Konsumen.. Jakarta: Binarupa Aksara
J. Supranto. (2005). Ekonometrika . Bogor : Ghalia Indonesia
Kaplan, Robert M. And Denis Saccuzo. 1993. Psycological Testing, Principles, Application and Issues. Brool cole Publishing Company, A Division of Wodswort, Inc.
Kotler, Phillip & Kevin L. Keller.(2008). ManajemenPemasaran. Jakarta-Indonesia: PT INDEKS
Kotler, Philip dan Gary Amstrong (2001) Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Lupiyoadi, Rambat (2001) Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek. Jakarta: Salemba Empat
Silalahi, Ulber (2010) Metode Penelitian Sosial. Bandung : Aditama Singarimbun, Masri (1995) Metode survei. Jakarta : LP3S
Stanton, William J. et.al. (1994) Fundamentals of Marketing. New Jersey: McGrawp-Hill, 1994.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administratif. Bandung: CV. Alfabeta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV. Alfabeta.
Karsa Hermawan, 2013
Supranto, J. (2005). Ekonometri. Jakarta : Ghalia.
Tjiptono, Fandy. (2008) Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi
Tjiptono, Fandy. (2008), “ Prinsip –Prinsip Total Quality Service ”. Yogyakarta : Andi
Zeithaml, Valerie.A. dan Marry Bitner (2009). Delivering Quality Service Balancing Customer Perceptions And Expectation. New York: The Free Press A Division Of Macmillan Inc.
Sumber Dari Publikasi Departemen
Bank Indonesia (2000) “Ringkasan Pokok-pokok Hasil Penelitian; Potensi, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat Terhadap Bank Syariah di Pulau Jawa”, Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan.
Sumber Dari Jurnal:
Aiyub, Analisis Perilaku Masyarakat Terhadap Keinginan Menabung Dan Memperoleh Pembiayaan Pada Bank Syariah Di Nanggroe Aceh Darussalam. Junal E-Mabis FE-Unimal, Volume 8, Nomor 1, Januari 2007. Bari’ah, Zaenal Abidin, Harlina Nurtjahjanti. Hubungan antara kualitas layanan
bank dengan minat menabung nasabah PT BRI Kantor Cabang ungaran. Jurnal. Fakultas Psikologi Universitas Diponeogoro Semarang
Basu Swasta Dharmesta, (1999), “ Loyalitas Pelanggan : Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Paduan Bagi Peneliti ”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 14 No. 3 hal. 73 – 88.
El Janusi, Rahman. “Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen Agama, Kualitas Jasa Dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank
Syari’ah (Pada Bank Muamalat Kota Semarang)”.Annual Conference on Islamic
Studies (ACIS). 2-5 November 2009. Surakarta.
Harif.(2007).Identifikasifaktorpenentukeputusankonsumendalammemilihjasaperb ankan: Bank syariahvs bank konvensiona, HasilPenelitian Bank Indonesia dan Center For Banking Resarch (CBR)
Karsa Hermawan, 2013
Sumber Dari Penelitian (Skripsi)
Marganda (2012) “Pengaruh Kualitas Pelayanan Customer Service Terhadap
Kepuasan Nasabah Bank xxx Cabang Braga”. Skripsi. Bandung: FPEB
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumber Dari Internet:
Bank Indonesia, “Statistik Perbankan Syariah Desember 2009”, www.bi.go.id,
http/www. Infobanknews.com