• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF : Kuasi Eksperimen Pada Kelas IV SD Gugus XIII Kecamatan Pangalengan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF : Kuasi Eksperimen Pada Kelas IV SD Gugus XIII Kecamatan Pangalengan."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN

MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF

(Kuasi Eksperimen Pada Kelas IV SD Gugus XIII Kecamatan Pangalengan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Maulana Malik Ibrohim

0902888

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Halaman Hak Cipta

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Operasi Bilangan Pecahan

Melalui Pembelajaran

Menggunakan Media Manipulatif

Oleh

Maulana Malik Ibrohim

Sebuah skripsi yang siajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Maulana Malik Ibrohim 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

MAULANA MALIK IBROHIM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN

MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF

(Kuasi Eksperimen Pada Kelas IV SD Gugus XIII Kecamatan Pangalengan)

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF” ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Tidak ada bagian didalam skripsi ini yang merupakan hasil plagiat dari karya orang lain. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2013

Yang membuat pernyataan,

(5)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN

MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF

(Kuasi Eksperimen Pada Kelas IV SD Gugus XIII Kecamatan Pangalengan)

ABSTRAK

Matematika memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan, oleh karena itu keberhasilan belajar siswa khususnya pada mata pelajaran matematika merupakan bagian utama dalam pendidikan formal untuk membekali siswa dalam menjalani kehidupan. Namun kenyataannya hasil belajar siswa ini masih sangat rendah, hal ini dikarenakan siswa kesulitan memahami materi melalui penyampaian materi yang bersifat abstrak. Oleh karena itu diperlukan adanya pembelajaran yang lebih bersifat konkrit sehingga siswa lebih mudah memahami materi. Sebagai tindak lanjut, penulis mencoba penggunaan media manipulatif sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi bilangan pecahan. Metode penelitian ini menggunakan bentuk quasi experimental design dengan desain nonequivalent control group design dengan populasinya adalah siswa kelas IV di Sekolah Dasar Gugus XIII Kecamatan Pangalengan dan diambil sampel dua kelas dengan menggunakan nonprobability sampling teknik sampling purposive. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar kognitif yang berjumlah 12 soal, dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil penelitian untuk skor pretest, ternyata kemampuan awal siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol secara signifikan sama pada taraf signifikansi α=0.05. Sehingga tidak perlu menguji perbedaan gain ternormalisasi, dan dilakukan pengujian perbedaan rerata skor posttest. Setelah pengujian statistik dengan menggunakan pengujian perbedaan rerata (Uji-t) ternyata thitung = 2,432 dan ttabel = 2,001, sehingga thitung berada pada daerah penolakan H0. Dengan kata lain secara signifikan terdapat perbedaan rerata skor posttest siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α=0.05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan secara signifikan terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif dengan pembelajaran konvensional (tanpa menggunakan media manipulatif) pada taraf signifikansi α=0.05.

(6)

THE ENHANCEMENT OF STUDENT LEARNING OUTCOMES IN THE MATERIAL SUBJECT OF FRACTION OPERATIONS

THROUGH THE MEDIA MANIPULATIVE USE LEARNING

(Quasi-experimentation By Elementary Fourth Grade Cluster XIII District Pangalengan)

ABSTRACT

Mathematics play a very important part in the life, therefore the success of student learning in mathematics is a major part of formal education to equip students to live a life. But the reality of student learning outcomes is still very low, this is due to students' difficulties in understanding the material through the presentation of abstract. It is therefore necessary to have a more concrete learning so that students more easily understand the material. As a follow up, the author tries to use the media manipulative as an effort to improve student learning outcomes in the material operations of fractions. This research method uses a form of quasi-experimental design with nonequivalent control group design with its population was fourth grade in Elementary Schools Cluster XIII District Pangalengan and samples taken two classes with the use of nonprobability sampling as purposive sampling technique. The instrument used was a cognitive achievement test, amounting to 12 about the implementation of learning and the observation sheets. From the research for pretest scores, was the ability of students between classes earlier experimental and control classes were significantly similar at the significance level α = 0.05. So needless to test for differences in normalized gain, and just testing posttest mean difference score. After statistical testing using the test mean difference (t-test) turned out to t = 2.432 and the value of student-t table distribution = 2.001, so that t value is in the rejection region of H0 . In other

words, there is a significant difference in the mean posttest scores of students between the experimental class and the control class at significance level α = 0.05. From these results we can conclude there is a significant difference in improving student learning outcomes between learning by using manipulative media with conventional learning (without using manipulative media) at the significance level α = 0.05.

(7)

KATA PENGANTAR

Bissmillahhirohmanirrohiim

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas rahmat karunia dan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada panutan dan junjunan alam kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kepada kita selaku umatnya yang senantiasa taat dan patuh kepada ajaran-ajarannya.

Skripsi ini berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF”. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari penggunaan media manipulatif terhadap hasil belajar siswa pada materi operasi bilangan pecahan, serta untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP UPI.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari yang diharapkan baik dari penulisan maupun pembahasannya, karena berbagai keterbatasan penulis sebagai manusia biasa. Oleh karena itu, apabila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati para pembaca sekalian, penulis memohon maaf, dan penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini.

Bandung, Juli 2013

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak sekali pihak yang terkait sehingga skripsi ini selesai. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada semua pihak yang telah membantu khususnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd., dan Bapak Dr. Sufyani Prabawanto, M.Ed., selaku Pembimbing I dan II yang telah memberikan segala pengertian, perhatian dan kebijaksanaanya, serta nasehat dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. H. Dede Somarya, M.Pd., selaku Ketua Prodi PGSD, dan Bapak Dr. Dharma Kesuma, M.Pd,. selaku Ketua Dewan Bimbingan Skripsi Prodi PGSD. Bapak Dr. H. Babang Robandi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Bapak Moh. Salimi, S.Pd.

3. Seluruh Dosen Prodi PGSD, beserta Staf Tata Usaha Rektorat, Fakultas dan Prodi PGSD.

4. Kepala Sekolah, Guru, Staf dan Siswa-Siwi di SDN Lamajang I dan SDN Lamajang II.

5. Keluarga tercinta, Ayah dan Ibu terhebat, kakak teristimewa beserta suami, serta keponakanku tercinta Fauzan Fahmi Nugraha dan Hanacundari Sumirah yang senantiasa memberikan motivasi dan semangat serta do’a yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terima kasih atas semua doanya, dukungan dan motivasinya sehingga penulisan skripsi ini dapat

selesai.

Semoga Allah SWT membalas kebaikannya. Jazakallahu khairan katsiran.

Bandung, Juli 2013 Penulis

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

NOMOR RUMUS PERSAMAAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF ... 10

A. Hasil Belajar ... 10

B. Operasi Bilangan Pecahan... 18

C. Media Manipulatif ... 21

D. Kerangka Pemikiran ... 30

(10)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 37

A. Desain penelitian ... 37

B. Populasi dan Sampel ... 38

C. Instrumen Penelitian ... 39

D. Teknik Pengolahan Data ... 40

E. Prosedur Penelitian ... 49

F. Tekik Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Hasil Penelitian ... 60

B. Pembahasan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN ... 90

LAMPIRAN B HASIL UJI COBA INSTRUMEN ... 99

LAMPIRAN C INSTRUMEN PEMBELAJARAN ... 117

LAMPIRAN D HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS ... 156

LAMPIRAN E DOKUMENTASI PENELITIAN ... 174

LAMPIRAN F TABEL-TABEL STATISTIK ... 200

(11)

DAFTAR TABEL

TABEL

1.1 Daftar Skor Rata-Rata Ulangan Harian Matematika ... 2

3.1 Skala Penskoran ... 39

3.2 Penafsiran Indeks Korelasi ... 41

3.3 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Validitas ... 42

3.4 Interpretasi Koefisien Reliabilitas ... 43

3.5 Rekapitulasi Hasil Pengujian Reliabilitas Tiap Butir Soal ... 44

3.6 Interpretasi Kriteria Daya Pembeda ... 45

3.7 Interpretasi Indeks Daya Pembeda ... 45

3.8 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Daya Pembeda ... 46

3.9 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 47

3.10 Interpretasi Indeks Kesukaran ... 47

3.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran ... 48

3.12 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ... 48

3.13 Gain Ternormalisasi dan Interpretasi ... 53

4.1 Statistik Deskriptif Data Pretest... 61

4.2 Statistik Deskriptif Data Posttest ... 62

4.3 Skor Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians Hasil Pretest dan Posttest ... 63

4.4 Rekapitulasi Interpretasi Indeks Gain ... 63

4.5 Statistik Deskriptif Data Gain Ternormalisasi ... 64

4.6 Statistik Data Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians Gain Ternormalisasi ... 64

4.7 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ... 67

4.8 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ... 68

4.9 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Pretest ... 70

4.10 Hasil Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ... 71

4.11 Hasil Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ... 72

4.12 Hasil Uji Homogenitas Data Posttest ... 74

(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

3.1 Desain Penelitian ... 37

3.2 Bagan Prosedur Penelitian ... 52

3.3 Bagan Prosedur Analisis Data ... 59

4.1 Grafik Rata-Rata Skor Pretest ... 61

4.2 Grafik Rata-Rata Skor Posttest ... 62

4.3 Grafik Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen ... 65

4.4 Grafik Rata-Rata Skor Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ... 65

(13)

NOMOR RUMUS PERSAMAAN

NOMOR

1. Rumus Korelasi Product Moment Pearson ... 41

2. Rumus thitung ... 41

3. Rumus Spearman Brown ... 43

4. Rumus Daya Pembeda (Dp) ... 45

5. Rumus Tingkat Kesukaran (TK) ... 46

6. Rumus Penskoran ... 53

7. Rumus Gain Ternormalisasi ... 53

8. Rumus Rentangan (R) ... 54

9. Rumus Banyak Kelas (BK) ... 54

10.Rumus Panjang Kelas (i) ... 54

11.Rumus Rata-Rata (Mean) ... 54

12.Rumus Simpangan Baku (Standar Deviasi) ... 54

13.Rumus Z-score Batas Kelas Interval ... 54

14.Rumus Chi-Kuadrat hitung (2hitung) ... 55

15.Rumus Fhitung ... 55

16.Rumus Uji-t ... 56

17.Rumus Galat Baku Estimasi (� ) ... 56

18.Rumus Uji-t’ ... 57

19.Rumus t’kritis ... 57

20.Rumus U-Tes (Rank Sums) ... 58

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

Lampiran A Instrumen Penelitian... 90

A.1 Kisi-Kisi Instrumen ... 91

A.2 Soal Tes Hasil Belajar Kognitif ... 96

A.3 Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 97

Lampiran B Hasil Uji Coba Instrumen... 99

B.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 100

B.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 106

B.3 Pengujian Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda ... 114

Lampiran C Instrumen Pembelajaran ... 117

C.1 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Pertama ... 118

C2. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Kedua ... 124

C.3 RPP Kelas Eksperimen Pertemuan Ketiga ... 130

C.4 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Pertama ... 137

C.5 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Kedua... 142

C.6 RPP Kelas Kontrol Pertemuan Ketiga ... 147

C.7 Materi Pembelajaran ... 152

Lampiran D Hasil Pengujian Hipotesis ... 156

D.1 Rekapitulasi Skor Pretest dan Posttest Hasil Belajar Siswa... 157

D.2 Rerata dan Standar Deviasi Data Pretest Dan Posttest... 158

D.3 Gain dan Gain Ternormalisasi Kelas Eksperimen ... 159

D.4 Gain dan Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol ... 160

D.5 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen ... 161

D.6 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ... 163

D.7 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ... 165

D.8 Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol ... 167

D.9 Uji Homogenitas Data ... 169

D.10 Uji Perbedaan Rerata Data Pretest ... 170

(15)

Lampiran E Dokumentasi Penelitian ... 174

E.1 Foto-Foto Kegiatan Penelitian ... 175

E.2 Sampel Lembar Jawaban Uji Instrumen ... 179

E.3 Sampel Lembar Jawaban Pretest Kelas Eksperimen ... 180

E.4 Sampel Lembar Jawaban Pretest Kelas Kontrol ... 181

E.5 Sampel Lembar Jawaban Posttest Kelas Eksperimen ... 182

E.6 Sampel Lembar Jawaban Posttest Kelas Kontrol... 183

E.7 Hasil Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ... 184

E.8 Surat Keputusan Pengangkatan Pembimbing ... 190

E.9 Surat Perizinan Penelitian ... 191

E.10 Surat Keterangan Penelitian ... 196

E.11 Dokumentasi Bimbingan Skripsi ... 198

Lampiran F Tabel-Tabel Statistik ... 200

F.1 Tabel Nilai-Nilai Chi-Kuadrat ... 201

F.2 Tabel Nilai-Nilai R Product Moment ... 202

F.3 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi-T ... 203

F.4 Tabel Nilai-Nilai Untuk Distribusi F ... 204

F.5 Tabel Nilai Kritis Z (-x s/d z) ... 205

F.6 Tabel Luas Di Bawah Kurva Normal Dari 0 s/d Z ... 207

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Matematika merupakan bagian dari perkembangan zaman yang memiliki peranan sangat penting bagi kehidupan manusia. Matematika memberikan

kontribusi yang sangat besar dalam kehidupan manusia, mulai dari hal yang sederhana dan konkrit seperti perhitungan yang mendasar dalam kehidupan sehari-hari sampai bersifat abstrak dan kompleks yang dimanfaatkan dalam pemecahan masalah, atau bahkan untuk perkembangan dalam bidang teknik dan sebagainya.

Fathani (2009:24) memandang matematika sebagai ilmu pengetahuan

yang merupakan bagian dari hidup manusia, sebagaimana dikemukakannya bahwa:

Matematika adalah angka-angka dan perhitungan yang merupakan bagian dari hidup manusia. Matematika menolong manusia menafsirkan secara eksak berbagai ide dan kesimpulan. Matematika adalah pengetahuan atau ilmu mengenai logika dan problem-problem numerik. Matematika membahas fakta-fakta dan hubungannya, serta membahas problem ruang dan waktu.

Pentingnya peranan matematika bagi kehidupan manusia telah kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Peranan matematika yang sangat besar bagi kehidupan manusia ini juga telah disadari oleh pemerintah kita yang dituangkan di dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Matematika (Bahan 02 Diklat KTSP SD, 2009:117), sebagai berikut :

(17)

2

Merujuk kepada kesadaran pemerintah yang dituangkan dalam kebijakan menteri pendidikan nasional tersebut, tentu saja hal ini sangat erat kaitannya dengan pembelajaran. Dimana pemerintah mengharapkan suatu pencapaian dari pendidikan yang diselenggarakan pemerintah tersebut. Pemerintah menyelenggarakan pendidikan formal melalui proses pembelajaran, dan tujuan dari pembelajaran tersebut digambarkan melalui hasil belajar.

Hasil belajar merupakan tujuan dari diadakannya sebuah proses pembelajaran. Pengertian hasil belajar menurut Slametto (Ilham, 2012) adalah sebagai berikut:

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

Bloom dan kawan-kawan mengembangkan hasil belajar pada ranah kognitif menjadi enam kelompok, yang tersusun secara hierarkis mulai dari kemampuan yang paling rendah (lower order thinking) sampai kemampuan berfikir tingkat tinggi (higher order thinking), yaitu : 1.) knowledge, 2.) comprehension, 3.) application ketiganya termasuk lower order thinking, dan 4.) analysis, 5.) synthesis, dan 6.) evaluation yang termasuk dalam higher order thinking (Suyono dan Hariyanto, 2012:167).

Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, hasil belajar matematika ini masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari perolehan skor hasil belajar matematika siswa sekolah dasar masih banyak yang berada di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Berikut diperoleh data mengenai skor rata-rata hasil ulangan harian siswa SDN Lamajang I dan Lamajang II pada mata pelajaran matematika kelas IV semester dua tahun pelajaran 2012/2013 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Daftar Skor Rata-Rata Ulangan Harian Matematika

(18)

3

Sumber: Daftar Ulangan Harian Matematika Siswa Kelas IV SDN Lamajang I

dan SDN Lamajang II Tahun Pelajarn 2012/2013, dikutip 17 April 2013

Berdasarkan tabel diatas, rata-rata perolehan skor ulangan harian siswa masih berada di bawah KKM . KKM mata pelajaran matematika di Gugus XIII Desa Lamajang adalah 62, sedangkan rata-rata skor ulangan harian siswa kedua sekolah di atas hanya mencapai 54, 07 dan 52, 58. Selain perolehan data skor hasil belajar diatas, dilakukan juga wawancara tidak terstruktur.

Rendahnya hasil belajar matematika siswa ini disebabkan oleh cara penyampaian guru yang masih bersifat klasikal dan kurang melakukan inovasi, sehingga hanya siswa-siswi dengan kemampuan tinggi saja yang dapat menyerap materi dengan baik. Bahkan terkadang siwa-siswi dengan kemampuan tinggipun seringkali mengalami kesulitan. Penggunaan media dan alat peragapun hampir tidak pernah dilakukan, hal ini dikarenakan ketersediaan alat peraga yang tidak ada ditambah dengan kesibukan guru yang membuat mereka tidak sempat menyediakan media. (Edi Tardiman, S.Pd, Ketua Tim KKG Gugus XIII Desa Lamajang, Wawancara, Tanggal 17 April

2013).

Guru seringkali mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika, terutama pada materi pecahan. Siswa sulit sekali memahami konsep pengurangan dan penjumlahan pecahan sehingga mereka tampak kebingungan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan dalam bentuk soal cerita. Selain itupun guru seringkali kebingungan dalam menentukan metode yang tepat untuk membelajarkan materi pecahan tersebut agar siswa lebih mudah memahaminya. (Wawang Kartiwi, S.Pd.SD, Guru Kelas IV SDN Lamajang I, Wawancara, Tanggal 17 April 2013).

Dari hasil wawancara tidak terstruktur dengan beberapa siswa kelas IV sekolah-sekolah di Gugus XIII Desa Lamajang pun sebagian besar menyatakan bahwa materi pecahan merupakan materi yang sulit untuk

SDN Lamajang I 54, 07

(19)

4

dipahami oleh mereka. Mereka merasa kebingungan karena menurut mereka kebanyakan guru langsung menjelaskan pecahan melalui bilangan sehingga kebanyakan siswa masih belum mengerti mengenai konsep pecahan tersebut.

Dari uraian diatas, hasil belajar matematika siswa masih rendah. Siswa kesulitan memahami materi, terutama pada materi pecahan. Sebagian besar siswa hanya mampu melakukan operasi pecahan melalui bentuk bilangan

tanpa memahaminya, sehingga ketika dihadapkan kepada penyelesaian masalah berupa soal cerita atau ilustrasi mereka merasa kesulitan.

Penyebabnya guru masih menggunakan metode pembelajaran yang klasikal dengan menjelaskan pecahan secara langsung berbentuk bilangan tanpa menerapkan konsepnya terlebih dahulu. Selain itu, hampir tidak pernahnya guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran mata pelajaran matematika khususnya pada materi pecahan.

Tentunya hal ini sangat mendasar, penyampaian pembelajaran matematika secara langsung berupa bilangan kepada siswa akan menjadi sesuatu yang bersifat abstrak ketika diterima oleh siswa, ditambah dengan tidak adanya penggunaan alat peraga didalamnya akan semakin membuat siswa kesulitan dalam memahami materi.

Usia siswa sekolah dasar pada umumnya berkisar atara tujuh tahun sampai 12 tahun. Piaget (Heruman, 2012:1), mengemukakan bahwa „…usia 6-12 tahun berada pada fase operasional konkret, kemampuan yang muncul pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.‟

Sejalan dengan pemikiran Piaget diatas, maka pengemasan materi yang lebih konkret untuk disampaikan kepada siswa dalam pembelajaran dirasakan

(20)

5

menggunakan pendekatan CTL pada pembelajaran matematika konsep pecahan (Fauziyah, 2012); (3) Meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan melalui pemanfaatan alat peraga dan lembar kerja siswa (Awairaro, 2011).

Penggunaan alat peraga dirasa sebagai alternatif solusi yang cukup tepat agar dapat membuat penyampaian materi kepada siswa lebih konkrit sehingga

siswa lebih mudah memahami materi. Seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Bahan 02 Diklat KTSP SD, 2009:118), untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan tekologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainya.

Alat peraga disini dimaksudkan berupa media untuk mendukung proses pembelajaran. Dalam permasalahan yang ditemukan dari beberapa data diatas, dimana permasalahan berfokus pada materi pecahan. Media yang dirasa paling efektif dan efisien adalah dengan menggunakan media manipulatif kertas lipat. Penggunaan media manipulatif kertas lipat ini digunakan untuk membantu siswa memahami materi dengan cara menemukan langsung bentuk-bentuk pecahan dari hasil lipatan kertas tersebut. Siswa secara mandiri menemukan dan membuat ilustrasi mengenai pengoperasian bilangan pecahan dari lipatan-lipatan kertas.

Penggunaan media manipulatif kertas lipat dirasa tepat karena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya karena mudah didapat dan siswa akan mudah menggunakannya. Selain itu, penggunaan media manipulatif kertas lipat ini telah terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa. Terbukti dari hasil

penelitian Muflihah (2011:68) yang menyatakan bahwa “media kertas lipat pada operasi hitung pecahan memberikan peningkatan terhadap pemahaman

siswa tunarungu kelas IV SDLB.” Selain itu, Nuryanti (2013:7) dalam penelitiannya menyatakan bahwa “hasil belajar siswa dengan menggunakan media kertas lipat pada materi menentukan pecahan sederhana meningkat.”

(21)

6

operasi bilangan pecahan ini dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan penerapan konsep siswa Sekolah Dasar kelas IV. Oleh karena itu peneliti mencoba melakukan penelitian tentang “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Bilangan Pecahan Melalui Pembelajaran

Menggunakan Media Manipulatif”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut ini : ”Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan media manipulatif dengan pembelajaran konvensional (tanpa menggunakan media manipulatif)?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan dan perumusan masalah penelitian yang telah dituliskan, maka terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh

penulis pada penelitian ini adalah “Untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran menggunakan media manipulatif dengan pembelajaran konvensional (tanpa menggunakan media manipulatif)”.

D. Manfaat Penelitian

Apabila hasil dari penelitian ini menunjukan pembelajaran menggunakan media manipulatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi

bilangan pecahan diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi siswa

(22)
(23)

8

2. Bagi guru

Penggunaan media manipulatif ini dapat menjadi alternatif media pembelajaran dalam pembelajaran agar dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi operasi bilangan pecahan.

3. Bagi sekolah

Sekolah dapat merekomendasikan penggunaan media manipulatif sebagai

salah satu alternatif pilihan media pembelajaran pada materi yang lain atau bahkan pada mata pelajaran yang lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Definisi Operasional

1. Media manipulatif

Media manipulatif adalah media pembelajaran atau alat bantu yang berperan sebagai alat peraga yang dapat dimanipulasi, dirubah dan dibuat sendiri untuk membantu siswa memahami materi. Media manipulatif dalam penelitian ini berupa media kertas lipat, yaitu berupa sebuah kertas yang dilipat-lipat untuk mengilustrasikan konsep operasi bilangan pecahan yang dilakukan oleh siswa sehingga siswa lebih mudah memahami materi. 2. Hasil belajar siswa

Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini berupa kemampuan kognitif siswa pada materi operasi bilangan pecahan, pemahaman (comprehension) dan penerapan konsep (application). Hasil belajar ini ditunjukan oleh skor hasil tes setelah mengikuti pembelajaran.

3. Operasi bilangan pecahan

Bilangan pecahan merupakan bilangan yang menunjukan bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam penelitian ini operasi pecahan berupa materi

(24)

9

4. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang lebih mengedepankan penyampaian materi secara verbal dengan metode ceramah dan tanya jawab tanpa menggunakan media manipulatif.

F. Struktur Organisasi Skripsi

1. Bab I, berupa pendahuluan yang berisikan mengenai: (1) latar belakang penelitian dan temuan masalah di lapangan, serta studi literatur mengenai masalah dan temuan penelitian sebelumnya untuk menentukan solusi dari masalah; (2) identifikasi, penjabaran dan perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian; (3) tujuan penelitian mengenai apa yang ingin dicapai dari hasil penelitian; (4) manfaat penelitian mengenai manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian; (5) definisi operasional berupa pengertian-pengertian beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian untuk menyamakan persepsi antara penulis dengan pembaca; (6) struktur organisasi skripsi berupa penjelasan singkat mengenai isi skripsi.

2. Bab II, berupa tinjauan pustaka yang berisikan mengenai: (1) kajian teori mengenai hasil belajar, media manipulatif, operasi bilangan pecahan dan penggunaan media manipulatif dalam pembelajaran operasi bilangan pecahan; (2) kerangka pemikiran berupa alur berfikir dan dasar pemikiran yang digunakan dalam merumuskan hipotesis, berisikan mengenai hakikat pembelajaran matematika di SD, hubungan media manipulatif dengan hasil belajar dan penelitian terdahulu yang relevan; (3) hipotesis penelitian

berupa jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang akan diteliti. 3. Bab III, berupa penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan

(25)

10

(6) analisis data berupa langkah-langkah dalam menarik kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian.

4. Bab IV, berupa hasil penelitian dan pembahasan yang berisikan mengenai: (1) hasil penelitian berupa data-data yang diperoleh dari penelitian dan kemudian dianalisis; (2) pembahasan berupa pemaparan langkah dan hasil dari analisis data yang kemudian dibahas untuk menentukan jawaban dari

perumusan masalah sebelumnya.

(26)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian quasi eksperimental design. Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true

experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2013: 114).

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol tidak ekivalen (the nonequivalent control group design), dimana kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai subjek tidak dikelompokkan secara acak. Pada desain ini ada tes awal (selanjutnya ditulis pretest), perlakuan yang berbeda, dan ada tes akhir (selanjutnya ditulis posttest). Adapun model desain yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

O1 X O2 O1 X1 O2 --- atau --- O1 O2 O1 X2 O2

Gambar 3.1 Desain Penelitian

(Ruseffendi, 2010:53)

Keterangan :

 X atau X1 : Perlakuan pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif

 X2 : Perlakuan pembelajaran konvensional

 O1 : Pemberian Pretest

 O2 : Pemberian Posttest

(27)

38

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD

Negeri di Gugus XIII Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten

Bandung.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013: 118). Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunaan teknik nonprobability sampling, yaitu sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

(Sugiyono, 2013:124).

Karena pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive, maka pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan

peneliti. Berdasarkan pertimbangan ahli, dalam hal ini Ketua Tim KKG Matematika Gugus XIII Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung yang menyatakan dalam wawancara tidak terstruktur bersama peneliti bahwa dari lima SD Negeri di Gugus XIII Desa Lamajang, maka SDN Lamajang I dan SDN Lamajang II yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

Pemilihan sampel tersebut berdasarkan kepada pertimbangan karena kedua SD Negeri tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama, baik dari segi kondisi sekolah, latar belakang siswa dan kemampuan akademik siswa yang hampir sama dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain di Gugus XIII Desa

Lamajang Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.

Setelah melakukan pengambilan sampel menggunakan teknik sampling

purposive berdasarkan pertimbangan Ketua Tim KKG Matematika Gugus

(28)

39 berbentuk uraian terbatas. Tes uraian terbatas merupakan bentuk soal

uraian yang disusun dengan ada batasan untuk hal-hal yang harus dijawab oleh testi (Wahyudin et al. 2006:42). Tes uraian terbatas berupa butir soal yang berjumlah 12 item digunakan pada pretest dan posttest untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan penerapan konsep siswa.

Instrumen tes dibuat berdasarkan pengembangan setiap indikator pencapaian hasil belajar dari kompetensi dasar yang diharapkan pada materi operasi bilangan pecahan, kisi-kisi pengembangan instrument tes hasil belajar ini tertera pada lampiran. Pedoman penskoran secara analitik mengacu kepada analytic scoring scale oleh Charles dari NCTM (Setiawan, 2008:20), kemudian diadaptasi dan disesuaikan dengan hasil

belajar yang diharapkan sehingga menghasilkan sebuah skala penskoran sebagai berikut:

0 Tidak ada usaha menyelesaikan soal

1 Perencanaan penyelesaian yang tidak sesuai

2 Sebagian prosedur benar, tetapi kebanyakan salah

3 Prosedur substansial benar, tetapi masih terdapat kesalahan

(29)

40

2. Lembar Observasi

Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan mengamati individu atau kelompok secara langsung (Purwanto, 2010:149).

Lembar observasi disusun dalam bentuk daftar cocok (checklist), digunakan untuk mengobservasi kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

Hal ini dilakukan untuk mengukur apakah proses pembelajaran yang berlangsung sesuai dengan tahapan-tahapan pada pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif.

D. Teknik Pengolahan Data

Untuk memperoleh soal tes yang baik, maka soal-soal tes tersebut diujicobakan agar dapat diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Dalam hal ini uji coba soal tersebut dilakukan kepada salah satu kelas yang telah mempelajari pokok bahasan yang diteskan, yaitu siswa kelas V SDN Lamajang II Kecamata Pangalengan Kabupaten Bandung.

Sebelum diuji coba soal tes dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui validiatas isi dan validitas susunannya, berkenaan dengan ketepatan antara alat ukur dengan materi yang diuji.

Setelah uji coba instrumen, maka dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda sebagai berikut:

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas (kesahihan) adalah kualitas yang menunjukan hubungan antara suatu pengukuran (diagnosis) dengan arti atau tujuan kriteria belajar

atau tingkah laku. Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (disebut valid) jika instrumen tersebut dapat mengukur apa yang

sebenarnya akan diukur (Purwanto, 2010:138).

(30)

41

X = jumlah skor total (seluruh item) Y = jumlah skor item

Hasil perhitungan validitas tiap item tes uji coba, untuk mengetahui

signifikansi korelasi yang didapat, selanjutnya diuji dengan menggunakan rumus uji-t yaitu:

= koefisien korelasi hasil (rhitung)

Distribusi (Tabel t) untuk  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2)

dengan kaidah keputusan jika thitung > ttabel berarti valid sebaliknya jika thitung < ttabel berarti tidak valid.

Untuk menentukan valid atau tidakya suatu instrumen, maka dilihat penafsiran mengenai indeks korelasi menurut Riduwan (dalam Komalasari, 2012:40) sebagai berikut:

Tabel 3.2

Penafsiran Indeks Korelasi

Indeks Korelasi Kategori

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Cukup Antara 0,200 sampai dengan 0,399 Rendah

(31)

42

Dari hasil uji coba soal, diperoleh berbagai validitas dari tiap butir soal tersebut. Analisis validitas ini menggunakan program Microsoft Excel 2007. Adapun rekapitulasi validitas dari 12 butir soal yang diujicobakan dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3

Dari hasil uji coba instrumen penelitian diperoleh kesimpulan bahwa 12 item alat ukur dinyatakan valid, sehingga semua nomor butir soal digunakan sebagai instrumen penelitian.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas suatu instrumen adalah ketetapan instrumen dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab instrumen tersebut (Ruseffendi, 2010:158). Apabila instrumen terebut reliabel, maka hasil

(32)

43

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode belah dengan memberikan sebuah tes dan dicobakan satu kali, atau disebut juga single-test-single-trial method dengan menggunakan rumus Spearman Brown;

yang rumus lengkapnya sebagai berikut:

11= 2 1

212 1+ 1

212

... (3)

(Arikunto, 2012:107)

Keterangan:

1

212 = korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) 11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

Untuk menginterpretasikan harga koefisien reliabilitas digunakan kategori perbaikan dari Guilford dalam Iriawan (2008: 32) dengan kriteria:

Tabel 3.4

Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Kategori

0,80 < r11≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r11≤ 0,60 Sedang

0,20 < r11≤ 0,40 Rendah

r11≤ 1,00 Sangat Rendah

Dari hasil uji coba soal diperoleh berbagai reliabilitas dari tiap butir soalnya. Analisis reliabilitas ini menggunakan program Microsoft Excel

(33)

44

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Pengujian Reliabilitas Tiap Butir Soal

No.

Dari perhitungan untuk mengetahui reliabilitas instrumen dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007, maka diperoleh nilai reliabilitasnya sebesar 0,903. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut reliabel dan termasuk dalam kategori sangat tinggi.

3. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda soal adalah mengkaji soal-soal tes dari segi kesanggupan untuk membedakan siswa yang termasuk ke dalam kelompok unggul atau higher group dan kelompok asor atau lower group (Wahyudin et al., 2006: 94).

(34)

45

Tabel 3.6

Interpretasi Kriteria Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

0, 00 – 0,20

(Wahyudin et al, 2006: 99)

Daya pembeda soal dimaksudkan untuk melihat seberapa mampu soal tersebut membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan yang berkemampuan rendah dicari dengan menghitung indeks daya pembeda. Indeks daya pembeda setiap soal dihitung dengan memakai rumus berikut:

� = − × 100% ... (4)

(Wahyudin et al., 2006:99)

Keterangan:

Dp = indeks daya pembeda

SA = jumlah skor kelompok atas (27% dari seluruh siswa) SB = jumlah skor kelompok bawah (27% dari seluruh siswa) IA = jumlah skor ideal kelompok (atas dan bawah)

Adapun interpretasi indeks daya pembeda menurut Tarno To dalam Iriawan (2008: 34) adalah sebagai berikut:

(35)

46

Dari hasil uji coba terhadap soal diperoleh berbagai daya pembeda dari tiap butir soalnya. Analisis daya pembeda ini menggunakan program ANATES.v4. Adapun rekapitulasi daya pembeda dari 12 butir soal yang diujicobakan dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Daya Pembeda

No. Butir

Analisis tingkat kesukaran butir soal adalah megkaji soal-soal dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal yang termasuk soal mudah, sedang dan sukar (Wahyudin et al, 2006: 94). Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus :

=∑

� ... (5) (Wahyudin et al, 2006: 96)

Keterangan :

TK = Tingkat kesukaran soal

∑B = Jumlah siswa yang menjawab benar

(36)

47

Adapun kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka makin sukar soal tersebut. Sebaliknya makin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, maka makin mudah soal tersebut. Untuk mengetahui tingkat kesukaran maka digunakan kiteria pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.9

Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal

Indeks Tingkat kesukaran Kriteria

0,00 – 0,30

(Wahyudin et al, 2006: 97)

Untuk menunjukan presentase indeks kesukaran, menggunakan interpretasi indeks kesukaran menurut Karno To dalam Iriawan (2008: 33) adalah:

(37)

48

Tabel 3.11

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran

No.

Dari keseluruhan uji instrumen yang telah dilakukan maka didapat kesimpulan hasil pengujian instrumen berupa rekapitulasi berikut ini:

Tabel 3.12

Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen

No.

Soal Validitas Reliabilitas

Daya Pembeda

Indeks

Kesukaran Ket.

1. Tinggi Sangat Tinggi Sangat Baik Sedang Dipakai 2. Tinggi Sangat Tinggi Sangat Baik Sedang Dipakai 3. Tinggi Sangat Tinggi Sangat Baik Sedang Dipakai

4. Tinggi Tinggi Baik Sedang Dipakai

5. Tinggi Tinggi Sangat Baik Sedang Dipakai 6. Cukup Tinggi Sangat Baik Sedang Dipakai 7. Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Baik Sedang Dipakai 8. Tinggi Sangat Tinggi Sangat Baik Sedang Dipakai 9. Tinggi Sangat Tinggi Baik Sedang Dipakai 10. Tinggi Sangat Tinggi Sangat Baik Sedang Dipakai 11. Tinggi Sangat Tinggi Baik Sedang Dipakai

(38)

49

E. Prosedur Penelitian

Dalam prosedur penelitian ini ada beberapa tahapan yang dilaksanakan oleh peneliti, yaitu:

1. Tahap Awal Penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap awal adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi terhadap masalah dilapangan dan merumuskan

masalah.

b. Penyusunan dan pengajuan proposal penelitian.

c. Perbaikan proposal penelitian dan pemantapan judul penelitian. d. Menyusun surat izin peneltian .

e. Mengkaji Studi literatur mencakup studi kurikulum KTSP Sekolah Dasar Kelas IV, mempelajari skripsi dan tesis yang relevan, mempelajari teori-teori belajar yang mendukung penelitian ini, mempelajari penggunaan media manipulatif dan jenisnya dari berbagai sumber, mempelajari hasil belajar beserta teorinya dari berbagai sumber, dan mengkaji materi operasi bilangan pecahan.

f. Melakukan studi pendahuluan yaitu mencari informasi ulang dari sekolah-sekolah di Gugus XIII Desa Lamajang beserta guru-gurunya untuk menentukan populasi dan sampel, melakukan survey ke tempat penelitian, dan membuat kesepakatan bersama dengan guru kelas mengenai waktu dan jadwal pelajaran.

g. Menyusun instrumen penelitian berupa tes uraian hasil belajar kognitif pada operasi bilangan pecahan dan lembar observasi.

h. Melakukan validitas isi (content validity) instrumen oleh ahli guna

menentukan kelayakan dari segi kesesuaian materi dengan jenjang kognitifnya, dalam hal ini pengujian dilakukan oleh Dr. Sufyani

Prabawanto, M.Ed. Hasil validasi digunakan sebagai dasar revisi sebelum instrumen diujicobakan kepada siswa.

i. Melakukan revisi instrumen hasil validitas isi (content validity).

(39)

50

kesukara. Subjek uji coba yaitu siswa yang berasal dari kelas lain yang sudah pernah mendapatkan materi operasi bilangan pecahan. Kelas yang digunakan untuk uji coba instrumen yaitu kelas V SDN Lamajang II dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Uji coba dilakukan sebanyak satu kali.

k. Analisis hasil uji coba yaitu uji validitas, uji reliabilitas, uji daya

pembeda, dan uji indeks kesukaran.

l. Perbaikan instrumen penelitian berdasarkan analisis butir soal.

m. Merancang instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dengan pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif kertas lipat, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional (tanpa menggunakan media manipulatif), media pembelajaran dan membuat bahan ajar.

2. Tahap Pengumpulan Data

Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Adapun tahapan pelaksanaannya sebagai berikut: a. Pemberian pretest terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol melalui

tes hasil belajar kognitif yang dilakukan satu kali.

b. Pelaksanaan proses pembelajaran dengan perlakuan masing-masing yaitu kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan media manipulatif kertas lipat. Pelaksanaan pembelajaran untuk kelas kontrol dilakukan di kelas IV SDN Lamajang II dan untuk kelas

eksperimen dilakukan di kelas IV SDN Lamajang I.

c. Seluruh aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung diobservasi oleh pengamat/observer.

(40)

51

3. Tahap Pengolahan Data

Tahap ini mencakup analisis data hasil penelitian meliputi pengumpulan data, analasis data, dan penarikan kesimpulan, sebagai berikut:

a. Untuk menjawab masalah penelitian, dikumpulkan sejumlah data yang menjadi bukti empiris.

b. Menghitung skor maksimal dari pretest dan posttest untuk setiap siswa berdasarkan tes hasil belajar yang telah diberikan.

c. Mempersentasekan total pencapaian skor maksimal tiap siswa. d. Menghitung indeks gain.

e. Analisis data menggunakan statistika dilakukan dalam rangka menganalisis data. Dilihat dari asumsi megenai distribusi populasi data yang dianalisis, statistika dibedakan menjadi statistika parametrik dan statistika nonparametrik. Bila asumsi terpenuhi maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik, sedangkan bila asumsi tidak terpenuhi maka pengoalahan data menggunakan statistika nonparametrik (Furqon, 2011:5)

(41)

52

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penelitian

Tahap Pelaporan Penelitian Melakukan Analisis dan Revisi Instrumen

Melakukan Uji Instrumen Validasi Isi Instrumen Oleh Ahli Menysusun Instrumen Penelitian

Survey Tempat Penelitian dan Membuat Kesepakatan Waktu Melakukan Studi Literatur

(42)

53

F. Tekik Analisis Data

1. Menghitung skor, dan membuat distribusi tabel hasil pretest dan posttest hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Penghitungan skor dilakukan dengan cara menggunakan rumus :

= × 100 ... (6)

(Wahyudin et al, 2006:85)

2. Menghitung rerata dan standar deviasi skor tes hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Melakukan perhitungan gain ternormalisasi untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar kognitif siswa. Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

gain ternormalisasi= nilai postest-nilai pretest

nilai maksimum-nilai pretest ... (7)

(Hake dalam Kartika, 2011:35)

Berdasarkan nilai gain ternormalisasi kemudian diterjemahkan sesuai kategori perolehan skor Hake dalam Kartika (2011:35) sebagai berikut ini:

Tabel 3.13

Gain Normalisasi dan Interpretasi

Gain Normalisasi <g> Interpretasi

<g> > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ <g> ≤ 0,7 Sedang

<g> < 0,3 Rendah

4. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui karakteristik data, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan uji 2 (Chi-Kuadrat). Berikut ini langkah-langkah yang

akan dilakukan dalam uji normalitas:

a. Menyajikan data dalam bentuk tabel, terbentuk dua buah tabel yaitu untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen.

(43)

54

c. Mencari nilai Rentangan (R) dengan rumus:

= − ... (8)

(Riduwan, 2008:121)

d. Mencari Banyaknya Kelas (BK)

= 1 + 3,3 (Rumus Sturgess) ... (9)

(Riduwan, 2008:121)

e. Mencari nilai panjang kelas (i)

= ... (10)

(Riduwan, 2008:121)

f. Membuat tabulasi dengan tabel penolong g. Mencari rata-rata (mean)

=∑ ... (11)

(Riduwan, 2008:122)

h. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

= .∑

2( )2

.( −1) ... (12)

(Riduwan, 2008:122)

i. Membuat daftar distribusi frekuensi yang diharapkan dengan cara: 1) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval

pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5

2) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

= − ... (13)

(Riduwan, 2008:122)

3) Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurva Normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.

(44)

55

5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah siswa (n).

j. Mencari chi-kuadrat hitung (2hitung)

2= ( − )2

=1 ... (14)

(Riduwan, 2008: 124)

k. Membandingkan 2hitung dengan 2tabel

1) Menentukan tingkat kepercayaan  sebesar 0,05

2) Derajat kebebasan (dk) = k – 1, dengan k=banyakya kelas interval lalu dicari pada tabel chi-kuadrat maka didapat 2tabel.

3) Kriteria pengujian

Jika 2hitung2tabel artinya distribusi data tidak normal dan

Jika 2hitung≤ 2tabel artinya distribusi data normal

5. Uji Homogenitas

a. Menentukan tingkat keberartian α sebesar 0,05 b. Menentukan kriteria pengujian

1) Menentukan Ftabel dengan taraf kepercayaan α sebesar 0,05 dan derajat kebebasan dk1 = n1 – 1 dan dk2 = n2 – 1. Alternatif cara menentukan nilai Ftabel ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007, dengan memasukan formula (rumus) statistika “=FINV(probability,df1,df2)”.

2) Kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika Fhitung Ftabel berarti Tidak Homogen dan

jika Fhitung Ftabel berarti Homogen

c. Menentukan besar nilai Fhitung dengan menggunakan rumus:

� = ( 22) ... (15)

(Riduwan, 2008:120)

6. Uji Perbedaan Rata-Rata (Rerata)

(45)

56

a. Jika data berdistribusi normal dan homogen digunakan Uji-t, dengan langkah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

H0 : tidak terdapat perbedaan rerata antara kedua kelompok sampel HA : terdapat perbedaan rerata antara kedua kelompok sampel 2) Mencari nilai t kedua kelas, dengan menggunakan rumus:

= −

3) Mencari nilai tkritis, dengan menggunakan untuk uji dua pihak (two-tail test), dan dilihat pada tabel distribusi t. Dengan taraf

kepercayaan α sebesar 0,05 dan derajat kebebasan dk=dk1+dk2 atau dk = (n1-1) + (n2-1). Alternatif cara menentukan nilai tkritis ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007, dengan memasukan formula (rumus) statistika

“=TINV(probability,df)”.

3) Membandingkan nilai t dengan tkritis, dengan kriteria:

0:− < <

: > atau <−

b. Jika data berdistribusi normal dan tidak homogen digunakan Uji-t’, dengan langkah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

(46)

57

2) Mencari nilai t’ kedua kelas, dengan menggunakan rumus:

=

3) Mencari nilai t’ kritis, dengan menggunakan rumus :

′ = 1 1+ 2 2

4) Mencari nilai ttabel dengan menggunakan untuk uji dua pihak (two-tail test), dan dilihat pada tabel distribusi t. Dengan taraf

kepercayaan α sebesar 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-1. Alternatif cara menentukan nilai ttabel ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007, dengan memasukan formula (rumus) statistika “=TINV(probability,df)”. 4) Membandingkan nilai t’hitungdengan t’kritis, dengan kriteria:

0:− ′ < ′ < ′

: ′ > ′ atau ′ <− ′

c. Jika data berdistribusi tidak normal digunakan uji non-parametrik menggunakan rumus Mann-Whitney test atau sering disebut U-test (Rank Sums), dengan rumus sebagai berikut:

1) Membuat tabel analisis U-Test, dan membuat ranking dari setiap skor, dan merumuskan hipotesis

H0 : tidak terdapat perbedaan rerata antara kedua kelompok sampel HA : terdapat perbedaan rerata antara kedua kelompok sampel

(47)

58

1= 1 2+ 1 1 +1

2 −∑ 1

2= 1 2+ 2 2 +1

2 −∑ 2 ... (20) (Soepeno, 2002:191)

dengan:

1 = jumlah sampel kelas eksperimen 2 = jumlah sampel kelas kontrol

∑ 1 = jumlah ranking pada kelas eksperimen

∑ 2 = jumlah ranking pada kelas kontrol

3) Mencari sigifikansi perbedaan rata-rata dengan Rumus

Mann-Whitney apabila n ≥ 20, maka digunakan rumus sebagai berikut:

= −

1 2 2 1 2 1+ 2+1

12

... (21)

(Soepeno, 2002:195)

Catatan: Untuk perhitungan Z, U yang digunakan bebas salah satu dari hasil perhitungan Rank Sums

5) Mencari nilai Zkritis, dengan menggunakan untuk uji dua pihak (two-tail test), dan dilihat pada tabel distribusi Z. Dengan taraf

kepercayaan α sebesar 0,05.

6) Membandingkan nilai Z dengan Zkritis, dengan kriteria:

0:− < <

(48)

59

Berikut visualisasi daai prosedur analisis data:

Ya Tidak

Ya Tidak

Gambar 3.3 Bagan Prosedur Analisis Data

Uji-t’ Uji-t

Uji Mann-Whitney Uji Homogentias (Uji-F)

(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian kepada siswa Kelas IV di Gugus XIII Lamajang Kecamatan

Pangalengan, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar pada materi operasi bilangan pecahan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan media manipulatif secara signifikan lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran tanpa menggunakan media manipulatif (pembelajaran konvensional).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka diajukan beberapa saran berikut ini:

1. Penggunaan media manipulatif dalam pembelajaran kepada siswa Kelas IV di Gugus XIII Lamajang Kecamatan Pangalengan sebaiknya lebih sering diterapkan, khususnya dalam pembelajaran matematika karena dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Selain itu penggunaan media manipulatif ini juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan membuat siswa dapat belajar secara mandiri dalam pembelajaran yang lebih bermakna.

2. Penggunaan media manipulatif dalam pembelajaran di Kelas IV Gugus XIII Lamajang Kecamatan Pangalengan ini disarankan untuk

dikembangkan dan menjadi salah satu alternatif pilihan media pembelajaran pada materi yang lain atau bahkan pada mata pelajaran yang

lain untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

(50)

85

(51)

DAFTAR PUSTAKA pembelajaran.html[18 Mei 2013]

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers

Awairaro, M. (2011). Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pecahan Melalui Pemanfaatan Alat Peraga Dan Lembar Kerja Siswa. Skripsi Program Studi PGSD UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Bahan 02 Pendidikan & Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud dan PT. Rineka Cipta

Fathani, A.H. (2009). Matematika Hakikat dan Logika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Fauziyah, I. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Pendekatan CTL Pada Pembelajaran Matematika Konsep Pecahan. Skripsi Program Studi PGSD UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Furqon. (2011). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta

Heruman. (2012). Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Hidayat, P. (2010). Penggunaan Media Kertas Lipat Dalam Meningkatkan Pemahaman Operasi Hitung Pecahan Pada Siswa Di Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi Program Studi PGSD UPI Bandung: Tidak Diterbitkan

(52)

87

Ilham, Z. (2012) . Pegertian hasil Belajar . [Online]. Tersedia : http://zaifbio.wordpress.com/2012/09/02/pengertian-hasil-belajar/ [28 Januri 2013]

Iriawan, S. B. (2008). Pengaruh Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Dalam Pemahaman Matematik dan Aplikasi Konsep Matematik. Tesis pada SPS UPI Bandung : Tidak Diterbitkan

Kartika, R. (2011). Penerapan Strategi Pembelajaran Generatif Berbasis Kecerdasan Majemuk untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPBA Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Komalasari. (2012). Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa Mata Pelajaran Ipa Di Sekolah Dasar Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Jurusan Pendidikan Fisika UPI Bandung: Tidak Diterbitkan.

Marsudi. (2012) . Media Pembelajaran . [Online]. Tersedia : http://marsudipetapahan.blogspot.com/p/media-pembelajaran.html [18 Mei 2013]

Muflihah, I. (2011). Penggunaan Media Kertas Lipat Untuk Meningkatkan Pemahaman Operasi Hitung Pecahan Pada Siswa Tunarungu Tingkat Dasar Kelas IV. Skripsi Jurusan PLB UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Muschla, J. A., Muschla, G. R. & Muschla, E. (2010). Math Teacher’s Survival Guide: Practical Strategies, Management Techiques and Reproducibles for New and Eperienced Teachers, Grades 5-12. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Musser, G. L., Burger, W. F. and Peterson, B. E. (2008). Mathematics For Elementary Teacher A Contemporary Approach. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Nuryanti, S. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pecahan Sederhana Menggunakan Media Kertas Lipat Pada Siswa Kelas III SDN Nginden Jangkungan I/247 Surabaya. Dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Guru

Sekolah Dasar [Online], Vol I (1), 8 halaman. Tersedia:

http://ejournal.unesa.ac.id/article/1891/18/article.pdf [20 April 2013]

(53)

88

Rahmawati, A. (2008). Penggunaan Alat Peraga Benda Manipulatif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Pemahaman Konsep Pecahan Pada Mata Pelajaran Matematika. Skripsi Program Studi PGSD UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Ramdaniah, Y, H. (2013). Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pada Bilangan Pecahan. Skripsi Program Studi PGSD UPI Bandung: Tidak diterbitkan

Riduwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Penerbit Alfabeta

Ruseffendi, E.T. (2010).Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung : PT. Tarsito Bandung

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusman, Kuniawan, D. dan Riyana, C. (2012). Pembelajaran Berbasi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers

Sadiman, A. S. et al. (2009). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers

Setiawan. (2008). Prinsip-Prinsip Penilaian Pembelajaran Matematika SMA. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika

Soepeno, B. (2002). Statistik Terapan Dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito

Sudjana, N. (1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV “Sinar Baru”

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulalitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta

Sumarni, E. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Pecahan Dengan Alat Peraga Manipulatif. Skripsi Program Studi PGSD UPI Bandung: Tidak diterbitkan

(54)

89

Suyono dan Hariyanto. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Syafi, A. (2012) . Objek Matematika . [Online]. Tersedia :

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2252028-objek-matematika/ [26 April 2013]

Gambar

TABEL-TABEL STATISTIK  ................................................... 200
TABEL
GAMBAR 3.1 Desain Penelitian  ..............................................................................................
Gambar 3.1 Desain Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas Bagian Tata.. Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional dan/atau

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam mempengaruhi parameter tinggi tanaman, jumlah akar, volume akar, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tajuk

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Pendidikan Ekonomi dan

Digunakan untuk mengukur kemampuan suatu genotipe dalam populasi tanaman dalam mewariskan karakter yang dimilikinya atau suatu pendugaan yang mengukur sejauh mana

SALAH SATU DAERAH YANG BISA DIANDALKAN UNTUK TUJUAN WISATA MINAT KHUSUS DI. GUNUNG KIDUL / ADALAH BUKIT NGLANGGERAN // UNTUK MENUJU LOKASI /

[r]

PERENCANAAN CAMPURAN APLIKASI MAT FOUNDATION PADA TOWER E APARTEMEN GREEN BAY PLUIT.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini untuk mengkaji tentang rehabilitasi narapidana melalui proses pembinaan aspek yurudis, aspek moral, dan aspek kemandirian, serta mengetahui