• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI DAN AKTIVITAS FISIK MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI DAN AKTIVITAS FISIK MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI DAN AKTIVITAS FISIK

MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN

(Study Deskriptif Pada Mahasiswa UPI Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh :

NINOY YUDHISTYA SULISTIYONO

0802558

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

NINOY YUDHISTYA SULISTIYONO

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI DAN AKTIVITAS FISIK MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I,

Iman Imanudin, S.Pd M.Pd. NIP.197508102001121001

Pembimbing II,

dr. Pipit Pitriani, M.Kes NIP. 197908262010122003

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

(3)

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI DAN AKTIVITAS

FISIK MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN

Oleh

Ninoy Yudhistya Sulistiyono

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Ninoy Yudhistya Sulistiyono 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI DAN AKTIVITAS FISIK

MAHASISWA ILMU KEOLAHRAGAAN

(Studi Deskriptif Pada Mahasiswa UPI Bandung)

NINOY YUDHISTYA SULISTIYONO

ABSTRAK

Kebutuhan energi dan aktivitas fisik orang berbeda-beda, dikarenakan beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, berat badan, aktivitas dan keadaan seseorang. Kebutuhan energi seseorang harus sama dengan asupan energinya, hal ini yang melatar belakangi peneliti melakukan penelitian. Tujuan dari penelitian untuk melihat gambaran asupan zat gizi, aktivitas fisik, keseimbangan energi, dan gambaran jenis zat gizi yang banyak di konsumsi oleh mahasiswa ilmu keolahragaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode deskriptif. Dengan populasi mahasiswa ilmu keolahragaan, sampel dipilih dengan menggunakan teknik sampling purposive dengan ketentuan mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2010 dan angkatan 2011 yang berjenis kelamin laki-laki dan yang berusia antara 18 tahun sampai dengan 22 tahun sebanyak 46 orang mahasiswa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata IMT mahasiswa ilmu keolahragaan Normal. Untuk asupan zat gizi yang dikonsumsi sesuai dengan aturan proporsi, sedangkan rata-rata aktivitas fisik yang dilakukannya adalah berintensitas sedang, dan hasil keseimbangan energi, ternyata tidak seimbang antara kebutuhan dan asupan energinya.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah asupan zat gizi yang dikonsumsi oleh mahasiswa ilmu keolahragaan sesuai dengan aturan proporsi yang ada dengan banyak mengkonsumsi karbohidrat kemudian lemak dan sedikit protein. Jenis aktivitas fisik yang banyak dilakukanya oleh mahasiswa ilmu keolahragaan termasuk kedalam jenis aktivitas sedang. Jenis zat gizi yang banyak dikonsumsi oleh mahasiswa ilmu keolahragaan adalah jenis zat gizi karbohidrat. Keseimbangan antar asupan dan kebutuhan energi mahasiswa ilmu keolahragaan tidak seimbang, belum tentu indeks massa tubuh normal maka keseimbangan energinya juga seimbang.

(5)

DESCRIPTION OF THE SUBSTANCE NUTRITIONAL

INTAKE AND PHYSICAL ACTIVITY STUDENTS SPORT

SCIENCE

NINOY YUDHISTYA SULISTIYONO

ABSTRAK

Energy requirements and physical activity of different people, due to several factors such as age, gender, weight, activity, and state of a person. Energy needs someone to be the same with energy intake, it is the background for researchers to do research. The purpose of the study to see an overview of nutrient intake, physical activity, energy balance, and a picture of the many types of nutrients consumed by sports science students.

The method used in this research is descriptive method. With a student population of sport science, the sample selected using sampling purposive techniques with the provisions of the sports science student class of 2010 and class of 2011 gender male and aged between 18 years to 22 years as many as 46 students.

The results showed that the average BMI Normal sports science students. For the intake of nutrients consumed in accordance with the rules of proportion, while the average physical activity intensity does is moderate, and the results of the energy balance, it is not balanced between the needs and energy intake.

The conclusion from this study is that the intake of nutrients consumed by sports science students in accordance with the existing rules of proportion with lots of carbs then fat and a little protein. Many types of physical activity by the execution of sport science students including kedalan kind of activity being. Kinds of nutrients that are consumed by the sports science student is the kind of carbohydrate nutrients. Balance between intake and energy needs of sports science student not balanced, not necessarily a normal body mass index was also balanced the energy balance.

(6)

DAFTAR ISI

F. Batasan Penelitian ... 5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Zat Gizi ... 7

1. Pengertian Zat Gizi ... 7

2. Jenis Zat Gizi ... 7

B. Karbohidrat ... 8

1. Pengertian Karbohidrat ... 8

2. Fungsi Karbohidrat ... 9

C. Protein ... 10

1. Pengertian Protein ... 10

2. Fungsi Protein ... 11

D. Lemak ... 12

1. Pengertian Lemak ... 12

2. Fungsi Lemak ... 13

E. Aktivitas Fisik ... 14

1. Pengertian Aktivitas Fisik ... 14

2. Jenis Aktivitas Fisik ... 14

F. Kebutuhan Energi ... 16

(7)

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Populasi Dan Sampel ... 19

1. Populasi ... 19

2. Sampel ... 19

B. Metode Penelitian ... 20

C. Definisi Operasional ... 22

D. Instrument Penelitian ... 23

E. Teknik Pengumpulan Data ... 25

F. Uji Coba Instrumen ... 25

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 27

1. Teknik Pengolahan Data ... 27

2. Teknik Analisis Data ... 28

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan Data ... 30

B. Hasil Penelitian ... 31

1. Biodata Sampel ... 31

2. Gambaran Asupan Zat Gizi ... 32

3. Jenis Aktivitas Fisik ... 34

4. Gambaran Kebutuhan Energi ... 34

C. Diskusi Penemuan ... 36

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 42

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pada zaman dahulu makanan berfungsi untuk menghilangkan rasa lapar. Akan tetapi makanan bagi manusia merupakan sumber energi utama. Yang didapat dari dari asupan zat gizi yang dikonsumsi setiap hari. Menurut Almatsier,

(2002:3) “Zat gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.” Setiap zat gizi yang kita makan mengandung bahan makanan yang diperlukan oleh tubuh yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Menurut Sulianti.dkk, (2008:2) “Tujuan makanan adalah untuk mencapai dan mempertahankan kondisi tubuh dan kekuatan fisik dan

mental yang baik.” Sehingga makanan sangat berguna bagi setiap manusia untuk

mempertahankan tubuh serta digunakan untuk melakukan aktivitas fisik dengan maksimal dan tidak mudah lelah.

Kebutuhan zat gizi setiap orang dapat di pengaruhi oleh berbagai jenis faktor. Faktor tersebut ada yang dari luar tubuh dan ada juga yang didapat dari dalam tubuh orang itu sendiri. Menurut Sutarto (1980:73) :

Kebutuhan zat gizi bagi setiap orang tidak sama (berbeda). Faktor yang menentukan jumlah zat-zat gizi yang diperlukan adalah:

1. Umur

(9)

2

Dari penjelasan ini dapat kita ketahui bahwa aktivitas fisik, umur , jenis kelamin, dan berat badan mempengaruhi asupan zat gizi. Sehingga setiap orang sudah pasti berbeda asupan zat gizinya. Perbedaan asupan zat gizi ini bertujuan untuk menyeimbangkan energi yang terpakai dalam tubuh kita. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kekurangan zat gizi dalam tubuh. Akibatkan kekurangan asupan zat gizi, tubuh kita dapat mengalami cepat lelah atau dapat menurunnya kinerja fisik kita.

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas, baik yang merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, makan, mandi dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Aktivitas yang kita lakukan sehari-hari kebanyakan menggunakan anggota badan kita, yang biasa kita sebut sebagai aktivitas fisik. Untuk melakukan aktivitas yang kita lakukan tubuh memerlukan energi. Menurut Almatsier (2002:146) “ Guna menaksirkan energi suatu penduduk, aktivitas fisik dikelompokkan menurut berat ringannya aktivitas:

ringan, sedang, dan berat.” Baik aktivitas yang termasuk kerja berat maupun yang ringan seperti istirahat ditempat tidur juga perlu menggunakan energi dalam tubuh. Sehingga aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya kebutuhan energi yang perlu di keluarkan oleh seseorang.

(10)

3

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perlu diadakan perumusan masalah agar penelitian ini dapat dilakukan sebaik-baiknya. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran asupan zat gizi mahasiswa ilmu keolahragaan? 2. Bagaimana gambaran aktivitas fisik mahasiswa ilmu keolahragaan?

3. Jenis zat gizi apa yang banyak di konsumsi oleh mahasiswa ilmu keolahragaan?

4. Apakah gambaran asupan energi dan kebutuhan energi mahasiswa ilmu keolahragaan seimbang?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah penelitian yang telah dikemukakan maka adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran asupan zat gizi dan aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran asupan zat gizi mahasiswa ilmu keolahragaan. b. Mengetahui gambaran aktivitas fisik sehari-hari mahasiswa ilmu

keolahragaan.

c. Mengetahui jenis zat gizi yang banyak dikonsumsi oleh mahasiswa ilmu keolahragaan.

(11)

4

D.Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri, pembaca, dan khususnya bagi para ahli dan pelatih olahraga. untuk itu harapan penulis dari manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi tentang gambaran asupan zat gizi dan aktivitas fisik mahasiswa ilmu keolahragaan.

b. Memberikan informasi maupun pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis tentang gambaran asupan zat gizi dan aktivitas fisik.

c. Meningkatkan dan menambah wawasan bagi para pembaca tentang asupan zat gizi dan aktivitas fisik sehari-hari.

2. Manfaat Teoris

a. Menambah wawasan tentang teori yang didapat selama proses perkuliahan, dimana berhubungan dengan mata kuliah gizi olahraga. b. Memberi wawasan terhadap teori-teori tentang asupan zat gizi dan

aktivitas fisik.

E.Anggapan Dasar

Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah anggapan dasar karena anggapan dasar merupakan sebuah titik tolak sebagai dasar penelitian. Anggapan dasar disini digunakan sebagai pengangan pokok dalam pemecahan masalah yang akan diteliti. Seperti yang diungkapkan Arikunto (2006:58) “Anggapan dasar

adalah Sebuah titik tolak pemikiran yanga kebenaranya diterima oleh penyelidik.”

Anggapan dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(12)

5

karbohidrat. Hal ini dikarenakan zat gizi tersebut dapat menghasilkan sumber energi yang besar bagi tubuh agar dapat mendukung jenis aktivitas fisik yang berat, sehingga keseimbangan energinya dapat seimbang. Seperti menurut

Almatsier (2002:146) “ Guna menaksirkan energi suatu penduduk, aktivitas fisik dikelompokkan menurut berat ringannya aktivitas: ringan, sedang, dan berat.”

Tabel 1.1

Angka Kecukupan Energi Untuk Tingkat Aktivitas Fisik Untuk Laki-laki dan Perempuan

Kelompok Aktivitas Jenis Kegiatan Faktor Aktivitas Ringan

Sumber : FAO/WHO/UNU,1985 dalam Almatsier,S, 2002, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, 2002, hal 146

F. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah, maka penulis perlu membatasi ruang lingkup penelitian. Adapun ruang lingkup penelitian ini di batasi pada hal-hal sebagai berikut:

1. Asupan zat gizi pada penelitian ini dilihat dari jumlah asupan karbohidrat, protein, dan lemak yang di kosumsi oleh sampel. Serta jumlah energi yang didapat dari makanan yang dimakan oleh sampel.

2. Pengambilan data asupan gizi dilakukan dengan cara memberikan angket

record 2×24 jam (www.repository.usu.ac.id)

(13)

6

4. Pengambilan data aktivitas fisik dilakukan dengan menggunakan angket aktivitas fisik PAQ-A (Kowalski, 2004).

5. Aktivitas fisik pada penelitian ini merupakan semua aktivitas yang biasa dilakukan oleh sampel selama satu minggu.

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian merupakan merupakan wilayah yang ingin di teliti oleh peneliti. Seperti menurut Sugiyono (2011 : 80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.” Pendapat di atas menjadi salah satu acuan bagi penulis untuk menentukan populasi. Populasi yang akan digunakan sebagai penelitian adalah mahasiswa ilmu keolahragaan UPI Bandung.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2011:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga sampel merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dalam teknik pengambilan sampel ini penulis menggunakan teknik sampling purposive.

Sugiyono (2011:84) menjelaskan bahwa: “Sampling Purposive adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Dari pengertian diatas agar

memudahkan penelitian, penulis menetapkan sifat-sifat dan katakteristik yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel yang akan digunakan peneliti memiliki ketentuan, mahasiswa ilmu keolahragaan angkatan 2010 dan angkatan 2011, berjenis kelamin laki-laki dan yang berusia antara 18 tahun sampai dengan 22 tahun.

(15)

15-20

25% atau lebih.” Pendapat tersebut sesuai menurut Roscoe dalam Sugiyono

(2011:90) “ ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500.” Dari keseluruhan populasi semuanya berjumlah 114 orang, maka sesuai pendapat diatas jumlah sampel dalam penelitian ini dapat diambil 40% dari keseluruhan jumlah populasi. Sehingga didapat jumlah sampel untuk penelitian ini berjumlah 46 orang.

B.Metode Penelitian

Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan saat penelitian. Metode ini bertujuan untuk mengungkapkan suatu keadaan atau masalah sesuai apa adanya serta mengungkapkan fakta-fakta hubungan antara fenomena yang diteliti melalui pendeskripsian, pengembangan secara sistematis faktual dan akurat. Diharapkan dengan menggunakan metode penelitian ini penulis dapat mengetahui gambaran asupan zat gizi dan aktivitas fisik mahasiswa ilmu keolahragaan.

Adapun untuk melaksanakan penelitian ini menggunakan langkah-langkah yang telah ditentukan sebagai berikut:

1. Menentukan populasi penelitian

2. Memilih dan menentukan sampel penelitian

3. Menerangkan kepada responden tentang nilai satuan bahan penukar makanan, sebagai pedoman untuk mengisi angket record 2x24 jam.

4. Mengumpulkan data asupan zat gizi dengan membagikan angket record

2x24 jam (www.repository.usu.ac.id).

5. Mengumpulkan data aktivitas fisik dengan menggunakan angket aktivitas fisik PAQ-A (Kowalski, 2004).

6. Menguji hasil anggapan dasar yang kita dapat dari hasil pengumpulan data.

(16)

21

Lebih jelasnya lagi mengenai langkah-langkah pengambilan dan pengolahan data penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat dilihat pada gambar desain penelitian di bawah ini:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Populasi

Sampel

Angket Aktivitas Fisik

Pengolahan dan

Analisis Data

Kesimpulan hasil

penelitian

Angket Record gizi

(17)

22

C.Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atau pengertian terhadap judul, maka pembahasan ini diharapkan dapat mengarah kepada penelitian yang efektif dan efesien. Untuk itu penulis memaparkan sebagai berikut:

1. Menurut Ali dalam kamus bahasa Indonesia (2002:101) mengatakan gambar adalah “tiruan barang, orang, binatang, tumbuhan dsb.” Sedangkan maksud dari gambaran pada penelitian ini adalah petunjuk dan hasil dari referensi asupan gizi dan aktivitas fisik pada mahasiswa ilmu keolahraggan.

2. Zat gizi menurut Almatsier (2002:1) “Zat Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan.” Dalam peneliatian ini asupan gizi adalah masuknya zat gizi sebagai bahan makanan yang berguna sebagi penghasil energi untuk tubuh. 3. Aktivitas fisik menurut Sulianti.dkk, (2008:1) “ Aktivitas fisik berupa

aktivitas rutin sehari-hari, misalnya membaca, pergi kesekolah, bekerja sebagai karyawan kantor.” Aktivitas fisik dalam penelitian ini adalah aktivitas yang dilakukan sehari-hari oleh sempel baik olahraga maupun aktivitas yang lainya.

4. Mahasiswa menurut Ali dalam kamus bahasa Indonesia (2002:235) adalah

“orang yang belajar diperguruan tingggi.” Pada penelitian ini juga mahasiswa

adalah seorang yang belajar di perguruan tinggi.

(18)

23

D.Instrumen Penelitian

Pada dasarnya penelitian itu melakukan pengukuran, maka diperlukanya alat

ukur dengan baik. Menurut sugiyono (2011:102) “Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik”.

Dalam penelitian ini menggunakan sistem angket yang diberikan kepada sempel. Dengan menggunakan instrumen metode angket, dengan jawaban sudah disediakan dan sempel hanya memilih jawaban tersebut dengan sebenarnya, metode angket ini untuk mempermudah dan mempercepat memperolah hasil yang diinginkan peneliti. Keuntungan dengan mengunakan metode angket yaitu sampel dapat bebas menjawab dengan jujur dan tidak ada rasa malu.

Sistem angket ini digunakan untuk mengungkapkan data asupan zat gizi dan aktivitas fisik sampel. Untuk angket asupan zat gizi peneliti menggunakan angket

record 2x24 jam. Angket record 2x24 jam menggali informasi tenteng asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi selama 2x24 jam terakhir dan secara umum. Sedangkan untuk angket aktivitas fisik peneliti mengadopsi dari PAQ-A (Kowalski, 2004). Angket aktivitas fisik untuk mencari informasi tentang apa saja aktivitas fisik yang dilakukan oleh sampel selam satu minggu.

Untuk mengisi angket record 2x24 jam peneliti menjelaskan terlebih dahulu kepada responden tentang nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dikonsumsi oleh sampel, peneliti menggunakan tabel bahan penukar makanan. Sedangkan untuk angket aktivitas fisik menggunakan kisi-kisi angket tentang jenis aktivitas dan frekuensi yang dilakukan oleh responden dalam waktu satu minggu. Setelah itu hasil angket tersebut diberikan skor untuk menentukan jenis aktivitas dan frekuensi. Skor untuk aktivitas fisik adalah sebagi berikut:

Aktivitas fisik

(19)

24

Skor ini diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil dari setiap pertanyaan yang diberikan kepada sampel, kemudian jumlah skor tersebut dirata-ratakan. Hasil dari rata-rata tersebut kemudian di katagorikan sesuai dengan yang telah ditentukan diatas.

Tabel 3.2

Bentuk Angket Record

Waktu

Makan Jenis Makanan

Bahan Makanan Banyaknya URT gram

(20)

25

E.Teknik Pengumpulan Data

Penulis memperoleh dan mengumpulkan data penelitian ini menggunakan teknik dan alat pengumpulan berbentuk angket. Angket dalam penelitian ini menggunakan jenis angket terbuka dan tertutup. Peneliti menggunakan angket terbuka pada pengumpulan data record, setelah terlebih dahulu diberikan penjelasan kepada responden tentang nilai bahan penukar makanan. Indikator dari angket ini merupakan pengumpulan data dari pola makan sampel selama dua hari terakhir secara umum. Serta menggunakan angket tertutup untuk angket aktivitas fisik, yang mana angket ini untuk menentukan jenis aktivitas dan frekuensi yang dilakukan oleh responden dalam waktu satu minggu. Indikator dari angket ini merupakan bentuk aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat.

F. Uji Coba Instrumen

Untuk mengetahui kecocokan instrument yang kita gunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 30 mahasiswa yang tidak diikutkan dalam penelitian ini. Instrumen dianalisis dengan menggunakan teknik statistik perangkat lunak

Statistical Product and Servis Solution (SPSS) for Windows versi 17.0 yaitu menggunakan reliability scale. Pada uji validitas dan reliabilitas pada angket aktivitas fisik pada PAQ-A (Kowalski, 2004) dengan menggunakan reliability scale didapat hasil 0.632.

Tabel 3.2

Hasil Realibilitas Instrument Aktivitas Fisik

Cronbach’s Alpha N of Items

(21)

26

Dalam buku pendekatan statistik Nisfianoor (2009:203) bahwa “ apabila nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,05 berati uji validitas dan realibilitas dari suatu instrumen adalah valid dan reliabel.” Hari hasil tes aktivitas fisik adalah 0,632 lebih besar dari 0,05 berati angket ini valid dan reliabel.

Tabel 3.3

Hasil Uji Instrument Tiap Item Aktivitas Fisik

Pernyataan Corrected item-total

Correlation Keterangan

Q1 0,464 Valid Q2 0,425 Valid Q3 0,352 Valid Q4 0,566 Valid Q6 0,213 Valid Q7 0,377 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan

reliability scale didapat hasil uji per item statistik. Menurut Nisfianoor (2009:229) bahwa “Bila angka korelasi yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation berada di bawah 0,2 atau bertanda negatif (-), maka dinyatakan tidak valid (gugur).” Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa pertanyaan no. 5,8,9 pada pertanyaan angket aktivitas fisik tidak bernilai diatas 0,2 maka ketiga soal tersebuat tidak dapat digunakan dalam instrument. Dari semua nomor pertanyaan yang valid diatas sudah dapat mewakili seluruh aspek yang diinginkan.

(22)

27

G.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kita mendapatkan data yang kita kumpulkan dari hasil angket maupun tes, data tersebut masihlah berupa data mentah. Maka dari itu kita harus melakukan pengolahan dan analisis data. Untuk melakukan pengolahan data kita menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil angket masih merupakan data-data mentah apabila belum diolah. Agar data tersebut memiliki arti, dilakukanlah pengolahan data dengan melakukan teknik dan langkah-langkah diantatanya:

a. Mengoreksi data yang ada dengan tujuan untuk mengoreksi kelengkapan jawaban data yang terkumpul melalui instrumen penelitain angket.

b. Mengklasifikasikan dan mentabulasi data bertujuan untuk memperoleh gambaran atas jawaban yang terdapat pada setiap pertanyaan yang diberikan kepada sampel.

c. Menganalisis data yang ada dengan tujuan penelitian.

d. Menganalisis data asupan zat gizi dengan menggunakan program

nutrisurvey 2007.

e. Menganalisis kebutuhan energi yang dibutuhkan dengan menggunakan rumus yang diterangkan oleh Frary, D. C., dkk dalam Krause’s (2004:32)

EER = 864 9.72 × Umur + FA × (14,2 × BB + 503 × TB)

Keterangan:

EER : Estimating Energy Requirements FA : Faktor Aktivitas

BB : Berat Badan (Kg) TB : Tinggi Badan (m)

(23)

28

2. Teknik Analisis Data

Data dan informasi yang telah kita kumpulkan merupakan data mentah. Sehingga data tersebut harus diuji dan diolah guna dapat mengetahuai kebenaran dan sejauh mana permasalahan yang terjadi dilapangan. Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono 2011: 246 menerangkan bahwa “Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verificatioan.” Dari ketiga katgori tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Data reduction (Reduksi data)

Reduksi data sangat diperlukan dalam sebuah penelitian apabila penelitian melibatkan sempel yang banyak. Data reduksi ini bertujuan untuk merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Sehingga dengan mereduksi data kita dapat memilih data mana yang penting atau yang masuk dalam penelitian ini.

b. Data display (penyajian data)

Setelah kita memilih data yang penting maka langkah selanjutnya kita melakukan penyajian data. Untuk penelitian kuantitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, garafik dan sebagainya. Pada penelitian ini menggunakan penyajian data persentase dan tabel. Adapun mentukan persentase dengan menggunakan rumus:

Keterangan: P = Persentase

F = Frekuensi tiap hasil

(24)

29

c. Conclusion drawing/verificatioan

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang telah penulis lakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Asupan zat gizi mahasiswa ilmu keolahragaan sesuai dengan aturan proporsi yang ada yaitu banyak mengkonsumsi jenis zat gizi karbohidrat kemudian lemak dan sedikit protein.

2. Aktivitas fisik yang dilakukan oleh mahasiswa ilmu keolahragaan kebanyakan beraktivitas fisik sedang. Aktifitas fisik sedang ini memiliki waktu aktivitas 4-6 kali/minggunya atau 25% waktu digunakan untuk duduk atau berdiri, 75% waktu untuk berdiri atau bergerak. Sehingga dapat dilihat dari sini bahwa tidak selamanya aktivitas fisik mahasiswa olahraga masuk pada golongan berat. Hal ini dikarenakan rata-rata dalam waktu satu minggu tidak setiap hari melakukan aktivitas fisik secara penuh dan perlu adanya waktu istirahat untuk memulihkan kondisi tubuhnya.

3. Zat gizi yang banyak dikonsumsi oleh mahasiswa ilmu keolahragaan adalah jenis zat gizi karbohidrat. Hal ini bisa dipengaruhi dengan banyaknya aktivitas olahraga yang dilakukan oleh mahasiswa ilmu keolahragaan sehingga tubuh memerlukan banyak energi yang diperoleh dari zat gizi yang kita konsumsi.

(26)

40

Dari keseluruhan kesimpulan yang ada dapat penulis simpulkan bahwa. Jenis asupan zat gizi mahasiswa ilmu keolahragaan yang dikonsumsinya sesuai dengan proporsi yang ada, yaitu banyak mengkonsumsi karbohidrat kemudian lemak dengan sedikit protein, untuk aktivitas fisiknya rata-rata memiliki aktivitas fisik sedang, Sedangkan jenis zat gizi yang paling banyak dikonsumsi adalah jenis zat gizi karbohidrat, Dan kebutuhan energinya masih kurang dibandingkan dengan asupan energi yang didapatnya atau tidak seimbang, Untuk indeks massa tubuhnya normal. Sehingga belum tentu bila indeks massa tubhnya normal maka keseimbangan energinya seimbang.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis dapat mengemukakan saran-saran sebagai kepentingan selanjutnya. Adapun saran yang dikemukakan oleh penulis sebagai berikut:

1. Penulis mengharapkan bahwa adanya sosialisasi pada mata kuliah gizi olahraga tentang asupan zat gizi dan aktivitas fisik agar didapat keseimbangan energi bagi tubuh dan agar mendapatkan bentuk tubuh secara ideal atau normal.

2. Bagi para pembaca, peneliti berharap bahwa dapat memperhatikan proporsi jenis zat gizi yang dikonsumsi. Agar sesuai dengan kebutuhan tubuh dan aktivitasnya.

3. Peneliti berharap setelah membaca skripsi ini pembaca dapat mengatur asupan zat gizi yang di konsumsi. Karena dengan mengatur azupan zat gizi yang dikonsumsi kita dapat terhindar dari kelebihan berat badan dan kurangnya berat badan.

4. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaikanya peneliti selanjutnya untuk lebih teliti dan lebih ketat terhadap pengisian angket

(27)

41

(28)

DAFTAR PUSTAKA

... (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

Ali, M. (2002) Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen. Jakarta: Pustaka Amani

Almatsier, S (2002) Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arifenty, R (2003) Metode Penelitian. Jurnal Ilmiah. www.slideshare.net/reginarifenty/metodologi-penelitian-10019117. Diakses 10 Juni 2013 pukul 20.00 WIB.

Arikunto, S. (2006) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Depkes. (2010) Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Frary, C. D. dan Johnson, R. K. (2004) Krause’s Food Nutrition, and Diet

Therapy. USA: Elsevier.

Harahap, H., Widodo, Y., dan Mulyati, S. (2005) Penggunaan Berbagai Cut-Off Indeks Massa Tubuh Sebagai Indikator Obesitas Terkait Penyakit Degeneratis di Indonesia.

www.persagi.or/document/makalah/96_makalah.doc. Diakses 12

Februari 2013 pukul 20.00 WIB

Huda, L. Arifatul (2006) Hubungan Antara Pola makan dan Aktivitas Fisik Dengan Obesitas Pada Remaja Kelas Ii Smp Theresiana I Yayasan Bernadus Semarang. Semarang: FT UNNES

Irianto, D. P. (2007) Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan.

Yogyakarta: Andi

(29)

43

Lutan, R., Prof,Dr. (2000) Gizi Olahraga.Departemen Pendidikan Nasional.

Nisfianoor, M. (2009) Pendekatan Statistik Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Priyandoko, D., dan Kusnadi. (2005) Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.

Santoso, S. (2009). Penduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: Elex media komputindo.

Sihadi. (2006). “Gizi dan Olahraga”. Jurnal Kedokteran Yarsi. 14,(1), 078-084. www.unipancasila.ac.id Diakses 12 Februari 2013 pukul 20.00 WIB

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulianti, A., Ruhayati, Y., dan Komariyah, L. (2008) Sport Nutrisi. Bandung: UPI

Sutarto, A. (1980) Ilmu Gizi. Jakarta: New Aqua Press.

Yuniastuti, A. (2008) Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

www. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20765/1/Appendix.pdf. Diakses 12 November 2012 pukul 19.00 WIB

Gambar

Tabel 1.1 Angka Kecukupan Energi Untuk Tingkat Aktivitas
Gambar 3.1  Desain Penelitian
Tabel 3.2 Bentuk Angket
Tabel 3.2 Hasil Realibilitas Instrument Aktivitas Fisik
+2

Referensi

Dokumen terkait

Secara khusus bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik sosial dan status gizi lansia, (2) Menganalisis perbedaan asupan energi dan zat gizi (protein, karbohidrat,

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang asupan zat gizi (energi, karbohidrat, lemak, asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh tunggal,

Secara khusus bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik sosial dan status gizi lansia, (2) Menganalisis perbedaan asupan energi dan zat gizi (protein, karbohidrat,

Aktivitas fisik yang berat (100%) dengan defisit tingkat berat asupan lemak (62%) serta defisit tingkat sedang asupan energi (55%) dan karbohidrat (62%) juga

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Hubungan Kebiasaan Makan, Asupan Zat Gizi, serta Kualitas Tidur dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Gizi dan Ilmu

Data yang diambil dalam penelitian ini antara lain data identitas sampel, antropometri berupa berat badan dan tinggi badan, data asupan energi dan zat gizi

Terdapat hubungan yang signifikan antara energi, protein, lemak, karbohidrat, zat besi, dan seng dengan status gizi berdasarkan IMT dan LILA sedangkan untuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan zat gizi (Energi, Protein, Lemak dan Karbohidrat) balita responden yang telah mendapatkan PMT-P rata-rata termasuk kategori kurang dari