• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGELOLAAN PADA PELATIHAN PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN : Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGELOLAAN PADA PELATIHAN PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN : Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang."

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGELOLAAN PADA PELATIHAN

PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN

(Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

jurusan pendidikan luar sekolah

Oleh

FAJAR ADI NUGRAHA 0806898

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2013

PENGELOLAAN PADA PELATIHAN

PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG

DALAM

MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA

PELATIHAN

(Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang)

Oleh

Fajar Adi Nugraha

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan pendidikan luar sekolah

© Fajar Adi Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI FAJAR ADI NUGRAHA

PENGELOLAAN PADA PELATIHAN

PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN

(Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

PEMBIMBING I

Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed NIP. 19550101 198101 1 001

PEMBIMBING II

Dr. Asep Saepudin, M.Pd NIP. 19700930 200801 1 004

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

(4)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(5)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Maju Lembang).

Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. Fokus utama kajian meliputi tiga hal yaitu : 1) Bagaimana perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju? 2) Bagaimana pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju 3) Bagaimana evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju? 4) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang?.

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh data dan informasi mengenai: 1) Perencanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang 2) Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang 3) Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang 4) Faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju sebanyak 16 orang, dengan sumber data pendukung adalah pengelola dan instruktur pelatihan.

Hasil penelitian ini adalah dalam pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju ini, dilakukan kegiatan perencanaan pelatihan yang meliputi kegiatan identifikasi yang terkait dengan kebutuhan lembaga pelatihan dan identifikasi kebutuhan belajar peserta pelatihan. Selanjutnya dilakukan kegiatan pelaksanaan proses pelatihan dimana kurikulum yang dibuat mengacu pada tujuan dari pelatihan dan standar yang telah ditetapkan oleh IM Japan. Adapun evaluasi yang dilakukan di LPK Putra Maju ini meliputi evaluasi perencanaan pelatihan berupa penilaian terhadap program pelatihan yang akan disusun pada pelaksanaan pelatihan, evaluasi proses pelatihan yang dilakukan terhadap peserta, instruktur dan pengelola pelatihan dan evaluasi hasil pelatihan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kompetensi yang meliputi aspek sikap maupun akademis dari peserta pelatihan.

(6)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRACT

Management of the Pre-Recruitment Training Internship for Japan in Improving Competence of Training Participants (Study in LPK Putra Maju Lembang).

This study discusses the management of the pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang. The main focus of the study includes three things: 1) How do pre-recruitment training planning internship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang? 2) How does the implementation of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang 3) How to evaluate pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees LPK Putra Maju Lembang? 4) What are the factors that support and hinder the management of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang.

The purpose of this study is to obtain data and information on: 1) pre-recruitment training Planning to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang 2) The pre-recruitment training to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang 3) evaluation of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang 4) factors that support and hinder the management of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang.

The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Data collection techniques used were questionnaires, interviews, observation, and documentation. The population in this study were participants in the pre-recruitment training apprenticeship to Japan in LPK Putra Maju Lembang many as 16 people, with supporting data source is the manager and instructor training.

The results of this study are in the management of the pre-recruitment training apprenticeship to Japan in LPK Putra Maju Lembang, conducted training planning activities that include activities related to the identification of needs and identification of training institutions of learning needs of participants. Furthermore, activities in which the training curriculum implementation processes that are created with the purpose of training and standards set by the IM Japan. The evaluation conducted in this LPK Putra Maju Lembang includes evaluating a training plan is an assessment of the training program will be organized on the implementation of the training, evaluation of training process conducted for participants, instructors and training managers and training evaluation was conducted to determine competency improvement which includes

aspects and academic attitudes of the trainee.

(7)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

(8)

iv

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ………. 6

C. Tujuan Penelitian ……….. 8

D. Manfaat Penelitian ……… 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ……… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pelatihan dalam PLS..…………...……….

1. Pengertian Pelatihan ……….

2. Tujuan Pelatihan ………...

3. Prinsip-prinsip Pelatihan ………..………

4. Pelatihan dalam Pendidikan Luar Sekolah ………...

10 10 13 16 21

B. Pengelolaan Pelatihan dalam PLS …..………...……….

1. Pengertian Pengelolaan Pelatihan ………

2. Fungsi Pengelolaan Pelatihan ……….

a. Perencanaan Pelatihan ……….…………

b. Pelaksanaan Proses Pelatihan ………..………

c. Evaluasi pada Pelatihan ……….…….……….

(9)

v

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Karakteristik dalam Kompetensi ………. 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ..………

1. Lokasi Penelitian ……….

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum LPK Putra Maju………...

1. Lokasi LPK Putra Maju ………

2. Latar Belakang LPK Putra Maju ………..

3. Tujuan LPK Putra Maju ………...

4. Sasaran Pelatihan di LPK Putra Maju ………..

5. Jadwal Kegiatan Program Pelatihan di LPK Putra maju………….

B. Identitas Responden ……….

C. Pengolahan dan Analisis Data ………

(10)

vi

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang di LPK Putra Maju ………...

D. Pembahasan Hasil Penelitian ………..

1. Bagaimana Perencanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. 2. Bagaimana Pelaksanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke

Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. 3. Bagaimana Evaluasi Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang

dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. 4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Pengelolaan

Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju……….

(11)

1

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada zaman era globasasi sekarang ini usaha pemenuhan kebutuhan hidup

manusia tidak terlepas dari dunia pekerjaan. Kebutuhan ekonomi menjadi prioritas

setiap individu untuk dapat hidup berkecukupan serta sejahtera dalam menjalani

kehidupannya. Dalam usaha pemenuhanya, tentu saja tiap individu dituntut untuk

mencari suatu mata pencaharian sebagai usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal

ini didukung penuh oleh Negara sebagaimana tercatat pada di UUD pasal 27 ayat 2

yaitu mengenai hak dan kewajiban setiap warga negara yaitu : “Tiap warga negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”

Di Indonesia yang notabene mempunyai jumlah penduduk yang cukup padat

ini, salah satu masalah yang dihadapi yaitu sulitnya mencari lahan pekerjaan.

Menurut Kementrian PPN / Bappenas, sampai dengan Agustus tahun 2012 tercatat

sejumlah 7.240.000 jiwa angka pengangguran yang terdapat di Indonesia. Sempitnya

lahan pekerjaan di negeri sendiri menjadi faktor utama tingginya angka pengangguran

di Indonesia. Hal ini pun memicu para pencari kerja untuk dapat mencari dan

memperoleh pekerjaan tidak hanya di negeri sendiri, melainkan menjadi tenaga kerja

di luar negeri. Kondisi ini didukung oleh lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja

(12)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

para pencari kerja untuk dapat memperoleh pekerjaan di luar negeri sebagai tenaga

kerja luar negeri atau tenaga kerja Indonesia (TKI). Selain itu, para calon tenaga kerja

luar negeri inipun harus mempunyai kompetensi dan kualitas SDM yang bersaing,

diantaranya ilmu pengetahuan, keterampilan kerja, etos kerja serta wawasan dan

pengalaman yang mumpuni.

Australian National Training Authority (ANTA, 2003) menyatakan bahwa

keterampilan employbilitas serta kompetensi kerja seorang tenaga kerja khususnya

tenaga kerja luar negeri, yaitu diantaranya : 1) keterampilan dasar yang meliputi

kemampuan membaca, menulis dan berhitung; 2) keterampilan interpersonal yang

meliputi kemampuan komunikasi dan kerjasama tim; 3) atribut diri yang meliputi

kemampuan belajar dan bagaimana menghadapi perubahan yang terjadi di

masyarakat.

Dalam pemenuhan kompetensi dan kualitas SDM para calon tenaga kerja luar

negeri ini, dibutuhkan suatu proses pendidikan dan pelatihan baik yang

diselenggarakan oleh lembaga penyalur tenaga kerja pemerintah maupun swasta.

Usaha memberikan kompetensi pelatihan kepada calon tenaga kerja dalam rangka

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dapat dilakukan melalui pendidikan

non formal, seperti definisi yang dikemukakan oleh Philip H. Combs dalam Joesoef

(1986: 50) menyatakan bahwa :

(13)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bagian dari suatu kegiatan yang luas yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan belajar.

Sebagaimana yang dikemukakan diatas, proses pendidikan dan pelatihan bagi

calon tenaga kerja ini bermaksud untuk mencetak tenaga kerja yang berkualitas sesuai

dengan kebutuhan mereka dalam menghadapi tantangan kerja yang akan mereka

hadapi di luar negeri. Sebagian besar, masalah yang muncul terhadap TKI diluar

negeri adalah pada pelatihan yang tidak sempurna. Akibat pelatihan terhadap TKI

yang tidak sempurna ini, banyak menimbulkan masalah diluar negeri. Sehingga

diperlukan pelatihan yang dapat memenuhi kriteria sebagai tempat pelatihan tenaga

kerja Indonesia luar negeri.

Pentingnya pelatihan dan pengembangan SDM bagi calon tenaga kerja luar

negeri ini, tentunya sangat berpengaruh pada kompetensi kerja mereka dalam usaha

pemenuhan kebutuhan hidupnya kelak, seperti yang dikemukakan oleh Payaman

Simanjuntak (2005), mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM

(human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan

dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai.

Keberhasilan pelatihan pun bergantung pada pengelolaan pelatihan yang baik.

Pengelolaan program pelatihan atau manajemen pelatihan identik dengan manajemen

proyek atau pada istilah lain sama dengan mengelola proyek. Definisi dari

(14)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

daya manusia dan sumber daya lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan tertentu (Hasibuan, 2003).

LPK Putra Maju adalah salah satu lembaga pelatihan serta kursus yang

bergerak dibidang pengembangan keterampilani kerja bagi calon tenaga kerja luar

negeri khususnya ke Jepang. Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh LPK Putra

Maju, pelaksanaan pelatihan yang ditujukan bagi para calon tenaga kerja ke Jepang

ini bermaksud untuk membekali peserta pelatihannya dalam menempuh masa

perekrutan tenaga kerja yang diselenggarakan oleh Kemenakertrans Republik

Indonesia untuk dapat disalurkan menjadi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di

Jepang. Selain itu, LPK Putra Maju ini bekerjasama dengan IMM Japan / IM Japan

dalam menyalurkan peserta pelatihan yang sudah siap dipekerjakan di

perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.

Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ini tentu saja harus sesuai dengan apa

saja kebutuhan para peserta pelatihan dalam menempuh masa perekrutan tenaga kerja

nantinya. Selain itu, fasilitas pelatihan yang lengkap dan tenaga pelatih yang

berkompeten menjadi salah satu keunggulan LPK Putra Maju untuk dapat mencapai

keberhasilan tujuan pelatihan pra rekrutmen ini.

Adapun beberapa materi pokok pelatihan yang diajarkan diantaranya seperti

bahasa, budaya, fisik, matematika, serta bimbingan sikap, mental, kedisplinan dan

(15)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang telah disesuaikan menjadi jaminan LPK Putra Maju untuk dapat memenuhi

tujuan pelatihan yang diikuti peserta, apabila ada peserta yang masih belum

berkompeten di akhir pelaksanaan pelatihan, LPK Putra Maju siap menjamin untuk

memberikan proses pelatihan tambahan bagi peserta yang belum berkompeten ini

sampai mereka dapat lulus dan mempunyai kompetensi sesuai dengan tujuan proses

pelatihan.

Pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini, tentu saja menjadi salah satu

bidang kajian dalam Pendidikan Luar Sekolah (PLS) khususnya bidang pendidikan

dan pelatihan diluar sistem dan proses pendidikan formal yang berperan penting

dalam usaha pemenuhan kualitas SDM dan pendidikan bagi masyarakat. Pelatihan

pra rekrutmen ini diharapkan menjadi suatu referensi dalam dunia Pendidikan Luar

Sekolah (PLS) khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan yang selanjutnya dapat

dikembangkan menjadi suatu model pelatihan yang efektif dalam prosesnya

mengembangkan keterampilan kerja para peserta pelatihanya yang akan menjadi

tenaga kerja di luar negeri atau tenaga kerja Indonesia (TKI).

Dari apa yang dipaparkan diatas, maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai

bagaimana pengelolaan dan pelaksanaan pembelajaran pada pelatihan pra rekrutmen

bagi tenaga kerja magang ke Jepang yang diselenggarakan oleh LPK Putra Maju

dalam meningkatkan keterampilan kerja para peserta pelatihannya sebagai suatu

penelitian yang lebih lanjut mengenai studi deskriptif pelatihan yang dilakukan oleh

(16)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Maka dari itu, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,

peneliti tertarik untuk melakukan studi deskriptif dengan mengangkat judul penelitian

“Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan

Kompetensi Peserta Pelatihan”.

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah

Melihat latar belakang diatas, maka penulis akan memaparkan beberapa hasil

identifikasi sebagai berikut:

1. Ketatnya persaingan dalam mengikuti masa perekrutan tenaga kerja yang

dilakukan oleh IM Japan untuk dapat ditempatkan sebagai tenaga kerja di

perusahaan di Jepang. Sehingga diperlukan pengelolaan dan pelaksanaan pada

pelatihan yang dapat memenuhi kriteria sebagai tempat pelatihan calon tenaga

kerja ke Jepang yang mencetak lulusan peserta pelatihan yang berkompeten

dalam mengikuti masa perekrutan tenaga kerja.

2. Standar persyaratan yang ditetapkan oleh IM Japan, mewajibkan para calon

tenaga kerja yang mengikuti masa perekrutan tenaga kerja ke Jepang untuk dapat

memenuhi persyaratan mulai dari kompetensi dalam bidang pengetahuan bahasa

Jepang, budaya Jepang, matematika dan kriteria fisik yang memenuhi standar

(17)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Pengelolaan dan pelaksanaan pelatihan yang tidak sempurna bagi peserta

pelatihan banyak menimbulkan gugurnya calon tenaga kerja pada masa

perekrutan yang dilakukan oleh IM Japan.

4. Kurikulum pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dibuat oleh pengelola dan

instruktur pelatihan dengan mengacu pada tujuan pelatihan, karena kegiatan

pelatihan disesuaikan pada kebutuhan peserta pelatihan untuk dapat memenuhi

kompetensi yang dipersyaratkan dalam mengikuti masa perekrutan oleh IM

Japan.

5. LPK Putra Maju sebagai salah satu lembaga pelatihan pra rekrutmen bagi calon

tenaga kerja ke Jepang, menjadi salah satu tempat pelatihan untuk

mengembangkan kompetensi para calon tenaga kerja ke Jepang.

Berdasarkan pemaparan identifikasi masalah diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen

Magang ke Jepang dalam meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan di LPK Putra

Maju Lembang?”

Dari perumusan masalah tersebut, untuk memperjelas lingkup penelitian,

peneliti merumuskan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam

meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju?

2. Bagaimana pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam

(18)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagaimana evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam

meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju?

4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pada pelatihan

pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta

pelatihan di LPK Putra Maju Lembang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai:

1. Perencanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi

peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.

2. Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi

peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.

3. Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan

kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.

4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pelatihan pra

rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan

di LPK Putra Maju Lembang.

(19)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Manfaat secara konseptual teoritis

Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pendidikan,

khususnya dalam pengembangan model pendidikan dan pelatihan.

2. Manfaat Praktis (Operasional)

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan

serta pengembangan pola pikir peneliti khususnya dalam bidang pendidikan dan

pelatihan sebagai salah satu kajian Pendidikan Luar Sekolah (PLS).

b. Sebagai bahan masukan bagi para praktisi, khususnya pemerintah dan pengelola

dalam menyelenggarakan atau mengelola program-program pelatihan bagi calon

tenaga kerja luar negeri.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka

peneliti membagi pokok-pokok pembahasan mengenai isi serta materi yang terdiri

dari :

1. BAB I Pendahuluan terdiri dari (1) Latar belakang penelitian masalah, (2) Identifikasi masalah dan perumusan, (3) Tujuan Penulisan penelitian, (4)

Manfaat penelitian, (5) Struktur organisasi skripsi

(20)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. BAB III Metode Penelitian terdiri dari (1) Lokasi dan Subjek Penelitian, (2) Desain Penelitian, (3) Metode Penelitian, (4) Definisi Operasional, (5) Instrumen

Penelitian, (6) Proses Pengembangan Instrumen, (7) Teknik Pengumpulan Data,

(8) Analisis Data.

4. BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian terdiri dari (1) Gambaran umum lokasi penelitian, (2) Identitas Responden, (3) Pengolahan dan Analisis data (4)

Pembahasan hasil penelitian.

(21)

46

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penelitian dari penelitian ini dilakukan di Lembaga Kursus dan

Pelatihan Putra Maju yang berlokasi di Jalan Grand Hotel Lembang, Kecamatan

Lembang Kabupaten Bandung Barat. Lokasi penelitian dipilih peneliti karena

merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang pelatihan khususnya bagi para

calon tenaga kerja Indonesia dalam mengembangkan kompetensi yang harus mereka

miliki dalam bekerja di Jepang. Selain itu alasan peneliti memilih lokasi penelitian ini

adalah peneliti tertarik untuk meneliti mengenai pengelolaan pada pelatihan sesuai

dengan objek kajian penelitian yang peneliti ambil, yaitu tentang pengelolaan pada

pelatihan dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LKP Putra Maju.

2. Populasi

Menurut Sugiyono (2011:61) populasi adalah “wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.”

Sedangkan menurut Zuriah (2006 : 116) populasi adalah “seluruh data yang

(22)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

demikian populasi itu berhubungan dengan data, sehingga setiap peserta dalam

pelatihan memberikan suatu data.

Banyaknya jumlah peserta pelatihan sama dengan jumlah populasi, peserta

pelatihan dalam penelitian ini adalah pencari kerja yang standar pendidikannya

dimulai dari SMK/SMA atau Sarjana. Oleh karena itu, yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra

Maju dengan jumlah 16 orng peserta.

3. Sampel

Menurut Sugiyono (2011 : 62) sampel adalah “bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Adapun Zuriah (2006 : 119) berpendapat

bahwa “sampel didefinisikan sebagai baian dari populasi, sebagai contoh yang

diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi sampel penelitian ini yaitu

seluruh peserta pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju yang berjumlah

16 orang. Selain itu, data yang peneliti butuhkan juga dari pihak pengelola lembaga

dan instruktur pada pelatihan dengan menggunakan metode wawancara sebagai

pelengkap data untuk melakukan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk

mengungkap data tentang pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang

dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.

(23)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Desain penelitian adalah rancangan atau alur dari pelaksanaan penelitian

yang akan dilaksanakan. Desain penelitian itu dimulai dari permasalahan. Namun,

berdasarkan hasil observasi awal yang diteliti bahwa permasalahan yang ditemukan

ada yang bersifat positif dan negative, sehingga terdapat kesenjangan antara keadaan

yang diharapkan dengan keadaan sebenarnya. Untuk mengatasi kesenjangan dalam

penelitian ini, maka peneliti mencari teori yang sesuai untuk memecahkan

permasalaha melalui penelitian dan mencari tahu mengenai penyebab dari kondisi

permasalahan tersebut.

Desain penelitian dimulai dari permasalahan yang bersifat positif maupun

negatif yang terjadi pada pengelolaan pelatihan di LPK Putra Maju. Kemudian

penelitian ditunjang oleh teori-teori mengenai konsep pelatihan, konsep pengelolaan

pelatihan dan konsep kompetensi. Teori-teori tersebut digunakan dalam penelitian ini

karena penyelenggaraan pelatihan dengan mengacu pada pengelolaan pelatihan pra

rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju. Selanjutnya, permasalahan yang

ada dirumuskan menjadi suatu rumusan masalah.

Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data

observasi, wawancara, dan angket atau kuesioner untuk peserta pelatihan dan

pengelola serta instruktur. Angket digunakan karena jumlah responden yang besar

sedangkan wawancara dilakukan untuk pengelola dan instruktur pelatihan karena

(24)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis data dan

pengolahan data terlebih dahulu, kemudian dilakukan analisa dan intepretasi data

menggunakan tehnik prosentase guna mengetahui persepsi dari responden mengena

pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang.

Teknik tersebut digunakan untuk mengetahui besar kecilnya frekuensi dari

setiap alternative jawaban. Kemudian hasil wawancara dan observasi dideskripsikan

sebagai data pendukung dari hasil prosentase pada responden peserta pelatihan

tersebut. Adapun bila digambarkan dalam sebuah bagan menjadi seperti dibawah ini :

Permasalahan

Positif : Kurikulum Pelatihan yang disesuaikan dengan standar IM Japan Negatif : Pengelolaan dan pelaksanaan pelatihan bagi yang tidak sempurna menimbulkan gugurnya calon tenaga kerja pada masa perekrutan tenaga kerja.

(25)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.1 Desain Penelitian C. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu metode yang akan

digunakan, dengan menentukan metode penelitian maka akan memandu seorang

peneliti dalam menentukan langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus dilakukan

dalam penelitiannya. “Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik

untuk mencapai sesuatu maksud” (Purwadarminta dalam Sudjana, 2005: 7).

Sedangkan penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui

penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh

pemecahannya” (Ali, 1992).

Dari pengertian mengenai metode dan penelitian, dapat disimpulkan bahwa

metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data dari

subjek penelitian. Sebagaimana menurut Arikunto (2006: 160), bahwa “Metode

penelitian yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

(26)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan kesesuaian dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang diambil oleh penulis

adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Metode yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode penelitian deskriptif dipergunakan untuk berupaya memecahkan

atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, dilakukan

dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan

analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama

untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu

deskripsi situasi.

Adapun dalam pengolahan data peneliti menggunakan teknik analisis data

statistic deskriptif. Menurut Sugiono (2008 : 147) sebagai berikut :

Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif karena dalam penelitian

ini teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket cara pengolahanya

dengan perhitungan prosentase. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti

tidak hanya menggunakan angket, adapula wawancara dan observasi untuk

mengetahui pengelolaan pelatihan dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga

evaluasi.

(27)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Pengelolaan

Pengelolaan merupakan serangkaian kegiatan yang terencana

diselenggarakan oleh seseorang atau lebih, dalam suatu kelompok atau

organisasi/lembaga, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan

perencanaan yang dirumuskan. Pengelolaan pada penelitian ini bermaksud untuk

mengungkap bagaimana pengelolaan yang dilakukan di LPK Putra Maju Lembang

yang terdiri dari beberapa tahap pengelolaan yaitu mulai dari perencanaan,

pelaksanaan serta evaluasi yang dilakukan oleh LPK Putra Maju khususnya dalam

mengelola pelatihan.

2. Pelatihan

Pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara

dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Mills (1973) mendefisikan bahwa

pelatihan yang dibarengi dengan penuh pengertian merupakan pendidikan lanjutan

dan menjadi dasar yang lebih luas sehingga pekerja akan menjadi lebih terampil,

lebih bahagia dalam pekerjaanya itu dan akan membuat dirinya sadar terhadap

kesempatan-kesempatan untuk mencapai kemajuan atau bahkan untuk merubah

latihanya sesuai dengan yang diinginkanya. Pelatihan pada penelitian ini adalah

sebagai bidang kajian yang diambil sebagai salah satu wadah untuk meneliti suatu

pengelolaan lewat LPK Putra Maju sebagai suatu lembaga pelatihan.

(28)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pelatihan Pra rekrutmen magang ke Jepang yaitu proses pelatihan bagi para

calon tenaga kerja luar negeri khususnya ke Jepang dalam rangka meningkatkan

kompetensi serta keterampilan kerja dalam menghadapi massa perekrutan tenaga

kerja yang dilakukan oleh lembaga penyalur tenaga kerja dari pihak pemerintah

maupun swasta.

4. Kompetensi

Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau karakteristik

kepribadian seseorang yang secara langsung mempengaruhi kinerjanya. Kompetensi

pada penelitian ini mengarah pada kemampuan peserta pelatihan yang telah diberikan

di LPK Putra Maju berupa keterampilan, motivasi dan pembentukan kepribadian

yang selanjutnya dapat dimiliki sebagai kompetensi para peserta pelatihan dalam

memenuhi tujuannya dalam mengikuti pelatihan.

5. LPK Putra Maju

LPK Putra Maju adalah suatu lembaga pendidikan dan pelatihan dibidang

pengembangan kompetensi para calon tenaga kerja luar negeri khususnya ke Jepang

yang bekerjasama dengan Kemenakertrans Republik Indonesia dan IMM / IM Jepang

dalam menyalurkan tenaga kerja asal Indonesia

E. Instrumen Penelitian 1. Jenis Instrumen

Dalam penelitian deskriptif, peneliti akan mengguanakan instrument untuk

(29)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang

diamati.”.

Dalam penelitian deskriptif peneliti akan menggunakan instrument untuk

mengukur gejala-gejala, fakta-fakta secara sistematis dan akurat. Dengan demikian

instrument yang digunakan dalam penelitian tergantung banyaknya pertanyaan

penelitian sebaga acuan untuk diteliti.

Berikut instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian

ini diantaranya:

1.Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana terjadinya

komunikasi secara verbal antara pewawancara atau peneliti dengan subjek

pewawancara. Sejalan dengan pengertian diatas, dapat diperjelas bahwa wawancara

atau interview yaitu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang

berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu (Kartini Kartono,

1998: 187).

Disini peneliti mewawancarai subjek penelitian yaitu pengelola termasuk

pimpinan yayasan dan tenaga pengajar atau instruktur pelatihan untuk mengetahui

bagaimana pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju. Dilakukanya wawancara

(30)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kegiatan pelatihan, apa yang telah diusahakan oleh pihak pengelola lembaga atau

yayasan dalam melakukan pengelolaan pelatihan mulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pelatihan di LPK Putra Maju.

2. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 1996: 158).

Selain melakukan wawancara, peneliti juga mengobservasi sebagai fakta

dilapangan saat mendapatkan informasi dan memperkuat data yang diperoleh

mengenai pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju dalam meningkatkan

kompetensi peserta pelatihannya. Ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara

langsung mengenai pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola di LPK Putra Maju.

3. Angket atau Kuesioner

Angket dipilih untuk mengungkap hal-hal yang bersifat rahasia, pengguanaan

angket dilakukan agar lebih efisien dalam mengumpulkan data yang diinginkan.

Zuriah (2006 : 182) mengemukakan kuesioner atau angket adalah “ suatu alat

pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk

dijawab responden.

Adapun menurut Sugiyono (2011 : 199) kuesioner adalah “ teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau

(31)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam penelitian ini angket berupa pertanyaan atau pernyataan yang

disesuaikan dengan focus penelitian yaitu mengenai pengelolaan pada pelatihan pra

rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan. Angket disebar pada peserta pelatihan pra

rekrutmen magang ke Jepang karena jumlahnya yang besar sebanyak 16 orang.

4. Dokumentasi

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain :

a. Bentuk instrument tes awal dan akhir pelatihan

b. Jumlah identitas pada peserta pelatihan

c. Hasil pelatihan berupa rekapitulasi nilai peserta pelatihan

d. Dokumen lainya yang berhubungan dengan pengelolaan pelatihan

2. Penyusunan Instrumen

Penelitian ini melalui beberapa tahapan dalam penyusunan instrument sebagai

berikut :

a. Penyusunan kisi-kisi isntrumen

Penyusunan kisi-kisi dilakukan secara relevan dan sistematis, kisi-kisi

instrument yaitu pedoman peneiti untuk diajukan sebagai pemecah masalah, yang

menjadi acuan dalam penyususnan adalah aspek-aspek dan indicator-indikator yang

(32)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Revisi instrument penelitian

Maksud dari revisi instrument penelitian ini adalah memperbaiki dan

menyempurnakan instrument yang telah dibuat sebelumnya seperti angket, pedoman

wawancara dan pedoman observasi, dengan saran-saran yang telah diberikan oleh

dosen pembimbing.

c. Memperbanyak instrument penelitian

Dalam melakukan penelitian, instrument yang telah penulis sempurnakan

diperbanyak sesuai dengan sampel penelitian.

d. Menyebar unstrumen penelitian

Setelah instrument diperbanyak, maka langkah selanjutnya adalah

membagikan instrument tersebut pada jumlah responden yang telah ditetapkan yaitu

data para peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.

F. Teknik Pengumpulan Data

Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik

pengumpulan data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2008:224),

(33)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam Bungin (2007: 107), dikatakan bahwa metode pengumpulan data

kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan

teknik analisis data adalah wawancara secara mendalam, observasi partisipasi, bahan

dokumenter, studi pustaka serta metode-metode baru seperti bahan visual dan metode

penelusuran internet. Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk

memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan dan informasi yang

dapat dipercaya.

Untuk memperoleh data seperti prosedur-prosedur, alat-alat serta kegiatan

nyata, penulis menentukan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

Sugiyono (2008: 137) mengemukakan, bahwa “Sumber data dapat

menggunakan dua sumber, yaitu data primer dan data skunder”. Data primer meliputi

wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi. Sedangkan data skunder meliputi

company profil dan studi kepustakaan. Mengacu kepada pendapat tersebut, penulis

menentukan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data (Sugiyono, 2008: 139). Untuk mendapatkan hasil data primer penulis

menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, seperti:

(34)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana terjadinya

komunikasi secara verbal antara pewawancara/peneliti dengan subjek pewawancara.

Sejalan dengan pengertian tersebut, dapat diperjelas bahwa wawancara atau interview

yaitu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan

secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu (Kartini Kartono, 1998: 187).

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada peserta pelatihan

yang sedang menjalani pelatihan, pengelola termasuk pimpinan yayasan dan tenaga

pengajar untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra

Maju. Dilakukanya wawancara agar mengetahui secara mendalam apa yang diterima

oleh peserta pelatihan dalam kegiatan pelatihan, apa yang telah diusahakan oleh pihak

pengelola lembaga atau yayasan dalam melakukan pengelolaan pelatihan mulai dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan di LPK Putra Maju.

b. Observasi

Observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 1996: 158). Observasi

analisis dokumen dilaksanakan selama penulis melakukan penelitian mengenai

pengelolaan pada pelatihan yang di LPK Putra Maju dalam meningkatkan kompetensi

peserta pelatihannya. Ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara langsung

mengenai pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola di LPK Putra Maju.

(35)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Angket dipilih untuk mengungkap hal-hal yang bersifat rahasia, pengguanaan

angket dilakukan agar lebih efisien dalam mengumpulkan data yang diinginkan.

Zuriah (2006 : 182) mengemukakan kuesioner atau angket adalah “ suatu alat

pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk

dijawab secara tertulis pula oleh responden.”

Adapun menurut Sugiyono (2011 : 199) kuesioner adalah “ teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab”.

Angket disebar pada peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang

karena jumlahnya yang besar sebanyak 16 orang.

2. Data Skunder

Data skunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data misalnya melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2008).

a. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 206) mengemukakan “bahwa metode

dokumentasi mencari data mengenai hal-hal atau variable yag berupa catatan,

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda dan

sebagainya”.

Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang

sudah tersedia dalam catatan dokemen dengan tujuan untuk memperoleh data tertulis

(36)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menelaah, mengkaji berbagai dokemen yang sekiranya berhubungan dengan

permasalahan yang sedang diteliti. Dokumen yang menjadi salah satu sumber

pengumpulan data berupa foto, profil, dan data warga belajar serta

mendokumentasikan kegiatan pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju

Lembang.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari

suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti

dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti

dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada

kaitannya dengan penelitiannya, dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya, dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan

semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.

Menurut Subino (1982) mengemukakan:

Studi Kepustakaan untuk mendapatkan teori-teori, konsep-konsep, sebagai bahan pertimbangan, penguatan atau penolakan terhadap temuan hasil penelitian dan untuk mengambil beberapa kesimpulan, literatur dan buku-buku yang dikaji dalam studi kepustakaan yang berkaitan langsung dengan permasalahan penelitian.

Studi kepustakaan yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh konsep

dan teori-teori sebagai dasar pemikiran dan bahan acuan bagi penulis didalam

penelitian yang dilakukan melalui buku-buku, majalah, maupun tulisan-tulisan yang

(37)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun teori-teori yang diperoleh penulis dengan menggunakan teknik studi

kepustakaan ini, diantaranya yaitu membahas mengenai konsep dan teori: 1) Konsep

Pelatihan dalam PLS, 2) Pengelolaan Pelatihan dalam PLS, 3) Konsep Perencanaan

pada Pelatihan, 4) Konsep Pelaksanaan pada Pelatihan, 5) Evaluasi pada Pelatihan, 6)

Konsep Kompetensi.

G. Analisis Data 1. Pengolahan Data a. Reduksi Data

Langkah reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap pertama, yaitu

melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan dan meringkas data. Tahap

kedua, peneliti menyusun catatan-catatan mengenai pengelolaan program pelatihan

pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang, termasuk yang

berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti dapat menentukan

tema, kelompok-kelompok, dan pola-pola data.

b. Penyajian Data

Melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data, yakni menjalin

(kelompok) data yang satu dengan (kelompok data yang lain sehingga seluruh data

yang dianalisis benar-benar dalam satu kesatuan. Tujuan dari penyajian data adalah

untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu, sajiannya

harus tertata secara apik. Penyajian data juga berupa bagian dari analisis, bahkan

(38)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada penelitian ini yaitu menyatukan data hasil wawancara, angket,

observasi, dokumentasi mengenai pengelolaan pada pelatihan Pra rekrutmen Magang

ke Jepang yang dilakukan di LPK Putra Maju dalam meningkatkan kompetensi

peserta pelatihanya.

c. Tabulasi Data

Data yang diperoleh dari angket yang telah disebar kepada responden,

kemudian ditabulasikan atau dituang dalam bentuk tabel supaya dapat diketahui

frekuensi dari masing-masing alternative jawaban. Selain itu, untuk mempermudah

ketika membandingkan antara jumlah jawaban yang satu dengan jawaban yang

lainya. Kemudian data dari hasil wawancara dan observasi ditulis dalam kalimat

sebagai data penguat angket.

d. Penarikan Kesimpulan

Peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan

mempertimbangkan pola-pola data yang ada dan atau kecenderungan dari display

data yang telah dibuat. Ada kalanya kesimpulan telah tergambar sejak awal, namun

kesimpulan akhir tidak pernah dapat dirumuskan secara memadai tanpa peneliti

menyelesaikan seluruh data yang ada.

(39)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisa dan intepretasi atau penafsiran tentang arti data tersebut sebagai cara

mengolah suatu data dalam angket dengan mengguanakan teknik prosentasi.

Pedoman perhitungan prosentase yaitu :

a. Membuat tabel dengan kolom-kolom nomor, alternative jawaban, frekuensi

jawaban dan prosentasenya;

b. Mencari frekuensi jawaban dengan cara menjumlahkan tallynya dari setiap

alternative jawaban;

c. Mencari frekuensi keseluruhan dengan jalan menjumlahkan frekuensi-frekuensi

dari setiap alternative jawaban;

d. Mencari perhitungan prosentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

x 100%

Keterangan :

P = Besar persentase yang dicari

F = Frekuensi dari setiap alternative jawaban yang dipilih responden atas item

yang diajukan

N = Jumlah sampel penelitian

(40)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

e. Untuk memudahkan analisis dan intepretasi dari hasil tersebut, maka perolehan

persentase ditafsirkan ke dalam kategori sebagai berikut :

Tabel 3.1

Kategori Penafsiran Skor Instrumen Penelitian

Rentang Kategori

0 % Tak seorangpun

1 % - 24 % Sebagian kecil 25 % -4 9% Kurang dari setengahnya

50 % Setengahnya

51 % - 74 % Lebih dari setengahnya 75 % - 99 % Sebagian besar

100 % Seluruhnya

Sumber: Hestriani (2006 :43)

Dalam mempermudah menafsirkan data penelitian berpedoman pada

perhitungan tersebut, sehingga setiap jawaban yang diperoleh dapat diketahui

prosentasenya. Selain itu, dapat dilakukan penafsiran dengan membandingkan

frekuensi data prosentasenya dari jawaban yang telah diberikan responden,

selanjutnya hasilnya di analisis berdasarkan konsep maupun hasil temuan yang ada

dan relevan dengan penelitian ini.

Kemudian analisis data selanjutnya dengan nilai tes awal dan nilai tes akhir

peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju dengan

(41)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a. Menentukan jumlah skor dari kelompok responden;

b. Mencari rata-rata (mean) dengan menjumlahkan data seluruh individu yang ada

pada kelompok tersebut dengan rumus

:

̅

=

(Sugiono, 2012 :49)

c. Mencari perbedaan dan pertambahan (gain) dengan rumus :

(hasil akhir – hasil awal )

(42)

124

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara umum penelitian ini telah menggambarkan pengelolaan pelatihan pra

rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di

LPK Putra Maju Lembang. Pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang

di LPK Putra Maju dilakukan dari mulai perencanaan pelatihan, pelaksaan pelatihan,

hingga kegiatan evaluasi pelatihan dalam meningkatkan kompetensi peserta.

Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa pengelolaan pelatihan pra

rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju ini mendapatkan hasil yang positif,

yaitu terjadinya peningkatan pada kompetensi peserta meliputi aspek pengetahuan,

sikap dan keterampilan sesuai dengan tujuan dari pelatihan di LPK Putra Maju.

Adapun beberapa kesimpulan yang akan diapaparkan dalam beberapa poin

dari aspek pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang yang terjadi di

LPK Putra Maju :

1. Perencanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang

Langkah awal perencanaan pelatihan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke

(43)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan fungsional organisasi dan identifikasi kebutuhan belajar peserta pelatihan.

Identifikasi kebutuhan struktural dan fungsional organisasi lembaga pelatihan yang

dilakukan di LPK Putra Maju secara umum mengenai tenaga pelatih atau instruktur,

tenaga administrasi dan tenaga pengelola. Identifikasi kebutuhan belajar yang

dilakukan oleh pihak lembaga dilakukan melalui wawancara sebagai analisis

kompetensi untuk mengetahui kompetensi dasar apa yang dimiliki peserta pelatihan

dan untuk mengetahui motivasi dan kebutuhan belajar pada setiap peserta pelatihan

pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.yang akan mengikuti pelatihan

pra rekrutmen magang ke Jepang.

Tujuan secara umum dari pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK

Putra Maju ini yaitu peserta diharapkan memiliki kompetensi mulai dari pengetahuan,

sikap kerja dan keterampilan agar dapat mudah terserap pada dunia kerja khususnya

di Jepang.

. Penyusunan program pelatihan disesuaikan dengan hasil identifikasi

kebutuhan pelatihan khususnya pada kebutuhan belajar peserta, namun komponen

dalam penyusunan program pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra

Maju ini lebih diprioritaskan adalah kurikulum, metode pelatihan dan silabus yang

nantinya tertuang dalam materi pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan.

Kegiatan rekrutmen peserta pelatihan dilaksanakan oleh pihak pengelola dan

instruktur di LPK Putra Maju ini untuk mengetahui kompetensi dasar dan pemenuhan

(44)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pelatihan di LPK Putra maju ini menggunakan dua teknik yaitu teknik

pengklasifikasian persyaratan peserta pelatihan diantaranya mengenai usia, latar

belakang pendidikan, kondisi fisik peserta dan teknik wawancara secara langsung

yang tujuannya untuk mengetahui keseriusan, motivasi dan tujuan peserta yang

tujuanya untuk mengetahui kompetensi dasar yang dimiliki calon peserta pelatihan

dalam mengikuti pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.

Pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini media sudah tersedia dari

tiap periode nya dan dapat bermanfaat setiap pelatihan berlangsung di LPK Putra

Maju. Media tersebut seperti infokus, whiteboard, modul pelatihan, alat fitness (olah

raga), meja, kursi dan media lainya yang disediakan apabila dibutuhkan pada saat

pelatihan berlangsung seperti ATK, kartu bergambar, slide, radio dan yang lainya

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang.

2. Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang

Dalam pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang materi

pelatihan dalam kurikulum dibuat oleh instruktur pelatihan yang mengacu pada

standar yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke

Jepang ini pun kurikulumnya disusun berdasarkan rencana jam pelatihan (RJP) lalu

pelatihan dilaksanakan sesuai dengan RJP. Materi pelatihan diantaranya seperti

(45)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

telah disusun pun disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan di LPK Putra Maju

agar tujuan belajar peserta dapat tercapai.

Metode pelatihan yang digunakan dalam penyampaian kurikulum pada

pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini lebih menekan pada

metode praktek. Adapun metode lain yang digunakan seperti ceramah, diskusi dan

tanya jawab yang dilakukan untuk mempermudah peserta memahami materi yang

disampaikan pada proses pelatihan berlangsung.

Adapun media pelatihan yang disediakan oleh pihak lembaga bagi peserta

pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini diantaranya seperti modul pelatihan,

alat fitness (olah raga), ATK, pakaian olah raga dan media lainya yang dibutuhkan

sewaktu-waktu dalam proses pelaksanaan pelatihan berlangsung di LPK Putra Maju.

Waktu pelatihan yang dilaksanakan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke

Jepang di LPK Putra Maju termasuk pelatihan jangka pendek karena hanya

menggunakan waktu 220 jam, pada setiap pertemuanya memakan waktu 10 jam per

harinya, dengan jadwal pelatihan 2 jam untuk pelatihan fisik dan 8 jam untuk

pelatihan bahasa, budaya Jepang dan matematika yang dilakukan dari hari senin

sampai hari sabtu, dari pagi hingga sore hari selama dua bulan disesuaikan dengan

target penguasaan materi oleh peserta pelatihan dalam mencapai tujuan pelatihan.

Pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang minimal kualifikasi

pendidikan dari instrukturnya adalah D3 pada setiap bidang keahlian yang

(46)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ada di LPK Putra Maju ada 5 orang yang terdiri atas instruktur bahasa Jepang,

instruktur budaya Jepang, instruktur matematika, instruktur olah raga, dan instruktur

khusus pada kegiatan bimbingan peserta pelatihan.

Peserta pelatihan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK

Putra Maju ini adalah pencari kerja atau masyarakat umum dengan kualifikasi

maksimal usianya adalah 27 tahun dengan minimal lulusan SMA/SMK/Sederajat,

Sarjana, tidak berkacamata, tidak buta warna, tidak bertato, dengan tinggi badan

minimal 160 cm dan berat badan minimal 50 kg.

Sarana umum di LPK Putra Maju ini mencakup ruang kelas, meja, kursi dan

ruang olah raga. whiteboard, infokus, buku pelajaran. Sedangkan sarana khusus mulai

dari alat-alat fitness atau olahraga serta fasilitas lain seperti pakaian olah raga, asrama

peserta,loker peserta dan sebagainya.

3. Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang

Pada evaluasi perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK

Putra ini, evaluasi perencanaan dilakukan sebagai kegiatan untuk menilai program

pelatihan yang layak dilaksanakan bagi peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke

Jepang. Evaluasi kemudian dibicarakan melalui rapat bersama instruktur pelatihan

serta staff lainya, kemudian diolah untuk pengambilan keputusan menjadi suatu

(47)

Fajar Adi Nugraha , 2013

Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut disesuaikan pada kebutuhan belajar peserta pelatihan yang mengacu pada

tujuan pelatihan yang diselenggarakan di LPK Putra Maju.

Evaluasi proses pelatihan yang dilakukan di LPK Putra Maju ini dilakukan

terhadap peserta, instruktur dan pengelola pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang.

Evaluasi peserta yaitu diukur melalui tingkat pemahaman peserta pelatihan terhadap

materi yang disampaikan yang dibuktikan dari nilai teori dan praktek peserta sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan. Adapun kehadiran, kerjasama dan kedisplinan

dalam proses pelatihan dilihat langsung selama peserta mengikuti pelatihan.

Evaluasi pada instruktur pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK

Putra Maju dilihat dari kesesuaian instruktur dalam penyampaian materi, penggunaan

metode pelatihan, penggunaan media saat proses pelatihan berlangsung, kemampuan

berinteraksi dengan peserta pelatihan dan keterampilan dalam mengelola suatu kelas.

Evaluasi terhadap pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK

Putra Maju dilakukan dengan cara rapat yang dilakukan secara rutin yang dilakukan

oleh pengelola dan instruktur bahwa evaluasi pengelolaan pelatihan bertujuan agar

pelayanan yang dilaksanakan oleh lembaga dapat berjalan dengan baik dan sesuai

dengan ketentuan dan tujuan pelatihan.

Evaluasi terhadap hasil pelatihan di LPK Putra Maju ini dilakukan untuk

mengetahui peningkatan berupa kompetensi yang meliputi aspek sikap maupun

akademis dari peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang. Dalam pelatihan

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.1 Kategori Penafsiran Skor Instrumen Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu metode yang dapat diterapkan untuk menghilangkan zat warna adalah adsorpsi.. Lumpur Sidoarjo memiliki kandungan mineral Illite, Nacrite, Chlorite –

Sekarang ini pemanfaatan sepeda statis baru sebatas membakar lemak pada tubuh, jika dilihat lebih detail pada saat proses penggunaan sepeda statis ada potensi lain

baku yang digunakan untuk membuat bioetanol adalah biji

Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode-metode penilaian investasi terhadap pembukaan cabang baru, dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut menguntungkan serta layak

Pengaruh biaya promosi terhadap hasil penjualan sangat diperlukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh biaya promosi yang dikeluarkan oleh suatu peusahaan terhadap hasil

Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan serta pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan didapatkan informasi mengenai karakterisasi montmorillonit dari bentonit alam dari ketiga daerah di Aceh sehingga dapat

Berilah nilai 1-9 pada faktor-faktor dibawah ini sesuai dengan tingkat kepentingannya dalam pemilihan perumahan, Dengan acuan nilai 1 sebagai atribut dengan tingkat kepentingan paling