Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENGELOLAAN PADA PELATIHAN
PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN
(Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
jurusan pendidikan luar sekolah
Oleh
FAJAR ADI NUGRAHA 0806898
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2013
PENGELOLAAN PADA PELATIHAN
PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG
DALAM
MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA
PELATIHAN
(Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang)
Oleh
Fajar Adi Nugraha
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan pendidikan luar sekolah
© Fajar Adi Nugraha 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI FAJAR ADI NUGRAHA
PENGELOLAAN PADA PELATIHAN
PRA REKRUTMEN MAGANG KE JEPANG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN
(Studi Pengelolaan di LPK Putra Maju Lembang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
PEMBIMBING I
Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed NIP. 19550101 198101 1 001
PEMBIMBING II
Dr. Asep Saepudin, M.Pd NIP. 19700930 200801 1 004
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Maju Lembang).
Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. Fokus utama kajian meliputi tiga hal yaitu : 1) Bagaimana perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju? 2) Bagaimana pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju 3) Bagaimana evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju? 4) Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang?.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh data dan informasi mengenai: 1) Perencanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang 2) Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang 3) Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang 4) Faktor yang mendukung dan menghambat pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju sebanyak 16 orang, dengan sumber data pendukung adalah pengelola dan instruktur pelatihan.
Hasil penelitian ini adalah dalam pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju ini, dilakukan kegiatan perencanaan pelatihan yang meliputi kegiatan identifikasi yang terkait dengan kebutuhan lembaga pelatihan dan identifikasi kebutuhan belajar peserta pelatihan. Selanjutnya dilakukan kegiatan pelaksanaan proses pelatihan dimana kurikulum yang dibuat mengacu pada tujuan dari pelatihan dan standar yang telah ditetapkan oleh IM Japan. Adapun evaluasi yang dilakukan di LPK Putra Maju ini meliputi evaluasi perencanaan pelatihan berupa penilaian terhadap program pelatihan yang akan disusun pada pelaksanaan pelatihan, evaluasi proses pelatihan yang dilakukan terhadap peserta, instruktur dan pengelola pelatihan dan evaluasi hasil pelatihan yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kompetensi yang meliputi aspek sikap maupun akademis dari peserta pelatihan.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
Management of the Pre-Recruitment Training Internship for Japan in Improving Competence of Training Participants (Study in LPK Putra Maju Lembang).
This study discusses the management of the pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang. The main focus of the study includes three things: 1) How do pre-recruitment training planning internship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang? 2) How does the implementation of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang 3) How to evaluate pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees LPK Putra Maju Lembang? 4) What are the factors that support and hinder the management of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in improving the competence of trainees in LPK Putra Maju Lembang.
The purpose of this study is to obtain data and information on: 1) pre-recruitment training Planning to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang 2) The pre-recruitment training to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang 3) evaluation of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang 4) factors that support and hinder the management of pre-recruitment training apprenticeship to Japan in increasing trainee competence in LPK Putra Maju Lembang.
The method used in this research is descriptive method with a quantitative approach. Data collection techniques used were questionnaires, interviews, observation, and documentation. The population in this study were participants in the pre-recruitment training apprenticeship to Japan in LPK Putra Maju Lembang many as 16 people, with supporting data source is the manager and instructor training.
The results of this study are in the management of the pre-recruitment training apprenticeship to Japan in LPK Putra Maju Lembang, conducted training planning activities that include activities related to the identification of needs and identification of training institutions of learning needs of participants. Furthermore, activities in which the training curriculum implementation processes that are created with the purpose of training and standards set by the IM Japan. The evaluation conducted in this LPK Putra Maju Lembang includes evaluating a training plan is an assessment of the training program will be organized on the implementation of the training, evaluation of training process conducted for participants, instructors and training managers and training evaluation was conducted to determine competency improvement which includes
aspects and academic attitudes of the trainee.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
iv
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ………. 6
C. Tujuan Penelitian ……….. 8
D. Manfaat Penelitian ……… 8
E. Struktur Organisasi Skripsi ……… 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pelatihan dalam PLS..…………...……….
1. Pengertian Pelatihan ……….
2. Tujuan Pelatihan ………...
3. Prinsip-prinsip Pelatihan ………..………
4. Pelatihan dalam Pendidikan Luar Sekolah ………...
10 10 13 16 21
B. Pengelolaan Pelatihan dalam PLS …..………...……….
1. Pengertian Pengelolaan Pelatihan ………
2. Fungsi Pengelolaan Pelatihan ……….
a. Perencanaan Pelatihan ……….…………
b. Pelaksanaan Proses Pelatihan ………..………
c. Evaluasi pada Pelatihan ……….…….……….
v
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Karakteristik dalam Kompetensi ………. 44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ..………
1. Lokasi Penelitian ……….
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum LPK Putra Maju………...
1. Lokasi LPK Putra Maju ………
2. Latar Belakang LPK Putra Maju ………..
3. Tujuan LPK Putra Maju ………...
4. Sasaran Pelatihan di LPK Putra Maju ………..
5. Jadwal Kegiatan Program Pelatihan di LPK Putra maju………….
B. Identitas Responden ……….
C. Pengolahan dan Analisis Data ………
vi
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang di LPK Putra Maju ………...
D. Pembahasan Hasil Penelitian ………..
1. Bagaimana Perencanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. 2. Bagaimana Pelaksanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke
Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. 3. Bagaimana Evaluasi Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang
dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju………. 4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat Pengelolaan
Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju……….
1
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada zaman era globasasi sekarang ini usaha pemenuhan kebutuhan hidup
manusia tidak terlepas dari dunia pekerjaan. Kebutuhan ekonomi menjadi prioritas
setiap individu untuk dapat hidup berkecukupan serta sejahtera dalam menjalani
kehidupannya. Dalam usaha pemenuhanya, tentu saja tiap individu dituntut untuk
mencari suatu mata pencaharian sebagai usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal
ini didukung penuh oleh Negara sebagaimana tercatat pada di UUD pasal 27 ayat 2
yaitu mengenai hak dan kewajiban setiap warga negara yaitu : “Tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.”
Di Indonesia yang notabene mempunyai jumlah penduduk yang cukup padat
ini, salah satu masalah yang dihadapi yaitu sulitnya mencari lahan pekerjaan.
Menurut Kementrian PPN / Bappenas, sampai dengan Agustus tahun 2012 tercatat
sejumlah 7.240.000 jiwa angka pengangguran yang terdapat di Indonesia. Sempitnya
lahan pekerjaan di negeri sendiri menjadi faktor utama tingginya angka pengangguran
di Indonesia. Hal ini pun memicu para pencari kerja untuk dapat mencari dan
memperoleh pekerjaan tidak hanya di negeri sendiri, melainkan menjadi tenaga kerja
di luar negeri. Kondisi ini didukung oleh lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
para pencari kerja untuk dapat memperoleh pekerjaan di luar negeri sebagai tenaga
kerja luar negeri atau tenaga kerja Indonesia (TKI). Selain itu, para calon tenaga kerja
luar negeri inipun harus mempunyai kompetensi dan kualitas SDM yang bersaing,
diantaranya ilmu pengetahuan, keterampilan kerja, etos kerja serta wawasan dan
pengalaman yang mumpuni.
Australian National Training Authority (ANTA, 2003) menyatakan bahwa
keterampilan employbilitas serta kompetensi kerja seorang tenaga kerja khususnya
tenaga kerja luar negeri, yaitu diantaranya : 1) keterampilan dasar yang meliputi
kemampuan membaca, menulis dan berhitung; 2) keterampilan interpersonal yang
meliputi kemampuan komunikasi dan kerjasama tim; 3) atribut diri yang meliputi
kemampuan belajar dan bagaimana menghadapi perubahan yang terjadi di
masyarakat.
Dalam pemenuhan kompetensi dan kualitas SDM para calon tenaga kerja luar
negeri ini, dibutuhkan suatu proses pendidikan dan pelatihan baik yang
diselenggarakan oleh lembaga penyalur tenaga kerja pemerintah maupun swasta.
Usaha memberikan kompetensi pelatihan kepada calon tenaga kerja dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dapat dilakukan melalui pendidikan
non formal, seperti definisi yang dikemukakan oleh Philip H. Combs dalam Joesoef
(1986: 50) menyatakan bahwa :
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
bagian dari suatu kegiatan yang luas yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan belajar.
Sebagaimana yang dikemukakan diatas, proses pendidikan dan pelatihan bagi
calon tenaga kerja ini bermaksud untuk mencetak tenaga kerja yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhan mereka dalam menghadapi tantangan kerja yang akan mereka
hadapi di luar negeri. Sebagian besar, masalah yang muncul terhadap TKI diluar
negeri adalah pada pelatihan yang tidak sempurna. Akibat pelatihan terhadap TKI
yang tidak sempurna ini, banyak menimbulkan masalah diluar negeri. Sehingga
diperlukan pelatihan yang dapat memenuhi kriteria sebagai tempat pelatihan tenaga
kerja Indonesia luar negeri.
Pentingnya pelatihan dan pengembangan SDM bagi calon tenaga kerja luar
negeri ini, tentunya sangat berpengaruh pada kompetensi kerja mereka dalam usaha
pemenuhan kebutuhan hidupnya kelak, seperti yang dikemukakan oleh Payaman
Simanjuntak (2005), mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM
(human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan
dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai.
Keberhasilan pelatihan pun bergantung pada pengelolaan pelatihan yang baik.
Pengelolaan program pelatihan atau manajemen pelatihan identik dengan manajemen
proyek atau pada istilah lain sama dengan mengelola proyek. Definisi dari
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
daya manusia dan sumber daya lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan tertentu (Hasibuan, 2003).
LPK Putra Maju adalah salah satu lembaga pelatihan serta kursus yang
bergerak dibidang pengembangan keterampilani kerja bagi calon tenaga kerja luar
negeri khususnya ke Jepang. Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh LPK Putra
Maju, pelaksanaan pelatihan yang ditujukan bagi para calon tenaga kerja ke Jepang
ini bermaksud untuk membekali peserta pelatihannya dalam menempuh masa
perekrutan tenaga kerja yang diselenggarakan oleh Kemenakertrans Republik
Indonesia untuk dapat disalurkan menjadi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di
Jepang. Selain itu, LPK Putra Maju ini bekerjasama dengan IMM Japan / IM Japan
dalam menyalurkan peserta pelatihan yang sudah siap dipekerjakan di
perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.
Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ini tentu saja harus sesuai dengan apa
saja kebutuhan para peserta pelatihan dalam menempuh masa perekrutan tenaga kerja
nantinya. Selain itu, fasilitas pelatihan yang lengkap dan tenaga pelatih yang
berkompeten menjadi salah satu keunggulan LPK Putra Maju untuk dapat mencapai
keberhasilan tujuan pelatihan pra rekrutmen ini.
Adapun beberapa materi pokok pelatihan yang diajarkan diantaranya seperti
bahasa, budaya, fisik, matematika, serta bimbingan sikap, mental, kedisplinan dan
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang telah disesuaikan menjadi jaminan LPK Putra Maju untuk dapat memenuhi
tujuan pelatihan yang diikuti peserta, apabila ada peserta yang masih belum
berkompeten di akhir pelaksanaan pelatihan, LPK Putra Maju siap menjamin untuk
memberikan proses pelatihan tambahan bagi peserta yang belum berkompeten ini
sampai mereka dapat lulus dan mempunyai kompetensi sesuai dengan tujuan proses
pelatihan.
Pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini, tentu saja menjadi salah satu
bidang kajian dalam Pendidikan Luar Sekolah (PLS) khususnya bidang pendidikan
dan pelatihan diluar sistem dan proses pendidikan formal yang berperan penting
dalam usaha pemenuhan kualitas SDM dan pendidikan bagi masyarakat. Pelatihan
pra rekrutmen ini diharapkan menjadi suatu referensi dalam dunia Pendidikan Luar
Sekolah (PLS) khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan yang selanjutnya dapat
dikembangkan menjadi suatu model pelatihan yang efektif dalam prosesnya
mengembangkan keterampilan kerja para peserta pelatihanya yang akan menjadi
tenaga kerja di luar negeri atau tenaga kerja Indonesia (TKI).
Dari apa yang dipaparkan diatas, maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai
bagaimana pengelolaan dan pelaksanaan pembelajaran pada pelatihan pra rekrutmen
bagi tenaga kerja magang ke Jepang yang diselenggarakan oleh LPK Putra Maju
dalam meningkatkan keterampilan kerja para peserta pelatihannya sebagai suatu
penelitian yang lebih lanjut mengenai studi deskriptif pelatihan yang dilakukan oleh
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Maka dari itu, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas,
peneliti tertarik untuk melakukan studi deskriptif dengan mengangkat judul penelitian
“Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan
Kompetensi Peserta Pelatihan”.
B.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Melihat latar belakang diatas, maka penulis akan memaparkan beberapa hasil
identifikasi sebagai berikut:
1. Ketatnya persaingan dalam mengikuti masa perekrutan tenaga kerja yang
dilakukan oleh IM Japan untuk dapat ditempatkan sebagai tenaga kerja di
perusahaan di Jepang. Sehingga diperlukan pengelolaan dan pelaksanaan pada
pelatihan yang dapat memenuhi kriteria sebagai tempat pelatihan calon tenaga
kerja ke Jepang yang mencetak lulusan peserta pelatihan yang berkompeten
dalam mengikuti masa perekrutan tenaga kerja.
2. Standar persyaratan yang ditetapkan oleh IM Japan, mewajibkan para calon
tenaga kerja yang mengikuti masa perekrutan tenaga kerja ke Jepang untuk dapat
memenuhi persyaratan mulai dari kompetensi dalam bidang pengetahuan bahasa
Jepang, budaya Jepang, matematika dan kriteria fisik yang memenuhi standar
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Pengelolaan dan pelaksanaan pelatihan yang tidak sempurna bagi peserta
pelatihan banyak menimbulkan gugurnya calon tenaga kerja pada masa
perekrutan yang dilakukan oleh IM Japan.
4. Kurikulum pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dibuat oleh pengelola dan
instruktur pelatihan dengan mengacu pada tujuan pelatihan, karena kegiatan
pelatihan disesuaikan pada kebutuhan peserta pelatihan untuk dapat memenuhi
kompetensi yang dipersyaratkan dalam mengikuti masa perekrutan oleh IM
Japan.
5. LPK Putra Maju sebagai salah satu lembaga pelatihan pra rekrutmen bagi calon
tenaga kerja ke Jepang, menjadi salah satu tempat pelatihan untuk
mengembangkan kompetensi para calon tenaga kerja ke Jepang.
Berdasarkan pemaparan identifikasi masalah diatas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen
Magang ke Jepang dalam meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan di LPK Putra
Maju Lembang?”
Dari perumusan masalah tersebut, untuk memperjelas lingkup penelitian,
peneliti merumuskan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam
meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju?
2. Bagaimana pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Bagaimana evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam
meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju?
4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pada pelatihan
pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta
pelatihan di LPK Putra Maju Lembang?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai:
1. Perencanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi
peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.
2. Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi
peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.
3. Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan
kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.
4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pelatihan pra
rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan
di LPK Putra Maju Lembang.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Manfaat secara konseptual teoritis
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pendidikan,
khususnya dalam pengembangan model pendidikan dan pelatihan.
2. Manfaat Praktis (Operasional)
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
serta pengembangan pola pikir peneliti khususnya dalam bidang pendidikan dan
pelatihan sebagai salah satu kajian Pendidikan Luar Sekolah (PLS).
b. Sebagai bahan masukan bagi para praktisi, khususnya pemerintah dan pengelola
dalam menyelenggarakan atau mengelola program-program pelatihan bagi calon
tenaga kerja luar negeri.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka
peneliti membagi pokok-pokok pembahasan mengenai isi serta materi yang terdiri
dari :
1. BAB I Pendahuluan terdiri dari (1) Latar belakang penelitian masalah, (2) Identifikasi masalah dan perumusan, (3) Tujuan Penulisan penelitian, (4)
Manfaat penelitian, (5) Struktur organisasi skripsi
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. BAB III Metode Penelitian terdiri dari (1) Lokasi dan Subjek Penelitian, (2) Desain Penelitian, (3) Metode Penelitian, (4) Definisi Operasional, (5) Instrumen
Penelitian, (6) Proses Pengembangan Instrumen, (7) Teknik Pengumpulan Data,
(8) Analisis Data.
4. BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian terdiri dari (1) Gambaran umum lokasi penelitian, (2) Identitas Responden, (3) Pengolahan dan Analisis data (4)
Pembahasan hasil penelitian.
46
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penelitian dari penelitian ini dilakukan di Lembaga Kursus dan
Pelatihan Putra Maju yang berlokasi di Jalan Grand Hotel Lembang, Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat. Lokasi penelitian dipilih peneliti karena
merupakan salah satu lembaga yang bergerak dibidang pelatihan khususnya bagi para
calon tenaga kerja Indonesia dalam mengembangkan kompetensi yang harus mereka
miliki dalam bekerja di Jepang. Selain itu alasan peneliti memilih lokasi penelitian ini
adalah peneliti tertarik untuk meneliti mengenai pengelolaan pada pelatihan sesuai
dengan objek kajian penelitian yang peneliti ambil, yaitu tentang pengelolaan pada
pelatihan dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LKP Putra Maju.
2. Populasi
Menurut Sugiyono (2011:61) populasi adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.”
Sedangkan menurut Zuriah (2006 : 116) populasi adalah “seluruh data yang
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
demikian populasi itu berhubungan dengan data, sehingga setiap peserta dalam
pelatihan memberikan suatu data.
Banyaknya jumlah peserta pelatihan sama dengan jumlah populasi, peserta
pelatihan dalam penelitian ini adalah pencari kerja yang standar pendidikannya
dimulai dari SMK/SMA atau Sarjana. Oleh karena itu, yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra
Maju dengan jumlah 16 orng peserta.
3. Sampel
Menurut Sugiyono (2011 : 62) sampel adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Adapun Zuriah (2006 : 119) berpendapat
bahwa “sampel didefinisikan sebagai baian dari populasi, sebagai contoh yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi sampel penelitian ini yaitu
seluruh peserta pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju yang berjumlah
16 orang. Selain itu, data yang peneliti butuhkan juga dari pihak pengelola lembaga
dan instruktur pada pelatihan dengan menggunakan metode wawancara sebagai
pelengkap data untuk melakukan penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk
mengungkap data tentang pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang
dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Desain penelitian adalah rancangan atau alur dari pelaksanaan penelitian
yang akan dilaksanakan. Desain penelitian itu dimulai dari permasalahan. Namun,
berdasarkan hasil observasi awal yang diteliti bahwa permasalahan yang ditemukan
ada yang bersifat positif dan negative, sehingga terdapat kesenjangan antara keadaan
yang diharapkan dengan keadaan sebenarnya. Untuk mengatasi kesenjangan dalam
penelitian ini, maka peneliti mencari teori yang sesuai untuk memecahkan
permasalaha melalui penelitian dan mencari tahu mengenai penyebab dari kondisi
permasalahan tersebut.
Desain penelitian dimulai dari permasalahan yang bersifat positif maupun
negatif yang terjadi pada pengelolaan pelatihan di LPK Putra Maju. Kemudian
penelitian ditunjang oleh teori-teori mengenai konsep pelatihan, konsep pengelolaan
pelatihan dan konsep kompetensi. Teori-teori tersebut digunakan dalam penelitian ini
karena penyelenggaraan pelatihan dengan mengacu pada pengelolaan pelatihan pra
rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju. Selanjutnya, permasalahan yang
ada dirumuskan menjadi suatu rumusan masalah.
Data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data
observasi, wawancara, dan angket atau kuesioner untuk peserta pelatihan dan
pengelola serta instruktur. Angket digunakan karena jumlah responden yang besar
sedangkan wawancara dilakukan untuk pengelola dan instruktur pelatihan karena
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis data dan
pengolahan data terlebih dahulu, kemudian dilakukan analisa dan intepretasi data
menggunakan tehnik prosentase guna mengetahui persepsi dari responden mengena
pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang.
Teknik tersebut digunakan untuk mengetahui besar kecilnya frekuensi dari
setiap alternative jawaban. Kemudian hasil wawancara dan observasi dideskripsikan
sebagai data pendukung dari hasil prosentase pada responden peserta pelatihan
tersebut. Adapun bila digambarkan dalam sebuah bagan menjadi seperti dibawah ini :
Permasalahan
Positif : Kurikulum Pelatihan yang disesuaikan dengan standar IM Japan Negatif : Pengelolaan dan pelaksanaan pelatihan bagi yang tidak sempurna menimbulkan gugurnya calon tenaga kerja pada masa perekrutan tenaga kerja.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gambar 3.1 Desain Penelitian C. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu metode yang akan
digunakan, dengan menentukan metode penelitian maka akan memandu seorang
peneliti dalam menentukan langkah-langkah atau urutan-urutan yang harus dilakukan
dalam penelitiannya. “Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik
untuk mencapai sesuatu maksud” (Purwadarminta dalam Sudjana, 2005: 7).
Sedangkan penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui
penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan
masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh
pemecahannya” (Ali, 1992).
Dari pengertian mengenai metode dan penelitian, dapat disimpulkan bahwa
metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan data dari
subjek penelitian. Sebagaimana menurut Arikunto (2006: 160), bahwa “Metode
penelitian yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan kesesuaian dengan tujuan penelitian, maka penelitian yang diambil oleh penulis
adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Metode yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah metode
deskriptif. Metode penelitian deskriptif dipergunakan untuk berupaya memecahkan
atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang, dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi dan
analisis/pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama
untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam suatu
deskripsi situasi.
Adapun dalam pengolahan data peneliti menggunakan teknik analisis data
statistic deskriptif. Menurut Sugiono (2008 : 147) sebagai berikut :
Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif karena dalam penelitian
ini teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket cara pengolahanya
dengan perhitungan prosentase. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti
tidak hanya menggunakan angket, adapula wawancara dan observasi untuk
mengetahui pengelolaan pelatihan dari mulai perencanaan, pelaksanaan hingga
evaluasi.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Pengelolaan
Pengelolaan merupakan serangkaian kegiatan yang terencana
diselenggarakan oleh seseorang atau lebih, dalam suatu kelompok atau
organisasi/lembaga, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan
perencanaan yang dirumuskan. Pengelolaan pada penelitian ini bermaksud untuk
mengungkap bagaimana pengelolaan yang dilakukan di LPK Putra Maju Lembang
yang terdiri dari beberapa tahap pengelolaan yaitu mulai dari perencanaan,
pelaksanaan serta evaluasi yang dilakukan oleh LPK Putra Maju khususnya dalam
mengelola pelatihan.
2. Pelatihan
Pelatihan adalah proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara
dan prosedur yang sistematis dan terorganisir. Mills (1973) mendefisikan bahwa
pelatihan yang dibarengi dengan penuh pengertian merupakan pendidikan lanjutan
dan menjadi dasar yang lebih luas sehingga pekerja akan menjadi lebih terampil,
lebih bahagia dalam pekerjaanya itu dan akan membuat dirinya sadar terhadap
kesempatan-kesempatan untuk mencapai kemajuan atau bahkan untuk merubah
latihanya sesuai dengan yang diinginkanya. Pelatihan pada penelitian ini adalah
sebagai bidang kajian yang diambil sebagai salah satu wadah untuk meneliti suatu
pengelolaan lewat LPK Putra Maju sebagai suatu lembaga pelatihan.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pelatihan Pra rekrutmen magang ke Jepang yaitu proses pelatihan bagi para
calon tenaga kerja luar negeri khususnya ke Jepang dalam rangka meningkatkan
kompetensi serta keterampilan kerja dalam menghadapi massa perekrutan tenaga
kerja yang dilakukan oleh lembaga penyalur tenaga kerja dari pihak pemerintah
maupun swasta.
4. Kompetensi
Kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan, kemampuan atau karakteristik
kepribadian seseorang yang secara langsung mempengaruhi kinerjanya. Kompetensi
pada penelitian ini mengarah pada kemampuan peserta pelatihan yang telah diberikan
di LPK Putra Maju berupa keterampilan, motivasi dan pembentukan kepribadian
yang selanjutnya dapat dimiliki sebagai kompetensi para peserta pelatihan dalam
memenuhi tujuannya dalam mengikuti pelatihan.
5. LPK Putra Maju
LPK Putra Maju adalah suatu lembaga pendidikan dan pelatihan dibidang
pengembangan kompetensi para calon tenaga kerja luar negeri khususnya ke Jepang
yang bekerjasama dengan Kemenakertrans Republik Indonesia dan IMM / IM Jepang
dalam menyalurkan tenaga kerja asal Indonesia
E. Instrumen Penelitian 1. Jenis Instrumen
Dalam penelitian deskriptif, peneliti akan mengguanakan instrument untuk
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang
diamati.”.
Dalam penelitian deskriptif peneliti akan menggunakan instrument untuk
mengukur gejala-gejala, fakta-fakta secara sistematis dan akurat. Dengan demikian
instrument yang digunakan dalam penelitian tergantung banyaknya pertanyaan
penelitian sebaga acuan untuk diteliti.
Berikut instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian
ini diantaranya:
1.Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana terjadinya
komunikasi secara verbal antara pewawancara atau peneliti dengan subjek
pewawancara. Sejalan dengan pengertian diatas, dapat diperjelas bahwa wawancara
atau interview yaitu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang
berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu (Kartini Kartono,
1998: 187).
Disini peneliti mewawancarai subjek penelitian yaitu pengelola termasuk
pimpinan yayasan dan tenaga pengajar atau instruktur pelatihan untuk mengetahui
bagaimana pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju. Dilakukanya wawancara
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kegiatan pelatihan, apa yang telah diusahakan oleh pihak pengelola lembaga atau
yayasan dalam melakukan pengelolaan pelatihan mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelatihan di LPK Putra Maju.
2. Observasi
Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 1996: 158).
Selain melakukan wawancara, peneliti juga mengobservasi sebagai fakta
dilapangan saat mendapatkan informasi dan memperkuat data yang diperoleh
mengenai pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju dalam meningkatkan
kompetensi peserta pelatihannya. Ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara
langsung mengenai pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola di LPK Putra Maju.
3. Angket atau Kuesioner
Angket dipilih untuk mengungkap hal-hal yang bersifat rahasia, pengguanaan
angket dilakukan agar lebih efisien dalam mengumpulkan data yang diinginkan.
Zuriah (2006 : 182) mengemukakan kuesioner atau angket adalah “ suatu alat
pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk
dijawab responden.
Adapun menurut Sugiyono (2011 : 199) kuesioner adalah “ teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam penelitian ini angket berupa pertanyaan atau pernyataan yang
disesuaikan dengan focus penelitian yaitu mengenai pengelolaan pada pelatihan pra
rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan. Angket disebar pada peserta pelatihan pra
rekrutmen magang ke Jepang karena jumlahnya yang besar sebanyak 16 orang.
4. Dokumentasi
Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain :
a. Bentuk instrument tes awal dan akhir pelatihan
b. Jumlah identitas pada peserta pelatihan
c. Hasil pelatihan berupa rekapitulasi nilai peserta pelatihan
d. Dokumen lainya yang berhubungan dengan pengelolaan pelatihan
2. Penyusunan Instrumen
Penelitian ini melalui beberapa tahapan dalam penyusunan instrument sebagai
berikut :
a. Penyusunan kisi-kisi isntrumen
Penyusunan kisi-kisi dilakukan secara relevan dan sistematis, kisi-kisi
instrument yaitu pedoman peneiti untuk diajukan sebagai pemecah masalah, yang
menjadi acuan dalam penyususnan adalah aspek-aspek dan indicator-indikator yang
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Revisi instrument penelitian
Maksud dari revisi instrument penelitian ini adalah memperbaiki dan
menyempurnakan instrument yang telah dibuat sebelumnya seperti angket, pedoman
wawancara dan pedoman observasi, dengan saran-saran yang telah diberikan oleh
dosen pembimbing.
c. Memperbanyak instrument penelitian
Dalam melakukan penelitian, instrument yang telah penulis sempurnakan
diperbanyak sesuai dengan sampel penelitian.
d. Menyebar unstrumen penelitian
Setelah instrument diperbanyak, maka langkah selanjutnya adalah
membagikan instrument tersebut pada jumlah responden yang telah ditetapkan yaitu
data para peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.
F. Teknik Pengumpulan Data
Keberhasilan penelitian sebagian besar tergantung pada teknik-teknik
pengumpulan data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2008:224),
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam Bungin (2007: 107), dikatakan bahwa metode pengumpulan data
kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan
teknik analisis data adalah wawancara secara mendalam, observasi partisipasi, bahan
dokumenter, studi pustaka serta metode-metode baru seperti bahan visual dan metode
penelusuran internet. Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan dan informasi yang
dapat dipercaya.
Untuk memperoleh data seperti prosedur-prosedur, alat-alat serta kegiatan
nyata, penulis menentukan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:
Sugiyono (2008: 137) mengemukakan, bahwa “Sumber data dapat
menggunakan dua sumber, yaitu data primer dan data skunder”. Data primer meliputi
wawancara, observasi, angket, dan dokumentasi. Sedangkan data skunder meliputi
company profil dan studi kepustakaan. Mengacu kepada pendapat tersebut, penulis
menentukan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2008: 139). Untuk mendapatkan hasil data primer penulis
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, seperti:
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dimana terjadinya
komunikasi secara verbal antara pewawancara/peneliti dengan subjek pewawancara.
Sejalan dengan pengertian tersebut, dapat diperjelas bahwa wawancara atau interview
yaitu percakapan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang berhadapan
secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu (Kartini Kartono, 1998: 187).
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada peserta pelatihan
yang sedang menjalani pelatihan, pengelola termasuk pimpinan yayasan dan tenaga
pengajar untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra
Maju. Dilakukanya wawancara agar mengetahui secara mendalam apa yang diterima
oleh peserta pelatihan dalam kegiatan pelatihan, apa yang telah diusahakan oleh pihak
pengelola lembaga atau yayasan dalam melakukan pengelolaan pelatihan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelatihan di LPK Putra Maju.
b. Observasi
Observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian (Margono, 1996: 158). Observasi
analisis dokumen dilaksanakan selama penulis melakukan penelitian mengenai
pengelolaan pada pelatihan yang di LPK Putra Maju dalam meningkatkan kompetensi
peserta pelatihannya. Ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara langsung
mengenai pengelolaan yang dilakukan oleh pengelola di LPK Putra Maju.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Angket dipilih untuk mengungkap hal-hal yang bersifat rahasia, pengguanaan
angket dilakukan agar lebih efisien dalam mengumpulkan data yang diinginkan.
Zuriah (2006 : 182) mengemukakan kuesioner atau angket adalah “ suatu alat
pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk
dijawab secara tertulis pula oleh responden.”
Adapun menurut Sugiyono (2011 : 199) kuesioner adalah “ teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab”.
Angket disebar pada peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang
karena jumlahnya yang besar sebanyak 16 orang.
2. Data Skunder
Data skunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data misalnya melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2008).
a. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 206) mengemukakan “bahwa metode
dokumentasi mencari data mengenai hal-hal atau variable yag berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda dan
sebagainya”.
Studi dokumentasi ini digunakan penulis untuk mengumpulkan data yang
sudah tersedia dalam catatan dokemen dengan tujuan untuk memperoleh data tertulis
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menelaah, mengkaji berbagai dokemen yang sekiranya berhubungan dengan
permasalahan yang sedang diteliti. Dokumen yang menjadi salah satu sumber
pengumpulan data berupa foto, profil, dan data warga belajar serta
mendokumentasikan kegiatan pengelolaan pada pelatihan di LPK Putra Maju
Lembang.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari
suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari masalah dan bidang yang akan diteliti
dapat ditemukan dengan melakukan studi kepustakaan. Selain itu seorang peneliti
dapat memperoleh informasi tentang penelitian-penelitian sejenis atau yang ada
kaitannya dengan penelitiannya, dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti dapat memanfaatkan
semua informasi dan pemikiran-pemikiran yang relevan dengan penelitiannya.
Menurut Subino (1982) mengemukakan:
Studi Kepustakaan untuk mendapatkan teori-teori, konsep-konsep, sebagai bahan pertimbangan, penguatan atau penolakan terhadap temuan hasil penelitian dan untuk mengambil beberapa kesimpulan, literatur dan buku-buku yang dikaji dalam studi kepustakaan yang berkaitan langsung dengan permasalahan penelitian.
Studi kepustakaan yang digunakan oleh penulis untuk memperoleh konsep
dan teori-teori sebagai dasar pemikiran dan bahan acuan bagi penulis didalam
penelitian yang dilakukan melalui buku-buku, majalah, maupun tulisan-tulisan yang
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adapun teori-teori yang diperoleh penulis dengan menggunakan teknik studi
kepustakaan ini, diantaranya yaitu membahas mengenai konsep dan teori: 1) Konsep
Pelatihan dalam PLS, 2) Pengelolaan Pelatihan dalam PLS, 3) Konsep Perencanaan
pada Pelatihan, 4) Konsep Pelaksanaan pada Pelatihan, 5) Evaluasi pada Pelatihan, 6)
Konsep Kompetensi.
G. Analisis Data 1. Pengolahan Data a. Reduksi Data
Langkah reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap pertama, yaitu
melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan dan meringkas data. Tahap
kedua, peneliti menyusun catatan-catatan mengenai pengelolaan program pelatihan
pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang, termasuk yang
berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti dapat menentukan
tema, kelompok-kelompok, dan pola-pola data.
b. Penyajian Data
Melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan data, yakni menjalin
(kelompok) data yang satu dengan (kelompok data yang lain sehingga seluruh data
yang dianalisis benar-benar dalam satu kesatuan. Tujuan dari penyajian data adalah
untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Oleh karena itu, sajiannya
harus tertata secara apik. Penyajian data juga berupa bagian dari analisis, bahkan
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada penelitian ini yaitu menyatukan data hasil wawancara, angket,
observasi, dokumentasi mengenai pengelolaan pada pelatihan Pra rekrutmen Magang
ke Jepang yang dilakukan di LPK Putra Maju dalam meningkatkan kompetensi
peserta pelatihanya.
c. Tabulasi Data
Data yang diperoleh dari angket yang telah disebar kepada responden,
kemudian ditabulasikan atau dituang dalam bentuk tabel supaya dapat diketahui
frekuensi dari masing-masing alternative jawaban. Selain itu, untuk mempermudah
ketika membandingkan antara jumlah jawaban yang satu dengan jawaban yang
lainya. Kemudian data dari hasil wawancara dan observasi ditulis dalam kalimat
sebagai data penguat angket.
d. Penarikan Kesimpulan
Peneliti pada dasarnya mengimplementasikan prinsip induktif dengan
mempertimbangkan pola-pola data yang ada dan atau kecenderungan dari display
data yang telah dibuat. Ada kalanya kesimpulan telah tergambar sejak awal, namun
kesimpulan akhir tidak pernah dapat dirumuskan secara memadai tanpa peneliti
menyelesaikan seluruh data yang ada.
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Analisa dan intepretasi atau penafsiran tentang arti data tersebut sebagai cara
mengolah suatu data dalam angket dengan mengguanakan teknik prosentasi.
Pedoman perhitungan prosentase yaitu :
a. Membuat tabel dengan kolom-kolom nomor, alternative jawaban, frekuensi
jawaban dan prosentasenya;
b. Mencari frekuensi jawaban dengan cara menjumlahkan tallynya dari setiap
alternative jawaban;
c. Mencari frekuensi keseluruhan dengan jalan menjumlahkan frekuensi-frekuensi
dari setiap alternative jawaban;
d. Mencari perhitungan prosentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
x 100%
Keterangan :
P = Besar persentase yang dicari
F = Frekuensi dari setiap alternative jawaban yang dipilih responden atas item
yang diajukan
N = Jumlah sampel penelitian
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e. Untuk memudahkan analisis dan intepretasi dari hasil tersebut, maka perolehan
persentase ditafsirkan ke dalam kategori sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kategori Penafsiran Skor Instrumen Penelitian
Rentang Kategori
0 % Tak seorangpun
1 % - 24 % Sebagian kecil 25 % -4 9% Kurang dari setengahnya
50 % Setengahnya
51 % - 74 % Lebih dari setengahnya 75 % - 99 % Sebagian besar
100 % Seluruhnya
Sumber: Hestriani (2006 :43)
Dalam mempermudah menafsirkan data penelitian berpedoman pada
perhitungan tersebut, sehingga setiap jawaban yang diperoleh dapat diketahui
prosentasenya. Selain itu, dapat dilakukan penafsiran dengan membandingkan
frekuensi data prosentasenya dari jawaban yang telah diberikan responden,
selanjutnya hasilnya di analisis berdasarkan konsep maupun hasil temuan yang ada
dan relevan dengan penelitian ini.
Kemudian analisis data selanjutnya dengan nilai tes awal dan nilai tes akhir
peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju dengan
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Menentukan jumlah skor dari kelompok responden;
b. Mencari rata-rata (mean) dengan menjumlahkan data seluruh individu yang ada
pada kelompok tersebut dengan rumus
:
̅
=
∑(Sugiono, 2012 :49)
c. Mencari perbedaan dan pertambahan (gain) dengan rumus :
(hasil akhir – hasil awal )
124
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara umum penelitian ini telah menggambarkan pengelolaan pelatihan pra
rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di
LPK Putra Maju Lembang. Pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang
di LPK Putra Maju dilakukan dari mulai perencanaan pelatihan, pelaksaan pelatihan,
hingga kegiatan evaluasi pelatihan dalam meningkatkan kompetensi peserta.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa pengelolaan pelatihan pra
rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju ini mendapatkan hasil yang positif,
yaitu terjadinya peningkatan pada kompetensi peserta meliputi aspek pengetahuan,
sikap dan keterampilan sesuai dengan tujuan dari pelatihan di LPK Putra Maju.
Adapun beberapa kesimpulan yang akan diapaparkan dalam beberapa poin
dari aspek pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang yang terjadi di
LPK Putra Maju :
1. Perencanaan Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang
Langkah awal perencanaan pelatihan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan fungsional organisasi dan identifikasi kebutuhan belajar peserta pelatihan.
Identifikasi kebutuhan struktural dan fungsional organisasi lembaga pelatihan yang
dilakukan di LPK Putra Maju secara umum mengenai tenaga pelatih atau instruktur,
tenaga administrasi dan tenaga pengelola. Identifikasi kebutuhan belajar yang
dilakukan oleh pihak lembaga dilakukan melalui wawancara sebagai analisis
kompetensi untuk mengetahui kompetensi dasar apa yang dimiliki peserta pelatihan
dan untuk mengetahui motivasi dan kebutuhan belajar pada setiap peserta pelatihan
pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.yang akan mengikuti pelatihan
pra rekrutmen magang ke Jepang.
Tujuan secara umum dari pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK
Putra Maju ini yaitu peserta diharapkan memiliki kompetensi mulai dari pengetahuan,
sikap kerja dan keterampilan agar dapat mudah terserap pada dunia kerja khususnya
di Jepang.
. Penyusunan program pelatihan disesuaikan dengan hasil identifikasi
kebutuhan pelatihan khususnya pada kebutuhan belajar peserta, namun komponen
dalam penyusunan program pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra
Maju ini lebih diprioritaskan adalah kurikulum, metode pelatihan dan silabus yang
nantinya tertuang dalam materi pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan.
Kegiatan rekrutmen peserta pelatihan dilaksanakan oleh pihak pengelola dan
instruktur di LPK Putra Maju ini untuk mengetahui kompetensi dasar dan pemenuhan
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pelatihan di LPK Putra maju ini menggunakan dua teknik yaitu teknik
pengklasifikasian persyaratan peserta pelatihan diantaranya mengenai usia, latar
belakang pendidikan, kondisi fisik peserta dan teknik wawancara secara langsung
yang tujuannya untuk mengetahui keseriusan, motivasi dan tujuan peserta yang
tujuanya untuk mengetahui kompetensi dasar yang dimiliki calon peserta pelatihan
dalam mengikuti pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju.
Pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini media sudah tersedia dari
tiap periode nya dan dapat bermanfaat setiap pelatihan berlangsung di LPK Putra
Maju. Media tersebut seperti infokus, whiteboard, modul pelatihan, alat fitness (olah
raga), meja, kursi dan media lainya yang disediakan apabila dibutuhkan pada saat
pelatihan berlangsung seperti ATK, kartu bergambar, slide, radio dan yang lainya
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang.
2. Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang
Dalam pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang materi
pelatihan dalam kurikulum dibuat oleh instruktur pelatihan yang mengacu pada
standar yang telah ditetapkan. Pada pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke
Jepang ini pun kurikulumnya disusun berdasarkan rencana jam pelatihan (RJP) lalu
pelatihan dilaksanakan sesuai dengan RJP. Materi pelatihan diantaranya seperti
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
telah disusun pun disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan di LPK Putra Maju
agar tujuan belajar peserta dapat tercapai.
Metode pelatihan yang digunakan dalam penyampaian kurikulum pada
pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini lebih menekan pada
metode praktek. Adapun metode lain yang digunakan seperti ceramah, diskusi dan
tanya jawab yang dilakukan untuk mempermudah peserta memahami materi yang
disampaikan pada proses pelatihan berlangsung.
Adapun media pelatihan yang disediakan oleh pihak lembaga bagi peserta
pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini diantaranya seperti modul pelatihan,
alat fitness (olah raga), ATK, pakaian olah raga dan media lainya yang dibutuhkan
sewaktu-waktu dalam proses pelaksanaan pelatihan berlangsung di LPK Putra Maju.
Waktu pelatihan yang dilaksanakan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke
Jepang di LPK Putra Maju termasuk pelatihan jangka pendek karena hanya
menggunakan waktu 220 jam, pada setiap pertemuanya memakan waktu 10 jam per
harinya, dengan jadwal pelatihan 2 jam untuk pelatihan fisik dan 8 jam untuk
pelatihan bahasa, budaya Jepang dan matematika yang dilakukan dari hari senin
sampai hari sabtu, dari pagi hingga sore hari selama dua bulan disesuaikan dengan
target penguasaan materi oleh peserta pelatihan dalam mencapai tujuan pelatihan.
Pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang minimal kualifikasi
pendidikan dari instrukturnya adalah D3 pada setiap bidang keahlian yang
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ada di LPK Putra Maju ada 5 orang yang terdiri atas instruktur bahasa Jepang,
instruktur budaya Jepang, instruktur matematika, instruktur olah raga, dan instruktur
khusus pada kegiatan bimbingan peserta pelatihan.
Peserta pelatihan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK
Putra Maju ini adalah pencari kerja atau masyarakat umum dengan kualifikasi
maksimal usianya adalah 27 tahun dengan minimal lulusan SMA/SMK/Sederajat,
Sarjana, tidak berkacamata, tidak buta warna, tidak bertato, dengan tinggi badan
minimal 160 cm dan berat badan minimal 50 kg.
Sarana umum di LPK Putra Maju ini mencakup ruang kelas, meja, kursi dan
ruang olah raga. whiteboard, infokus, buku pelajaran. Sedangkan sarana khusus mulai
dari alat-alat fitness atau olahraga serta fasilitas lain seperti pakaian olah raga, asrama
peserta,loker peserta dan sebagainya.
3. Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK Putra Maju Lembang
Pada evaluasi perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK
Putra ini, evaluasi perencanaan dilakukan sebagai kegiatan untuk menilai program
pelatihan yang layak dilaksanakan bagi peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke
Jepang. Evaluasi kemudian dibicarakan melalui rapat bersama instruktur pelatihan
serta staff lainya, kemudian diolah untuk pengambilan keputusan menjadi suatu
Fajar Adi Nugraha , 2013
Pengelolaan Pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang Ke Jepang Dalam Meningkatkan Kompetensi Peserta Pelatihan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tersebut disesuaikan pada kebutuhan belajar peserta pelatihan yang mengacu pada
tujuan pelatihan yang diselenggarakan di LPK Putra Maju.
Evaluasi proses pelatihan yang dilakukan di LPK Putra Maju ini dilakukan
terhadap peserta, instruktur dan pengelola pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang.
Evaluasi peserta yaitu diukur melalui tingkat pemahaman peserta pelatihan terhadap
materi yang disampaikan yang dibuktikan dari nilai teori dan praktek peserta sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan. Adapun kehadiran, kerjasama dan kedisplinan
dalam proses pelatihan dilihat langsung selama peserta mengikuti pelatihan.
Evaluasi pada instruktur pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK
Putra Maju dilihat dari kesesuaian instruktur dalam penyampaian materi, penggunaan
metode pelatihan, penggunaan media saat proses pelatihan berlangsung, kemampuan
berinteraksi dengan peserta pelatihan dan keterampilan dalam mengelola suatu kelas.
Evaluasi terhadap pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang di LPK
Putra Maju dilakukan dengan cara rapat yang dilakukan secara rutin yang dilakukan
oleh pengelola dan instruktur bahwa evaluasi pengelolaan pelatihan bertujuan agar
pelayanan yang dilaksanakan oleh lembaga dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan ketentuan dan tujuan pelatihan.
Evaluasi terhadap hasil pelatihan di LPK Putra Maju ini dilakukan untuk
mengetahui peningkatan berupa kompetensi yang meliputi aspek sikap maupun
akademis dari peserta pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang. Dalam pelatihan