Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA
PEMBELAJAR BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR DENGAN
MENGGUNAKAN DVD ERIN GA CHOUSEN! NIHONGO DEKIMASU
(Studi Kasus di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung
Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan
Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang
Oleh
GHYNA AMANDA PUTRI
0907133
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
MODEL PEMBELAJARAN
KETERAMPILAN BERBICARA PADA
PEMBELAJAR BAHASA JEPANG
TINGKAT DASAR DENGAN
MENGGUNAKAN DVD ERIN
GA
CHOUSEN! NIHONGO DEKIMASU
Oleh
Ghyna Amanda Putri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Ghyna Amanda Putri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Ghyna Amanda Putri, 2013
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
MODEL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA
PEMBELAJAR BAHASA JEPANG TINGKAT DASAR DENGAN
MENGGUNAKAN DVD ERIN GA CHOUSEN! NIHONGO DEKIMASU
(Studi Kasus di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung
Tahun Ajaran 2012/2013)
ABSTRAK
Skripsi ini meneliti tentang model pembelajaran keterampilan berbicara bahasa
Jepang menggunakan media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu pada
siswa ekstrakurikuler Japanese Club (JC) SMA Laboratorium Percontohan UPI.
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui perencanaan dan
penerapan model pembelajaran, (2) Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
dari model pembelajaran, (3) Untuk mengetahui tanggapan mengenai media yang
digunakan pada model pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah eksperimen kuasi dengan desain pre-test and post-test. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes
percakapan, angket, dan lembar observasi untuk mengamati aktivitas selama
kegiatan penelitian. Sedangkan pengolahan data menggunakan teknik analisis
statistik T-tes untuk penelitian eksperimen. Setelah perlakuan eksperimen
dilakukan, hasil perbandingan rata-rata nilai pre-test dan post-test mengalami
peningkatan dari nilai rata-rata 10,8 poin menjadi 14,9 poin. Kemudian dari hasil
T-test dengan nilai t hitung = 10,5 yang dibandingkan dengan tabel nilai t pada
taraf signifikansi 5% dan 10% dan derajat kebebasan (DB) = 11. Diketahui pada
taraf signigikansi 5%, nilai t tabel = 2,20, maka t hitung > t tabel (10,5 > 2,20).
Begitu pula dengan nilai t pada taraf signifikansi 10%, nilai t tabel = 3,11, maka t
hitung > t tabel (10,5 > 3,11). Maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak,
sementara Hk diterima atau disetujui. Jadi terdapat perbedaan yang signifikan
antara hasil belajar sebelum menggunakan media film Erin ga Chousen! Nihongo
Dekimasu dan sesudah menggunakan media.
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
A SPEAKING'S SKILL LEARNING MODEL IN BASIC LEVEL OF
JAPANESE LANGUAGE LEARNERS WITH ERIN GA CHOUSEN! NIHONGO
DEKIMASU'S DVD
(Case Study in Labcshool UPI Highschool Bandung School Year 2012/2013)
ABSTRAC
This minithesis research about Japanese speaking’s skill learning model with film
Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu as a media to Japanese Club (JC)
extracuricular in Labschool UPI Bandung students for grade X and XI. Purpose
for this research in order to (1) Know about how to concerted and practices this
learning model, (2) Know about affectation from this research in study result of
the students, (3) Know about students reaction and respons after study with film
media in this learning model. This minithesis research use quasi-experiment
method with pre-test and post-test design. The research’s technique use speaking
test, questionnaire, and observation while the research activity go on. For the data
analysis, used T-tes statistic analysis technique for the experiment research. After
the experiment activity, a comparison average result in pre-test and post-test point
show the a raising from 10.8 point to 14.9 point. Then the result from T-test with t
point = 10.5, comparisoned with T table poin in 5% significance degree and 10%,
and degree of freedom (DB) = 11. In 5% significance degree, t table = 2.20, then
the t noun > t table (10.5 > 2,20). The same with 10% signidiance degree, t table =
3.11 then the t nou > t table (10.5 > 3.11). Based of the result of comparation, H0
was rejected, and Hk was accepted, so the conclution there is a difference
significance between a study result before experiment and after experiment in
Japanese speaking’s skill with film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu as a
media.
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
エ
ン
朝鮮!日本語
ま
DVD
初級日本語
学習者
会話スキ
授業モ
2012/2013 年度 SMA Labschool UPI 生徒 対 ケーススタ
抽象化
こ 論文 エ ン 朝鮮!日本語 ま DVD 日本語 会話ス
キ 授業モ を研究さ た ンプ SMA Labschool UPI 生徒
対さ い 研究 目的 こ 授業モ 計画 実施を知っ い
実験 影響を知っ い そ 実験 参加者 こ モ 応答を
知っ い ため あ 本研究 方法 準実験 pre-test and post test
ンを使っ いた Pre-test 結果 実験前 スキ こ をわ
っ こ 結果 評価 こ Post-test 結果 増加 見
こ あ 結果 計算 T得点 .5ポ ン そ
自由度 db あ こ T得点 5% % 有意水準
T標 比べ い 5% T標 . ポ ン T得点 .5ポ
ン . .5 こ T得点 T標 大 い出あ
そ % 有意水準 T標 . ポ ン こ T得点
T 標 大 い あ 結 論 エ ン 朝 鮮 ! 日 本 語 ま !
DVD 会話スキ 授業モ 話 スキ を 向 上
こう う
させ こ
特 Japanese Club (JC) SMA Labschool UPI 学生たち あ
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR...iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Tinjauan Pustaka ... 5
E. Metode Penelitian ... 8
F. Rencana Pelaksanaan Penelitian ... 10
G. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Model Pembelajaran ... 13
B. Berbicara . ... 18
C. Media Pembelajaran ... 23
D. DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu sebagai Media Film ... 26
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ... 31
B. Desain Penelitian ... 32
C. Populasi dan Sampel ... 33
D. Tahapan Penelitian ... 34
E. Rancangan Instrumen ... 35
F. Teknik Pengumpulan Data ... 38
G. Teknik Pengolahan Data ... 40
H. Kerangka Pikir ... 43
I. Hipotesis Tindakan ... 44
BAB IV ANALISIS DATA A. Kegiatan Penelitian ... 45
B. Data Penelitian... 46
C. Analisis Data Tes ... 53
D. Analisis Data Angket ... 56
E. Analisis Data Observasi ... 61
F. Hasil Analisis ... 67
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan …. ... 68
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
DAFTAR PUSTAKA ... 71
LAMPIRAN A. Lembar Soal Tes Berbicara ... 74
B. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 75
C. Lembar Observasi ... 81
D. Lembar Angket ... 84
D. Potongan Gambar DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu ... 87
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
DAFTAR TABEL
Tabel
1.1 Tabel Desain Penelitian... 45
3.1 Tabel Desain Pre-test – Post-test ... 46
3.2 Tabel Materi Pembelajaran ... 53
3.3 Tabel Kisi-kisi Tes ... 56
3.4 Tabel Kisi-kisi Angket ... 61
3.5 Tabel Penilaian Tes Percakapan ... 67
3.6 Tabel Skala Penilaian ... 45
3.7 Tabel Persiapan Perhitungan ... 46
3.8 Tabel Presentase Angket ... 53
4.1 Jadwal Penelitian ... 56
4.2 Data Nilai Pre-test Penilai 1 ... 61
4.3 Data Nilai Pre-test Penilai 2 ... 67
4.4 Data Nilai Pre-test Penilai 3 ... 45
4.5 Rata-rata Nilai Pre-test ... 46
4.6 Data Nilai Post-test Penilai 1 ... 53
4.7 Data Nilai Post-test Penilai 2 ... 56
4.8 Data Nilai Post-test Penilai 3 ... 61
4.9 Rata-rata Nilai Post-test ... 67
4.10 Tabel Persiapan Perhitungan ... 45
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
DAFTAR GRAFIK
Bagan
1
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pengajaran bahasa, aspek keterampilan berbahasa adalah salah satu
hal yang diperlukan. Berdasarkan jenisnya, aspek keterampilan berbahasa dibagi
menjadi 4 yaitu: berbicara, membaca, menyimak, dan menulis. Tiap-tiap
keterampilan erat sekali hubungannya dengan keterampilan lainnya. Keempat
keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan. Sementara itu
untuk dapat menguasai keempat keterampilan berbahasa tadi, pembelajar harus
melakukan praktik dan banyak pelatihan.
Salah satu dari aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh
seorang pembelajar bahasa adalah keterampilan berbicara. Berbicara merupakan
proses berbahasa lisan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan,
merefleksikan pengalaman, dan berbagi informasi (Ellis, 1989). Berbicara juga
merupakan suatu proses kompleks karena melibatkan keterampilan berbahasa
yang lain seperti mendengar serta keterampilan sosial seperti komunikasi. Para
pakar mendefinisikan kemampuan berbicara secara berbeda-beda. Tarigan (1985)
berpendapat bahwa berbicara adalah kemampuan menyebutkan bunyi-bunyi
artikulasi atau kata-kata yang mengkespresikan, menyatakan, serta menyampaikan
pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara pada hakikatnya merupakan suatu
proses berkomunikasi sebab di dalamnya terjadi pemindahan pesan dari satu
sumber pada yang lainnya.
Begitu pula pada pembelajaran bahasa asing, keterampilan berbicara sama
pentingnya dengan keterampilan yang lain, namun dikatakan tidak mudah karena
pada prosesi berbicara, kita membutuhkan pengetahuan dasar seperti tata bahasa
dan ragam kosakata dari bahasa asing tersebut. Hingga kemudian banyak
pembelajar bahasa asing yang tidak percaya diri untuk berbicara dan
mengemukakan pendapat karena takut salah dalam menyusun kalimat yang akan
diucapkan atau salah mengucapkan kosakata yang dimaksud. Belum lagi kesulitan
2
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
tersebut dengan bahasa ibu yang biasa digunakan. Padahal pada hakikatnya
seseorang dapat lancar berbicara dengan suatu bahasa adalah karena ia terbiasa
mengucapkannya. Berbicara bukanlah hal teoritis dalam hal penguasaannya
karena itu pembelajar dituntut untuk selalu berlatih secara praktik.
Fakta di lapangan sekarang ini dalam pembelajaran bahasa asing terutama
bahasa Jepang tingkat dasar, masih sedikit fokus pembelajaran yang ditujukan
pada penguasaan kemampuan berbicara, padahal sesuai dengan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk pembelajaran berbicara bahasa Jepang
tingkat SMA tahun 2006, kompetensi dasar yang perlu dicapai pembelajar adalah
kemampuan mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau
dialog sederhana tentang kehidupan sehari-hari. Pembelajaran keterampilan
berbicara di kelas masih bersifat teoritis dan berfokus pada materi di buku hingga
kebanyakan membuat siswa merasa bosan dan kurang bisa membayangkan bentuk
nyata percakapan yang dijadikan contoh dalam buku tersebut untuk kemudian
dijadikan dasar pada saat mempraktikannya.
Untuk itu diperlukan bantuan media dan strategi pembelajaran yang dapat
mengatasi masalah ini. Salah satunya adalah dengan menggunakan media film
Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu pada pembelajaran keterampilan berbicara
pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar. Film Erin ga Chousen! Nihongo
Dekimasu (Erin’s Challange! I can Speak Japanese) adalah program audiovisual
yang dibuat oleh The Japan Fondation Japanese-Language Institute di Jepang
dalam bentuk DVD (Digital Video Disc), yang berisi tentang berbagai materi
pelajaran bahasa Jepang dengan tampilan menarik dan sederhana. Film Erin ga
Chousen! Nihongo Dekimasu telah banyak diteliti sebagai media dalam
pembelajaran bahasa Jepang di negeri kita ini, namun belum pernah ada yang
menelitinya untuk pembelajaran keterampilan berbicara. Hingga penulis
kemudian bermaksud untuk turut melakukan penelitian mengenai model
pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan media film Erin ga Chousen!
3
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium B. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan,
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana merencanakan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa
Jepang tingkat dasar menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo
Dekimasu?
b. Bagaimana menerapkan model pembelajaran keterampilan berbicara
bahasa Jepang menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu?
c. Bagaimana hasil belajar siswa terhadap keterampilan berbicara dengan
menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu?
d. Bagaimana tanggapan pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar terhadap
media film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu?
2. Batasan Masalah
Agar permasalahan lebih jelas dan tidak meluas, dalam penelitian
ini penulis membatasi pada hal-hal yang berkaitan dengan masalah di atas,
di antaranya:
a. Penelitian ini hanya akan meneliti media DVD Erin ga Chousen!
Nihongo Dekimasu pada model pembelajaran keterampilan berbicara
bahasa Jepang tingkat dasar.
b. Penelitian ini hanya akan meneliti tanggapan pembelajar bahasa Jepang
tingkat dasar mengenai media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu
terhadap pembelajaran keterampilan berbicara.
c. Penelitian ini hanya akan dilakukan pada siswa SMA Laboratorium
4
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan oleh penulis dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui bagaimana perencanaan dan penerapan model pembelajaran
keterampilan berbicara bahasa Jepang untuk tingkat dasar menggunakan
DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu.
b. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari pembelajaran
dengan menggunakan media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu
terhadap kemampuan berbicara pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar.
c. Mengetahui tanggapan pembelajar mengenai media DVD Erin ga
Chousen! Nihongo Dekimasu pada pembelajaran berbicara bahasa Jepang
tingkat dasar.
2. Manfaat
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penjabaran di atas,
manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Secara Teoritis
1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan lebih
mengenai model pembelajaran dengan pemanfaatan media audio
visual melalui DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu sebagai
media pembelajaran keterampilan berbicara.
2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan media
pembelajaran bahasa Jepang guna meningkatkan keterampilan
berbicara.
b. Secara Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan
dan media bagi guru guna mengembangkan pembelajaran
berbicara melalui media audio visual, kemudian dapat menjadi
5
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
pembelajar, serta menjadi sumbangan ide untuk memperbaiki
sistem pembelajaran berbicara yang lebih baik bagi lembaga.
D. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Relevan
Penelitian tentang bahasa sudah banyak dilakukan apalagi mengenai media
yang memiliki pengaruh dalam penguasaan suatu subjek pengajaran kemampuan
dasar berbahasa seperti berbicara, membaca, menyimak dan menulis. Akan tetapi,
seperti yang telah diungkapkan bahwa mengkaji mengenai media dalam
pembelajaran bahasa tidak akan ada habis-habisnya. Penelitian yang pernah
mengkaji hal serupa dengan penelitian ini adalah penelitian (skripsi) karya Idea
Alvira (2012) tentang Efektivitas Penggunaan Media Film Erin ga Chousen!
Nihongo Dekimasu Dalam Pembelajaran Tata Bahasa Jepang Tingkat Dasar.
Dalam penelitian tersebut menjelaskan mengenai media film Erin ga Chousen!
Nihongo Dekimasu dalam pengaruhnya terhadap kemampuan tata bahasa. Hasil
dari penelitian menyatakan bahwa film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu
dikatakan efektif sebagai media dalam pengajaran tata bahasa pada pembelajar
tingkat dasar. Dengan demikian disarankan pula penelitian dengan media serupa
yang mengaji kemampuan berbahasa yang berbeda.
Penelitian serupa yang pernah ada adalah penelitian mengenai peningkatan
kemampuan berbicara melalui media audiovisual yang merupakan karya Ridan
Umi Darojah (2011) melalui skripsinya mengenai Peningkatan Kemampuan
Berbicara Melaporkan dengan Media Film Animasi pada Siswa Kelas VIII SMPN 12 Yogyakarta. Melalui hasil penelitian ini diketahui bahwa media film animasi
yang termasuk pada media audiovisual mampu meningkatkan kemampuan
berbicara para pembelajar bahasa secara signifikan dan baik.
Berdasarkan hal tersebut penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
mengenai model keterampilan berbicara dengan media film Erin ga Chousen!
Nihongo Dekimasu dengan hipotesis media film ini juga dapat efektif bagi
pembelajar tingkat dasar serta dapat meningkatkan kemampuan berbicara secara
6
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
2. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa istilah yang digunakan. Untuk
menghindari kesalahan dalam menginterpretasikan istilah tersebut, maka penulis
mendeskripsikannya sebagai berikut:
a. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas. Dalam penelitian
ini model pembelajaran adalah seperangkat cara, dan strategi yang dilakukan oleh
guru dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbahasa pada pembelajar
bahasa Jepang tingkat dasar dengan menggunakan media yang telah disediakan.
b. Berbicara
Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide,
pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan
sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Dalam penelitian ini
berbicara yang dimaksud adalah keterampilan berbicara sebagai salah satu aspek
kebahasaan yang harus dapat dikuasai oleh pembelajar bahasa tersebut.
c. Media
Pengertian Media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Dijabarkan juga oleh Djamarah
(1995 : 139), media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam buku Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang
oleh Sudjianto (2010 : 87), dijabarkan macam-macam media dalam pembelajaran
keterampilan berbahasa Jepang. Di antaranya adalah: media visual sederhana,
media proyeksi diam, media audio, media film, dan komputer. Dalam penelitian
ini, penulis mengambil salah satu jenis media yaitu media film sebagai media
7
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
i. Media Film DVD
Film secara sederhana dapat didefinisikan sebagai cerita yang
dituturkan kepada penonton melalui rangkaian gambar bergerak. Dalam
proses pembelajaran, film merupakan salah satu alat yang ampuh dan
efektif sebagai suatu media. Apa yang terpandang oleh mata dan terdengar
oleh telinga lebih mudah diingat daripada apa yang dibaca atau didengar
saja. Pada perkembangannya, media film yang ada pada masa kini telah
dikemas dalam bentuk DVD (Digital Video Disc) yang merupakan
pengembangan dari bentuk sebelumnya yaitu VCD (Video Compact Disc).
1) Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu
Film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Erin’s
Challange! I can Speak Japanese) adalah program bentuk film
audio-visual dalam kemasan DVD yang dibuat oleh The Japan
Foundation-Japanese Language Institute bagi para pembelajar
bahasa Jepang sebagai bahasa asing. Pada film ini terdapat 25
episode dengan materi ajar berbeda dalam tiap episodenya. Selain
menampilkan pembelajaran tata bahasa, film ini juga ditunjang
dengan beragam bentuk percakapan sederhana sesuai tema yang
dilakukan oleh native speaker orang Jepang. Hal itu lah yang
kemudian menjadi alasan mengapa media ini dipilih oleh penulis
sebagai bahan penelitian ini.
d. Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar
Pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar pada penelitian ini adalah siswa
tingkat SMA, yang menjadi objek penelitian. Pada dasarnya, di Indonesia sendiri
pelajaran bahasa Jepang pertama kali diperkenalkan di tingkat SMA untuk
sekolah-sekolah tertentu karena itu penulis beranggapan bahwa pembelajar bahasa
8
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium E. METODE PENELITIAN
1. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
kuasi. Sutedi (2011:22) menyebutkan bahwa penelitian eksperimen atau
eksperimental merupakan penelitian murni karena di dalamnya terdapat kegiatan
mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam pendidikan bahasa Jepang,
eksperimen dapat dilakukan seperti dalam bentuk uji coba suatu metode
pengajaran, media, bentuk latihan, dan sebagainya.
Alasan mengapa penulis memilih metode ini adalah dikarenakan penelitian
bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan pada kemampuan
berbicara pada pembelajar tingkat dasar sebelum dan sesudah diterapkannya
model pembelajaran dengan menggunakan media film Erin ga Chousen! Nihongo
Dekimasu yang berarti terdapat proses eksperimen dengan memanipulasi dan
mengobservasi juga melakukan uji coba di dalamnya.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test and
post test one group design. Dinyatakan Setyiadi (2006:135) penelitian jenis ini
merupakan penyempurnaan dari jenis pra-eksperimen dan berusaha untuk
memenuhi kriteria penelitian yang mempunyai validitas tinggi yaitu dengan
mengadakan tes awal dan tes akhir untuk mengukur perolehan dari perlakuan uji
dan sudah mempunyai kelompok kontrol. Dalam desain penelitian ini peneliti
dapat menggunakan kelompok eksperimen sebagai “kelompok kontrol” hingga
kedua kelompok tersebut merupakan subyek yang sama. Sehingga bentuknya
nanti akan seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Tabel Desain Penelitian
X1: Pembelajaran dengan menggunakan media film Erin ga
Chousen! Nihongo Dekimasu
Pre-test Pembelajaran Post-test
9
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
O1: Pre-test
O2: Post-test
Penulis menggunakan desain ini karena tujuan penelitian hanya untuk
mengetahui efektivitas dari media yang digunakan terhadap kemampuan berbicara
pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar.
2. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Laboratorium Percontohan UPI
Bandung tahun ajaran 2012/2013, sedangkan sampelnya adalah 12 orang anggota
ekstrakurikuler Japanese Club yang terdiri atas siswa kelas X dan XI.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini
antara lain:
a. Tes Berbicara
Instrumen pertama yang digunakan adalah tes lisan. Instrumen ini
digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara siswa sebelum
(pre-test) dan setelah (post-test) melalui pembelajaran dengan
menggunakan media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu.
Soal tes diambil dibuat sesuai dengan silabus dan kompetensi dasar
yang diharapkan. Dalam tes berbicara ini siswa akan diberikan contoh
percakapan sesuai materi, dan dipasang-pasangkan untuk mengulang
kembali bentuk-bentuk percakapan dari materi yang telah dipelajari.
b. Angket
Instrumen berupa angket ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana tanggapan siswa terhadap media pembelajaran berupa film
Erin ga Chousen l.
10
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
4. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data atau analisis data adalah upaya yang dilakukan
untuk mengklasifikasi dan mengelompokan data (Mahsun, 2005). Pada penelitian
ini dilakukan pendekatan dan jenis data kuantitatif berupa angka dari hasil tes
maka untuk menganalisis data digunakan teknik analisis statistik T-test untuk
penelitian eksperimen yang nanti hasilnya akan menggambarkan perbedaan
signifikan sebelum dilakukan penelitian dan sesudah dilakukan penelitian.
F. RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN
Untuk melakukan penelitian ini penulis telah merangkum rencana-rencana
yang dilakukan dalam pelaksanaan eksperimen, sebagai berikut:
1. Studi lapangan, yaitu melihat kondisi dari populasi yang akan dijadikan
sebagai objek penelitian. Mencakup pemilihan sampel secara random dari
kelas-kelas yang dirasa pembelajaran untuk keterampilan berbicaranya
masih kurang atau belum efektif.
2. Penentuan materi (episode pada film Erin ga Chousen! Nihongo
Dekimasu) yang akan ditampilkan baik sesuai dengan silabus serta
kompetensi dasar yang diharapkan.
3. Persiapan pelaksanaan penelitian.
4. Tahapan penelitian kelas eksperimen
a. Pembelajaran di kelas seperti biasa tanpa menggunakan model
pembelajaran melalui media film Erin ga Chousen! Nihongo
Dekimasu.
b. Pelaksanaan pre-test kemampuan berbicara.
c. Pembelajaran di kelas seperti biasa dengan menggunakan model
pembelajaran keterampilan berbicara melalui media film Erin ga
Chousen! Nihongo Dekimasu.
d. Pada setiap pertemuan siswa diberi contoh percakapan dengan
mempertontonkan film Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu.
e. Siswa juga diberi kesempatan untuk berlatih berbicara dari contoh
11
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
f. Setelah 3 pertemuan, siswa dipersilakan untuk tampil berpasangan
untuk melakukan tes berbicara sebagai bentuk post-test.
5. Setelah pelaksanaan eksperimen selesai dilakukan, siswa dipersilakan
untuk mengisi angket untuk mengetahui pendapat mereka mengenai model
pembelajaran dengan menggunakan media film dalam pembelajaran
keterampilan berbicara.
6. Selanjutnya penulis akan menganalisis data dan membuat laporan.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I Pendahuluan. Isinya meliputi latar belakang, masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup dan
keterbatasan penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan.
BAB II Landasan Teoritis. Isinya meliputi teori-teori yang melandasi kegiatan penelitian termasuk pada hasil penelitian terdahulu yang relevan.
Juga kajian mengenai pengertian media dalam pembelajaran, jenis-jenis
media pembelajaran, termasuk media film yang digunakan dalam
penelitian ini.
BAB III Metodologi Penelitian. Isinya meliputi jenis metode yang digunakan yaitu metode eksperimen kuasi, beserta teknik pengumpulan
dan pengolahan data. Kemudian populasi dan sampel berikut teknik
penyampelan, juga instrumen penelitian yang digunakan.
BAB IV Analisis Data dan Pembahasan. Isinya meliputi laporan kegiatan penelitian, sajian data dan hasil pengolahannya, diikuti pembahasan
(interpretasi), dan kesimpulan yang menyatakan apakah masalah penelitian
terjawab atau tidak. Pada bagian pembahasan disajikan pula hasil telaahan
berupa data yang telah dianalisis dan kemudian ditafsirkan hingga
nantinya menghasilkan suatu teori baru atau teori pendukung atau sebagai
12
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
BAB V Kesimpulan dan Saran. Isinya meliputi kesimpulan tentang jawaban dari masalah yang diteliti apakah terjawab atau tidak. Kemudian
31
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
BAB III
METODE PENELITIAN
A. METODE PENELITIAN
Metode berasal dari kata „methodos‟ yang berarti cara atau jalan. Sedangkan metode penelitian berarti cara atau jalan dalam melakukan suatu
penelitian. Purwanto (2012:164) mendefinisikan metode penelitian sebagai
berikut:
Proses penemuan kebenaran yang dilakukan secara terencana, sistematik, dan teratur sedemikian rupa sehingga setiap tahap diarahkan kepada pemecahan masalah.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian eksperimen
semu atau kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Eksperimen atau
percobaan adalah jenis penelitian murni yang di dalamnya terdapat
variabel-variabel yang diberi perlakuan khusus. Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud
(dalam Narbuko dan Achmadi, 2004:118) menjelaskan bahwa “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian.” Sementara penelitian eksperimen minimalnya mengkaji dua variabel yaitu
variabel bebas dan terikat.
Variabel bebas adalah variabel yang berfungsi untuk memengaruhi
variabel lainnya, sedangkan variabel terikat adalah variabel yang berfungsi untuk
mengontrol variabel lainnya. Dalam penelitian ini, terdapat beberapa variabel
yang diteliti yaitu kemampuan siswa sebelum diadakan pembelajaran, media film
yang dipakai dalam penelitian, dan kemampuan siswa setelah diadakan
pembelajaran.
Sementara eksperimen semu atau kuasi eksperimen adalah bentuk
pengembangan dari bentuk eksperimen murni yang dalam penerapannya hanya
menggunakan satu kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Eksperimen
semu ini bertujuan untuk memperoleh informasi atau pengaruh yang didapat
dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua
32
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
Selanjutnya, Narbuko dan Achmadi (2004:55) menjelaskan ciri-ciri
penelitian eksperimen semu sebagai berikut:
a. Desain penelitian ini digunakan dalam keadaan praktis yang
didalamnya tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan
kecuali beberapa variabel saja.
b. Perbedaan antara penelitian eksperimen murni dan semu sangat kecil
terutama jika subjek penelitian adalah manusia.
Dalam metode penelitian eksperimen semu, proses pengambilan sample
tidak dilakukan secara acak (random), melainkan dari kelas-kelas yang telah
ditetapkan sebagai kelompok eksperimen sebagai “kelompok kontrol” hingga
kedua kelompok tersebut merupakan subyek yang sama.
Penelitian eksperimen dalam pendidikan bahasa Jepang dapat dilakukan
dalam bentuk uji coba suatu metode pengajaran, dalam bentuk latihan dan
sebagainya yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam
kegiatan belajar mengajar (Sutedi, 2011:22). Inilah yang menjadi alasan mengapa
penulis menggunakan metode eksperimen dalam penelitian ini karena penulis
bermaksud untuk menguji suatu model pembelajaran dengan media tertentu dalam
kegiatan belajar mengajar yang berhubungan dengan tingkat kemampuan
berbicara pada pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar.
B. DESAIN PENELITIAN
Terdapat beberapa jenis desain penelitian dalam metode eksperimen semu
seperti: non-equivalen group design, pre-test and post-test design, regresi dan
diskontinuitas, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, peneliti memilih desain
penelitian pre-test dan post test karena penelitian ini bermaksud untuk melihat dan
mengukur kemampuan peserta penelitian sebelum dan sesudah dilakukan
perlakuan. Dari hasil pre-test kita dapat mengetahui kemampuan peserta dan
menjadikannya sebagai acuan dasar nilai yang perkembangannya dapat dilihat
33
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
Sehingga bentuk desainnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Tabel Desain Pretest – Posttest
X1: Pembelajaran dengan menggunakan media film Erin ga
Chousen! Nihongo Dekimasu
O1: Pre-test
O2: Post-test
Pada tabel di atas diketahui XI merupakan penerapan model pembelajaran
keterampilan berbicara menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu
dilakukan sebanyak 3 pertemuan untuk 3 materi. Sebelum perlakuan eksperimen
dilakukan, peserta penelitian melaksanakan pre-test sebagai standar kemampuan
siswa sebelum dilakukan eksperimen, dan setelah itu baru diadakan post-test
untuk mengukur sebesar apa perlakuan eksperimen berpengaruh terhadap
kemampuan berbicara peserta.
C. POPULASI DAN SAMPEL
Sebelum proses pengumpulan data dilakukan, sebelumnya penulis harus
lebih dulu menentukan populasi dan sampel penelitiannya. Populasi diambil dari
tempat dan waktu penelitian, sementara sampel diambil dari populasi yang sudah
ditentukan. Nazir (dalam Purwanto, 2012:241) mengemukakan bahwa populasi adalah “Kumpulan individu dengan kualitas dan ciri yang telah ditetapkan.” Sementara sampel adalah contoh yang diambil dari populasi yang telah ditentukan
dan harus bersifat representatif. Kualitas sampel memengaruhi kualitas hasil
penelitian karena akan digeneralisasikan kepada populasi (Purwanto, 2012:243).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Laboratorium
Percontohan UPI tahun ajaran 2012/2013, sementara sampelnya adalah 12 orang
anggota ekstrakurikuler Japanese Club yang terdiri atas sebagian siswa kelas X
Pre-test Pembelajaran Post-test
34
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
dan XI. Pemilihan sampel ini didasarkan pada teknik sampling nonrandom atau
tidak acak yaitu teknik yang menarik sampel dari populasi dengan tidak
menggunakan ketentuan randomisasi tetapi dengan pertimbangan tertentu yaitu
dengan menyesuaikan dengan tujuan penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa model pembelajaran
dengan menggunakan media yang telah ditentukan, pengaruh dalam hasil belajar,
dan pendapat peserta penelitian. Untuk itu, diperlukan kelas yang telah
benar-benar siap untuk mengikuti penelitian ini. Sehingga penulis menggunakan
ekstrakurikuler Japanese Club SMA Laboratorium Percontohan UPI sebagai kelas
eksperimen tersebut.
D. TAHAPAN PENELITIAN
a. Pada pertemuan pertama siswa dibagi-bagi secara berpasangan dan
diberikan kisi-kisi materi yang akan dipelajari.
b. Kemudian dilakukan pretest untuk mendapatkan data yang akan
menjadi standar kemampuan para peserta penelitian.
c. Memulai pembelajaran dengan bertanya kepada siswa mengenai
ungkapan-ungkapan apa saja yang biasa digunakan, termasuk
ungkapan pertanyaan.
d. Siswa menonton film DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu,
guru memberikan pengarahan pada sesi Taisetsu Hyougen dalam film
tersebut.
e. Siswa diberi waktu untuk mencatat ungkapan-ungkapan yang telah
dipelajari.
f. Siswa kembali menonton film DVD Erin ga Chousen! Nihongo
Dekimasu pada sesi Oyou Sukitto dan Yatte Miyo dengan pengarahan
dari guru.
g. Siswa dipersilakan untuk berlatih menggunakan ungkapan percakapan
yang telah dipelajari bersama dengan pasangannya.
h. Guru membuat simpulan dari materi yang telah dipelajari pada
35
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
i. Setelah 3 pertemuan yang membahas 3 materi berbeda, siswa kembali
diarahkan untuk melakukan persiapan posttest yang bentuknya sama
seperti pretest. Posttest ini dilakukan untuk mengukur sejauh apa
model pembelajaran dan media yang digunakan berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
j. Terakhir pembagian dan pengisian angket untuk mengetahui
tanggapan peserta terhadap penelitian yang telah dilakukan.
E. RANCANGAN INSTRUMEN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 hal
disesuaikan dengan permasalahan yang diteliti yaitu: 1) Tes percakapan untuk
menjawab permasalahan bagaimana hasil pembelajaran, 2) Observasi untuk
menjawab permasalahan bagaimana penerapan pembelajaran, dan 3) Angket
untuk menjawab permasalahan bagaimana kesan siswa terhadap pembelajaran
yang sudah dilakukan.
1. Tes Percakapan
Tes percakapan ini dilakukan untuk menjawab permasalahan bagaimana
hasil belajar siswa terhadap model pembelajaran keterampilan berbicara dengan
menggunakan media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu dalam penelitian
ini. Tes ini difokuskan pada tujuan agar siswa dapat melakukan percakapan
sederhana dalam bahasa Jepang dengan ungkapan yang benar dan tepat.
a. Materi Pembelajaran
Dalam penelitian ini, pembelajaran diarahkan pada 3 materi yang
dianggap bisa dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar yaitu
murid-murid SMA. Ketiga materi juga dipilih karena biasa dijadikan
36
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
Tabel 3.2
Tabel Materi Pembelajaran
Pertemuan Materi Media
1 Perkenalan (Hajimete no
Aisatsu/Jikoshoukai)
Episode 1 – Hajimete no
Aisatsu
2 Hal yang disukai (Sukina
Mono/Koto)
Episode 7 – Shuumi o
Hanasu
3 Keinginan (Hoshii Mono/Shitai
Koto)
Episode 15 – Kibou o Iu
b. Kisi-kisi Tes
Kisi-kisi tes percakapan mencakup indikator penilaian yang
diharapkan dapat dicapai oleh para peserta penelitian yang mencakup
seluruh materi penelitian. Sementara bentuk tes berupa percakapan yang
dibuat oleh siswa dengan persiapan satu minggu setelah pertemuan
pembelajaran terakhir.
Jepang mengenai materi yang telah
dipelajari dalam waktu maksimal 5
menit.
- Memberi tahu hal yang disukai
dan tidak disukai
- Menceritakan secara singkat
37
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
tidak disukai
Hoshii Mono/Shitai Koto:
- Memberi tahu hal yang saat ini
diinginkan
- Menceritakan mengenai cita-cita
(keinginan) di masa depan nanti
- Memberikan alasan mengenai
keinginan tersebut
2. Observasi
Observasi dilakukan untuk menjawab permasalahan mengenai penerapan
model pembelajaran menggunakan media DVD Erin ga Chousen! Nihongo
Dekimasu. Dalam hal ini, observasi dilakukan oleh peneliti dan para observer
yang juga penilai melalui lembar tertulis observasi yang menggambarkan jalannya
penelitian untuk setiap pertemuan.
3. Angket
Angket dilakukan untuk menjawab permasalahan mengenai tanggapan
pembelajar bahasa Jepang tingkat dasar yang menjadi peserta penelitian terhadap
model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini. Angket dibagikan dan
diisi oleh para peserta penelitian setelah seluruh prosesi penelitian selesai
dilakukan.
a. Kisi-kisi Angket
Tabel 3.4
Tabel Kisi-kisi Angket
No Kriteria Variabel Jumlah Nomor
1 Pengetahuan siswa tentang bahan ajar 2 1, 2
38
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
pembelajaran menggunakan DVD Erin ga
Chousen! Nihongo Dekimasu
3 Kesan siswa saat dilakukan pembelajaran
menggunakan DVD Erin ga Chousen!
Nihongo Dekimasu
4 5, 7, 8, 9
4 Kesan siswa setelah dilakukan
pembelajaran menggunakan DVD Erin ga
Chousen! Nihongo Dekimasu
4 10, 11, 12
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data untuk tes percakapan dilakukan dengan melibatkan 3
orang penilai agar didapatkan hasil data yang objektif pada saat pre-test dan
post-test setelah 3 kali pertemuan pembelajaran. Dalam penilaian ini, terdapat 4
komponen yang dinilai yaitu: kelancaran, kesesuaian isi percakapan dengan
materi yang diajarkan, kejelasan pelafalan pada saat berbicara, dan ketepatan
interaksi dengan pasangan. Poin-poin dari tiap komponen yang telah diperoleh
kemudian dijumlahkan dan diambil rata-ratanya sebagai poin akhir.
Tabel 3.5
Tabel Penilaian Tes Percakapan
Nama Siswa Kelancaran Kesesuaian
Materi
Skor maksimal yang diberikan untuk setiap kategori maksimal 5 poin dan
minimal 1 poin, hingga jumlah skor maksimal adalah 20 poin. Sesuai dengan
39
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
Tabel 3.6
Untuk mempermudah penilaian, berikut adalah rambu-rambu penskoran
untuk setiap komponen:
Kelancaran
5 – Lancar dan fasih membawakan percakapan sesuai isi naskah dan materi
yang telah diajarkan dan dapat berimprovisasi dengan baik.
4 – Lancar dan fasih membawakan percakapan walau terdapat sedikit
gangguan.
3 – Kurang lancar dan fasih membawakan percakapan ditandai dengan
banyak berhenti ketika berbicara.
2 – Tidak lancar dan fasih membawakan percakapan, sering berhenti ketika
berbicara, dan gugup.
1 – Tidak lancar dan tidak fasih membawakan percakapan, sering berhenti,
gugup, dan terlihat tidak menguasai percakapan tersebut hingga maksud
tidak tersampaikan.
Kesesuaian Materi
5 – Isi percakapan mencakup seluruh materi tes dan indikator penilaian.
4 – Isi percakapan mencakup 75% materi tes dan indikator penilaian.
3 – Isi percakapan mencakup 50 % materi tes dan indikator penilaian.
2 – Isi percakapan mencakup 25% materi tes dan indikator penilaian.
1 – Isi percakapan kurang dari 25% materi tes dan indikator penilaian.
Kejelasan Pelafalan
5 – Jelas, tidak terdapat pengaruh dari bahasa ibu pembicara, dan sesuai
40
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
4 – Jelas walau terdapat sedikit pengaruh dari bahasa ibu pembicara.
3 – Kurang jelas, pelafalan agak ragu, dan masih mendapat banyak
pengaruh dari bahasa ibu pembicara.
2 – Tidak jelas, terdapat kesalahan dalam pelafalan walau tidak mengubah
arti dari kata yang diucapkan, dan masih mendapat banyak pengaruh
dari bahasa ibu pembicara.
1 – Tidak jelas, pelafalan terdapat banyak kesalahan yang mengakibatkan
berubahnya arti dari kata yang diucapkan, mendapat banyak pengaruh
dari bahasa ibu pembicara.
Ketepatan Interaksi
5 – Interaksi tepat, jawaban yang diucapkan sesuai dengan pertanyaan yang
diberikan, dan terdapat aizuchi dalam menanggapi lawan bicara.
4 – Interaksi tepat, jawaban yang diucapkan sesuai dengan pertanyaan
walau secara tata bahasa kurang tepat, dan terdapat sedikit aizuchi.
3 – Interaksi kurang tepat, jawaban yang diucapkan kurang sesuai dengan
pertanyaan walau secara tata bahasa tepat, dan kurang menggunakan
aizuchi.
2 – Interaksi kurang tepat, jawaban yang diucapkan kurang sesuai dengan
pertanyaan juga tata bahasa, dan tidak terdapat aizuchi.
1 – Interaksi tidak tepat, jawaban yang diucapkan tidak sesuai dengan
pertanyaan juga tata bahasa, dan tidak terdapat aizuchi.
G. TEKNIK PENGOLAHAN DATA
a. Teknik Pengolahan Data Tes
Untuk mengolah data dari tes percakapan (pre-test dan post-test) yang
telah dilakukan, sebelumnya peneliti harus menjumlahkan poin dari
tiap-tiap komponen yang dinilai, setelah itu merata-ratakan poin yang didapat
dari 3 orang penilai tersebut hingga didapat poin akhir untuk tiap-tiap
peserta penelitian. Poin akhir ini selanjutnya disebut sebagai data tes yang
kemudian diolah menggunakan rumus uji T-test pre-test and post-test one
41
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
Tabel 3.7
Tabel Persiapan Perhitungan
No Sampel X Y d d2
∑
X = Nilai pre-test
Y = Nilai post-test
d = jumlah deviasi (nilai post-test – pre-test)
d2= kuadrat jumlah deviasi
Setelah itu, baru lah dilakukan perhitungan dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Mencari Mean dari perbedaan nilai pre-test dan post-test
dengan menggunakan rumus:
Md = mean dari perbedaan nilai pre-test dan post-test ∑d = jumlah deviasi (nilai post-test – pre-test)
N = subjek dalam sampel
2. Mencari kuadrat deviasi dengan menggunakan rumus:
∑xd2 = jumlah kuadrat deviasi
3. Mencari t hitung dengan menggunakan rumus:
42
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
t = nilai t hitung
4. Mencari signifikansi dengan derajat kebebasan (db) dengan
menggunakan rumus:
db = N – 1
5. Uji hipotesis dengan melihat nilai t hitung dan t tabel
Mencari harga t hitung pada taraf signifikansi 5% atau 1%. Jika
t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel, maka H0 ditolak, sementara Hk diterima atau disetujui; berarti antara kedua
variabel terdapat perbedaan yang signifikan. Jika t hitung lebih
kecil daripada t tabel, maka H0 diterima atau disetujui,
sementara Hk ditolak; berarti antara kedua variabel tidak
terdapat perbedaan yang berarti atau perbedaan yang signifikan.
b. Teknik Pengolahan Data Angket
Pengolahan data angket dilakukan dengan menjumlahkan setiap
jawaban yang diperoleh, kemudian membuat presentasinya dengan
menggunakan rumus:
P = presentase frekuensi dari setiap jawaban
f = frekuensi dari setiap jawaban
N = jumlah responden
Kemudian hasil presentase tersebut ditafsirkan dengan
43
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
50% Setengahnya
26% – 49% Hampir setengahnya
6% – 25% Sebagian kecil
1% – 5% Hampir tidak ada
0% Tak ada seorang pun
(Anas Sudjiono, 2001:40-41)
H. KERANGKA PIKIR
Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan yang harus
dikuasai oleh pembelajar semua bahasa, termasuk bahasa asing. Pada
pembelajar tingkat dasar, keterampilan berbicara terkadang kurang menjadi
fokus dalam pembelajaran di kelas yang kebanyakan mengulas mengenai
teori pola kalimat atau penguasaan kosakata. Padahal melalui berbicara,
pembelajar juga dapat langsung belajar mengenai pola kalimat, penguasaan
kosakata, bahkan aspek kebahasaan lainnya misalnya seperti mendengar.
Untuk itu, diperlukan model pembelajaran yang tepat bagi para pembelajar
tingkat dasar yang tidak hanya menarik, tapi juga dapat memberikan motivasi
belajar secara langsung. Melalui media film DVD Erin ga Chousen! Nihongo
Dekimasu diharapkan para pembelajar mampu mempelajari bagaimana cara pengucapan kata dalam bahasa Jepang yang benar melalui „native speaker‟ yang ditampilkan langsung melalui video, juga mengerti pada situasi seperti
apa ucapan tersebut diucapkan. Selain itu, pembelajar juga dapat termotivasi
untuk terus meningkatkan kemampuannya setelah melihat bagaimana
keadaan Jepang dan pola hidup orang Jepang serta nilai-nilai yang terkandung
44
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
I. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan
sebelumnya, hipotesis penelitian ini adalah model pembelajaran keterampilan
berbicara dengan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu dapat
meningkatkan kemampuan berbicara, khususnya pada siswa anggota
68
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan penelitian mengenai Model Pembelajaran Keterampilan
Berbicara Menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu pada
Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar yang telah dilakukan, didapatkan hasil
sebagaimana telah diolah dan dianalisis pada BAB IV sesuai dengan rumusan
masalah, hingga dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran model keterampilan berbicara bahasa Jepang
tingkat dasar menggunakan DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu
dilakukan dengan pertama-tama, mengumpulkan informasi mengenai
kelas serta siswa yang akan berpartisipasi dalam kegiatan ini, lalu
penentuan bahan ajar yang akan disampaikan pada setiap pertemuan,
kemudian strateg pembelajaran dan bentuk evaluasi. Semua itu
terangkum dalam pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk
setiap pertemuan pada kegiatan ini.
2. Pelaksanaan model keterampilan berbicara dilihat dari hasil observasi
untuk setiap pertemuan yang dilakukan oleh observer, dapat diketahui
bahwa pelaksanaan dimulai dengan kegiatan pembukaan pembelajaran.
Pertama-tama, guru mengondisikan situasi kelas dan siswa sampai siap
untuk mengikuti pembelajaran, lalu dilanjutkan dengan pengantar dan
pengenalan pada materi pembelajaran. Pada kegiatan inti, pembelajaran
menggunakan media film DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu.
Siswa menonton bagian Kihon Sukitto dan Oyou Sukitto sambil guru
memberikan pengarahan pada bagian Taisetsu Hyougen yang berisi
penjelasan mengenai ungkapan dalam film tersebut. Setelah itu, siswa
dipersilakan untuk berlatih menggunakan ungkapan percakapan yang
telah dipelajari, dan ditutup dengan simpulan dari materi yang telah
dipelajari pada pertemuan tersebut. Hasil observasi juga menunjukan
69
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
sehingga turut memengaruhi kesiapan siswa menerima pelajaran karena
media yang digunakan membantu siswa fokus terhadap pembelajaran dan
memunculkan minat bagi mereka untuk lebih tahu mengenai materi yang
disampaikan.
3. Dari hasil perbandingan rata-rata nilai hasil pre-test dan post-test terdapat
perbedaan yang cukup signifikan, yaitu dengan meningkatnya nilai-nilai
tersebut pada setiap aspek yang dinilainya. Peningkatan poin nilai yang
cukup signifikan ini berpengaruh terhadap hasil nilai rata-rata
keseluruhan yang naik 4,1 poin dari nilai pre-test 10,8 menjadi 14,9. Hal
ini menandakan adanya peningkatan kemampuan peserta tes dilihat dari
segi nilai. Untuk mendukung hasil tes, dilihat pula analisis T-test dengan
membandingkan hasil dengan tabel nilai t, didapatkan hasil nilai t hitung
= 10,5. Nilai ini lalu dibandingkan dengan tabel nilai t pada taraf
signifikansi 5% dan 10% dengan derajat kebebasan 11. Diketahui bahwa
t hitung 10,5 lebih besar dari taraf signifikansi 5% yang bernilai 2,20.
Begitu pula dengan taraf signifikansi 10%, t hitung lebih besar dari t
tabel yang bernilai 3,11. Hal ini berarti H0 ditolak, sementara Hk diterima
atau disetujui karena t hitung lebih besar dari t tabel. Hingga dapat ditarik
simpulan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil dari sebelum
diadakan perlakuan, dengan setelah diadakan perlakuan pada sampel
penelitian.
4. Dari hasil angket yang terdiri atas 12 nomor dan disusun berdasarkan
kisi-kisi yang melingkupi kriteria variabel pengetahuan siswa tentang
bahan ajar, kesan siswa sebelum dilakukan pembelajaran, kesan siswa
saat dilakukan pembelajaran, dan kesan siswa setelah dilakukan
pembelajaran, dapat ditarik simpulan bahwa sebagian peserta
memberikan tanggapan positif. Sebagian besar juga berminat untuk
kembali menggunakan media ini untuk meningkatkan keterampilan
bahasa Jepang mereka, khususnya pada aspek mendengar dan berbicara.
Hal ini sebanding dengan peningkatan hasil pembelajaran peserta tes
70
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
Dari keseluruhan poin di atas, dapat ditarik simpulan menyeluruh bahwa
model pembelajaran keterampilan berbicara menggunakan DVD Erin ga
Chousen! Nihongo Dekimasu pada pembelajar tingkat dasar memberikan
pengaruh baik dalam tumbuh kembang minat serta meningkatkan hasil belajar
peserta penelitian secara signifikan.
B. SARAN
Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti
menyusun beberapa hal yang dapat dijadikan masukan serta saran, sebagai
berikut:
1. Untuk pengajar bahasa Jepang, mengetahui adanya pengaruh baik dari
media DVD Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu dalam peningkatan
kemampuan serta tumbuh kembang minat siswa dalam belajar, guru dan
pengajar dapat menggunakan media film ini dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas.
2. Untuk pembelajar bahasa Jepang, penggunaan media DVD Erin ga
Chousen! Nihongo Dekimasu ini juga dapat digunakan untuk membantu
memahami pelajaran bahasa dan budaya Jepang lebih lanjut.
3. Untuk peneliti lainnya, dapat meneliti penggunaan media yang sama
dengan model pembelajaran pada keterampilan yang berbeda agar
diketahui apakah media film ini juga memiliki pengaruh baik terhadap
berbagai keterampilan khususnya untuk para pembelajar bahasa Jepang
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
DAFTAR PUSTAKA
Alvira, Idea. (2012). Efektivitas Penggunaan Media Film Erin ga Chousen!
Nihongo Dekimasu Dalam Pembelajaran Tata Bahasa Jepang Tingkat Dasar. Skripsi FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Arsjad, Maidar G. dan Mukti U.S. (1988). Pembinaan Kemampuan Berbicara
Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga
Colin Marsh. (1996). Handbook for Beginning Teachers. Sydney: Addison
Wesley Longman Australia Pry Limited.
Darojah, Ridan Umi. (2011). Peningkatan Kemampuan Berbicara Melaporkan
dengan Media Film Animasi pada Siswa Kelas VIII SMPN 12 Yogyakarta.
Skripsi FPBS UNY: Tidak diterbitkan.
Depdiknas. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
DePoter, Bobbi, etc. (1999). Quantum Teaching. Bandung: Mizan Pustaka.
Djamarah dan Zain. (2007). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Djiwandono, M. Soenardi. (2008). Tes Bahasa: Pegangan bagi Pengajar Bahasa.
Jakarta: Indeks.
Hamruni.(2009). Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Fakultas Tarbiyah Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Isjoni. (2007). Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. (2004). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Pribadi, Benny A.(2009). Model Desain Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Purwanto. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan
Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardiman, A. M. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta:
Rajawali.
Semi, M. Atar. (1992). Terampil Berpidato. Bandung : Angkasa
Setiyadi, Bambang Ag. (2006). Metode Penelitian untuk Pengajaran Bahasa
Ghyna Amanda Putri, 2013
Model Pembelajaran Keterampilan Berbicara Pada Pembelajar Bahasa Jepang Tingkat Dasar Dengan Menggunakan DVD Erin Ga Chousen! Nihongo Dekimasu (Studi Kasus di SMA Laboratorium
Sudjianto dan Ahmad Dahidi. (2004). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.
Jakarta: Kesaint Blanc.
Sudjianto. (2010). Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang.
Bekasi: Kesaint Blanc.
Sugiyanto. (2007). Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.
Sutedi, Dedi. (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung:
Humaniora.
Syafi’ie, Imam. (1998). Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Tarigan, Djago dkk. (1997). Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta:
PTK.
Tarigan, Henry Guntur. (1983). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
The Japan Foundation. (2012). Minna no Kyouzai Site [Online]. Tersedia:
http://minnanokyozai.jp/kyozai/home/en/render.do[7 Februari 2013]
The Japan Foundation. (2013). Erin ga Chousen! Nihongo Dekimasu Website
[Online]. Tersedia: http://www.erin.ne.jp/[7 Februari 2013]
Tim Penyusun. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Pendidikan
Indonesia.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia