• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Environmental Management Accounting terhadap Kualitas Produk dan Kinerja Keuangan Perusahaan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Environmental Management Accounting terhadap Kualitas Produk dan Kinerja Keuangan Perusahaan."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

In era of modern economy, industrial or manufacturinm which involves production process are major factor cause environmental demradation. Therefore, the companies has responsibility to improve environmental performance, especially reducinm product impact to environmental damame, not only increasinm their operatinm profit. Good implementation of environmental manamement accountinm (EMA) are expected to improve products quality that environmentally friendly.

This study has purposes to determine the effect of EMA on product quality, and effect of EMA on financial performance. Research method usinm quantitative approach. Study population are manufacturinm company in pharmaceutical sector listed on Stock Exchanme. Sample taken with purposive samplinm is PT. Indofarma Tbk. periods 2010-2013. Methods of data analysis usinm remression, correlation, and hypothesis test (t-test) with SPSS.

The results of model 1 analysis shows the Sim. value of EMA is 0,007 less than 0.05, and the t value is -11.501 mreater than -2.919 (t table). Furthermore, the results of model 2 analysis shows the Sim. value of EMA is 0.308 mreater than 0.05 and the t value is -1.355 smaller than -2.919 (t table). So can be concluded that EMA only affects the products quality that equal to 98.5%, while the rest is influenced by other factors were not examined.

(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Dalam era ekonomi modern, industri yang melibatkan proses produksi khususnya manufaktur menjadi faktor utama terjadinya kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk memperbaiki kinerja lingkungan terutama mengurangi dampak produk terhadap kerusakan lingkungan, dan tidak hanya memikirkan peningkatan laba usaha. Dengan adanya penerapan akuntansi manajemen lingkungan (EMA) yang baik diharapkan bisa meningkatkan kualitas produk yang ramah lingkungan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh EMA terhadap kualitas produk, dan pengaruh EMA terhadap kinerja keuangan perusahaan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor farmasi yang terdaftar di BEI. Sampel yang memenuhi kriteria purposive samplinm adalah PT. Indofarma Tbk periode 2010-2013. Metode analisis data menggunakan regresi linear, koefisien korelasi, dan uji hipotesis (uji-t) dengan bantuan program SPSS.

Hasil analisis penelitian model 1 menunjukkan nilai Sig. variabel EMA 0,007 lebih kecil dari 0,05 dan t hitung variabel EMA -11,501 lebih besar dari -2,919 (t tabel). Selanjutnya, hasil penelitian model 2 menunjukkan nilai Sig. variabel EMA sebesar 0,308 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung -1,355 lebih kecil dari -2,919 (t tabel). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel EMA hanya berpengaruh terhadap kualitas produk dengan tingkat pengaruh sebesar 98,5 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Tinjauan Pustaka ... 10

2.1.1 Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 10

(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Definisi Biaya Lingkungan ... 12

2.1.1.3 Klasifikasi Biaya Lingkungan ... 14

2.1.1.4 Definisi Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 16

2.1.1.5 Jenis Informasi Akuntansi Manajemen Lingkungan ... 19

2.1.2 Kualitas Produk ... 22

2.1.2.1 Pengertian Kualitas ... 22

2.1.2.2 Pengawasan Kualitas ... 22

2.1.2.3 Dimensi Kualitas ... 23

2.1.2.4 Faktor-faktor yang Menentukan Kualitas ... 26

2.1.2.5 Pengertian Biaya Kualitas ... 26

2.1.2.6 Kategori Biaya Kualitas ... 28

2.1.2.7 Pengertian Kualitas Produk ... 32

2.2 Pengembangan Hipotesis ... 46

2.2.1 Environmental Manamement Accountinm dan Kualitas Produk ... 46

2.2.2 Environmental Manamement Accountinm dan Kinerja Keuangan ... 50

BAB III METODE PENELITIAN ... 55

3.1 Populasi dan Sampel ... 55

(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

3.1.2 Sampel ... 55

3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56

3.2.1 Jenis Data ... 56

3.2.2 Sumber Data ... 56

3.2.3 Pengumpulan Data ... 56

3.3 Definisi Operasional... 57

3.3.1 EnvironmentalManamement Accountinm ... 57

3.3.2 Kinerja Keuangan ... 58

3.3.3 Kualitas Produk ... 58

3.4 Metode Analisis ... 59

3.4.1 Analisis Uji Asumsi Klasik ... 59

3.4.2 Uji Hipotesis ... 61

3.4.3 Uji Korelasi ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 62

4.1 Hasil Penelitian ... 62

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 62

4.1.2 Statistik Deskriptif Penelitian ... 63

4.1.3 Pengaruh EMA Terhadap Kualitas Produk ... 65

4.1.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 65

4.1.3.2 Uji Regresi Model 1 ... 68

4.1.3.3 Statistik Uji t ... 70

4.1.3.4 Analisis Korelasi ... 71

(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

4.1.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 73

4.1.4.2 Uji Regresi Model 2 ... 75

4.1.4.3 Statistik Uji t ... 77

4.2 Pembahasan ... 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Simpulan ... 82

5.2 Saran ... 82

5.3 Keterbatasan ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(7)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Permasalahan lingkungan di Indonesia merupakan faktor penting yang harus

dipikirkan mengingat dampak dari buruknya pengelolaan lingkungan yang semakin

nyata. Saat ini aspek lingkungan menjadi perhatian dan sorotan terutama karena

semakin meningkatnya fenomena pemanasan global dan juga banyaknya kerusakan

lingkungan yang terjadi. Masyarakat percaya bahwa perusahaan harus lebih

bertanggung jawab terhadap lingkungan karena perusahaan atau industri merupakan

sumber utama kerusakan lingkungan (Shrivastava, 1995). Permasalahan lingkungan

juga semakin menjadi perhatian serius, baik oleh konsumen, investor maupun

pemerintah. Kepedulian terhadap lingkungan sebenarnya muncul akibat dari berbagai

dorongan dari pihak luar perusahaan, antara lain: pemerintah, konsumen,

stakeholder.

Di era ekonomi modern seperti saat ini, banyak sekali pembicaraan tentang

lingkungan seperti global warming, dan kegiatan industri yang memberi dampak

banyak terhadap lingkungan disekitar. Adanya permasalahan pencemaran lingkungan

yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Permasalahan lingkungan akibat proses

produksi perusahaan banyak ditemukan misalnya pada peristiwa menyemburnya

lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc. di Dusun Balongnongo

Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,

(8)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Indonesia ini menyebabkan sebuah lingkungan bisnis yang mampu mempertahankan

proses bisnisnya oleh sebab itu perusahaan membuat strategi agar tercapai going

concern. Keberadaan perusahaan tidak bisa lepas dari lingkungan mereka berada.

Aktivitas perusahaan dapat menimbulkan dampak pada lingkungan hidup sehingga

perusahaan diharapkan tidak hanya memikirkan perolehan laba usaha, tetapi juga

mempertimbangkan faktor lingkungan hidup dalam melaksanakan kegiatannya.

Namun perusahaan seringkali mengabaikan kaitan antara lingkungan dan kegiatan

perusahaan walaupun sudah ada peraturan yang mengatur tentang dampak kegiatan

usaha terhadap lingkungan.

Selama ini perusahaan dianggap sebagai suatu lembaga yang memberikan

berbagai kontribusi bagi masyarakat. Sebuah perusahaan dapat memberikan

kesempatan kerja, menyediakan barang yang dibutuhkan untuk dikonsumsi,

memberikan sumbangan, dan membayar pajak kepada pemerintah. Perusahaan

seakan mendapat legitimasi bergerak leluasa melaksanakan kegiatannya untuk

memaksimalkan labanya agar dapat memberikan sumbangan yang maksimum

kepada masyarakat. Seiring dengan hal tersebut, perusahaan sering melanggar

konsensus dan prinsip-prinsip maksimalisasi laba itu sendiri. Akhirnya disadari

bahwa dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat semakin besar dan sulit untuk

dikendalikan seperti polusi, keracunan, kebisingan, diskriminasi, pemaksaan,

kesewenang- wenangan, dan produksi makanan haram. Oleh karena itu, masyarakat

menuntut agar perusahaan senantiasa memperhatikan dampak-dampak sosial yang

(9)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha Akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban memiliki fungsi sebagai

pengendali terhadap aktivitas setiap unit usaha. Tanggung jawab manajemen tidak

terbatas pada pengelolaan dana dalam perusahaan, tetapi juga meliputi dampak yang

ditimbulkan oleh perusahaan terhadap lingkungan sosialnya. Bentuk

pertanggungjawaban akuntansi ini tentu saja harus diwujudkan dalam bentuk laporan

keuangan dengan menyajikan dan mengungkapkan setiap materi informasi akuntansi

yang dibutuhkan. Penyebab timbulnya permasalahan pencemaran lingkungan di

Indonesia perlu dipahami secara mendalam supaya dapat dilakukan tindakan

pencegahan dan perbaikan yang tepat, misalnya pada kasus Lapindo Brantas,

Lapindo mengabaikan prosedur keamanan dalam pengeboran yaitu pemasangan

casing pada saat melakukan pengeboran untuk mengantisipasi terjadinya semburan

lumpur keatas.

Dalam hal ini perusahaan memiliki kontribusi yang cukup besar dalam

masalah-masalah seperti polusi, limbah, keamanan produk dan tenaga kerja. Ini

disebabkan karena perusahaan banyak berinteraksi dengan masyarakat. Dilihat dari

produksinya perusahaan mau tidak mau akan menghasilkan limbah produksi dan hal

ini berhubungan erat dengan masalah pencemaran lingkungan. Selain itu perusahaan

juga menjual produk kepada konsumen sehingga isu keselamatan dan keamanan

produk menjadi penting untuk diungkapkan kepada masyarakat.

Literatur strategi manufaktur menunjukkan bahwa kualitas produk sebagai

salah satu prioritas bersaing utama untuk memperoleh manfaat bersaing (Salman dan

Gudono, 2009). Konsumen yang merasa puas terhadap suatu produk pasti ia akan

(10)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha memberikan dampak positif bagi suatu perusahaan. Perusahaan akan mendapat

kepercayaan dari masyarakat dan kemenangan dalam persaingan. Kinerja kualitas

produk yang terdiri dari kualitas internal dan kualitas eksternal. Keduanya

merupakan sesuatu yang dapat didukung atau dipengaruhi sehingga baik buruknya

kualitas internal dan kualitas eksternal tergantung pada variabel yang

mempengaruhinya. Payne (2000) menyatakan kualitas internal didasarkan pada

kesesuaian dengan spesifikasi atau standar yang telah ditetapkan perusahaan.

Kualitas eksternal didasarkan pada kualitas dalam perspektif pelanggan. Menurut

Ahire dan Dreyfus (2000) bahwa unsur-unsur yang dapat mendorong kinerja kualitas

produk diantaranya yaitu pengidentifikasian komponen-komponen kritikal pada

proses dan pengembangan manufaktur. Manajemen Kualitas Proses adalah

serangkaian proses untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Peran akuntansi manajemen lingkungan dalam meningkatkan kualitas produk

dan juga kinerja keuangan dapat dijelaskan dengan merujuk pada salah satu peran

akuntansi yaitu sebagai penyedia informasi bagi manajemen. Namun sistem

akuntansi manajemen tradisional lebih sering menggeneralisasi biaya-biaya tidak

langsung termasuk biaya lingkungan ke dalam biaya overhead sehingga membuatnya

tersembunyi dan manajer kesulitan untuk menelusuri dan mengendalikan biaya

tersebut (Dascalu et al., 2010). Dengan akuntansi lingkungan khususnya akuntansi

manajemen lingkungan atau environmental management accounting (EMA), biaya

lingkungan diidentifikasi, ditetapkan dan dialokasikan secara tepat ke produk atau

proses, sehingga memungkinkan manajemen mencari peluang untuk penghematan

(11)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Dengan biaya lingkungan dapat memperbaiki penetapan biaya produk dan

penetapan harga yang lebih tepat dan dapat membantu perusahaan dalam mendesain

pemrosesan, produk dan jasa yang lebih ramah lingkungan dimasa depan dan

keunggulan kompetitif terhadap pelanggan dapat dihasilkan dari pemrosesan, produk

jasa yang dapat dijelaskan dengan lingkungan yang lebih baik. (Sudarno, 2008).

Dengan demikian, produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang menerapkan biaya

lingkungan dapat lebih berkualitas dan lebih diminati oleh konsumen.

Penerapan biaya lingkungan dalam perusahaan membantu manajemen untuk

mengambil kebijakan perbaikan berkelanjutan terhadap kualitas dan nilai produk dan

dapat mengindentifikasi berbagai sumber-sumber pemborosan dan limbah yang

selama ini menyebabkan produksi tidak efisien (Gunawan, 2012). Sebab limbah

merupakan ketidakefisienan proses yang harus ditanggung sebagai biaya produk.

Dengan melakukan perbaikan berkelanjutan tersebut mendorong perusahaan untuk

mempunyai keunggulan kompetitif.

Akuntansi manajemen lingkungan memiliki berbagai pengaruh pada kinerja

perusahaan. Sebuah pandangan muncul bahwa akuntansi manajemen lingkungan

(environmental management accounting) perusahaan dapat berperan untuk kinerja

finansial sebuah perusahaan (Burhany, 2010). Pendekatan ini telah diuraikan sebagai

enlightened shareholder approach, yang menyatakan bahwa pembuat keputusan

perusahaan harus mempertimbangkan berbagai hal mengenai sosial dan lingkungan

jika mereka memaksimalkan keuntungan jangka panjang (Brine, et al. N.d, 2010).

(12)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha juga harus memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan

masyarakat di sekitarnya.

Untuk mengurangi dampak negatif dari perusahaan, maka perlu dilakukan

perbaikan biaya dan dorongan kepada proses produk yang bersih. Akuntansi

lingkungan adalah salah satu cara untuk melakukan hal tersebut Gunawan (2012)

menyatakan bahwa akuntansi lingkungan juga memberikan peluang untuk

meminimalisasi biaya energi, konservasi sumber daya, mengurangi risiko lingkungan

terhadap kesehatan, keamanan dan mendorong kearah keunggulan yang kompetitif.

Informasi mengenai aktivitas atau kinerja perusahaan mengenai pengelolahan

lingkungan merupakan suatu hal yang sangat berharga bagi stakeholder khususnya

investor (Gunawan, 2012). Perusahaan yang memiliki environmental performance

yang baik merupakan kabar baik bagi investor dan calon investor, dan memberikan

ketertarikan bagi mereka untuk menanamkan modalnya. Gunawan (2012)

menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat kinerja lingkungan yang tinggi

akan direspon secara positif oleh investor melalui fluktuasi harga saham perusahaan

yang merupakan cerminan pencapaian kinerja ekonomi perusahaan. Dari penjelasan

di atas, tampaklah peranan biaya lingkungan terhadap kualitas produk dan

konsekuensinya terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Ranganathan dan Ditz (1996); Larrinaga dan Bebbington (2001); serta Elewa

(2007) meneliti pengaruh akuntansi lingkungan terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Ketiga peneliti tersebut menemukan bahwa akuntansi lingkungan

berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dari ketiga hasil

(13)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha kinerja keuangan perusahaan karena adanya efisiensi dan penghematan biaya yang

dihasilkan karena diimplementasikannya akuntansi lingkungan dan terhindarnya

perusahaan dari biaya untuk mengatasi kerusakan lingkungan karena kinerja

lingkungannya yang baik (Dascalu et al., 2010). Rakhiemah (2010), Rustika (2011),

Permana (2012) meneliti pengaruh akuntansi lingkungan terhadap kualitas produk.

Ketiga peneliti tersebut menemukan bahwa akuntansi lingkungan berpengaruh positif

terhadap kualitas produk perusahaan. Dari ketiga hasil penelitian tersebut

menunjukkan adanya pengaruh akuntansi lingkungan terhadap kualitas produk

perusahaan karena dengan adanya biaya lingkungan dalam perusahaan membantu

manajemen untuk mengambil kebijakan perbaikan berkelanjutan terhadap kualitas

dan nilai produk dan dapat mengindentifikasi berbagai sumber-sumber pemborosan

dan limbah yang selama ini menyebabkan produksi tidak efisien (Eric Gunawan,

2012).

Dari uraian diatas. Penulis merasa tertarik untuk menulis skirpsi dengan

judul: “Pengaruh Environmental Management Accounting terhadap Kualitas Produk

dan Kinerja Keuangan Perusahaan”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan

pokok masalah yaitu:

1. Apakah environmental management accounting (EMA) berpengaruh

terhadap kualitas produk perusahaan?

(14)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha terhadap kinerja keuangan perusahaan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah environmental management accounting (EMA)

berpengaruh terhadap kualitas produk perusahaan.

2. Untuk mengetahui apakah environmental management accounting (EMA)

berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat bagi perusahaan farmasi, khususnya untuk bidang akuntansi

manajemen adalah untuk memberikan informasi mengenai peran akuntansi

manajemen lingkungan, dalam kaitannya dengan kualitas produk dan kinerja

keuangan perusahaan dan seperti apa peran manajemen lingkungan dalam

memoderasi hubungan antara keduanya. Penelitian ini dapat digunakan untuk

memperbaiki dan memotivasi praktek dalam usaha menciptakan manajemen

lingkungan yang baik yang berdampak pada kualitas produk dan kinerja

keuangan. Akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah satu cara

perusahaan farmasi untuk menciptakan sebuah pengobatan yang ramah

lingkungan, mengingat baik limbah farmasi, maupun obat-obatan yang

dikonsumsi dan dikeluarkan secara rutin dapat mempengaruhi tingkat

(15)

BAB I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha membahayakan manusia manakala mereka mengkonsumsi secara tidak

sengaja.

2. Manfaat bagi peneliti adalah peneliti memahami bahwa peran akuntansi

manajemen lingkungan sangat penting bagi kinerja keuangan perusahaan

karena semakin baik image perusahaan di mata stakeholder maupun

pengguna laporan keuangan, akuntansi manajemen lingkungan juga sangat

berperan dalam meningkatkan kualitas produk karena dengan lingkungan

yang bersih maka dapat membuat produk menjadi lebih berkualitas dan

(16)

82

Universitas Kristen Maranatha BABBVB

SIMPULANBDANBSARANB

5.1BB SimpulanB B

B Berdasarkan uraian pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya

mengenai pengaruh akuntansi manajemen lingkungan terhadap kualitas produk dan

kinerja keuangan perusahaan, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan,

sebagai berikut:

1. Akuntansi Manajemen Lingkungan (EMA) berpengaruh terhadap kualitas

produk. Hal ini terbukti dari nilai sig. sebesar 0,007 yang lebih kecil dari tingkat

signifikansi penelitian yaitu 0,05. Kemudian, nilai t hitung variabel Akuntansi

Manajemen Lingkungan (EMA) diperoleh sebesar -11,501. Nilai tersebut juga

lebih besar dari t tabel yaitu -2,919. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah

98,5 %, sedangkan sisanya 1,5 % dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.

2. Akuntansi Manajemen Lingkungan (EMA) tidak berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan yang diukur dari rasio ROA. Hal ini terbukti dari nilai sig.

0,308 yang lebih besar dari tingkat signifikansi penelitian yaitu 0,05. Selain itu,

nilai t hitung variabel Akuntansi Manajemen Lingkungan (EMA) menunjukkan

(17)

BAB V Kesimpulan dan Saran 83

Universitas Kristen Maranatha

5.2B SaranB

B Adapun saran yang dapat diberikan peneliti sesuai dengan hasil pembahasan dan

kesimpulan penelitian ini, antara lain:

1. Periode pengamatan yang dilakukan hanya terbatas tahun 2010 hingga 2013.

Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk memperpanjang periode pengamatan, hal

ini penting terutama dalam menganalisa kinerja lingkungan dan melihat kinerja

keuangan perusahaan secara keseluruhan.

2. Sampel yang diperoleh dengan teknik purposive sampling hanya 1 perusahaan

sampel, sehingga hasil penelitian ini kurang layak dijadikan analisis untuk sektor

farmasi. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti sektor lain

yang juga menerapkan akuntansi manajemen lingkungan dan memiliki sampel

perusahaan lebih banyak, agar hasil penelitian berlaku bagi populasi atau sektor yang

diteliti secara keseluruhan.

3. Rasio yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan farmasi yang

listing di Bursa Efek Indonesia adalah ROA. Rasio ini mengukur tingkat

pengembalian investasi yang ditanamkan perusahaan, sehingga lebih tepat untuk

analisis investasi. Disarankan bagi peneliti selanjutnya, agar meneliti pengaruh

akuntansi manajemen lingkungan terhadap pertumbuhan labanya, atau berdasarkan

penjualan produk-produk inovasi yang sudah menerapkan akuntansi manajemen

(18)

BAB V Kesimpulan dan Saran 84

Universitas Kristen Maranatha 5.3BB KeterbatasanBPenelitianB

Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan diantaranya adalah

periode laporan keuangan hanya diamati selama 4 tahun sehingga kurang mencerminkan

kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Kemudian sektor yang dijadikan

populasi hanya memperoleh 1 perusahaan sampel saja yang memenuhi kriteria, sehingga

hasil penelitian ini kurang tepat untuk ditarik kesimpulan secara umum. Yang terakhir,

kinerja keuangan perusahaan hanya dilihat dari ROA atau tingkat pengembalian

investasi, seharusnya bisa dilihat dari perubahan laba yang dihasilkan perusahaan atau

(19)

85

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Ahire dan Dreyfus. 2000. Management Science Total Quality Management Interface: An Integrative framework.

Alex. 2005. Evaluasi Pengendalian Biaya Kualitas Dalam Rangka Peningkatan Mutu Produk Dengan Studi Kasus Pada PT. Indomulti Plasindo.

Arumsari, Dheany. 2012. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Merek AQUA”. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Assauri, Sofjan. 1993. Manajemenn Produksi.n Edisin Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemenn Produksin dann operasi.n Edisin Keempat. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Burhany, D. I. 2011. “Pengaruh Implementasi Akuntansi Lingkungan terhadap Kinerja Lingkungan dan Pengungkapan Informasi Lingkungan serta

Dampaknya Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”. IndonesiannJournalnofn

EconomicsandnBusinessn1 (2)

Darsono dan Ashari.n 2005. Pedomann Praktisn Memahamin Laporann Keuangan.

Yogyakarta: Andi.

Dascalu, C. et.al. 2010. “The Externalities in Social Environmental Accounting”.

InternationalnJournalnofnAccountingnandnInformationnManagement 18 (1).

Deegan, C. 2003, EnvironmentnManagementnAccounting:nAnnIntroductionnandnCasen

StudiesnfornAustralia, Institute of Chartered Accountants in Australia, Sydney.

Elewa, M.M. 2007. “The Impact of Environmental Accounting on the Profit Growth, Development and Sustainability of the Organization: A Case Study on Nypro Inc”. Theses. University of Massachusetts Lowell.

Feigenbaum,nA. V. 1992.KendalinMutunTerpadu.nEdisinKetiga. Terjemahan Hudaya Kandahjaya. Jakarta: Erlangga.

Gunawan, Eric. 2012. “Tinjauan Teoritis Biaya Lingkungan Terhadap Kualitas Produk dan Konsekuensinya terhadap Keunggulan Kompetitif Perusahaan”. Jurnal Ilmiah. Universitas Widya Mandala, Surayaba.

(20)

n n

DaftarnPustakan n 86n

Universitas Kristen Maranatha Gaspersz, Vincent. 2001. TotalnQualitynManagementn(TQM). Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Ghozali, Imam dan Anis Chariri,n2007.TeorinAkuntansi. Semarang: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Ghozali,nImam.n2011.AplikasinAnalisisnMultivariatenDengannProgramnIBM.nSPSSn19n

(edisinkelima). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, Agung. 2012. “Analisis Rasio Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Fajar Surya Wisesa Tbk. Periode Tahun 2009, 2010 dan 2011”. Tugas Akhir. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Hansen, Don R. and Mowen, Maryanne M. 1997. Managementn Accounting,n 4thn

Edition. New Delhi, McGraw – Hill, Inc.

Hansen, Don R. and Mowen, Maryanne M. 2007. Managementn Accounting. 8thn

Edition. South Western.

Herlina, 2013. “Pengaruh Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA), Dan Return On Equity (ROE) Terhadap Earnings Per Share (EPS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan

https://atikanafridayanti.wordpress.com/2014/01/.

Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansin Lingkungann dann Pengungkapannya. Yogyakarta: Graha ilmu.

Ikhsan, Arfan. 2009. AkuntansinManajemennLingkungan.nEdisinpertama. Yogyakarta: Graha ilmu.

International Federation of Accountants (IFAC). 2005. Internationaln Guidance

Document:nEnvironmentalnManagementAccounting. New York, USA.

Jogiyanto, H.M. 2011. KonsepndannAplikasinStructuralnEquationnModelingnBerbasisn

VarianndalamnPenelitiannBisnis. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Kotler,nPhillip dan Gary Armstrong. 2008.Prinsip-prinsipnPemasaran. Edisin12. Jilidn 1. Jakarta : Erlangga.

(21)

n n

DaftarnPustakan n 87n

Universitas Kristen Maranatha Kotler, P. & Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsipn Pemasaran 1. Edisi keduabelas.

Jakarta: Erlangga.

Kotler, P. & Armstrong. (2008). Prinsip-Prinsipn Pemasaran 2. Edisi keduabelas. Jakarta: Erlangga.

Kusuma, Bertha. 2011. PengaruhnSistemnAkuntansinManajemennterhadapnHubungann

Manajemenn Kualitasn Prosesn dann Kinerjan Kualitasn Produk. Skripsi.

Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Larrinaga, C. and Bebbington, J. 2001. “Accounting change or institutional appropiation? A case study on the implementation of environmental accounting”. CriticalnPerspectivesnonnAccounting 12 (3).

Lupiyoadi, Rambat. 2001. ManajemennPemasarannJasa. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani.n2006.n Manajemenn Pemasarann Jasa.n Edisin

Kedua.nJakarta: Salemba Empat.

Meredith, G. G. et al. 1992. KewirausahaannTeorindannPraktek.nSerinManajemennNo.n 97. Jakarta: PT Pustaka Utama.

Payne, Adrian. 2000. Pemasarann Jasa,n Then Essencen ofn Servicen Marketing. Yogyakarta: Andi.

Pflieger, Juli et. al. 2005. “The Contribution of Life Cycle Assessment to Global Sustainability Reporting of Organization”. Managementn ofn Environmental. Vol. 16, No. 2.

Ranganathan, J. and D. Ditz. 1996. “Environmental Accounting : A Tool For Better

Management”. ManagementnAccounting.

Rossje. 2006. AkuntansinLingkungan:nSuatunPerspektif. Universitas Trisakti Jakarta.

Russel, R. S dan Taylor, B. W. 1996. Productionn andn Operationsn Management:n

FocusingnonnQualitynandnCompetitiveness. Prentice Hall. Inc., New Jersey.

Rustika, Novia. 2011. “Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan dan Strategi Terhadap Inovasi Perusahaan”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Salman dan Gudono. 2009. “Hubungan Komponen Sistem Pengendalian Manajemen (Quality Goal, Quality Feedback, dan Quality Incentive) terhadap Kinerja

Kualitas dan Konsekuensi terhadap Kinerja Keuangan”. SimposiumnNasionaln

(22)

n n

DaftarnPustakan n 88n

Universitas Kristen Maranatha Santoso, Singgih. 2012. PanduannlengkapnSPSSnversin20. Jakarta: IKPI.

Srivastava, P. 1995. “Ecocentric Management For a Risk Society”. Academyn ofn

ManagementnReview, Vol. 20, No. 1.

Sudaryanto. 2011. “Pengaruh Kinerja Lingkungan terhadap Finansial Perusahaan Dengan Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure Sebagai Variabel Intervening”. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Sugiyono.n2008.nMetodenPenelitiannBisnis.nCetakannKeduabelas.nBandung: Alfabeta.n

Suliyanto. 2006.MetodenRisetnBisnis. Yogyakarta: Andi.

Tirtakusumah, Eki. 2014. “Pengaruh Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan Terhadap Inovasi Produk”. Skripsi. Universitas Widyatama, Bandung

Wulandari, Agnes. 2010. “Pengukuran dan Pelaporan Biaya Lingkungan (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Mrica)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

yang terdiri dari baris dan kolom. Setiap baris menunjukkan pengaruh suatu waste tertentu terhadap ke 6 waste lainnya. Sedangkan setiap kolom menunjukkan waste

Mengingat fenomena akan profitabilitas, yang mana (Munawir dalam Enang Sumarna, 2008) menyebutkan bahwa “ profitabilitas merupakan tujuan dari suatu kredit yang

Purchasing yang telah membimbing dengan sabar dan penuh kasih sayang kepada penulis serta memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melaksanakan Kerja Praktek dan

Fungsi pembatas, suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda ≤ diubah menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel baru

8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 501/KMK.05ngO9 tentang Peuetapan Universitas Andalas pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengawasan Kredit Usaha Kecil dan Menengah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Cabang Pasuruan dan mengetahui

Penentuan elevasi muka air rencana menggunakan beberapa komponen yaitu: komponen pasang surut en ini didapatkan dari pengamatan pasang surut yang disajikan pada tabel 1 dan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) hasil penilaian perangkat pelatihan higiene sanitasi meliputi silabus, handout, dan power point setelah divalidasi oleh