• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH METODE SIMPLEKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH METODE SIMPLEKS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KELOMPOK TUGAS KELOMPOK RISET OPERASI RISET OPERASI

METODE SIMPLEKS

METODE SIMPLEKS

KASUS MEMAKSIMUMKAN

KASUS MEMAKSIMUMKAN

KELOMPOK 1 KELOMPOK 1

RINI ANGGRAINI S (H121 11 010)

RINI ANGGRAINI S (H121 11 010)

NURUL MUTHIAH (H121 11 252)

NURUL MUTHIAH (H121 11 252)

RAINA DIAH GRAHANI (H121 11 268)

RAINA DIAH GRAHANI (H121 11 268)

FATIMAH ASHARA (H121 11 278)

FATIMAH ASHARA (H121 11 278)

PRODI STATISTIKA PRODI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR MAKASSAR 2013 2013

(2)

METODE SIMPLEKS KASUS MEMAKSIMUMKAN

Metode simpleks diperkenalkan oleh George Dantzig pada tahun 1947. Metode ini menjadi terkenal ketika ditemukannya alat hitung elektronik dan menjadi popular ketika munculnya komputer. Proses perhitungan metode simpleks adalah dengan menggunakan iterasi berulang-ulang sampai tercapai hasil optimal. Proses perhitungan metode simpleks menjadi lebih mudah dengan menggunakan komputer, karena komputer dirancang untuk melakukan pekerjaan berulang-ulang yang mungkin akan membosankan jika dilakukan oleh manusia.

Metode simpleks merupakan pengembangan metode aljabar yang hanya menguji sebagian dari jumlah solusi basis dalam bentuk tabel. Tabel simpleks hanya menggambarkan masalah program linier dalam bentuk koefisien saja, baik koefisien fungsi tujuan maupun koefisien fungsi kendala. Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan.

Ada 2 kasus yang dapat kita cari solusinya yaitu Kasus Memaksimumkan dan Kasus Meminimumkan, dalam pembahan ini kita akan membahas Kasus memamaksimumkan. Dalam kasus memaksimumkan kita harus memenuhi syarat yaitu model program linear harus diubah dulu ke dalam suatu bentuk umum yang dinamakan “bentuk  baku”.

Perlu diperhatikan bahwa Metode Simpleks hanya bisa dipakai (diaplikasikan) pada  bentuk standar, sehingga jika tidak dalam bentuk standar harus ditransformasikan dahulu ke  bentuk standar.

Untuk memudahkan dalam melakukan transformasi ke bentuk standar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

a. Fungsi pembatas, suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda ≤ diubah menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel baru yang dinamakan slack variabel  (variable pengurang).

 b. Fungsi Tujuan, dengan adanya slack variable pada fungsi pembatas, maka fungsi

tujuan juga harus disesuaikan dengan memasukkan unsur  slack variable  ini,

karena slack variable tidak mempunyai kontribusi apa-apa terhadap fungsi tujuan,

(3)

Contoh soal. Fungsi tujuan: Maksimumkan

 = 85000

 + 75000

 + 70000

Fungsi pembatas: 

 + 

 + 2

 ≤ 17

2

 + 2

 + 

 ≤ 22

3

 + 2

 + 2

 ≤ 30

,

,

 ≥ 0

Langkah 1

Ubah system pertidaksamaan ke dalam system persamaan linear dengan menambahkan variable tiruan atau disebut slack.

Fungsi tujuan: Maksimumkan

 = 85000

 + 75000

 + 70000

Fungsi pembatas: 

 + 

 + 2

 + 

 = 17

2

 + 2

 + 

 + 

 = 22

3

 + 2

 + 2

 + 

 = 30

Langkah 2.

Menyusun semua persamaan ke dalam table simpleks.

Iterasi 0 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

  

Keterangan.

CB : koefisien variable basis yang masuk pada fungsi tujuan VDB : variabel basis yang masuk

(4)

 NK : nilai kanan persamaan, yaitu nilai di belakang tanda “=”

: nilai fungsi tujuan, yaitu jumlah dari hasil kali variable ke-

 

 dan CB

: koefisien variable pada fungsi tujuan (bilangan yang terletak di atas variabel) Hitung nilai

 dan

  

 sebagai berikut.

VARIABEL

  

 NK

17 ∙ 0 + 22 ∙ 0 + 30 ∙0 = 0

1∙ 0+ 2∙ 0+ 3∙ 0 = 0

0  85000 = 85000

1∙ 0+ 2∙ 0+ 2∙ 0 = 0

0  75000 = 75000

2∙ 0+ 1∙ 0+ 2∙ 0 = 0

0  70000 = 70000

1∙ 0+ 0∙ 0+ 0∙ 0 = 0

0  0 = 0

0∙ 0+ 1∙ 0+ 0∙ 0 = 0

0  0 = 0

0∙ 0+ 0∙ 0+ 1∙ 0 = 0

0  0 = 0

Selanjutnya kita input nilai-nilai tersebut ke dalam tabel simpleks.

Iterasi 0 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

17 1 1 2 1 0 0 0

22 2 2 1 0 1 0 0

30 3 2 2 0 0 1

0 0 0 0 0 0 0

  

85000 75000 70000

0 0 0 Langkah 3.

Menentukan kolom kunci, baris kunci, bilangan kunci, dan rasio.

 Kolom kunci : suatu kolom yang nilai

  

 paling kecil  Baris kunci : baris yang memiliki rasio positif paling kecil

 Bilangan kunci : bilangan yang terletak pada pertemuan antara kolom kunci dan baris

kunci

 Rasio : bilangan yang ditentukan oleh perbandingan antara NK dan kolom

(5)

Rasio untuk baris pada variabel: 

 =



= 17

 =



= 17

 =



= 10

Iterasi 0 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

17 1 1 2 1 0 0 17 0

22 2 2 1 0 1 0 11 0

30 3 2 2 0 0 1 10

0 0 0 0 0 0 0

  

85000 75000 70000

0 0 0 Kolom berwarna biru dipilih sebagai kolom kunci.

Baris berwarna kuning dipilih sebagai baris kunci.

Bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci, yaitu 3 (bilangan dengan text berwarna merah).

Langkah 4.

Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dengan cara membaginya dengan bilangan kunci. Selanjuntya

menggantikan

, CB pada baris ketiga kita isi dengan 85000.

Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

0

85000

10 1

2

3

2

3

0 0

1

3

  

(6)

Langkah 5.

Membuat baris baru dengan mengubah nilai-nilai baris selain baris kunci melalui operasi  baris elementer (OBE) ,sehingga nilai-nilai kolom kunci

= 0

.

Dapat juga melalui perhitungan sebagai berikut.

nilai baris baru = nilai baris lama

 – 

 (KAKK x NBKK)

Dimana,

KAKK : Koefisien Angka Kolom Kunci (nilai setiap baris kolom kunci)  NBBK : Nilai Baris Baru Kunci

Dari langkah sebelumnya kita dapat mengetahui KAKK dan NBBK, seperti yang tertera pada tabel berikut. Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

17 1 1 2 1 0 0 0

22 2 2 1 0 1 0 85000

10 1

2

3

2

3

0 0

1

3

  

Kuning untuk NBBK dan biru untuk KAKK.

Baris baru

Baris lama 17 1 1 2 1 0 0 KAKK x NBBK 1 [ 10 1

2

3

2

3

0 0

1

3

] Baris baru 7 0

1

3

4

3

1 0

13

(7)

Baris baru

Baris lama 22 2 2 1 0 1 0 KAKK x NBBK 2 [ 10 1

2

3

2

3

0 0

1

3

] Baris baru 2 0

2

3 

1

3

0 1

23

Input nilai baris baru

dan

  ke dalam tabel simpleks, sehingga tabel menjadi seperti  berikut. Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

7 0

1

3

4

3

1 0

13

0

2 0

2

3

13

0 1

23

85000

10 1

2

3

2

3

0 0

1

3

  

Selanjutnya kita hitung nilai

 dan

  

 sebagai berikut.

VARIABEL

  

 NK

7 ∙ 0 + 2 ∙ 0 + 10 ∙ 85000 = 850000

0 ∙ 0 + 0 ∙ 0 + 1 ∙ 85000 = 85000

85000 85000 = 0

1

3 ∙ 0 +

2

3 ∙ 0 +

2

3 ∙ 85000 =

 170000

3

170000

3  75000 = 

55000

3

4

3 ∙ 0 + 

1

3 ∙ 0 +

2

3 ∙ 85000 =

 170000

3

170000

3  70000 = 

40000

3

1 ∙ 0 + 0 ∙ 0 + 0 ∙ 85000 = 0

0  0 = 0

0 ∙ 0 + 1 ∙ 0 + 0 ∙ 85000 = 0

0  0 = 0

13∙0+

2

3 ∙ 0 +

1

3 ∙ 85000 =

 85000

3

85000

3  0 =

 85000

3

(8)

Lalu kita input nilai-nilai tersebut ke dalam tabel simpleks. Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

7 0

1

3

4

3

1 0

13

0

2 0

2

3

13

0 1

23

85000

10 1

2

3

2

3

0 0

1

3

85000 85000

170000

3

170000

3

0 0

85000

3

  

0

55000

3 

40000

3

0 0

85000

3

Mengulangi langkah 3 sampai langkah 5

Langkah 3

Menentukan kolom kunci, baris kunci, bilangan kunci, dan rasio. Rasio untuk baris pada variabel:

=

= 21

=

= 3

=



= 15

(9)

Iterasi 1 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

7 0

1

3

4

3

1 0

13

0

2 0

13

0 1

23

85000

10 1

2

3

2

3

0 0

1

3

85000 85000

170000

3

170000

3

0 0

85000

3

  

0

55000

3 

40000

3

0 0

85000

3

Kolom berwarna biru dipilih sebagai kolom kunci.

Baris berwarna kuning dipilih sebagai baris kunci.

Bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci, yaitu

  (bilangan

dengan text berwarna merah).

Langkah 4.

Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dengan cara membaginya dengan bilangan kunci. Selanjutya

menggantikan

, CB pada baris kedua kita isi dengan 75000.

Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

75000

3 0

1

12

0

3

2

1

85000

  

(10)

Langkah 5.

Membuat baris baru.

Dari langkah sebelumnya kita dapat mengetahui KAKK dan NBBK, seperti yang tertera pada tabel berikut. Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

7 0

1

3

4

3

1 0

13

75000

3 0

1

12

0

3

2

1

85000

10 1

2

3

2

3

0 0

1

3

  

Kuning untuk NBBK dan biru untuk KAKK.

Baris baru

 

Baris lama 7 0

1

3

4

3

1 0

13

KAKK x NBBK

1

3

[ 3 0

1 12

0

3

2 1

] Baris baru 6 0

0 32

1

12

0 Baris baru

Baris lama 10 1

2

3

2

3

0 0

1

3

KAKK x NBBK

2

3

[ 3 0

1 12

0

3

2 1

] Baris baru 8 1

0 1

0

1 1

(11)

Input nilai baris baru

dan

  ke dalam tabel simpleks, sehingga tabel menjadi seperti  berikut. Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

6 0

0

3

2

1

12

0 75000

3 0

1

12

0

3

2

1

85000

8 1

0

1

0

1

1

  

Selanjutnya kita hitung nilai

 dan

  

 sebagai berikut.

VARIABEL

  

 NK

6 ∙ 0 + 3 ∙ 75000 +8 ∙ 85000 = 905000

0 ∙ 0 + 0 ∙ 75000 + 1 ∙ 85000 = 85000

85000  85000 = 0

0 ∙ 0 + 1 ∙ 75000 + 0 ∙ 85000 = 75000

75000  75000 = 0

3

2 ∙0+(

1

2) ∙ 75000 + 1 ∙ 85000 = 47500

47500 70000 = 22500

1 ∙ 0 + 0 ∙ 75000 + 0 ∙ 85000 = 0

0  0 = 0

12∙0+

3

2 ∙ 75000+ 1∙ 85000 = 27500

27500  0 = 27500

0 ∙ 0 + 1 ∙ 75000 + 1 ∙ 85000 = 10000

10000  0 = 10000

Lalu kita input nilai-nilai tersebut ke dalam table simpleks.

Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

6 0

0

3

2

1

12

0 75000

3 0

1

12

0

3

2

1

85000

8 1

0

1

0

1

1

90500 85000 75000 47500 0 27500 10000

  

0 0

22500

0 27500 10000

(12)

Ulangi kembali langkah 3 sampai langkah 5 Langkah 3

Menentukan kolom kunci, baris kunci, bilangan kunci, dan rasio. Rasio untuk baris pada variabel:

=

= 4

=

= 6

=

 = 8

Iterasi 2 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

0

6 0

0

1

12

0 4 75000

3 0

1

12

0

3

2

1

6

85000

8 1

0

1

0

1

1

8

90500 85000 75000 47500 0 27500 10000

  

0 0

22500

0 27500 10000 Kolom berwarna biru dipilih sebagai kolom kunci.

Baris berwarna kuning dipilih sebagai baris kunci.

Bilangan kunci adalah perpotongan antara kolom kunci dan baris kunci, yaitu

  (bilangan

(13)

Langkah 4.

Mengubah nilai-nilai pada baris kunci dengan cara membaginya dengan bilangan kunci. Selanjutnya

menggantikan

, CB pada baris kedua kita isi dengan 70000.

Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

70000

4 0

0

1

2

3

34

0 75000

85000

  

Baris berwarna kuning dapat disebut sebagai nilai baris baru kunci.

Langkah 5.

Membuat baris baru.

Dari langkah sebelumnya kita dapat mengetahui KAKK dan NBBK, seperti yang tertera pada tabel berikut. Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

70000

4 0

0

1

2

3

34

0 75000

3 0

1

12

0

3

2

1

85000

8 1

0

1

0

1

1

  

(14)

Baris baru

Baris lama 3 0

1 12

0

3

2 1

KAKK x NBBK

12

[ 4 0

0 1 23 

3

4

0 ] Barisbaru 5 0 1 0

1

3

9

8 1

Baris baru

Baris lama 8 1

0 1

0

1 1

KAKK x NBBK

1

[ 4 0

0 1 23 

3

4

0 ] Barisbaru 4 1 0 0

23 

1

4

1

Input nilai baris baru

dan

  ke dalam tabel simpleks, sehingga tabel menjadi seperti  berikut. Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

70000

4 0

0

1

2

3

34

0 75000

5 0 1 0

1

3

9

8

1

85000

4 1 0 0

23 

1

4

1

  

(15)

Selanjutnya kita hitung nilai

 

 dan

  

 sebagai berikut. VARIABEL

  

 NK

4 ∙ 70000 + 5 ∙ 75000 +4 ∙ 85000 = 995000

0 ∙ 70000 + 0 ∙ 75000 + 1 ∙ 85000 = 85000

85000  85000 = 0

0 ∙ 70000 + 1 ∙ 75000 + 0 ∙ 85000 = 75000

75000  75000 = 0

1 ∙ 70000 + 0 ∙ 75000 + 0 ∙ 85000 = 70000

70000  70000 = 0

2

3 ∙70000+

1

3 ∙75000+(

2

3) ∙ 85000 = 15000

1500

0  0 = 15000

34∙ 70000+

9

8 ∙75000+

1

4 ∙ 85000 = 10625

10635  0 = 10625

0∙70000+1∙75000+1∙85000 = 10000

10000  0 = 10000

Kemudian kita input nilai-nilai tersebut ke dalam table simpleks.

Iterasi 3 85000 75000 70000 0 0 0 Rasio CB VDB NK

70000

4 0

0

1

2

3

34

0 75000

5 0 1 0

1

3

9

8

1

85000

4 1 0 0

23 

1

4

1

995000 85000 75000 70000 15000 10625 10000

  

0 0 0 15000 10625 10000

Dari tabel di atas terlihat bahwa baris evaluasi

 

  

  sudah tidak ada yang negatif, maka  program telah optimal. Dengan demikian, dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

Referensi

Dokumen terkait

untuk mengkonversi pertidaksamaan (≤) menjadi persamaan (=). Pada solusi awal, variabel slack akan berfungsi sebagai.

 Catatan: fungsi tujuan fase pertama belum dalam bentuk proper. table, hal ini disebabkan artificial variable akan muncul

• Metode simpleks memerlukan bahwa semua pembatas dinyatakan dalam bentuk sistem kanonik dimana suatu solusi basis layak dapat langsung diperoleh. Prinsip-prinsip Metode Simpleks

Pada solusi awal, variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau variabel buatan (jika fungsi kendala menggunakan

Metode dasar untuk memecahkan sistem persamaan linier adalah mengganti sistem yang diberikan dengan sistem baru yang mempunyai himpunan pemecahan yang sama dengan

solusi sama dengan jumlah sumber daya pembatas awal yang ada. e) Variabel Slack, adalah variabel yang ditambahkan ke model matematik kendala untuk mengkonversikan

Memperbaiki tabel simpleks dilakukan dengan mengganti variabel basisnya dengan variabel basis yang baru dengan harapan variabel basis baru tersebut

Merubah model matematika menjadi bentuk baku simpleks dengan cara menambahkan batasan dengan variable slack pada pertidaksamaan lebih kecil sama dengan atau mengurangi dengan variable