• Tidak ada hasil yang ditemukan

GRUP ALJABAR GRUP ALJABAR DAN -MODUL REGULAR MODUL REGULAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GRUP ALJABAR GRUP ALJABAR DAN -MODUL REGULAR MODUL REGULAR."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

S

FAKULTAS MA

SKRIPSI SARJANA MATEMATIKA

OLEH:

FITRIA EKA PUSPITA 07934028

JURUSAN MATEMATIKA

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHU UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2011

(2)

ABSTRAK

Misalkan adalah grup hingga dengan unsur-unsur , , … , dan misalkan adalah lapangan . Ruang vektor atas dengan , , … , sebagai basis dinamakan ruang vektor . Elemen-elemen pada ruang vektor berbentuk: . . . , untuk setiap . Ruang vektor dengan perkalian yang didefinisikan sebagai: ∑ ∑ ∑ , , untuk setiap , , disebut grup aljabar . Grup aljabar adalah -modul regular jika perkalian ( untuk setiap dan ) terdefinisi dan memenuhi kondisi-kondisi berikut: , , 1 ! , , " " , untuk setiap ", , , dan , . -modul regular adalah faithful, yaitu: elemen identitas dari adalah satu-satunya elemen di yang memenuhi untuk setiap .

(3)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori representasi grup merupakan suatu teori yang berkaitan dengan

cara-cara menuliskan suatu grup sebagai suatu grup dari matriks. Misalkan adalah

grup hingga dan ℂ adalah himpunan bilangan kompleks. Grup yang

beranggotakan matriks yang dapat diinverskan dengan entri-entri di ℂ,

dinotasikan sebagai ℂ dan dinamakan grup linier umum (general linear

group) berderajat atas ℂ. Suatu representasi dari adalah homomorfisma grup

ℂ . [4]

Terdapat beberapa konsep penting yang dapat membantu memahami teori

representasi, antara lain: ℂ -modul, grup aljabar ℂ , dan ℂ -modul regular.

Dalam tulisan ini akan dibahas tentang grup aljabar ℂ dan ℂ -modul regular.

ℂ -modul adalah suatu ruang vektor atas ℂ dengan suatu perkalian

untuk setiap dan yang memenuhi kondisi-kondisi tertentu.

Sedangkan grup aljabar ℂ adalah suatu ruang vektor ℂ dengan basis

, , … , yang didalamnya didefinisikan suatu perkalian

! i ,

untuk setiap , ℂ. Grup aljabar ℂ dengan suatu perkalian untuk setiap

dan akan menjadi suatu ℂ -modul yang dikenal dengan nama ℂ

(4)

2 1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah dalam penulisan

tugas akhir ini adalah bagaimana sifat dari suatu grup aljabar ℂ dan sifat dari

suatu ℂ -modul regular.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada tulisan ini hanya dibahas grup aljabar ℂ dan ℂ -modul regular dari

suatu grup hingga pada ruang vektor hingga atas lapangan bilangan kompleks.

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah menjelaskan sifat dari

suatu grup aljabar ℂ dan sifat dari suatu ℂ -modul regular.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bab 1

Pendahuluan, berisi: latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Definisi matriks, definisi

grup, dan sifat-sifat dari suatu homomorfisma, definisi dan teorema dari ruang

vektor, definisi dan teorema dari pemetaan linier serta definisi dan teorema dari

representasi grup dituangkan dalam Bab 2 Landasan Teori. Bab 3 Pembahasan,

memuat tentang: definisi dan proposisi dari grup aljabar ℂ , definisi dan

proposisi dari ℂ -modul regular, aksi ℂ pada ℂ -modul serta contoh yang

mendukung masalah. Kesimpulan-kesimpulan dari pembahasan yang telah

(5)

GRUP ALJABAR DAN -MODUL REGULAR

Pada bab ini akan dijelaskan tentang grup aljabar dan -modul regular yang mempunyai peranan penting dalam teori representasi.

3.1 Grup Aljabar Definisi 3.1.1 [4]

Misalkan adalah grup hingga dengan elemen-elemen , , … , dan misalkan (lapangan) adalah , maka ruang vektor atas dengan , , … , sebagai basis dinamakan ruang vektor . Basis , , … , disebut dengan basis natural dari ruang vektor .

Elemen-elemen pada ruang vektor berbentuk . . .

untuk setiap .

Elemen-elemen pada ruang vektor juga bisa ditulis dalam bentuk

untuk setiap .

Jika ∑ dan ∑ , maka penjumlahan dan perkalian

skalar pada ruang vektor didefinisikan dengan:

1. ∑ ,

(6)

BAB IV KESIMPULAN

Grup aljabar ℂ adalah ruang vektor ℂ dengan perkalian yang didefinisikan sebagai

,

untuk setiap , ℂ.

Pada grup aljabar ℂ berlaku sifat perkalian berikut: ℂ , ,

1 1 , , , , dan

0 0 0, untuk setiap , , elemen-elemen dari grup aljabar ℂ dan ℂ.

Suatu grup aljabar ℂ adalah ℂ -modul regular jika perkalian (untuk setiap dan ) terdefinisi dan memenuhi kondisi-kondisi berikut, untuk

setiap , , ℂ, dan , : , , 1 ,

, .

Misalkan adalah ℂ -modul regular. Pada ℂ -modul regular berlaku sifat-sifat berikut:

1. Untuk setiap , , ℂ, dan , ℂ : , , 1 ,

, , , dan

0 0 0.

(7)

33

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anton, Howard, Chris Rorres. 2004. Aljabar Linier Elementer. Erlangga, Jakarta.

[2] Arifin, Achmad. 2000. Aljabar. ITB, Bandung.

[3] Jacob, Bill. 1990. Linear Algebra. W.H. Freeman and Company, New York.

Referensi

Dokumen terkait

Piranti Works pada model alat potong kuku dengan mengintegrasikan rekayasa nilai dan analisis daur hidup bertujuan untuk memberikan nilai atau value yang lebih

KATA PENGANTAR Bissmilahirahmannirahim Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan anugrahnya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk

Sejak berlakunya UU No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, maka Fasilitas Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI), tidak tersedia lagi sumber dana dari LKBI dan Pemerintah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa intervensi pendidikan gizi dua minggu sekali dengan alat bantu booklet secara langsung pada siswa didukung dengan pendidikan gizi pada

Vl yaitu mengenai penghasilan neto dalam negeri yang dipotong PPh bersifat final namun penghasilan tersebut tetap tidak digabungkan dengan penghasilan lainnya dan PPh

Kadar Thiol (R-SH) merupakan indikasi penting yang berhubungan dengan kerentanan fisiologis lateks terutama pada kejadian kering alur sadap (KAS) (Sumarmadji et al. ,

Sebaliknya perusahaan cenderung tidak akan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya apabila menerima opini lain selain opini wajar tanpa pengecualian

kemampuan memanfaatkan pakan berserat lebih efisien (Kennedy et al., 1992) Suryahadi et al., (1996) melaporkan beberapa bakteri selulotik yang dapat diisolasi