• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Kampanye Memperkenalkan Bahasa Sunda Kepada Wisatawan Nusantara di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Kampanye Memperkenalkan Bahasa Sunda Kepada Wisatawan Nusantara di Kota Bandung."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE MEMPERKENALKAN BAHASA SUNDA KEPADA WISATAWAN NUSANTARA DI KOTA BANDUNG

Oleh

ANGELA MICHELLE SANJAYA NRP 1164016

Bahasa Sunda merupakan identitas dari Suku Sunda yang merupakan suku kedua terbesar di Indonesia, namun diketahui penggunaannya menurun dan memudar, keberadaannya juga kurang dikenal oleh masyarakat diluar Suku Sunda. Keberadaan suku ini tersebar di beberapa kota di Jawa Barat, salah satunya di Kota Bandung yang merupakan kota terpadat ketiga di Indonesia.

Kota Bandung yang penduduknya didominasi oleh Suku Sunda merupakan kota wisata dengan jumlah pengunjung yang meningkat setiap tahunnya menjadi tempat yang tepat untuk melestarikan budaya berbahasa ini.

Tujuan dari perancangan kampanye ini adalah untuk memperkenalkan Bahasa Sunda kepada wisatawan agar dapat berpartisipasi dalam penggunaan Bahasa Sunda saat sedang berwisata di Kota Bandung melalui media yang menarik dan informatif. Manfaat perancangan ini adalah semakin dikenalnya dan semakin banyaknya pengguna Bahasa Sunda.

Metode utama yang digunakan berupa aplikasi mobile dengan media pendukung berupa desain environmental disertai dengan gimmick. Aplikasi ini memperkenalkan Bahasa Sunda dan penggunaannya secara informatif kepada wisatawan nusantara. Kampanye ini diharapkan dapat menjadikan Bahasa Sunda semakin dikenal sebagai salah satu upaya pelestarian.

(2)

viii

ABSTRACT

A CAMPAIGN DESIGN TO INTRODUCE SUNDANESE LANGUAGE TO DOMESTIC TOURISTS IN BANDUNG

Submitted by

Angela Michelle Sanjaya / 1164016

Sundanese language is the identity of Sundanese people, who are the second biggest ethnicity in Indonesia. However, the use of Sundanese language is decreasing and it is also not popular for other society outside Sundanese people. These people are spread out in several cities in West Java, one of them is in Bandung which is the third most crowded city in Indonesia.

Bandung, which people are dominated by Sundanese, is a tourism city. The comers increase every year. This city is a suitable place to preserve Sundanese language.

The purpose of this campaign design is to introduce Sundanese language to tourists so they could participate by using the language when they visit Bandung. The campaign design is done through attractive and informative media. Therefore, Sundanese will be more popular and used among the tourists.

The method used is a mobile application with a supporting media in environmental design and gimmick. This application introduces Sundanese and its usage informatively to domestic tourists. Through this campaign, it is hoped that Sundanese will be more popular as a way of preservation.

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 2

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II : LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Teori Perancangan ... 5

2.2 Teori Kampanye ... 5

(4)

x

2.2.2 Jenis Kampanye ... 6

2.2.3 Tujuan Kampanye ... 6

2.2.4 Metode Kampanye... 6

2.3 Teori Bahasa ... 8

2.3.1 Bahasa Daerah... 9

2.3.1.1 Fungsi Bahasa Daerah ... 9

2.3.2 Bahasa Sunda ... 9

2.3.2.1 Tingkatan Dalam Bahasa Sunda ... 10

2.4 Tinjauan Wisatawan ... 11

2.4.1 Pengertian Wisatawan ... 11

2.4.2 Jenis Wisatawan ... 11

2.4.3 Sifat Wisatawan ... 12

2.5 Teori Psikologi Perkembangan Dewasa Muda ... 13

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 15

3.1 Data dan Fakta ... 15

3.1.1 Data Instansi ... 15

3.1.1.1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ... 15

3.1.1.2 Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung ... 16

3.1.1.3 Visi ... 16

(5)

xi

3.1.2 Tinjauan Terhadap Karya Sejenis ... 17

3.1.2.1 Kampanye Penggunaan Bahasa Sunda Di Bandung ... 17

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 17

3.2.1 Kuisioner ... 17

3.2.2 Wawancara ... 25

3.2.3 Data Studi Literatur ... 26

3.2.3.1 Internet ... 26

3.2.3.2 Buku ... 27

3.2.4 Analisis Target Kampanye ... 27

3.2.4.1 STP ... 27

3.2.4.2 SWOT ... 28

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 30

4.1 Konsep Komunikasi ... 30

4.2 Konsep Kreatif ... 30

4.3 Konsep Media ... 33

4.4 Hasil Karya ... 38

4.4.1 Logo ... 38

4.4.2 Karakter ... 40

4.4.3 Aplikasi ... 41

4.4.4 Street Banner ... 43

4.4.5 Poster ... 45

(6)

xii

4.4.7 Booth ... 46

4.4.8 Gimmick ... 47

BAB V : PENUTUP ... 49

5.1 Simpulan ... 49

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar 3.1 Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandunng ... 15

Gambar 3.2 Diagram hasil pembagian angket pada dewasa muda usia 20-25 tahun mengenai kota asal mereka ... 18

Gambar 3.3 Diagram hasil pembagian angket pada dewasa muda usia 20-25 tahun mengenai transportasi yang mereka gunakan ke Kota Bandung ... 19

Gambar 3.4 Diagram hasil pembagian angket pada dewasa muda usia 20-25 tahun mengenai kegiatan atau tujuan mereka berwisata di Kota Bandung... 20

Gambar 3.5 Diagram hasil pembagian angket pada dewasa muda usia 20-25 tahun mengenai Kota Bandung sebagai salah satu tujuan favorit mereka ... 21

Gambar 3.6 Diagram hasil pembagian angket pada dewasa muda usia 20-25 tahun mengenai pengetahuan mereka akan bahasa daerah di Kota Bandung ... 22

Gambar 3.7 Diagram hasil pembagian angket pada dewasa muda usia 20-25 tahun mengenai kesulitan dalam berbahasa Sunda di Kota Bandung ... 23

Gambar 3.8 Diagram hasil pembagian angket pada dewasa muda usia 20-25 tahun mengenai ketertarikan wisatawan untuk mempelajari Bahasa Sunda ... 24

Gambar 3.9 Diagram hasil pembagian angket pada dewasa muda usia 20-25 tahun mengenai ketertarikan wisatawan akan diadakannya kampanye ini ... 25

Gambar 4.1 Alfabet dan tanda baca Font Monserrat ... 31

Gambar 4.2 Palet Warna ... 32

Gambar 4.3 Contoh Gaya Desain Flat ... 33

(8)

xiv

Gambar 4.5 Logo Kampanye ... 38

Gambar 4.6 Alfabet dan tanda baca Font Moon ... 38

Gambar 4.7 Alfabet dan tanda baca Font Micfickle ... 39

Gambar 4.8 Tokoh Cepot versi vector ... 40

Gambar 4.9 Cover dari aplikasi dapan halaman pertama pada aplikasi ... 41

Gambar 4.10 Wireframe ... 42

Gambar 4.11 Street banner diatas Pasupati ... 43

Gambar 4.12 Banner untuk di kaki Pasupati ... 44

Gambar 4.13 Banner lampu di Jalan Braga dan Asia Afrika ... 44

Gambar 4.14 Poster billboard ... 45

Gambar 4.15 Poster di tempat-tempat wisata ... 45

Gambar 4.16 Flyer Kampanye ... 46

Gambar 4.17 Booth ... 47

Gambar 4.18 Totebag sebagai gimmick kampanye ... 47

(9)

Universitas Kristen Maranatha1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Negara Indonesia adalah Negara kepulauan yang memiliki banyak suku dan budaya. Salah satunya adalah Suku Sunda, yang merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Keberadaan Suku Sunda tersebar di beberapa daerah di Provinsi Jawa Barat, salah satunya di Kota Bandung yang juga merupakan kota dengan penduduk terbanyak ketiga di Indonesia.

Walaupun tergolong suku kedua terbesar, namun penggunaan Bahasa Sunda ini cukup memprihatinkan. Data yang diperoleh dari UNESCO (United Nations

Educational, Scientific and Cultural Organization) pada tahun 2014 lalu mengatakan

bahwa penggunaan Bahasa Sunda mengalami penurunan peringkat. Begitu pula dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung yang menyatakan bahwa penggunaan Bahasa Sunda semakin berkurang dan memudar. Maka dari itu, penggunaan bahasa ibu Kota Bandung ini harus dipertahankan.

Kota yang dijuluki Kota Kembang ini memiliki potensi yang besar dalam mengupayakan pelestarian budaya berbahasa Sunda. Sebagai kota wisata, Bandung memiliki jumlah wisatawan yang meningkat setiap tahunnya. Kota Bandung bisa menjadi wadah memulainya upaya pelestarian tersebut. Dengan memperkenalkannya kepada wisatawan, budaya berbahasa ini dapat dibawa keluar sehingga semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan Bahasa Sunda. Salah satu upaya pelestarian budaya berbahasa Sunda ini adalah dengan memperkenalkannya kepada pasar yang lebih besar.

(10)

Universitas Kristen Maranatha2

Pemilihan topik ini didasari oleh adanya kesadaran diri akan pentingnya sebuah budaya sebagai identitas suatu bangsa dan bahasa merupakan salah satu aset penting dari budaya tersebut.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan yang akan dibahas adalah :

- Bagaimana merancang visual sebuah kampanye yang efektif dan menarik tentang memperkenalkan Bahasa Sunda kepada wisatawan di Kota Bandung?

Ruang lingkup pada permasalahan yang akan dibahas dibatasi dalam segi usia, menargetkan wisatawan dewasa muda berusia 20-25 tahun, hal tersebut dikarenakan usia dewasa awal atau dewasa muda merupakan usia produktif dan mampu menyerap bahasa asing lebih cepat dikarenakan kapasitas pembelajaran, termasuk daya hafal kosakata yang lebih banyak dan memiliki daya analisis yang kuat terhadap tata bahasa asing ( Gass, 2008) , sedangkan dalam segi gender tidak dibatasi, dan hanya untuk wisatawan nusantara yang sedang berada di Kota Bandung saja.

1.3Tujuan Perancangan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

- Merancang visual sebuah kampanye perkenalan bahasa daerah yang menarik untuk dapat dikonsumsi oleh wisatawan sesuai yang ditargetkan, sehingga tujuan dari pengenalan bahasa daerah ini dapat dicapai.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan penulis dapatkan melalui teknik pengumpulan data sebagai berikut :

- Wawancara

(11)

Universitas Kristen Maranatha3

pendapat mereka tentang Bahasa Sunda dan penggunaanya di jaman sekarang. Selain itu, teknik pengumpulan data ini juga dilakukan kepada sejumlah sample untuk mendapatkan informasi keseluruhan mengenai ketertarikan wisatawan terhadap kampanye Bahasa Sunda ini.

- Studi Pustaka

Data yang didapatkan dari studi pustaka berupa definisi-definisi, teori dan keterangan mengenai Bahasa Sunda dan wisatawan. Data-data yang diperlukan didapatkan dari internet, instansi yang bersangkutan dan buku-buku mengenai Bahasa Sunda, wisatawan, kampanye dan Kota Bandung.

- Kuisioner

(12)

Universitas Kristen Maranatha4

1.5Skema Perancangan

(13)

Universitas Kristen Maranatha49

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kesimpulan yang didapat dari perancangan kampanye ini adalah bahwa pentingnya memelihara dan menjaga kebudayaan, juga menghargai budaya lain. Kiranya ketika mengunjungi suatu destinasi sudah sepatutnya kebudayaan warga setempat diketahui dan dihargai, ada baiknya juga untuk ikut berpartipasi, selain untuk memperkaya pengetahuan diri juga untuk sebagai bentuk penghargaan budaya setempat.

Kampanye ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan, karena Indonesia merupakan negara dengan beragam kebudayaan dan bahasa sehingga perlu diadakan upaya untuk menjaga kebudayan-kebudayaan tersebut untuk terus berlangsung. Dengan kampanye serupa, masyarakat dihimbau untuk lebih peka terhadap betapa pentingnya memelihara suatu kebudayaan.

5.2 Saran

(14)

Universitas Kristen Maranatha50

DAFTAR PUSTAKA

Venus, Antar. 2002. Manajemen Kampanye. Jakarta : Simbiosa Rekatama Media Gass, Susan M. 1997. Input, interaction, and the second language learner. New

Jersey : Lamrence Erlbaum Associates

Feldman, Robert S. 2012. Pengantar Psikologi. Jakarta : Salemba Humanika Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2014. Data pariwisata Kota Bandung. Bandung:

Pemerintah Kota Bandung

____. 2013. Bahasa Sunda Peringkat ke-32 Bahasa Daerah Dunia. Pikiran Rakyat (Online).

(http://www.pikiran-rakyat.com/seni-budaya/2013/02/19/223725/bahasa-sunda-peringkat-ke-32-bahasa-daerah-dunia, diakses 20 Agustus 2015).

____. 2006. Pemertahanan Bahasa Ibu : Kasus Bahasa Sunda. Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Website Kementerian dan Kebudayaan). (Online).(http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/berita/232/Pemertah anan%20Bahasa%20Ibu%20:%20Kasus%20Bahasa%20Sunda, diakses 20 Agustus 2015).

Juniarta, Rendy W. Perkembangan Dewasa Awal. (Online).

(http://rendywirajuniarta.blogspot.co.id/2014/01/psikologi-perkembangan-dewasa-awal-part.html, diakses 23 Agustus 2015)

Setianti, Yanti. 2007. “Kampanye dalam merubah sikap khalayak”. Makalah ilmiah. Jatinangor : Fakultas Ilmu Komunikasi.

Purwosunarto, Nodya. 2008. Faktor Usia Dalam Pemerolehan Bahasa. (Online). (http://hestunodya.blogspot.co.id/2013/11/faktor-usia-dalam-pemerolehan-bahasa.html, diakses 24 Agustus 2015).

Birren, F. 1997. The power of color: How it can reduce fatigue, relieve monotony,

enhance sexuality, and more. Secaucus, NJ: Carol Pub. Group.

Dentsu. 2004. (Online).

Gambar

Gambar 1.1 Skema perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Penarikan sampel pada penelitian ini ditentukan berdasarkan pada rumus yang dikembangkan oleh Surakhmad (1998: 100).. Dengan melihat hasil perhitungan di atas, maka

Kutai Kartanegara dan diberikan masa sanggah selama 5 (lima) hari kerja setelah tanggal pengumuman pemenang ini disertai dengan bukti terjadinya penyimpangan, dengan

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat pengungkapan wajib laporan keuangan KPRI di Kabupaten Kudus

Kepada guru pendidikan jasmani, siswa dan pembaca pada umumnya hasil penelitian ini membuktikan bahwa penerapan gaya mengajar divergen memberikan pengaruh yang

[r]

Variasi konsentrasi adsorbat pada proses adsorpsi gliserol akan memberikan pengaruh terhadap tegangan permukaan total larutan, sehingga juga berpengaruh terhadap

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

Di daerah bukan DTPK-T, status kesehatan rumah tangga dapat diukur melalui beberapa hal yaitu akses rumah tangga terhadap air bersih, akses rumah tangga terhadap jamban, kepadatan