• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Csr) (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efe"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun

2011-2013)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh:

ETIK SULISTYONINGSIH B200110296

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun

2011-2013)

ETIK SULISTYONINGSIH B200110296

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Email: etiksulistyoningsih@yahoo.co.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan CSR. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pengungkapan CSRyaitu size, profitabilitas, profile, leverage, ukuran dewan komisaris, kepeilikan saham publik dan pengungapan media.

Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dan pengambilan sampel mengguakan metode purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah 72 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linierberganda, uji asumsi klasik, uji t, uji F dan uji koefisien determinasi (R2).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, profile, leverage dan kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap pengungkapan CSR yang dibuktikan dengan tingkat signifikansi keempat variabel tersebut kurang dari 0,05 sedangkan, size, ukuran dewan komisaris dan pengungkapan media tidak terbukti berpengaruh terhadap pengungkapan CSR karena tingkat signifikansinya lebih dari 0,05.

(4)

A. Pendahuluan

Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai konsep akuntansi yang baru merupakan transparasi pengungkapan sosial atas aktivitas sosial

yang dilakukan perusahaan tidak hanya berfokus pada single bottom line yaitu tanggung jawab perusahaan yang hanya berfokus pada kondisi

keuangan saja, namun harus berfokus pada triple botton line yaitu

tanggung jawab perusahaan yang harus berfokus pada aspek ekonomi,

sosial dan lingkungan.

Di Indonesia, Coporate Sosial Responsibility (CSR) dinyatakan tegas dalam UU Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 pasal 74 yang

menyatakan 1) Perseroan yang menjalakan usaha dibidang atau yang

berkaitan dengan Sumber Daya Alam (SDA) wajib melaksanakan

tanggung jawab sosial dan lingkungan. 2) Tanggung jawab sosial dan

lingkungan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan

diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran. 3) Perseroan yang tidak

melaksanakan kewajiban dikenakan saksi sesuai dengan peraturan

perundan-undangan. 4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab

sosial dan lingkungan diatur dalam peraturan pemeritah.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan

Nur dan Priantinah (2012) yang menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhipengungkapan Corporate social Responsibility di Indonesia

(Studi Empiris pada perusahaan berkategori high-profile yang listing di Bursa Efek Indonesia). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya adalah periode penelitian, periode penelitian sebelumnya

menggunakan periode2008-2010 sedangkan, penelitian ini menggunakan

periode 2011-2013. Variabel penelitian yang digunakan, pada penelitian

yang sebelumnya menggunakan variabel size, profitabilitas, leverage, ukuran dewan komisaris, kepemilikan saham publik dan pengungkapan

media sedangkan, penelitian ini akan menambahkan satu variabel

(5)

B. Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh size terhadap pengungkapan CSR.

2. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan CSR.

3. Untuk menganalisis pengaruh leverage terhadap pengungkapan CSR.

4. Untuk menganalisis pengaruh profile terhadap pengungkapan CSR.

5. Untuk menganalisis pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap

pengungkapan CSR.

6. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan saham publik terhadap

pengungkapan CSR.

7. Untuk menganalisis pengaruh pengungkapan media terhadap

pengungkapan CSR.

C. Landasan Teori

1. Teori Stakeholder

Menurut Sari (2012) teori stakeholder merupakan teori yang mengungkapankan bahwa sebenarnya perusahaan tidak hanya

bertanggung jawab kepada para pemilik atau shareholder dengan

sebatas pada indikator ekonomi namun telah meluas hingga ranah

sosial kemasyarakatan (stakedolder), dengan memperhitungkan faktor-faktor sosial.

2. Teori Agensi

Teori keagenan menyatakan bahwa perusahaan yang sedang

mengahadapi biaya kontrak dan biaya pegawasan yang rendah

cenderung akan melaporkan laba lebih rendah dengan alasan untuk

kepentingan manajemen (biaya untuk melaksanakan tanggung

jawab sosial perusahaan guna meningkatkan reputasi perusahaan

(6)

3. Tori Legitimasi

Legitimasi masyarakat merupakan faktor strategis bagi perusahaan

dalam rangka mengembangkan perusahaan ke depan. Hal itu, dapat

dijadikan sebagai wahana untuk mengonstruksi strategi

perusahaan, terutama terkait dengan upaya memposisikan diri di

tengah lingkungan masyarakat yang semakin maju (Nor Hadi,

2011). Legitimasi merupakan keadaan psikologis keberpihakan

orang dan kelompok orang yang sangat peka terhadap gejala

lingkungan sekitarnya baik fisik maupun non fisik.

4. Corporate Sosial Responsibility(CSR)

Corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk

berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan

dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan

menitikberatkan pada aspek sosial, keuangan dan lingkungan,

dengan ketiga aspek tersebut diharapkan keberadaan perusahaan

diakui ditengah-tengah lingkungan masyarakat sekitar.

5. Size (Ukuran Perusahaan)

Size (Ukuran perusahaan) merupakan variabel independen yang sering digunakan untuk menjelaskan pengungkapan corporate social responsibilityyang dilakukan perusahaan dalam laporan tahunan yang dibuat. Ukuran perusahaan merupakan suatu skala

dimana diklasifikasikannya perusahaan menurut besar kecilnya.

6. Proftabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau profit dalam upaya meningkatkan nilai para pemegang

saham perusahaan. Dengan profitabilitas yang tinggi, akan memberikan kesempatan yang lebih kepada manajemen dalam

(7)

7. Profile

Profil menurut kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai tipe, apabila dikaitkan dengan perusahaan atau industri berarti tipe

dalam perusahaan atau industri yang terdiri dari industri high-profile dan industri low-profile (Roberts, 1992 dalam Politan dan Rustiyaningsih, 2013). Perusahaan high-profile yaitu perusahaan yang bergerak dibidang perminyakan dan pertambangan, kimia,

hutan, kertas, otomotif, agro bisnis, tembakau dan rokok, produk

makanan dan minuman, media dan komunikasi kesehatan serta

transportasi dan pariwisata (Sembiring, 2005) Sedangkan,

perusahaan low-profile yaitu perusahaan yang bergerak dibidang bangunan, keuangan dan perbankan, suplier peralatan medis,

retailer, tekstil dan produk tekstil, produk personal dan produk

rumah tangga.

8. Leverage

Leverage adalah alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan.

Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar untuk membiayai asetnya.

Sedangkan perusahaan dengan tingkat leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri.

9. Ukuran Dewan Komisaris

Dewan komisaris sebagai wakil pemilik (shareholder) dalam perusahaan yang berbadan hukun PT memiliki tugas untuk

mengawasi pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan oleh

manajemen atau direksi dan bertanggungjawab dalam menentukan

apakah manajemen telah memenuhi tanggung jawab mereka dalam

mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern

(8)

10.Kepemilikan Saham Publik

Perusahaan yang telah terdaftar dalam BEI adalah

perusahaan-perusahaan yang memiliki proporsi kepemilikan saham oleh

publik, artinya bahwa semua aktivitas dan keadaan perusahaan

harus dilaporkan dan diketahui oleh publik (masyarakat) sebagai

salah satu bagian pemegang saham.

11.Pengungkapan Media

PengungkapanCSR melalui media dapat meningkatkan reputasi

perusahaan di mata masyarakat (publik) sebagai salah satu

pemegang saham. Dengan melaksanakan pengungkapan CSR melalui media, hal inidapat dijadikan sebagai bagian pada dalam

proses membangun institusi, membentuk norma yang diterima dan

legitimasi praktik CSR.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini ialah penelitian asosiatif kausal. Menurut

Sugiyono (2010) penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang

bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan

variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi

variabel lain.

2. Populasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang

tercatat di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2011-2013.

Penentuan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dimana pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, yaitu :

1. Perusahaan yang tercatat secara berturut-turut di BEI dan tidak

mengalami de-listing selama periode penelitian yaitu tahun

(9)

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan Corporate Sosial Responsibility(CSR) secara berturut-turut selama periode 2011-2013.

3. Perusahaan menyajikan laporan tahunan dengan jelas dan lengkap

selama periode penelitian.

4. Laporan keuangan disajikan dengan satuan rupiah.

5. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama periode penelitian

2011-2013.

3. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yaitu data yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh

peneliti. Data dalam penelitian ini diperoleh dari website resmi BEI

(www.idx.co.id) dan website lainnya yang terkait.

4. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel 1. Variabel dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Corparate social

Responsibility (CSR)yaitu proses pengkomunikasian efek-efek sosial dan lingkungan atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan

pada kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat dan pada

masyarakat secara keseluruhan (Gray dkk., 1987; dalam Politan

dan Rustiyaningsih, 2013).

Pengukuran CSR dengan menggunakan indikator GRI(Global Reporting Initiatives)tahun 2013 yang terdiri dari 149 item pengungkapan. Setiap item yang diungkapkan dalam laporan

tahunan akan diberi skor 1 sedangkan, untuk item yang tidak

diungkapkan dalam laporan tahunan diberi skor 0. Perhitungan

(10)

penelitian ini dirumuskan dengan:

2. Variabel independen a. Size ( Ukuran Perusahaan)

Dalam penelitian ini size diukur dengan logaritma total asset karena manfaat ekonomi yang terwujud dari dalam aktiva

adalah potensi dari aktiva tersebut dalam memberikan

sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas

atau setara kas dalam perusahaan.

b. Profitabilitas,

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.Profitabilitasdiukur dengan menggunakan

indikator Return on Asset (ROA). Adapun pengukurannya menggunakan :

c. Profile

Profile merupakan tipe perusahaan atau industri yang terdiri dari high-profile dan low-profile. Dalam penelitian ini profile merupakan variabel Dummy yang akan digunakan untuk mengklasifikasikan tipe perusahaan atau industri. Nilai 1 =

perusahaan yang termasuk industri high profile sedangkan nilai

0 = perusahaan yang termasuk industri low profile.

d. Leverage

Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung kepada kreditur dalam membiayai aset

perusahaan. Dalam penelitian ini,leveragediukur dengan

(11)

e. Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris merupakan banyaknya jumlah dewan

komisaris yang terdapat dalam perusahaan. Ukuran dewan

komisaris diukur dengan jumlah anggota dewan komisaris.

f. KepemilikanSahamPublik,

Kepemilikan saham publik adalah persentase saham yang

dimiliki oleh masyarakat diluar perusahaan yang tidak

memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Dalam

penelitian ini kepemilikan saham publik di ukur berdasarkan

presentase kepemilikan sahamnya seperti dalam

NurdanPriantinah (2012). Data presentase kepemilikan saham

publik dapat diperoleh dari www.idx.co.id.

g. Pengungkapan Media

Sebagaimanapenelitian yang dilakukanolehNurdan Denies

(2012) dalampenelitianinipengungkapan media merupakan

variabeldummy, yaitudenganmemberikanskor 1

untukperusahaan yang mengungkapkankegiatanCSR di website

perusahaandan 0 untukperusahaan yang

tidakmengungkapkankegiatanCSR di websiteperusahaan.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis

regresi berganda. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang meliputi

analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, dan uji koefisien determinasi

(R2). Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji asumsi klasik yang

meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji

(12)

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai

Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,848 dengan nilai signifikan atau Sig 0,468 lebih besar dari 0,05 (p>0.05) maka dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Dari hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa semua

variabel independen memiliki nilai toleran lebih besar dari

0,10 dan nilai VIF dibawah 10, sehingga dapat disimpulkan

tidak terjadi multikolinearitas antar varibel independen.

c. Uji Heterokedastisitas

Dari hasil uji heterokedastisidas menunjukkan bahwa

tingkat signifikansi semua variabel > 0,05 (p>0,05). Sehingga,

dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat

heterokedastisitas.

d. Uji Autokolerasi

Dari hasil uji statistik runs test diperoleh nilai signifikansi

0,476. Karena nilai signifikansi lebih ddari 0,05 maka dapat

disimpulkan tidak terjadi autokorelasi atau pengujian runs test

memenuhi asumsi klasik autokorelasi.

2. Pengujian Hipotesis

a. Model Regresi Berganda

ICSR = 0,331 – 0,011 SIZE + 0,146 PROFIT + 0,029 PROFILE +

0,018 LEV + 0,004 UDK + 0,001 KPS + 0,010 PM + e

b. Uji Signifikan Paramater Individual (Uji t)

Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, profile, leverage dan kepemilikan saham publik memiliki tingkat signifikasi kurang 0,05 itu artinya variabel profitabilitas,

(13)

signifikan terhadap pengungkapan CSR. Variabel size, ukuran dewan komisaris dan pengungkapan media signifikansinya lebih

dari 0,05 maka variabel size, ukuran dewan komisaris dan pengungkapan media tidak berpengaruh terhadap pengungkapan

CSR.

c. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 2,680

dengan signifikansi sebesar 0,017. Nilai signifikansi kurang dari

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel

independen yaitu ukuran perusahaan(size), proftabilitas, profile,

leverage, ukuran dewan komisaris, kepemilihan saham publik dan Pengungakapan media berpengaruh secara simultan

terhadap pengungkapan CSR.

d. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa besarnya adjusted R2 adalah 0,142, hal ini bararti 14,2% pengungkapan CSR hanya

mampu dijelaskan 14,2% oleh variabel ukuran perusahaan(size),

proftabilitas, profile, leverage, ukuran dewan komisaris, kepemilihan saham publik dan Pengungakapan media.

Sedangkan sisanya sebesar 85,8% dijelaskan variabel lain diluar

model penelitian.

F. Kesimpulan

1. Variabelproftabilitas, profile, leverage dan kepemilihan saham publik

berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR.

2. Sedangkan, ukuran perusahaan(size), ukuran dewan komisaris dan

pengungakapan media tidak terbukti berpengaruh secara signifikan

(14)

G. Saran

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya mengunakan beberapa atau semua

sektor perusahaan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia untuk

mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel

independen yang lain seperti pertumbuhan perusahaan, umur

perusahaan, likuiditas, kepemilikan institusional maupun kepemilikan

manajerialsupaya kemampuan variabel independen dalam

mempengaruhi variabel dependen menjadi semakin besar.

3. Diharapkan pemerintah mengeluarkan peraturan yang baku dalam

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Fr Reni R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial Dalam Laporan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Simponsium Nasional Akuntansi IX. Padang, 23-26 Agustus 2006.

Badjuri, Achmad. 2011. Faktor-Faktor Fundamental, Mekanisme Coorporate Governance, Pengungkapan Coorporate Social Responsibility (CSR)Perusahaan Manufaktur dan Sumber Daya Alam di Indonesia. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 3, No. 1, Hal: 38-54.

Ghonzali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. ISBN 979.704.015.1

Harmoni, A. (2010). FaktorKontekstualdalamPemanfaatan Web sebagai MediaKomunikasi CSR oleh Perusahaan.JurnalEkonomiBisnis, 1, 9-17.

Indrawati N. 2009. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalamAnnual Report serta Pengaruh Political Visibility dan EconomicPerformance. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. 1(1): 1-11.

Laksmitaningrum, Chintya Fadila dan Agus Purwanto. 2013. “ Analisis Pengaruh

Karakteristik Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan CSR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)”, Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 2, Nomor3, Tahun 2013, Halaman 1.

Mutia, Evi dan Zuraida., Devi Andriani. 2011 . ”Pengaruh Ukuran Perusahaan,

(16)

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Telaah & Riset Akuntansi ,

Vol. 4. No. 2. Juli 2011, Hal. 187 – 201.

Nor Hadi. 2011. Corporate Social Responsibility.Yogyakarta: Graha Ilmu

Nur, Marzully dan Denies Priantinah M.Si.,Akt.2012.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan corporate Social Responsibility Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Berkategori High Profile Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia)”, Jurnal Nominal ,Volume I Nomor I ,Tahun 2012.

Nurkhin, Ahmad. 2010. Corporate Governance dan Profitabilitas, Pengaruhnya Terhapdap Pengungkapan CSR Sosial Perusahaan. Jurnal DinamikaAkuntansi. Vol. 2, No. 1, 46-55.

Politon, Sontry Oktaviana dan Sri Rustiyaningsih. 2013. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawan sosial pada Perusahaan Manufaktur Go Publik. Jurnal Riset Manajemen dan Akuntansi. Vol. 1 No. 1, Februari 2013.

Rahajeng, Rahmi Galuh.2010. Faktor- Faktor yang MempengaruhiPengungkapanSosial (Social Disclosure) dalamLaporanTahunan Perusahaan (StudiEmpirispada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. UniversitasDiponegoro. Semarang.

Santioso, Linda dan Erline Chandra. 2012. Pengaruh Prifitabilitas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Perusahaan, dan Dewan Komisaris Independen dalam Pengungkapan Corporate Social Responsibility. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 14, No. 1, April 2012, Hlm. 17 – 30.

(17)

Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan TanggungJawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di BursaEfek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, 15-16 September 2005.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabet.

Susilatri, Restu Agusti dan Deri Indriani. 2011. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, Size, Umur Perusahaan dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi pada Perusahaan Pertambangan yang Listing Di BEI Tahun 2004-2008). Pekbis Jurnal, Vol.3, No.1, Maret 2011: 412-428.

Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU No. 40 tahun 2007), 2007, Penerbit Pancuran Alam, Jakarta.

www.idx.co.id untuk mencari Laporan keuangan dan Annual Report.

Wijaya, Maria. 2012. “ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi , Vol 1, No. 1, Januari 2012.

Yulfaida, Dewi dan Zhulaikha. 2012. “ Pengaruh Size, Profitabilitas, Profile, Leverage Dan Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek

Indonesia”, Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 2.

Referensi

Dokumen terkait

Antioksidan dapat berperan sebagai antiinflamasi dengan beberapa cara, yaitu: (1) menghambat produksi oksidan (O • 2) oleh neutrofil, monosit, dan makrofag.. Dengan dihambatnya

Sekiranya produk bercampur atau diproses dengan bahan-bahan lain, atau sesuatu pembaikan dilakukan, pernyataan di dalam helaian data keselamatan ini tidak boleh diguna pakai

Di negara yang sedang maju ini, penggunaan komputer sangat diperlukan ditingkat sekolah sebagai alat bantu untuk memecahkan persoalan yang dapat membantu dalam menyelesaikan

Rata–rata biaya mengusahakan yang dikeluarkan petani pada usahatani ikan nila dan ikan patin sistim karamba di Kabupaten Sukoharjo dalam satu kali masa produksi dapat dilihat

Peserta Didik diharapkan dapat menjelaskan langkah-langkah membuat animasi sederhana menggunakan pemrograman visual versi online dengan mengerjakan evaluasi yang terkait pada

Proses pengenalan dilakukan dengan metode Piecewise Dynamic Time Warping dan akan menghasilkan nilai koefisien cepstral yang nantinya akan menjadi data training yang akan

perubahan iklim global yang menyebabkan perubahan mendasar dalam usaha pertanian, disebabkan oleh adanya pergeseran awal musim hujan yg berlangsung lebih singkat dengan

• Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilaksanakan dengan interva l waktu tertentu untuk mempertahankan gedung pada kondisi yang diinginka n / sesuai.. Contohnya