commit to user
1
“PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN
KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA”
(Studi Eksperimen Pendekatan Berlatih dan Bermain serta Tingkat Kelincahan pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten)
SKRIPSI
Oleh:
KURNIAWAN WAHYU NUGROHO X.5606036
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
“PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN
KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA”
(Studi Eksperimen Pendekatan Berlatih dan Bermain serta Tingkat Kelincahan pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten)
Oleh:
KURNIAWAN WAHYU NUGROHO X.5606036
Skripsi
Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Kepelatihan Olahraga
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
S U R A K A R T A
2011
commit to user
3
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, 14 Januari 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sugiyoto, M.Pd Haris Nugroho, S.Pd, M.Or NIP. 19541112198403 1 001 NIP. 19720208 199003 1 004
commit to user
PENGESAHANSkripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Drs. H. Agustiyanto, M.Pd
Sekretaris : Fadilah Umar, S.Pd., M.Or
Anggota I : Drs. Sugiyoto, M.Pd
Anggota II : Haris Nugroho, S.Pd, M.Or
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727198702 1 001
commit to user
5
ABSTRAK
Kurniawan Wahyu Nugroho. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara
pendekatan berlatih dan bermain terhadap kemampuan menggiring bola pada
siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010.
(2) Perbedaan pengaruh antara kelincahan tinggi dan kelincahan rendah terhadap
kemampuam menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3
Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010. (3) Ada tidaknya interaksi antara
pendekatan berlatih dan bermain dan kelincahan terhadap kemampuan
menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten
tahun ajaran 2009/2010.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah 40 siswa extrakurikuler sepakbola. Teknik pengambilan sampel yang di
gunakan adalah Total Sampling. Sampel yang digunakan yaitu 20 siswa dengan
kategori Kelincahan tinggi dan 20 siswa dengan kategori Kelincahan rendah.
Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Untuk mengukur
kelincahan dengan Dogging Run dan Tes kemampuan menggiring bola. Teknik
analisis data yang digunakan adalah Anava 2 X 2 dan uji lanjut Newman Keuls.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagi berikut: (1) Ada
perbedaan pengaruh pendekatan berlatih dan bermain terhadap hasil belajar
menggiring bola sepakbola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3 Cawas
2010. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 13.0965 > Ft 4.11. (2) Ada
perbedaan pengaruh antara kelincahan tinggi dan kelincahan rendah terhadap hasil
belajar menggiring bola sepakbola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3
Cawas 2010. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 5.2554 > Ft 4.11. (3) Ada
interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kelincahan terhadap hasil belajar
menggiring bola sepakbola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3 Cawas
2010. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 4.4592 > Ftabel = 4,11.
commit to user
ABSTRACT
Kurniawan Wahyu Nugroho. THE DIFFERENT EFFECT OF LEARNING APPROACH AND AGILITY TO DRIBBLING SKILL. Research Paper, Surakarta: Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University of Surakarta, January 2011.
The purpose of this study is to known: (1) The different effects of
practicing and playing approach to dribbling skill in football extracurricular
students of SMP Negeri 3 of Cawas Klaten year 2010/2011. (2) The different
effects of high-agility and low-agility to dribbling skill in football extracurricular
student of SMP Negeri 3 of Cawas Klaten year 2010/2011. (3) The interaction
between leaning approach and agility to dribbling skill in football extracurricular
students of SMP Negeri 3 of Cawas Klaten year 2010/2011.
This study is used experiment method. The population study is 40 football
extracurricular students. The technique of collecting sample is used total
sampling. The used sample is 20 students with high-agility and low-agility
categories. The technique of collecting data is used measurement and test. To
measure the agility used dogging run and dribbling skill tests. The technique of
analysis data is use Anava 2 x 2 factorial and Newman Keuls continuous tests.
Based on the study result is obtained conclusion as follows: (1) There is
different effect of practicing and playing approach to dribbling skill in football
extracurricular students of SMP Negeri 3 of Cawas Klaten year 2010/2011. From
the analysis data is shown Fo = 13.0965 > Ft 4.11. (2) There is different effect of
high-agility and low-agility to dribbling skill in football extracurricular students of
SMP Negeri 3 of Cawas Klaten year 2010/2011. From the analysis data is shown
Fo = 5.2554 > Ft 4.11. (3) There is interaction between leaning approach and
agility to dribbling skill in football extracurricular students of SMP Negeri 3 of
Cawas Klaten year 2010/2011. From the analysis data is shown that Fhitung =
4.4592 > Ftabel = 4,11.
commit to user
7
MOTTO
WAHYU
KURNIAWAN WAHYU NUGROHO
“ILMU ITU SANGATLAH MAHAL”
( Penulis )
PEMIMPIN YANG BESAR ADALAH PEMIMPIN YANG BISA
MENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN CEPAT
( Sutarman S.Pd )
“JANGAN PERNAH MELUPAKAN SHOLAT”
( drh. Titik Kurniawati )
commit to user
PERSEMBAHAN
IBU, AYAH dan KAKAK TERCINTA.
Keluarga Besar Parto Seno.
Reny Q Tersayang.
Teman Angkatan 06, Dosen Pembimbing,
Guru Pamong, Siswa SMP N 3 Cawas,
Almamater dan Semua Yang Terlibat Dalam
Penyusunan Skripsi Ini.
commit to user
9
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan
penulisan skripsi ini.
Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi
berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh
karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Drs.Bambang Wijanarko, M.Kes., Ketua Program Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Sugiyoto, M.pd sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Drs. Haris Nugroho, S.pd, M.Or sebagai pembimbing II yang telah
memberikan semangat dan dorongan serta pembimbingan skripsi, sehingga
skripsi dapat tersusun dengan baik.
6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK UNS Surakarta yang secara tulus
memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
7. Kepala Sekolah SMP N 3 Cawas yang telah memberikan ijin untuk
mengadakan penelitian.
8. Guru pengajar dan Siswa extra Sepakbola SMP N 3 Cawas tahun pelajaran
2009/2010 yang telah membantu penelitian.
9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
commit to user
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap
semogra skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, 17 Januari 2011
Penulis
commit to user
11
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 4
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Rumusan Masalah ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 6
1. Permainan Sepakbola ... 6
2. Menggiring Bola ... 9
3. Pendekatan Pembelajaran ... 12
4. Menggiring Bola dengan Pendekatan Berlatih ... 14
5. Menggiring Bola dengan Pendekatan Bermain ... 16
6. Kelincahan ... 19
commit to user
B. Kerangka Berpikir ... 21
1. Perbedaan Pendekatan Berlatih dan Bermain Terhadap Kemampuan Menggiring Bola ... 21
2. Perbedaan Pengaruh Kelincahan Tinggi dan Kelincahan Rendah Terhadap Kemampuan Menggiring Bola ... 22
3. Interaksi antara Pendekatan Berlatih-bermain dan Kelincahan Terhadap Kemampuan Menggiring Bola ... 23
C. Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
1. Tempat Penelitian ... 24
2. Waktu Penelitian ... 24
B. Metode Penelitian ... 24
C. Variable Penelitian ... 25
D. Definisi Operasional Variabel ... 26
E. Populasi dan Sampel ... 27
F. Teknik Pengambilan Data ... 27
G. Teknik Analisis Data... 27
1. Uji Prasyarat Analisis ... 27
a. Uji Normalitas ... 27
b. Uji Homogenitas ... 28
2. Pengujian Hipotesis... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ... 33
B. Uji Prasyarat Analisis ... 35
1. Uji Normalitas ... 35
2. Uji Homogenitas ... 36
C. Pengujian Hipotesis ... 36
1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 38
2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 38
3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 39
commit to user
13
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39
1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Berlatih dan Bermain terhadap Hasil Belajar Menggiring Bola Sepakbola ... 39
2. Perbedaan Pengaruh Kelincahan Tinggi dan Kelincahan Rendah terhadap Hasil Belajar Menggiring Bola Sepakbola ... 40
3. Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran dan Kelincahan terhadap Hasil Belajar Menggiring Bola Sepakbola ... 40
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 43
B. Implikasi ... 43
C. Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN ... 46
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Karakteristik Gerakan, Unsur Fisik dan Otot-otot Utama yang
Terlibat ... 8
Tabel 2. Model Rancangan Faktorial 2 x 2 ... 25
Tabel 3. Ringkasan ANOVA untuk Eksperimen Faktorial 2 x 2 ... 29
Tabel 4. Ringkasan Angka-Angka Statistik Deskriptif Data Hasil Belajar
Menggiring Bola Menurut Kelompok Penelitian ... 33
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors ... 35
Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet ... 36
Tabel 7. Ringkasan Nilai Rerata Hasil Belajar Menggiring Bola
Sepakbola Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran dan
Kelincahan Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan ... 37
Tabel 8. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor ... 37
Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls ... 38
Tabel 10. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor
Utama terhadap Peningkatan Hasil Belajar Menggiring Bola
Sepakbola ... 41
commit to user
15
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Menggiring Bola dengan Kura-kura Kaki Bagian Dalam ... 10
Gambar 2. Menggiring Bola dengan Kura-kura Kaki Bagian Luar ... 11
Gambar 3. Menggring Bola dengan Kura-kura Kaki Penuh ... 11
Gambar 4. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Menggiring Bola Sepakbola
Berdasarkan Tiap Kelompok Perlakuan dan Tingkat
Kelincahan ... 34
Gambar 5. Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Menggiring Bola
Sepakbola antara Kelompok Perlakuan ... 35
Gambar 6. Interaksi Pendekatan Pembelajaran dan Kelincahan ... 41
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Hasil tes siswa ekstrakurikuler SMPN 3 Cawas Klaten ... 46
Lampiran 2. Hasil tes siswa ekstrakurikuler SMPN 3 Cawas Klaten ... 47
Lampiran 3. Rekapitulasi Data Tes Awal dan Tes Akhir Menggiring Bola pada Kelompok 1 (kelompok kelincahan tinggi) ... 48
Lampiran 4. Rekapitulasi Data Tes Awal dan Tes Akhir Menggiring Bola pada Kelompok 1 (kelompok kelincahan rendah) ... 49
Lampiran 5. Analisis Varians ... 50
Lampiran 6. Tabel Kerja untuk Menghitung Nilai Homogenitas dan Analisis Varians ... 51
Lampiran 7. Hasil Perhitungan Data untuk Uji Homogenetias dan Analisis Varians ... 52
Lampiran 8. Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet ... 53
Lampiran 9. Uji Normalitas Data dengan Metode Liliefors ... 54
Lampiran 10. Uji Rata-rata Rentang Newman-Keuls ... 58
Lampiran 11. Histogram Kemampuan Menggiring Bola ... 59
Lampiran 12. Histogram Interaksi Latihan dan Kelincahan ... 60
Lampiran 13. Program Pembelajaran Menggiring Bola dengan Pendekatan Berlatih ... 61
Lampiran 14. Program Pembelajaran Menggiring Bola dengan Pendekatan Bermain ... 63
Lampiran 15. Petunjuk Pelaksanaan Tes Awal dan Akhir ... 65
Lampiran 16. Petunjuk Tes Kelincahan dengan Dogging Run ... 66
Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian ... 67
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan cabang olahraga yang memasyarakat diseluruh
dunia. Permainan sepak bola dikenal di Indonesia sejak jaman penjajahan
Belanda. Sampai sekarang olahraga sepakbola sudah sangat berkembang di
Indonesia. Munculnya sekolah sepakbola (SSB) merupakan wujud dari semakin
berkembangnya sepakbola dimasyarakat. Sehingga banyak di antara orang-orang
sekarang menjadikan sepakbola sebagai salah satu profesi untuk menunjang
kehidupan mereka. Banyak juga guru-guru di berbagai sekolahan sekarang ini
berupaya meningkatkan dan mengembangkan, baik dari segi kemampuan dan juga
prestasi anak didiknya khususnya keterampilan bermain bola. Salah satu cara
yang ditempuh para guru adalah melaksanakan program ekstrakurikuler di
sekolahnya, dengan begitu kemampuan anak didiknya akan semakin baik dan
tentunya akan meningkatkan prestasi mereka dalam bermain bola. Dari sekian
banyak sekolah yang di dalamnya ada program ekstrakurikuler sepakbola, SMP N
3 Cawas adalah salah satu pelopor dalam hal ekstrakulikuler sepakbola, di
samping para murid di sana sangat menyukai sepakbola tapi juga di dukung para
guru yang sangat perduli dengan perkembangan sepakbola anak didiknya,
sehingga dengan jalan di adakanya program ekstrakurikuler tersebut kemampuan
bermain sepakbola akan semakin ter asah dengan baik.
Bermain sepakbola tidak semudah yang kita bayangkan, untuk dapat
bermain sepakbola dengan benar harus ditunjang dengan teknik yang benar
pula,seperti di kemukakan Muhadi (1992: 148) bahwa “untuk dapat mencapai
prestasi yang optmial dalam permainan sepakbola, selain setiap pemain harus
memiliki kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tahan, juga
harus menguasai teknik dasarnya”. Jadi menguasai teknik dasar adalah sangat
penting.
Adapun macam-macam teknik dasar dalam permainan sepakbola adalah:
commit to user
pejaga gawang. Dari sekian banyak teknik bermain bola menggiring bola adalah
salah satu teknik dasar dalam sepakbola yang memiliki manfaat untuk mendukung
permainan sepakbola baik pada saat menyerang atau bertahan. Bagi anak-anak
usia SMP tentu teknik menggiring bola merupakan teknik dasar sepakbola yang
cukup di senangi. Sisi menarik dari teknik menggiring bola adalah seorang
pemain akan kelihatan menonjol jika mempunyai teknik menggiring yang bagus,
karena dengan bola selalu bisa lengket dan seolah-olah bola tidak mau lepas dari
kaki. Untuk meningkatkan kemampuan dalam hal menggiring bola dalam
pembelajaran harus dilakukan dengan benar. Pelatih ataupun pengajar harus bisa
menentukan berbagai macam latihan guna meningkatkan kemampuan bermain
sepakbola. Diantaranya dengan memberikan latihan dengan berbagai pendekatan,
seperti pendekatan berlatih dan bermain. Pendekatan berlatih dan bermain
merupakan bentuk latihan yang memiliki karakteristik yang berbeda.
Masing-masing pendekatan latihan tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan dan belum
diketahui pendekatan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap kemampuan
menggiring bola.
Kemampuan menggiring bola tidak hanya dipengaruhi oleh pendekatan
latihan yang diterapkan dalam latihan, tetapi juga didukung oleh kondisi fisik
yang baik pula, serta dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah
kelincahan.
Kelincahan berperan dalam gerakan menggiring bola yaitu, pada saat
menggiring bola didalam permainan jika seorang pemain memiliki kelincahan
yang baik, ia akan mampu melakukan perubahan arah, kecepatan dengan gerakan
yang benar dan tepat. Dengan kelincahan yang dimiliki, maka gerakan menggiring
bola dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif, terutama pada saat anak
membawa bola. Jika anak memiliki kelincahan yang baik akan semakin
mendukung dalam permainan sepakbola.
Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran (berlatih dan bermain) serta
pengaruh kelincahan tinggi dan kelincahan rendah terhadap kemampuan
menggiring bola, maka perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam baik secara teori
maupun secara praktek melalui penelitian eksperimen. Siswa SMP N 3 Cawas
commit to user
3
penelitian untuk mengetahui dan menjawab permasalahan yang muncul dalam
penelitian. Didalam setiap pertemuan ekstra yang saya ikuti saya melihat dari
pengajar telah memberikan teknik menggiring bola. Disamping itu juga faktor
yang mendukung gerakan menggiring bola telah dilatihkan seperti kelincahan.
Namun belum diketahui sejauh mana pengaruhnya dalam gerakan menggiring
bola, karena masih saja terlihat kendala dan penghambat yang terlihat dalam
proses pelaksanaannya, seperti kurang lincahnya gerakan kaki dalam gerakan
menggiring bola, bola tidak lengket dikaki, bola sering lepas merupakan ciri-ciri
rendahnya kemampuan menggiring bola, maka perlu di teliti apa penyebabnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya evaluasi baik dari pihak
Guru dan pelatih maupun dari siswa. Disamping itu juga, kesulitan-kesulitan yang
dihadapi siswa dalam pelatihan harus dipecahkan sedini mungkin.
Permasalahan tersebut yang melatar belakangi judul penelitian “Perbedaan
Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kelincahan Terhadap Kemampuan
Menggiring Bola” (Studi Eksperimen Berlatih dan Bermain serta Tingkat
Kelincahan pada Siswa Ekstrakurikuler Sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, masalah
penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Perlu ditelusuri faktor-faktor yang menjadi penghambat kemampuan
menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten
tahun ajaran 2009/2010.
2. Masih banyak siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten tahun
ajaran 2009/2010 yang masih rendah dalam kemampuan menggiring bola dan
perlu ditingkatkan.
3. Belum diketahuinya tingkat kelincahan siswa ekstrakurikuler sepakbola
SMP N 3 Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010 terhadap kemampuan
menggiring bola.
4. Pengaruh pendekatan berlatih dan bermain terhadap kemampuan menggiring
bola belum diketahui.
5. Rendahnya kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler
commit to user
C. Pembatasan Masalah
Banyaknya masalah dalam penelitian, maka perlu dibatasi. Pembatasan
masalah dalam penelitian sebagai berikut:
1. Pendekatan berlatih dan bermain terhadap kemampuan menggiring bola pada
siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten tahun ajaran
2009/2010.
2. Pengaruh kelincahan tehadap kemampuan menggiring bola.
3. Kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3
Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan berlatih dan bermain terhadap
kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3
Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010?
2. Adakah pengaruh antara kelincahan tinggi dan kelincahan rendah terhadap
kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3
Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010?
3. Adakah interaksi antara pendekatan berlatih dan bermain dan kelincahan
terhadap kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola
SMP N 3 Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui:
1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan berlatih dan bermain terhadap
kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3
Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010.
2. Perbedaan pengaruh antara kelincahan tinggi dan kelincahan rendah terhadap
kemampuam menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3
commit to user
5
3. Ada tidaknya interaksi antara pendekatan berlatih dan bermain dan kelincahan
terhadap kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola
SMP N 3 Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Dapat membantu siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten
tahun ajaran 2009/2010 dalam meningkatkan kemampuan menggiring bola,
sehingga dapat mendukung penampilanyan dalam permainan sepakbola.
2. Dapat dijadikan sebagai masukan bagi para guru dan tentunya para pengajar
ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3 Cawas Klaten untuk menentukan dan
memilih metode latihan yang lebih baik dan efektif untuk meningkatkan
commit to user
6 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Permainan Sepakbola
a. Sejarah Sepakbola
Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu
masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang
penjaga gawang. Permainan boleh dilakukan dengan seluruh bagian badan kecuali
dengan kedua lengan (tangan). Hampir seluruh permainan dilakukan dengan
keterampilan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas
menggunakan anggota badannya, dengan kaki maupun tangganya. Sepakbola
dimainkan di atas lapangan rumput yang rata, berbentuk empat persegi panjang
dimana lebar dan panjangnya lebih kurang berbanding tiga dengan empat, panjang
100 m sampai 110 m dan lebar 64 m sampai 75 m. Permainan dipimpin oleh
seorang wasit yang dibantu oleh dua orang penjaga garis.
Sukatamsi (2004: 1.3) menyatakan, “Adapun tujuan dari masing-masing
regu atau kesebelasan adalah berusaha menguasai bola dan memasukkan ke
dalam gawang lawannya sebanyak mungkin dan berusaha mematahkan serangan
lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukkan bola”.
Sedangkan Muhajir (2004: 29) menyatakan bahwa “Tujuan utama permainan
sepakbola adalah memasukkan bola ke gawang lawan”. Berdasarkan
pendapat-pendapatan tersebut di atas dapat diketahui bahwa tujuan permainan sepakbola
adalah mencapai kemenangan. Untuk mencapai kemenangan dibutuhkan
kemampuan fisik yang baik, taktik yang baik dan juga semangat dalam permainan
itu sendiri, tetapi ada juga kendala untuk mencapai itu semua seperti kurangnya
kerjasama antar pemain, yang tentunya bisa merusak permainan tim, maka
kerjasama tim juga harus diperhatikan.
Secara sederhana sepakbola merupakan olahraga yang hampir keseluruhan
permainannya menggunakan tungkai. Sekilas penyajian permainan itu menjadi hal
yang mudah dilakukan. Namun sepakbola merupakan salah satu olahraga
permainan yang kompleks. Karena untuk dapat melakukan setiap gerakan dengan
benar dibutuhkan koordinasi antara organ-organ tubuh. Soekatamsi (1988: 11)
commit to user
7
pengetahuan, dan terampil melaksanakan dasar-dasar untuk pembinaan dan
bermain sepakbola untuk meningkatkan dan mencapai prestasi maksimum”. Dari
pendapat tersebut dapat diartikan bahwa dapat bermain sepakbola saja belum
tentu pandai bermain sepakbola.
Berdasarkan gambaran mengenai sepakbola di atas, beberapa pendapat
yang mengemukakan pengertian serpakbola secara umum. Menurut Muhaji
(2004: 30), mengatakan bahwa, “Permainan sepakbola modern sekarang ini
dimainkan dengan cara bermain dengan rajin bergerak. Pemain yang tidak mampu
bergerak dengan cepat dan rajin, tidak akan pernah menjadi pemain baik”.
Sedangkan Soekatamsi, (1988: 11-12) mengemukakan bahwa:
“Permainan sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu atau permainan team, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat, tangguh adalah kesebelasan yang terdiri atas pemain-pemain yang mampu menyelenggarakan permainan yang kompak, artinya mempunyai kerjasama team yang baik. Untuk mencapai kerjasama team yang baik diperlukan pemain-pemain yang dapat menguasai semua bagian-bagian dan macam-macam teknik dasar dan keterampilan sepakbola, sehingga dapat memainkan bola dalam segala posisi dan situasi dengan cepat, tepat, dan cermat artinya tidak membuang-buang energi dan waktu”.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sepakbola merupakan permainan beregu yang terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya
adalah penjaga gawang. Untuk itu kekompakan dan kerjasama tim yang baik di antara pemain sangat dibutuhkan. Karena dimainkan di atas lapangan yang luas, maka seorang pemain harus memiliki keterampilan mengolah bola dan juga
kondisi kesegaran tubuh yang baik. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola dengan baik dibutuhkan latihan sesuai dengan prosedur yang telah ada.
b. Macam-macam Teknik Dasar Bermain Sepakbola
Dalam permainan sepakbola terdapat berbagai macam teknik dasar. Dilihat dari segi taktis mutu permainan suatu kesebelasan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar, Jozef Sneyers (1993: 24). Teknik dasar sepakbola antara lain teknik
dengan bola dan teknik tanpa bola, teknik dengan bola seperti: menendang bola, menahan bola, menggiring bola, gerak tipu, menyundul bola, merebut bola, lemparan ke dalam, dan teknik penjaga gawang.
Seperti Muhadi (1992:148) bahwa, “Teknik dasar dalam permainan sepakbola dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu(1)Teknik dasar tanpa bola dan Teknik dasar dengan bola”. Hal yang sama dikemukakan oleh Soekatamsi
commit to user
Unsur-unsur teknik dengan bola adalah teknik yang berkaitan dengan
permainan secara langsung dan berkenaan dengan bola, dan teknik tanpa bola
adalah teknik yang bisa digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk mendukung permainan bola itu sendiri, beberapa teknik tanpa bola
diantaranya seperti jebakan off side, membuka ruang dan sebagainya.
c. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bermain Sepakbola.
Teknik dasar dalam bermain bola adalah sangat penting. Seperti di
kemukakan Robert Koger ( 2007: 1 ) bahwa, “Pengajaran berbagai keterampilan
dasar melalui berbagai jenis latihan harus dilakukan secara bertahap”. Menurut
Ken Jones (1988: 7 ), Dua kunci keberhasilan dalam sepakbola adalah penguasaan
dan kemampuan menerapkan teknik dasar secara konsisten dan efektif. Karena
dengan penguasaan teknik dasar yang baik akan semakin baik pula permainan
sepakbola.
d. Analisis Jenis Gerakan dan Unsur Fisik dalam Sepakbola
Dalam permainan sepakbola kebutuhan fisik juga perlu diperhatikan, yang
dimaksud dengan kebutuhan fisik disini adalah bagian tubuh mana sajakah yang
perlu diperhatikan dan dilatih agar dapat menunjang keterampilan dalam bermain
sepakbola. Khususnya dalam gerakan menggiring bola bagian tubuh dominan
adalah tungkai, mulai dari telapak kaki, betis, dan paha, jadi bagian tersebut
seharusnya dilatih dengan baik dan benar agar gerakan menggiring bola dapat
dikuasai dengan baik. Karakteristik gerakan, unsur fisik yang terlibat, serta
otot-otot yang terlibat dalam sepakbola seperti tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Karakteristik Gerakan, Unsur Fisik dan Otot-Otot yang Terlibat
Gerakan Karakteristik gerakan Unsur Fisik Otot Utama yang Terlibat Tendangan Tendangan kuat,
keras, dan cepat
Kekuatan Kecepatan Kelentukan Dribble/ menggiring bola
Dribble dengan kaki bagian luar, dalam, dan penuh.
Kelincahan
Kecepatan
Koordinasi
Ketepatan Sundulan Sundulan keras Ketepatan
Kekuatan Passing/oper
an
Passing atas dan passing bawah (menyusur tanah) Kekuatan Ketepatan Koordinasi Kepala
Lengan atas dan bawah
Tungkai atas dan bawah
commit to user
9
2. Menggiring Bola
Menggiring bola atau dribbling adalah teknik dasar yang cukup digemari
oleh para pemain bola, karena dengan kita bisa melakukan gerakan menggiring
bola dengan baik, bahkan denga variasi gerakan yang bagus, maka kita akan
kelihatan lebih menonjol daripada yang hanya melakukan gerakan menggiring
bola dengan gerakan biasa saja. Menurut Clive Gifford (2007: 21) menggiring
bola adalah “Berlari sambil membawa bola dan mencoba untuk mengalahkan
pemain bertahan”. Robert Koger (2007: 51) berpendapat bahwa “Menggiring bola
adalah metode menggerakan bola dari satu titik ke titik lain di lapangan dengan
menggunakan kaki”. Sedangkan Danny Mielke (2007: 1) menyatakan “Dribbling
adalah keterampilan dasar dalam sepakbola karena semua pemain harus mampu
menguasai bola saat bergerak, berdiri, atau melakukan operan atau tembakan”.
Jadi kesimpulan dari tiga pendapat di atas bahwa menggiring bola adalah
keterampilan menggerakan bola dan dapat menguasainya pada saat berdiri, berlari
dari satu titik ke titik yang lain di dalam lapangan. Dengan demikian seorang
pemain harus memiliki improvisasi gerakan yang banyak agar gerakan
menggiring bola akan lebih baik.
a. Manfaat Menggiring Bola
Menggiring bola adalah teknik dasar yang digunakan untuk melewati
lawan. Yang perlu diketahui adalah menggiring bola harus dilakukan pada saat
yang tepat. Joseph A. Luxbacher (1997: 47) menyatakan, “Keterampilan
menggiring bola yang digunakan dalam situasi yang tepat dapat merusak
pertahanan lawan”. Menurut Danny Mielke (2007: 1) bahwa, “Ketika pemain
telah menguasai kemampuan dribbling secara efektif, sumbangan mereka di
dalam pertandingan akan sangat besar”. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat
kita ambil kesimpulan bahwa menggiring bola akan sangat memberikan manfaat
jika di lakukan pada saat yang tepat dan di dukung oleh para pemain yang
menguasai tekniknya dengan benar.
b. Prinsip-prinsip Mengiring Bola
Gerakan menggiring bola adalah gerakan yang kompleks. Untuk dapat
melakukan gerakan menggiring bola dengan benar kita harus berlatih dengan
baik. Robert Koger (2007: 51) memberikan beberapa konsep atau prinsip dasar
commit to user
1) Usahakan bola terus di dekat kaki anda.2) Giringlah bola dengan kepala tegak, dan jangan memusatkan perhatian
pada bola dan kaki anda.
3) Gunakan beberapa gerak tipu untuk mengecoh lawan.
4) Variasikan kecepatan lari anda;dengan mengubah-ubah kecepatan dan
berbelok secara mendadak.
5) Giringlah bola menjauhi musuh anda.
6) Carilah teman satu tim yang bebas dari kepungan lawan agar anda dapat
dapat mengoper.
Dengan memperhatikan langkah-langkah tadi kita akan semakin cepat
untuk bisa menguasai teknik dasar menggiring bola dengan baik.
c. Macam-macam Cara Menggiring Bola
Pada umumnya menggiring bola dapat dilakukan dengan kaki kanan
maupun kaki kiri, dapat juga dikombinasikan secara bergantian antara kaki kanan
dan kaki kiri, tergantung karakteristik individu tersebut. Semua tipe menggiring
bola yang baik terdiri dari beberapa komponen. Komponen tersebut mencakup
perubahan kecepatan, arah yang dilakukan secara mendadak, gerakan tipuan tubuh
dan kaki, dan control bola yang tepat. Jenis dribble yang seperti apa yang akan
anda pakai pastikan anda menguasai dengan baik. Menurut Soekatamsi (2000: 27)
Teknik menggiring bola ada beberapa cara, yaitu dengan kura-kura kaki bagian
dalam, kura-kura kaki bagian luar, dan kura-kura kaki penuh.
commit to user
11
Gambar 2. Menggiring Bola dengan Kura-kura Kaki Bagian Luar (Soekatamsi, 1988: 163)
Gambar 3. Menggring Bola dengan Kura-kura Kaki Penuh (Sukatamsi, 1988: 161)
d. Kesalahan-kesalahan Saat Menggiring Bola
Dalam melakukan gerakan menggiring bola, tidak semudah yang kita
bayangkan, dan pasti ada kesalahan yang akan terjadi. Bahkan pemain profesional
pun pasti dapat mengalami kesalahan saat menggiring bola. Menurut Joseph A.
Luxbacher (1997: 51-52) kesalahan-kesalahan dalam menggiring bola antara lain:
1) Bola menggelinding terlalu jauh dari kaki, dan berada diluar jangkauan.
2) Bola terselip di sela kaki saat melakukan dribble.
3) Anda merasa canggung saat menggiring bola ke ruang terbuka.
4) Anda melakukan langkah memotong yang pendek dan mengalami kesulitan
commit to user
Keterampilan menggiring bola dapat dilakukan dengan baik apabila
kesalahan-kesalahan seperti tadi dapat dihindari. Joseph A. Luxbacher (1997: 51)
memberikan beberapa cara untuk memperbaiki kesalahan tadi dengan tips sebagai
berikut:
1) Jaga bola agar tetap dibawah tubuh, serapat mungkin dengan kaki anda. Dari
posisi tersebut mengubah arah dapat dilakukan dengan cepat, dan bola selalu
dibawah control, gunakan sentuhan yang halus saat menggiring bola.
2) Jangan terlalu bersemangat atau melakukan terlalu banyak gerakan tubuh yang
berbeda. Kuasailah sedikit saja gerakan dribble saja dan gunakanlah untuk
mengalahkan lawan.
3) Jaga agar kepala tetap tegak sesering mungkin saat menggiring bola.
Penglihatan lapangan yang baik sama pentingnya dengan mempertahankan
kontrol bola yang rapat.
Dengan penguasaan teknik menggiring bola yang baik maka akan
meminimalkan kesalahan pada saat melakukan gerakan menggiring bola. Dengan
dribel yang baik pula lawan akan sulit merebut bola dari kaki kita.
3. Pendekatan Pembelajaran
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Istilah pembelajaran sama dengan “instruction” atau “pengajaran” yang
mempunyai arti cara (perbuatan) mengajar atau mengajarkan. Bila pengajaran
diartikan sebagai perbuatan mengajar tentunya ada yang mengajar yaitu guru, dan
ada yang diajar atau yang belajar yaitu siswa. Menurut Sukintaka (2004: 55)
menyatakan bahwa, “Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru
mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi disamping itu juga terjadi
peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya”. Situasi yang memungkinkan
terjadinya kegiatan belajar yang optimal adalah situasi dimana siswa dapat
berinteraksi dengan guru dan/atau bahan pengajaran di tempat tertentu yang telah
diatur dalam rangka tercapainya tujuan
Oleh karena itu didalam proses pembelajaran terjadi dua kejadian secara
bersama yaitu: (1) ada satu pihak yang memberi, dalam hal ini adalah pelatih atau
commit to user
13
pembelajaran, pendekatan pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting
dan mempunyai hubungan yang sangat erat dalam pencapaian hasil belajar.
Pembelajaran yang tepat akan semakin memberi manfaat yang besar bagi kegiatan
pembelajaran, untuk itu seorang guru harus bisa menentukan pembelajaran yang
tepat dan dapat memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran dan
pelatihan secara efektif dan aktif.
Berdasarkan pengertian pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa,
pendekatan pembelajaran adalah cara kerja yang mempunyai sistem untuk
memudahkan pelaksanaan pembelajaran atau pelatihan dan membelajarkan siswa
guna membantu tujuan yang telah ditetapkan.
b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran
Didalam pembelajaran terdapat beberapa komponen yaitu guru yang
memberikan materi pembelajaran dan siswa sebagai penerima materi
pembelajaran. Mengajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru untuk
memberikan perubahan kepada siswa. Menurut Rusli Lutan (1988: 381)
menyatakan bahwa, “mengajar adalah seperangkat kegiatan sengaja oleh orang
yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih daripada orang lain”.
Untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan, hendaknya pembelajaran yang
dipilih telah sesuai dengan tujuan tersebut, karena dari metode pembelajaran
tersebut yang nantinya akan menentukan pencapaian keberhasilan suatu materi
yang diberikan. Sehingga siswa akan merasa semakin termotivasi untuk mencapai
tujuan belajarnya.
c. Pendekatan pembelajaran menggiring bola
Dalam mengiring bola diperlukan berbagai macam cara untuk melatih
keterampilan tersebut. Untuk itu para pengajar perlu mencari cara pendekatan
ataupun solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut, diantaranya dapat
dilakukan dengan cara menerapkan pendekatan pembelajaran, yaitu pendekatan
commit to user
4. Menggiring Bola dengan Pendekatan Berlatih
a. Pendekatan Berlatih
Suatu latihan dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah
pendekatan berlatih. Pendekatah berlatih pada prinsipnya adalah bentuk latihan
dengan pelaksanaan yang berulang-ulang. Sesuai dengan pendapat Suharno HP
(1993: 1) bahwa, “berlatih ialah suatu proses penyempurnaan kualitas atlet secara
sadar untuk mencapai prestasi maksimal dengan diberi beban laihan fisik dan
mental secara teratur, terarah, betahap, meningkat, berkesinambungan dan
berulang-ulang waktunya”.Berdasarkan pendapat tadi dapat diartikan bahwa,
pendekatan berlatih merupakan bentuk latihan yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan meningkatkan beban latihan secara bertahap dan dilakukan secara
berulang-ulang. Dalam hal ini latihan menggiring bola yaitu dengan melatihkan
teknik-teknik menggiring bola yang dilakukan dengan berulang-ulang dan beban
latihannya ditingkatkan secara bertahap. Metode latihan teknik suatu cabang
olahraga menurut Suharno HP. (1993: 68), sebagai berikut:
1) Memberikan gambaran pengertian yang benar melalui penjelasan lisan
(informasi verbal ).
2) Memberikan contoh/demonstrasi yang benar antara lain dengan :
3) Contoh langsung dari palatih.
4) Contoh dari atlet yang dianggap baik.
5) Contoh dari gambar seri/foto.
6) Contoh dari film/video.
7) Atlet atau disuruh melaksanakan gerak dengan formasi yang ditentukan
oleh pelatih.
8) Pelatih mengoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan baik bersifat
perorangan maupun kelompok.
9) Atlet disuruh mengulangi kembali sebanyak mungkin untuk mencapai
gerakan otomatis yang benar.
commit to user
15
Dari urutan yang telah dijabarkan tadi, harus diperhatikan oleh seorang
palatih, karena dengan metode latihan yang baik akan menghasilkan suatu
penguasaan teknik yang baik pula.
b. Pelaksanaan Menggiring Bola Dengan Pendekatan Berlatih
Dengan kita telah mengetahui pengertian pendekatan berlatih, maka
latiahan menggiring bola dengan pendekatan berlatih yaitu, teknik-teknik
menggiring bola dijelaskan oleh pelatih, bagian-bagian kaki yang digunakan
untuk menggiring bola juga dijelaskan. Adapun teknik gerakan menggiring bola
dijelaskan dengan runtut dan berkesinambungan agar siswa memahami dengan
baik, dan tugas dari seorang pelatih atau pun pengajar adalah memberikan contoh
dengan cara mendemonstrasikan teknik gerakan menggiring bola. Dengan
demikin siswa akan melihat secara langsung seperti apa gerakan menggiring bola
yang baik dan benar.
Setelah pelatih memberikan contoh gerakan menggiring bola. kemudian
palatih menyusun program latihan yang baik agar siswa dapat melakukan latihan
gerakan menggiring bola dengan benar, pelatih bisa memberikan berbagai contoh
gerakan latihan menggiring bola, seperti dengan berlatih menggiring bola lurus
secara bergantian, latihan menggiring bola melewati pancang dan bentuk latihan
menggiring bola lainnya.
c. Kelebihan dan Kelemahan Menggiring Bola dengan Pendekatan berlatih
Semua jenis latihan pasti mempunyai suatu kelebihan dan kelemahan.
Latihan menggiring bola dengan pendekatan berlatih merupakan cara latihan
menggiring bola yang dalam pelaksanaannya siswa melakukan secara
berulang-ulang, dan latihan ini juga menekankan pada penguasaan teknik menggiring bola
yang benar. Bentuk latihan seperti ini mempunyai kelebihan dan kelemahan,
kelebihan atau keunggulan dari latihan menggiring bola dengan pendekatan
commit to user
1) Teknik menggiring bola dapat dikuasai dengan baik dan benar.
2) Kesalahan teknik dapat diamati dan dicermati oleh pelatih lebih dini, dan
pelatih dapat dengan segera membetulkan kesalahan tersebut.
3) Dapat meminimalkan kesalahan teknik menggiring bola.
4) Dengan menguasai teknik menggiring bola, akan mendukung seorang pemain
dalam bermain sepakbola.
Sedangkan kelemahan latihan menggiring bola dengan pendekatan
berlatih adalah :
1) Siswa akan mudah bosan, karena siswa akan merasa mengulang-ulang
gerakan yang sama dalam setiap kali pertemuan
2) Latihan ini sedikit monoton, kurang bervariasi.
5. Menggiring Bola dengan Pendekatan Bermain
a. Pendekatan Bermain
Selain latihan menggiring bola dengan pendekatan berlatih, latihan
menggiring bola dapat juga dilakukan dengan cara latihan menggiring bola
dengan bermain. Menurut Sukatamsi (2004: 5.1) menjelaskan bahwa, “Dengan
bentuk-bentuk permainan kecil ini anak-anak dapat berjalan sendiri tanpa
memerlukan pimpinan secara terus-menerus. Pengembangan kemampuan dan
peningkatan keterampilan melalui rangkaian permainan kecil akan tercapai, dan
pelajaran permainan sepakbola juga dapat tercapai”. Semua latihan tersebut pada
umumnya adalah sama, yaitu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan gerakan
menggiring bola, hanya saja yang satu memakai pendekatan berlatih, dan yang
satu menggunakan pendekatan bermain. Menurut Tom Fleck & Ron Quinn (2007:
1) bahwa, “Pendekatan permainan/aktivitas akan membuat tim tetap tertarik pada
sepakbola, juga akan mengembangkan kreativitas pemain, meningkatkan
kemampuan dalam mengambil keputusan, serta meningkatkan kemampuan fisik
mereka”. Berkaitan dengan metode Wahjoedi (1999: 121) berpendapat,
“Pendekatan bermain adalah latihan yang diberikan dalam bentuk atau situasi
permainan”. Dengan melihat pendapat di atas, dapat kita ambil kesimpulan
bahwa, pendekatan bermain merupakan bentuk latihan yang mengaplikasikan
teknik-teknik suatu keterampilan kedalam permainan. Dari latihan menggiring
bola dengan pendekatan bermain, diharapkan akan lebih bisa memotivasi dan
menarik minat siswa untuk semakin giat dalam berlatih untuk dapat menguasai
commit to user
17
Pendekatan bermain pada dasarnya lebih menekankan pada bentuk latihan
dengan cara bermain atau berlatih dengan sistem permainan, Tetapi didalam
pelaksanaan tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada kendala, seperti
penguasaan skill yang kurang baik akan mempengaruhi kualitas dari permainan
itu. Maka seorang pelatih atau pun pengajar harus bisa mengatasinya. Rusli Lutan
dan Adang Suherman (2000: 35-36) menyatakan, manakala guru atau pelatih
menyadari bahwa rendahnya kualitas disebabkan oleh rendahnya kemampuan
skill, maka guru mempunyai beberapa pilihan sebagai berikut:
1) Guru dapat terus melanjutkan aktifitas permainan untuk beberapa lama
sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukanya.
2) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan membiarkan
siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan untuk
menguasai strategi.
3) Guru dapat mengubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih
dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain.
Petunjuk diatas dapat dijadikan sebagai solusi apabila dalam pelaksanaan
pendekatan bermain mengalami masalah, sehingga pelatih atau pengajar akan
dapat memberikan pelatihan kepada siswa dengan lebih optimal, dan tentunya
keterampilan akan dapat dikuasai dengan baik.
b. Pelaksanaan Latihan Menggiring Bola Dengan Pendekatan Bermain
Latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain disini adalah latihan
menggiring bola yang pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk permainan kecil.
Menurut Soekatamsi ( 1988: 218 ) “Permainan kecil dimaksudkan untuk
cermatnya cara belajar keterampilan bermain sepakbola dan merupakan
adegan-adegan yang mirip dengan situasi yang sesungguhya dalam bentuk kecil atau
bentuk permainan”. Sedangkan Rusli Lutan dan Adang Suherman ( 1999/2000:
31) menyatakan, “Pengurangan struktur permainan dapat dilakukan terhadap
faktor: ukuran lapangan, bentuk ukuran, dan jumlah peralatan yang digunakan,
commit to user
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukan latihan menggiring bola
dengan pendekatan bermain dilakukan dalam bentuk permainan kecil dan lebih
sederhana, dilihat dari ukuran lapangan, jumlah pemain, dan peraturan yang lebih
sederhana pula. Menurut Knut Dietrich dan K.J. Dietrich (1984: 65) menyatakan,
“salah satu rangkaian permainan untuk meningkatkan menggiring bola dengan
cara dribbling sambil bergerak”. Adapun bentuk-bentuk permainan dribbling
sambil bergerak antara lain:
1) Pertandingan satu lawan satu dengan tujuan membawa bola (dribbling) bola menuju salah satu garis pinggir lapangan sepakbola.
2) Pola permainan sama, tetapi yang dijadikan tujuan membawa bola adalah garis pinggir memanjang.
3) Permainan sama, dengan tujuan gawang lapangan yang sebenarnya. Tendangan kea rah gawang baru boleh dilakukan jika jarak dari gawang sudah kurang dari enam belas meter. Pemain yang berhasil mencetak gol boleh terus menguasai bola.
4) Satu lawan satu dengan dua gawang berpenjaga. Jarak antara kedua gawang kira-kira 30 meter, ukuran lebar gawang 6 meter. Permaianan boleh dilakukan mengitari garis garis gawang, guna menghindari terjadinya penghentian permainan untuk mengambil bola ditendang melewati gawang, Knut Dietrich dan K.J. Dietrich (1984: 65).
Sama seperti latihan menggiring bola dengan pendekatan berlatih, latihan
menggiring bola dengan pendekatan bermain juga memiliki kelemahan dan
kelebihan, karena pada dasarnya latihan menggiring bola dengan pendekatan
bermain menekankan pada kemandirian siswa, karena berusaha untuk berlatih
menggiring dan juga merebut bola dari temannya.
Latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain dalam
pelaksanaannya menuntut siswa lebih kreatif dan berfikir bagaimana caranya
untuk memahami dan memecahkan masalah yang terjadi dalam permainan
tersebut, dan dilihat dari prosesnya, latihan menggiring bola dengan pendekatan
bermain memiliki beberapa kelebihan di antaranya:
1) Siswa akan lebih termotivasi untuk bergerak karena siswa merasa senang
dengan situasi dimana mereka merasa seperti sedang bermain sepakbola
yang sebenarnya
2) Gerakan siswa akan lebih bervariatif, karena muncul dari dalam diri siswa
sendiri.
commit to user
19
Selain memiliki kelebihan, latihan menggiring bola dengan pendekatan
bermain juga memiliki kelemahan, seperti:
1) Siswa yang belum terlalu menguasai teknik kurang meminatinya.
2) Karena gerakan-gerakan muncul dari siswa sendiri, akan sering terlihat teknik
yang salah dan siswa tidak mampu mengetahuinya.
6. Kelincahan
a. Pengertian Kelincahan
Kelincahan merupakan salah satu komponen yang berperan dalam suatu
aktifitas dalam kehidupan sehari-hari, dalam aktifitas olahraga pun kelincahan
memiliki peran penting. Kelincahan sangat diperlukan untuk semua jenis
olahraga, terutama olahraga yang memerlukan kecepatan. Menurut Ismaryati
(2008: 41). “Kelincahan sangat penting untuk Janis olahraga yang membutuhkan
kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-perubahan situasi dalam
pertandingan”. Sedangkan menurut A. Hamidsyah Noer, dkk., (1996: 55) bahwa,
“Kelincahan adalah kemampuan merubah arah dengan cepat dan tepat selagi
tubuh bergerak dari satu tempat ke tempat lain”, dan menurut M. Sajoto (1995:
56) “Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu.”
Berdasarkan tiga pendapat di atas, kelincahan merupakan kemampuan
untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada situasi
tertentu. Seseorang yang bisa merubah arah dan posisi dengan cepat berarti dia
memiliki kelincahan yang cukup tinggi, sebaliknya jika seseorang tidak dapat
merubah arah dan posisi badannya dengan cepat berarti memiliki kelincahan yang
rendah.
b. Macam-macam Kelincahan
Kelincahan dilihat dari kegunaannya dalam aktifitas sangatlah berperan
penting, tetapi kelincahan juga dapat di kelompokkan menjadi dua macam yaitu,
kelincahan umum dan kelincahan khusus. Menurut Suharno HP. (1993: 51).
“Kelincahan umum artinya kelincahan seseorang untuk menghadapi olahraga
pada umumnya dan menghadapi hidup dengan lingkungan, dan kelincahan khusus
artinya kelincahan seseorang untuk melakukan cabang olahraga khusus, yang di
dalam olahraga lain tidak diperlukan”. Dengan demikian menunjukkan bahwa
kelincahan umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari atau jika dalam
olahraga adalah olahraga secara umum, dan kelincahan khusus adalah kelincahan
commit to user
kelincahan yang baik maka akan memiliki gerak yang yang lebih baik pula, dan
gerakan akan terlihat efektif.
c. Kegunaan Kelincahan
Kelincahan pada umumnya adalah komponen yang mendukung dalam
aktifitas merubah arah dan posisi tubuh. Menurut Suharno HP. (1993: 51).
Kegunaan kelincahan yaitu:
1) Mengkoordinasikan gerak-gerak berganda.
2) Mempermudah latihan teknik tinggi.
3) Gerakan dapat efisien dan efektif.
4) Mempermudah daya orientasi dan antisipasi lawan dan lingkungan
bertanding.
5) Menghindari terjadinya cedera.
Dari pendapat tentang kegunaan kelincahan tersebut, terlihat bahwa
kelincahan memiliki peran yang penting dalam aktifitas olahraga, dengan
memiliki kelincahan yang baik akan mendukung pencapaian prestasi yang
optimal.
d. Peranan Kelincahan dalam Kemampuan Menggiring Bola
Menggiring bola adalah keterampilan yang dilakukan dengan kaki, baik
kaki kanan maupun kaki kiri, ataupun kombinasi antara keduanya. Menggiring
bola dapat dilakukan dengan arah yang berbeda-beda, bisa dengan lurus ke depan
atau ke samping, tergantung pada situasi permainan yang sedang dihadapi, saat
berhadapan dengan lawan tentunya kita harus merubah arah maupun
kecepatannya, agar bola tidak direbut oleh lawan. Kemampuan seorang pemain
menggiring bola dengan cepat dan berubah arah membutuhkan mobilitas gerak
yang baik. Dalam hal ini kelincahan memiliki peran yang penting untuk
melakukan gerak dan merubah arah dan posisi. Seperti dikemukakan oleh Robert
Koger (2007: 3) bahwa, “Kelincahan sangat diperlukan agar pemain dapat
bergerak dengan gesit sambil tetap menjaga keseimbangan tubuhnya”.
Kemampuan menggiring bola menuntut seorang pemain untuk banyak melakukan
improvisasi gerakan dengan mengubah-ubah arah dan kecepatannya untuk
melewati lawannya. Seorang pemain sepakbola yang lincah dalam menggiring
bola akan mampu melepaskan diri dari hadangan lawan dalam suatu permainan.
Dari uraian tersebut kelincahan mempunyai peran yang sangat penting dalam
keterampilan menggiring bola, dengan kelincahan yang dimiliki menggiring bola
commit to user
21
e. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang peneliti lakukan sangat erat hubungannya dengan
penelitian yang pernah diteliti sebelumnya. Hanya saja terdapat beberapa
perbedaan di dalam variabelnya. Latif Edihansyah (2010) dalam penelitiannya
yang berjudul “Perbedaan Pengaruh Pendekatan Latihan dan Koordinasi Mata
Kaki Terhadap Kemampuan Dribbling Sepak Bola (Studi Eksperimen dengan
Pendekatan Drill dan Bermain Terhadap Kemampuan Dribbling Sepak Bola Pada
Siswa SSB Bina Nusantara Klaten 2010)”. Dalam penelitian tersebut Latif
Edihansyah (2010) untuk memperoleh data penelitian menggunakan tes
pengukuran koordinasi mata-tangan dan tes kemampuan dribbling. Hasil dari
penelitian tersebut adalah memberikan masukan kepada para pelatih SSB Bina
Nusantara Klaten agar dapat meningkatkan kemampuan bermain bola anak
didiknya.
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat
diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:
1. Perbedaan Pendekatan Berlatih dan Bermain terhadap Kemampuan Menggiring Bola
Latihan menggiring bola dengan pendekatan berlatih dan bermain
masing-masing mempunyai tipe yang berbeda dan memiliki kelebihan dan kelemahan
yang tidak sama pula. Latihan menngiring bola dengan pendekatan berlatih
menekankan pada penguasaan teknik menggiring bola yang baik dan benar.
Dalam pelaksanaannya latihan menggiring bola dengan pendekatan berlatih siswa
harus secara periodik melakukan gerakan sesuai dengan materi yang telah disusun
oleh seprang pelatih atau pengajar dengan beban yang ditingkatkan secara
bertahap. Kelebihan latihan menggiring bola dengan pendekatan berlatih antara
lain, teknik menggiring bola dapat dikuasai dengan baik, kesalahan dapat diamati
oleh pelatih lebih dini, dan guru dapat segera membetulkan kesalahan teknik
tersebut. Tapi latihan menggiring bola dengan pendekatan berlatih juga memiliki
kelemahan seperti, siswa akan cepat bosan, siswa merasa mengulang-ulang
commit to user
Latihan menggiring bola dengan pendekatan bermain adalah cara latihan
mrnggiring bola yang dikemas dalam bentuk permainan. Dan latihan yang
dipelajari dilakukan dalam bentuk permainan kecil yang sederhana yang
peraturannya pun dibuat sederhana. Melalui latihan ini diharapkan siswa akan
menguasai teknik menggiring bola dengan baik. Dengan latihan seperti ini siswa
akan merasa senang karena meraka merasa sedang bermain biasa, dan latihannya
pun tidak cepat membuat siswa jenuh, inilah kelebihan latihan menggiring bola
dengan pendekatan bermain. Dan kelemahannya pun juga ada seperti hal nya
latihan menggiring bola dengan pendekatan berlatih. Dari perbedaan-perbedaan
yang dimiliki kedua pendekatan latihan tersebut akan menimbulkan pengaruh
yang berbeda terhadap kemampuan menggiing bola dalam permainan sepakbola.
Perbedaan perlakuan yang diberikan dalam latihan akan menimbulkan respon
yang berbeda pula terhadap diri pelaku.
2. Perbedaan Pengaruh antara Kelincahan Tinggi dengan Kelincahan Rendah Terhadap Kemampuan Menggiring Bola
Kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tunuh
dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak sesuai dengan situasi yang dihadapi
tanpa kehilangan keseimbangan. Seseorang dikatakan lincah apabila seseorang
tersebut dapat melakukan gerak dengan cepat dan didukung dengan koordinasi
yang baik tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.
Seseorang yang memiliki kemampuan seperti itu berarti dia memiliki kelincahan
yang cukup tinggi.
Baik dan tidaknya kelincahan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi
penampilannya, jika seseorang memiliki kelincahan yang baik maka akan sangat
mendukung gerakan dalam melakukan teknik menggiring bola, dan otomatis
gerakannya akan semakin baik pula.
Keterampilan menggiring bola mempunyai kegunaan yang penting, pada
umumnya saat menggiring lawan, oleh karena itu kelincahan sangat
mempengaruhi kemampuan menggiring bola, latihan secara baik dan teratur
commit to user
23
3. Interaksi antara Pendekatan Berlatih-bermain dan Kelincahan Terhadap Kemampuan Menggiring Bola
Pendekatan berlatih dan bermain merupakan bentuk latihan menggiring
bola yang pelaksanaannya berbeda. Latihan menggiring bola dengan pendekatan
berlatih merupakan bentuk latihan menggiring bola yang dilakukan secara
berulang-ulang dan beban latihan diberika secara bertahap. Dan latihan
menggiring bola dengan pendekatan bermain merupakan latihan menggiring bola
yang dilakakukan dalam bentuk permainan.
Setiap macam bentuk latihan yang digunakan tentunya punya manfaat dan
tujuan yang telah diterapkan, namun komponen-komponen lain juga dapat
mempengaruhi pencapaian tersebut. Dari kedua bentuk latihan tersebut
masing-masing memiliki nilai lebih dan sangat bermanfaat tentunya, selain foktor latihan
yang diberikan, factor internal juga akan mempengaruhi kualitas teknik
menggiring bola. Seperti kelincahan yang baik dan yang kurang baik pasti akan
mempengaruhi kemampuan menggiring bola.
C. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Ada perbedaan pengaruh antara pendekatan berlatih dan bermain terhadap
kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3
Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010.
2. Ada perbedaan pengaruh antara kelincahan tinggi dan kelincahan rendah
terhadap kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola
SMP N 3 Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010.
3. Ada interaksi antara pendekatan berlatih-bermain dan kelincahan terhadap
kemampuan menggiring bola pada siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP N 3
commit to user
24 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Untuk keterangan yang diperlukan, penelitian ini dilaksanakan di SMP
Negeri 3 Cawas Klaten.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 1,5 (satu setengah) bulan dengan
frekuensi latihan 3 (tiga) kali dalam seminggu.
B. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini memakai metode eksperimen. Dasar penggunaan metode ini
adalah kegiatan diawali dengan melakukan tes awal dan memberika perlakuan
kepada subyek dan diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh
yang telah diberikan.
2. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 x 2. “Rancangan
faktorial adalah rancangan dimana bisa dimasukkan dua variabel atau lebih untuk
memanipulasi secara simultan. Dengan rancangan ini bisa diteliti pengaruh setiap
variabel independen terhadap variabel dependen dan juga pengaruh interaksi
commit to user
[image:41.612.132.505.116.470.2]25
Tabel 2. Model rancangan faktorial 2 x 2 disajikan pada bagan dibawah ini:
Pendekatan Pembelajaran Pendekatan
(A) Kelincahan
(B)
Berlatih (A1)
Bermain (A2)
Tinggi B1 A1B1 A2B1
Rendah B2 A1B2 A2B2
Keterangan :
A : Variasi pendekatan pembelajaran menggiring bola
B : Kelincahan
A1B1 : Kelompok menggiring bola dengan pendekatan berlatih yang
memiliki kelincahan tinggi.
A1B2 : Kelompok menggiring bola dengan pendekatan berlatih yang
memiliki kelincahan rendah.
A2B1 : Kelompok menggiring bola dengan pendekatan bermain yang
memiliki kelincahan tinggi.
A2B2 : Kelompok menggiring bola dengan pendekatan bermain yang
memiliki kelincahan rendah.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independent), dan satu
variabel terikat (dependent), yaitu:
1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Variabel independent dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel manipulative terdiri atas:
1) Latihan dengan pendekatan berlatih.
2) Latihan dengan pendekatan bermain.
b. Variabel atributif adalah variabel yang melekat pada diri sampel yang
dibedakan atas:
1) Kelincahan tinggi.
2) Kelincahan rendah.
2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain.
commit to user
D. Definisi Operasional Variabel
1. Latihan Menggiring Bola dengan Pendekatan Berlatih
Pendekatan berlatih merupakan bentuk latihan yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan meningkatkan beban latihan secara bertahap.
2. Latihan Menggiring Bola dengan Pendekatan Bermain
Pendekatan bermain merupakan bentuk latihan yang mengaplikasikan
teknik-teknik suatu keterampilan kedalam permainan. Dari latihan menggiring
bola dengan pendekatan bermain, diharapkan akan lebih bisa memotivasi dan
menarik minat siswa untuk semakin giat dalam berlatih untuk dapat menguasai
teknik menggiring bola dengan baik.
3. Kelincahan
Kelincahan merupakan kemampuan untuk mengubah arah dan posisi
tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak sesuai situasi yang dihadapi
tanpa kehilangan keseimbangan. Kelincahan dalam penelitian ini dibedakan atas
kelincahan tinggi dan kelincahan rendah.
Strata1 : Kelincahan Tinggi
Strata2 : Kelincahan Rendah
4. Kemampuan Menggiring Bola
Kemampuan mengiring bola merupakan unjuk kerja anak atau siswa
melakukan gerakan menggiring bola dengan kaki manapun melewati pancang
berdasarkan aturan yang telah ditetapkan atau alat ukur yang digunakan.
E. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler Sepakbola SMP
N 3 Cawas Klaten tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 40 anak. Teknik
Sampling menggunakan Total sampling, yaitu Keseluruhan anggota populasi
commit to user
27
F. Teknik Pengambilan Data
Data dalam Penelitian ini diperoleh melalui tes yang terdiri dari:
1. Pengukuran kemampuan kelincahan dengan Dogging Run dari Ismaryati
(43-44 ).
2. Tes kemampuan menggiring bola dari Norbert Rogalski & Ernest G. Diegel
yang dikutip Soekatamsi (1984:258). Petunjuk tes terlampir.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji prasyarat analisis dan
pengujian hipotesis sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas. Adapun langkah masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai
berikut:
a. Uji Normalitas ( Metode Lilliefors )
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel
penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak.
Langkah-langkah :
1) Pengamatan X1,X2,X3,………….Xn dijadikan bilangan baku
Z1,Z2,Z3,………..Zn, dengan menggunakan rumus :
Zi= { Xi– X }/ SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan
simpangan baku.
2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor
tertinggi.
3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi
normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi).
4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu :
commit to user
5) Mencari selisih antara F(Zi) – S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya.
6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo.
Rumusnya : Lo = | F(Zi) – S(Zi) | maksimum.
Kriteria :
Lo < Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas ( Metode Bartlet)
Uji Homogenitas dilakukan dengan Uji Bartlet. Langkah-langkah
pengujiannya sebagai berikut :
1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom – kolom kelompok sampel
: dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi2.
2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel.
Rumusnya :
1 [image:44.612.130.509.109.625.2]1 ... ...
1 2
2
n Sd n
SD i
1 2n Sd Log
B i
3) Menghitung X2
Rumusnya : X2= (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1………(2)
Dengan (Ln 10) = 2,3026
Hasilnya ( X2 hitung ) kemudian dibandingkan dengan ( X2tabel ), pada taraf
signifikansi D = 0,05 dan dk (n-1).
4) Apabila X2hitung < X2 tabel, maka Ho diterima.
Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2hitung > X2
commit to user
29
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesisi dalam penelitian ini meliputi beberapa langkah.
Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:
a. ANAVA Rancangan Faktorial 2 x 2
[image:45.612.151.509.149.715.2]1) Metode AB untuk perhitungan ANAVA dua Faktor
Tabel 3. Ringkasan ANOVA untuk Eksperimen factorial 2 x 2
Sumber
Variasi dk JK RJK Fo
Rata-rata Perlakuan A B AB 1 a-1 b-1 (a-1) (b-1) Ry Ay By ABy R A B AB A/E B/E AB/E
Kekeliruan ab(n-1) Ey E
Keterangan :
A = Taraf factorial A N = Jumlah sampel
B = Taraf factorial B
Langkah- langkah perhitungan :
a) 2 1 1 2 ij b j a i 8 8
¦
¦
¦
b) abn R b j a i y¦
¦
1 1c) ij y
b j a i R J
Jab
¦
¦
2
1 1
d)
i ya
i
y $ bn R
$
¦
/
2
1
e)
i yb
j
y % an R
%
¦
/
2
1
f) $by Jab $y %y
commit to user
2) Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika F tF
1D V1V2, maka hipotesis nol ditolak.Jika F F
1D V1V2, maka hipotesis nol di terima dengan : dkpembilang Vi
.1dan dk penyebut V2 n1...nkkD
= tarafsignifikan untuk pengujian hipotesis.
Keterangan :
¦Y2 : Jumlah kuadrat data
Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan
Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan pembelajaran
menggiring bola dengan pendekatan pembelajaran berlatih dan
bermain.
By : Jumlah peningkatan berdasarkan kelincah