99 BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis data struktur geologi pada penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas tiga satuan litostratigrafi dari tua ke muda, yaitu Satuan Tuf Kristal (Tmtk), Satuan Mikrodiorit (Tmmd), dan Satuan Tuf Gelas (Qtv).
2. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian dalam satu periode tektonik Pliosen-Pleistosen. Patahan yang terdapat di daerah penelitian berupa sesar mendatar sinistral yang semuanya berarah timurlaut – baratdaya dan sesar normal yang berarah utara – selatan. Sesar – sesar tersebut antara lain Sesar Cibuni, Sesar Citando, Sesar Cilangong dan Sesar Cikahuripan.
3. Zona alterasi yang terdapat di daerah penelitian antara lain zona silisifikasi, zona argilik/advanced argilik dan zona propilitik. Zona alterasi tersebut berpola konsentris dengan zona silisifikasi pada bagaian sentralnya. Zona silisifikasi yang ditandai dengan kehadiran silika masif secara khas berpola halo pada bukit Cisuru, Dangur, dan Limus.
100
dilational yang memfasilitasi sebaran zona alterasi berpola barat-timur di bagian tengah dan utara daerah penelitian.
5. Hasil pengolahan intensitas kekar dengan menggunakan analisis geostatistik dengan metode trend surface analysis mendukung interpretasi struktur patahan yang berkembang di daerah penelitian. Anomali – anomali residual positif mengindikasikan zona lemah yang memungkinkan sistem tegasan yang bekerja secara regional pada daerah penelitian membentuk patahan – patahan. Dengan kata lain anomali – anomali lokal intensitas kekar yang meninggi sebagai daerah yang memiliki kecenderungan terbentuknya zona sesar.