• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KEPUASAN KERJA GURU DENGAN KOMITMEN KERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN PAGAR MERBAU KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KEPUASAN KERJA GURU DENGAN KOMITMEN KERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN PAGAR MERBAU KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, BUDAYA KERJA GURU, DAN KEPUASAN KERJA GURU DENGAN KOMITMEN

KERJA GURU SD DI KECAMATAN PAGAR MERBAU KABUPATEN DELISERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

BAHRIN NASUTION Nim: 8126132005

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Bahrin Nasution, 8126132005, Hubungan Iklim organisasi sekolah, Budaya kerja dan Kepuasan Kerja Guru Dengan Komitmen Kerja Guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan Iklim organisasi sekolah dengan Komitmen Kerja Guru, (2) hubungan Budaya kerja dengan Komitmen Kerja Guru, (3) hubungan Kepuasan Kerja Guru dengan Komitmen Kerja Guru dan (4) hubungan Iklim organisasi sekolah, Budaya kerja dan Kepuasan Kerja Guru guru secara bersama dengan Komitmen Kerja Guru.

Metode penelitian adalah kuantitatif jenis deskriptif studi korelasional dengan pola kajian korelatif dengan menempatkan variabel penelitian dalam dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Untuk menentukan sampel digunakan Nomogram Harryking selanjutnya penentuan sampel ditentukan dengan teknik Proportional Random Sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 125 orang. Instrumen penelitian yang digunakan menggunakan angket dengan skala likert. Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi dan regresi sederhana serta ganda.

Hasil dari penelitian ini disajikan (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Iklim organisasi sekolah dengan Komitmen Kerja Guru dengan koefisien korelasi ry1= 0,349. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel Iklim organisasi sekolah terhadap Komitmen Kerja Guru adalah sebesar 6,63%, (2) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Budaya kerja dengan Komitmen Kerja Guru dengan koefisien korelasi ry2= 0,363. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel Budaya kerja terhadap Komitmen Kerja Guru adalah sebesar 5,53% (3) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kepuasan Kerja Guru dengan Komitmen Kerja Guru dengan koefisien korelasi rx3y= 0,494. Sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel Kepuasan Kerja Guru guru terhadap Komitmen Kerja Guru adalah sebesar 15,43% dan (4) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Iklim organisasi sekolah, Budaya kerja dan Kepuasan Kerja Guru secara bersama dengan Komitmen Kerja Guru dengan koefisien korelasi R = 0,525.

(5)

ABSTRACT

Bahrin Nasution, 8126132005, Correlation organizational climate, work culture and Teacher job satisfaction to teacher work commitment in Junior elementary School Distric Pagar Merbau Regency Deli Serdang. Thesis. Postgraduate. State University of Medan, 2015.

This study aimed to determine (1) Correlation organizational Climate with the teacher work commitment, (2) Correlation work culture with the teacher work commitment, (3) Correlations Teacher job Satisfaction with teacher work commitment and (4) correlation of organizational climate, work culture and Teacher job satisfaction together with teacher work commitment.

The research method is quantitative descriptive correlational study with correlative study pattern by putting the variables in the study two groups of independent variables and the dependent variable. The population in this study is a elementary School teacher in District Pagar Merbau Deli Serdang regency. To determine the sample used nomogram Harry King subsequently determined sampling Proportional Random Sampling technique to obtain a sample of 125 people. The research instrument used a questionnaire with Likert scale. Analysis using correlation techniques and simple and multiple regression.

(6)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat-Nya, sehingga Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian besar persyaratan mendapatkan gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Tesis ini berjudul “Hubungan Iklim Organisasi Sekolah, Budaya Kerja Guru dan Kepuasan Kerja Guru dengan Komitmen Kerja Guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang”. Meskipun dalam proses penulisan banyak memenuhi hambatan dan rintangan namun dengan usaha maksimal yang dilakukan penulis serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat diselesaikan tepat waktu. Atas bantuan yang diberikan, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada program Pascasarjana selama ini. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M. Si dan. Prof. Dr. Siman, M. Pd, selaku pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu dalam mengarahkan, memotivasi serta memberi nasihat kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

(7)

3. Kepada Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd, Prof. Dr. Abdul Hamid K, M. Pd dan Dr. Zulkifli Matondang, M. Si, selaku narasumber yang telah banyak memberikan saran dan masukan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini. 4. Bapak Direktur, Asisten Direktur, Bapak/Ibu Dosen serta Pegawai Program

Studi Administrasi Pendidikan dan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah membimbing dan memberikan pelayanan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Raya Mandailing, selaku Kepala Unit Pelaksana teknis Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kecamatan Pagar Merbau yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian bagi penulis.

6. Bapak Kepala Sekolah dan seluruh guru SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau yang telah membantu dalam pelaksanaan uji coba instrumen sampai pengumpulan data penelitian ini.

7. Kepada istri tercinta (Almarhumah) Hj. Jumini, S. H yang telah memberikan kasih sayang dan memberikan dorongan serta dukungan baik moril maupun materil sehingga penyelesain studi ini dapat berlangsung.

8. Kepada anak kami tersayang Affan Gaffar Nasution yang telah memberikan semangat dan perhatian serta dukungan dalam penyelesain studi ini.

9. Khususnya buat Ayahanda tercinta Abdullah Sani Nasution (alm), dan ibunda tercinta Nurbaini Hasibuan (almh) begitu banyak memberikan dukungan serta do’a dalam menyelesaikan perkuliahan dan tesis ini

(8)

Merbau yang telah banyak memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis.

Akhirnya semoga semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian pendidikan dan penyusunan tesis ini, mendapat limpahan berkat dan rahmat dari ALLAH SWT..

Medan, Maret 2015 Penulis

(9)

DAFTAR ISI KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 10

1. Hubungan Iklim organisasi sekolah dengan Komitmen Kerja Guru ... 39

2. Hubungan Budaya Kerja Guru Guru dengan Komitmen Kerja Guru ... 40

3. Hubungan Kepuasan Kerja Guru Guru dengan Komitmen Kerja Guru ... 41

4. Hubungan iklim organisasi sekolah, Budaya Kerja Guru dan Kepuasan Kerja Guru dengan Komitmen Kerja Guru ... 42

D. Pengajuan Hipotesis ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50

(10)

B. Metode Penelitian ... 50

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 50

1. Populasi ... 50

2. Sampel ... 51

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 52

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 54

F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 57

G. Teknik Analisa Data ... 59

H. Pengujian Hipotesis ... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 69

1. Komitmen Kerja Guru ... 69

2. Iklim Organisasi Sekolah ... 71

3. Budaya Kerja Guru ... 72

4. Kepuasan Kerja Guru ... 73

B. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian ... 75

1. Uji Kecenderungan Komitmen Kerja Guru ... 75

2. Uji Kecenderungan Iklim Organisasi Sekolah ... 76

3. Uji Kecenderungan Budaya Kerja Guru ... 76

4. Uji Kecenderungan Kepuasan Kerja Guru ... 77

C. Pengujian Persyaratan Analisis ... 77

1. Pengujian Normalitas Data ... 77

2. Pengujian Homogenitas Data ... 78

3. Pengujian Linieritas dan Keberartian Regresi ... 78

4. Uji independensi Antar Variabel Bebas ... 81

D. Pengujian Hipotesis ... 82

1. Hubungan Iklim organisasi dengan Komitmen Kerja Guru ... 82

2. Hubungan Budaya Kerja Guru dengan Kompetensi Profesional Guru ... 84

3. Hubungan Kepuasan Kerja Guru dengan Komitmen Kerja Guru 86 4. Hubungan Iklim organisasi, Kepuasan Kerja Guru dan Budaya Kerja Guru dengan Komitmen Kerja Guru ... 87

E. Sumbangan Relatif dan Efektif ... 90

F. Temuan Penelitian ... 91

G. Pembahasan Hasil Penelitian ... 95

H. Keterbatasan Penelitian ... 101

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ... 103

(11)

C. Saran ... 112

(12)

DAFTAR TABEL

No. TABEL Halaman

3.1. Populasi Penelitian ... 48

3.2. Sampel Penelitian ... 50

3.3. Kisi-kisi Instrumen Angket Komitmen Kerja Guru ... 55

3.4. Kisi-kisi Instrumen Angket Iklim Organisasi Sekolah ... 57

3.5. Kisi-kisi Insrumen Angket Budaya Kerja Guru ... 59

3.6. Kisi-kisi Instrumen Angket Kepuasan Kerja Guru ... 60

4.1. Rangkuman Hasil Skor Variabel Penelitian ... 69

4.2. Distribusi Frekuensi Komitmen Kerja Guru ... 70

4.3. Distribusi Frekuensi Iklim Organisasi Sekolah ... 71

4.4. Distribusi Frekuensi Budaya Kerja Guru ... 72

4.5. Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja Guru ... 74

4.6. Tingkat Kecenderugan Komitmen Kerja Guru ... 75

4.7. Tingkat Kecenderugan Iklim Organisasi Sekolah ... 76

4.8. Tingkat Kecenderugan Budaya Kerja Guru ... 76

4.9. Tingkat Kecenderugan Kepuasan Kerja Guru ... 77

4.10.Ringkasan Uji Normalitas ... 77

4.11.Hasil Perhitungan Homogenitas ... 78

4.12.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X1 ... 79

4.13.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X2 ... 80

4.14.Rangkuman Anava Uji Linieritas Y atas X3 ... 81

(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

(14)
(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Instrumen Penelitian ... 118

2. Validitas Angket ... 127

3. Reliabilitas Angket ... 132

4. Data Induk Penelitian ... 141

5. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar ... 144

6. Uji Kecenderungan Data ... 151

7. Perhitungan Uji Normalitas ... 155

8. Perhitungan Uji Homogenitas ... 168

9. Perhitungan Uji Linieritas Dan Keberartian Persamaan Regresi ... 182

10. Uji Independensi Antar Variabel Bebas... 201

11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 203

12. Perhitungan Korelasi Parsial ... 205

13. Perhitungan Korelasi Ganda ... 216

14. Perhiungan Regresi Ganda ... 217

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Alfin. Rita 2007. “ Pengaruh Dimensi-Dimensi Budaya Perusahaan terhadap Komitmen dan Kinerja Karyawan (Studi pada PT. PG Kebinagung, Malang). Manajemen Akutansi dan Bisnis, Volume 5. Nomor 3. Desember 2007

Amnuai, Ndraha T. 2003. Teori Budya Organisasi. Jakarta BKU Ilmu Pemerintahan Kerja sama IIP-Unpad

Arikunto Suharsini. 2003. Prosedur Penelitian Kependidikan. Jakarta Rineka Cipta

Arifin zainal. 2009 “ Pengaruh Budaya Kompetensi dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi Karyawan”. SINERGI: Kajian Bisnis dan Manajemen Vol 11 No. 2, Juni 2009 Hal. 167-175

As’ad 1994. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty

Chang, Daniel. 1999. An Introduction to Industrial and Organizational Psychology. San Fransisco: McGraw Hill

Davis, Keith & Newstrom, John W. 2000. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta : Erlangga

Gibson, James L, John M Ivancevich & James H. Donelly, Jr. 1996, Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Alih Bahasa Nunuk Adiarni. Jakarta: Binarupa aksara

Greenberg, Jerald, Baron & Robert A. 1993. Behavior in Organization – 4th Editon. Singapore: Allyn and Bacon

Hadjar, Ibnu. 1996 Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Handoko. T.H. 2004, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi Cetakan Keenam. Jakarta: Bumi aksara

Hoy, Wayne K. & Miskel, Cecil G. (2001). Education Administration: Theory, Research, and Practice (6th ed., international edition). Singapure: Mc Graw-Hill Co.

(17)

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI Nomor 25/KEP/M.PAN/04/2002 Tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara. Jakarta

Kusuma Ayu, Nyoman Nata Jaya & Atmaja Bawa. 2013. “Kontribusi Perilaku Kepala Sekolah, Kepuasan Kerja Guru, dan Komitmen Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Amlapura”. E-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Administrasi Pendidikan. Volume 4 Tahun 2013

Luthans, Fred 2006. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mangkuprawira, TB Sjafri 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta: Ghalia Indonesia

Mark A, Shadur, Rene Kienzle & john J. Rodwell (1999) ”The Relationship Between Organizational Climate and employed Perception of involvement The importance of support”, Article of Group Management Vol 24, No 4, 479-503

Mathis, R.I. & Jacson J.H. 2000. Human Resources Management. New Jersey: Prantice Hall.

Meyer, John P, Allen., Natalic J., Smith & Caterine A. 1993. “ Commitment to Organizations and Occupation”. Journal of Applied Psichology, Vol. 78, No 4, 538-551

Minner, John B. 1997. Industrial and Organizational Psychology. Mc. Graw Hill International Edition

Mowday R.T. Porter, L.W, dan Steers.R (1983) “Organizational Linkages The Psychology of Commitment, Absenteesm and Turnover. San Diego, California: Academic Press

Mukhyi, Mohammad Abdul dan Tati Sunarti. 2007. “Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Komitmen Dalam Lingkungan Institusi Pendidikan di Kota Depok”, Proceeding PESAT. Vol. 2.

Muhammad, A. 2006. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Nawawi, Hadari. 2003. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

(18)

Pidarta M. 2004. Manajemen pendidikan Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta Purba

Prapti Iriana , Y.A, Lilis Endang Wijayanti, dan Inin Listyorini, 2004, “Pengaruh Faktor Job Insecurity, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi terhadap TurnOver Intention Akuntan Pendidik”, Kompak, No. 11, p.284-296 Robbins, Stephern P., 1989. Organizatin Behavior, Concepts, Contoversies,

Applicatio. 7th Edition, Englewood Cliffs

A,, Stephern P. 2006 Organizational Behavior 10th Edition. New Jersey: Prentice Hall

Sagala, 2013. Memahami Organisasi Pendidikan Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikan. Bandung: alfabeta Sagala

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Sehartian, P.A. 1998. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta

Siagian, Sondang. 2002. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta: Gunung Agung

Sopiah, 2008. Perilaku Organisasional, Yogyakarta: Andi

Spector, Paul. E. 2000. Industrial and Organizational Psichology: Research and Practice-2nd Edition. New York: John Wiley & sons

Stringer, Robert. (1984). Efektifitas Organisasi. LP3S: Jakarta

Stum, David. 1998. “Five Ingrendients for an Employee retention formula”. Journal of Human Resources Focus. Vol.75.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Admnistrasi. Jakarta: Alfabeta

(19)

Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana

Taiguri, Renato, Litwin G. 1968. Organizational Climate, Exploration of Concept, Boston: Harvard University

Triguno. 2004. Budaya Kerja: Menciptakan Lingkungan Ynag Kondusif Untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta: Golden Trayon Press

Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Penerbit BUMI AKSARA Jogyakarta

West, M.A 2000. Mengembangkan Kreativitas Dalam Organisasi-Ed. 1. Yogyakarta: Kanisius

Wibowo, 2012. Manajemen Kinerja, Jakarta: Rajawali Pers

Zagladi, AbdulLatif. 2005. “Pengaruh Kelelahan Emosional terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja dalam Pencapaian Komitmen Organisasi”. Delegasi: No. 1 april 2005: 1-24

(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian sentral pertama dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategi ketika berbicara masalah pendidikan karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan . Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah dan pendidikan yang berkualitas harus didukung oleh guru professional. Oleh karena itu upaya perbaikan apapun yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap terciptanya proses belajar mengajar di sekolah, keberhasilan peserta didik, dan hasil pendidikan yang berkualitas.

Keberhasilan tujuan pendidikan nasional harus memperhatikan komponen pendidikan khususnya sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena guru mrupakan ujung tombak yang melakukan proses pembelajaran di sekolah, maka mutu dan jumlah guru perlu ditingkatkan dan dikembangkan sesuai kebutuhan sekarang dan yang akan datang.

(21)

sesuai kemampuan yang mereka miliki. Pencapaian kerja guru kearah yang lebih baik dapat dilakukan dengan meningkatkan komitmen kerja guru dalam bekerja secara baik di sekolah.

Komitmen kerja guru dipandang sebagai suatu keadaan yang mana seorang guru bertindak sesuai dengan tujuan organisasi, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut. Komitmen kerja guru yang tinggi menunjukkan tingkat keberpihakan seorang guru terhadap organisasi yang memperkerjakannya (Prapti dkk, 2004). Streers dan Porter (1983) mengemukakan bahwa komitmen kerja dicirikan oleh tiga faktor : (1) keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu; (2) keinginan untuk berusaha sekuat tenaga demi organisasi; (3) kepercayaan yang pasti dan penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Dari uraian ini dan dibandingkan dengan kenyataan di lapangan, maka dapat dikatakan bahwa guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang kurang dalam berkomitmen kerja sesuai dengan aturan yang diberlakukan pemerintah.

(22)

bahwa guru tidak siap dengan tugasnya sebagai guru. Padahal dalam bekerja, faktor komitmen memegang peranan yang sangat penting. Hasil wawancara dengan kepala sekolah dan kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa guru SD di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang menunjukkan komitmen guru yang belum baik dalam mengajar, khususnya di dalam kelas. Sering kali dijumpai guru yang hanya meninggalkan bahan dan menyuruh siswa mencatatkan, guru tidak memeriksa tugas-tugas rumah siswa, sering marah-marah di kelas, dan sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa guru tidak komitmen dengan tugas mengajarnya.

(23)

misalnya untuk promosi maka dasar yang digunakan untuk promosi adalah kesempatan, ketrampilan, minat, motivasi, kinerja, tanpa ada diskriminasi.

Menurut Usman (2006: 261) “komitmen kerja guru merupakan kegiatan yang

memihak organisasi sekolah serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keberadaannya sebagai guru disekolah dalam menjalankan

tugasnya”. Dari uraian ini dapat diketahui bahwa ada banyak faktor yang

mempengaruhi komitmen kerja guru, tiga faktor diantaranya : iklim organisasi, budaya kerja di sekolah, dan kepuasan kerja seorang guru.

Menurut Taiguri dan Litwin (1968:120) menyatakan iklim organisasi adalah merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif terus berlangsung dialami oleh anggota organisasi mempengaruhi perilaku mereka dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat organisasi. Iklim organisasi mengajarkan bagaimana para anggota berinteraksi dan bagaimana para anggota organisai mengendalikan diri dalam berhubungan dengan orang lain atau pihak luar organisasi. Robert Stringer (1984:1), mengemukakan iklim organisasi sekolah yaitu asset measurable properties of the work enviroment, based on the collective perception of the people who live and work in the enviroment and

(24)

kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang oleh pegawai dalam suatu organisasi, pelanggaran dalam sangsi ini memang tidak ada yang tegas, namun dari pelaku organisasi secara moral telah menyepakati kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang harus ditaati dalam rangka pelaksanaaan pekerjaan untuk mencapai tujuan. Dengan budaya kerja yang baik, sekolah akan dapat menentukan dan mencapai tujuannya dengan tepat waktu. Budaya kerja juga dapat memberikan rasa nyaman dan kondusif bagi guru dalam menjalankan aktivitasnya.

Selain faktor iklim organisasi, budaya kerja, faktor lainnya yang mempengaruhi komitmen kerja adalah kepuasan kerja. Gibson dkk (1996:150) menyatakan kepuasan kerja adalah suatu sikap positif dan juga bisa negatif yang dipunyai individu terhadap berbagai segi pekerjaan, tempat kerja dan hubungan dengan teman sekerja. Hal ini dihasilkan dari intrinsik dan ekstrinsik dan persepsi mereka terhadap pekerjaannya. Sementara itu istilah kepuasan kerja merujuk pada sikap umum seorang individu yang menilai perbedaan antara jumlah imbalan yang diterima dengan yang diyakininya seharusnya diterima. Individu yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap yang positif terhadap kerja itu, individu yang tidak berpuas hati dengan kerja mempunyai sikap yang negatif terhadap pekerjaan itu (Robbins, 1989:139).

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas peneliti melakukan penelitian

dengan judul “ Hubungan Antara Iklim Organisasi Sekolah, Budaya Kerja Guru

(25)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat di identifikasi permasalahan penelitian ini dengan berbagai pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut: (1) bagaimana komitmen kerja guru SD Negeri se Kecamatan Pagar Merbau? (2) faktor-faktor apa yang mempengaruhi komitmen kerja guru di SD Negeri se Kecamatan Pagar Merbau? (3) Apakah iklim organisasi sekolah mempunyai hubungan dengan komitmen kerja guru di SD Negeri se Kecamatan Pagar Merbau? (4) Apakah karakteristik dari pekerjaan mempunyai hubungan dengan komitmen kerja guru di SD Negeri se Kecamatan Pagar Merbau? (5) Apakah kesempatan akan adanya pekerjaan lain mempunyai hubungan dengan komitmen kerja guru di SD Negeri se Kecamatan Pagar Merbau? (6) Apakah budaya kerja guru mempunyai hubungan dengan komitmen kerja guru di SD Negeri se Kecamatan Pagar Merbau? (7) Apakah promosi mempunyai hubungan dengan komitmen kerja guru di SD Negeri se Kecamatan Pagar Merbau? (8) Apakah kepuasan kerja guru mempunyai hubungan dengan komitmen kerja guru SD Negeri se Kecamatan Pagar Merbau? (9) Apakah motivasi mempunyai hubungan dengan komitmen kerja guru di SD Negeri se Kecamatan Pagar Merbau?

C. Pembatasan Masalah

(26)

dengan komitmen kerja guru SD Negeri. Sedangkan subjek penelitian di batasi hanya pada guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan antara iklim organisasi sekolah dengan komitmen kerja guru SD Negeri di kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang?

2. Apakah terdapat hubungan antara budaya kerja guru dengan komitmen kerja guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang?

3. Apakah terdapat hubungan antara kepuasan kerja guru dengan komitmen kerja guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang?

4. Apakah terdapat hubungan antara iklim organisasi sekolah, budaya kerja guru dan kepuasan kerja guru secara bersama-sama dengan komitmen kerja guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan Penelitian

(27)

1. Hubungan antara iklim organisasi sekolah dengan komitmen kerja guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

2. Hubungan antara budaya kerja guru dengan komitmen kerja guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

3. Hubungan antara kepuasan kerja guru dengan komitmen kerja guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

4. Hubungan antara iklim organisasi sekolah, budaya kerja guru dan kepuasan kerja guru secara bersama-sama dengan komitmen kerja guru SD Negeri di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Manfaat secara teoretis dalam penelitian ini adalah dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau mengembangkan wawasan baru dalam peningkatan komitmen kerja guru dan sebagai masukan atau informasi bagi instansi dalam peningkatan komitmen kerja guru.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Sebagai masukan dalam menumbuhkan komitmen kerja guru di sekolah.

(28)

3) Sebagai masukan dalam meningkatkan budaya kerja guru yang baik dalam bekerja di sekolah.

4) Sebagai masukan dalam meningkatkan kepuasan kerja guru dalam bekerja di sekolah.

b. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai masukan dalam menumbuhkan komitmen kerja guru di sekolah.

2) Sebagai masukan dalam menciptakan iklim organisasi yang kondusif di sekolah.

3) Sebagai masukan dalam menciptakan budaya kerja guru yang kondusif di sekolah.

4) Sebagai masukan dalam meningkatkan kepuasan kerja guru di sekolah.

c. Bagi Sekolah

(29)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut.

1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi sekolah dengan komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi sekolah memiliki hubungan dengan komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik iklim organisasi sekolah maka semakin baik pula komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antatra budaya kerja guru dengan komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa budaya kerja guru memiliki hubungan dengan komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik budaya kerja guru maka semakin baik pula komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

(30)

Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik kepuasan kerja guru maka semakin baik pula komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi sekolah, budaya kerja guru dan kepuasan kerja guru secara bersama dengan komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi sekolah, budaya kerja guru dan kepuasan kerja guru berhubungan dengan komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. Artinya semakin baik iklim organisasi sekolah, budaya kerja guru dan kepuasan kerja guru maka semakin baik pula komitmen kerja guru di SD Negeri Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang.

B. Implikasi

(31)

1. Upaya meningkatkan Komitmen kerja guru melalui peningkatan iklim organisasi sekolah

Dengan diterimanya hipotesis pertama yakni iklim organisasi sekolah menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen kerja guru, maka upaya meningkatkan komitmen kerja guru adalah dengan meningkatkan iklim organisasi sekolah. Atas dasar temuan di atas, dikemukakan sejumlah implikasi terkait dengan upaya peningkatan iklim organisasi sekolah. Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer (Kepala sekolah mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, interaksi antar kelompok, perhatian pada permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.

(32)

juga dapat mempengaruhi iklim pada organisasi tersebut. Seperti keadaan ekonomi, kebijakan pemerintah suasana sekitar lingkungan sekolah dan lainnya.

Iklim organisasi sekolah merupakan hal yang tak dapat dilihat namun dapat dirasakan oleh semua anggota organisasi. Dengan demikian maka untuk dapat meningkatkan komitmen kerja maka uapay-upaya untuk meningkatkan iklim organisasi sekolah harus terus dapat ditingkatkan.

2. Upaya Meningkatkan Komitmen Kerja Guru Melalui Peningkatan Budaya Kerja Guru

Dengan diterimanya hipotesis kedua yakni budaya kerja guru menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen kerja guru, maka upaya meningkatkan komitmen kerja guru adalah dengan menciptakan budaya kerja guru melalui program yang dapt meningkatkan budaya kerja guru.

Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor yang berasal dari guru maupun faktor yang berasal dari luar diri guru. Tugas dan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran bukanlah tugas yang mudah. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut, guru membutuhkan daya dukung yang mencukupi sehingga guru dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan.

(33)

merupakan nilai-nilai yang menjadi kebiasaan seseorang dan menentukan kualitas seseorang dalam bekerja. Nilai-nilai itu dapat berasal dari adat kebiasaan, ajaran agama, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Budaya kerja seorang guru dalam proses pembelajaran sangat menentukan ketercapaian tujuan pendidikan. Budaya kerja guru dapat terlihat dari rasa bertanggungjawabnya dalam menjalankan amanah, profesi yang diembannya, dan rasa tanggungjawab moral.

Semua itu akan terlihat pada kepatuhan dan loyalitasnya dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dalam proses pembelajaran. Sikap ini akan dibarengi dengan rasa tanggungjawabnya untuk membuat dan mempersiapkan administrasi proses belajar mengajar, pelaksanaan proses belajar mengajar, serta pelaksanaan evaluasi dalam kegiatan belajar mengajar.

Budaya kerja guru di sekolah unggul akan menjadi optimal, bilamana didukung oleh kepala sekolah, guru, karyawan maupun siswa. Kinerja guru akan lebih bermakna bila dibarengi akan kekurangan yang ada pada dirinya, dan berupaya untuk dapat meningkatkan atas kekurangan tersebut sebagai upaya meningkatkan kearah yang lebih baik. Budaya kerja yang dilakukan di sekolah dapat berupa membuat dan mempersiapkan administrasi guru, pelaksanaan proses belajar mengajar, serta pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

(34)

bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari dan mengolah sendiri berbagai informasi yang diperolehnya. Dengan demikian, keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip-prinsip proses belajar mengajar di kelas.

3. Upaya Meningkatkan Komitmen Kerja Guru Melalui Peningkatan Kepuasan Kerja Guru

Dengan diterimanya hipotesis ketiga yakni kepuasan kerja guru menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan dengan komitmen kerja guru, maka upaya meningkatkan komitmen kerja guru adalah dengan meningkatkan kepuasan kerja guru melalui program yang dapat meningkatkan kepuasan kerja guru seperti pemberian reward dan punishmen, dan lainnya.

(35)

yang ada pada saat ini arahnya negatif. Sebaliknya ketidak puasan kerja akan menimbulkan sikap kerja yang negatif. Bahwa positif dan negatifnya sikap kerja seseorang mengikuti tingkat kepuasan kerja yang dirasakan.

Untuk mengukur kepuasan kerja seseorang biasanya dilihat dari besaran gaji atau upah yang diberikan, tetapi ini sebenarnya bukan satu-satunya faktor ada faktor lain seperti suasana kerja, hubungan atasan dan guru ataupun rekan sekerja, pengembangan karier, pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, fasilitas yang ada dan diberikan. Ada dua hal yang mungkin menyebabkan orang tidak puas dengan pekerjaannya. Hal pertama, apabila orang tersebut tidak mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaannya. Yang kedua, apabila hubungan sesama teman sekerja kurang baik. Dengan kata lain ketidakpuasan kerja ini berhubungan dengan dengan masalah komunikasi. Sedang Hasibuan menyebutkan bahwa kepuasan kerja guru dipengaruhi faktor-faktor: (1) balas jasa yang adil dan layak; (2) penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian; (3) berat-ringannya pekerjaan; (4) suasana dan lingkungan pekerjaan; (5) peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan; (6) sikap pimpinan dalam kepemimpinannya; dan (7) sifat pekerjaan monoton atau tidak.

(36)

perasaan di dalam pekerjaan. Demikian juga halnya karena pekerjaan merupakan bagian penting kehidupan, kepuasan kerja mempengaruhi kepuasan hidup seseorang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan kunci pendorong moral, kedisiplinan dan prestasi kerja guru dalam mendukung terwujudnya tujuan pendidikan. Dengan demikian dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja guru adalah perasaan guru tentang menyenangkan atau tidak mengenai pekerjaan berdasarkan atas harapan guru dengan imbalan yang diberikan oleh sekolah/organisasi.

4. Upaya meningkatkan Komitmen kerja guru melalui Peningkatan supervisei akademik, budaya kerja guru dan kepuasan kerja guru guru

Dengan diterimanya hipotesis keempat yakni iklim organisasi sekolah, budaya kerja guru dan kepuasan kerja guru menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan secara bersama dengan komitmen kerja guru, maka upaya meningkatkan komitmen kerja guru adalah dengan meningkatkan kualitas iklim organisasi sekolah, budaya kerja guru dan menciptakan kepuasan kerja guru.

(37)

dukung yang mencukupi sehingga guru dapat melaksanakan tugas sesuai yang diharapkan.

Salah satu unsur yang dianggap paling berperan dalam meningkatkan komitmen kerja guru adalah kepala sekolah, sebagai atasan langsung guru, kepala sekolah perlu melakukan pengawasan. Pengawasan yang dilakukan kepala sekolah tentu berdampak pada sikap guru terhadap pelaksanaan pengawasan yang dilakukan kepala sekolah. Sebenarnya tujuan pengawasan itu adalah menciptakan suatu iklim dan budaya kerja yang kondusif untuk terjadinya suatu proses pembelajaran yang efektif.

(38)

sembarang orang diluar bidang kependidikan meskipun kenyataannya masih banyak dilakukan orang diluar kependidikan. b) Guru memiliki tugas kemanusiaan Tugas guru dalam bidang kemanusiaan disekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Guru harus mapu menarik simpati sehingga ia menjai idola para siswa-siswinya. c) Guru memiliki tugas kemasyarakatan. Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Jadi, ciri-ciri komitmen guru yang professional adalah guru-guru yang mempunyai komitmen tinggi, karena tipe guru semacam ini memiliki tanggungjawab yang tinggi serta komitmen yang tinggi. Ia benar-benar professional melalui peningkatan kemampuan secara terus menerus. Orang yang professional selalu mempunyai kemampuan untuk mengembangkan dirinya terus-menerus.

Komitmen guru harus terus ditimbulkan agar guru dapat bekerja dengan baik. Komitmen menciptakan rasa memilki yang tinggi terhadap suatu organisasi. Untuk itu komitmen kerja guru harus diciptakan agar guru dapat bekerja dengan baik karena guru yang bekerja dengan baik akan berdampak terhadap peningkatan kualitas pendidikan.

C. Saran

(39)

1. Untuk meningkatkan komitmen kerja guru diharapkan kepada semua pihak yang memiliki kepentingan dalam memajukan pendidikan mulai dari kepala sekolah, masyarakat umum, dunia usaha, komite sekolah, pemerintah baik pusat maupun daerah, anggota legislatif, guru itu sendiri maupun peserta didiknya harus mampu bekerja sama dan memberikan perhatian yang lebih dalam upaya menciptakan komitmen kerja guru. Karena komitmen kerja guru akan berdampak pada peningkatan kualitas peserta didik.

2. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang untuk memberikan pembinaan secara terus menerus kepada guru melalui pelatihan-pelatihan kompetensi guru sehingga guru memiki kompetensi yang baik.

Referensi

Dokumen terkait

Masyarakat Batak Toba yang ada di kota Binjai pada awalnya berasal dari orang-.. orang yang merantau untuk mencari pekerjaan, Kemajuan di berbagai aspek

Sedangkan untuk kompetensi pedagogik yang dimiliki guru geografi SMA Negeri akreditasi B di Kabupaten Pati termasuk dalam kriteria kurang baik dengan persentase

Pengantar Ilmu Komunikasi Shinta Kristanty, S.Sos, M.Si PI Sistem Ekonomi Indonesia Drs.. Supriyadi, M.Akt PI Antena dan Propagasi Albert Gifson Hutajulu,

Analisis korelasi menggunakan Pearson Product Moment didapatkan hasil bahwa sub variabel sosiodemografi: jenis kelamin memiliki hubungan negatif yang sangat

Penelitian empiris Wijaya dan Dewobroto (2008) membuktikan bahwa ring besar dan tebal dapat bekerja lebih baik dalam menyalurkan gaya pretensioning dari baut mutu tinggi sehingga

Pada sistem hukum eropa kontinental pandangan hakim tentang hukum adalah lebih tidak tekhnis, tidak terisolasi dengan kasus tertentu sedang pada sistem hukum anglo

Perubahan yang terjadi pada ruang terbuka publik di Kampung Gandekan dan Kulitan dalam kurun waktu 17 tahun tidak hanya berupa perubahan guna lahan dan luasan

Guidelines should be included in a person’s care plan of how to address behaviours that challenge services, along with information about the medication a person is prescribed,