POLITIK KEKERABATAN DALAM PEMILU PADA
PEMERINTAHAN DESA DI DESA SI EMPAT
RUBE II KECAMATAN SI EMPAT RUBE
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
SRIWATY PADANG NIM. 3113311042
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
i ABSTRAK
Sriwaty Padang. NIM. 3113311042. “Politik Kekerabatan Dalam Pemilu Pada Pemerintahan Desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui politik kekerabatan dalam pemilu pada pemerintahan desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat. Adapun metode pada penelitian ini dilakuakn dengan bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket. Penelitian ini dilakukan di Desa Si Empat Rube II, Kecamatan Si Empat Rube, Kabupaten PakPak Bharat. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota masyarakat yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Desa Si Empat Rube II yaitu sebanyak 506 warga. Dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 % dari jumlah populasi yaitu sebanyak 50 warga. Rumus yang digunakan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus tabel frekuensi.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan kasih-Nya yang senantiasa melimpah dalam setiap perjalanan kehidupan Penulis hingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Politik Kekerabatan Dalam Pemilu Pada Pemerintahan Desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, mengenai isi maupun dalam penggunaan bahasa, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun untuk perbaikan yang lebih baik. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Skripsi ini juga dapat terselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan
iii
3. Ibu Dr.Reh Bungana. P.A, SH, M.Hum sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial universitas Negeri Medan
4. Bapak Arief Wahyudi, SH sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 5. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si Sebagai Kepala Laboratorium Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Halking, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah penuh kesabaran dan ketulusan hati dalam memberi bimbingan, arahan dan petunjuk serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Dosen pembimbing Akademik dan
dosen penguji yang telah memberikan arahan dan motivasi selama perkuliahan berlangsung.
8. Bapak Budi Ali Mukmin, SIP, M.A sebagai dosen penguji yang telah meberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi.
9. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah meberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi.
10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama ini sebagai bekal penulis di masa yang akan datang.
iv
penulis, serta selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis, sehingga penulis dapat menjadi sekarang ini. 12.Kepada abangda Sakti Antoni Padang, S.Th, dan kepada adik-adikku Mersin Padang, Justri Padang dan Masni Padang yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
13.Buat sahabat-sahabat karib tercinta yakni, Irmawati Berutu, Rachmi Nasution dan Rina Mentari Ginting, yang telah mendukung mendoakan serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan atas kenangan indah yang tidak akan pernah terlupakan bersama kalian dan akan selalu penulis kenang selamanya.
14.Buat teman-teman penulis di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terkhusus buat kelas EKstensi B 2011, waktu-waktu yang telah terlewati bersama kalian akan sangat penulis rindukan.
15.Buat teman-teman PPLT 2011 di SMP Negeri 1 Kabanjahe, penulis mengucapkan terimakasih buat kebersamaannya selama ini, kalian selalu yang terbaik.
16.Bapak Bagah Padang sebagai Kepala Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan informasi kepada penulis.
v
18.Buat Elva CS yakni Sri Rejeki Sinurat dan Elva Padang terimakasih buat doa dan dukungan semangatnya kalian adalah sahabat terbaikku yang selalu di hati.
19.Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
Medan, Juni 2015 Penulis
vi
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32
A. Lokasi Penelitian ... 32
B. Populasi dan Sampel ... 33
1. Populasi ... 33
2. Sampel ... 33
C. Variabel Penelitian dan Defeni Operasional ... 33
a. Variabel Penelitian ... 33
b. Defenisi Operasional ... 34
vii
E . Teknik Pengumpulan Data ... 35
1. Observasi (Pengamatan) ... 35
2. Teknik Quesioner (Angket) ... 35
F. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...……..37
A. Lokasi Penelitian……….……….…37
B. Hasil Penelitian ………...39
C. Pembahasan Hasil Penelitian………57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….………..66
A. Kesimpulan……….…..66
B. Saran……….…67
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Instrumen Penelitian ... 36
Tabel 2 Segi Penggunaan Masyarakat Untuk Menggunakan Hak Pilih ... 39
Tabel 3 Pola Kekerabatan yang digunakan masyarakat dalam pemilihan
Kepala Desa ... 40
Tabel 4 Latar Belakang Masyarakat Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilihan
Kepala Desa ... 41
Tabel 5 Pengenalan Kepada Calon Kepala Desa ... 42
Tabel 6 Ikatan Kekerabatan atau HubunganKeluarga Antara Masyarakat
Dengan Calon Kepala Desa ... 43
Tabel 7 Menangnya Kepala Desa Karena Memiliki Kekerabatan yang Luas
Di Desa Si Empat Rube II... 44
Tabel 8 Usaha Yang Dilakukan Oleh Calon Kepala Desa Dalam Pemilihan
Kepala Desa ... 45
Tabel 9 Pilihan antara calon Kepala Desa Yang merupakan kerabat dekat dan
calon kepala desa yang berpengalaman di bidang pemerintahan ... 46
Tabel 10 Menangnya Bapak Bagah Padang Sebagai Kepala Desa Di Desa Si
Empat Rube II Melakukan adanya Pelayanan Khusu Bagi Kerabat
Dekat ... 47
Tabel 11 Ikatan Kekerabatan dalam Pemilihan Kepala Desa Apakah Baik untuk
Dilaksanakan ... 48
Tabel 12 Pengaruh Kekerabatan Masyarakat Desa dalam Memilih Anggota
BPD ... 49
Tabel 13 Pola Kekerabatan Yang Digunakan Masyarakat Dalam Memilih
anggota BPD ... 50
Tabel 14 Apakah Kerabat Yang Terpilih Merupakan Kerabat Dekat Kepala
Desa ... 51
Tabel 15 Dampak Positif Ikatan Kekerabatan Dalam Pemilihan Kepala Desa 52
ix
Tabel 17 Rekapitulasi Jawaban Responden Politik Kekerabatan Pada Pemilihan
Kepala Desa ... 54
Tabel 18 Rekapitulasi Jawaban Responden Politik Kekerabatan Pada Pemilihan
Anggota BPD ... 55
Tabel 19 Rekapitulasi Jawaban Responden Dampak Politik Kekerabatan Pada
x
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket
2. Perangkat Desa
3. Nota Tugas
4. Surat Ijin Penelitian dari Jurusan
5. Surat Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial
6. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian
7. Surat Keterangan Telah Menyerahkan Skripsi Ke Tempat Penelitian
8. Kartu Bimbingan Skripsi
9. Daftar Peserta Seminar
10.Surat Keterangan dari Perpustakaan Jurusan
11.Surat Keterangan Dari Perpustakaan UNIMED
12.Surat Pernyataan Keaslian Tulisan
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, desa merupakan salah satu
bagian dari sistem pemerintahan yang paling dasar atau pemerintahan terendah
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut UU No 6 Tahun
2014 pasal 1 ayat (1) tentang Desa, “Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Landasan
pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi,
otonom asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat”. Peran pemerintah
desa begitu sangat penting karena langsung berhadapan dengan masayarakat
dalam berbagai hal, baik itu dalam proses pembangunan maupun dalam proses
penerapan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk masyarakat
yang bertemapat tinggal di desa tersebut. Keberadaan desa di Negara Indonesia
dari tahun-ketahun mengalami perubahan baik dari segi kekuasaan sampai dengan
kepemipinan seiring dengan perkembangan jaman.
Menurut Widjaja (2002 :21) “Pemerintahan desa terdiri dari Kepala Desa
dan Badan Perwakilan Desa (BPD), pemerintah desa dalam dalam melaksanakan
2
Menurut Abdullah (2011 : 168) “Perangkat desa terdiri dari sekretaris
desa, kepala urusan (kaur) dan kepala dusun”. Masing-masing perangakat desa
tersebut mempunyai tugas yang harus dikerjakan dalam hal pemerintahan desa.
Sekretaris desa bertugas di bidang administrasi dan pelayanan umum. Misalnya
kegiatan surat menyurat, kegiatan kearsipan, dan kegiatan membuat laporan, Kaur
bertugas untuk membantu tugas sekretaris desa sedangkan Kepala dusun bertugas dibidang
pembangunan desa.
Kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa. Seorang kepala
desa haruslah seoarang warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat,
yan selanjutnya akan ditentukan dalam perda tentang tata cara pemilihan kepala
desa. Dalam pemilihan kepala desa, calon yang memperoleh suara terbanyak
ditetapkan sebagai kepala desa terpilih dan menjadi pemimpin didesa tersebut dan
juga sebagai penggerak perubahan desa yang dipimpin kearah yang lebih baik.
Dalam melaksanakan pemilihan umum disinilah masyarakat desa
menentukan pemimpin yang dapat membangun desa kearah yang lebih baik dalam
berbagai bidang, yakni dalam bidang pembangunan, pendidikan, agama, sosial
budaya dan adat istiadat yang berlaku di desa tersebut. Pemilihan umum sangat
sejalan dengan semangat demokrasi yang subtansial yaitu demokrasi dalam
pengertian pemerintah yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Artinya rakyat yang memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan,
tanpa adanya rakyat maka pemerintah tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai
3
Menurut Davit Baetham dan Kevin Boyle (Mufti, 2012:97) mengatakan
bahwa Demokrasi adalah “mewujudkan keinginan bahwa keputusan yang
mempengaruhi perkumpulan secara keseluruhan harus diambil oleh semua
anggota dan setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam pengambilan
keputusan”.
Dari pendapat diatas terdapat dua hal yang perlu dipahami yang pertama,
demokrasi merupakan perwujudan keinginan secara keseluruhan anggota, dan
semua anggota meiliki hak yang sama. Kedua, demokrasi merupakan indikator
yang dapat mewujudkan prinsip kendali rakyat dan kesetaraan politik yang
melibatkan partisipasi rakyat dalam mewujudkan pengambilan/pembuatan
keputusan secara kolekif.
Pemilu merupakan lembaga sekaligus prosedur praktik politik untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat yang memungkinkan terbentuknya sebuah
perwakilan pemerintahan. Pemilu juga sering disebut sebagai pesta demokrasi
yaitu untuk membentuk sistem kekuasaan Negara yang berkedaulatan rakyat dan
permusyawaratan perwakilan yang digariskan oleh konstitusi atau
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Negara Republik Indonesia. Pemilihan umum adalah
kekuasaan yang lahir dari bawah menurut kehendak rakyat dan dipergunakan
sesuai dengan keinginan rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Pergantian pemimpin dengan sistem pemilihan memungkinkan terjadi
persaingan yang cukup ketat antara calon-calon yang ingin menduduki kursi
pemerintahan oleh karena itu para calon menyusun strategi yang bisa
4
yang sering dilakukan oleh para calon yang ingin memperoleh kekuasaan dan
mempertahankan kekuasaan yaitu dengan membayar suara rakyat atau sering
disebut dengan politik uang. Hal ini dilkukan agar masyarakat mau bepartisipasi
terhadap pemilihan pemerintahan desa yang akan berlangsung. Sementara cara
yang dilakukan oleh apara calon tersebut sudah bertentangan dengan partisipasi
politik yang seharusnya dijalankan oleh setiap anggota masyarakat.
Menurut Herbert (Miriam, 2008 : 367) Partisipasi politik adalah
“kegaiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil
bagian dalam proses pemilihan penguasa, yang secara langsung atau tidak
langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum”.
Namun tidak semua masyarakat berpartisipasi dalam pemilihan Kepala
Desa karena uang, akan tetapi karena kemungkinan lain yang akan dijumpai yakni
karena adanya ikatan kekerabatan dengan calon Kepala Desa yang mencalonkan
Diri sebagai Kepala Desa. Demikian juga pada pemilihan Kepala Desa di Desa Si
Empat Rube II, politik kekerabatan merupakan suatu kebiasaan yang sering
dilakukan oleh masyarakat pada pemilihan Kepala Desa. Kekerabatan merupakan
adanya suatu hubungan antara masayarakat yang satu dengan masyarakat yang
lainnya. Hubungan kekerabatan bukan hanya berdasarkan garis keturunan,
berdasarkan suku, marga, agama, ras tetapi kekerabatan juga bisa timbul karena
persahabatan. Dalam pemilihan Kepala Desa pola kekerabatan yang sangat
mempengaruhi menangnya salah satu kandidat yang mencalonkan diri sebagai
Kepala Desa adalah berdasarkan agama, perkawinan dan marga. Hal ini yang
5
Empat Rube yang terjadi disetiap pemilihan Kepala Desa. Karena dengan
berlakunya politik kekerabatan, pelayanan kepala desa kadang-kadang tidak
merata artinya kepala desa sering megutamakan pelayanan kepada kerabat
terdekatnya atau keluarganya.
Di lingkungan pedesaan aspirasi rakyat rakyat sangatlah penting, karena
sebagian besar masyarakat Indonesia hidup di lingkungan pedesaan. Demikian
juga dengan keberhasilan pembangunan di desa menjadi tolak ukur keberhasilan
pembangunan nasional. Namun pada kenyataannya sekarang ini suara masyarakat
desa hanya berguna ketika pemilihan umum tiba, baik itu pemilihan wakil rakyat
ataupun pemilihan kepala desa. Pemilihan kepala desa merupakan salah satu pesta
demokrasi, dimana masyarakat desa dapat berpartispasi dengan memberikan suara
untuk memilih calon kepala desa yang bertangkung jawab dan dapat
mengembangkan atau memajukan desa tersebut. Oleh karena itu, pemilihan
kepala desa sangatlah penting untuk mendukung penyelenggaraan pemerintah
desa.
Desa si Empat Rube II merupakan salah satu desa di Kabupaten PakPak
Bharat Provinsi Sumatera Utara. Di Desa Si Empat Rube II ini merupakan salah
satu contoh proses pemilihan kepala desa yang berlangsung seru dalam ranah
perpolitikan. Hal ini dapat dilihat pada saat sebelum pemilihan kepala desa
berlangsung, para Calon Kepala Desa Si Empat Rube II sangat berkompetensi
untuk mencari dukungan masyarakat sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara
menjanjikan hal-hal yang bisa membuat masyarakat tertarik dengan
6
mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Desa Si Empat Rube II. Dalam
pemilihan Kepala Desa Si Empat Rube II tidak terlepas dari keinginan untuk
memperoleh kekuasaan.
Menurut (Budiardjo, 2008:60) kekuasaan adalah ”kemampuan seseorang
untuk mempengaruhi orang lain, sehingga prilakunya menjadi sesuai dengan
keinginan dari seseorang yang mempunyai kemampuan”. Sesorang atau
sekelompok orang dapat memiliki kekuasaan jika memiliki sumber daya
kekuasaan. Sumber daya kekuasaan dapat berupa kedudukan, kekayaan,
kepandaian atau keterampilan dan kepercayaan atau agama.
Dari pendapat tersebut maka calon Kepala Desa Si Empat Rube II harus
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi masyarakat Si Empat Rube II agar
mendukung kandidat yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Si Empat Rube
II. Dalam pemilihan Kepala Desa Si Empat Rube II politik yang sering di jumpai
yaitu politik kekerabatan atau politik dinasti. Politik dinasti merupakan sebuah
strategi politik manusia yang bertujuan untuk memperoleh kekuasan, agar
kekuasaan tersebut tetap berada dipihaknya dengan cara mewariskan kekuasaan
yang sudah dimiliki kepada orang lain yang mempunyai hubungan keluarga
dengan pemegang kekuasaan.
Kekuasaan di atas juga sama dengan kekuasaan tradisional dalam bentuk
patriakalisme. Menurut Weber (Mufti, 2013:56) kekuasaan tradisional dalam
bentuk patriakalisme adalah kekuasaan yang berada di tangan satuan kekerabatan
(rumah tangga) yang dipegang oleh seorang individu tertentu yang memiliki
7
Di Desa Si Empat Rube II, dalam mempertahankan kekuasaan politik
kekerabatan meruapakan salah satu strategi yag digunakan oleh kandidat yang
akan menjadi calon Kepala Desa. Contohnya jika calon Kepala Desa Marga
Padang maka yang mendukung calon tersebut sebagian besar adalah marga
Padang dan seluruh kerabat yang masih ada hubungan darah dengan calon Kepala
Desa tersebut. Dan setelah calon tersebut terpilih menjadi Kepala desa maka yang
menjadi perangkat-perangkat desa atau anggota BPD yang diplih adalah keluarga
atau kerabat terdekat saja. Inilah yang menjadi masalah kekuasaan yang terjadi di
desa Si Empat Rube II. Karena jika hal ini terus berlangsung dari generasi ke
generasi maka kemajuan desa jambu Mbellang bisa terhalangi karena yang
diutamakan adalah keluarga yang memiliki ikatan kekerabatan dengan Kepala
Desa tersebut bukan masyarakat luas.
Masalah politik kekerabatan dalam pemilu pemerintahan desa merupakan
salah satu masalah yang harus diatasi yakni memberi sosialisai kepada masyarakat
bahwa dalam pemilihan pemimpin khusunya di desa masyarakat seharusnya tidak
memilih berdasarkan hubungan keluarga atau karena faktor-faktor tertentu, akan
tetapi masyarakat harus mengetahui apa yang menjadi Visi dan Misi seorang
Calon Kepala Desa. Karena dengan hal tersebut kemajuan desa akan semakin
bagus jika pemerintah memiliki visi dan misi untuk memajukan desa tersebut.
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin meneliti ”Politik Kekerabatan
dalam Pemilu Pada Pemerintahan Desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si
8
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut:
1. Politik Kekerabatan dalam pemilu pada pemerintahan desa
2. Eksistensi kekerabatan dalam mempertahankan kekuasaan pemerintahan
desa
3. Faktor yang membentu terjdinya sistem politik kekerabatan
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan terarah, maka penulis
hanya membatasi masalah pada ”Politik kekerabatan dalam pemilu pada
Pemerintahan Desa”.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana Politik Kekerabatan dalam Pemilu pada
Pemerintahan Desa di desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube
Kabupaten PakPak Bharat”?
E. Tujuan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, hal yang sangat penting adalah
menetapkan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui Politik Kekerabatan dalam Pemilu Pada Pemrintahan Desa di
9
F. Manfaat Penelitian
Setelah tujuan penelitian telah tercapai, maka harus dapat dipastikan
bahwa hasil penelitian tersebut bermanfaat bagi penulis dan orang lain yang
membacanya.
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan atau pengetahuan dalam
melakukan penelitian tentang politik kekerabatan dalam pemilu
pemerintahan desa.
2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap lembaga pendidikan
khususnya mengenai politik kekerabatan.
3. Bagi pemerintahan Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube
Kabupaten PakPak Bharat dapat menambah wawasan dan menjadi bahan
66 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
politik kekerabatan dalam pemilu pada pemerintahan desa di Desa Si Empat rube
II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat masih sangat kuat. Hal
ini dapat dilihat dari dari tabel II sampai tabel XI yang menunjukkan bahwa
ikatan kekerabatan di Desa Si Empat Rube II pada saat pemilihan Kepala Desa
sangat kuat. Seperti pada tabel rekapitulasi XVIII hampir semua responden atau
sebanyak 91,8% menyatakan bahwa mereka menggunakan hak pilih berdasarkan
segi kekerabatan yang mereka miliki dengan Calon Kepala Desa. Pola
Kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat dalam memilih calon Kepala
Maupun calon Anggota BPD yaitu:
1. Dalam pelaksaan pemilihan Kepala Desa pola kekerabatan yang digunakan
oleh masyarakat adalah berdasarkan Marga, hal ini dapat dilihat dari tabel
III, dimana hampir seluruh responden atau sebanyak 45 orang atau 90%
manyatakan bahwa pola kekerabatan yang mereka gunakan dalam
melaksanakan pemilihan Kepala Desa adalah berdasarkan marga.
2. Pemilihan anggota BPD juga tidak terlepas dari pola kekerabatan, dalam
hal ini pola kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat dalam memilih
anggota BPD adalah berdasarkan Agama dan marga, hal ini dapat dilihat
dari tabel XIII, yakni sebanyak 60% menyatakan memilih berdasarkan
67
berdasarkan pola kekerabatan marga. Jadi kedua pola kekerabatan tersebut
sangat berpengaruh terhadap menangnya calon pemerintah desa yang
bersedia memimpin Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube
Kabupaten PakPak Bharat.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan pengalaman selama melaksanakan
penelitian, penulis mengusulkan saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi
masyarakat di Desa Si Empat Rube II.
1. Dalam melaksanakan pemilihan Kepala Desa yang akan datang
diharapakan masyarakat desa Si Empat Rube dapat memilih berdasarkan
Visi dan Misi calon Kepala Desa dan tidak Berdasarkan ikatan
Kekerabatan.
2. Diharapkan masyarakat lebih peka dalam menentukan pemimpin yang
dapat membawa perubahan yang lebih baik.
3. Diharapakan masyarakat selalu ikut berprtisipasi dalam pemilihan
pemerintah desa atas dasar kesadaran diri sendiri bukan karena tasa dasar
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Rozali. 2011. Pelaksanaan Otonomi Luas : Dengan Pemilihan
KepalaDaerah Secara Langsung. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitin : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, Kusuma Kartika. 2015. “Study Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Kepala Desa (PILKADES) Di Desa Dayun Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Periode 2013-2019”. Jurnal FISIP Vol 2 No. 1 Februari 2015. Pekan Baru: Universitas Riau.
Bathoro, Alim. 2011. “Perangkap Dinasti Politik dalam Konsolidasi Demokrasi”
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Umrah. Vol 2 No. 2. 2011.
UMRAH.
Balandier, George. 1986. Antroplogi Politik. Jakarta: Rajawali.
Berutu, Lister dan Padang, Nurbani. 2008. Pertuturen PakPak: Itilah dan Adat
Sopan Santun Kekerabtan Pada Masyarakat PakPak. Medan: Grasindo
Manoratama.
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
Claessen, H.J.M. 1987. Antropologi Politik: Suatu Orientasi. Jakarta: Erlangga.
Cohen, Abner. 1974. Two Dimension Man An Essay On The Anthropology Of
The Power And Symbolism In Complex Society. California: University
Of California Pers Berkeley And Los Angeles.
Damsar. 2012. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana.
Firdaus, Emilda. 2013. “Badan Permusyawaratan Desa Dalam Tiga Priode
Pemerintahan di Desa”, Jurnal Ilmu Hukum No. 2.Vol. 2 . 2013:
PekanBaru.
Gatara, Sahid. 2009. Ilmu Politik : Memahami dan Menerapkan. Bndung:
Pustaka Setia.
Harjanto, Nico. 2011. “Politik Kekerabatan dan Institusionalisasi Partai Politik
Indonesia”, Jurnal Center For Strategic And International Studies Vol
40No. 2 Juni 2011 Jakarta: CSIS.
69
Meiyenti, Sri. 2014. “Perubahan Istilah Kekerabtan dan Hubungan Dengan Sitem
Kekerabatan Pada Masyarakat Minangkabau”, Jurnal Antropologi:
Isu-Isu Sosial Budaya Vol 16 No. 1 September 2014. Padang: Universitas
Andalas.
Mufti, Muslim . 2012. Teori-Teori Politik. Bandung: Pustaka Setia.
Munarwaroh, Siti. 2008. “Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa Di Kabupaten Bantul”, Jantara: Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 3 No. 6 Desember 2008. Yogyakarta
Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa. Jakarta: Erlangga.
Peraturan Daerah Kabupaten PakPak Bharat No. 8 Tahun 2008 Tentag Tata
Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemerinatahan Kepala Desa.
Setiawan, Deny. 2014. Metode Peneletian : Teknik Penulisan Sikripsi. Medan: Laboratorium PPKn FIS UNIMED.
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Sondakh, Efvendi Robby. 2013. “Prilaku Politi Masyarakat Kabupaten Minahasa
Tenggara pada Pemilihan Kepala Daerah Bersifat Langsung”, Jurnal Non
Eksakta-Hekspi Vol 5 No. 1 Januari 2013. Manado: Universitas Sam
Ratulangi.
Surbakti, Ramlan. 2013. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : Grasindo.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Tentang Desa.
Undang-Undang No. 10 Tahun 2008. Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,
DPD dan DPRD.
Widjaja, H.AW. 2002. Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa: Menurut
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 (Sebuah Tinjauan). Jakarta: Raja