• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BATUBARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU DENGAN KEEFEKTIFAN SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BATUBARA."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH

DAN KINERJA GURU DENGAN KEEFEKTIFAN

SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BATU BARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

AHMAD AKBAR NIM : 8106131023

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSRACT

Ahmad Akbar. 8106131023. The Relationship Between Headmaster’s

Leadership and Teacher's Performances with Elementary School Effectiveness in Batu Bara District. Thesis. Postgraduate. State University of Medan. 2013.

(6)

ii

ABSTRAK

Ahmad Akbar, 8106131023. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

Kinerja Guru dengan Keefektifan Sekolah Dasar di Kabupaten Batu Bara. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri Medan. 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara : (1) kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan sekolah, (2) kinerja guru dengan keefektifan sekolah, (3) kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dengan keefektifan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kabupaten Batu Bara sejumlah 230. Sampel ditentukan melalui teknik

cluster proforsional random sampling dan diperoleh sampel sebesar 54% atau

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan teramat banyak

nikmat kepada penulis, nikmat yang tak akan pernah bisa dihitung dengan apapun.

Salah satu nikmat itu ialah kesempatan bagi penulis untuk bisa melanjutkan

pendidikan hingga kejenjang Magister (S2), serta kekuatan kepada penulis untuk

menyelesaikan proses pendidikan ini yang tentunya ditandai dengan selesainya

penulisan tesis ini.

Adapun judul tesis ini yaitu “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah

dan Kinerja Guru dengan Keefektifan Sekolah Dasar di Kabupaten Batu Bara”.

Tesis sederhana ini disusun berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah

dilakukan terhadap Sekolah-Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara. Hasil

penelitian sebagaimana dijabarkan dalam tesis ini, menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang cukup signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja

guru terhadap keefektifan Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara.

Proses penulisan tesis yang sederhana ini telah menjadi bagian yang sangat

berkesan bagi kisah hidup penulis. Sejak garis start hingga final-nya, teramat

banyak cobaan dan kerumitan yang penulis hadapi. Bermodalkan keberanian

untuk berusaha maksimal dalam berbagai keterbatasan, dengan bantuan dan

bimbingan serta doa dari berbagai pihak, Alhamdulillah semuanya dapat dilalui

hingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Berkenaan dengan hal tersebut,

maka pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Rektor UNIMED beserta stafnya.

2. Bapak Prof. Dr. H. Muin Sibuea M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana Unimed.

Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Pascasarjana

Unimed, dan Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd selaku Asisten Direktur II

(8)

iv

3. Bapak Prof. Dr. H. Saiful Sagala, M.Pd dan Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd

selaku Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan Pascasarjana

Unimed.

4. Bapak Prof. Dr. Saiful Sagala, M.Pd selaku Pembimbing I, dan Bapak Dr. H.

Zulkifli Matondang, M.Si selaku Pembimbing II. Bimbingan dan arahan dari

Bapak sekalian telah menghantarkan tulisan ini pada bentuknya.

5. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, dan Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd,

serta Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Dosen Narasumber penulisan tesis

ini. Arahan, saran serta kritik konstruktif dari Bapak sekalian telah turut

menghantarkan tulisan ini menemui bentuknya.

6. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengampuh mata kuliah di Prodi

Administrasi Pendidikan Pascasarjana Unimed. Ilmu yang penulis peroleh dari

Bapak dan Ibu Dosen sekalian sangat terasa manfaatnya bagi penulis dalam

proses penulisan tesis ini.

7. Bapak Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara

beserta stafnya. Perhatian dan kerjasama yang baik dari instansi yang Bapak

pimpin sangat membantu proses penulisan tesis ini.

8. Bapak/Ibu Kepala Sekolah beserta Guru kelas VI dari SD di Kabupaten Batu

Bara selaku responden penelitian tesis ini. Kerjasama yang baik dari

Bapak/Ibu sangat membantu bagi proses penulisan tesis ini.

9. Bapak H. Anif selaku pembina yayasan pemberi beasiswa kuliah kepada

penulis. Bantuan beasiswa yang telah Bapak berikan sungguh sangat besar

manfaatnya bagi proses perkuliahan penulis. Baik manfaat dalam bentuk

materil, juga menjadi tanggungjawab sekaligus motivasi tersendiri bagi

(9)

v

selalu memberikan kebaikan kepada Bapak, dan menjadikan ini sebagai amal

yang terus mengalir berkahnya kepada Bapak sekeluarga, amin.

10.Dua sosok manusia yang terus men-support dan selalu mengucapkan nama

penulis dalam bait-bait doa mereka. Pihak yang sangat istimewa bagi penulis;

Ibunda tercinta (Almh. Rosini) yang telah dipanggil sang Khaliq tepat disaat

penulis baru memulai penulisan tesis ini; dan Ayahanda tercinta (Alm. Ramli

Zabed) yang juga telah dipanggil sang Khaliq tepat disaat penulis sedang

dalam fase pengumpulan data untuk tesis ini. Semoga Allah memuliakan

mereka (Abi dan Ummi-ku) dalam pusaranya, amin.

11.Saudara/i penulis (Aba-ku Emi dan Kak Ana, Anga-ku Leli dan Bang Ali

Ibrahim, Alang-ku Daya dan Bang Anto, Ucu Amirwan Zabed dan Ucu Siti

Fatimah), bantuan moril dan materil, bimbingan dan motivasi serta doa dari

kalian semua sungguh teramat besar nilainya bagi penulis dalam hal ini.

12.Ponakan-ponakan penulis (Afqo Wisam, Imam Ahmadi, Amar Fatih

Al-Maududi, Muhammad Faiz, Adil Khaidar Ahmad, Aisya Ali Ibrahim,

Nurfaizah Dwi Ananda, dan Putri El-Geesya), bayangan masa depan kalian

dimata penulis adalah sebuah motivasi tersendiri bagi penulis,dan telah turut

menghantarkan penulis untuk sampai ketitik ini.

13.Bapak Drs. Abdurrakhman, M.Pd (Alm.) selaku Kadis Pendidikan Aceh

Singkil tahun 2008 s/d 2010, pihak yang telah menyambut baik niat penulis

untuk melanjutkan pendidikan.

14.Keluarga Bapak Abdullah Asyari, S.Pd.I yang telah banyak membantu penulis

dalam banyak kesulitan yang penulis hadapi saat menjalani proses pendidikan

ini; Bapak Mursin dan istrinya yang telah turut memotivasi penulis dan

berlaku sebagai orang tua, dan saudara bagi penulis di tanah rantau tempat

(10)

vi

15.Kakanda Abdul Kadir Simorangkir, S.Pd, M.Si, Abangda Jhon R.E.S Purba,

S.Pd, dan Ikhwanul Habibi, S.Pd selaku abang dan rekan yang selalu

mengingatkan dan memotivasi penulis dalam banyak hal, terutama tentang

penulisan tesis ini; serta Kakanda Ikhwan Ahmadi, S.Pd, dan Abangda

Komaruddin selaku orang yang telah turut membantu penulis dalam proses

pengumpulan data penelitian ini.

16.Rekan-rekan seperjuangan di Prodi AP Angkatan XIX Pascasarjana Unimed

yang telah cukup banyak membantu, mendukung serta motivasi penulis dalam

menjalani proses perkuliahan, terutama dalam proses penulisan tesis ini.

17.Rekan-rekan dan adik-adik di HmI Komisariat FIS Unimed.

18.Terakhir kepada semua pihak yang telah turut membantu dan tidak bisa

penulis sebutkan satu persatunya.

Penulis yakin bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, maka dalam

kesempatan ini penulis mohon saran dan kritik kontruktif dari pembaca. Atas

semua kekurangan serta kelemahan dalam tesis ini, penulis hanturkan mohon

maaf sebesar-besarnya. Semoga tesis ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Medan, Desember 2013

Penulis,

(11)

vii

BAB II. KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 10

2.1. Kajian Teoritis ... 10

2.1.1. Keefektifan Sekolah ... 10

2.1.1.1. Konsep Keefektifan Sekolah ... 10

2.1.1.2. Indikator Keefektifan Sekolah ... 22

2.1.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 28

2.1.2.1. Hakikat Kepemimpinan ... 28

2.1.2.1. Konsep Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 39

2.1.3. Kinerja Guru ... 45

2.1.3.1. Hakikat Kinerja... 45

2.1.3.2. Konsep Kinerja Guru ... 50

2.2. Penelitian Yang Relevan... 56

2.3. Kerangka Berpikir ... 61

2.4. Hipotesis ... 66

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 67

3.1. Tempatdan Waktu Penelitian ... 67

(12)

viii

3.3. Jenis dan Desain Penelitian ... 68

3.4. Defenisi Operasional ... 69

3.4.1. Keefektifan Sekolah... 69

3.4.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 69

3.4.3. Kinerja Guru ... 70

3.5.Teknik Pengumpumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 70

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data ... 70

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 87

(13)

ix

4.4. Pengujian Hipotesis ... 101

4.4.1. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dengan Keefek- tifan Sekolah (Y) ... 101

4.4.2. Hubungan Kinerja Guru (X2) dengan Keefektifan Sekolah (Y) ... 103

4.5. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Bebas... 108

4.6. Temuan Penelitian ... 110

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ... 112

4.7.1. Upaya Peningkatan Keefektifan Sekolah Melalui Peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 113

4.7.2. Upaya Peningkatan Keefektifan Sekolah melalui Peningkatan Kinerja Guru ... 115

4.7.3. Upaya Peningkatan Keefektifan Sekolah melalui Peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru ... 119

4.8. Keterbatasan Penelitian ... 121

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 123

5.1. Simpulan ... 123

5.2. Implikasi ... 124

5.2.1. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 124

5.2.2. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kinerja Guru ... 127

5.2.3. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru ... 128

5.3. Saran ... 130

(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Fakta Ironis dalam Proses Penyelenggaraan Sekolah ... 3

2.1. Ciri-ciri Sekolah Efektif ... 25

2.2. Indikator Keefektifan Sekolah pada Sekolah Dasar ... 27

2.3. Tujuh Kualitas Pemimpin ... 38

2.4. Karakteristik Pemimpin yang Berhasil ... 43

2.5. Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 44

3.1. Sebaran Populasi dan Sampel ... 68

3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Keefektifan Sekolah (Y) ... 72

3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... 73

3.4. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kinerja Guru ... 74

4.1. Rangkuman Hasil Perhitungan Skor Variabel Penelitian ... 87

4.2. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Keefektifan Sekolah (Y) ... 88

4.3. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... 89

4.4. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kinerja Guru (X2) ... 90

4.5. Kecenderungan Variabel Keefektifan Sekolah (Y) ... 92

4.6. Kecenderungan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... 93

4.7. Kecenderungan Variabel Kinerja Guru (X2) ... 94

4.8. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 96

4.9. Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas ... 97

4.10. Rangkuman Anava Uji Linearitas Y atas X1 ... 98

4.11. Rangkuman Anava Uji Linearitas Y atas X1 ... 99

4.12. Rangkuman Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 109

4.13. Persentase Kategori Kecenderungan Variabel Y dan X1 ... 113

4.14. Persentase Kategori Kecenderungan Variabel Y dan X2 ... 116

(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Model Sekolah Efektif ... 19

2.2. Diagram Kinerja Menurut Teori Colquit ... 48

2.3. Paradigma Hubungan Variabel Penelitian ... 65

4.1. Histogram Distribusi Absolut Skor Keefektifan Sekolah (Y) ... 88

4.2. Histogram Distribusi Absolut Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... 90

4.3. Histogram Distribusi Absolut Skor Kinerja Guru (X2) ... 91

4.4. Histogram Tingkat Kecenderungan Keefektifan Sekolah Dasar di Kabupa- ten Batu Bara ... 92

4.5. Histogram Tingkat Kecenderungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Batu Bara ... 94

4.6. Histogram Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru Sekolah Dasar di Kabu- paten Batu Bara ... 95

4.7. Gambaran Korelasi antar Variabel Penelitian ... 108

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian ... 138

2. Perhitungan Validitas Instrumen ... 149

3. Perhitungan Uji Reabilitas Instrumen ... 154

4. Data Induk Penelitian ... 161

5. Perhitungan Statistik Dasar/Deskripsi Data ... 165

6. Uji Kecenderungan Dara ... 170

7. Perhitungan Uji Normslits ... 174

8. Perhitungan Uji Homogrnitas Data ... 182

9. Perhitungan Uji Linearitas dan Keberartian Persamaan Regresi ... 191

10. Uji Independensi antar Variabel Bebas ... 206

11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 208

12. Perhitungan Korelasi Parsial ... 211

13. Perhitungan Regresi Ganda ... 215

14. Perhitungan Korelasi Ganda ... 218

15. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ... 220

16. Tabel Nilai Kritik Lilifors Pada Tes Normalitas ... 222

17. Tabel Distribusi r Product Moment... 223

18. Tabel Distribusi t ... 224

19. Tabel Persentase Distribusi Chi-Square ... 226

20. Tabel Kurva Normal Distribusi z ... 228

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Human Development Index (HDI) atau Indek Pembangunan Manusia

(IPM) merupakan pengukuran terhadap upaya suatu negara dalam membangun

sumber daya manusianya. HDI yang dirilis oleh United Nations Development

Programme (UNDP) setiap satu tahun sekali ini menunjukkan bahwa Indonesia

masih tergolong pada peringkat kategori rendah. Pada tahun 2007 dan 2008

Indonesia berada pada peringkat 111, pada tahun 2010 berada pada peringkat 108

dan pada tahun 2011 berada pada peringkat 124. Data ini menjadi salah satu bukti

tentang masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia bangsa Indonesia saat ini.

Ditinjau dari sisi pendidikan yang merupakan salah satu dasar penilaian

HDI, realita di atas mengindikasikan bahwa ketercapaian tujuan pendidikan

nasional belum maksimal sebagaimana mestinya. Adapun tujuan pendidikan

nasional dijelaskan dalam Undang-Undang (UU) Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

tentang tujuan pendidikan nasional bahwa:

“Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan pendidikan nasional ini seyogyanya dapat diwujudkan melalui

penyelenggaraan sekolah yang efektif dalam konteks efektifitas atau keefektifan

sekolah. Hal ini tentunya sejalan dengan konsep keefektifan yang berorientasi

pada pencapaian tujuan. Keefektifan menurut Makmun (1999) dalam Komariah

(18)

2

dan Triatna (2010:34) “pada dasarnya menunjukkan tingkat kesesuaian antara

hasil yang dicapai (achivement atau observed output) dengan hasil yang

diharapkan (objectives, targets, intended output) sebagaimana telah ditetapkan”.

Selanjutnya Komariah dan Triatna (2010:34) menjelaskan bahwa “efektifitas atau

keefektifan adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran/tujuan

(kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dalam bentuk persamaan,

efektifitas adalah sama dengan hasil nyata dibagi dengan hasil yang diharapkan”.

Sejalan dengan konsep keefektifan tersebut, selanjutnya Komariah dan Triatna

(2010:34) menyatakan bahwa “sekolah efektif adalah sekolah yang dapat

menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang paling baik yang

menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu bagi siswa”.

Adapun komponen-komponen sekolah efektif menurut Lembaga

Pendidikan Negara Bagian Victoria Australia (State Government Victoria) yang

dinyatakan dalam model sekolah efektif yaitu: memiliki visi dan tujuan, fokus

pada tujuan pengajaran, harapan tinggi, memasyarakatkan pembelajaran,

akuntabilitas, lingkungan belajar yang merangsang dan aman, kepemimpinan

profesional, fokus pada belajar dan mengajar. Selanjutnya Edmond (1979) dalam

Suparlan (2008:12-13) memberikan ciri keefektifan sekolah yaitu :

o Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat (strong principal leadership).

o Iklim sekolah yang aman dan kondusif (safe and conducive school

climate).

o Penekanan pada penguasaan kecakapan dasar (emphasis on the

acquisition of basic skills).

o Harapan guru yang tinggi terhadap hasil belajar siswa (teacher high

expectation).

o Evaluasi hasil belajar secara teratur (frequency of evaluation).

Mengacu pada paparan di atas, fakta ironis berkenaan dengan keefektifan

(19)

3

jenjang Sekolah Dasar. Fakta ironis tersebut ditemukan ketika dilakukan observasi

awal pada 3 (tiga) Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kecamatan Lima Puluh

kabupaten Batu Bara. Adapun fakta-fakta ironis tersebut beserta dapat dilihat pada

Tabel 1.1 berikut.

Table 1.1. Fakta Ironis Terhadap Keefektifan Sekolah

Indikator Fakta-fakta

Sumber: Data primer hasil observasi awal, tanggal: 05-17/11/2012

Fakta-fakta pada tabel di atas, ternyata sejalan dengan data tentang prestasi

siswa dan keadaan guru SD yang ada wilayah di kabupaten Batu Bara. Data-data

tersebut yaitu: (1) Prestasi siswa SD dalam event olimpiade sains nasional (OSN)

dan olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN) untuk tingkat provinsi dan

nasional adalah nihil; (2) Jumlah guru SD adalah 2.795 orang, guru SD yang

sudah disertifikasi sebanyak 41,43%. (3) Hasil Uji Kompetensi (UK) melalui

Program Pemetaan Kompetensi Guru gelombang I tahun 2012, dengan nilai

(20)

4

yang telah disertifikasi. Adapun jumlah guru SD telah disertifikasi di Wilayah

Kabupaten Batu Bara dan mengikuti UK ini adalah sebanyak 648 orang,

sedangkan jumlah yang lulus adalah nihil. (Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten

Batu Bara, tahun 2012).

Mengacu pada konsepsi keefektifan sekolah sebagaimana telah dipaparkan

terdahulu, sesungguhnya fakta-fakta pada Tabel 1.1 mengindikasikan belum

efektifnya penyelenggaraan sekolah pada 3 SDN tersebut. Selanjutnya

berdasarkan data tentang prestasi siswa dan keadaan guru SD yang ada wilayah di

kabupaten Batu Bara sebagaimana telah dipaparkan, dapat pula diasumsikan

bahwa keadaan belum efektifnya sekolah ini juga terjadi pada SD lainnya yang

ada di wilayah kabupaten Batu Bara.

Upaya untuk mengefektifkan sekolah ternyata bukanlah sesuatu yang

sederhana, karena ada banyak faktor yang berhubungan dan mempengaruhi

keefektifan sekolah. Creemers (1996) dalam Poster (2005:19) memberikan 5

faktor keefektifan sekolah yang disimpulkan dari hasil penelitiannya dengan apa

yang disebut ekstrapolasi faktor efektivitas sekolah yaitu ; 1) kepemimpinan

pendidikan yang kuat, 2) harapan yang tinggi dari prestasi siswa, 3) penekanan

pada keterampilan dasar, 4) suasana aman dan tertib, 5) evaluasi yang sering

untuk kemajuan murid.

Mengacu pada faktor-faktor yang berhubungan dan mempengaruhi

keefektifan sekolah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor yang

berhubungan dan berpengaruh terhadap keefektifan sekolah. Di antara

faktor-faktor tersebut, faktor-faktor kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru merupakan

(21)

5

berhubungan secara signifikan terhadap keefektifan sekolah. Sagala (2010:85)

menyatakan bahwa “keefektifan sekolah adalah spesifikasi prosedur

pengembangan organisasi yang konsisten secara aktual terhadap kebutuhan

sekolah dan pembelajaran berpusat pada proses manajerial kepala sekolah,

berfungsi struktur organisasi sekolah, performansi guru, kesiapan belajar siswa,

dan performansi kerja personil non guru sehingga tercapai tujuan dan target secara

optimal”. Defenisi ini mengindikasikan akan pentingnya proses manejerial kepala

sekolah, keberfungsian struktur organisasi sekolah, kinerja (performance) guru,

kesiapan belajar siswa, dan kinerja personil non guru.

Signifikannya hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan

sekolah, selanjutnya ditunjukkan oleh hasil penelitian Bush dan Coleman (2003)

dalam Rohmat (2010:2), berdasarkan hasil penelitian mereka tentang sekolah

efektif dan pengembangan pendidikan di beberapa negara menunjukkan bahwa

kualitas kepemimpinan pendidikan dan manajemen yang baik akan menjadikan

sekolah efektif. Sebaliknya, kepemimpinan dan menajemen yang tidak baik

menjadikan sekolah tidak efektif. Sejalan dengan ini, hasil penelitian Tobroni

(2005) dalam Muhaimin dkk (2011:10) menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara lembaga efektif dengan kepemimpinan efektif.

Selanjutnya penelitian Atang Soeryana tahun 2010 pada SMP di Kota

Serang tentang Manajemen Pengembangan Sekolah Efektif (Studi tentang

Pengaruh Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Sekolah dan Sekolah

Efektif) menunjukkan bahwa kemampuan manejerial kepala sekolah (meliputi;

kemampuan memimpin, kemampuan membuat keputusan, kemampuan

(22)

6

bekerjasama) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah dan

terhadap sekolah efektif. Kemudian penelitian Cahyana tahun 2010 di SMP

Negeri Se-Wilayah V kabupaten Garut tentang Pengaruh Iklim Organisasi dan

Etos Kerja Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Sekolah menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara etos kerja kepala sekolah dengan

efektivitas sekolah, dan merekomendasikan bahwa untuk mewujudkan efektifitas

sekolah dapat dilaksanakan dengan meningkatkan iklim organisasi dan etos kerja

kepala sekolah.

Selanjutnya kinerja guru juga dipandang sebagai salah satu faktor yang

esensi dan berhubungan secara signifikan terhadap keefektifan sekolah. Hal ini

disebabkan oleh guru yang merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan

PBM. Pernyataan ini sejalan dengan hasil penelitian Mortimore (1993) dalam

Atmono (2008:100) bahwa kualitas mengajar berhubungan terhadap keefektifan

sekolah, kualitas kinerja guru dalam mengajar meliputi: menjelaskan, mengajukan

pertanyaan tingkat tinggi, menyusun materi, membimbing belajar siswa, variasi

dalam mengajar dan komunikasi intens dengan siswa. Namun berbeda dengan

hasil penelitian Warda Sari pada tahun 2011 tentang Pengaruh Perilaku Supervisi

Akademis dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah SMA se-Kota Jambi

menunjukkan bahwa kinerja guru mempunyai korelasi dan pengaruh yang sangat

kecil terhadap pencapaian standar kompetensi lulusan sehingga dianggap tidak

signifikan dan perlu dikaji kembali atau dijadikan bahan penelitian selanjutnya.

Berdasarkan paparan-paparan di atas, maka dipandang perlu dilakukan

penelitian tentang keefektifan sekolah yang berhubungan dengan variabel

(23)

7

kabupaten Batu Bara. Adapun judul penelitian ini adalah Hubungan

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru dengan Keefektifan Sekolah

Dasar di Kabupaten Batu Bara.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, keefektifan sekolah adalah

berjalannya fungsi sekolah sebagai tempat belajar sebagai tempat belajar yang

paling baik bagi siswa melalui seluruh upaya maksimal untuk menyediakan

layanan pembelajaran yang bermutu demi tercapainya tujuan sekolah. Namun

upaya mengefektifkan sekolah bukanlah sesuatu yang mudah karena banyak

faktor yang berhubungan dan berpengaruh dengan keefektifan sekolah.

Berdasarkan keseluruhan paparan pada latar belakang, dapat diidentifikasi

beberapa faktor yang berhubungan dan berpengaruh dengan keefektifan sekolah.

Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya: manejemen sekolah, kinerja sekolah,

kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru, kinerja staf administrasi, kualitas

kurikulum, kompetensi siswa, lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, iklim organisasi

sekolah, sistem evaluasi pembelajaran, dan prilaku supervisi akademis.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, diketahui bahwa cukup banyak

faktor yang berhubungan dan berpengaruh dengan keefektifan sekolah, namun

mengingat kemampuan materi dan keterbatasan waktu, maka dilakukan

pembatasan masalah dalam penelitian ini. Adapun permasalahan keefektifan

Sekolah Dasar yang akan diteliti hanya berkenaan dengan faktor kepemimpinan

(24)

8

sangat berhubungan dengan keefektifan Sekolah Dasar yang ada di kabupaten

Batu Bara, dan selanjutnya menjadi variabel dalam penelitian ini.

1.4. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan

keefektifan sekolah pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara?

2. Apakah terdapat hubungan antara kinerja guru dengan keefektifan sekolah

pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara?

3. Apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan

kinerja guru secara bersama-sama dengan keefektifan sekolah pada

Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan

sekolah pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara.

2. Mengetahui hubungan kinerja guru dengan keefektifan sekolah pada

Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara.

3. Mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru

(25)

9

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini dapat dibedakan

sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian adalah untuk menjadi bagian

pengembangan ilmu administrasi pendidikan, khususnya mengenai keefektifan

sekolah yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja

guru. Selanjutnya dari penelitian ini serta penelitian lainnya diharapkan adanya

pengembangan konseptual tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru

yang dapat memberikan peningkatan keefektifan sekolah.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kepemimpinan kepala sekolah untuk

meningkatkan keefektifan sekolah, khususnya bagi sekolah-sekolah jenjang

Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara.

2. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan

keefektifan sekolah, khususnya bagi sekolah-sekolah jenjang Sekolah Dasar

yang ada di kabupaten Batu Bara.

3. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara dan

pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan dunia pendidikan dalam

merumuskan program-program untuk meningkatkan mutu pendidikan

melalui peningkatan keefektifan sekolah yang berhubungan dengan

(26)

123

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1.Simpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan sebagaiamana telah dipaparkan

pada bab sebelumnya, selanjutnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah

dengan keefektifan sekolah pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara ; dengan

koefisien korelasi sederhana sebesar 0,587, dan koefisien korelasi parsial sebesar

0,535. Hal ini berarti bahwa semakin baik kepemimpinan kepala-kepala Sekolah

Dasar, maka akan semakin baik tingkat keefektifan Sekolah Dasar yang ada di

kabupaten Batu Bara.

2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kinerja guru dengan keefektifan

sekolah pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara ; dengan koefisien korelasi

sederhana sebesar 0,438, dan koefisien korelasi parsial sebesar 0,348. Hal ini

berarti bahwa semakin baik kinerja guru-guru Sekolah Dasar, maka akan semakin

baik tingkat keefektifan Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara.

3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah

dan kinerja guru secara bersama-sama dengan keefektifan sekolah pada Sekolah

Dasar di kabupaten Batu Bara dengan koefisien korelasi ganda sebesar 0,649. Hal

ini berarti bahwa semakin baik kepemimpinan kepala-kepala sekolah dan kinerja

guru-guru tersebut, maka akan semakin baik tingkat keefektifan Sekolah Dasar

(27)

124

5.2.Implikasi

Simpulan di atas memberikan beberapa implikasi terhadap keefektifan

sekolah khususnya bagi Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara. Adapun implikasi

tersebut yaitu sebagai berikut :

1. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan

Kepemimpinan Kepala Sekolah

Salah satu simpulan menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah

memiliki hubungan positif yang signifikan dengan keefektifan sekolah. Hal ini

mengimplikasikan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan keefektifan Sekolah

Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara dapat dilakukan melalui upaya peningkatan

kepemimpinan kepala-kepala Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara.

Implikasi ini tentu sangat beralasan, mengingat bahwa kepala sekolah adalah orang

pertama yang bertanggung jawab terhadap lembaga sekolah. Baik buruknya keadaan

sebuah sekolah tentunya sangat berhubungan dengan kualitas kepala sekolah selaku

pimpinan sekolah.

Kualitas kepemimpinan seorang kepala sekolah meliputi banyak hal yang

berupa kompetensi atau kemampuan. Kemampuan-kemampuan tersebut dalam

penelitian ini dinyatakan sebagai kemampuan menjalankan fungsi kepemimpinan

meliputi tanggungjawab terhadap visi dan misi sekolah, penyedian segala kebutuhan

kegiatan proses belajar mengajar, kemampuan memotivasi guru, kemampuan menjadi

sumber inspirasi, kemampuan menciptakan iklim kerja yang kondusif, kemampuan

dalam membimbing, mengarahkan, dan melakukan pengawasan, serta kemampuan

(28)

125

kepribadian positif meliputi kejujuran dan integritas, cerdas, kreatif dan inovatif,

berakhlak mulia, percaya diri, optimistis dan energik, serta kemampuan verbal yang baik.

Sederet kemampuan tersebut di atas juga sejalan dalam Peraturan Menteri

Pendidikan (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 yang merupakan acuan dalam

penentuan kelayakan seseorang untuk menjadi seorang kepala Sekolah Dasar.

Permendiknas No. 13 Tahun 2007 menyebutkan tentang kualifikasi dan kompetensi

yang harus dipenuhi seseorang untuk menjadi kepala sekolah. Adapun kualifikasi

seorang kepala Sekolah Dasar yaitu; 1) berstatus sebagai guru SD/MI; 2) Memiliki

sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan 3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI

yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah. Selanjutnya disebutkan

pula lima kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah, yaitu kompetensi

kepribadian, kompetensi manejerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi

supervisi dan kompetensi sosial.

Berdasarkan paparan di atas, dapat dipahami bahwa menjadi seorang

pemimpin atau kepala sekolah pada suatu lembaga Sekolah Dasar bukanlah hal yang

mudah, dibutuhkan kualitas kepemimpinan sebagaimana telah dijelaskan.

Implikasinya adalah bahwa untuk mengangkat seseorang menjadi kepala sekolah

tidak dapat dilakukan begitu saja. Menentukan seseorang menjadi kepada sekolah

memerlukan pertimbangan yang objektif. Diperlukan sebuah seleksi dengan konsep

yang matang agar didapat orang-orang yang berkapabilitas untuk menjadi seorang

kepala sekolah. Hal ini tentunya sangat menolak kebenaran issue yang selama ini

melanda proses pengangkatan kepala sekolah yang sarat dengan unsur subjektifitas

(29)

126

Kualitas kepemimpian sendiri tidak lahir begitu saja dalam diri seorang

kepala sekolah. Hal ini sejalan dengan teori-teori kepemimpinan sebagaimana telah

diungkapkan pada bab II. Kualitas kepemimpinan pada diri seorang kepala sekolah

tidak cukup jika hanya berdasarkan bakat yang ia bawa sejak lahir, namun lebih

utama pada pengalaman-pengalaman berdasarkan proses yang ia jalani dan

membentuk dirinya untuk menjadi seorang pemimpin di sebuah lembaga sekolah.

Pernyataan ini mengimplikasikan bahwa untuk membentuk diri seorang kepala

sekolah menjadi pemimpin yang berkualitas bagi instansi sekolah yang dipimpinnya,

diperlukan kesiapan diri kepala sekolah itu sendiri, serta upaya-upaya nyata dari

pihak-pihak terkait. Kesiapan diri kepala sekolah yang dimaksud adalah kesiapan dan

kemauan diri kepala sekolah tersebut untuk belajar secara teoritis tentang

kepemimpinan dan belajar dari pengalaman orang lain maupun dalam proses

dinamika kepemimpinannya sendiri. Selanjutnya upaya-upaya nyata dari pihak-pihak

terkait yang dimaksud adalah upaya-upaya dari pihak terkait untuk memberikan

pengalaman kepada setiap kepala sekolah seperti meningkatkan tingkat pendidikan,

memberikan pelatihan, membangun kerjasama, serta bentuk lainnya yang bersifat

konstruktif.

Apabila upaya upaya sebagaimana dipaparkan di atas dapat terlaksana secara

beriringan dengan baik, maka kualitas kepemimpinan kepala-kepala Sekolah Dasar

di Kabupaten Batu Bara akan mengalami peningkatan. Hal ini tentunya akan

(30)

127

2. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kinerja Guru

Pada kesimpulan dinyatakan bahwa kinerja guru memiliki hubungan positif

yang signifikan dengan keefektifan sekolah. Hal ini memberi implikasi bahwa salah

satu upaya untuk meningkatkan keefektifan Sekolah-Sekolah Dasar yang ada di

kabupaten Batu Bara dapat dilakukan melalui upaya peningkatan kinerja

guru-gurunya. Hal ini dapat diterima dengan logis, mengingat peran penting guru sebagai

ujung tombak dalam proses pembelajaran yang merupakan kegiatan inti dari lembaga

sekolah. Baik buruknya penyelenggaraan proses pembelajaran tentunya sangat

berhubungan dengan kinerja guru.

Kinerja guru yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan tidak muncul

begitu saja dari diri seorang guru. Ada proses yang harus dilalui oleh para guru.

Seseorang yang hendak menjadi guru tentunya terlebih dahulu harus melewati proses

pendidikan keguruan sebagai bagian dari kualifikasi dan tahap awal penanaman

dasar-dasar kemampuan profesi guru. Selanjutnya harus pula ada seleksi dalam

proses penentuan kelayakan untuk menjadi seorang guru. Dua proses ini tentunya

akan dapat menghasilkan cikal-bakal guru-guru yang memiliki kinerja yang baik.

Proses pembentukan guru-guru yang berkinerja tinggi tentunya tidak hanya

melalui proses pendidikan awal dan seleksi itu saja. Guru-guru masih membutuhkan

proses lain untuk dapat menjaga dan senantiasa meningkatkan kinerjanya. Ditambah

lagi keadaan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup cepat,

guru-guru harus pula dapat menyesuaikan kemampuannya dengan hal tersebut. Hal-hal

tersebut tentunya tidak lepas dari faktor internal guru itu sendiri, berupa kesadaran

(31)

128

yang dapat dilakukan guru dalam hal ini seperti aktif mengikuti diskusi kelompok

kerja guru, mengikuti pelatihan yang relevan dengan profesinya, belajar dari

pengalaman orang lain, menggali pengetahuan dari berbagai sumber, dan lain

sebagainya.

Selanjutnya upaya meningkatkan kinerja guru ini juga tidak lepas dari faktor

eksternal para guru yang datang dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan

pendidikan seperti kepala sekolah dan pengawas sekolah, pengusaha, dan pihak

lainnya. Pihak-pihak ini harus pula dapat membantu dan memotivasi para guru untuk

dapat meningkatkan kinerjanya. Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh

pihak-pihak terkait tersebut seperti pemberian pelatihan terkait tugas-tugas guru,

pengaktifan lembaga atau kelompok kerja guru, atau juga peningkatan pengawasan

serta bimbingan terhadap tugas dan tanggungjawab guru, memberikan reward

kepada guru yang berkinerja tinggi, serta bentuk-bentuk upaya positif dan konstruktif

lainnya.

Apabila upaya-upaya yang bersifat internal dan eksternal ini dapat terlaksana

sebagaimana mestinya, tentu kualitas para guru yang berwujud kinerja ini akan

mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut tentunya akan dapat meningkatkan

keefektifan Sekolah-Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara.

3. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru

Salah satu simpulan menyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan

kinerja guru secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan dengan

keefektifan sekolah. Hal ini memberi implikasi bahwa salah satu upaya untuk

(32)

129

dapat dilakukan melalui upaya meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah dan

kinerja guru secara bersamaan. Peningkatan pada dua variabel ini tentu akan dapat

meningkatkan keefektifan sekolah, mengingat sangat pentingnya peran

kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dalam pengelolaan sekolah.

Kepala sekolah dengan perannya sebagai pemimpin, memiliki peran yang

sangat strategis dalam pengelolaan sekolah, demikian pula halnya dengan guru. Guru

diketahui sebagai ujung tombak dalam pengelolaan pembelajaran serta salah satu

sumberdaya aktif dalam pengelolaan sekolah, maka guru juga memiliki peran yang

sangat strategis dalam pengelolaan sekolah. Berdasarkan posisi strategis kepala

sekolah dan guru dalam pengelolaan sekolah, maka dapat dipahami bahwa kepala

sekolah dan guru memiliki andil yang sangat besar dalam upaya pencapaian visi

sekolah. Maka dinyatakan bahwa baik buruknya sekolah sangat tergantung pada

kepala sekolah dan guru.

Mengacu pada paparan di atas, dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah dengan

perannya sebagai pemimpin, dituntut untuk bisa menjalankan kepemimpinannya

dengan baik agar semua warga sekolah dapat terpimpin dalam menjalankan perannya

masing-masing dengan teratah pada satu tujuan yaitu pencapaian visi sekolah atau

pengefektifan sekolah. Selanjutnya guru juga dituntut untuk dapat bekerja dengan

baik sesuai dengan tugas-tugasnya yang akan tampak pada tingkat kinerja guru agar

dapat memberikan sumbangan yang besarnya dalam pencapaian visi sekolah atau

keefektifan sekolah. Berdasarkan ini, maka dapat dipahami bahwa jika

kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dapat secara bersama-sama

ditingkatkan, maka keefektifan Sekolah-Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Batu

(33)

130

Adapun bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kepemimpinan kepada sekolah dan kinerja guru dapat dilakukan melalui pemberian

pengalaman yang berhubungan dengan peran atau tugas mereka masing-masing.

Bentuk-bentuk pengalaman tersebut seperti pendidikan dan pelatihan, seminar,

workshop, kelompok kerja kepala sekolah atau guru, maupun bentuk-bentuk program

lainnya. Hal penting lainnya yang tidak dapat ditinggalkan adalah bentuk pemberian

motivasi melalui bimbingan dan diskusi serta pengawasan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan dengan dunia pendidikan. Hal ini menjadi sangat penting karena

situasi yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya,

maupun guru dengan kinerjanya tidaklah merupakan suatu konstanta, namun

merupakan sebuah dinamika dengan situasi yang selalu berubah-ubah. Perubahan ini

dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik berupa faktor internal maupun faktor

eksternal.

5.3.Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasi sebagaimana telah dijelaskan pada

bagian terdahulu, maka dapat diberikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang

berkepentingan dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan jenjang Sekolah

Dasar di Kabupaten Batu Bara. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepala-kepala Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara hendaknya

senantiasa berusaha secara maksimal untuk meningkatkan kemampuan

kepemimpinannya pada aspek fungsi kepemimpinan dan karakteristiknya sebagai

kepala sekolah. Pada aspek fungsi kepemimpinan utamanya dalam hal ;

memahamkan visi dan misi kepada warga sekolah, memotivasi guru/staf agar

(34)

131

mengarahkan serta mengawasi kinerja guru. Adapun upaya yang dapat dilakukan

melalui proses belajar dari pengalaman dirinya dan orang lain, mengikuti

pelatihan, workshop, seminar, menggali pengetahuan dari refrensi ilmiah, diskusi

dengan teman sejawat, meminta bimbingan dari pengawas sekolah atau para pakar

lainnya. Selanjutnya pada aspek karakteristik atau sifat positif yang melekat pada

dirinya terutama dalam hal ; kejujuran dan integritas, kecerdasan, optimistis dan

energik, serta kemampuan verbal. Adapun upaya yang dapat dilakukan seperti

belajar dari pengalaman pribadi, pengalaman teman sejawat, pengawas sekolah

ataupun pengalaman orang lain yang dipandang telah sukses dalam hal ini.

2. Guru-guru Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara hendaknya terus

berusaha secara maksimal untuk meningkatkan kinerjanya terutama dalam hal ;

menyusun rencana pembelajaran, penyelenggaraan proses pembelajaran dan

penindaklanjutan hasil penilaian. Bentuk usaha yang dapat dilakukan guru-guru

untuk meningkatkan kinerjanya dapat dilakukan melalui proses belajar dari

pengalaman dirinya maupun pengalaman orang lain, mengikuti pelatihan,

workshop, seminar, menggali pengetahuan dari refrensi ilmiah yang relevan,

diskusi dengan teman sejawat dan pengawas sekolah, melakukan bimbingan

dengan para ahli, dan bentuk kegiatan lainnya.

3. Dinas pendidikan kabupaten Batu Bara, serta pihak-pihak lainnya yang

berkepentingan dengan pendidikan di kabupaten Batu Bara hendaknya dapat

menyediakan program-program pengembangan kepemimpinan kepala sekolah dan

kinerja guru yang lebih baik lagi. Selanjutnya juga terus melakukan pengawasan

yang baik terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Dua hal ini

(35)

132

tentunya akan berimplikasi pada peningkatan keefektifan sekolah, dan akhirnya

akan bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di kabupaten Batu Bara.

4. Peneliti lainnya perlu menindaklanjuti penelitian ini, baik pada variabel yang

sama maupun berbeda. Namun harus dengan metode dan alat pengumpulan data

yang lebih baik. Penelitian lain tentang keadaan pendidikan khususnya jenjang

Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara, tentunya akan menambah nilai

kebermanfaatan penelitian ini dan lainnya tersebut sebagai satu kesatuan dasar

pengembangan konseptual efektifitas sekolah khususnya bagi Sekolah Dasar di

(36)

133

DAFTAR RUJUKAN

Adair, Jhon. 2004. Handbook of Management and Leadership. London : Thorogood

Akdon. 2011. Strategic Management for Education Management. Badung : Alfabeta

Anwar, Qomari. 2002. Reorientasi Pendidikan dan Profesi Keguruan. Jakarta : Uhamka Pers

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakatra: Rajawali Press

Atmono, Dwi. 2008. Hubungan Kepedulian Guru Terhadap Inovasi, Budaya

Sekolah, dan Kompetensi Profesional dengan Kefektifan Sekolah. Jurnal.

Forum Pendidikan, 27 (2): 94-102.

Association for Supervision and Curriculum Development. 1984. Kepemimpinan

Pendidikan Bagi Perbaikan dan Peningkatan Pengajaran, Alih Bahasa ;

Rahmad Abror. Yogyakarta : Nur Cahaya

Azwar, Saifuddin. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Bahri, Saiful. 2010. Optimalisasi Kinerja Kepala Sekolah. Jakarta : Gibon Media Group

Bernardin, H.J dan Russel, J.E.A. 1993. Human Resoursce Management, New York : Mc Grow Hill, Inc.

Cahyana. 2010. Pengaruh Iklim Organisasi Dan Etos Kerja Kepala Sekolah

Terhadap Efektivitas Sekolah (Studi Analisis Di SMP Negeri Se-Wilayah

V Kabupaten Garut). Tesis ; tidak diterbitkan. Bandung: UPI.

Colquitt, Jason A, Jeffrey A Lepine, dan Michael J Wesson. 2009.

Organizational Behaviour. New York : Mc Grow Hill Inc.

Danim, Sudarwan. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah ; Dari Unit Birokrasi ke

Lembaga Akademik. Jakarta: Bumi Aksara.

(37)

134

Department of Education and Early Childhood Development. Characteristics of

Effective Schools. Victoria.

http://www.education.vic.gov.au/studentlear-ning/teachingresources/english/improvstudlit.htm. (Diakses: 28/10/2012)

EFA (Education for All). 2005. EFA Global Monitoring Report 2005; The

Quality Imperative. France : UNESCO Publishing

Gibson dan Ivancevich dan Donnelly. 2011. Organisasi, Jilid 2 ; Terjemahan. Tanggerang : Binarupa Aksara Publisher

Hasibuan, M.S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara

Helms, Marilyn M. 2006. Encyclopedia of Management 5th ed. Detroit: Thomson Gale.

Jones, James J dan Walters, Donald L. 2008. Human Resouce Management in

Education ; Terjemahan. Yogyakarta : Q-Media

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta : Balai Pustaka

Karmu. 2010. Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi Sekolah dalam Mengimplementasikan Sekolah Efektif : Studi Deskriptif

Pengaruh Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim

Organisasi Sekolah dalam Mengimplementasikan Sekolah Efektif pada

Sekolah Dasar di Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan. Tesis ; tidak

diterbitkan. Bandung : UPI.

Komariah, Aan dan Triatna, Cepi. 2005. Visionary Leadership ; Menuju Sekolah

Efektif. Jakarta : Bumi Aksara

Koswara, D Deni dan Halimah. 2008. Seluk Beluk Profesi Guru. Bandung : Pribumi Mekar

MacBeath, John dan Mortimore, Peter. 2005. Improving School Effectiveness;

Memperbaiki Efektivitas Sekolah; Terjemahan. Jakarta : Grasindo

Mahmud, Asep. 2010. Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan

(38)

135

Berbasis Sekolah (MBS) pada SMK Negeri di Kabupaten Tasikmalaya.

Tesis ; tidak diterbitkan. Bandung: UPI

Mangkunegara, AP. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Miner, Jhon B. 1990. Organizational Behavior ; Performance and Productivity. New York : Random House

Moerdiyanto. 2007. Manajemen Sekolah Indonesia Yang Efektif Melalui

Penerapan Total Quality Management.

http://-staff.uny.ac.id/sites/defaultfiles/penelitian/Drs.%20Moerdiyanto,%20M. Pd./-ARTIKEL%20MANA-JEMEN%20SEKOLAH%20EFEKTIF.pdf. Diakses : 28/10/2012.

Muhaimin, dkk. 2011. Manajemen Pendidikan ; Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Mulyasa, H. E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks

Mensukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Muttaqin, Zenal. 2010. Pengaruh Kompetensi Kepala Sekolah Dan Implementasi

Manajemen Sekolah Terhadap Kinerja Sekolah Pada SMP Negeri Di

Kabupaten Tasikmalaya. Tesis ; tidak diterbitkan. Bandung: UPI.

Poster, Cyril. 2005 Restructuring: The key to effective school management, London and New York: Routledge.

Reynold, David. 1992. School Effectiveness and School Improvement: An Update

Review of the British Literature; dalam David Hopkins and David

Reynold (Eds) School Effectiveness Research, Policy and Practice (hlm. 1-24). New York : Cassel.

Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2012. Management, 11th ed. New Jersey:

Prentice Hall.

Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. 2008. Buku 2; Prilaku Organisasi

(39)

136

Rohmat. 2010. Kepemimpinan Pendidikan ; Strategi Menuju Sekolah Efektif. Yogyakarta : Penerbit Cahaya Ilmu

Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara

Sagala, Syaiful. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta : PT. Nimas Multima

---. 2007. Desain Organisasi Pendidikan dalam Implementasi Kebijakan

Otonomi Daerah. Jakarta : Uhamka Press

---. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta

---. 2010. Management Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Samani, Muchlas dkk. 2009. Manajemen Sekolah ; Panduan Praktis Pengelolaan

Sekolah. Yogyakarta : Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta dan Adicita

Karya Nusa

Saondi, Ondi. 2009. Menjadi Sekolah Unggul. Jakarta: Al-Tarbiyah Press.

Sari, Warda. 2010. Pengaruh Perilaku Supervisi Kademis dan Kinerja Guru

Terhadap Efektivitas Sekolah. Tesis ; tidak diterbitkan. Bandung : UPI.

Saud, Udin Syaefudin. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta

Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sitompul, Harun. 2006. Pendidikan Bermutu di Sekolah. Dalam Syafaruddin dan Mesiono (Ed.), Pendidikan Bermutu Unggul. Bandung : Ciptapustaka Media.

Soeryana, Atang. 2011. Manajemen Pengembangan Sekolah Efektif ; Studi

tentang Pengaruh Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Sekolah

dan Sekolah Efektif pada SMP di Kota Serang, Tesis ; tidak diterbitkan.

Bandung : UPI

(40)

137

Sudjana. 2005. Metode Penelitian Statistik. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan ; Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suparlan. 2008. Membangun Sekolah Efektif. Yogyakarta : Hikayat

Suryadi. 2005. Studi Tentang Sekoloh Efeklif. Pendidikan & Kebudayaan, 11 (053): 157-176.

Syarifudin. 2011. Manajemen Pendidikan. Jakarta : Diadit Media

Syafaruddin dan Nurmawati. 2011. Pengelolaan Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Sujarweni, V. Wiratna dan Endarwanto, Poly. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Timpe, A.D. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Gramedia

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Nomor 20 Tahun 2003

Umam, Khaerul. 2010. Prilaku Organisasi. Bandung : Pustaka Setia

UNDP. 2011. http://hdr.undp.org/en/statistics/hdi/ Diakses : 21 November 2012.

Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. 2008. Pengantar Statistika. Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara.

Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah ; Tinjauan Teoritik dan

Permasalahanya. Jakarta : Rajawali Press

Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers

Whitmore, Jhon. 1997. Coaching for Performance ; Mengarahkan untuk

Mendongkrak Kinerja ; Terjemahan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Gambar

Tabel                                                                                                             Halaman
Gambar                                                                                                       Halaman
Tabel 1.1 berikut.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa sediaan gel lidah buaya (Aloe vera L.) dalam penelitian terbukti lebih baik dalam mempercepat proses penyembuhan luka

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Tindakan Dengan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Onan Hasang kecamatan Pahae Julu Kabupaten

Sekedar perbandingan, Plotinus, menyatakan melalui konsep Trinitasnya, Yang Satu, Jiwa dan Ruh, bahwa dunia dan manusia merupakan emanasi dari jiwa, sedangkan jiwa

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 19/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian

ECDHP Elliptic Curve Diffie–Hellman Problem ECDLP Elliptic Curve Discrete Logarithm Problem ECDSA Elliptic Curve Digital Signature Algorithm ECIES Elliptic Curve Integrated

Salah satu gejalanya adalah penyakit psiko-somatis (dikemukakan oleh Freud pada awal tahun 1900) yang disebabkan oleh konflik emosional yang tidak disadari

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI (3000-6000) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAUi. ( Brassica

Berdasarkan atas karakteristik yang dibuat manajemen seharusnya melakukan hal-hal sebagai berikut (1) mempunyai tujuan jelas dalam setiap perubahan,