HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
DAN KINERJA GURU DENGAN KEEFEKTIFAN
SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BATU BARA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pada
Program Studi Administrasi Pendidikan
Oleh:
AHMAD AKBAR NIM : 8106131023
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
i
ABSRACT
Ahmad Akbar. 8106131023. The Relationship Between Headmaster’s
Leadership and Teacher's Performances with Elementary School Effectiveness in Batu Bara District. Thesis. Postgraduate. State University of Medan. 2013.
ii
ABSTRAK
Ahmad Akbar, 8106131023. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Kinerja Guru dengan Keefektifan Sekolah Dasar di Kabupaten Batu Bara. Tesis. Pascasarjana. Universitas Negeri Medan. 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara : (1) kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan sekolah, (2) kinerja guru dengan keefektifan sekolah, (3) kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dengan keefektifan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kabupaten Batu Bara sejumlah 230. Sampel ditentukan melalui teknik
cluster proforsional random sampling dan diperoleh sampel sebesar 54% atau
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan teramat banyak
nikmat kepada penulis, nikmat yang tak akan pernah bisa dihitung dengan apapun.
Salah satu nikmat itu ialah kesempatan bagi penulis untuk bisa melanjutkan
pendidikan hingga kejenjang Magister (S2), serta kekuatan kepada penulis untuk
menyelesaikan proses pendidikan ini yang tentunya ditandai dengan selesainya
penulisan tesis ini.
Adapun judul tesis ini yaitu “Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan Kinerja Guru dengan Keefektifan Sekolah Dasar di Kabupaten Batu Bara”.
Tesis sederhana ini disusun berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah
dilakukan terhadap Sekolah-Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara. Hasil
penelitian sebagaimana dijabarkan dalam tesis ini, menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang cukup signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja
guru terhadap keefektifan Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara.
Proses penulisan tesis yang sederhana ini telah menjadi bagian yang sangat
berkesan bagi kisah hidup penulis. Sejak garis start hingga final-nya, teramat
banyak cobaan dan kerumitan yang penulis hadapi. Bermodalkan keberanian
untuk berusaha maksimal dalam berbagai keterbatasan, dengan bantuan dan
bimbingan serta doa dari berbagai pihak, Alhamdulillah semuanya dapat dilalui
hingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Berkenaan dengan hal tersebut,
maka pada kesempatan ini penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Rektor UNIMED beserta stafnya.
2. Bapak Prof. Dr. H. Muin Sibuea M.Pd, selaku Direktur Pascasarjana Unimed.
Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Asisten Direktur I Pascasarjana
Unimed, dan Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd selaku Asisten Direktur II
iv
3. Bapak Prof. Dr. H. Saiful Sagala, M.Pd dan Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
selaku Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan Pascasarjana
Unimed.
4. Bapak Prof. Dr. Saiful Sagala, M.Pd selaku Pembimbing I, dan Bapak Dr. H.
Zulkifli Matondang, M.Si selaku Pembimbing II. Bimbingan dan arahan dari
Bapak sekalian telah menghantarkan tulisan ini pada bentuknya.
5. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd, dan Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd,
serta Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku Dosen Narasumber penulisan tesis
ini. Arahan, saran serta kritik konstruktif dari Bapak sekalian telah turut
menghantarkan tulisan ini menemui bentuknya.
6. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengampuh mata kuliah di Prodi
Administrasi Pendidikan Pascasarjana Unimed. Ilmu yang penulis peroleh dari
Bapak dan Ibu Dosen sekalian sangat terasa manfaatnya bagi penulis dalam
proses penulisan tesis ini.
7. Bapak Kepala Dinas dan Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara
beserta stafnya. Perhatian dan kerjasama yang baik dari instansi yang Bapak
pimpin sangat membantu proses penulisan tesis ini.
8. Bapak/Ibu Kepala Sekolah beserta Guru kelas VI dari SD di Kabupaten Batu
Bara selaku responden penelitian tesis ini. Kerjasama yang baik dari
Bapak/Ibu sangat membantu bagi proses penulisan tesis ini.
9. Bapak H. Anif selaku pembina yayasan pemberi beasiswa kuliah kepada
penulis. Bantuan beasiswa yang telah Bapak berikan sungguh sangat besar
manfaatnya bagi proses perkuliahan penulis. Baik manfaat dalam bentuk
materil, juga menjadi tanggungjawab sekaligus motivasi tersendiri bagi
v
selalu memberikan kebaikan kepada Bapak, dan menjadikan ini sebagai amal
yang terus mengalir berkahnya kepada Bapak sekeluarga, amin.
10.Dua sosok manusia yang terus men-support dan selalu mengucapkan nama
penulis dalam bait-bait doa mereka. Pihak yang sangat istimewa bagi penulis;
Ibunda tercinta (Almh. Rosini) yang telah dipanggil sang Khaliq tepat disaat
penulis baru memulai penulisan tesis ini; dan Ayahanda tercinta (Alm. Ramli
Zabed) yang juga telah dipanggil sang Khaliq tepat disaat penulis sedang
dalam fase pengumpulan data untuk tesis ini. Semoga Allah memuliakan
mereka (Abi dan Ummi-ku) dalam pusaranya, amin.
11.Saudara/i penulis (Aba-ku Emi dan Kak Ana, Anga-ku Leli dan Bang Ali
Ibrahim, Alang-ku Daya dan Bang Anto, Ucu Amirwan Zabed dan Ucu Siti
Fatimah), bantuan moril dan materil, bimbingan dan motivasi serta doa dari
kalian semua sungguh teramat besar nilainya bagi penulis dalam hal ini.
12.Ponakan-ponakan penulis (Afqo Wisam, Imam Ahmadi, Amar Fatih
Al-Maududi, Muhammad Faiz, Adil Khaidar Ahmad, Aisya Ali Ibrahim,
Nurfaizah Dwi Ananda, dan Putri El-Geesya), bayangan masa depan kalian
dimata penulis adalah sebuah motivasi tersendiri bagi penulis,dan telah turut
menghantarkan penulis untuk sampai ketitik ini.
13.Bapak Drs. Abdurrakhman, M.Pd (Alm.) selaku Kadis Pendidikan Aceh
Singkil tahun 2008 s/d 2010, pihak yang telah menyambut baik niat penulis
untuk melanjutkan pendidikan.
14.Keluarga Bapak Abdullah Asyari, S.Pd.I yang telah banyak membantu penulis
dalam banyak kesulitan yang penulis hadapi saat menjalani proses pendidikan
ini; Bapak Mursin dan istrinya yang telah turut memotivasi penulis dan
berlaku sebagai orang tua, dan saudara bagi penulis di tanah rantau tempat
vi
15.Kakanda Abdul Kadir Simorangkir, S.Pd, M.Si, Abangda Jhon R.E.S Purba,
S.Pd, dan Ikhwanul Habibi, S.Pd selaku abang dan rekan yang selalu
mengingatkan dan memotivasi penulis dalam banyak hal, terutama tentang
penulisan tesis ini; serta Kakanda Ikhwan Ahmadi, S.Pd, dan Abangda
Komaruddin selaku orang yang telah turut membantu penulis dalam proses
pengumpulan data penelitian ini.
16.Rekan-rekan seperjuangan di Prodi AP Angkatan XIX Pascasarjana Unimed
yang telah cukup banyak membantu, mendukung serta motivasi penulis dalam
menjalani proses perkuliahan, terutama dalam proses penulisan tesis ini.
17.Rekan-rekan dan adik-adik di HmI Komisariat FIS Unimed.
18.Terakhir kepada semua pihak yang telah turut membantu dan tidak bisa
penulis sebutkan satu persatunya.
Penulis yakin bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, maka dalam
kesempatan ini penulis mohon saran dan kritik kontruktif dari pembaca. Atas
semua kekurangan serta kelemahan dalam tesis ini, penulis hanturkan mohon
maaf sebesar-besarnya. Semoga tesis ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.
Medan, Desember 2013
Penulis,
vii
BAB II. KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ... 10
2.1. Kajian Teoritis ... 10
2.1.1. Keefektifan Sekolah ... 10
2.1.1.1. Konsep Keefektifan Sekolah ... 10
2.1.1.2. Indikator Keefektifan Sekolah ... 22
2.1.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 28
2.1.2.1. Hakikat Kepemimpinan ... 28
2.1.2.1. Konsep Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 39
2.1.3. Kinerja Guru ... 45
2.1.3.1. Hakikat Kinerja... 45
2.1.3.2. Konsep Kinerja Guru ... 50
2.2. Penelitian Yang Relevan... 56
2.3. Kerangka Berpikir ... 61
2.4. Hipotesis ... 66
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 67
3.1. Tempatdan Waktu Penelitian ... 67
viii
3.3. Jenis dan Desain Penelitian ... 68
3.4. Defenisi Operasional ... 69
3.4.1. Keefektifan Sekolah... 69
3.4.2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 69
3.4.3. Kinerja Guru ... 70
3.5.Teknik Pengumpumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 70
3.5.1. Teknik Pengumpulan Data ... 70
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 87
ix
4.4. Pengujian Hipotesis ... 101
4.4.1. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dengan Keefek- tifan Sekolah (Y) ... 101
4.4.2. Hubungan Kinerja Guru (X2) dengan Keefektifan Sekolah (Y) ... 103
4.5. Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Bebas... 108
4.6. Temuan Penelitian ... 110
4.7. Pembahasan Hasil Penelitian ... 112
4.7.1. Upaya Peningkatan Keefektifan Sekolah Melalui Peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 113
4.7.2. Upaya Peningkatan Keefektifan Sekolah melalui Peningkatan Kinerja Guru ... 115
4.7.3. Upaya Peningkatan Keefektifan Sekolah melalui Peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru ... 119
4.8. Keterbatasan Penelitian ... 121
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 123
5.1. Simpulan ... 123
5.2. Implikasi ... 124
5.2.1. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 124
5.2.2. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kinerja Guru ... 127
5.2.3. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru ... 128
5.3. Saran ... 130
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Fakta Ironis dalam Proses Penyelenggaraan Sekolah ... 3
2.1. Ciri-ciri Sekolah Efektif ... 25
2.2. Indikator Keefektifan Sekolah pada Sekolah Dasar ... 27
2.3. Tujuh Kualitas Pemimpin ... 38
2.4. Karakteristik Pemimpin yang Berhasil ... 43
2.5. Indikator Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 44
3.1. Sebaran Populasi dan Sampel ... 68
3.2. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Keefektifan Sekolah (Y) ... 72
3.3. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... 73
3.4. Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Kinerja Guru ... 74
4.1. Rangkuman Hasil Perhitungan Skor Variabel Penelitian ... 87
4.2. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Keefektifan Sekolah (Y) ... 88
4.3. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... 89
4.4. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Kinerja Guru (X2) ... 90
4.5. Kecenderungan Variabel Keefektifan Sekolah (Y) ... 92
4.6. Kecenderungan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... 93
4.7. Kecenderungan Variabel Kinerja Guru (X2) ... 94
4.8. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas ... 96
4.9. Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas ... 97
4.10. Rangkuman Anava Uji Linearitas Y atas X1 ... 98
4.11. Rangkuman Anava Uji Linearitas Y atas X1 ... 99
4.12. Rangkuman Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 109
4.13. Persentase Kategori Kecenderungan Variabel Y dan X1 ... 113
4.14. Persentase Kategori Kecenderungan Variabel Y dan X2 ... 116
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Model Sekolah Efektif ... 19
2.2. Diagram Kinerja Menurut Teori Colquit ... 48
2.3. Paradigma Hubungan Variabel Penelitian ... 65
4.1. Histogram Distribusi Absolut Skor Keefektifan Sekolah (Y) ... 88
4.2. Histogram Distribusi Absolut Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) ... 90
4.3. Histogram Distribusi Absolut Skor Kinerja Guru (X2) ... 91
4.4. Histogram Tingkat Kecenderungan Keefektifan Sekolah Dasar di Kabupa- ten Batu Bara ... 92
4.5. Histogram Tingkat Kecenderungan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dasar di Kabupaten Batu Bara ... 94
4.6. Histogram Tingkat Kecenderungan Kinerja Guru Sekolah Dasar di Kabu- paten Batu Bara ... 95
4.7. Gambaran Korelasi antar Variabel Penelitian ... 108
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kuesioner Penelitian ... 138
2. Perhitungan Validitas Instrumen ... 149
3. Perhitungan Uji Reabilitas Instrumen ... 154
4. Data Induk Penelitian ... 161
5. Perhitungan Statistik Dasar/Deskripsi Data ... 165
6. Uji Kecenderungan Dara ... 170
7. Perhitungan Uji Normslits ... 174
8. Perhitungan Uji Homogrnitas Data ... 182
9. Perhitungan Uji Linearitas dan Keberartian Persamaan Regresi ... 191
10. Uji Independensi antar Variabel Bebas ... 206
11. Perhitungan Korelasi Sederhana ... 208
12. Perhitungan Korelasi Parsial ... 211
13. Perhitungan Regresi Ganda ... 215
14. Perhitungan Korelasi Ganda ... 218
15. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ... 220
16. Tabel Nilai Kritik Lilifors Pada Tes Normalitas ... 222
17. Tabel Distribusi r Product Moment... 223
18. Tabel Distribusi t ... 224
19. Tabel Persentase Distribusi Chi-Square ... 226
20. Tabel Kurva Normal Distribusi z ... 228
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Human Development Index (HDI) atau Indek Pembangunan Manusia
(IPM) merupakan pengukuran terhadap upaya suatu negara dalam membangun
sumber daya manusianya. HDI yang dirilis oleh United Nations Development
Programme (UNDP) setiap satu tahun sekali ini menunjukkan bahwa Indonesia
masih tergolong pada peringkat kategori rendah. Pada tahun 2007 dan 2008
Indonesia berada pada peringkat 111, pada tahun 2010 berada pada peringkat 108
dan pada tahun 2011 berada pada peringkat 124. Data ini menjadi salah satu bukti
tentang masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia bangsa Indonesia saat ini.
Ditinjau dari sisi pendidikan yang merupakan salah satu dasar penilaian
HDI, realita di atas mengindikasikan bahwa ketercapaian tujuan pendidikan
nasional belum maksimal sebagaimana mestinya. Adapun tujuan pendidikan
nasional dijelaskan dalam Undang-Undang (UU) Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
tentang tujuan pendidikan nasional bahwa:
“Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Tujuan pendidikan nasional ini seyogyanya dapat diwujudkan melalui
penyelenggaraan sekolah yang efektif dalam konteks efektifitas atau keefektifan
sekolah. Hal ini tentunya sejalan dengan konsep keefektifan yang berorientasi
pada pencapaian tujuan. Keefektifan menurut Makmun (1999) dalam Komariah
2
dan Triatna (2010:34) “pada dasarnya menunjukkan tingkat kesesuaian antara
hasil yang dicapai (achivement atau observed output) dengan hasil yang
diharapkan (objectives, targets, intended output) sebagaimana telah ditetapkan”.
Selanjutnya Komariah dan Triatna (2010:34) menjelaskan bahwa “efektifitas atau
keefektifan adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana sasaran/tujuan
(kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dalam bentuk persamaan,
efektifitas adalah sama dengan hasil nyata dibagi dengan hasil yang diharapkan”.
Sejalan dengan konsep keefektifan tersebut, selanjutnya Komariah dan Triatna
(2010:34) menyatakan bahwa “sekolah efektif adalah sekolah yang dapat
menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang paling baik yang
menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu bagi siswa”.
Adapun komponen-komponen sekolah efektif menurut Lembaga
Pendidikan Negara Bagian Victoria Australia (State Government Victoria) yang
dinyatakan dalam model sekolah efektif yaitu: memiliki visi dan tujuan, fokus
pada tujuan pengajaran, harapan tinggi, memasyarakatkan pembelajaran,
akuntabilitas, lingkungan belajar yang merangsang dan aman, kepemimpinan
profesional, fokus pada belajar dan mengajar. Selanjutnya Edmond (1979) dalam
Suparlan (2008:12-13) memberikan ciri keefektifan sekolah yaitu :
o Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat (strong principal leadership).
o Iklim sekolah yang aman dan kondusif (safe and conducive school
climate).
o Penekanan pada penguasaan kecakapan dasar (emphasis on the
acquisition of basic skills).
o Harapan guru yang tinggi terhadap hasil belajar siswa (teacher high
expectation).
o Evaluasi hasil belajar secara teratur (frequency of evaluation).
Mengacu pada paparan di atas, fakta ironis berkenaan dengan keefektifan
3
jenjang Sekolah Dasar. Fakta ironis tersebut ditemukan ketika dilakukan observasi
awal pada 3 (tiga) Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kecamatan Lima Puluh
kabupaten Batu Bara. Adapun fakta-fakta ironis tersebut beserta dapat dilihat pada
Tabel 1.1 berikut.
Table 1.1. Fakta Ironis Terhadap Keefektifan Sekolah
Indikator Fakta-fakta
Sumber: Data primer hasil observasi awal, tanggal: 05-17/11/2012
Fakta-fakta pada tabel di atas, ternyata sejalan dengan data tentang prestasi
siswa dan keadaan guru SD yang ada wilayah di kabupaten Batu Bara. Data-data
tersebut yaitu: (1) Prestasi siswa SD dalam event olimpiade sains nasional (OSN)
dan olimpiade olahraga siswa nasional (O2SN) untuk tingkat provinsi dan
nasional adalah nihil; (2) Jumlah guru SD adalah 2.795 orang, guru SD yang
sudah disertifikasi sebanyak 41,43%. (3) Hasil Uji Kompetensi (UK) melalui
Program Pemetaan Kompetensi Guru gelombang I tahun 2012, dengan nilai
4
yang telah disertifikasi. Adapun jumlah guru SD telah disertifikasi di Wilayah
Kabupaten Batu Bara dan mengikuti UK ini adalah sebanyak 648 orang,
sedangkan jumlah yang lulus adalah nihil. (Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten
Batu Bara, tahun 2012).
Mengacu pada konsepsi keefektifan sekolah sebagaimana telah dipaparkan
terdahulu, sesungguhnya fakta-fakta pada Tabel 1.1 mengindikasikan belum
efektifnya penyelenggaraan sekolah pada 3 SDN tersebut. Selanjutnya
berdasarkan data tentang prestasi siswa dan keadaan guru SD yang ada wilayah di
kabupaten Batu Bara sebagaimana telah dipaparkan, dapat pula diasumsikan
bahwa keadaan belum efektifnya sekolah ini juga terjadi pada SD lainnya yang
ada di wilayah kabupaten Batu Bara.
Upaya untuk mengefektifkan sekolah ternyata bukanlah sesuatu yang
sederhana, karena ada banyak faktor yang berhubungan dan mempengaruhi
keefektifan sekolah. Creemers (1996) dalam Poster (2005:19) memberikan 5
faktor keefektifan sekolah yang disimpulkan dari hasil penelitiannya dengan apa
yang disebut ekstrapolasi faktor efektivitas sekolah yaitu ; 1) kepemimpinan
pendidikan yang kuat, 2) harapan yang tinggi dari prestasi siswa, 3) penekanan
pada keterampilan dasar, 4) suasana aman dan tertib, 5) evaluasi yang sering
untuk kemajuan murid.
Mengacu pada faktor-faktor yang berhubungan dan mempengaruhi
keefektifan sekolah di atas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor yang
berhubungan dan berpengaruh terhadap keefektifan sekolah. Di antara
faktor-faktor tersebut, faktor-faktor kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru merupakan
5
berhubungan secara signifikan terhadap keefektifan sekolah. Sagala (2010:85)
menyatakan bahwa “keefektifan sekolah adalah spesifikasi prosedur
pengembangan organisasi yang konsisten secara aktual terhadap kebutuhan
sekolah dan pembelajaran berpusat pada proses manajerial kepala sekolah,
berfungsi struktur organisasi sekolah, performansi guru, kesiapan belajar siswa,
dan performansi kerja personil non guru sehingga tercapai tujuan dan target secara
optimal”. Defenisi ini mengindikasikan akan pentingnya proses manejerial kepala
sekolah, keberfungsian struktur organisasi sekolah, kinerja (performance) guru,
kesiapan belajar siswa, dan kinerja personil non guru.
Signifikannya hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan
sekolah, selanjutnya ditunjukkan oleh hasil penelitian Bush dan Coleman (2003)
dalam Rohmat (2010:2), berdasarkan hasil penelitian mereka tentang sekolah
efektif dan pengembangan pendidikan di beberapa negara menunjukkan bahwa
kualitas kepemimpinan pendidikan dan manajemen yang baik akan menjadikan
sekolah efektif. Sebaliknya, kepemimpinan dan menajemen yang tidak baik
menjadikan sekolah tidak efektif. Sejalan dengan ini, hasil penelitian Tobroni
(2005) dalam Muhaimin dkk (2011:10) menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara lembaga efektif dengan kepemimpinan efektif.
Selanjutnya penelitian Atang Soeryana tahun 2010 pada SMP di Kota
Serang tentang Manajemen Pengembangan Sekolah Efektif (Studi tentang
Pengaruh Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Sekolah dan Sekolah
Efektif) menunjukkan bahwa kemampuan manejerial kepala sekolah (meliputi;
kemampuan memimpin, kemampuan membuat keputusan, kemampuan
6
bekerjasama) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja sekolah dan
terhadap sekolah efektif. Kemudian penelitian Cahyana tahun 2010 di SMP
Negeri Se-Wilayah V kabupaten Garut tentang Pengaruh Iklim Organisasi dan
Etos Kerja Kepala Sekolah Terhadap Efektivitas Sekolah menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara etos kerja kepala sekolah dengan
efektivitas sekolah, dan merekomendasikan bahwa untuk mewujudkan efektifitas
sekolah dapat dilaksanakan dengan meningkatkan iklim organisasi dan etos kerja
kepala sekolah.
Selanjutnya kinerja guru juga dipandang sebagai salah satu faktor yang
esensi dan berhubungan secara signifikan terhadap keefektifan sekolah. Hal ini
disebabkan oleh guru yang merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan
PBM. Pernyataan ini sejalan dengan hasil penelitian Mortimore (1993) dalam
Atmono (2008:100) bahwa kualitas mengajar berhubungan terhadap keefektifan
sekolah, kualitas kinerja guru dalam mengajar meliputi: menjelaskan, mengajukan
pertanyaan tingkat tinggi, menyusun materi, membimbing belajar siswa, variasi
dalam mengajar dan komunikasi intens dengan siswa. Namun berbeda dengan
hasil penelitian Warda Sari pada tahun 2011 tentang Pengaruh Perilaku Supervisi
Akademis dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Sekolah SMA se-Kota Jambi
menunjukkan bahwa kinerja guru mempunyai korelasi dan pengaruh yang sangat
kecil terhadap pencapaian standar kompetensi lulusan sehingga dianggap tidak
signifikan dan perlu dikaji kembali atau dijadikan bahan penelitian selanjutnya.
Berdasarkan paparan-paparan di atas, maka dipandang perlu dilakukan
penelitian tentang keefektifan sekolah yang berhubungan dengan variabel
7
kabupaten Batu Bara. Adapun judul penelitian ini adalah Hubungan
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru dengan Keefektifan Sekolah
Dasar di Kabupaten Batu Bara.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, keefektifan sekolah adalah
berjalannya fungsi sekolah sebagai tempat belajar sebagai tempat belajar yang
paling baik bagi siswa melalui seluruh upaya maksimal untuk menyediakan
layanan pembelajaran yang bermutu demi tercapainya tujuan sekolah. Namun
upaya mengefektifkan sekolah bukanlah sesuatu yang mudah karena banyak
faktor yang berhubungan dan berpengaruh dengan keefektifan sekolah.
Berdasarkan keseluruhan paparan pada latar belakang, dapat diidentifikasi
beberapa faktor yang berhubungan dan berpengaruh dengan keefektifan sekolah.
Adapun faktor-faktor tersebut diantaranya: manejemen sekolah, kinerja sekolah,
kepemimpinan kepala sekolah, kinerja guru, kinerja staf administrasi, kualitas
kurikulum, kompetensi siswa, lingkungan sekolah, fasilitas sekolah, iklim organisasi
sekolah, sistem evaluasi pembelajaran, dan prilaku supervisi akademis.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, diketahui bahwa cukup banyak
faktor yang berhubungan dan berpengaruh dengan keefektifan sekolah, namun
mengingat kemampuan materi dan keterbatasan waktu, maka dilakukan
pembatasan masalah dalam penelitian ini. Adapun permasalahan keefektifan
Sekolah Dasar yang akan diteliti hanya berkenaan dengan faktor kepemimpinan
8
sangat berhubungan dengan keefektifan Sekolah Dasar yang ada di kabupaten
Batu Bara, dan selanjutnya menjadi variabel dalam penelitian ini.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dengan
keefektifan sekolah pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara?
2. Apakah terdapat hubungan antara kinerja guru dengan keefektifan sekolah
pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara?
3. Apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan
kinerja guru secara bersama-sama dengan keefektifan sekolah pada
Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan keefektifan
sekolah pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara.
2. Mengetahui hubungan kinerja guru dengan keefektifan sekolah pada
Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara.
3. Mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru
9
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini dapat dibedakan
sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian adalah untuk menjadi bagian
pengembangan ilmu administrasi pendidikan, khususnya mengenai keefektifan
sekolah yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja
guru. Selanjutnya dari penelitian ini serta penelitian lainnya diharapkan adanya
pengembangan konseptual tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru
yang dapat memberikan peningkatan keefektifan sekolah.
b. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kepemimpinan kepala sekolah untuk
meningkatkan keefektifan sekolah, khususnya bagi sekolah-sekolah jenjang
Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara.
2. Sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja guru untuk meningkatkan
keefektifan sekolah, khususnya bagi sekolah-sekolah jenjang Sekolah Dasar
yang ada di kabupaten Batu Bara.
3. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara dan
pihak-pihak lainnya yang berkepentingan dengan dunia pendidikan dalam
merumuskan program-program untuk meningkatkan mutu pendidikan
melalui peningkatan keefektifan sekolah yang berhubungan dengan
123
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1.Simpulan
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan sebagaiamana telah dipaparkan
pada bab sebelumnya, selanjutnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah
dengan keefektifan sekolah pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara ; dengan
koefisien korelasi sederhana sebesar 0,587, dan koefisien korelasi parsial sebesar
0,535. Hal ini berarti bahwa semakin baik kepemimpinan kepala-kepala Sekolah
Dasar, maka akan semakin baik tingkat keefektifan Sekolah Dasar yang ada di
kabupaten Batu Bara.
2. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kinerja guru dengan keefektifan
sekolah pada Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara ; dengan koefisien korelasi
sederhana sebesar 0,438, dan koefisien korelasi parsial sebesar 0,348. Hal ini
berarti bahwa semakin baik kinerja guru-guru Sekolah Dasar, maka akan semakin
baik tingkat keefektifan Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara.
3. Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah
dan kinerja guru secara bersama-sama dengan keefektifan sekolah pada Sekolah
Dasar di kabupaten Batu Bara dengan koefisien korelasi ganda sebesar 0,649. Hal
ini berarti bahwa semakin baik kepemimpinan kepala-kepala sekolah dan kinerja
guru-guru tersebut, maka akan semakin baik tingkat keefektifan Sekolah Dasar
124
5.2.Implikasi
Simpulan di atas memberikan beberapa implikasi terhadap keefektifan
sekolah khususnya bagi Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara. Adapun implikasi
tersebut yaitu sebagai berikut :
1. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Salah satu simpulan menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah
memiliki hubungan positif yang signifikan dengan keefektifan sekolah. Hal ini
mengimplikasikan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan keefektifan Sekolah
Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara dapat dilakukan melalui upaya peningkatan
kepemimpinan kepala-kepala Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara.
Implikasi ini tentu sangat beralasan, mengingat bahwa kepala sekolah adalah orang
pertama yang bertanggung jawab terhadap lembaga sekolah. Baik buruknya keadaan
sebuah sekolah tentunya sangat berhubungan dengan kualitas kepala sekolah selaku
pimpinan sekolah.
Kualitas kepemimpinan seorang kepala sekolah meliputi banyak hal yang
berupa kompetensi atau kemampuan. Kemampuan-kemampuan tersebut dalam
penelitian ini dinyatakan sebagai kemampuan menjalankan fungsi kepemimpinan
meliputi tanggungjawab terhadap visi dan misi sekolah, penyedian segala kebutuhan
kegiatan proses belajar mengajar, kemampuan memotivasi guru, kemampuan menjadi
sumber inspirasi, kemampuan menciptakan iklim kerja yang kondusif, kemampuan
dalam membimbing, mengarahkan, dan melakukan pengawasan, serta kemampuan
125
kepribadian positif meliputi kejujuran dan integritas, cerdas, kreatif dan inovatif,
berakhlak mulia, percaya diri, optimistis dan energik, serta kemampuan verbal yang baik.
Sederet kemampuan tersebut di atas juga sejalan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 yang merupakan acuan dalam
penentuan kelayakan seseorang untuk menjadi seorang kepala Sekolah Dasar.
Permendiknas No. 13 Tahun 2007 menyebutkan tentang kualifikasi dan kompetensi
yang harus dipenuhi seseorang untuk menjadi kepala sekolah. Adapun kualifikasi
seorang kepala Sekolah Dasar yaitu; 1) berstatus sebagai guru SD/MI; 2) Memiliki
sertifikat pendidik sebagai guru SD/MI; dan 3) Memiliki sertifikat kepala SD/MI
yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan Pemerintah. Selanjutnya disebutkan
pula lima kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah, yaitu kompetensi
kepribadian, kompetensi manejerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi
supervisi dan kompetensi sosial.
Berdasarkan paparan di atas, dapat dipahami bahwa menjadi seorang
pemimpin atau kepala sekolah pada suatu lembaga Sekolah Dasar bukanlah hal yang
mudah, dibutuhkan kualitas kepemimpinan sebagaimana telah dijelaskan.
Implikasinya adalah bahwa untuk mengangkat seseorang menjadi kepala sekolah
tidak dapat dilakukan begitu saja. Menentukan seseorang menjadi kepada sekolah
memerlukan pertimbangan yang objektif. Diperlukan sebuah seleksi dengan konsep
yang matang agar didapat orang-orang yang berkapabilitas untuk menjadi seorang
kepala sekolah. Hal ini tentunya sangat menolak kebenaran issue yang selama ini
melanda proses pengangkatan kepala sekolah yang sarat dengan unsur subjektifitas
126
Kualitas kepemimpian sendiri tidak lahir begitu saja dalam diri seorang
kepala sekolah. Hal ini sejalan dengan teori-teori kepemimpinan sebagaimana telah
diungkapkan pada bab II. Kualitas kepemimpinan pada diri seorang kepala sekolah
tidak cukup jika hanya berdasarkan bakat yang ia bawa sejak lahir, namun lebih
utama pada pengalaman-pengalaman berdasarkan proses yang ia jalani dan
membentuk dirinya untuk menjadi seorang pemimpin di sebuah lembaga sekolah.
Pernyataan ini mengimplikasikan bahwa untuk membentuk diri seorang kepala
sekolah menjadi pemimpin yang berkualitas bagi instansi sekolah yang dipimpinnya,
diperlukan kesiapan diri kepala sekolah itu sendiri, serta upaya-upaya nyata dari
pihak-pihak terkait. Kesiapan diri kepala sekolah yang dimaksud adalah kesiapan dan
kemauan diri kepala sekolah tersebut untuk belajar secara teoritis tentang
kepemimpinan dan belajar dari pengalaman orang lain maupun dalam proses
dinamika kepemimpinannya sendiri. Selanjutnya upaya-upaya nyata dari pihak-pihak
terkait yang dimaksud adalah upaya-upaya dari pihak terkait untuk memberikan
pengalaman kepada setiap kepala sekolah seperti meningkatkan tingkat pendidikan,
memberikan pelatihan, membangun kerjasama, serta bentuk lainnya yang bersifat
konstruktif.
Apabila upaya upaya sebagaimana dipaparkan di atas dapat terlaksana secara
beriringan dengan baik, maka kualitas kepemimpinan kepala-kepala Sekolah Dasar
di Kabupaten Batu Bara akan mengalami peningkatan. Hal ini tentunya akan
127
2. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kinerja Guru
Pada kesimpulan dinyatakan bahwa kinerja guru memiliki hubungan positif
yang signifikan dengan keefektifan sekolah. Hal ini memberi implikasi bahwa salah
satu upaya untuk meningkatkan keefektifan Sekolah-Sekolah Dasar yang ada di
kabupaten Batu Bara dapat dilakukan melalui upaya peningkatan kinerja
guru-gurunya. Hal ini dapat diterima dengan logis, mengingat peran penting guru sebagai
ujung tombak dalam proses pembelajaran yang merupakan kegiatan inti dari lembaga
sekolah. Baik buruknya penyelenggaraan proses pembelajaran tentunya sangat
berhubungan dengan kinerja guru.
Kinerja guru yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan tidak muncul
begitu saja dari diri seorang guru. Ada proses yang harus dilalui oleh para guru.
Seseorang yang hendak menjadi guru tentunya terlebih dahulu harus melewati proses
pendidikan keguruan sebagai bagian dari kualifikasi dan tahap awal penanaman
dasar-dasar kemampuan profesi guru. Selanjutnya harus pula ada seleksi dalam
proses penentuan kelayakan untuk menjadi seorang guru. Dua proses ini tentunya
akan dapat menghasilkan cikal-bakal guru-guru yang memiliki kinerja yang baik.
Proses pembentukan guru-guru yang berkinerja tinggi tentunya tidak hanya
melalui proses pendidikan awal dan seleksi itu saja. Guru-guru masih membutuhkan
proses lain untuk dapat menjaga dan senantiasa meningkatkan kinerjanya. Ditambah
lagi keadaan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup cepat,
guru-guru harus pula dapat menyesuaikan kemampuannya dengan hal tersebut. Hal-hal
tersebut tentunya tidak lepas dari faktor internal guru itu sendiri, berupa kesadaran
128
yang dapat dilakukan guru dalam hal ini seperti aktif mengikuti diskusi kelompok
kerja guru, mengikuti pelatihan yang relevan dengan profesinya, belajar dari
pengalaman orang lain, menggali pengetahuan dari berbagai sumber, dan lain
sebagainya.
Selanjutnya upaya meningkatkan kinerja guru ini juga tidak lepas dari faktor
eksternal para guru yang datang dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan
pendidikan seperti kepala sekolah dan pengawas sekolah, pengusaha, dan pihak
lainnya. Pihak-pihak ini harus pula dapat membantu dan memotivasi para guru untuk
dapat meningkatkan kinerjanya. Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh
pihak-pihak terkait tersebut seperti pemberian pelatihan terkait tugas-tugas guru,
pengaktifan lembaga atau kelompok kerja guru, atau juga peningkatan pengawasan
serta bimbingan terhadap tugas dan tanggungjawab guru, memberikan reward
kepada guru yang berkinerja tinggi, serta bentuk-bentuk upaya positif dan konstruktif
lainnya.
Apabila upaya-upaya yang bersifat internal dan eksternal ini dapat terlaksana
sebagaimana mestinya, tentu kualitas para guru yang berwujud kinerja ini akan
mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut tentunya akan dapat meningkatkan
keefektifan Sekolah-Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara.
3. Upaya meningkatkan Keefektifan Sekolah melalui peningkatan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Guru
Salah satu simpulan menyatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan
kinerja guru secara bersama-sama memiliki hubungan yang signifikan dengan
keefektifan sekolah. Hal ini memberi implikasi bahwa salah satu upaya untuk
129
dapat dilakukan melalui upaya meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah dan
kinerja guru secara bersamaan. Peningkatan pada dua variabel ini tentu akan dapat
meningkatkan keefektifan sekolah, mengingat sangat pentingnya peran
kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dalam pengelolaan sekolah.
Kepala sekolah dengan perannya sebagai pemimpin, memiliki peran yang
sangat strategis dalam pengelolaan sekolah, demikian pula halnya dengan guru. Guru
diketahui sebagai ujung tombak dalam pengelolaan pembelajaran serta salah satu
sumberdaya aktif dalam pengelolaan sekolah, maka guru juga memiliki peran yang
sangat strategis dalam pengelolaan sekolah. Berdasarkan posisi strategis kepala
sekolah dan guru dalam pengelolaan sekolah, maka dapat dipahami bahwa kepala
sekolah dan guru memiliki andil yang sangat besar dalam upaya pencapaian visi
sekolah. Maka dinyatakan bahwa baik buruknya sekolah sangat tergantung pada
kepala sekolah dan guru.
Mengacu pada paparan di atas, dapat dijelaskan bahwa kepala sekolah dengan
perannya sebagai pemimpin, dituntut untuk bisa menjalankan kepemimpinannya
dengan baik agar semua warga sekolah dapat terpimpin dalam menjalankan perannya
masing-masing dengan teratah pada satu tujuan yaitu pencapaian visi sekolah atau
pengefektifan sekolah. Selanjutnya guru juga dituntut untuk dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan tugas-tugasnya yang akan tampak pada tingkat kinerja guru agar
dapat memberikan sumbangan yang besarnya dalam pencapaian visi sekolah atau
keefektifan sekolah. Berdasarkan ini, maka dapat dipahami bahwa jika
kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru dapat secara bersama-sama
ditingkatkan, maka keefektifan Sekolah-Sekolah Dasar yang ada di Kabupaten Batu
130
Adapun bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kepemimpinan kepada sekolah dan kinerja guru dapat dilakukan melalui pemberian
pengalaman yang berhubungan dengan peran atau tugas mereka masing-masing.
Bentuk-bentuk pengalaman tersebut seperti pendidikan dan pelatihan, seminar,
workshop, kelompok kerja kepala sekolah atau guru, maupun bentuk-bentuk program
lainnya. Hal penting lainnya yang tidak dapat ditinggalkan adalah bentuk pemberian
motivasi melalui bimbingan dan diskusi serta pengawasan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dengan dunia pendidikan. Hal ini menjadi sangat penting karena
situasi yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam menjalankan kepemimpinannya,
maupun guru dengan kinerjanya tidaklah merupakan suatu konstanta, namun
merupakan sebuah dinamika dengan situasi yang selalu berubah-ubah. Perubahan ini
dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik berupa faktor internal maupun faktor
eksternal.
5.3.Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi sebagaimana telah dijelaskan pada
bagian terdahulu, maka dapat diberikan beberapa saran kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dengan dunia pendidikan khususnya pendidikan jenjang Sekolah
Dasar di Kabupaten Batu Bara. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kepala-kepala Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara hendaknya
senantiasa berusaha secara maksimal untuk meningkatkan kemampuan
kepemimpinannya pada aspek fungsi kepemimpinan dan karakteristiknya sebagai
kepala sekolah. Pada aspek fungsi kepemimpinan utamanya dalam hal ;
memahamkan visi dan misi kepada warga sekolah, memotivasi guru/staf agar
131
mengarahkan serta mengawasi kinerja guru. Adapun upaya yang dapat dilakukan
melalui proses belajar dari pengalaman dirinya dan orang lain, mengikuti
pelatihan, workshop, seminar, menggali pengetahuan dari refrensi ilmiah, diskusi
dengan teman sejawat, meminta bimbingan dari pengawas sekolah atau para pakar
lainnya. Selanjutnya pada aspek karakteristik atau sifat positif yang melekat pada
dirinya terutama dalam hal ; kejujuran dan integritas, kecerdasan, optimistis dan
energik, serta kemampuan verbal. Adapun upaya yang dapat dilakukan seperti
belajar dari pengalaman pribadi, pengalaman teman sejawat, pengawas sekolah
ataupun pengalaman orang lain yang dipandang telah sukses dalam hal ini.
2. Guru-guru Sekolah Dasar yang ada di kabupaten Batu Bara hendaknya terus
berusaha secara maksimal untuk meningkatkan kinerjanya terutama dalam hal ;
menyusun rencana pembelajaran, penyelenggaraan proses pembelajaran dan
penindaklanjutan hasil penilaian. Bentuk usaha yang dapat dilakukan guru-guru
untuk meningkatkan kinerjanya dapat dilakukan melalui proses belajar dari
pengalaman dirinya maupun pengalaman orang lain, mengikuti pelatihan,
workshop, seminar, menggali pengetahuan dari refrensi ilmiah yang relevan,
diskusi dengan teman sejawat dan pengawas sekolah, melakukan bimbingan
dengan para ahli, dan bentuk kegiatan lainnya.
3. Dinas pendidikan kabupaten Batu Bara, serta pihak-pihak lainnya yang
berkepentingan dengan pendidikan di kabupaten Batu Bara hendaknya dapat
menyediakan program-program pengembangan kepemimpinan kepala sekolah dan
kinerja guru yang lebih baik lagi. Selanjutnya juga terus melakukan pengawasan
yang baik terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Dua hal ini
132
tentunya akan berimplikasi pada peningkatan keefektifan sekolah, dan akhirnya
akan bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di kabupaten Batu Bara.
4. Peneliti lainnya perlu menindaklanjuti penelitian ini, baik pada variabel yang
sama maupun berbeda. Namun harus dengan metode dan alat pengumpulan data
yang lebih baik. Penelitian lain tentang keadaan pendidikan khususnya jenjang
Sekolah Dasar di kabupaten Batu Bara, tentunya akan menambah nilai
kebermanfaatan penelitian ini dan lainnya tersebut sebagai satu kesatuan dasar
pengembangan konseptual efektifitas sekolah khususnya bagi Sekolah Dasar di
133
DAFTAR RUJUKAN
Adair, Jhon. 2004. Handbook of Management and Leadership. London : Thorogood
Akdon. 2011. Strategic Management for Education Management. Badung : Alfabeta
Anwar, Qomari. 2002. Reorientasi Pendidikan dan Profesi Keguruan. Jakarta : Uhamka Pers
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakatra: Rajawali Press
Atmono, Dwi. 2008. Hubungan Kepedulian Guru Terhadap Inovasi, Budaya
Sekolah, dan Kompetensi Profesional dengan Kefektifan Sekolah. Jurnal.
Forum Pendidikan, 27 (2): 94-102.
Association for Supervision and Curriculum Development. 1984. Kepemimpinan
Pendidikan Bagi Perbaikan dan Peningkatan Pengajaran, Alih Bahasa ;
Rahmad Abror. Yogyakarta : Nur Cahaya
Azwar, Saifuddin. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bahri, Saiful. 2010. Optimalisasi Kinerja Kepala Sekolah. Jakarta : Gibon Media Group
Bernardin, H.J dan Russel, J.E.A. 1993. Human Resoursce Management, New York : Mc Grow Hill, Inc.
Cahyana. 2010. Pengaruh Iklim Organisasi Dan Etos Kerja Kepala Sekolah
Terhadap Efektivitas Sekolah (Studi Analisis Di SMP Negeri Se-Wilayah
V Kabupaten Garut). Tesis ; tidak diterbitkan. Bandung: UPI.
Colquitt, Jason A, Jeffrey A Lepine, dan Michael J Wesson. 2009.
Organizational Behaviour. New York : Mc Grow Hill Inc.
Danim, Sudarwan. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah ; Dari Unit Birokrasi ke
Lembaga Akademik. Jakarta: Bumi Aksara.
134
Department of Education and Early Childhood Development. Characteristics of
Effective Schools. Victoria.
http://www.education.vic.gov.au/studentlear-ning/teachingresources/english/improvstudlit.htm. (Diakses: 28/10/2012)
EFA (Education for All). 2005. EFA Global Monitoring Report 2005; The
Quality Imperative. France : UNESCO Publishing
Gibson dan Ivancevich dan Donnelly. 2011. Organisasi, Jilid 2 ; Terjemahan. Tanggerang : Binarupa Aksara Publisher
Hasibuan, M.S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
Helms, Marilyn M. 2006. Encyclopedia of Management 5th ed. Detroit: Thomson Gale.
Jones, James J dan Walters, Donald L. 2008. Human Resouce Management in
Education ; Terjemahan. Yogyakarta : Q-Media
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta : Balai Pustaka
Karmu. 2010. Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Organisasi Sekolah dalam Mengimplementasikan Sekolah Efektif : Studi Deskriptif
Pengaruh Kapasitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim
Organisasi Sekolah dalam Mengimplementasikan Sekolah Efektif pada
Sekolah Dasar di Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan. Tesis ; tidak
diterbitkan. Bandung : UPI.
Komariah, Aan dan Triatna, Cepi. 2005. Visionary Leadership ; Menuju Sekolah
Efektif. Jakarta : Bumi Aksara
Koswara, D Deni dan Halimah. 2008. Seluk Beluk Profesi Guru. Bandung : Pribumi Mekar
MacBeath, John dan Mortimore, Peter. 2005. Improving School Effectiveness;
Memperbaiki Efektivitas Sekolah; Terjemahan. Jakarta : Grasindo
Mahmud, Asep. 2010. Kontribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
135
Berbasis Sekolah (MBS) pada SMK Negeri di Kabupaten Tasikmalaya.
Tesis ; tidak diterbitkan. Bandung: UPI
Mangkunegara, AP. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Miner, Jhon B. 1990. Organizational Behavior ; Performance and Productivity. New York : Random House
Moerdiyanto. 2007. Manajemen Sekolah Indonesia Yang Efektif Melalui
Penerapan Total Quality Management.
http://-staff.uny.ac.id/sites/defaultfiles/penelitian/Drs.%20Moerdiyanto,%20M. Pd./-ARTIKEL%20MANA-JEMEN%20SEKOLAH%20EFEKTIF.pdf. Diakses : 28/10/2012.
Muhaimin, dkk. 2011. Manajemen Pendidikan ; Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Mulyasa, H. E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks
Mensukseskan MBS dan KBK. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Muttaqin, Zenal. 2010. Pengaruh Kompetensi Kepala Sekolah Dan Implementasi
Manajemen Sekolah Terhadap Kinerja Sekolah Pada SMP Negeri Di
Kabupaten Tasikmalaya. Tesis ; tidak diterbitkan. Bandung: UPI.
Poster, Cyril. 2005 Restructuring: The key to effective school management, London and New York: Routledge.
Reynold, David. 1992. School Effectiveness and School Improvement: An Update
Review of the British Literature; dalam David Hopkins and David
Reynold (Eds) School Effectiveness Research, Policy and Practice (hlm. 1-24). New York : Cassel.
Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2012. Management, 11th ed. New Jersey:
Prentice Hall.
Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. 2008. Buku 2; Prilaku Organisasi
136
Rohmat. 2010. Kepemimpinan Pendidikan ; Strategi Menuju Sekolah Efektif. Yogyakarta : Penerbit Cahaya Ilmu
Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara
Sagala, Syaiful. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah dan Masyarakat. Jakarta : PT. Nimas Multima
---. 2007. Desain Organisasi Pendidikan dalam Implementasi Kebijakan
Otonomi Daerah. Jakarta : Uhamka Press
---. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta
---. 2010. Management Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Samani, Muchlas dkk. 2009. Manajemen Sekolah ; Panduan Praktis Pengelolaan
Sekolah. Yogyakarta : Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta dan Adicita
Karya Nusa
Saondi, Ondi. 2009. Menjadi Sekolah Unggul. Jakarta: Al-Tarbiyah Press.
Sari, Warda. 2010. Pengaruh Perilaku Supervisi Kademis dan Kinerja Guru
Terhadap Efektivitas Sekolah. Tesis ; tidak diterbitkan. Bandung : UPI.
Saud, Udin Syaefudin. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta
Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Sitompul, Harun. 2006. Pendidikan Bermutu di Sekolah. Dalam Syafaruddin dan Mesiono (Ed.), Pendidikan Bermutu Unggul. Bandung : Ciptapustaka Media.
Soeryana, Atang. 2011. Manajemen Pengembangan Sekolah Efektif ; Studi
tentang Pengaruh Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Sekolah
dan Sekolah Efektif pada SMP di Kota Serang, Tesis ; tidak diterbitkan.
Bandung : UPI
137
Sudjana. 2005. Metode Penelitian Statistik. Bandung: Alfabeta.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan ; Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Suparlan. 2008. Membangun Sekolah Efektif. Yogyakarta : Hikayat
Suryadi. 2005. Studi Tentang Sekoloh Efeklif. Pendidikan & Kebudayaan, 11 (053): 157-176.
Syarifudin. 2011. Manajemen Pendidikan. Jakarta : Diadit Media
Syafaruddin dan Nurmawati. 2011. Pengelolaan Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.
Sujarweni, V. Wiratna dan Endarwanto, Poly. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Timpe, A.D. 1992. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Gramedia
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Nomor 20 Tahun 2003
Umam, Khaerul. 2010. Prilaku Organisasi. Bandung : Pustaka Setia
UNDP. 2011. http://hdr.undp.org/en/statistics/hdi/ Diakses : 21 November 2012.
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. 2008. Pengantar Statistika. Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara.
Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah ; Tinjauan Teoritik dan
Permasalahanya. Jakarta : Rajawali Press
Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers
Whitmore, Jhon. 1997. Coaching for Performance ; Mengarahkan untuk
Mendongkrak Kinerja ; Terjemahan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama