• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI SISTEM KOLOID.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI SISTEM KOLOID."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Retno Kartika Sari NIM 4113131058

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan TGT (Team Games Tournament) Dilengkapi Dengan Media PowerPoint Pada Materi Sistem Koloid”. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si sebagai dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, dan bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada dosen Pembimbing Akademik yaitu bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kepala sekolah SMA Negeri 11 Medan yaitu Bapak Drs. K. Lumbantoruan, M.Pd yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang bersangkutan dan kepada Bapak Wakil Kepala Sekolah, Guru Kimia Ibu Jamaliah, Para Pegawai dan siswa – siswi kelas XI IPA 3 dan XI PA 5 SMA Negeri 11 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

(4)

v

kebahagiaan anak-anaknya, dan tidak pernah lelah selalu memanjatkan do’a demi selesainya studi penulis. Dan kepada adik-adik tersayang, Diah Trusti Ambarini, dan Suci Indah Ramadhani, dan terima kasih kepada nenek tersayang, nenek Jumini yang terus memberikan semangat dan do’a kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada orang terkasih yaitu Dodo (Dimas Ridho) yang selalu setia membantu dan menemani penulis selama ini, sama-sama berjuang dalam pencapaian gelar ini dan menghibur penulis saat mengalami kejenuhan. Terima kasih kepada para sahabat tersayang, WWS yaitu Bebe (Sri Ayu), Septo (Septia), Pees (Ayu Puspita), Watik (Sheila), Gapur (Iga), Jujun (Yuyun) dan Mak Tuo (Nurul) dan teman–teman mahasiswa Pendidikan Kimia B 2011, yang telah memberikan semangat, motivasi, selalu berbagi pengalaman, canda tawa selama menjalani perkuliahan ini dan telah banyak membantu dan sama-sama berjuang dalam pengerjaan skripsi. Terima kasih juga kepada kakakku Elsya, teman-teman seperjuangan lainnya mamak (Sylvi), Bebeh (Yuni), Oki, mami Dini, Uni Tari, Akak Celli, Akak Ayu, Tuti serta kakak, teman dan adik kos, yang telah memberikan semangat dan dukungan dan sahabat lainnya, Cunge (Rika), Bapink (Aidha), Unta (Siti) yang setia menemani saat penulis dalam keadaan sakit di rumah sakit, dalam masa penulisan skripsi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2015 Penulis,

(5)

PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE JIGSAW DENGAN TGT (Team Games Tournament) DILENGKAPI DENGAN MEDIA POWERPOINT

PADA MATERI SISTEM KOLOID

Retno Kartika Sari (NIM 4113131058) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint pada materi sistem koloid. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Medan yang terdiri dari 7 kelas. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil dengan teknik purposif, satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu kelas sebagai kelas eksperimen II. Pada kelas eksperimen I diberi pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dilengkapi dengan media PowerPoint dan pada kelas eksperimen II diberikan pengajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint. Sebelum kedua kelas diberi perlakuan, pada kedua kelas tersebut diberi pretest untuk mengukur kemampuan awal siswa. Instrumen tes yang digunakan sebanyak 20 soal yang telah lulus uji validitas, tingkat kesukaran, daya beda, distraktor dan dinyatakan reliabel dengan rhitung = 0,901 di mana rtabel = 0,312. Setelah kedua kelas diberi perlakuan, kemudian dilakukan post-test untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil pretest, post-test dan gain pada kelas eksperimen I dan eksperimen II berdistribusi normal dan homogen. Sedangkan untuk uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dua pihak dengan taraf signifikan 0,05 dan

db = 66 diperoleh daerah kritis pada : t < - 1,998 dan t > 1,998 dengan thitung = -2,304 yang berarti harga thitung berada di daerah kritis, maka tolak Ho dan

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Rumusan Masalah 4

1.4 Batasan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 5

1.6 Manfaat Penelitian 5

1.7 Defenisi Operasional 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hakikat Belajar Kimia 7

2.2 Hasil Belajar 7

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif 8

2.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 10

2.3.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 12

2.4 Media 14

2.4.1 Power Point 16

2.5 Materi Sistem Koloid 17

2.6 Kerangka Konseptual 18

2.7 Hipotesis Penelitian 19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 20

3.2 Populasi dan Sampel 20

3.2.1 Populasi Penelitian 20

3.2.2 Sampel Penelitian 20

3.3 Variabel Penelitian 21

3.4 Instrumen Penelitian 21

3.4.1 Validitas Tes 22

3.4.2 Reliabilitas Tes 22

(7)

3.4.4 Daya Pembeda 24

3.4.5 Distraktor 25

3.5 Rancangan Penelitian 25

3.6 Teknik Pengumpulan Data 26

3.7 Teknik Analisis Data 30

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan Data Instrumen Penelitian 34

4.1.1 Validitas Tes 34

4.1.2 Tingkat Kesukatan Tes 34

4.1.3 Daya Beda Tes 35

4.1.4 Distraktor 35

4.1.5 Reliabilitas Tes 35

4.2 Hasil dan Pembahasan Data Hasil Penelitian 37

4.2.1 Hasil Belajar Siswa 37

4.2.2 Nilai Harian Siswa 39

4.2.3 Uji Normalitas Pretes dan Posttest 40

4.2.4 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest 41

4.2.5 Analisis Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 42

4.2.6 Pengujian Hipotesis 44

4.3 Pembahasan 45

4.4 Temuan Hasil Penelitian 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 51

5.2 Saran 51

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Kooperatif 9

Tabel 2.2 Perbedaan Jigsaw dengan TGT 14

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian 20

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 26

Tabel 4.1 Soal Tes yang digunakan untuk Penelitian 36 Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa 37

Tabel 4.3 Rata-rata Nilai Harian Siswa 39

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest 41 Tabel 4.4 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest 41

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Gain 42

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Gain 43

Tabel 4.7 Persen Peningkatan Hasil Belajar 43

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 29

Gambar 4.1 Grafik Hasil Belajar Siswa 38

Gambar 4.2 Grafik Nilai Harian Siswa 40

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 54

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 56

Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal Instrumen Tes 67

Lampiran 4a. Lampiran 4b.

Instrumen Penelitian Sebelum Validasi Instrumen Penelitian Setelah Validasi

69 75

Lampiran 5. Jawaban Instrumen Tes 79

Lampiran 6. Materi Sistem Koloid 81

Lampiran 7. Bahan Diskusi Kelompok Ahli Jigsaw 90

Lampiran 8. Lembar Soal Jigsaw 102

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa 105

Lampiran 10. Jawaban Lembar Soal Jigsaw dan LKS 111

Lampiran 11. Kartu Soal 114

Lampiran 12. Media Power Point 115

Lampiran 13a. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Kooperatif tipe Jigsaw

119

Lampiran 13b. Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Kooperatif tipe TGT

122

Lampiran 14. Validasi Instrumen Tes 125

Lampiran 15. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes 128

Lampiran 16. Daya Pembeda Instrumen Tes 131

Lampiran 17. Distraktor Instrumen Tes 134

Lampiran 18. Reliabilitas Instrumen Tes 137

Lampiran 19. Rekapitulasi Instrumen Tes 139

Lampiran 20. Nilai Harian Siswa 140

Lampiran 21. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 142 Lampiran 22. Varian dan Standar Deviasi Data Pretest - Posttest

Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

147

Lampiran 23. Varian dan Standar Deviasi Data Gain Kelas Eksperimen I dan Eksperimen II

151

Lampiran 24. Uji Normalitas Data 155

Lampiran 25. Uji Homogenitas Data 161

Lampiran 26. Pengujian Hipotesis 164

Lampiran 27. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 166 Lampiran 28. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 167 Lampiran 29. Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t) 168 Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 169

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi dalam kehidupan bermasyarakat (Hamalik, 2008). Jalur pendidikan pun dapat diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin, sehingga dapat mencetak generasi muda bangsa yang cerdas, terampil dan bermoral tinggi (Drost, 1999).

Salah satu mata pelajaran wajib di pendidikan formal tingkat SMA bidang IPA adalah Kimia. Ilmu Kimia pada hakekatnya merupakan pengetahuan yang berdasarkan pada fakta dan produk hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Ilmu Kimia tidaklah statis namun berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Namun sebagian siswa SMA masih menganggap pelajaran kimia sulit. Kesulitan siswa dalam mempelajari Ilmu Kimia dapat bersumber pada kesulitan dalam memahami istilah dalam teori, sulit memahami konsep, kesulitan dalam angka pada perhitungan (Ekawati, 2013).

Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 11 Medan, bahwasanya disekolah tersebut cenderung masih menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan siswa agar aktif dalam pembelajaran kimia. Pada hasil akhir banyak siswa yang nilainya tidak memenuhi nilai KKM 75, hanya sekitar 60-65% siswa yang memenuhi nilai KKM. Pembelajaran kimia biasanya sulit dipahami siswa jika sudah menyangkut teori dan konsep, salah satunya pada materi koloid pada siswa kelas XI.

Dalam mempelajari materi sistem koloid yang bersifat hafalan, maka hal tersebut ada kaitannya dengan kemampuan memori yang dimiliki oleh siswa.

(12)

2

Setiap siswa memiliki kemampuan memori yang berbeda-beda. Memori mencakup mencamkan, menyimpan dan mereproduksi kembali kesan-kesan. (Rosyana, 2014). Oleh karena itu penyajian materi koloid dengan melibatkan siswa aktif dalam bermain bersama dalam kelompoknya diharapkan mampu memberi pembelajaran yang lebih berkesan dan dapat memberi kontribusi pada peningkatan motivasi siswa untuk selalu belajar berprestasi (Fajri, 2012).

Menurut Siregar dalam (Tarigan, 2014), pada proses pembelajaran, siswa seharusnya dituntut untuk aktif dan juga menuntut kreatifitas guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Misalnya, seorang guru dapat memilih pendekatan dan model/metode yang tepat dengan materi yang akan disajikan, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ataupun dengan memvariasikan metode-metode yang ada sehingga kegiatan pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru dan berorientasi pada hasil belajar serta kebersamaan.

Melihat rendahnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran, peneliti menawarkan model pembelajaran kooperatif, yaitu jenis kerja kelompok yang termasuk dalam bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud (Suprijono, 2012). Diterapkannya pembelajaran kooperatif guna meningkatkan keikutsertaan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan akan melatih kekompakan siswa melalui kerjasama dalam sebuah kelompok. Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak jenis,

antara lain model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan TGT (Team Games

Tournament).

(13)

studi Kimia yang menyangkut teori dan konsep, yang selama ini kebanyakan guru mengajarkannya dengan model konvensional sehingga siswa tidak terlibat aktif didalamnya dan pelajaran terasa membosankan. Padahal sistem koloid banyak peranannya dalam kehidupan sehari hari, contohnya susu yang kita minum, sabun yang kita pakai untuk mandi bahkan proses pencucian darah pada pasien penderita gagal ginjal juga merupakan aplikasi dari sistem koloid. Untuk itu dipilih model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw karena model ini menuntut siswa untuk belajar, dengan adanya tanggung jawab tiap orang diberi pokok bahasan yang berbeda dalam kelompok untuk nantinya dalam kelompok tersebut mereka saling mengajarkan satu sama lain agar nilai tugas mereka bagus.

Sedangkan pada model pembelajaran Kooperatif tipe TGT, lebih menekankan pada proses pembelajaran dengan bentuk permainan kartu. Tiap siswa bertanggung jawab memberikan skor untuk kelompoknya dan mereka dibimbing untuk berdiskusi secara kelompok untuk mengerjakan LKS yang diberikan guru. Dengan begitu pembelajaran akan menjadi aktif dan tidak membosankan.

Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw dengan menggunakan media PowerPoint sebagai upaya

meningkatkan hasil belajar (Handayani, 2013) menunjukkan bahwa hasil belajar

dengan model kooperatif tipe Jigsaw dengan media PowerPoint meningkat

sebesar 50,29 lebih tinggi dibandingkan dengan metode konvensional yang

menggunakan media PowerPoint dengan peningkatan sebesar 42,28. Penelitian

lain mengenai metode pembelajaran TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint dan destinasi terhadap prestasi belajar (Ekawati, 2013) menunjukkan

bahwa kelas eksperimen (TGT dilengkapi media PowerPoint dan destinasi) lebih

(14)

4

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw memberikan hasil yang lebih rendah

(82,7 ± 4,66) dibandingkan hasil belajar siswa yang menerapkan model

pembelajaran koopratif tipe Team Games Tournamen (TGT) (86,12 ± 6,04).

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas penulis telah melakukan penelitian yang melibatkan kedua model. dan untuk lebih menunjang pembelajaran dan membedakannya dari penelitian terdahulu maka pembelajaran

yang dilakukan dilengkapi dengan media PowerPoint. Untuk itu peneliti

mengambil judul penelitian yaitu: “Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar

Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan TGT (Team Games Tournament) Dilengkapi Dengan Media PowerPoint Pada Materi Sistem Koloid”.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang peneliti paparkan diatas, diperoleh masalah-masalah sebagai berikut :

1. Apakah pembelajaran di SMA Negeri 11 Medan masih berpusat pada

guru?

2. Apakah hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 11 Medan masih rendah?

3. Apakah model dan media pembelajaran di SMA Negeri 11 Medan belum

bervariasi?

1.3.Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw yang dilengkapi dengan media PowerPoint dengan

(15)

1.4.Batasan Masalah

Untuk mennghindari permasalahan yang terlalu luas serta untuk mengarahkan pembahasan pada suatu masalah, maka peneliti membatasi masalah pada:

1. Dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 11 Medan T.A

2014/2015.

2. Dilakukan untuk melihat perbandingan peningkatan hasil belajar kimia

siswa SMA yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw dengan tipe TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint.

3. Materi yang diajarkan adalah sistem koloid.

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw yang dilengkapi dengan media PowerPoint dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint

pada materi sistem koloid.

1.6.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain :

1. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam

memilih model pembelajaran, dan media guna memecahkan beberapa masalah yang dihadapi dalam upaya mengaktifkan siswa.

2. Bagi siswa, meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa tentang

materi ajar yang diberikan guru.

3. Bagi guru bidang studi lain, sebagai bahan rujukan yang dapat diterapkan

pada bidang studi yang lain.

4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam

meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

5. Bagi sekolah, sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan sistem

(16)

6

1.7.Definisi Oprasional

 Jigsaw adalah salah satu tipe dari model pembelajaran Kooperatif yang

diawali dengan pengenalan topik koloid yang akan dibahas oleh guru

melalui media PowerPoint. Selanjutnya guru membagi-bagi kelas

menjadi kelompok kelompok kecil (kelompok asal). Setelah kelompok asal terbentuk, guru membagikan materi koloid yang telah dibagi sub-sub babnya kepada tiap-tiap kelompok. Setiap orang dalam setiap kelompok bertanggung jawab mempelajari materi tersebut. Selanjutnya membentuk kelompok ahli. Kelompok ahli berdiskusi dan setelah itu kembali ke kelompok asal dan mengajarkannya pada kelompok asal. Setelah itu guru memberi soal pada lembar LKS, siswa SMA Negeri 11 Medan kelas XI T.A. 2014/2015 menjawab soal pada lembar LKS secara individual dan guru memberikan penilaian.

 TGT adalah singkatan dari Team Games Tournament yang merupakan

salah satu tipe model pembelajaran Kooperatif berbentuk permainan diawali dengan pengenalan topik koloid yang akan dibahas oleh guru

melalui media PowerPoint. Selanjutnya guru menyiapkan kartu soal

(17)

51 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang dilengkapi dengan media PowerPoint dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang dilengkapi dengan media PowerPoint pada materi sistem koloid sebesar 6,06%. Siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT memperoleh peningkatan hasil belajar kimia yang lebih tinggi yaitu sebesar 80,29 % dibandingkan siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang hanya sebesar 74,23 %.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru dan calon guru, diharapkan dapat menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia siswa. 2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut

(18)

52

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta

Diana, N.R., J. S. Sukardjo, dan Kus S.M., (2013), Pengaruh Metode Jigsaw Disertai Media LKS dan Power Point pada Pembelajaran Kimia Ditinjau Dari Kreativitas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 1 Ponorogo T.A. 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.2 No.3 Hal: 50

Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Bhineka Cipta, Jakarta.

Drost, J. S., (1999), Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Ekawati, E., Sugiharto, dan Endang S., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran TGT (Team Games Tournament) yang Dilengkapi dengan Media Power Point dan Destinasi Terhadap Prestasi Belajar, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Hal: 81

Fajri, L., Kus S.M., dan Agung Nugroho C. S., (2012), Upaya Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Kimia Materi Koloid Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Dilengkapi dengan Teka-Teki Silang Bagi Siswa Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Boyolali Pada Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol.1 No. 1 Hal: 91

Hamalik, O., (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Handayani, D., (2013), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dengan Menggunakan Media Power Point Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA, Unimed, Medan.

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.

Munir., (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Alfabeta, Bandung

Pertiwi, S., (2011), Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Dan Jigsaw Pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa SMP Di Kabupaten Blora, Tesis, Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(19)

Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 3 Hal:123

Rizki, (2015), Penggunaan Media Microsoft Office Power Point yang Baik dalam Pembelajaran Matematika, http://www.slideshare.net/rizkiikikii/manfaat-media-geogebra-dalam-pembelajaran-pertidaksamaan-liniar-dua-variabel

Rosyana, W., Sri M., dan Sulistyo S., (2014), Pembelajaran Model TGT (Team Games Tournament) Menggunakan Media Permainan Monopoli dan Permainan Ular Tangga Pada Materi Pokok Sistem Koloid Ditinjau Dari Kemampuan Memori Kelas XI SMA Negeri 1 Sragen Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.2 Hal: 75

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran, Rajawali Pers, Jakarta.

S., Syukry, (1999), Kimia Dasar 2, Penerbit ITB, Bandung.

Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana, Jakarta.

Sanjaya, W., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana, Jakarta.

Setyaji, H., (2014), Kedudukan Kimia, Hakikat Ilmu Kimia dan Peranan Kimia dalam Kehidupan Sehari-Hari. http://haroendzt.heck.in/kedudukan-kimia-hakikat-ilmu -kimia-dan-p.xhtml

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.

Sudarmo, U., (2013), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta.

Sugiharti, G., (2013), Evaluasi Hasil Belajar, UNIMED Press, Medan.

Sungkar, R., (2015), Perbedaan Koloid, Larutan dan Suspensi, http://www.academia.edu/7303958/Perbedaan_Koloid_Larutan_dan_Susp ensi.html

Suprijono, A., (2012), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Tanjung, F., (2013), Strategi Belajar Mengajar, UNIMED PRESS, Medan

Tarigan, Y., (2014), Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan TGT pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Skripsi, Program Studi Pendidikan Kimia, FMIPA UNIMED, Medan.

Gambar

Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2
Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) Tabel Nilai-Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena angka kesakitan jiwa semakin tahun semakin meningkat seperti kelainan pada anak yang makan makanan yang tidak lazim seperti makan pasir, makan paku dll, serta

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.. Diperiksa oleh :

Layanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna,

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan sampel tujuan atau purposive sample, yaitu dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas

Dalam tahap pengum- pulan data sample penelitian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan metode pembe- lajaran kooperatif make a match ,

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan dan menjelaskan secara empiris bahwa ada pengaruh lingkungan kerja, personal attitude dan sistem administrasi terhadap

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran

Menurut Hayati at al (2012) proses ekstraksi dengan suhu tinggi diketahui dapat mendegradasi komponen-kmponen yang sensitif terhadap panas, oleh karena itu perlu