PERANAN SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA DALAM
LINTAS SEJARAH PEMERINTAHAN REPUBLIK
INDONESIA (1945-1961)
Oleh:
RIANA SARA SILABAN NIM. 3113121061
Program Studi Pendidikan Sejarah
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Riana Sara Silaban. NIM. 3113121061. Peranan Syafruddin Prawiranegara dalam Lintas Sejarah Pemerintahan Republik Indonesia (1945-1961). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan 2015.
Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan Syafruddin Prawiranegara. 2. Untuk mengetahui peran Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia. 3. Untuk mengetahui akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian library research atau disebut juga studi kepustakaan. Metode ini dipilih karena mengacu pada kehidupan seorang tokoh, yang menjadikan buku-buku dan artikel sebagai bahan di dalam penulisan penelitian ini. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1. Syafruddin Prawiranegara merupakan tokoh yang lahir dari keluarga yang memiliki status sosial yang baik. Ayahnya merupakan anak dari Patih Haji yang merupakan seorang Patih di Kabupaten Serang dan Ibunya merupakan putri dari seorang Camat di Cening. Syafruddin Prawiranegara lahir di daerah Anyar Kidul, Kabupaten Serang, Keresidenan Banten pada tanggal 28 Februari 1911, beliau memulai pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School) lalu melanjutkan pendidikannya ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) ke AMS (Algemeene Middelbare School) dan untuk memperoleh gelar Meester in de Rechten dia melanjutkan RHS (Rechts Hoge School). 2.Syafruddin Prawiranegara juga banyak terlibat dalam pemerintahan banyak peranan yang beliau sudah lakukan terhadap bangsa ini, awal keterlibatan Syafruddin adalah pada awal kemerdekaan Indonesia menjadi anggota BP KNI-P saat ini setara dengan anggota legislatif, selanjutnya beliau juga memegang peran menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Syahrir yang ke-III pada saat menjadi Menteri Keuangan untuk pertama kali Syafruddin mengeluarkan Uang Republik Indonesia, untuk menggantikan uang Jepang di Indonesia. Selanjutnya pada masa Kabinet Hatta Syafruddin terpilih menjadi Menteri Kemakmuran saat mejadi Menteri Kemakmuran terjadi Agresi Militer Belanda yang ke-II menyebabkan para petinggi-petinggi bangsa Indonesia di tangkap dan membuat Syafruddin Prawiranegara menjadi Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Selanjutnya Syafruddin juga terpilih menjadi Menteri Keuangan untuk kedua kalinya beliau juga melakukan tindakan Gunting Syarifuddin, beliau juga menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi Gubernur De Javasche Bank. 3.Namun dalam akhir karir perjuangannya Syafruddin terlibat dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) hal itu menyebabkan beliau dianggap sebagai pemberontak pemerintah dan hal ini juga membuat Syafruddin sempat menjadi tahanan pemerintah.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan
karunianya serta segala berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Sejarah di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung penulis baik moril, waktu maupun materil sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih
setulusnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si, selaku Rektor di Universitas Negeri
Medan (UNIMED) .
2. Bapak Dr. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Flores Tanjung, MA, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan dosen
penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari awal hingga
selesainya penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah yang
selalu membantu.
5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, rencana penelitian serta
pengertian sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) dan
selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari
awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.
7. Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah
memberikan masukan dan saran mulai rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Ika Purnama Sari, M.Si, selaku dosen yang menjadi pencatat dalam sidang penulis
dan kepada Ibu Lister Eva Simangunsong, MA selaku saksi dalam sidang penulis
9. Bapak dan Ibu Staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Sejarah, yang telah memberikan
bekal ilmu yang tak ternilai selama belajar di Jurusan Pendidikan Sejarah.
10.Bapak Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Medan yang sudah memberikan izin
untuk menjadikan Perpustakaan Universitas Negeri Medan sebagai lokasi penelitian.
11.Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua : Ayahku
tersayang Parel Silaban dan Ibuku tersayang Rusmawati Sihombing. Terimakasih
untuk Ibuku yang selama ini memberikan dukungan dengan tulus, membimbing dan
memenuhi semua kebutuhan selama menempuh perkuliahan serta selalu mendoakan,
memberi semangat bahkan membantu saya menyelesaikan penyusunan hasil
penelitian. Kepada Kakak dan Adikku yang memberi semangat dan selalu mendukung
dalam doa : Rahel Berlian Silaban, S.Pd dan Edward Tua Panaungan Silaban, dan
tidak dapat terlupakan penulis mengucap terimakasih kepada Abangku Amudi
Muliadi Simamora, ST dan Kakak Dewi Nurcahaya Simamora, Amd, dan tidak lupa
kepada seluruh keluarga besar yang turut serta dalam memberikan dukungan,
pengertian dan pengarahan selama penulis menjalani proses studi.
12.Sahabat-sahabat penulis yang selama ini ikut serta memberi perhatian, waktu dan
tempat berbagi semua yang penulis rasakan. Penulis bersyukur bahwa Tuhan dengan
baiknya memperkenalkanku terhadap sahabat-sahabat yang luar biasa: Era Christin
Anastasya Pasaribu, Ari Lasniaty Sitompul, Meiska Indri Sitinjak, Esra Valentin
Panjaitan, Diana Uli Nainggolan, Kristin Natalia Tobing, Vycrus Tampubolon, Ivan
Sinaga, Ridho Vandi Ambarita, Rahmad Sihombing, Roni Nababan, Anju Sagli
Sagala, Suryani Sinaga dan Liana Christina Hutagalung.
13.Teman-teman terbaikku Reguler A 2011 yang selalu memberikan kesan dan pesan
luar biasa. Tuhan sangat baik karena sudah menempatkanku diantara kalian, cada
tawa, tangis, perdebatan, perselisihan, kerjasama dan pengalaman, yang sudah kita
jalani bersama akan menjadi hal yang selalu kurindukan. Teristimewa kepada Beni
Hutajulu, Suryati Hutagaol, Kiki Amelia Tambunan, Ruth Apriansih, Siti Nursanada, Debora Marselia Saragih, Ridwan Hakim, Melda Sitorus, Khairi Wardoyo, Kesuma
Azrun, Sugrahadi Ahmad, Cut Rizka Al-Usrah, Janter Sihombing, Samuel
Simanungkalit, Dedi Manalu, Ian Rendi Ginting, Indra Gita Saragih, Iki Fadila, Nuri
Yunita Hasan Nasution, Dwi Oktaviani, Putra Wardana Purba dan Seluruh Reguler A
2011. Kepada semua mahasiswa Pendidikan Sejarah teman-teman seperjuangan
Reguler B dan Ekstensi 2011, Abang dan Kakak stambuk khususnya 2009 dam 2010,
14.Teman-teman seperjuangan PPL SMP Negeri I Selesai, Kecamatan Selesai yang
selalu memberi semangat, Yeni Sagala, Yuni Hariani Sipayung, Boyni Andhika, dan
Vini Yovina Sinaga, Silvyanti, Dhara Gustika AZ, Rika Setiawati, Bagus Prayogi,
Julyani Syafitri, Sri Mahyuni Hasibuan, Risa Hayu, Intan Kurnia, Risa Olivia, Fitri
Muliyati, dan Khairil Muarif Hasibuan serta abang kami tersayang B’Hendri dan B’Rudi, kebersamaan kita selama tiga bulan tinggal dalam satu atap yang sama tidak akan terlupakan.
15.Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah
membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan
ini.
Penulis sangat menyadari masih sangat banyak kekurangan dari segi isi maupun dari
tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis juga berharap
skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya Pendidikan Jurusan Sejarah.
Medan, Maret 2015
Penulis
i
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Rumusan Masalah ... 6
2.1.2 Konsep Syafruddin Prawiranegara dalam Sejarah Indonesia ... 14
2.1.3 Konsep Pemerintahan Republik Indonesia ... 15
2.3 Kerangka Berpikir... ... 17
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 18
3.2 Sumber Data ... 18
3.3 Teknik Pengumpulan Data... 19
3.4 Teknik Analisis Data ... 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Kehidupan Syafruddin Prawiranegara ... 22
4.1.1 Kehidupan Masa Kecil Syafruddin Prawiranegara ... 22
4.1.2 Masa Syafruddin Bersekolah ... 27
ii
4.2 Peranan Syafruddin Prawiranegara di Pemerintahan Republik Indonesia ... 36
4.2.1 Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNI-P) ... 37
4.2.2 Menteri Keuangan Republik Indonesia (1946-1947) ... 50
4.2.3 Menteri Kemakmuran Republik Indonesia (1948-1949) ... 60
4.2.4 Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (1948-1949)... 65
4.2.5 Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-II (1949-1950 ... 73
4.2.6 Presiden De Javasche Bank (1951)... 76
4.3 Akhir Karir Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia ... 78
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 84
5.2 Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 86
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah
akumulasi sebuah perjuangan yang panjang, berliku, dan penuh korban harta
benda serta jiwa. Revolusi Rakyat Indonesia yang meletus dengan
diproklamasikan kemerdekaan segera sesudah perang dunia II berakhir pada
pertengahan bulan Agustus 1945, yang diikuti oleh perjuangan yang maha hebat,
pertempuran mati-matian menentang kembalinya kekuasaan Belanda dinegeri ini,
tidak akan dapat dipahami, apabila orang tidak mengenal perjuangan rakyat
Indonesia sebelum itu.
Perjuangan pada hakikatnya timbul sejak lama di Indonesia, selaku reaksi
yang timbul dari masyarakat akibat penjajahan kolonial Belanda. Mula-mula
secara insidentil dikarenakan kekuasaan asing secara terang dan dipaksakan
kepada rakyat kita atau disaat penindasan kolonial itu sudah tidak tertahan lagi,
lambat laun meningkat kearah perjuangan dalam organisasi-organisasi yang lebih
teratur. Sampai keorganisasi masa abad ke-20 ini, dengan tujuan yang lebih
teratur, dan dengan tegas pula menuju ke Indonesia Merdeka, lepas dari
penjajahan Belanda.
Besarnya keinginan para pendiri bangsa serta rakyat yang menginginkan
Indonesia menjadi Negara yang berdaulat. Kesemuanya itu adalah mata rantai
perjuangan yang panjang untuk memperoleh kebebasan dengan inti pengakuan
hak dan martabat sebagai manusia yang merdeka.
Dalam memperjuangkan kemerdekaannya rakyat melakukan gerakan.
Dalam gerakan ini, rakyat Indonesia secara bersama-sama melawan tentara
Belanda yang banyak melibatkan masyarakat dari berbagai lapisan. Pada gerakan
revolusi ini terlihat semangat yang berkobar dari masyarakat yang menginginkan
kemerdekaan penuh terhadap negaranya.
Revolusi rakyat Indonesia meletus dengan diproklamirkannya
kemerdekaan Indonesia setelah sesudah terjadinya perang dunia II dan berakhir
pada pertengahan bulan Agustus 1945 yang di ikuti perjuangan yang hebat oleh
para rakyat dan tokoh-tokoh yang hebat. Setelah kemerdekaan Indonesia
diproklamasikan, maka perlengkapan sebuah Negara pun harus dibentuk. Sebuah
Negara yang merdeka haruslah memiliki susunan pemerintahan yang nantinya
akan memerintah rakyat Indonesia.
Munculnya Indonesia sebagai sebuah Negara tak lepas dari perjuangan
tokoh-tokoh yang mengupayakan terbentuknya identitas sebagai bangsa.
Tampilan tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi dan yang pernah duduk dalam
pemerintahan adalah suatu tema yang menarik untuk dibahas. Karena adanya
sebuah sejarah tidak lepas dari keterlibatan tokoh yang mengalami atau menjalani
jalannya sebuah peristiwa sejarah tersebut.
Dalam hal ini penyusunan riwayat hidup seorang tokoh akan menjadi
tokoh yang dibicarakan adalah tokoh yang memliki kontribusi dan kegiatan
perjuangan dalam perjalanan sebuah bangsa.
Syafruddin Prawiranegara merupakan salah satu tokoh yang banyak andil
dalam dunia pemerintahan Indonesia. Beliau adalah pejuang pada masa
kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai aparatur
negara seperti Menteri Keuangan, Menteri Kemakmuran, Gubernur Bank
Indonesia, dan juga menjadi Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia,
dan ketika pada awal tahun 1958 sampai akhir tahun 1961 Syafruddin
Prawiranegara memimpin Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
di belantara Sumatera, sebagai reaksi terhadap pemerintahan pusat.
Ketika pemerintahan Republik Indonesia jatuh ketangan Belanda saat
Agresi Militer Belanda II yakni pada tanggal 19 Desember 1948. Syafruddin
Prawiranegara juga pernah dikatakan sebagai orang kepercayaan Soekarno-Hatta
sehingga ia dipercaya membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia saat
Soekarno, Hatta dan Syahrir sudah menyerah dan ditahan. Sesaat sebelum
pemimpin Indonesia pada masa itu ditangkap oleh Belanda mereka sempat
mengadakan rapat dan memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara
untuk membentuk sebuah pemerintahan sementara. Mohammad Hatta adalah
salah satu tokoh yang mempercayakan Syafruddin Prawiranegara untuk menjadi
pemimpin Negara Indonesia pada saat Soekarno, Hatta dan Syahrir ditangkap.
Syafruddin Prawiranegara dianggap cocok untuk memimpin Pemerintah
Pemerintahan Darurat usianya Syafruddin baru berkisar 37 tahun, usia tersebut
tergolong usia yang relatif masih sangat muda jika dihubungkan dengan jabatan
yang harus di embannya.
Pada awal tahun 1945 terlibatnya Syafruddin Prawiranegara menjadi
anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) menunjukkan bahwa,
Syafruddin merupakan salah satu tokoh Indonesia yang turut mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Dari awal karir Syafruddin yang terlibat dalam dunia
pemerintahan Indonesia yakni pada tahun 1945 hingga pada tahun 1961 banyak
peristiwa yang sudah dilaluinya.
Pembatasan penulisan di mulai dari tahun 1945 karena melihat awal
terlibatnya Syafruddin dalam dunia pemerintahan Republik Indonesia. Sementara
selama 1945-1961 sudah banyak kontribusi yang beliau berikan kepada bangsa
Indonesia. Namun pada akhir karirnya yakni pada tahun 1961 Syafruddin
Prawiranegara terlibat dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia
yang menyebabkan Syafruddin dianggap sebagai pemberontak. Keterlibatan
Syafruddin dalam PRRI juga menyebabkan beliau lama dijadikan sebagai
pahlawan nasional yakni pada tahun 2011 oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Berbeda hal dengan tokoh-tokoh pemerintahan lainnya yakni seperti
Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, serta pejuang-pejuang kemerdekaan
Indonesia lainnya yang lebih dahulu menjadi pahlawan Nasional jauh sebelum
Kajian terhadap tokoh-tokoh yang berperan dalam Pemerintahan Republik
Indonesia perlu untuk dijalankan, karena banyak kisah sejarah yang dapat ditulis
karena adanya biografi sebagai sumber sejarah. Jadi hasil dari tulisan-tulisan
kajian para tokoh dapat dijadikan sebagai sumber informasi sejarah atau zaman
pada saat para tokoh yang ditulis itu memegang peranan yang sangat penting.
Dengan menulis mengenai para tokoh memperlihatkan bahwa di Indonesia banyak
tokoh yang patut diteladani dan dipahami pemikirannya agar generasi penerus
bangsa Indonesia dapat memahami tokoh-tokoh yang berperan dalam proses
pembentukan bangsa Indonesia.
Peranan Syafruddin dalam proses terbentuknya Republik ini perlu ditinjau
secara historis, banyaknya jabatan yang dipikulnya dalam pemerintahan Indonesia
membuat Syafruddin Prawiranegara merupakan salah satu tokoh yang berperan
aktif didalam sistem Pemerintahan Republik Indonesia, maka perlu ditelaah secara
historis agar dapat dilihat tindakan-tindakan yang dilakukannya dalam
Pemerintahan Republik Indonesia. Menemukan dan menganalisis peran
perjuangan Syafruddin dapat menunjukkan bahwa Syafruddin merupakan putra
bangsa yang telah berbuat banyak terhadap bangsanya.
Melihat banyaknya peran perjuangan yang telah dilakukan Syafruddin
Prawiranegara dalam pemerintahan Indonesia terhadap bangsa ini membuat
penulis tertarik untuk mengkaji riwayat hidup, perjuangan, setra kontribusi yang
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti
tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Peranan Syafruddin Prawiranegara dalam Lintas Sejarah Pemerintahan Republik Indonesia (1945-1961)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil suatu
identifikasi masalah sebagai berikut :
1. Latar belakang kehidupan Syafruddin Prawiranegara
2. Peranan Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik
Indonesia.
3. Akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam bidang Pemerintahan
Republik Indonesia.
1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil suatu
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang kehidupan Syafruddin Prawiranegara?
2. Bagaimana peran Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan
Republik Indonesia?
3. Bagaimana akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan Syafruddin
Prawiranegara.
2. Untuk mengetahui peran Syafruddin Prawiranegara dalam
Pemerintahan Republik Indonesia.
3. Untuk mengetahui akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam
Pemerintahan Republik Indonesia.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan dari tokoh
pemerintahan Syafruddin Prawiranegara.
2. Memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dan pembaca
mengenai kontribusi Syafruddin Prawiranegara dalam
Pemerintahan Republik Indonesia.
3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam
menuangkan buah pikiran dalam bentuk skripsi.
4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bekeinginan
meneliti lebih lanjut mengenai Syafruddin Prawiranegara ditempat
dan waktu yang berbeda.
5. Menambah pembendaharaan karya ilmiah bagi lembaga
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat diambil kesimpulan antara
lain, Syafruddin adalah anak dari keturunan Priyayi yang taat beragama, lahir dari
keluarga tersebut tidak membuat keluarga Syafruddin memihak pada pihak
kolonial, tidak seperti kaum Priyayi pada umumnya. Banyak peran yang sudah
beliau perbuat untuk bangsanya duduk dalam kedudukan pemerintahan yang
berstatus tinggi membuat beliau mampu memberikan terobosan baru terhadap
bangsa, seperti membuat Oeang Republik Indonesia, Gunting Syafruddin dan
banyak terobosan lainnya.
Syafruddin yang mendapat julukan "penyelamat Republik" lalu memimpin
PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Dengan mengambil lokasi di
suatu tempat di daerah Sumatera Barat, untuk sementara ia menggantikan peran
Soekarno-Hatta menjalankan roda pemerintahan RI. Untuk memudahkan tugasnya
sebagai Ketua PDRI, Syafruddin Prawiranegara membentuk kabinet yang terdiri
dari beberapa orang Menteri. Meskipun jabatan yang disandangnya ketika itu
"ketua", namun kedudukannya sama dengan Presiden. Namun karena beliau
terlibat dalam suatu pergerakan yang dianggap pemberontakan pada masa itu,
menyebabkan beliau tidak terlalu di kenal oleh masyarakat luas. Bahkan beliau
baru dinobatkan menjadi pahlawan pada tahun 2011, waktu terlalu lama jika
5.2 Saran
1. Bagi generasi muda seharusnya lebih menghargai perjuangan-perjuangan
para tokoh kebangsaan dan pembaca harus lebih kritis dalam membaca
sumber-sumber sejarah yang telah disediakan.
2. Pemikiran Syafruddin Prawiranegara harusnya menjadi pedoman bagi para
penerus bangsa, pemikirannya yang Sosialis dan Agamais membuat beliau
menjadi tokoh yang patut untuk dicontoh, dalam menjalankan jabatan
yang dianutnya beliau melakukan sesuai dengan ideologi yang dianutnya
3. Pemerintah pusat hendaklah lebih memperhatikan para tokoh
pejuang-pejuang yang ada dan menghargai perjuangan para tokoh-tokoh tersebut.
Jangan hanya karena para tokoh tersebut terlibat pemberontakan (dimata
pemerintah) pemerintah menganggap mereka sebagai kesalahan, dan
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Asvi Warman. 2007. Seabad Kontroversi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.
Agung, Ide Anak Agung Gde. 1985. Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat: Yogyakarta: Gajah Mada Press.
Basral, Akmal Nasery. 2011. Presiden Prawiranegara:Kisah 207 Hari Syarifuddin Prawiranegara Memimpin Indonesia. Jakarta : Mizan Pustaka.
Djaja, Tamar. 1981. Soekarno-Hatta Persamaan dan Perbedaannya. Jakarta : PT. Sastra Hudaya.
Effendi, Saiddan B. Doloksaribu. Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1945-1950.
Fakultas Ilmu Sosial.2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa. Medan. Universitas Negeri Medan.
Huda, Ni’matul. 2011. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta : PT.
Rajagarafindo Persada.
Huda, Ni’matul. 2013. Ilmu Negara. Jakarta : PT. Rajagarafindo Persada.
Husein, Ahmad dkk. 1978. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Minangkabau/Riau 1945-1950: Jilid II. Jakarta: BPSIM
Kahin, Audrey. 2005. Dari Pemberontakan ke Integrasi, Sumatera Barat dan Politik Indonesia 1926-1988. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Sugonu, Dendy dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung : Mizan Media Utama.
Moedjanto, G. 1988. Indonesia Abad ke 20 1 Dari Kebangkitan Nasional sampai dengan Linggarjati. Yogyakarta : Kansius.
Nasution. 1977. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia jild 2 Diplomasi atau Bertempur. Bandung : Percetakan Angkasa.
Nasution. 1993. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia jilid 9 : Agresi Militer Belanda Ke II. Bandung : Percetakan Angkasa.
Rasyid, Muhammad. 1982. Disekitar PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia). Jakarta : Bulan Bintang.
Reid, Anthony J.S. 1996. Revolusi Nasional Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Ricfleks, M.C 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta.
Rosidi, Ajip. 1986. Syafruddin Prawiranegara Lebih Takut Kepada Allah SWT. Jakarta : Inti Idayu Press.
Salim, Islam. 1945. Terobosan PDRI dan Peranan TNI dalam Perjuangan politik dan Militer Kemerdekaan Republik Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.
Soekanto, Soerjono. 1999. Kamus Sosiologi. Jakarta : PT. Ikhtiar Baru Van Hoeve.
Soetantom, Himawan. 2006. Madiun dari Republik ke Republik. Jakarta : Kota Hasta Pustaka.
Tengker, Benny. 2009. Inga-Inga Permesta ke Perjuangan. Jakarta: Asmi Publshing.
Tobing, K.M.L. 1986. Perjuangan Politik Bangsa Indonesia RENVILLE. Jakarta : Gunung Agung.
Yunarti, Rini. 2003. BPUPKI, PPKI, Prokalmasi Kemerdekaan RI. Jakarta : Buku Kompas.
Zed, Mestika. 1997. Pemerintah Darurat Republik Indonesia (Sebuah Mata Rantai Sejarah yang Terlupakan). Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
Artikel PRESIDEN SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA Oleh: Prof. Dr. Jimly