• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA DALAM LINTAS SEJARAH PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA (1945-1961.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA DALAM LINTAS SEJARAH PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA (1945-1961."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA DALAM

LINTAS SEJARAH PEMERINTAHAN REPUBLIK

INDONESIA (1945-1961)

Oleh:

RIANA SARA SILABAN NIM. 3113121061

Program Studi Pendidikan Sejarah

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Riana Sara Silaban. NIM. 3113121061. Peranan Syafruddin Prawiranegara dalam Lintas Sejarah Pemerintahan Republik Indonesia (1945-1961). Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan Syafruddin Prawiranegara. 2. Untuk mengetahui peran Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia. 3. Untuk mengetahui akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian library research atau disebut juga studi kepustakaan. Metode ini dipilih karena mengacu pada kehidupan seorang tokoh, yang menjadikan buku-buku dan artikel sebagai bahan di dalam penulisan penelitian ini. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu 1. Syafruddin Prawiranegara merupakan tokoh yang lahir dari keluarga yang memiliki status sosial yang baik. Ayahnya merupakan anak dari Patih Haji yang merupakan seorang Patih di Kabupaten Serang dan Ibunya merupakan putri dari seorang Camat di Cening. Syafruddin Prawiranegara lahir di daerah Anyar Kidul, Kabupaten Serang, Keresidenan Banten pada tanggal 28 Februari 1911, beliau memulai pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School) lalu melanjutkan pendidikannya ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) ke AMS (Algemeene Middelbare School) dan untuk memperoleh gelar Meester in de Rechten dia melanjutkan RHS (Rechts Hoge School). 2.Syafruddin Prawiranegara juga banyak terlibat dalam pemerintahan banyak peranan yang beliau sudah lakukan terhadap bangsa ini, awal keterlibatan Syafruddin adalah pada awal kemerdekaan Indonesia menjadi anggota BP KNI-P saat ini setara dengan anggota legislatif, selanjutnya beliau juga memegang peran menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Syahrir yang ke-III pada saat menjadi Menteri Keuangan untuk pertama kali Syafruddin mengeluarkan Uang Republik Indonesia, untuk menggantikan uang Jepang di Indonesia. Selanjutnya pada masa Kabinet Hatta Syafruddin terpilih menjadi Menteri Kemakmuran saat mejadi Menteri Kemakmuran terjadi Agresi Militer Belanda yang ke-II menyebabkan para petinggi-petinggi bangsa Indonesia di tangkap dan membuat Syafruddin Prawiranegara menjadi Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Selanjutnya Syafruddin juga terpilih menjadi Menteri Keuangan untuk kedua kalinya beliau juga melakukan tindakan Gunting Syarifuddin, beliau juga menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi Gubernur De Javasche Bank. 3.Namun dalam akhir karir perjuangannya Syafruddin terlibat dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) hal itu menyebabkan beliau dianggap sebagai pemberontak pemerintah dan hal ini juga membuat Syafruddin sempat menjadi tahanan pemerintah.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan

karunianya serta segala berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas akhir guna memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Sejarah di Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dan mendukung penulis baik moril, waktu maupun materil sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih

setulusnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si, selaku Rektor di Universitas Negeri

Medan (UNIMED) .

2. Bapak Dr. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Flores Tanjung, MA, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan dosen

penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari awal hingga

selesainya penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah yang

selalu membantu.

5. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, rencana penelitian serta

pengertian sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik (PA) dan

selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari

awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

7. Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku dosen pemberi saran dan penguji yang telah

memberikan masukan dan saran mulai rencana penelitian sampai selesainya

penyusunan skripsi ini.

8. Ibu Ika Purnama Sari, M.Si, selaku dosen yang menjadi pencatat dalam sidang penulis

dan kepada Ibu Lister Eva Simangunsong, MA selaku saksi dalam sidang penulis

(7)

9. Bapak dan Ibu Staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Sejarah, yang telah memberikan

bekal ilmu yang tak ternilai selama belajar di Jurusan Pendidikan Sejarah.

10.Bapak Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Medan yang sudah memberikan izin

untuk menjadikan Perpustakaan Universitas Negeri Medan sebagai lokasi penelitian.

11.Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua : Ayahku

tersayang Parel Silaban dan Ibuku tersayang Rusmawati Sihombing. Terimakasih

untuk Ibuku yang selama ini memberikan dukungan dengan tulus, membimbing dan

memenuhi semua kebutuhan selama menempuh perkuliahan serta selalu mendoakan,

memberi semangat bahkan membantu saya menyelesaikan penyusunan hasil

penelitian. Kepada Kakak dan Adikku yang memberi semangat dan selalu mendukung

dalam doa : Rahel Berlian Silaban, S.Pd dan Edward Tua Panaungan Silaban, dan

tidak dapat terlupakan penulis mengucap terimakasih kepada Abangku Amudi

Muliadi Simamora, ST dan Kakak Dewi Nurcahaya Simamora, Amd, dan tidak lupa

kepada seluruh keluarga besar yang turut serta dalam memberikan dukungan,

pengertian dan pengarahan selama penulis menjalani proses studi.

12.Sahabat-sahabat penulis yang selama ini ikut serta memberi perhatian, waktu dan

tempat berbagi semua yang penulis rasakan. Penulis bersyukur bahwa Tuhan dengan

baiknya memperkenalkanku terhadap sahabat-sahabat yang luar biasa: Era Christin

Anastasya Pasaribu, Ari Lasniaty Sitompul, Meiska Indri Sitinjak, Esra Valentin

Panjaitan, Diana Uli Nainggolan, Kristin Natalia Tobing, Vycrus Tampubolon, Ivan

Sinaga, Ridho Vandi Ambarita, Rahmad Sihombing, Roni Nababan, Anju Sagli

Sagala, Suryani Sinaga dan Liana Christina Hutagalung.

13.Teman-teman terbaikku Reguler A 2011 yang selalu memberikan kesan dan pesan

luar biasa. Tuhan sangat baik karena sudah menempatkanku diantara kalian, cada

tawa, tangis, perdebatan, perselisihan, kerjasama dan pengalaman, yang sudah kita

jalani bersama akan menjadi hal yang selalu kurindukan. Teristimewa kepada Beni

Hutajulu, Suryati Hutagaol, Kiki Amelia Tambunan, Ruth Apriansih, Siti Nursanada, Debora Marselia Saragih, Ridwan Hakim, Melda Sitorus, Khairi Wardoyo, Kesuma

Azrun, Sugrahadi Ahmad, Cut Rizka Al-Usrah, Janter Sihombing, Samuel

Simanungkalit, Dedi Manalu, Ian Rendi Ginting, Indra Gita Saragih, Iki Fadila, Nuri

Yunita Hasan Nasution, Dwi Oktaviani, Putra Wardana Purba dan Seluruh Reguler A

2011. Kepada semua mahasiswa Pendidikan Sejarah teman-teman seperjuangan

Reguler B dan Ekstensi 2011, Abang dan Kakak stambuk khususnya 2009 dam 2010,

(8)

14.Teman-teman seperjuangan PPL SMP Negeri I Selesai, Kecamatan Selesai yang

selalu memberi semangat, Yeni Sagala, Yuni Hariani Sipayung, Boyni Andhika, dan

Vini Yovina Sinaga, Silvyanti, Dhara Gustika AZ, Rika Setiawati, Bagus Prayogi,

Julyani Syafitri, Sri Mahyuni Hasibuan, Risa Hayu, Intan Kurnia, Risa Olivia, Fitri

Muliyati, dan Khairil Muarif Hasibuan serta abang kami tersayang B’Hendri dan B’Rudi, kebersamaan kita selama tiga bulan tinggal dalam satu atap yang sama tidak akan terlupakan.

15.Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu yang telah

membantu dan memberi semangat kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan

ini.

Penulis sangat menyadari masih sangat banyak kekurangan dari segi isi maupun dari

tata bahasa dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi ini. Penulis juga berharap

skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya Pendidikan Jurusan Sejarah.

Medan, Maret 2015

Penulis

(9)

i

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Rumusan Masalah ... 6

2.1.2 Konsep Syafruddin Prawiranegara dalam Sejarah Indonesia ... 14

2.1.3 Konsep Pemerintahan Republik Indonesia ... 15

2.3 Kerangka Berpikir... ... 17

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 18

3.2 Sumber Data ... 18

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 19

3.4 Teknik Analisis Data ... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Kehidupan Syafruddin Prawiranegara ... 22

4.1.1 Kehidupan Masa Kecil Syafruddin Prawiranegara ... 22

4.1.2 Masa Syafruddin Bersekolah ... 27

(10)

ii

4.2 Peranan Syafruddin Prawiranegara di Pemerintahan Republik Indonesia ... 36

4.2.1 Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNI-P) ... 37

4.2.2 Menteri Keuangan Republik Indonesia (1946-1947) ... 50

4.2.3 Menteri Kemakmuran Republik Indonesia (1948-1949) ... 60

4.2.4 Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (1948-1949)... 65

4.2.5 Menteri Keuangan Republik Indonesia ke-II (1949-1950 ... 73

4.2.6 Presiden De Javasche Bank (1951)... 76

4.3 Akhir Karir Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik Indonesia ... 78

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah

akumulasi sebuah perjuangan yang panjang, berliku, dan penuh korban harta

benda serta jiwa. Revolusi Rakyat Indonesia yang meletus dengan

diproklamasikan kemerdekaan segera sesudah perang dunia II berakhir pada

pertengahan bulan Agustus 1945, yang diikuti oleh perjuangan yang maha hebat,

pertempuran mati-matian menentang kembalinya kekuasaan Belanda dinegeri ini,

tidak akan dapat dipahami, apabila orang tidak mengenal perjuangan rakyat

Indonesia sebelum itu.

Perjuangan pada hakikatnya timbul sejak lama di Indonesia, selaku reaksi

yang timbul dari masyarakat akibat penjajahan kolonial Belanda. Mula-mula

secara insidentil dikarenakan kekuasaan asing secara terang dan dipaksakan

kepada rakyat kita atau disaat penindasan kolonial itu sudah tidak tertahan lagi,

lambat laun meningkat kearah perjuangan dalam organisasi-organisasi yang lebih

teratur. Sampai keorganisasi masa abad ke-20 ini, dengan tujuan yang lebih

teratur, dan dengan tegas pula menuju ke Indonesia Merdeka, lepas dari

penjajahan Belanda.

Besarnya keinginan para pendiri bangsa serta rakyat yang menginginkan

Indonesia menjadi Negara yang berdaulat. Kesemuanya itu adalah mata rantai

(12)

perjuangan yang panjang untuk memperoleh kebebasan dengan inti pengakuan

hak dan martabat sebagai manusia yang merdeka.

Dalam memperjuangkan kemerdekaannya rakyat melakukan gerakan.

Dalam gerakan ini, rakyat Indonesia secara bersama-sama melawan tentara

Belanda yang banyak melibatkan masyarakat dari berbagai lapisan. Pada gerakan

revolusi ini terlihat semangat yang berkobar dari masyarakat yang menginginkan

kemerdekaan penuh terhadap negaranya.

Revolusi rakyat Indonesia meletus dengan diproklamirkannya

kemerdekaan Indonesia setelah sesudah terjadinya perang dunia II dan berakhir

pada pertengahan bulan Agustus 1945 yang di ikuti perjuangan yang hebat oleh

para rakyat dan tokoh-tokoh yang hebat. Setelah kemerdekaan Indonesia

diproklamasikan, maka perlengkapan sebuah Negara pun harus dibentuk. Sebuah

Negara yang merdeka haruslah memiliki susunan pemerintahan yang nantinya

akan memerintah rakyat Indonesia.

Munculnya Indonesia sebagai sebuah Negara tak lepas dari perjuangan

tokoh-tokoh yang mengupayakan terbentuknya identitas sebagai bangsa.

Tampilan tokoh-tokoh yang memberikan kontribusi dan yang pernah duduk dalam

pemerintahan adalah suatu tema yang menarik untuk dibahas. Karena adanya

sebuah sejarah tidak lepas dari keterlibatan tokoh yang mengalami atau menjalani

jalannya sebuah peristiwa sejarah tersebut.

Dalam hal ini penyusunan riwayat hidup seorang tokoh akan menjadi

(13)

tokoh yang dibicarakan adalah tokoh yang memliki kontribusi dan kegiatan

perjuangan dalam perjalanan sebuah bangsa.

Syafruddin Prawiranegara merupakan salah satu tokoh yang banyak andil

dalam dunia pemerintahan Indonesia. Beliau adalah pejuang pada masa

kemerdekaan Republik Indonesia yang juga pernah menjabat sebagai aparatur

negara seperti Menteri Keuangan, Menteri Kemakmuran, Gubernur Bank

Indonesia, dan juga menjadi Presiden Pemerintahan Darurat Republik Indonesia,

dan ketika pada awal tahun 1958 sampai akhir tahun 1961 Syafruddin

Prawiranegara memimpin Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

di belantara Sumatera, sebagai reaksi terhadap pemerintahan pusat.

Ketika pemerintahan Republik Indonesia jatuh ketangan Belanda saat

Agresi Militer Belanda II yakni pada tanggal 19 Desember 1948. Syafruddin

Prawiranegara juga pernah dikatakan sebagai orang kepercayaan Soekarno-Hatta

sehingga ia dipercaya membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia saat

Soekarno, Hatta dan Syahrir sudah menyerah dan ditahan. Sesaat sebelum

pemimpin Indonesia pada masa itu ditangkap oleh Belanda mereka sempat

mengadakan rapat dan memberikan mandat kepada Syafruddin Prawiranegara

untuk membentuk sebuah pemerintahan sementara. Mohammad Hatta adalah

salah satu tokoh yang mempercayakan Syafruddin Prawiranegara untuk menjadi

pemimpin Negara Indonesia pada saat Soekarno, Hatta dan Syahrir ditangkap.

Syafruddin Prawiranegara dianggap cocok untuk memimpin Pemerintah

(14)

Pemerintahan Darurat usianya Syafruddin baru berkisar 37 tahun, usia tersebut

tergolong usia yang relatif masih sangat muda jika dihubungkan dengan jabatan

yang harus di embannya.

Pada awal tahun 1945 terlibatnya Syafruddin Prawiranegara menjadi

anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) menunjukkan bahwa,

Syafruddin merupakan salah satu tokoh Indonesia yang turut mempertahankan

kemerdekaan Indonesia. Dari awal karir Syafruddin yang terlibat dalam dunia

pemerintahan Indonesia yakni pada tahun 1945 hingga pada tahun 1961 banyak

peristiwa yang sudah dilaluinya.

Pembatasan penulisan di mulai dari tahun 1945 karena melihat awal

terlibatnya Syafruddin dalam dunia pemerintahan Republik Indonesia. Sementara

selama 1945-1961 sudah banyak kontribusi yang beliau berikan kepada bangsa

Indonesia. Namun pada akhir karirnya yakni pada tahun 1961 Syafruddin

Prawiranegara terlibat dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia

yang menyebabkan Syafruddin dianggap sebagai pemberontak. Keterlibatan

Syafruddin dalam PRRI juga menyebabkan beliau lama dijadikan sebagai

pahlawan nasional yakni pada tahun 2011 oleh Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono. Berbeda hal dengan tokoh-tokoh pemerintahan lainnya yakni seperti

Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, serta pejuang-pejuang kemerdekaan

Indonesia lainnya yang lebih dahulu menjadi pahlawan Nasional jauh sebelum

(15)

Kajian terhadap tokoh-tokoh yang berperan dalam Pemerintahan Republik

Indonesia perlu untuk dijalankan, karena banyak kisah sejarah yang dapat ditulis

karena adanya biografi sebagai sumber sejarah. Jadi hasil dari tulisan-tulisan

kajian para tokoh dapat dijadikan sebagai sumber informasi sejarah atau zaman

pada saat para tokoh yang ditulis itu memegang peranan yang sangat penting.

Dengan menulis mengenai para tokoh memperlihatkan bahwa di Indonesia banyak

tokoh yang patut diteladani dan dipahami pemikirannya agar generasi penerus

bangsa Indonesia dapat memahami tokoh-tokoh yang berperan dalam proses

pembentukan bangsa Indonesia.

Peranan Syafruddin dalam proses terbentuknya Republik ini perlu ditinjau

secara historis, banyaknya jabatan yang dipikulnya dalam pemerintahan Indonesia

membuat Syafruddin Prawiranegara merupakan salah satu tokoh yang berperan

aktif didalam sistem Pemerintahan Republik Indonesia, maka perlu ditelaah secara

historis agar dapat dilihat tindakan-tindakan yang dilakukannya dalam

Pemerintahan Republik Indonesia. Menemukan dan menganalisis peran

perjuangan Syafruddin dapat menunjukkan bahwa Syafruddin merupakan putra

bangsa yang telah berbuat banyak terhadap bangsanya.

Melihat banyaknya peran perjuangan yang telah dilakukan Syafruddin

Prawiranegara dalam pemerintahan Indonesia terhadap bangsa ini membuat

penulis tertarik untuk mengkaji riwayat hidup, perjuangan, setra kontribusi yang

(16)

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti

tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Peranan Syafruddin Prawiranegara dalam Lintas Sejarah Pemerintahan Republik Indonesia (1945-1961)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil suatu

identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Latar belakang kehidupan Syafruddin Prawiranegara

2. Peranan Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan Republik

Indonesia.

3. Akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam bidang Pemerintahan

Republik Indonesia.

1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil suatu

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang kehidupan Syafruddin Prawiranegara?

2. Bagaimana peran Syafruddin Prawiranegara dalam Pemerintahan

Republik Indonesia?

3. Bagaimana akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam

(17)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan Syafruddin

Prawiranegara.

2. Untuk mengetahui peran Syafruddin Prawiranegara dalam

Pemerintahan Republik Indonesia.

3. Untuk mengetahui akhir karir Syafruddin Prawiranegara dalam

Pemerintahan Republik Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Untuk mengetahui latar belakang kehidupan dari tokoh

pemerintahan Syafruddin Prawiranegara.

2. Memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dan pembaca

mengenai kontribusi Syafruddin Prawiranegara dalam

Pemerintahan Republik Indonesia.

3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam

menuangkan buah pikiran dalam bentuk skripsi.

4. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bekeinginan

meneliti lebih lanjut mengenai Syafruddin Prawiranegara ditempat

dan waktu yang berbeda.

5. Menambah pembendaharaan karya ilmiah bagi lembaga

(18)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat diambil kesimpulan antara

lain, Syafruddin adalah anak dari keturunan Priyayi yang taat beragama, lahir dari

keluarga tersebut tidak membuat keluarga Syafruddin memihak pada pihak

kolonial, tidak seperti kaum Priyayi pada umumnya. Banyak peran yang sudah

beliau perbuat untuk bangsanya duduk dalam kedudukan pemerintahan yang

berstatus tinggi membuat beliau mampu memberikan terobosan baru terhadap

bangsa, seperti membuat Oeang Republik Indonesia, Gunting Syafruddin dan

banyak terobosan lainnya.

Syafruddin yang mendapat julukan "penyelamat Republik" lalu memimpin

PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Dengan mengambil lokasi di

suatu tempat di daerah Sumatera Barat, untuk sementara ia menggantikan peran

Soekarno-Hatta menjalankan roda pemerintahan RI. Untuk memudahkan tugasnya

sebagai Ketua PDRI, Syafruddin Prawiranegara membentuk kabinet yang terdiri

dari beberapa orang Menteri. Meskipun jabatan yang disandangnya ketika itu

"ketua", namun kedudukannya sama dengan Presiden. Namun karena beliau

terlibat dalam suatu pergerakan yang dianggap pemberontakan pada masa itu,

menyebabkan beliau tidak terlalu di kenal oleh masyarakat luas. Bahkan beliau

baru dinobatkan menjadi pahlawan pada tahun 2011, waktu terlalu lama jika

(19)

5.2 Saran

1. Bagi generasi muda seharusnya lebih menghargai perjuangan-perjuangan

para tokoh kebangsaan dan pembaca harus lebih kritis dalam membaca

sumber-sumber sejarah yang telah disediakan.

2. Pemikiran Syafruddin Prawiranegara harusnya menjadi pedoman bagi para

penerus bangsa, pemikirannya yang Sosialis dan Agamais membuat beliau

menjadi tokoh yang patut untuk dicontoh, dalam menjalankan jabatan

yang dianutnya beliau melakukan sesuai dengan ideologi yang dianutnya

3. Pemerintah pusat hendaklah lebih memperhatikan para tokoh

pejuang-pejuang yang ada dan menghargai perjuangan para tokoh-tokoh tersebut.

Jangan hanya karena para tokoh tersebut terlibat pemberontakan (dimata

pemerintah) pemerintah menganggap mereka sebagai kesalahan, dan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Asvi Warman. 2007. Seabad Kontroversi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Agung, Ide Anak Agung Gde. 1985. Dari Negara Indonesia Timur ke Republik Indonesia Serikat: Yogyakarta: Gajah Mada Press.

Basral, Akmal Nasery. 2011. Presiden Prawiranegara:Kisah 207 Hari Syarifuddin Prawiranegara Memimpin Indonesia. Jakarta : Mizan Pustaka.

Djaja, Tamar. 1981. Soekarno-Hatta Persamaan dan Perbedaannya. Jakarta : PT. Sastra Hudaya.

Effendi, Saiddan B. Doloksaribu. Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1945-1950.

Fakultas Ilmu Sosial.2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa. Medan. Universitas Negeri Medan.

Huda, Ni’matul. 2011. Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta : PT.

Rajagarafindo Persada.

Huda, Ni’matul. 2013. Ilmu Negara. Jakarta : PT. Rajagarafindo Persada.

Husein, Ahmad dkk. 1978. Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI di Minangkabau/Riau 1945-1950: Jilid II. Jakarta: BPSIM

Kahin, Audrey. 2005. Dari Pemberontakan ke Integrasi, Sumatera Barat dan Politik Indonesia 1926-1988. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Sugonu, Dendy dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kuntowijoyo. 2005. Pengantar Ilmu Sejarah. Bandung : Mizan Media Utama.

Moedjanto, G. 1988. Indonesia Abad ke 20 1 Dari Kebangkitan Nasional sampai dengan Linggarjati. Yogyakarta : Kansius.

Nasution. 1977. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia jild 2 Diplomasi atau Bertempur. Bandung : Percetakan Angkasa.

Nasution. 1993. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia jilid 9 : Agresi Militer Belanda Ke II. Bandung : Percetakan Angkasa.

(21)

Rasyid, Muhammad. 1982. Disekitar PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia). Jakarta : Bulan Bintang.

Reid, Anthony J.S. 1996. Revolusi Nasional Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Ricfleks, M.C 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta.

Rosidi, Ajip. 1986. Syafruddin Prawiranegara Lebih Takut Kepada Allah SWT. Jakarta : Inti Idayu Press.

Salim, Islam. 1945. Terobosan PDRI dan Peranan TNI dalam Perjuangan politik dan Militer Kemerdekaan Republik Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Soekanto, Soerjono. 1999. Kamus Sosiologi. Jakarta : PT. Ikhtiar Baru Van Hoeve.

Soetantom, Himawan. 2006. Madiun dari Republik ke Republik. Jakarta : Kota Hasta Pustaka.

Tengker, Benny. 2009. Inga-Inga Permesta ke Perjuangan. Jakarta: Asmi Publshing.

Tobing, K.M.L. 1986. Perjuangan Politik Bangsa Indonesia RENVILLE. Jakarta : Gunung Agung.

Yunarti, Rini. 2003. BPUPKI, PPKI, Prokalmasi Kemerdekaan RI. Jakarta : Buku Kompas.

Zed, Mestika. 1997. Pemerintah Darurat Republik Indonesia (Sebuah Mata Rantai Sejarah yang Terlupakan). Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Artikel PRESIDEN SYAFRUDDIN PRAWIRANEGARA Oleh: Prof. Dr. Jimly

Referensi

Dokumen terkait

AMANDEMEN UUD 1945 DALAM MENGATUR KESEIMBANGAN ANTARA KEKUASAAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DALAM SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA, Tesis : Program

Mengingat keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian dan juga karena luasnya masalam yang di bamas, maka peneliti membatasi permasalaman pada Peranan Sekolam

Berdasarkan perbandingan dari dua pola pembentukan karakter dari kedua presiden ini justru nampak bahwa telah terjadi satu masa di mana pendidikan karakter bangsa pada masa

Dari bentuk-bentuk Pengaturan yang diselenggarakan oleh Presiden RI, Keputusan Presiden yang berfungsi Pengaturan mempunyai peranan yang khusus dalam penyelenggaraan

Peranan pendidikan militer Jepang yang disebut Gyugun sendiri mempunyai manfaat yang luar biasa bagi para perwira Gyugun nantinya dalam perjuangan di Palembang, pada

Penyempurnaan sistem pemerintahan pasca amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 agar benar-benar memenuhi prinsip- prinsip dasar

pemerintahan pasca amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 agar benar-benar memenuhi prinsip- prinsip dasar sistem presidensiil telah diupayakan,

Persamaan kekuasaan Amir Kuwait dan Presiden Indonesia adalah sama- sama memiliki kekuasaan sebagai penyelengaraan pemerintahan, kekuasaan di bidang peraturan