• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prevalensi dan Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari-Desember 2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prevalensi dan Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode Januari-Desember 2010."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI – DESEMBER 2010

Shiela Stefani, 2011

Pembimbing 1 : dr. Jo Suherman, AIF., MS.

Pembimbing 2 : dr. Adrian Suhendra, Sp.PK, M.Kes.

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab kematian utama pada penderita diabetes melitus (DM) di dunia. Sekitar 65 % pasien DM memiliki komplikasi kardiovaskular. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui prevalensi DM tipe 2 dengan dan tanpa PJK, karakteristik berdasarkan usia, jenis kelamin, serta faktor risiko PJK yaitu indeks massa tubuh (IMT) berlebih, peningkatan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol low density lipoprotein (LDL), dan penurunan kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dari data rekam medik. Sampel ditentukan dengan metode whole sampling. Subjek penelitian adalah pasien DM tipe 2 yang dirawat inap di Rumah Sakit Immanuel (RSI) periode Januari – Desember 2010.

Prevalensi DM tipe 2 di RSI adalah 62 orang dengan 16 orang mengalami komplikasi PJK. Dari 62 orang didapatkan 25 subjek penelitian memenuhi kriteria inklusi. Terdapat 76 % subjek penelitian berusia 45 – 65 tahun dan 64 % berjenis kelamin wanita. Berdasarkan IMT, 52 % subjek penelitian memiliki berat badan (BB) berlebih. Berdasarkan kadar profil lipid, 84 % subjek dengan kadar

kolesterol LDL  100 mg/dL, 72 % subjek dengan kadar kolesterol HDL < 40 mg/dL, 68 % subjek dengan kadar trigliserida  150 mg/dL, dan 40 % subjek

dengan kadar kolesterol total  200 mg/dL.

Prevalensi PJK pada penderita DM tipe 2 yang dirawat inap di RSI adalah 25,8 %. Faktor risiko PJK yang didapatkan pada subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi adalah wanita, usia pertengahan, memiliki BB berlebih, dan dislipidemia.

(2)

Universitas Kristen Maranatha v

ABSTRACT

PREVALENCE AND RISK FACTORS OF CORONARY HEART DISEASE IN PATIENTS TYPE 2 DIABETES MELLITUS

AT IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG PERIOD JANUARY - DECEMBER 2010

Shiela Stefani, 2011

Supervisor 1 : dr. Jo Suherman, AIF., MS.

Supervisor 2 : dr. Adrian Suhendra, Sp.PK, M.Kes.

Coronary heart disease (CHD) is the main cause of death in diabetes mellitus (DM) patients in the world. Approximately 65 % of DM patients have cardiovascular complications. The objective of this study is to determine the prevalence of type 2 DM with or without CHD based on age, sex, and CHD risk factors including excessive BMI, increased levels of total cholesterol, triglycerides, low density lipoprotein cholesterol (LDL-c), and decreased levels of high density lipoprotein cholesterol (HDL-c).

This study used retrospective descriptive method from medical records. Samples were selected by whole sampling method. The subjects were type 2 DM patients that hospitalized in Immanuel Hospital period January to December 2010.

The prevalence of type 2 DM in Immanuel Hospital is 62 patients with 16 patients diagnosed with CHD. 25 out of 62 patients were in the inclusion criteria. Most of them were 45 – 65 years (76 %) and females (64 %). Based on BMI, most of them had excessive body weight (52 %). Based on lipid profiles, 84 % subjects with LDL-c levels ≥ 100 mg/dL, 72 % subjects with HDL-c < 40 mg/dL, 68 % subjects with triglyceride levels ≥ 150 mg/dL, and 40 % subjects were found with total cholesterol levels ≥ 200 mg/dL.

Prevalence of CHD in type 2 DM patients that was hospitalized in Immanuel Hospital was 25,8 %. Risk factors of CHD that obtained from subjects who have inclusion criteria are women, middle age, overweight, and dyslipidemia.

(3)

Universitas Kristen Maranatha vi

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Maksud Penelitian ... 3

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Karya Tulis ilmiah ... 4

1.4.1. Manfaat Akademis ... 4

1.4.2. Manfaat Praktis ... 4

1.5. Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Metodologi ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pankreas ... 6

2.1.1. Anatomi Pankreas ... 6

2.1.2. Histologi Pankreas ... 8

2.1.3. Fisiologi Pankreas ... 10

2.2. Insulin ... 11

2.2.1. Sintesis Insulin ... 11

2.2.2. Mekanisme Sekresi Insulin ... 11

2.2.3. Aksi Insulin ... 13

2.2.4. Efek Insulin ... 14

2.3. Diabetes Melitus ... 15

2.3.1. Epidemiologi dan Insidensi... 15

2.3.2. Klasifikasi ... 17

2.3.3. Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 ... 19

2.3.4. Patogenesis, Patofisiologi, dan Manifestasi Klinis ... 19

2.3.5. Kriteria Diagnosis ... 25

2.3.6. Pencegahan ... 26

(4)

Universitas Kristen Maranatha vii

2.4. Penyakit Jantung Koroner sebagai Komplikasi Makrovaskular

Pada DM tipe 2 ... 29

2.4.1. Epidemiologi dan Insidensi... 29

2.4.2. Faktor Risiko PJK ... 30

2.4.2.1 Faktor Risiko PJK yang terdapat Pada Pasien DM Tipe 2 ... 31

2.4.3. Patogenesis dan Patofisiologi ... 33

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan Penelitian... 38

3.2. Metode Penelitian... 38

3.2.1. Desain Penelitian ... 38

3.2.2. Definisi Variabel Operasional... 38

3.2.3. Penentuan Sampel ... 41

3.2.4. Prosedur Penelitian ... 41

3.2.5. Aspek Etik Penelitian ... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Subjek Penelitian ... 43

4.1.1. Karakteristik Subjek Penelitian menurut Usia ... 43

4.1.2. Karakteristik Subjek Penelitian menurut Jenis Kelamin ... 43

4.2. Hasil ... 44

4.2.1. Hasil Penelitian menurut Ada Tidaknya PJK dan Usia ... 44

4.2.2. Hasil Penelitian menurut Ada Tidaknya PJK dan Jenis Kelamin ... 44

4.2.3. Hasil Penelitian menurut IMT ... 45

4.2.4. Hasil Penelitian menurut Kadar Profil Lipid ... 45

4.2.4.1. Hasil Penelitian menurut Kadar Kolesterol Total... 45

4.2.4.2. Hasil Penelitian menurut Kadar Trigliserida ... 45

4.2.4.3. Hasil Penelitian menurut Kadar Kolesterol LDL ... 46

4.2.4.4. Hasil Penelitian menurut Kadar Kolesterol HDL ... 46

4.3. Pembahasan ... 46

4.3.1. Hasil Penelitian Menurut Ada Tidaknya PJK, Usia, dan Jenis Kelamin ... 46

4.3.2. Hasil Penelitian Menurut IMT ... 48

4.3.3. Hasil Penelitian menurut Kadar Profil Lipid ... 49

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 50

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 51

5.2. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53

LAMPIRAN ... 57

(5)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tipe Sel dan Hormon yang Dihasilkan Bagian Endokrin

Pankreas ... 9

Tabel 2.2 Kriteria Diagnosis DM ... 25

Tabel 2.3 Penyakit Kardiovaskular berdasarkan Jenis Kelamin Dan Status DM ... 30

Tabel 3.1 Klasifikasi Kadar Lipid Plasma Menurut NCEP ATP III ... 41

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek Penelitian menurut Usia ... 43

Tabel 4.2 Karakteristik Subjek Penelitian menurut Jenis Kelamin... 43

Tabel 4.3 Hasil Penelitian menurut Ada Tidaknya PJK dan Usia ... 44

Tabel 4.4 Hasil Penelitian menurut Ada Tidaknya PJK dan Jenis Kelamin ... 44

Tabel 4.5 Hasil Penelitian menurut IMT... 45

Tabel 4.6 Hasil Penelitian menurut Kadar Kolesterol Total ... 45

Tabel 4.7 Hasil Penelitian menurut Kadar Trigliserida ... 45

Tabel 4.8 Hasil Penelitian menurut Kadar Kolesterol LDL ... 46

(6)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pankreas di Dalam Abdomen ... 7

Gambar 2.2 Arteri yang Memperdarahi Pankreas... 8

Gambar 2.3 Histologi Pankreas... 10

Gambar 2.4 Mekanisme Dasar Perangsangan Glukosa terhadap Sekresi Insulin oleh Sel Beta Pankreas ... 12

Gambar 2.5 Skema Reseptor Insulin ... 14

Gambar 2.6 Prevalensi DM di Indonesia tahun 2006 ... 17

Gambar 2.7 Patogenesis Hiperglikemia pada DM tipe 2 ... 21

Gambar 2.8 Patofisiologi DM tipe 2 ... 23

(7)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Keputusan Komite Etik Penelitan ... 57 LAMPIRAN 2 Surat Ijin Pengambilan Data ... 58

(8)

63

(9)

64

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN 2

(10)

65

(11)

66

(12)

67

(13)

1

Universitas Kristen Maranatha

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik

kronik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi

insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Diabetes melitus merupakan salah satu

ancaman utama bagi kesehatan manusia di abad ke-21. Di negara barat,

diperkirakan sekitar 3 – 5 % dari keseluruhan populasi sudah terkena penyakit ini (Reno Gustaviani, 2006). World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa

pada tahun 2000 jumlah pengidap DM di seluruh dunia di atas umur 20 tahun

berjumlah 150 juta orang dan sekarang jumlah itu telah membengkak menjadi

346 juta orang. Lebih dari 80 % kematian pada pasien DM terjadi pada negara

dengan pendapatan perkapita rendah hingga menengah. Kematian ini diperkirakan

akan bertambah dua kali lipatnya pada tahun 2030 (WHO, 2011). Di Indonesia,

penelitian terakhir di Depok antara tahun 2001 dan 2005 didapatkan prevalensi

DM tipe 2 sebesar 14,7 % demikian juga di Makasar mencapai 12,5 %. Menurut

perkiraan WHO, Indonesia akan menempati peringkat kelima dunia dengan

jumlah pengidap DM sebanyak 12,4 juta orang pada tahun 2025, naik 2 peringkat

dibanding tahun 1995 (Slamet Suyono, 2006). Diabetes melitus yang tidak

dikelola dengan baik mengakibatkan komplikasi vaskular yang dibedakan

menjadi komplikasi makrovaskular seperti penyakit jantung koroner, penyakit

pembuluh darah perifer dan stroke, serta mikrovaskular seperti retinopati,

nefropati dan neuropati (Salans, 2003).

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan

karena penyempitan arteri koroner akibat proses aterosklerosis atau spasme atau

kombinasi keduanya (Maron, 2004). Penyakit jantung koroner secara umum

merupakan problem kesehatan utama di negara maju. Di Indonesia telah terjadi

pergeseran kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dari urutan ke-10 pada

(14)

Universitas Kristen Maranatha 2

Sekarang PJK telah menduduki peringkat pertama penyebab kematian di

Indonesia (Anonima, 2011). Banyak faktor risiko untuk terjadinya PJK seperti

hipertensi, hiperkolesterolemia, dan merokok, sedangkan faktor risiko lainnya

adalah umur, jenis kelamin, geografis, ras, diet, obesitas, diabetes, olahraga,

perilaku, kebiasaan, stres, genetik, dan perubahan keadaan sosial. Oleh sebab itu

mengenal faktor-faktor risiko sangat penting dalam usaha pencegahan PJK

(T. Bahri Anwar, 2004).

Penyakit jantung koroner adalah penyebab kematian dan kesakitan utama

pada pasien DM (baik DM tipe 1 maupun DM tipe 2) (Alwi Shahab, 2006).

Angka kejadian PJK pada DM berkisar antara 45 - 70 % angka ini jauh lebih

tinggi dibandingkan dengan kejadian yang bukan akibat diabetes antara 8 – 30 % (Abdul Majid, 2007). Sekitar 65 % pasien yang didiagnosis DM meninggal dunia

akibat komplikasi pada kardiovaskular (Grundy, 1999). Pasien DM yang disertai

penyakit kardiovaskular memiliki prognosis yang lebih buruk dibandingkan

dengan pasien dengan penyakit kardiovaskular tanpa DM (Grundy, 1999).

Berdasarkan North Catalonia Diabetes Study di Spanyol, prevalensi penyakit

kardiovaskular pada pasien DM tipe 2 adalah 22 % dengan komposisi 4,6 %

iskemik perifer dan 18,9 % PJK (Jurado, 2009). Mekanisme terjadinya PJK pada

DM dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain hipertensi, hiperglikemia,

kenaikan kadar kolesterol total, kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL),

hipertrigliseridemia, penurunan kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL),

merokok, kurangnya latihan fisik, jenis kelamin, peningkatan usia, adanya riwayat

penyakit keluarga, dan obesitas (Grundy, 1999). Insidensi penyakit jantung

koroner pada laki-laki penderita DM dua kali lebih banyak dibandingkan dengan

laki-laki tanpa DM, sedangkan pada wanita tiga kali lebih banyak. Morbiditas dan

mortalitas penyakit jantung pada penderita DM lebih besar pada wanita

(Yanti, 2008).

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti tertarik untuk

mengetahui prevalensi PJK pada penderita DM tipe 2, karakteristik pasien DM

tipe 2 berdasarkan usia dan jenis kelamin, serta adanya faktor risiko PJK yaitu

(15)

Universitas Kristen Maranatha 3

total, trigliserida, kolesterol LDL, dan penurunan kadar kolesterol HDL pada

penderita DM tipe 2.

1.2. Identifikasi Masalah

- Berapakah prevalensi DM tipe 2 di Rumah Sakit Immanuel (RSI)

Bandung periode Januari – Desember 2010.

- Berapakah prevalensi PJK pada penderita DM tipe 2 di RSI Bandung

periode Januari – Desember 2010.

- Bagaimana karakterisitik usia dan jenis kelamin penderita DM tipe 2 di

RSI Bandung periode Januari – Desember 2010.

- Bagaimana gambaran IMT sebagai faktor risiko PJK pada penderita DM

tipe 2 di RSI Bandung periode Januari – Desember 2010.

- Bagaimana gambaran kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol LDL,

dan kolesterol HDL sebagai faktor risiko PJK penderita DM tipe 2 di

RSI Bandung periode Januari – Desember 2010.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Untuk memperoleh data kejadian DM tipe 2 dan PJK pada penderita DM

tipe 2 di RSI Bandung periode Januari - Desember 2010.

Untuk memperoleh informasi mengenai usia, jenis kelamin, berat badan,

tinggi badan, dan kadar profil lipid penderita DM tipe 2 di RSI Bandung periode

Januari – Desember 2010.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui prevalensi pasien DM tipe 2 dengan dan tanpa PJK di

RSI Bandung periode Januari - Desember 2010.

Untuk mengetahui karakteristik usia dan jenis kelamin penderita

(16)

Universitas Kristen Maranatha 4

Untuk mengetahui gambaran faktor risiko PJK yaitu IMT berlebih dan

dislipidemia pada pasien DM tipe 2 di RSI Bandung periode Januari - Desember

2010.

1.4. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1. Manfaat Akademis

Untuk menambah pengetahuan tentang prevalensi DM tipe 2 dan PJK

pada pasien DM tipe 2 serta gambaran karakteristik pasien DM tipe 2 berdasarkan

usia dan jenis kelamin, juga IMT serta kadar profil lipid sebagai faktor risiko PJK

yang terdapat pada penderita DM tipe 2.

1.4.2. Manfaat Praktis

Untuk menambah pengetahuan masyarakat pada umumnya tentang

prosentase kejadian PJK pada pasien DM tipe 2, gambaran pasien DM tipe 2

berdasarkan usia dan jenis kelamin, serta faktor risiko PJK yaitu IMT berlebih dan

dislipidemia pada penderita DM tipe 2.

1.5. Kerangka Pemikiran

Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan kronik pada metabolisme

yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas

metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, disebabkan oleh defisiensi insulin

relatif atau absolut (Inzuchi, 2003; Alberti, 1999). Gambaran patologik DM

sebagian besar dapat dihubungkan dengan salah satu efek utama akibat kurangnya

insulin yaitu berkurangnya pemakaian glukosa oleh sel-sel tubuh, peningkatan

metabolisme lemak yang menyebabkan terjadinya metabolisme lemak abnormal

disertai endapan kolesterol pada dinding pembuluh darah sehingga timbul gejala

aterosklerosis serta berkurangnya protein dalam jaringan tubuh (Yanti, 2008).

Fungsi tubuh secara fisiologis seperti sistem vaskular maupun endokrin

(17)

Universitas Kristen Maranatha 5

meningkatkan risiko terjadinya DM tipe 2 serta komplikasi kroniknya seperti PJK

(Hogikyan, 2003). Wanita mempunyai risiko lebih tinggi daripada pria karena

pada wanita sering terjadi fluktuasi kadar hormon siklus menstruasi yang dapat

memengaruhi kadar glukosa darah. Hormon estrogen endogen akan meningkatkan

sensitivitas insulin serta mempunyai efek protektif terhadap terjadinya PJK pada

wanita premenopause dan postmenopause karena efeknya terhadap elastisitas

pembuluh darah (Yanti, 2008). Penurunan produksi estrogen juga berhubungan

dengan peningkatan kadar kolesterol LDL dan penurunan kadar kolesterol HDL

yang berisiko terhadap penyakit kardiovaskular (Guilliams, 2011).

Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya komplikasi PJK pada DM

akibat peningkatan konsentrasi asam lemak dalam darah yang akan berpengaruh

terhadap pembentukan plak aterosklerosis pada dinding pembuluh darah

(Silbernagl, 2000; Wittles, 1992). Ketidakpatuhan diet pada penderita DM akan

membuat tidak terkendalinya kadar glukosa darah, kadar kolesterol dan

trigliserida (Garg, 2003). Kadar kolesterol total, trigliserida, dan kolesterol LDL

yang tinggi, serta kadar kolesterol HDL yang rendah akan memperburuk risiko

terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah jantung dan otak

(Fiastuti Witjaksono, 2001).

1.6. Metodologi

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif

retrospektif dari data pasien dengan diagnosis DM tipe 2 dari bagian rekam medik

RSI Bandung periode Januari – Desember 2010.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian: bagian rekam medik RSI Bandung

(18)

51

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Telah dilakukan penelitian deskriptif secara retrospektif terhadap data

rekam medik pasien rawat inap yang didiagnosis DM tipe 2 di RSI Bandung

periode Januari – Desember 2010 dan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Prevalensi penderita DM tipe 2 yang dirawat inap di RSI Bandung

diperoleh sebanyak 62 kasus.

2. Prevalensi PJK pada pasien DM tipe 2 yang dirawat inap di RSI Bandung

diperoleh sebanyak 16 kasus (25,8 %).

3. Berdasarkan karakteristik usia, subjek penelitian terbanyak didapatkan

pada usia pertengahan (45 - 65 tahun) dan terendah pada usia dini

(< 45 tahun) sedangkan berdasarkan jenis kelamin, lebih banyak

didapatkan pada wanita dibandingkan pria.

4. Berdasarkan hasil perhitungan menurut IMT, subjek penelitian terbanyak

didapatkan pada kelompok IMT berlebih.

5. Berdasarkan kadar profil lipid, sebagian besar subjek penelitian memiliki

kolesterol LDL berlebih, kadar kolesterol HDL yang rendah, kadar

trigliserida dan kolesterol total berlebih.

5.2. Saran

Pemeriksaan penunjang pada pasien DM hendaknya tidak hanya kadar

glukosa darah saja. Pemeriksaan lanjutan sebaiknya dilakukan pada setiap pasien

DM tipe 2 untuk mengetahui perkembangan penyakit dan komplikasi, terutama

komplikasi makrovaskular pada pembuluh darah jantung.

Setiap pasien DM tipe 2 harus menyadari faktor-faktor risiko yang

berperan terhadap komplikasi makrovaskular pada pembuluh darah jantung dan

berusaha untuk mengurangi, bahkan menghilangkan faktor-faktor risiko yang

(19)

Universitas Kristen Maranatha 52

Penelitian ini memerlukan penelitian lanjutan. Adapun saran-saran untuk

penelitian lanjutan antara lain:

- Penelitian lanjutan diharapkan dapat dilakukan dengan sampel yang lebih

banyak dengan penulisan sistem pelaporan data rekam medik yang lebih

lengkap.

- Metode penelitian yang digunakan bersifat analitik sehingga dapat

mengetahui faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian PJK pada

pasien DM tipe 2.

- Dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor risiko lain yang juga

memengaruhi kejadian PJK pada pasien DM tipe 2, terutama faktor risiko

(20)

53

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

10 penyebab kematian di indonesia. 2011.

http://duaribuan.wordpress.com/2011/06/12/10-penyebab-kematian-di-indonesia/. 31 November 2011.

A. Muin Rahman. 2006. Angina pektoris stabil. Dalam: A.W. Sudoyo: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. h. 1611-3

Abdul Ghofur. 2007. Prevalensi komplikasi penyakit jantung koroner pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di pusat diabetes dan nutrisi RSU Dr. Soetomo, Surabaya. e-USU Repository Universitas Sumatera Utara, 2007;1-2

Abdul Majid. 2007. Penyakit jantung koroner: patofisiologi, pencegahan, dan pengobatan terkini. e-USU Repository Universitas Sumatera Utara, 2007;1-54

Alberti K.G.M.M., Unwin N. 1999. The diagnosis and classification of diabetes. In J.R. Turtle: Diabetes in the new millenium. Sydney: The Pot Still Press.

Alwi Shahab. 2006. Komplikasi kronik DM penyakit jantung koroner. Dalam: A.W. Sudoyo: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. h. 1857-9

Beckman J.A., Mark A. Creager, Libby P. 2002. Diabetes and atherosclerosis epidemiologi, pathophysiology, and management. JAMA, 2002; 287:2570-81

Bolnica V. 2008. Risk factors for coronary heart disease and actual diagnostic criteria for diabetes mellitus. JAMA, (66) : 1-3

Drake R.L., Vogl W., Mitchell A.W.M. 2005. Pancreas. In B. Schmitt: Gray’s anatomy for students. Philadelphia: Elsevier Inc. p. 288-90

Eroschenko V.P. 2003. Sistem pencernaan: hepar, kandung empedu, dan pankreas. Dalam: Adinda Chandralela: Di fiore’s atlas of histology with functional correlations. Terjemahan Jan Tambayong. Jakarta: EGC. h. 225-8.

(21)

Universitas Kristen Maranatha 54

Fauci A.S., Kasper D.L., Longo D.L., Braunwald E., Hauser S.L., Jameson J.L. et al. 2008. Harrison’s principles of internal medicine. 17th ed. United States of America: Mc.Graw-Hill’s Medicine.

Fiastuti Witjaksono. 2001. Bahaya dari kolesterol tinggi. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid997059568,35248. 15 Januari 2011.

Garg A., Barnet J.P. 2003. Nutritional management of the person with diabetes. In D. Porte: Diabetes mellitus. 6th ed. New York: McGraw-Hill. p. 437-52

Grundy S.M. et al. 1999. Diabetes and cardiovascular disease: a statement for healthcare professional. American Heart Association, Circulation. 1999.100:1134-46

Guilliams T.G. 2011. M e n o p a u s e a n a t u r a l t r a n s i t i o n. http://www.anti-agingclinicsoffl.com/Health_Ingredients/menopause.html. 27 September 2011.

Guyton A.C., Hall J.E. 2007. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC. p.1010-76.

Hanafi B. Trisnohadi. 2006. Angina pektoris tak stabil. Dalam: A.W. Sudoyo: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. h. 1606-8

Harmani Kalim. 2009. Penanganan mutakhir penyakit jantung koroner: sindroma koroner akut. Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI Pusat Jantung Nasional – RS Jantung Harapan Kita.

Hogikyan R.V., Halter B.J. 2003. Aging and diabetes. In D. Porte Jr.: Diabetes mellitus. 6th Edition. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division. p. 415-24

Inzuchi S.E. 2003. Classification and diagnosis of diabetes mellitus. In D. Porte Jr.: Diabetes mellitus. 6th ed. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division. p. 265-75

(22)

Universitas Kristen Maranatha 55

Jurado, Jeronimo, Ybarra J., Solanas P., Caula J., Gich I., et al. 2009. Prevalence of cardiovascular disease and risk factors in a type 2 diabetic population of the north catalonia diabetes study. Journal of the American Academy of Nurse Practitioners, 21 (2009) 140–8

Mamat Supriyono. 2008. Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung koroner pada kelompok usia < 45 tahun. UNDIP-IR, h. 1-15

Maron D.J., et al. 2004. Dislipidemia, other risk factors, and prevention of coronary heart disease. In V. Fuster: Hurst’s. 11th ed. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division. p. 1093-116

National Cholesterol Education Program Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III) (NCEP ATP III). 2002. National Institutes of Health.

National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). 2011. National Diabetes Statistics, 2011. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs/statistics/#fast. 15 Agustus 2011

Paparo A.A. 1996. Buku Ajar Histologi (Textbook of Histology). Edisi 5. Jakarta: EGC.

Pelt R.E.V., Schwartz R.S., and Kohrt W.M. 2008. Insulin secretion and clearance after subacute estradiol administration in postmenopausal women. J Clin Endocrinol Metab, 93: 484 – 90

Perkeni. 2011. Konsensus pengelolaan diabetes melitus tipe 2 di indonesia 2011. Semarang: PB PERKENI.

Powers A.C. 2005. Diabetes mellitus. In A.S. Fauci, D.L. Longo: Harrison's Principles of Internal Medicine. 17th ed. United States of America : McGraw-Hill Companies, Inc.

(23)

Universitas Kristen Maranatha 56

Salans L.B. 2003. New treatments for diabetes mellitus: outlook for the future. In D. Porte: Diabetes mellitus. 6th ed. New York: McGraw-Hill Medical Publishing Division. p. 949-58

Sidartawan Soegondo. 2006. Obesitas. Dalam: A.W. Sudoyo: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. h. 1921-4.

Silbernagl S. 2000. Heart and circulation. In F. Lang: Color atlas of pathophysiology. New York: Thieme. p. 236-39

_______. 2000. Hormones. In F. Lang: Color atlas of pathophysiology. New York: Thieme. p. 286-91

Slamet Suyono. 2006. Diabetes melitus di indonesia. Dalam: A.W. Sudoyo: Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. h.1852-6

Sujono Riyadi. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Eksokrin dan Endokrin pada Pankreas. Jakarta: EGC.

T. Bahri Anwar. 2004. Faktor risiko penyakit jantung koroner. e-USU Repository Universitas Sumatera Utara, 2004;1-15

Wild S., Roglic G., Green A., Sicree R., King H. 2004. Global prevalence of diabetes. http://www.who.int/diabetes/facts/en/diabcare0504.pdf. 15 Agustus 2011. p.1047-51

Wittles E.H., Goto A.M. 1992. Clinical features of ischemic heart disease in diabetes mellitus. In K. Alberti: International textbook of diabetes mellitus. p. 1487-500

World Health Organization (WHO). 2011. Diabetes. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/. 15 Agustus 2011

Referensi

Dokumen terkait

diberikan angket untuk menunjukkan respon siswa terhadap asesmen written feedback. Beberapa indikator komentar yang digunakan dalam pembelajaran asesmen written. feedback

Model Black-Scholes merupakan model yang digunakan untuk menentukan harga opsi yang telah banyak diterima oleh pihak-pihak bidang keuangan. Model ini dikembangkan

Penelitian ini dirancang untuk mcndapatkan aktivitas enzim protease yang tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan aditif deterjen.. U ntuk mencapai tujuan tersebut

Devia Sari, Afiks {Ka - an} Bahasa Minangkabau di Kota Sawahlunto, Sastra Daerah, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Padang, 2012. Bahasa Minangkabau adalah

Dari hasil penilaian motivasi, kemampuan dan disiplin kerja pegawai PT Sarana Pariwara Semarang berdasarkan dari hasil pra survey yang dihasilkan responden yang

Hasil utama dari sistem ini berupa sebuah library java yang digunakan sebagai fungsi login pada sistem developer.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KESIAPAN BELAJAR MANDIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

Berdasarkan hasil evaluasi Administrasi, Teknis dan Biaya dengan ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa mengumumkan pemenang seleksi sederhana dengan prakualifikasi untuk