• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Pustakawan dalam Upaya Promosi Pemanfaatan Perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Pustakawan dalam Upaya Promosi Pemanfaatan Perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN PUSTAKAWAN DALAM UPAYA PROMOSI

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

KABUPATEN MANGGARAI

TUGAS AKHIR

ANGELDA LASTRIYANTI PANTUR

NIM : 1321503017

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

PERAN PUSTAKAWAN DALAM UPAYA PROMOSI

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN

DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

KABUPATEN MANGGARAI

TUGAS AKHIR

ANGELDA LASTRIYANTI PANTUR

NIM : 1321503017

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya

Perpustakaan pada Program Studi D3 Perpustakaan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS UDAYANA

(3)

ABSTRAK

(4)

ABSTRACT

This research aims to show the role of librarian on library usage promotion Public Library and Archives Board of Manggarai Regency. This research uses descriptive quantitative method. The Techniques of collection data are observation, questionnaire and literature study. The data was taken based on the results of the questionnaire. The data analysis used quantitative methods by calculating the amount of the data collected and presenting data in formulas and then describe it. The results of this reserach is the role of librarians on the library usage promotion shows that the librarians have done library usage promotion periodically (once on 3 months), especially promotion which held in any school by effective communication to library visitor or library user at Manggarai Regency. This program is expected can increase the visitation of user and the users can feel satisfied when they come to library.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karuania-Nyalah, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “Peran Pustakawan Dalam Upaya Promosi Pemanfaatan Perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai”. Karya tulis ilmiah ini telah disusun penulis sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana.

Penulis berterima kasih kepada orang tua penulis, Bapa Romanus Pantur dan Ibunda Maria Theresia Tunas yang senantiasa mendidik dan

membimbing dengan penuh kesabaran serta kasih sayang yang tulus. Dalam penelitian ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, baik berupa motivasi, bimbingan, masukan, maupun saran-saran. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih sedalam-dalamnya kepada:.

1. Bapak Prof. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, selaku rector Universitas Udayana Bali.

2. Bapak Dr. Drs. I Gusti Putu Bagus Suka Arjawa, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Udayana.

3. Bapak Drs. I Putu Suhartika, M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Ilmu Perpustakaan dan juga selaku Pembimbing Akademik serta selaku dosen penguji yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya dan membimbing serta memberikan masukan kepada penulis dalam penyempurnaa tugas akhir ini.

(6)

5. Bapak Richard Togantara Ginting, S.Sos, M.Hum selaku pembimbing yang senantiasa meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis. Dedikasi beliau sebagai pembimbing telah banyak memberikan sumbangsih yang tidak ternilai harganya demi kelancaran penulisan tugas akhir ini.

6. Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai, Bapak dan segenap pustakawan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai

7. Bapak Tedi Erviantono, S.IP selaku Dosen Penguji yang telah memberikan sumbangsih dan masukan kepada penulisn demi perbaikan tugas akhir ini.

8. Ibu Ni Putu Premierita Haryanti, S.Sos, M.A selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan kepada penulis demi perbaikan dan penyempurnaan tugas akhir ini.

9. Kakak-kakak penulis, Ningsih Pantur, Rio Pantur, Herlin Kaji, Ferdy Sutanto yang senantiasa dengan setia memberi semangat, dukungan, perhatian dan kasih sayang kepada penulis.

10.Sahabat-sahabat yang menjadi penyeimbang dalam hidup penulis, membuat penulis memiliki arti dan mengajari makna berbagi. Jeril Ngalong, Ana Halima, Rini Asriani, Saverius, Peregrinus, Asti Solo, Adi Faran dan lain-lain yang tidak sempat disebutkan namanya, serta teman-teman Program Studi D3 Ilmu Perpustakaan.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan dan menerima saran dan kritik yang bersifat membangun kea rah yang lebih baik. Akhir kata penulis ucapkan limpah terima kasih. Semoga karya tulis ini bermanfaat,

Denpasar, 16 Mei 2016

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

ABSTRAK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Ruang Lingkup ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Perpustakaan Umum ... 7

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 7

2.1.2 Ciri-ciri Perpustakaan Umum ... 8

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum ... 10

2.2 Pustakawan ... 11

(8)

2.4 Kompetensi Pustakawan ... 18

2.5 Promosi Pemanfaatan Perpustakaan ... 19

2.5.1 Promosi Perpustakaan ... 19

2.5.2 Pemanfaatan Perpustakaan ... 20

2.5.3 Promosi Pemanfaatan Perpustakaan ... 20

2.5.4 Media dalam Promosi Perpustakaan ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 25

3.2.2 Waktu Penelitian ... 25

3.3 Sumber Data ... 25

3.4 Populasi dan Sampel ... 26

3.4.1 Populasi ... 26

3.4.2 Sampel ... 27

3.5 Teknik Pengambilan Sampel... 28

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.6.1 Observasi ... 29

3.6.2 Kuesioner ... 29

3.6.3 Studi Kepustakaan ... 30

3.7 Metode Penyajian Data ... 30

3.8 Analisis Data ... 31

3.9 Kisi-kisi Kuesioner ... 31

BAB IV PEMBAHASAN ... 32

(9)

4.1.1 Sejarah Singkat Perpustakaan ... 32

4.1.2 Visi dan Misi Perpustakaan ... 32

4.1.3 Sumber Daya Manusia ... 33

4.1.4 Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit, dan Tata Kerja ... 36

4.2 Analisis Data Penelitian ... 40

4.2.1 Identitas Responden ... 40

4.3 Kegiatan Promosi Perpustakaan Harus Dilakukan Untuk Memasyarakatkan Peran Dan Fungsi Perpustakaan ... 41

4.4 Pustakawan Bertanggung Jawab Untuk Melakukan Promosi Perpustakaan ... 42

4.5 Bentuk Promosi Yang Pustakawan Lakukan Untuk Memasyarakatkan Perpustakaan ... 43

4.6 Frekuensi Perpustakaan Melakukan Promosi Perpustakaan ... 44

4.7 Media Yang Sering Pustakawan Gunakan Untuk Mempromosikan Perpustakaan ... 45

4.8 Kemampuan Komunikasi Pustakawan Mempengaruhi Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ... 46

4.9 Strategi Komunikasi Yang Digunakan Untuk Membantu Pengguna Atau Pengunjung Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan ... 47

4.10 Kendala Yang Dihadapai Dalam Melakukan Promosi Perpustakaan ... 48

4.11 Solusi Yang Tepat Dalam Menyikapi Kendala Yang Dihadapi Dalam Melakukan Promosi Perpustakaan ... 49

(10)
(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.3 ... 33

Tabel 4.2.1 ... 40

Tabel 4.3 ... 41

Tabel 4.4 ... 42

Tabel 4.5 ... 43

Tabel 4.6 ... 44

Tabel 4.7 ... 45

Tabel 4.8 ... 46

Tabel 4.9 ... 47

Tabel 4.10 ... 48

Tabel 4.11 ... 49

(12)
(13)
(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam perpustakaan adalah pustakawan. Peran pustakawan sangat penting, pustakawan diharapkan menjadi penghubung antara sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan dengan segala jenis pengguna yang ada di masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan bahwa:

Peranan pustakawan dalam masyarakat adalah memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber informasi demi keuntungan masyarakat dan fungsinya menjadi mediator antara masyarakat dan sumber-sumber informasi, bukan hanya buku tetapi juga termasuk sumber-sumber informasi dalam media lain, yang mempunyai tujuan untuk menghubungkan masyarakat dengan pengetahuan terekam dengan cara semanusiawi dan sebermanfaat mungkin. Sebagai mediator antara masyarakat dan sumber informasi, hakikat pustakawan dalam menjalankan tugasnya saling terkait dan saling pengaruh dengan hakikat media informasi yang tersedia. (Purwono, 2003:20)

(15)

Menurut Suwarno (2011:36) pustakawan tidak hanya sebagai obyek pasif yang hanya melayani, tetapi sudah saatnya untuk menyajikan kembali informasi yang dicari-kelola, yang kemudian disajikan kembali dalam bentuk karya baru yang berupa karyanya sendiri. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pustakawan kini tidak hanya dikenal dengan profesi yang pasif yakni hanya menjaga buku atau perpustakaan, tetapi kini pustakawan dikenal sebagai profesi yang menyajikan dan membagikan informasi kepada masyarakat atau pengguna perpustakaan bahkan seorang pustakawan mampu menyajikan atau menghasilkan karya lain atau karyanya sendiri yang bermanfaat bagi masyarakat atau pengguna perpustakaan.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pustakawan sehingga koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Dalam melakukan promosi perpustakaan, peran pustakawan sangat penting karena pustakawan secara langsung berhadapan dengan pengguna. Untuk itu, salah satu kompetensi yang dimiliki pustakawan adalah mampu berkomunikasi dengan baik sehingga peran pustakawan sebagai penghubung antara sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan dengan pengguna.

Menurut Special Library Association (2003) dalam Sulistyo-Basuki, kompetensi pustakawan dibagi menjadi tiga bagian yaitu kompetensi professional (professional competencies), komptetensi pribadi (personal competencies), dan kompetensi inti (core competencies). Sulistyo-Basuki

(16)

efektif serta memberikan sumbangan positif bagi organisasi, klien dan profesi. Kompetensi ini menjangkau dari komunikasi yang kuat, kemampuan menunjukkan nilai tambah pada kontribusi, tetap luwes dan positif dalam lingkungan yang berubah. Konsep keterampilan komunikasi, pembuktian nilai, luwes dan mengelola perubahan merupakan syarat yang paling sering disebutkan sebagai bagian inti kepustakawanan khusus.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang pustakawan dituntut untuk mempunyai kompetensi personal, khususnya dalam hal komunikasi. Seorang pustakawan harus mampu berkomunikasi dengan baik yakni menjangkau komunikasi yang luas yang tidak hanya menyangkut ilmu perpustakaan melainkan ilmu pengetahuan lainnnya. Komunikasi yang dihasilkan oleh seorang pustakawan mampu menghasilkan hal yang positif dan memberikan nilai yang lebih. Selain itu, kemampuan komunikasi baik terhadap sesama pustakawan dan yang paling penting harus menjalin komunikasi yang baik terhadap pemustaka atau penggguna perpustakaan dengan sebaik-baiknya.

(17)

Kegiatan promosi perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai belum berjalan dengan maksimal. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai adalah lokasi dari penelitian, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis ditemukan fakta bahwa frekuensi kunjungan harian sebagian besar pengguna sedikit kesulitan memanfaatkan koleksi yang ada di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai. Jumlah pengunjung atau pengguna perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai yakni mencapai 60-76 orang per hari dilihat dari data terakhir pada bulan Maret 2016 yakni mencapai 855 orang pengunjung.

(18)

Perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai”.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran pustakawan dalam upaya promosi pemanfaatan perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai?

1.3Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini, ada dua tujuan yang hendak dicapai yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Kedua tujuan ini diuraikan sebagai berikut :

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca yang ingin mengetahui tentang bagaimana pengembangan perpustakaan dalam meningkatkan profesi pustakawan, penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangan dalam mengembangkan ilmu perpustakaan. 1.3.2 Tujuan Khusus

(19)

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis untuk institusi pendidikan yaitu diharapakan agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga menambah bahan koleksi serta menambah sumber bacaan di perpustakaan.

2. Manfaat praktis untuk tempat penelitian, yaitu diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan.

1.5Ruang Lingkup

(20)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum merupakan salah satu bentuk peran aktif dari pemerintah dalam rangka meningkatkan semangat untuk membaca dan menambah ilmu penegetahuan masyarakat. Melalui perpustakaan umum masyarakat atau pengguna perpustakaan dapat mencari informasi yang dibutuhkan sehingga memperkaya wawasan dan juga pengetahuan masyarakat atau pengguna perpustakaan.

Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat (Sutarno, 2006:43),

(21)

semua kalangan yang ingin memperoleh informasi dan pengetahuan, tanpa ada batasan khusus dengan menyediakan berbagai macam bahan atau koleksi bacaan yang menunjang dan memenuhi kebutuhan dari semua lapisan masyarakat atau pengunjungnya.

Selain menurut Sutarno adapun pendapat lain mengenai pengertian perpustakaan umum, yakni

Menurut Sulistyo Basuki (1991;46), perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum. Perpustakaan umum sangat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan bangsa, karena perpustakaan umum merupakan satu-satumya pranata kepustakawanan yang dapat diraih umum.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang diselenggarai oleh biaya umum dan perpustakaan mempunyai peran penting untuk mencerdaskan bangsa.

1.1.2 Ciri-Ciri Perpustakaan Umum

(22)

Adapun ciri-ciri perpustakaan umum adalah :

1. Terbuka untuk umum, artinya terbuka bagi siapa saja tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras, usia, pandangan politik dan pekerjaan.

2. Dibiayai oleh dana umum. Dana umum adalah dana yang berasal dari masyarakat. Biasanya dikumpulkan melalui pajak dan dikelola oleh pemerintah. Dana ini kemudian digunakan untuk mengelola perpustakaan umum, karena dana berasal dari umum maka perpustakaan umum harus terbuka untuk umum.

3. Jasa yang diberikan pada hakikatnya bersifat cuma-cuma. Jasa yang diberikan jasa refeal artinya jasa memberikan informasi, peminjaman, konsultasi studi sedangkan keanggotaan bersifat cuma-cuma artinya tidak perlu membayar. (Sulistyo Basuki, 1991:46),

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang terbuka bagi mayarakat umum yang memberikan jasa dalam bidang informasi dan ilmu pengetahuan tanpa memandang perbedaan. Perpustakaan umum dibiayai oleh dana umum yang berasal dari masyarakat sendiri yang dikumpukan melalui pajak sehingga perpustakaan umum bersifat cuma-cuma dalam arti masyarakat tidak perlu membayar untuk dapat masuk ke perpustakaan umum.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

(23)

Fungsi perpustakaan umum adalah :

1. Pengkajian bahan pustaka pemakai dalam hal informasi dan bahan pustaka.

2. Penyedian bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar menukar, penggadaan, penerbitan dan lain-lain.

3. Pengolahan dan penyiapan bahan pustaka. 4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi. 5. Pendayagunaan atau pemberdayaan koleksi.

6. Pemberian layanan kepada masyarakat dengan sistem yang mudah dan tepat serta sederhana.

7. Pemasyarakatan perpustakaan.

8. Pengkajian dan pengembangan atas semua aspek kepustakawanan.

9. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatn bersama koleksi sarana prasarana.

10.Pelaksanaan koordinasi dengan berbagai pihak dan mitra kerja lainnya.

11.Administrasi perpustakaan seperti kepegawaian, ketatausahaan, keuangan dan kerumahtanggaan (Perpustakaan RI 2001)

(24)

Fungsi perpustakaan umum yang lain yaitu menurut Sutarno (2006:37). Perpustakaan umum berfungsi untuk memberikan layanan kepada seluruh lapisan masyarakat, sebagai pusat informasi, pusat sumber belajar, tempat rekreasi, penelitian, dan pelestarian koleksi bahan pustaka yang dimiliki. Berdasarkan teori sutarno di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa mempuyai fungsi sebagai pusat informasi dan sumber belajar dengan memberikan layanan yang baik kepada pengguna atau masyarakat. Perpustakaan umum juga berfungsi sebagai tempat hiburan atau rekreasi, karena masyarakat dapat menggunakan dan memanfaatkan bahan bacaan yang ada di perpustakaan umum sehingga pustakawan harus melestarikan bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan umum.

2.2 Pustakawan

Pada saat ini masih banyak orang yang belum mengenal pustakawan, pustakawan masih dianggap sebagai orang yang bekerja dan menjaga buku di perpustakaan. Namun pada kenyataannya pustakawan adalah orang yang ahli di bidang perpustakaan, dokumentasi dan informasi baik mulai dari pelayanan sampai pada penemuan informasi yang ditujukkan kepada masyarakat atau pengguna perpustakaan.

(25)

Dari pengertian Undang-Undang RI No.43 tahun 2007 di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan adalah orang yang berperan penting dalam perpustakaan yang mempunyai kemampuan khusus dalam bidang perpustakaan yang diperoleh melalui pendidikan tentang perpustakaan ataupun dari pendidikan dan pelatihan tentang perpustakaan yang mempunyai keahlian khusus dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat atau pengguna perpustakaan.

Adapun pengertian lain tentang pustakawan, yakni pustakawan adalah orang yang memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha pemberian layanan kepada masyrakat sesuai dengan misi yang diemban oleh badan induknya berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi, dan informasi yang diperoleh dari pendidikan (Sulistyo Basuki, 1991:8). Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan adalah orang yang bertugas dalam sebuah perpustakaan yang ditugaskan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat atau pengguna perpustakaan berdasarkan ilmu yang diperoleh dari pendidikan perpustakaan, dokumentasi dan informasi.

Undang-Undang RI No.24 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan menguraikan syarat-syarat dan standar pustakawan yakni pada pasal 33, 34, dan 35 : 1. Pustakawan memiliki kualifikasi akademik paling rendah diploma dua

(26)

2. Pustakawan harus mempunyai kompetensi professional dan kompetensi personal yang mencakup aspek pengetahuan, keahlian, sikap kerja, aspek kepribadian dan interaksi sosial.

3. Pustakawan harus memiliki sertifikat kompetensi sebagai dasar pertimbangan untuk peningkatan karier pustakawan.

Berdasarkan undang-undang diatas dapat disimpulkan apabila menjadi seorang pustakawan harus menempuh pendidikan sekurang-kurang diploma dua (D-II), seorang pustakawan harus mempunyai kompetensi professional dan kompetensi personal, serta pustakawan harus memiliki kompetensi sebagai dasar pertimbangan untuk peningkatan karier pustakawan sehingga dapat dengan maksimal bekerja sesuai dengan profesinya sebagai seorang pustakawan.

Untuk menjadi seorang pustakawan dan disebut sebagai pustakawan, harus memenuhi beberapa persyaratan. Menurut Yusuf (1996 : 43) menyatakan bahwa persyaratan yang harus dimiliki pustakawan adalah :

1.Persyaratan Sikap Mental Pustakawan Perpustakaan Umum harus mempunyai jiwa pengabdian terhadap tugas-tugas dan fungsi-fungsi Perpustakaan Umum sebagai sarana penunjang pendidikan formal dan non formal serta senantiasa bersedia membantu, membimbing dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara terbuka dan suka rela sehingga tujuan Perpustakaan Umum dapat tercapai.

(27)

menambah pengetahuannya dengan memanfaatkan koleksi yang tersedia di perpustakaan dan mengikuti pendidikan, seminar, ceramah dan kegiatan yang mendukung tugas di perpustakaan.

Dari pendapat beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi seorang pustakawan, seseorang harus dapat memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan yakni berupa ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan sehingga berwawasan luas dan mampu menyerap ilmu pengetahuan lain.

2.3 Peran Pustakawan

Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan kepada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun informal. Peran didasarkan pada preskripsi (ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan apa yang individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau orang lain menyangkut peran tersebut (Friedman, 1998:286). Berdasarkan teori di atas, dapat disimpulkan bahwa peran merupakan posisi sosial yang bersifat formal maupun informal yang diberikan kepada seseorang dan peran juga menentukan apa yang harus sesorang lakukan untuk memenuhi harapan dan tujuan seseorang maupun orang lain yang bersangkutan.

(28)

berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:667). Berdasarkan teori di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa peran diartikan sebagai tingkat atau kelas yang dimiliki oleh seseorang yang mempunyai kedudukan khusus di dalam masyarakat. Jadi, dalam hal ini peran merupakan kedudukan dalam suatu masyarakat berdasarkan tingkat atau kelas baik secara formal maupun informal demi kebutuhan bersama.

Peran seorang pustakawan sangat penting dalam hal mempromosikan perpustakaan, karena melalui promosi perpustakaan masyarakat atau pengguna perpustakaan dapat mengetahui peran dan manfaat perpustakaan, serta dapat mengetahui peran pustakawan dalam melaksanakan tugas sebagai seorang pustakawan dalam pelayanan dan pengelolaan perpustakaan. Pada saat ini peran pustakawan masih dianggap sebelah mata, namun pada kenyataannya peran seorang pustakawan dalam sebuah perpustkaan sebagai media penyampaian informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat atau pengguna perpustakaan baik oleh para pendidik maupun peneliti karena dengan peran seorang pustakawan masyarakat atau pengguna perpustakaan dapat dengan mudah memperoleh informasi. Oleh karena itu, penting mengetahui peran seorang pustakawan dalam mengelolah perpustakaan sehingga informasi yang diperoleh dapat tersalurkan dan bermanfaat bagi masyarakat atau pengguna perpustakaan.

(29)

1. Edukator

Sebagai edukator (pendidik), pustakawan dalam melaksanakan tugasnya harus berfungsi dan berjiwa sebagai pendidik, ia harus melaksanakan fungsi pendidikan yaitu mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik adalah mengembangkan kepribadian, mengajar adalah mengembangkan kemampuan berfikir, dan melatih adalah membina dan mengembangkan keterampilan.

2. Manager

Pada hakikatnya pustakawan adalah “manager informasi” yang

mengelola informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi pada sisi lain. Informasi yang banyak dan terdapat dalam berbagai wadah yang jumlah selalu bertambah harus dikelola dengan baik. Kebutuhan informasi pengguna merupakan dasar pengelolaan informasi.

3. Administrator

Sebagai administrator pustakawan harus mampu menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program perpustakaan, serta dapat melakukan analisis atas hasil yang telah dicapai, kemudian melakukan upaya-upaya perbaikan untuk mencapai hasil yang lebih baik.

4. Supervisor

(30)

prestasi, pengetahuan dan keterampilan, baik rekan-rekan sejawat maupun masyarakat pengguna yang dilayaninya. 3. Mempunyai wawasan yang luas, pandangan jauh ke depan, memahami beban kerja, hambatan-hambatan, serta bersikap sabar, tetapi tegas, adil, obyektif dalam melaksanakan tugasnya. 4. Mampu berkoordinasi, baik dengan sesama pustakawan maupun dengan para pembinanya dalam menyelesaikan berbagai persoalan dan kendala, sehingga mampu meningkatkan kinerja unit organisasinya (Hermawan, 2006 : 5657).

Sedangkan Abbas dalam Kusumah (2001 : 1) mengemukakan peran pustakawan adalah:

1. Pustakawan sebagai gerbang ke masa depan dan masa lalu. 2. Pustakawan sebagai pengajar.

3. Pustakawan sebagai manajer knowledge.

4. Pustakawan sebagai organizer jaringan sumber-sumber informasi. 5. Pustakawan sebagai penyokong untuk pengembangan kebijakan

informasi.

6. Pustakawan sebagai komunitas partner.

7. Pustakawan sebagai pengayak sumber informasi.

8. Pustakawan sebagai kolaborasi dengan penyedia sumber teknologi. 9. Pustakawan sebagai teknisi.

10. Pustakawan sebagai konsultan informasi.

(31)

manager, dan supervisor. Sebagai edukator pustakawan harus mempunyai jiwa sebagai seorang pendidik yakni mendidik, mengajar, dan melatih. Sebagai administrator, seorang pustakawan harus dapat menjadi pengelolah informasi yang baik dimana informasi jumlahnya selalu bertambah dan dapat menyajikannya dalam berbagai wadah. Sebagai administrator, seorang pustakawan harus dapat melaksanakan program-program kerja di perpustakaan dan melakukan perbaikan apabila terdapat kesalahan dalam pelaksanaan program tersebut. Sebagai supervisor, seorang pustakawan harus mempunyai wawasan dan pengetahuam yang luas, dan keterampilan serta dapat bekerjasama dengan sesama pustakawan dan pengguna perpustakaan.

Selain itu pustakawan juga harus dapat menemukan informasi-informasi terbaru sehingga dapat mengembangkan perpustakaan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan bagi pengguna perpustakaan.

2.4 Kompetensi Pustakawan

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservasi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kompetensi pustakawan menurut Peraturan Perundang-undangan No.24 tahun 2014, Pasal 34:

(32)

2. Kompetensi professional sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) mencakup aspek pengetahuan, keahlian, dan sikap kerja.

3. Kompetensi personal sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) mencakup aspek kepribadian dan interaksi sosial.

4. Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa seorang pustakawan harus mempunyai kemampuan dan kompetensi yang mencakup pengetahuan dan sikap kerja, selain itu seorang pustakawan harus mempunyai kompetensi dalam hal berinteraksi dengan sesama yakni melalui komunikasi. Karena melalui komunikasi maka seorang pustakawan dapat menjadi penghubung antara pengunjung atau pengguna perpustakaan dengan koleksi yang ada di perpustakaan.

2.5 Promosi Pemanfaatan Perpustakaan 2.5.1 Promosi Perpustakaan

Menurut Yuven (2009:1) promosi pepustakaan merupakan rangkaian kegiatan perpustakaan yang dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan melalui koleksi, fasilitas dan produk atau layanan yang disediakan.

(33)

masyarakat dapat dengan mudah mengenal dan memanfaatkan seluruh pelayanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan.

2.5.2 Pemanfaatan Perpustakaan

Pemanfaatan merupakan turunan kata dari kata „Manfaat‟, yakni suatu penghadapan yang semata-mata menunjukkan kegiatan menerima. Sedangkan menurut Badudu dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengatakan bahwa Pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu yang berguna. (“Maha Tem, 2015). Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan merupakan suatu cara atau kegiatan yang dilakukan untuk memanfaatkan sesuatu yang berguna. Seperti di perpustakaan, pemanfaatan dilakukan dengan cara memanfaatkan koleksi atau bahan pustaka yang ada untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pemenuhan kebutuhan akan informasi.

2.5.3 Promosi Pemanfaatan Perpustakaan

(34)

pengguna perpustakaan berkaitan dengan infomasi yang berguna untuk mengajak masyarakat atau pengguna perpustakaan untuk berkunjung ke perpustakaan dan memanfaatkan bahan pustaka atau koleksi yang ada di perpustakaan.

2.5.4 Media dalam Promosi Perpustakaan

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:286), media yang dapat digunakan dalam promosi yaitu nama dan logo, poster dan leaflet, pameran, ceramah dan iklan.

1. Nama dan Logo

Perpustakaan memerlukan sebuah nama yang khas karena nama yang khas akan mudah diingat oleh pengguna perpustakaan, nama yang juga menunjukkan sifat yang khas juga. Nama khas ini menandai jasa baru sebuah perpustakaan walaupun umum sering tidak mengetahui bahwa jasa baru tersebut sebenarnya dikaitkan dengan perpustakaan.

2. Poster dan Leaflet

Poster merupakan salah satu sarana mudah untuk menyampaikan sejumlah informasi. Poster yang dibuat hendaknya mencantumkan nama, jasa, alamat, dan nomor telepon (bilamana ada), jam buka, jasa apa saja yang ditawarkan, serta ditujukkan untuk siapa. Leflet berfungsi sebagai pencipta citra sekaligus memberika informasi sebagai perbandingan.

3. Pameran

(35)

informasi. Penyajian ini sebaiknya mencakup semua jasa informasi namun dalam bahasa sederhana.

4. Ceramah

Ceramah merupakan cara mudah untuk mempublikasikan jasa informasi perpustakaan. Ceramah dapat diberikan pada berbagai kelompok masyarakat. Walaupun jumlah hadirin terbatas, kesempatan ceramah harus digunakan tidak saja untuk menceritakan jasa perpustakaan melainkan juga cara memperoleh masukkan dari para hadirin. Masukan ini berupa diskusi dan tanya jawab sesuai dengan ceramah.

5. Iklan

Iklan adalah media promosi dalam bentuk penyajian mengenai ide, produk atau jasa dengan cara membayar. Tujuan iklan adalah untuk mendorong dan membujuk masyarakat agar tertarik akan barang atau jasa yang ditawarkan atau dijual. (Mustafa 1996:30)

(36)

kelompok masyarakat agar masyarakat atau pengguna mengenal dan mengetahui lebih dalam tentang layanan perpustakaan serta mendapat informasi yang lebih dengan cara diskusi dan tanya jawab langsung kepada pustakawan. 5) Iklan dalam promosi perpustakaan merupaka cara penyampaian informasi yang bertujuan untuk mendorong dan mengajak masyarakat atau pengguna perpustakaan untuk mengetahui layanan dan informasi yang didapat apabila datang ke perpustakaan.

Referensi

Dokumen terkait

Achmad Ali.. subsumtif ini adalah memasukkan peristiwanya dalam peraturan perundang- undangan. 2) Metode interpretasi formal atau disebut juga interpretasi otentik,

Kajian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi pengguna terhadap kualiti penyelenggaran Jalan Persekutuan, mengenalpasti faktor-faktor yang menyebabkan kerosakkan terhadap

Mematuhi protokol kesehatan dalam upaya mencegah penularan Covid-19 merupakan suatu keharusan yang dilakukan oleh masyarakat melalui kebijakan yang muncul dari

Hal terpenting dari penelitian ini yaitu memanfaatkan limbah teh untuk menghasilkan ekstrak polifenol sebagai bahan aktif tabir surya, dengan harapan dapat meningkatkan nilai

Setelah melakukan penelitian dan menganalisa data, hasil penelitian menunjukkan bahwa respon masyarakat Gampong Pulo Siblah Mou Helsinki terhadap adalah sangat

Dalam komunikasi interpersonal, setiap partisipan menggunakan semua elemen dari proses komunikasi. Misalnya, masing-masing pihak akan membicarakan latar belakang dan

Hasil penilaian kinerja juga merupakan dasar untuk melakukan perbaikan, pembinaan dan pengembangan, serta memberikan nilai prestasi kerja dan perolehan angka kredit guru

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMKN 1 buduran pada tanggal 2 oktober 2014 sampai 12 desember 2015 terhadap 38 siswa di kelas X Busana Butik, dan