• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 3: Uji Validitas dan Reliabilitas Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 63.7568 217.523 .858 .936

p2 63.5135 216.979 .790 .937

p3 63.7568 216.467 .836 .936

p4 63.7838 215.452 .738 .937

p5 63.7568 218.967 .739 .938

p6 63.5676 214.752 .833 .936

p7 63.9189 216.965 .793 .937

p8 63.6757 215.503 .787 .937

p9 63.8108 217.269 .833 .937

p10 63.6486 219.068 .696 .938

p11 64.5676 226.197 .635 .939

p12 63.6486 216.512 .847 .936

p13 64.2973 222.437 .535 .940

p14 64.4865 224.590 .486 .941

p15 63.9459 219.830 .598 .940

p16 64.4054 225.526 .396 .943

p17 64.2703 223.536 .484 .941

p18 64.4865 223.090 .422 .943

p19 64.4324 223.419 .540 .940

p20 64.0270 224.749 .479 .941

p21 64.2162 224.785 .420 .942

p22 64.1351 223.176 .476 .941

p23 64.2432 226.967 .441 .941

p24 64.2973 223.326 .440 .942

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

(3)

Lampiran 4: Distribusi Frekuensi dan Persentasi X dan Y

Distribusi Frekuensi dan Persentase Kepemimpinan Transformasional (�)

Pertanyaan TP KK SR SL Total

f % f % f % f % f %

p1 0 0.00 3 8.11 19 51.35 15 40.54 37 100

p2 0 0.00 3 8.11 14 37.84 20 54.05 37 100

p3 0 0.00 6 16.22 18 48.65 13 35.14 37 100

p4 2 5.41 5 13.51 14 37.84 16 43.24 37 100

p5 1 2.70 5 13.51 14 37.84 17 45.95 37 100

p6 0 0.00 6 16.22 13 35.14 18 48.65 37 100

p7 3 8.11 2 5.41 17 45.95 15 40.54 37 100

p8 1 2.70 6 16.22 14 37.84 16 43.24 37 100

p9 1 2.70 6 16.22 15 40.54 15 40.54 37 100

p10 1 2.70 5 13.51 13 35.14 18 48.65 37 100

p11 1 2.70 24 64.86 5 13.51 7 18.92 37 100

p12 1 2.70 4 10.81 16 43.24 16 43.24 37 100

Distribusi Frekuensi dan Persentase Prestasi Kerja (�)

Pertanyaan TP KK SR SL Total

f % f % f % f % f %

p1 5 13.51 10 27.03 12 32.43 10 27.03 37 100

p2 8 21.62 17 45.95 8 21.62 4 10.81 37 100

p3 4 10.81 6 16.22 13 35.14 14 37.84 37 100

p4 5 13.51 11 29.73 8 21.62 13 35.14 37 100

p5 6 16.22 15 40.54 9 24.32 7 18.92 37 100

p6 17 45.95 10 27.03 4 10.81 6 16.22 37 100

p7 5 13.51 18 48.65 8 21.62 6 16.22 37 100

p8 1 2.70 11 29.73 12 32.43 13 35.14 37 100

p9 5 13.51 4 10.81 15 40.54 13 35.14 37 100

p10 5 13.51 12 32.43 9 24.32 11 29.73 37 100

p11 2 5.41 21 56.76 8 21.62 6 16.22 37 100

(4)

Lampiran 5: Regresi Linear Sederhana

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 37

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 4.27083954

Most Extreme Differences Absolute .184

Positive .184

Negative -.105

Kolmogorov-Smirnov Z 1.120

Asymp. Sig. (2-tailed) .163

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .503a .253 .232 4.33142

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Transformasional (X) b. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 222.384 1 222.384 11.853 .002a

Residual 656.643 35 18.761

Total 879.027 36

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Transformasional (X) b. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.645 4.757 3.079 .004

Kepemimpinan Transformasional (X)

.422 .122 .503 3.443 .002

(5)
(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Aksara

Azis, Afrizal. 2006. Pustakawan Sebagai Tenaga Profesional di Bidang

Perpustakaan, Informasi dan Dokumentasi. (JKDMM: Jurnal

Kepustakawanan dan Masyarakat Membaca. Volume 22. Nomor 1 Januari-Juni 2006. P.39-50).

Augustine, Y., & Kristaung, R. 2013. Metodelogi Penelitian Bisnis dan Akuntasi. Jakarta: Dian Rakyat.

Dessler, Gary, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid I. Jakarta: Indeks.

Erik, Rees. 2001. Leadership Articles. Muksin Wijaya, Kepemimpinan

Transformasional Di Sekolah Dalam Meningkatkan Outcomes Peserta Didik, Jurnal Pendidikan Penabur - No.05/ Th.IV / Desember 2005

Filippo, Edwin B. 1995. Alih Bahasa Moh. Masud. Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga.

Ghozali, Iman. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Universitas Diponegoro.

Gitosudarmo, Indriyo, Agus Mulyono ,2001. Prinsip Dasar Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia:

Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: Grasindo.

Hariandja, M. T. E. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ketiga. Jakarta: Grasindo.

Handoko, T. H , 2008, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua,: BPFE, Yogyakarta.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan

(7)

Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional

Indonesia. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.

Kartini, Kartono. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kode Etik Ikatan Pustakawan Indonesia.

Komaria, Aan dan Ttriatna Cepi, 2008. Visionary Leadership, Menuju Sekolah Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Luthans, Fred. 1995. Organizational Behavior, McGraw Hill International, New York.

Masaong, Abd. Kadim dan Tilomi Arfan. 2011. Kepemimpinan Berbasis Multiple Intelligence (Sinergi Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual

Untuk Meraih Kesuksesan Yang Gemilang). Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Refika Aditama

Mangkunegara, Prabu Anwar. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Edisi Teori Ke Praktik. Bandung: Alfabeta

Mathis Robert L. & Jackson John H, 2006. Human Resources Management, Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalai Indonesia

Nasution, Mulia. 2000. Manajemen Personalia Aplikasi Dalam Perusahaan. Jakarta: Djambatan.

Noor, Jiliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan KaryaIlmiah. Jakarta: Kencana.

Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(8)

Rao, TV. 1986. Diterjemahkan oleh L. Mulyana. Pendekatan Prestasi Kerja. Jakarta: Pustaka Binaman Press Indonesia.

Ruky. 2002. Perilaku Organisasi, Pustaka Binaman Presindo, Jakarta.

Setiawan, B. A, Abd. Muhith. 2013. Transformasional Leadership. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sirait, Justine T. 2006. Memahami Aspek-aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo.

Soeprihanto, John. 2000. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Sondang P. Siagian. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekataan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekataan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunarto. 2005. Manajemen Karyawan. Yogyakarta: Amus.

Tjiharjadi, Semuil, dkk. 2012. To be a Great Effective Leader. Yogyakarta: Andi Offset.

Utomo, Tri Widodo W. dan Hermawan Deden. 2000. Evaluasi Terhadap Sistem Penilaian Prestasi Kerja Menurut Sistem DP3.

Wursanto, IG. 2002. Manajemen Kepegawaian. Yogyakarta: Kanisius.

Yukl,Gerry A. 1998. Leadership in Organization.New Jersy USA, Prentice Hall.

Alih Bahasa Jusuf Uday. Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta:

Prenhelindo.

(9)

LAMPIRAN Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat, mohon ketersediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur. Tujuan dari kuesioner ini hanya untuk penelitian tugas akhir mengenai Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan Pada Badan Perpustakaan, Arsip, Dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara. Terima Kasih atas kesediaan anda meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.

1. PETUNJUK PENGISIAN

Pilihlah jawaban yang sesuai, dengan memberikan tanda silang (×) pada pilihan yang saudara anggap paling sesuai atau paling benar. Apabila saudara ingin memperbaiki jawaban pertama yang dianggap keliru/salah, berilah coretan dengan tanda kurang (-) pada jawaban yang salah, kemudian pilihlah jawaban yang paling benar dan beri tanda silang (×).

Keterangan :

S = Selalu

S = Sering

KK = Kadang-Kadang

TP = Tidak Pernah

1. Apakah pimpinan Saudara/i pernah memberi inspirasi untuk menyampaikan visi dan misi yang jelas agar dapat dicapai?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

2. Apakah pimpinan Saudara/i pernah menekankan pentingnya tujuan serta komitmen bekerja?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

3. Apakahpimpinan Saudara/i pernah memberikan apresiasi dalam pencapaian prestasi kerja?

a. Selalu b. Sering

(10)

4. Apakah pimpinan pernahmembantu/mengasih solusi dalam permasalahan bapak/ibu?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

5. Apakah pimpinan Saudara/i pernahdilibatkan oleh pimpinan dalam

pengambilan keputusan? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

6. Apakah pimpinan pernah menyampaikan ide-ide baru kepada bawahan, untuk mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan kinerja bapak/ibu?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

7. Apakah pimpinan pernah memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan bapak/ibu?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

8. Apakah pimpinan pernah berlaku adil kepada bapak/ibu? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

9. Apakah pimpinan pernah menerima pendapat dan saran dari bapak/ibu ? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

10. Apakah pimpinan teratas pernah mengawasi setiap kasubag secara langsung dalam mengawasi kinerja bapak/ibu agar sesuai dengan standar dan prosedur kerja yang telah ditetapkan?

a. Selalu b. Sering

(11)

11. Apakah pimpinan pernah mengkoreksi dan memberikan saran terhadap pekerjaan/tindakan yang dikerjakan oleh bapak/ibu?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

12. Apakah pimpinan bapak/ibu pernah membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

13. Apakah saudara/i pernah melakukan pengidentifikasian bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan pustaka?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

14. Apakah Saudara/i pernah memilih bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan pengguna?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

15. Apakah Saudara/i pernah mengkatalog bahan pustaka dengan berpedoman pada AACR2?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

16. Apakah Saudara/i pernah mengkatalog 5 bahan pustaka dalam sehari ? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

17. Apakah Saudara/i pernah mengidentifikasi kerusakan koleksi perpustakaan? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

18. Apakah Saudara/i pernah melakukan penanganan koleksi perpustakaan sesuai pengetahuan yang dimiliki dengan prosedur yang berlaku?

a. Selalu b. Sering

(12)

19. Apakah Saudara/i ketika melakukan story telling pernah menggunakan bahasa sehari-hari ?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

20. Apakah Saudara/i ketika melakukan story telling pernah menggunakan alat peraga, dan mimik serta intonasi yang mengikuti alur cerita ?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

21. Apakah Saudara/i pernah membuat pengguna tidak antri atau menunggu lama, ketika ingin meminjam buku ataupun mengembalikan buku di perpustakaan ?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

22. Apakah Saudara/i pernah memberikan rujukan informasi yang termuktahir dengan sumber yang dapat dipercaya kepada pengguna ?

a. Selalu b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

23. Apakah Saudara/i pernah ikut dalam melakukan kegiatan layanan

perpustakaan keliling ? a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-Kadang d. Tidak Pernah

24. Apakah selama Saudara/i ikut menyelenggarakan layanan perpustakaan keliling, layanan ini pernah menumbuhkan minat baca masyarakat dengan koleksi-koleksi yang disediakan ?

a. Selalu b. Sering

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif berjenis

asosiatif sebab akibat dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana

untuk menganalisa data dan fakta yang diperoleh selama penelitian.

Menurut Sugiyono (2010, 8) Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai “metode penelitian yang berlandaskan pada sampel filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan istrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Dengan metode ini

diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta

yang diperoleh.

3.2. Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, maka lokasi penelitian ini dilakukan di Badan

Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara yang

terletak di Jalan Brigjend. Katamso No. 45 K. Pemilihan lokasi penelitian karena

dapat menghemat waktu dan biaya penelitian.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus menentukan terlebih dahulu

populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2007, 90) “Populasi adalah

(14)

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip, dan

Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara sebanyak 37 orang.

3.3.2 Sampel

Penentuan sampel dalam suatu penelitian merupakan langkah awal

berhasilnya sebuah penelitian. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

benar-benar representatif/mewakili (Sugiyono 2007, 91). Jadi, sampel dalam

penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu 37 orang (total sampling).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-hal atau

keterangan-keterangan atau karakteristik-karakeristik sebagian atau seluruh

elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.

Dalam pengumpulan data penelitian, teknik yang digunakan adalah sebagai

berikut:

1. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau

mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden

akan memberikan tanggapan atas pernyataan-pernyataan yang diajukan.

2. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara membaca materi

yang berhubungan dengan bahasan penelitian yang diperoleh melaui

(15)

3.5 Defenisi Operasional Variabel X dan Y

Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur yaitu

Kepemimpinan Transformasional sebagai variabel bebas (X) dan Prestasi Kerja

Pustakawan sebagai variabel terikat (Y). Definisi dari masing-masing variabel ini

meliputi:

a. Defenisi operasional variable (X) Kepemimpinan Transformasional adalah

kemampuan pemimpin mengubah kemampuan kerja, motivasi kerja, dan

pola kerja, dan nilai-nilai kerja yang dipersepsikan bawahan sehingga

mereka lebih mampu mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan

organisasi. Sesuai dengan komponen kepemimpinan transformasional

halaman 41, yang menjadi indikator dalam penelitian ini adalahMotivasi

inspirasi (Inspirational Motivation), Stimulasi intelektual (Intellectual

Stimulation), Pertimbangan individu (Individualized Consideration),

Pengaruh ideal (Idealized Influence). Untuk mempermudah kuesioner

maka dibuat kisi-kisi kuesioner seperti dibawah ini:

Tabel 3.1 Kisi - Kisi Variabel X Kepemimpinan Transformasional Variabel

Penelitian Indikator

Butir

Pernyataan Jumlah

Kepemimpinan Transformasional

1. Motivasi inspirasi

(Inspirational Motivation) 1, 2, 3 3

2. Stimulasi intelektual

(Intellectual Stimulation) 4, 5, 6 3

3. Pertimbangan individu (Individualized

Consideration)

7, 8, 9 3

4. Pengaruh ideal(Idealized

Influence) 10, 11, 12 3

(16)

b. Defenisi operasional variabel (Y) Prestasi Kerja Pustakawan adalah hasil

kerja yang dicapai oleh seseorang pustakawan selama periode tertentu

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

untuk mencapai tujuan organisasi. Sesuai dengan prestasi kerja

pustakawan menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

(PER MENPAN) No. 9 tahun 2015, yang menjadi indikator dalam

penelitian ini adalah Layanan Teknis dan Layanan Pengguna. Untuk

mempermudah kuesioner maka di buat kisi-kisi kuesioner seperti di bawah

ini:

Tabel 3.2 Kisi - Kisi Variabel Y Prestasi Kerja Pustakawan Variabel

Penelitian Indikator Butir Pernyataan Jumlah Prestasi Kerja

Pustakawan

1. Layanan Teknis 13, 14, 15, 16, 17, 18 3

2. Layanan Pengguna 19, 20, 21, 22, 23, 24 3

Jumlah 12

3.6 Instrumen Penelitian

Setiap penelitian membutuhkan alat untuk mengumpulkan data yang disebut

dengan instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

kuesioner sebagai instrumen dalam mengumpulkan data penelitian. Dimana

kuesioner terdiri atas pertanyaan yang memuat indikator-indikator yang dapat

(17)

3.6.1 Skala Pengukuran

Menurut Hasan (2002, 72) Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang

digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada

dalam alat ukur.

Skala pengukuran variabel yang yang digunakan pada penelitian ini adalah

skala Likert. Menurut Hasan (2002, 72) “skala likert merupakan jenis skala yang

digunakan untuk mengukur variabel penelitian (fenomena sosial spesifik), seperti

sikap, pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang”.

Dalam Skala Likert, setiap item jawaban diberi skor dengan skala 1- 4,

yaitu:

Tabel 3.3 Pengukuran dengan Skala Likert

Alternatif Jawaban Bobot Penilaian

Selalu (S) 4

Sering (S) 3

Kadang-Kadang (KK) 2

Tidak Pernah (TP) 1

Kuesiooner yang menggunakan skala Likert pada penelitian ini dibuat

dalam bentuk checklist. Responden diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan

yang diajukan. Dari hasil penelitian akan diperoleh skor setiap pertanyaan

maupun skor total untuk seluruh responden.

3.6.2 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa

yang ingin diukur. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor

(18)

23.00. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung

dengan r tabel pada taraf a= 0,3.

Jika hasil perhitungan ternyata r hitung > r tabel maka butir instrumen

dianggap valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid

(invalid), sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.Adapun

koefisien korelasi validitas ini yaitu:

1. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan diketahui valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan diketahui tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation

3.6.3 Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner diketahui reliabel atau handal apabila jawaban dari

responden terhadap pertanyaan selalu konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Ghozali (2005, 20) menyatakan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan

dengan 2 cara, yaitu:

1. Repeated Measure atau pengukuran ulang dilakukan dengan cara

memberikan kuesioner (pertanyaan) yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah responden tetap konsisten dengan jawabannya.

2. One Shot atau pengukuran sekali saja dilakukan hanya sekali saja angket diberikan kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.

Pengujian reliabilitas angket dalam penelitian ini menggunakan one shot

atau pengukuran sekali saja dan untuk pengujian reliabilitas digunakan uji

Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel diketahui reliabel jika memberikan

(19)

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria:

Jika r alpha positif > dari r tabel, maka pertanyaaan reliabel.

Jika r alpha negatif < dari r tabel, maka pertanyaan tidak reliabel.

Pengukuran uji validitas dan reliabilitas mengguakan software SPSS versi

23.00

.3.7 Teknis Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyusun data dalam cara yang bermakna

sehingga dapat dipahami. Data dari hasil penelitian yang dikumpulkan melalui

angket diolah dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social

Science) versi 23.00. Model analisis data yang digunakan adalah menggunakan

wujud statistik regresi linier sederhana antara prestasi kerja pustakawan dengan

kepemimpinan transformasional. Model regresi linier sederhana dirumuskan

sebagai berikut:

Keterangan: Y = preastasi kerja Pustakawan X = Kepemimpinan Transformasional a = Konstanta

ß = Koefisien regresi

Kriteria hipotesis kerja adalah sebagai berikut:

1. Ho : ß1 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari kepemimpinan

transformasional terhadap prestasi kerja pustakawan.

2. Ha : ß1 ≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan dari kepemimpinan

(20)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan uji-t yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel pada tingkat kepercayaan 95% (a = 0,05). Jika thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima sedangkan jika thitung = t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

3.7.1 Analisis Data Deskriptif

Menganalisis data penelitian menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis

data disajikan dalam bentuk persentase dan kemudian dijelaskan dan

interpretasikan dalam bentuk uraian untuk memperjelas data kuantitatif.

Perhitungan persentasi data yang disusun dalam tabel frekuensi menggunakan

rumus:

P = f

n x 100%

Keterangan :

P = Persentase capaian responden f = Jumlah jawaban yang diperoleh

n = Jumlah responden (Sugiyono 2007, 50)

Dalam menginterpretasikan besarnya presentase yang didapat, peneliti

menggunakan metode seperti yang dikemukakan Arikunto (2007, 275)

1 – 25% = Sebagian Kecil

26 – 49% = Hampir Setengahnya

50% = Setengahnya

51 – 75% = Sebagian besar

76 – 99% = Pada umumnya

100% = Keseluruhan

3.8 Uji Signifikansi Secara Parsial (Uji-t)

Untuk mengetahui signifikansi kepemimpinan transformasional

terhadap prestasi kerja pustakawan dilakukan dengan uji-t (uji secara parsial).

(21)

Jika nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial

kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap prestasi

kerja pustakawan. Sebaliknya, jika nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan

Ha ditolak, artinya kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh

terhadap prestasi kerja pustakawan.

3.9 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

variabel kepemimpinan transformasional (variabel bebas) mampu memberikan

pengaruh terhadap variabel prestasi kerja pustakawan (variabel terikat). Menurut

Sugiyono (2005, 186):

Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (≤0 (R2) ≥1).

Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh

variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Jika R2semakin kecil

(mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat semakin kecil.

Untuk mengukur pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap prestasi

kerja pustakawan berpengaruh kuat atau lemah, maka dapat berpedoman pada

tabel berikut ini Sugiyono (2005, 186) :

Tabel 3.4 Interprestasi Pengaruh antar Variabel

Nilai Interprestasi

0,0 – 0, 19 Sangat Lemah

0, 2 – 0, 39 Lemah

0, 4 – 0, 59 Sedang

(22)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan

pengamatan, kuesioner dan studi kepustakaan. Pada bab ini, yang menjadi

pembahasan adalah pengumpulan data berdasarkan kuesioner, dengan cara

memberi daftar pertanyaan tertulis kepada pustakawan untuk dijawab. Kuesioner

diberikan kepada pustakawan BPAD Provinsi Sumatera Utara, jumlah sampel

penelitian yaitu 37 pustakawan.

Penyebaran kuesioner ini dilakukan untuk mengukur pengaruh

kepemimpinan transformasional terhadap prestasi kerja pustakawan BPAD

Provinsi Sumatera Utara. Setiap variabel penelitian memiliki beberapa indikator

berdasarkan teori-teori kemudian setiap indikator memiliki beberapa butir

pertanyaan yang akan diolah menggunakan metode statistik.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, kualitas

pengumpulan data sangat ditentukan oleh kualitas instrument atau alat pengumpul

data yang digunakan. Suatu instrument penelitian dikatakan berkualitas dan dapat

dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya.

4.2.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dalam penelitian dapat

mengukur sesuatu yang memang ingin diukur. Dalam hal ini penulis

menggunakan kuesioner yang terdiri dari 12 butir (item) pertanyaan

(23)

pustakawan sehingga jumlah seluruh pertanyaan adalah 24 butir (item), dimana

setiap butir disiapkan interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan

jawaban tertinggi diberi skor 4. Pengujian validitas dilakukan berdasarkan 30

responden di luar daripada responden yang dijadikan sampel penelitian.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 23.00, adapun

koefisien korelasi validitas ini yaitu:

1. Jika rhitung > rtabel, maka pernyataan diketahui valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan diketahui tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation

Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabel

(24)

Tabel 4.1Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan Variabel

KepemimpinanTransformasional dan Prestasi Kerja Pustakawan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

p1 63.7568 217.523 .858 .936

p2 63.5135 216.979 .790 .937

p3 63.7568 216.467 .836 .936

p4 63.7838 215.452 .738 .937

p5 63.7568 218.967 .739 .938

p6 63.5676 214.752 .833 .936

p7 63.9189 216.965 .793 .937

p8 63.6757 215.503 .787 .937

p9 63.8108 217.269 .833 .937

p10 63.6486 219.068 .696 .938

p11 64.5676 226.197 .635 .939

p12 63.6486 216.512 .847 .936

p13 64.2973 222.437 .535 .940

p14 64.4865 224.590 .486 .941

p15 63.9459 219.830 .598 .940

p16 64.4054 225.526 .396 .943

p17 64.2703 223.536 .484 .941

p18 64.4865 223.090 .422 .943

p19 64.4324 223.419 .540 .940

p20 64.0270 224.749 .479 .941

p21 64.2162 224.785 .420 .942

p22 64.1351 223.176 .476 .941

p23 64.2432 226.967 .441 .941

p24 64.2973 223.326 .440 .942

Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi (Corrected

Item-Total Correlation) yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 (Augustine dan

Kristaung2013, 70). Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.1, seluruh

pertanyaan bersifat valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki

(25)

tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor 2011,130). Berikut hasil dari uji

reliabilitas.

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.865 14

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian

bersifat reliabel (Noor 2011,165). Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel,

karena nilai Alpha Cronbach 0,865 lebih besar dari 0,6.

4.3 Analisis Statistika Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data

yang dilihat berdasarkan distribusi frekuensi dan persentase dari

pertanyaan-pertanyaan pada variabel kepemimpinan transformasional dan prestasi kerja

pustakawan.

4.3.1 Penjelasan responden terhadap Kepemimpinan Transformasional (X)

Kepemimpinan transformasional adalah kemampuan pemimpin mengubah

kemampuan kerja, motivasi kerja, dan pola kerja, dan nilai-nilai kerja yang

dipersepsikan bawahan sehingga mereka lebih mampu mengoptimalkan kinerja

untuk mencapai tujuan organisasi. Variabel kepemimpinan transformasional dapat

diukur berdasarkan indikator Motivasi inspirasi (Inspirational Motivation),

Stimulasi intelektual (Intellectual Stimulation), Pertimbangan individu

(Individualized Consideration), Pengaruh ideal (Idealized Influence). Untuk

(26)

BPAD Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari jawaban setiap indikator butir

pertanyaan kuesioner nomor 1 sampai 12.

4.3.1.1 Tanggapan responden terhadap Motivasi Inspirasi (Inspirational Motivation)

Tanggapan responden terhadap Motivasi Inspirasi (Inspirational

Motivation) dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.3 : Distribusi frekuensiinspirasi

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. Apakah pimpinan Saudara/i pernah memberi inspirasi untuk

menyampaikan visi dan misi yang jelas agar dapat dicapai?

a. Selalu 15 40.54 %

b. Sering 19 51.35 %

c. Kadang-Kadang 3 8.11%

d. Tidak Pernah 0 0.00 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa jawaban pertanyaan

nomor 1 yaitu 15 responden(40,54%) selalu diberikan inspirasi oleh pimpinan

dalam menyampaikan visi dan misi yang jelas agar dapat dicapai, 19

responden(51,35%) menyatakan sering, sedangkan, 3 responden (8,11%)

menyatakan kadang-kadang dan 0 responden (0%) menyatakan tidak pernah

memberi inspirasi.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa seluruh (100%) responden menyatakan pernah diberikan

(27)

dicapai, dan (0%) responden menyatakan tidak pernah diberikan inspirasi oleh

pimpinan dalam menyampaikan visi dan misi yang jelas agar dapat dicapai.

Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi komitmen bekerja

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

2.Apakah pimpinan Saudara/i pernah menekankan pentingnya tujuan serta komitmen bekerja?

a. Selalu 20 54.05 %

b. Sering 14 37.84 %

c. Kadang-Kadang 3 8.11 %

d. Tidak Pernah 0 0.00 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa jawaban pertanyaan

nomor 2 yaitu 20 responden(54,05%) menyatakan pimpinan selalu menekankan

pentingnya tujuan serta komitmen bekerja, 14 responden(37,84%) menyatakan

sering, sedangkan, 3 responden (8,11%) menyatakan kadang-kadang dan 0

responden (0%) menyatakan pimpinan tidak pernah menekankan pentingnya

tujuan serta komitmen bekerja.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa seluruh (100%) responden menyatakan pimpinan pernah

menekankan pentingnya tujuan serta komitmen bekerja, dan (0%) responden

menyatakan pimpinan tidak pernah menekankan pentingnya tujuan serta

(28)

Tabel 4.5 : Distribusi frekuensi motivasi

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 3 yaitu 13 responden (35,14%) menyatakan pimpinan selalu memberikan

apresiasi dalam pencapaian prestasi kerja, 18 responden (48,65%) menyatakan

sering, sedangkan, 6 responden (16,22%) menyatakan kadang-kadang dan 0

responden (0%) menyatakan pimpinan tidak pernah memberikan apresiasi dalam

pencapaian prestasi kerja.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa seluruh (100%) responden menyatakan pimpinan pernah

memberikan apresiasi dalam pencapaian prestasi kerja, dan (0%) responden

menyatakan pimpinan tidak pernah memberikan apresiasi dalam pencapaian

prestasi kerja.

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

3. Apakah pimpinan Saudara/i pernah memberikan apresiasi dalam pencapaian prestasi kerja?

a. Selalu 13 35.14 %

b. Sering 18 48.65 %

c. Kadang-Kadang 6 16.22 %

d. Tidak Pernah 0 0.00 %

(29)

4.3.1.2 Tanggapan responden terhadap Stimulasi Intelektual (Intellectual Stimulation)

Tanggapan responden terhadap Stimulasi Intelektual (Intellectual

Stimulation) dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.6 : Distribusi frekuensi mengatasi permasalahan yang terjadi dan berpijak pada permasalahan yang lalu sebagai pembanding

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa jawaban pertanyaan

nomor 4 yaitu 16 responden(43,24%) menyatakan pimpinan

selalumembantu/mengasih solusi dalam permasalahan bapak/ibu, 14

responden(37,84%) menyatakan sering, sedangkan, 5 responden (13,51%)

menyatakan kadang-kadang dan 2 responden (5,41%) menyatakan pimpinan tidak

pernahmembantu/mengasih solusi dalam permasalahan bapak/ibu.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (94,59%) responden menyatakan pimpiman

pernahmembantu/mengasih solusi dalam permasalahan bapak/ibu, dan sebagian

kecil (5,41%) responden menyatakan pimpinan tidak pernahmembantu/mengasih

solusi dalam permasalahan bapak/ibu.

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

4. Apakah pimpinan pernah

membantu/menga sih solusi dalam permasalahan bapak/ibu?

a. Selalu 16 43.24 %

b. Sering 14 37.84 %

c. Kadang-Kadang 5 13.51 %

d. Tidak Pernah 2 5.41 %

(30)

Tabel 4.7 : Distribusi frekuensi berpartisipasi pada bawahan untuk mencapai tujuan organisasi

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa jawaban pertanyaan

nomor 5 yaitu 17 responden(45,95%) menyatakan selaludilibatkan oleh pimpinan

dalam pengambilan keputusan, 14 responden(37,84%) menyatakan sering,

sedangkan, 5 responden (13,51%) menyatakan kadang-kadang dan 1 responden

(2,70%) menyatakan tidak pernahdilibatkan oleh pimpinan dalam pengambilan

keputusan.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (97,3%) responden menyatakan

pernahdilibatkan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan, dan sebagian kecil

(2,70%) responden menyatakan tidak pernahdilibatkan oleh pimpinan dalam

pengambilan keputusan.

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

5. Apakah pimpinan Saudara/i pernah dilibatkan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan?

a. Selalu 17 45.95 %

b. Sering 14 37.84 %

c. Kadang-Kadang 5 13.51 %

d. Tidak Pernah 1 2.70 %

(31)

Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi menyampaikan ide-ide baru kepada bawahan

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 6 yaitu 18 responden (48,65%) menyatakan pimpinan selalu

menyampaikan ide-ide baru kepada bawahan, untuk mencapai tujuan organisasi

dan meningkatkan kinerja bapak/ibu, 13 responden (35,14%) menyatakan sering,

sedangkan, 6 responden (16,22%) menyatakan kadang-kadang dan 0 responden

(0%) menyatakan pimpinan tidak pernah menyampaikan ide-ide baru kepada

bawahan, untuk mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan kinerja bapak/ibu.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa seluruh (100%) responden menyatakan pimpinan pernah

menyampaikan ide-ide baru kepada bawahan, untuk mencapai tujuan organisasi

dan meningkatkan kinerja bapak/ibu, dan (0%) responden menyatakan pimpinan

tidak pernah menyampaikan ide-ide baru kepada bawahan, untuk mencapai tujuan

organisasi dan meningkatkan kinerja bapak/ibu.

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

6. Apakah pimpinan pernah

menyampaikan ide-ide baru kepada bawahan, untuk mencapai tujuan organisasi dan meningkatkan kinerja

bapak/ibu?

a. Selalu 18 48.65 %

b. Sering 13 35.14 %

c. Kadang-Kadang 6 16.22 %

d. Tidak Pernah 0 0.00 %

(32)

4.3.1.3 Tanggapan responden terhadap Pertimbangan Individu (Individualized Consideration)

Tanggapan responden terhadap Pertimbangan Individu (Individualized

Consideration)dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.9 : Distribusi frekuensi sarana dan prasarana

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

7. Apakah pimpinan pernah

memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan bapak/ibu?

a. Selalu 15 40.54 %

b. Sering 17 45.95 %

c. Kadang-Kadang 2 5.41 %

d. Tidak Pernah 3 8.11 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 7 yaitu 15 responden (40,54%) menyatakan pimpinan selalu

memperhatikan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk

mendukung pelaksanaan pekerjaan bapak/ibu, 17 responden (45,95%)

menyatakan sering, sedangkan, 2 responden (5,41%) menyatakan kadang-kadang

dan 3 responden (8,11%) menyatakan pimpinan tidak pernah memperhatikan

ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan

pekerjaan bapak/ibu.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (91,9%) responden menyatakan pimpinan

(33)

mendukung pelaksanaan pekerjaan bapak/ibu, dan sebagian kecil (8,11%)

responden menyatakan pimpinan tidak pernah memperhatikan ketersediaan sarana

dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan bapak/ibu.

Tabel 4.10 : Distribusi frekuensi berlaku adil

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

8. Apakah pimpinan pernah berlaku adil kepada bapak/ibu?

a. Selalu 16 43.24 %

b. Sering 14 37.84 %

c. Kadang-Kadang 6 16.22%

d. Tidak Pernah 1 2.70 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa jawaban pertanyaan

nomor 8 yaitu 16 responden(43,24%) menyatakan pimpinan selaluberlaku adil

kepada bapak/ibu, 14 responden(37,84%) menyatakan sering, sedangkan, 6

responden (16,22%) menyatakan kadang-kadang dan 1 responden (2,70%)

menyatakan pimpinan tidak pernahberlaku adil kepada bapak/ibu.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (97,3%) responden menyatakan pimpinan

pernahberlaku adil kepada bapak/ibu, dan sebagian kecil (2,70%) responden

(34)

Tabel 4.11 : Distribusi frekuensi pendapat dan saran

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

9. Apakah pimpinan pernah menerima pendapat dan saran dari bapak/ibu ?

a. Selalu 15 40.54 %

b. Sering 15 40.54 %

c. Kadang-Kadang 6 16.22 %

d. Tidak Pernah 1 2.70 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat diketahui bahwa jawaban pertanyaan

nomor 9 yaitu 15 responden(40,54%) menyatakan pimpinan selalu menerima

pendapat dan saran dari bapak/ibu, 15 responden(40,54%) menyatakan sering,

sedangkan, 6 responden (16,22%) menyatakan kadang-kadang dan 1 responden

(2,70%) menyatakan pimpinan tidak pernahmenerima pendapat dan saran dari

bapak/ibu.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (97,3%) responden menyatakan pimpinan

pernahmenerima pendapat dan saran dari bapak/ibu, dan sebagian kecil (2,70%)

responden menyatakan pimpinan tidak pernahmenerima pendapat dan saran dari

bapak/ibu.

4.3.1.4 Tanggapan responden terhadap Pengaruh Ideal (Idealized Influence)

Tanggapan responden terhadap Pengaruh Ideal (Idealized Influence)dapat

(35)

Tabel 4.12 : Distribusi frekuensi mengawasi kinerja bawahan

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

10. Apakah pimpinan teratas pernah mengawasi setiap kasubag secara langsung dalam mengawasi kinerja bapak/ibu agar sesuai dengan standar dan prosedur kerja yang telah ditetapkan?

a. Selalu 18 48.65 %

b. Sering 13 35.14 %

c. Kadang-Kadang 5 13.51 %

d. Tidak Pernah 1 2.70 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat diketahui bahwa jawaban pertanyaan

nomor 10 yaitu 18 responden(48,65%) menyatakan pimpinan teratas selalu

mengawasi setiap kasubag secara langsung dalam mengawasi kinerja bapak/ibu

agar sesuai dengan standar dan prosedur kerja yang telah ditetapkan, 13

responden(35,14%) menyatakan sering, sedangkan, 5 responden (13,51%)

menyatakan kadang-kadang dan 1 responden (2,70%) menyatakan pimpinan

teratas tidak pernah mengawasi setiap kasubag secara langsung dalam mengawasi

kinerja bapak/ibu agar sesuai dengan standar dan prosedur kerja yang telah

ditetapkan.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (97,3%) responden menyatakan

pimpinanteratas pernah mengawasi setiap kasubag secara langsung dalam

(36)

telah ditetapkan, dan sebagian kecil (2,70%) responden menyatakan

pimpinanteratas tidak pernah mengawasi setiap kasubag secara langsung dalam

mengawasi kinerja bapak/ibu agar sesuai dengan standar dan prosedur kerja yang

telah ditetapkan.

Tabel 4.13 : Distribusi frekuensi mengkoreksi dan memberikan saran terhadap pekerjaan/tindakan yang dikerjakan bawahan Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

11. Apakah pimpinan pernah

mengkoreksi dan memberikan saran terhadap

pekerjaan/tindakan yang dikerjakan oleh bapak/ibu?

a. Selalu 7 18.92 %

b. Sering 5 13.51 %

c. Kadang-Kadang 24 64.86 %

d. Tidak Pernah 1 2.70 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 11 yaitu 7 responden (18,92%) menyatakan pimpinan selalu mengkoreksi

dan memberikan saran terhadap pekerjaan/tindakan yang dikerjakan oleh

bapak/ibu, 5 responden (13,51%) menyatakan sering, sedangkan, 24 responden

(64,86%) menyatakan kadang-kadang dan 1 responden (2,70%) menyatakan

pimpinan tidak pernah mengkoreksi dan memberikan saran terhadap

pekerjaan/tindakan yang dikerjakan oleh bapak/ibu.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (97,29%) responden menyatakan pimpinan

pernah mengkoreksi dan memberikan saran terhadap pekerjaan/tindakan yang

(37)

pimpinan tidak pernah mengkoreksi dan memberikan saran terhadap

pekerjaan/tindakan yang dikerjakan oleh bapak/ibu.

Tabel 4.14 : Distribusi frekuensi sistem informasi

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

12. Apakah pimpinan bapak/ibu pernah membentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi?

a. Selalu 16 43.24 %

b. Sering 16 43.24 %

c. Kadang-Kadang 4 10.81 %

d. Tidak Pernah 1 2.70 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 12 yaitu 16 responden (43,24%) menyatakan pimpinan selalumembentuk

suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam

komunikasi, 16 responden (43,24%) menyatakan sering, sedangkan, 4 responden

(10,81%) menyatakan kadang-kadang dan 1 responden (2,70%) menyatakan

pimpinan tidak pernahmembentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar

tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (97,29%) responden menyatakan pimpinan

pernahmembentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi

kesalahan dalam komunikasi, dan sebagian kecil (2,70%) responden menyatakan

pimpinan tidak pernahmembentuk suatu sistem informasi yang terstruktur, agar

(38)

4.3.2 Penjelasan responden terhadap Prestasi Kerja Pustakawan (Y)

Prestasi Kerja Pustakawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang

pustakawan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya untuk mencapai tujuan organisasi. Variabel

prestasi kerja pustakawan dapat diukur berdasarkan indikator Layanan Teknis

dan Layanan Pengguna. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap prestasi

kerja pustakawan pada BPAD Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat dari jawaban

setiap indikator butir pertanyaan kuesioner nomor 1 sampai 12.

4.3.2.1 Tanggapan responden terhadap Layanan Teknis

Tanggapan responden terhadap Layanan Teknis dapat dilihat pada

tabel-tabel berikut:

Tabel 4.15 : Distribusi frekuensi pengidentifikasian bahan perpustakaan Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

13.Apakah saudara/i pernah melakukan pengidentifikasian bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan pustaka?

a. Selalu 10 27.03 %

b. Sering 12 32.43 %

c. Kadang-Kadang 10 27.03 %

d. Tidak Pernah 5 13.51 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 13 yaitu 10 responden (27,03%) menyatakan selalumelakukan

pengidentifikasian bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan pustaka, 12

responden (32,43%) menyatakan sering, sedangkan, 10 responden (27,03%)

(39)

pernahmelakukan pengidentifikasian bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan

pustaka.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (86,49%) responden menyatakan

pernahmelakukan pengidentifikasian bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan

pustaka, dan sebagian kecil (13,51%) responden menyatakan tidak

pernahmelakukan pengidentifikasian bahan perpustakaan untuk pengadaan bahan

pustaka.

Tabel 4.16 : Distribusi frekuensi memilih bahan pustaka

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

14. Apakah Saudara/i pernah memilih bahan pustaka sesuai dengan kebutuhan pengguna ?

a. Selalu 4 10.81 %

b. Sering 8 21.62 %

c. Kadang-Kadang 17 45.95 %

d. Tidak Pernah 8 21.62 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 14 yaitu 4 responden (10,81%) menyatakan selalumemilih bahan pustaka

sesuai dengan kebutuhan pengguna, 8 responden (21,62%) menyatakan sering,

sedangkan, 17 responden (45,95%) menyatakan kadang-kadang dan 8 responden

(21,62%) menyatakan tidak pernahmemilih bahan pustaka sesuai dengan

kebutuhan pengguna.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (78,38%) responden menyatakan

(40)

kecil (21,62%) responden menyatakan tidak pernahmemilih bahan pustaka sesuai

dengan kebutuhan pengguna.

Tabel 4.17 : Distribusi frekuensi mengatalog bahan pustaka dengann berpedoman pada AACR2

No. Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

15. Apakah Saudara/i pernah

mengkatalog bahan pustaka dengan berpedoman pada AACR2 ?

a. Selalu 14 37.84 %

b. Sering 13 35.14 %

c. Kadang-Kadang 6 16.22 %

d. Tidak Pernah 4 10.81 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 15 yaitu 14 responden (37,84%) menyatakan selalu mengkatalog bahan

pustaka dengan berpedoman pada AACR2, 13 responden (35,14%) menyatakan

sering, sedangkan, 6 responden (16,22%) menyatakan kadang-kadang dan 4

responden (10,81%) menyatakan tidak pernah mengkatalog bahan pustaka dengan

berpedoman pada AACR2.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (89,2%) responden menyatakan pernah

mengkatalog bahan pustaka dengan berpedoman pada AACR2, dan sebagian kecil

(10,81%) responden menyatakan tidak pernah mengkatalog bahan pustaka dengan

(41)

Tabel 4.18 : Distribusi frekuensi mengatalog bahan pustaka

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

16. Apakah Saudara/i pernah mengkatalog 5 bahan pustaka dalam sehari ?

a. Selalu 13 35.14 %

b. Sering 8 21.62 %

c. Kadang-Kadang 11 29.73 %

d. Tidak Pernah 5 13.51 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.18 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 16 yaitu 13 responden (35,14%) menyatakan selalumengkatalog 5 bahan

pustaka dalam sehari, 8 responden (21,62%) menyatakan sering, sedangkan, 11

responden (29,73%) menyatakan kadang-kadang dan 5 responden (13,51%)

menyatakan tidak pernahmengkatalog 5 bahan pustaka dalam sehari.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (86,49%) responden menyatakan

pernahmengkatalog 5 bahan pustaka dalam sehari, dan sebagian kecil (13,51%)

responden menyatakan tidak pernahmengkatalog 5 bahan pustaka dalam sehari.

Tabel 4.19 : Distribusi frekuensi mengidentifikasi kerusakan koleksi perpustakaan

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

17. Apakah Saudara/i pernah

mengidentifikasi kerusakan koleksi perpustakaan?

a. Selalu 7 18.92 %

b. Sering 9 24.32 %

c. Kadang-Kadang 15 40.54 %

d. Tidak Pernah 6 16.22 %

(42)

Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 17 yaitu 7 responden (18,92%) menyatakan selalumengidentifikasi

kerusakan koleksi perpustakaan, 9 responden (24,32%) menyatakan sering,

sedangkan, 15 responden (40,54%) menyatakan kadang-kadang dan 6 responden

(16,22%) menyatakan tidak pernahmengidentifikasi kerusakan koleksi

perpustakaan.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (83,78%) responden menyatakan

pernahmengidentifikasi kerusakan koleksi perpustakaan, dan sebagian kecil

(16,22%) responden menyatakan tidak pernahmengidentifikasi kerusakan koleksi

perpustakaan.

Tabel 4.20 : Distribusi frekuensi melakukan penanganan koleksi perpustakaan

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

18. Apakah Saudara/i pernah melakukan penanganan koleksi perpustakaan sesuai

pengetahuan yang dimiliki dengan prosedur yang berlaku?

a. Selalu 6 16.22 %

b. Sering 4 10.81 %

c. Kadang-Kadang 10 27.03 %

d. Tidak Pernah 17 45.95 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 18 yaitu 6 responden (16,22%) menyatakan selalu melakukan penanganan

koleksi perpustakaan sesuai pengetahuan yang dimiliki dengan prosedur yang

(43)

(27,03%) menyatakan kadang-kadang dan 17 responden (45,95%) menyatakan

tidak pernah melakukan penanganan koleksi perpustakaan sesuai pengetahuan

yang dimiliki dengan prosedur yang berlaku.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa sebagian besar (54,06%) responden menyatakan pernah

melakukan penanganan koleksi perpustakaan sesuai pengetahuan yang dimiliki

dengan prosedur yang berlaku, dan hampir setengahnya (45,95%) responden

menyatakan tidak pernah melakukan penanganan koleksi perpustakaan sesuai

pengetahuan yang dimiliki dengan prosedur yang berlaku.

4.3.2.2 Tanggapan responden terhadap Layanan Pengguna

Tanggapan responden terhadap Layanan Pengguna dapat dilihat pada

tabel-tabel berikut:

Tabel 4.21 : Distribusi frekuensi story telling menggunakan bahasa sehari- hari

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

19. Apakah Saudara/i ketika melakukan story telling pernah menggunakan bahasa sehari-hari?

a. Selalu 6 16.22 %

b. Sering 8 21.62 %

c. Kadang-Kadang 18 48.65%

d. Tidak Pernah 5 13.51 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.21 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 19 yaitu 6 responden (16,22%) menyatakan selalu melakukan story telling

menggunakan bahasa sehari-hari, 8 responden (21,62%) menyatakan sering,

(44)

(13,51%) menyatakan tidak pernah melakukan story telling menggunakan bahasa

sehari-hari.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (86,49%) responden menyatakan pernah

melakukan story telling menggunakan bahasa sehari-hari, dan sebagian kecil

(13,51%) responden menyatakan tidak pernah melakukan story telling

menggunakan bahasa sehari-hari.

Tabel 4.22 : Distribusi frekuensi story telling menggunakan alat peraga Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

20. Apakah Saudara/i ketika melakukan story telling pernah menggunakan alat peraga, dan mimik serta intonasi yang mengikuti alur cerita?

a. Selalu 13 35.14 %

b. Sering 12 32.43 %

c. Kadang-Kadang 11 29.73%

d. Tidak Pernah 1 2.70 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.22 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 20 yaitu 13 responden (35,14%) menyatakan selalu melakukan story

telling menggunakan alat peraga, dan mimik serta intonasi yang mengikuti alur

cerita, 12 responden (32,43%) menyatakan sering, sedangkan, 11 responden

(29,73%) menyatakan kadang-kadang dan 1 responden (2,70%) menyatakan tidak

pernah melakukan story telling menggunakan alat peraga, dan mimik serta

intonasi yang mengikuti alur cerita.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

(45)

pernahmelakukan story telling menggunakan alat peraga, dan mimik serta intonasi

yang mengikuti alur cerita, dan sebagian kecil (2,70%) responden menyatakan

tidak pernah melakukan story telling menggunakan alat peraga, dan mimik serta

intonasi yang mengikuti alur cerita.

Tabel 4.23 : Distribusi frekuensi pengguna tidak antri

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

21. Apakah Saudara/i pernah membuat pengguna tidak antri atau menunggu lama, ketika ingin meminjam buku ataupun

mengembalikan buku di

perpustakaan ?

a. Selalu 13 35.14 %

b. Sering 15 40.54 %

c. Kadang-Kadang 4 10.81 %

d. Tidak Pernah 5 13.51 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.23 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 21 yaitu 13 responden (35,14%) menyatakan selalumembuat pengguna

tidak antri atau menunggu lama, ketika ingin meminjam buku ataupun

mengembalikan buku di perpustakaan, 15 responden (40,54%) menyatakan

sering, sedangkan, 4 responden (10,81%) menyatakan kadang-kadang dan 5

responden (13,51%) menyatakan tidak pernahmembuat pengguna tidak antri atau

menunggu lama, ketika ingin meminjam buku ataupun mengembalikan buku di

perpustakaan.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (86,49%) responden menyatakan

(46)

meminjam buku ataupun mengembalikan buku di perpustakaan, dan sebagian

kecil (13,51%) responden menyatakan tidak pernahmembuat pengguna tidak antri

atau menunggu lama, ketika ingin meminjam buku ataupun mengembalikan buku

di perpustakaan.

Tabel 4.24 : Distribusi frekuensi rujukan informasi yang termuktahir Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

22. Apakah Saudara/i pernah memberikan rujukan informasi yang termuktahir dengan sumber yang dapat dipercaya kepada pengguna ?

a. Selalu 11 29.73 %

b. Sering 9 24.32 %

c. Kadang-Kadang 12 32.43 %

d. Tidak Pernah 5 13.51 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.24 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 22 yaitu 11 responden (29,73%) menyatakan selalu memberikan rujukan

informasi yang termuktahir dengan sumber yang dapat dipercaya kepada

pengguna, 9 responden (24,32%) menyatakan sering, sedangkan, 12 responden

(32,43%) menyatakan kadang-kadang dan 5 responden (13,51%) menyatakan

tidak pernah memberikan rujukan informasi yang termuktahir dengan sumber

yang dapat dipercaya kepada pengguna.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (86,48%) responden menyatakan pernah

memberikan rujukan informasi yang termuktahir dengan sumber yang dapat

(47)

tidak pernah memberikan rujukan informasi yang termuktahir dengan sumber

yang dapat dipercaya kepada pengguna.

Tabel 4.25 : Distribusi frekuensi kegiatan layanan perpustakaan keliling Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase

(%)

23. Apakah Saudara/i pernah ikut dalam melakukan

kegiatan layanan perpustakaan keliling ?

a. Selalu 6 16.22 %

b. Sering 8 21.62 %

c. Kadang-Kadang 21 56.76 %

d. Tidak Pernah 2 5.41 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.25 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 23 yaitu 6 responden (16,22%) menyatakan selalu ikut dalam melakukan

kegiatan layanan perpustakaan keliling, 8 responden (21,62%) menyatakan sering,

sedangkan, 21 responden (56,76%) menyatakan kadang-kadang dan 2 responden

(5,41%) menyatakan tidak pernah ikut dalam melakukan kegiatan layanan

perpustakaan keliling.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa pada umumnya (94,6%) responden menyatakan pernah ikut

dalam melakukan kegiatan layanan perpustakaan keliling, dan sebagian kecil

(5,41%) responden menyatakan tidak pernah ikut dalam melakukan kegiatan

(48)

Tabel 4.26 : Distribusi frekuensi minat baca masyarakat

Pertanyaan Kategori Jawaban Frekuensi Persentase (%)

24. Apakah selama Saudara/i ikut menyelenggarakan layanan

perpustakaan keliling, layanan ini pernah

menumbuhkan minat baca

masyarakat dengan koleksi-koleksi yang disediakan ?

a. Selalu 7 18.92 %

b. Sering 7 18.92 %

c. Kadang-Kadang 6 16.22 %

d. Tidak Pernah 17 45.95 %

Jumlah 37 100 %

Berdasarkan tabel 4.26 di atas dapat diketahui bahwajawaban pertanyaan

nomor 24 yaitu 7 responden (18,92%) menyatakan selalu ikut menyelenggarakan

layanan perpustakaan keliling, layanan ini menumbuhkan minat baca masyarakat

dengan koleksi-koleksi yang disediakan, 7 responden (19,92%) menyatakan

sering, sedangkan, 6 responden (16,22%) menyatakan kadang-kadang dan 17

responden (45,95%) menyatakan tidak pernah ikut menyelenggarakan layanan

perpustakaan keliling, layanan ini menumbuhkan minat baca masyarakat dengan

koleksi-koleksi yang disediakan.

Dengan demikian berdasarkan jawaban yang di peroleh maka dapat di

interpretasikan bahwa sebagian besar (54,06%) responden menyatakan pernah

ikut menyelenggarakan layanan perpustakaan keliling, layanan ini menumbuhkan

minat baca masyarakat dengan koleksi-koleksi yang disediakan, dan hampir

(49)

menyelenggarakanlayanan perpustakaan keliling, layanan ini menumbuhkan

minat baca masyarakat dengan koleksi-koleksi yang disediakan.

4.4 Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan

uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan � = 0,05. Dasar

pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan

sebagai berikut.

Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

Jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Berdasarkan Tabel 4.27, diketahui nilai probabilitas p atau Asymp. Sig.

(2-tailed) sebesar 0,163. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,163, lebih besar

dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas

terpenuhi.

Tabel 4.27 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 37

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation 4.27083954

Most Extreme Differences Absolute .184

Positive .184

Negative -.105

Kolmogorov-Smirnov Z 1.120

Asymp. Sig. (2-tailed) .163

(50)

4.5 Analisis Korelasi

Korelasi merupakan suatu nilai yang mengukur seberapa erat hubungan antar

variabel. Nilai korelasi terletak pada kolom R (Tabel 4.6).

Tabel 4.28 Analisis Korelasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .503a .253 .232 4.33142

a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Transformasional (X) b. Dependent Variable: Prestasi Kerja (Y)

Diketahui nilai korelasi R sebesar 0.503. Nilai tersebut berarti faktor

kepemimpinan transformasional memiliki keeratan hubungan sebesar 50,3%

terhadap prestasi kerja pustakawan. Nilai korelasi yang di atas 50% menandakan

cukup kuatnya hubungan antara kepemimpinan transformasional dan prestasi

kerja pustakawan.

4.6 Analisis Regresi Linear Sederhana dan Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Pada Tabel 4.29 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk

pengujian pengaruh secara parsial.

Tabel 4.29 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji ) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 14.645 4.757 3.079 .004

Kepemimpinan Transformasional (X)

.422 .122 .503 3.443 .002

(51)

Tabel 4.29 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk

pengujian pengaruh secara parsial. Berdasarkan Tabel 4.7, diperoleh persamaan

regresi linear sederhana sebagai berikut.

Y = 14,645 + 0,422X

Diketahui nilai koefisien regresi dari kepemimpinan transformasional bernilai

positif, yakni 0,442. Hal ini berarti kepemimpinan transformasional berpengaruh

positif terhadap prestasi kerja pustakawan. Dengan kata lain, semakin baik

kepemimpinan transformasional, maka akan terdapat peningkatkan prestasi kerja

pustakawan. Berdasarkan Tabel 4.29 diketahui nilai �ℎ����� kepemimpinan

transformasional (�) adalah 3,443, sementara nilai ������ dengan derajat bebas

37−2 = 35 adalah 2,030 (Gambar 4.1).

Gambar 4.1 Menghitung T Tabel dalam Microsoft Excel

Hal ini menunjukkan bahwa karena nila �ℎ����� = 3,443 >������ =

2,030, maka hipotesis nol (�0) ditolak, dan hipotesis alternatif (�1) diterima. Hal

ini berarti faktor kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap

(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 29.74 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,

penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

2. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh positif terhadap Prestasi

Kerja Pustakawan Pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

(BPAD) Provinsi Sumatera Utara.

3. Hasil pengujian thitung variabel kepemimpinan transformasional (x)

sebesar 3,443 sedangkan ttabelpada tingkat kepercayaan 95% (a=5%)

adalah 2,030. Dengan demikian bahwa nilai thitung (3,443) >ttabel

(2,030), maka keputusannya adalah hipotesis nol (H0) ditolak, dan

hipotesis alternatif (H1) diterima. Hal ini berarti variabel kepemimpinan

transformasional berpengaruh signifikan (significant) terhadap prestasi

kerja pustakawan.

4. Nilai korelasi R adalah sebesar 0,053. Hal ini menunjukkan bahwa 5,3

prestasi kerja pustakawan pada Badan Perpustakaan, Arsip dan

Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara dipengaruhi oleh

Kepemimpinan Transformasional, sedangkan selebihnya sebesar 94,7%

prestasi kerja pustakawan dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

digunakan dalam penelitian ini.

29.75 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan bahwa Badan

(53)

mempertimbangkan setiap kebijakan dan keputusan yang diambil dalam

memberikan kebijakan-kebijakan baru pemberian TUPOKSI dan motivasi kerja

pada tiap-tiap pustakawan dan menjalankan kepemimpinan transformasional yang

baik kepada pustakawan dengan berorientasi pada peningkatan prestasi kerja

pustakawan yang lebih baik dikemudian hari. Penelitian ini akan lebih baik jika

ditambahkan variabel-variabel pendukung yang diperoleh dari

penelitian-penelitian dan referensi yang lain yang memungkinkan akan menambah variabel

(54)

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Prestasi Kerja Pustakawan

Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa

Inggris disebut dengan performance. Prestasi kerja sangat erat hubungannya

dengan produktivitas kerja. Pelaksanaan kerja dalam arti prestasi kerja tidak hanya

menilai hasil fisik yang telah dihasilkan oleh seorang pustakawan.

Menurut Yuli (2005, 89) “Prestasi kerja (job performance) merupakan hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya”.

Hal yang sama dinyatakan oleh Mangkun

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pelayanan referensi pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (BPAD) Provinsi Sumatera Utara menggunakan sistem pelayanan langsung dimana pengguna perpustakaan

perkembangan, penulis menyimpulkan bahwa responden ataupun pustakawan BPAD provinsi Sumatera Utara hampir setengahnya mengikuti perkembangan tentang perpustakaan yaitu

BAURAN PEMASARAN PADA BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SUMATERA UTARA (BPAD PROVSU).. 3.1 Sejarah singkat berdirinya Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Selanjutnya berdasarkan hasil koefisien determinasi atau daya penentu kode etik pustakawan dengan kinerja pustakawan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Bapak Hasangapan Tampubolon selaku Kepala perpustakaan, dan pustakawan lainnya pada Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Sumatera Utara (BPAD PROVSU), yang

pada Perpustakaan BPAD Provinsi Sumatera Utara dengan judul penelitian. “Pengaruh Knowledge Sharing Terhadap Prestasi Kerja

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran fasilitas perpustakaan terhadap kinerja pustakawan di Badan Perpustakaan Arsip dan

Selanjutnya berdasarkan hasil koefisien determinasi atau daya penentu kode etik pustakawan dengan kinerja pustakawan di Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi