iv ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ANGKATAN 2009 TENTANG DYSMENORRHOE
Ayeshia Haniditha, 2010 Pembimbing I : Dani, dr., M.Kes.
Pembimbing II : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG.
Kebanyakan remaja putri sering mengalami nyeri sewaktu menstruasi (dysmenorrhoe). Rasa nyeri atau sakit ini biasanya terasa di perut bagian bawah, bahkan ada pula yang merasakan mual, muntah, atau diare. Sedikit kram perut atau nyeri pada hari pertama dan kedua menstruasi terjadi pada lebih dari separuh populasi wanita. Namun terdapat sekitar 10% wanita mengalami rasa nyeri yang demikian hebat saat menstruasi, sehingga perlu meminum obat untuk mengatasi rasa nyeri tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan reproduksi pada umumnya, dan dysmenorrhoe pada khususnya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan rancangan cross sectional, teknik pengambilan data survey melalui wawancara langsung, menggunakan instrumen kuesioner, dengan responden sebanyak 97 orang (whole sample).
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh pengetahuan mahasiswi baik (41.24%), sikap mahasiswi baik (57.73%), dan perilaku mahasiwi baik (64.95%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja putri tentang dysmenorrhoe sudah baik.
v v ABSTRACT
DESCRIPTION OF 2009th MEDICAL FACULTY MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY STUDENT KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR
TOWARDS OF DYSMENORRHOE
Ayeshia Haniditha, 2010 1st Tutor : Dani, dr., M.Kes.
2nd Tutor : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG.
Most young women often experience pain during menstruation (dysmenorrhoe). The pain is usually felt in lower abdomen, and for some women, they may even felt the nausea, vomiting, or diarrhea. Little stomach cramps or pain in the first and second day of menstruation occurred in more than half of female population. However, there are about 10% of women experience pain during menstruation so great, that it needs to take medication to cope with the pain.
The aim of this research is to raise awareness of reproductive health in general, and dysmenorrhoe in particular.
The method used in this research is descriptive, cross sectional design, survey data capture techniques through direct interview, using questionnaire instruments, with the respondents as many 97 people (whole sample).
From the research that has been carried out, it discovers that student level of knowledge is good (41,24%), level of attitude is good (57,73%), and level of behavior is good (64,95%). The conclusion of this research is the knowledge, attitude and behavior of young women is good.
viii DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 3
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4Manfaat Penelitian ... 4
1.5Kerangka Pemikiran ... 5
1.6Metodologi Penelitian ... 5
1.7Lokasi dan Waktu ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku ... 7
2.1.1 Pengetahuan ... 7
2.1.2 Sikap ... 8
2.1.3 Perilaku ... 10
2.2 Kesehatan Reproduksi ... 11
2.3 Remaja dan Tumbuh Kembangnya ... 11
2.3.1 Definisi Remaja ... 11
2.3.2 Tumbuh Kembang Remaja ... 12
2.4 Menstruasi ... 13
2.4.1 Definisi Menstruasi ... 13
2.4.2 Siklus Menstruasi ... 14
2.4.3 Gejala Menstruasi ... 17
2.4.4 Kelainan Menstruasi... 17
2.5 Dysmenorrhoe ... 18
2.5.1 Definisi Dysmenorrhoe ... 18
ix
2.5.3 Jenis Dysmenorrhoe ... 22
2.5.3.1 Primary Dysmenorrhoe ... 22
2.5.3.2 Secondary Dysmenorrhoe ... 23
2.5.4 Penatalaksanaan Dysmenorrhoe... 24
BAB III BAHAN DAN SUBJEK PENELITIAN ... 27
3.1 Bahan / Subjek Penelitian ... 27
3.1.1 Bahan Penelitian... 27
3.1.2 Subjek Penelitian ... 27
3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
3.2 Metode Penelitian... 28
3.2.1 Desain Penelitian ... 28
3.2.2 Variabel ... 28
3.2.2.1 Variabel ... 28
3.2.2.1.1 Variable Independent ... 28
3.3.3.1.2 Variable Dependent ... 29
3.2.2.2 Definisi Operasional... 29
3.2.3 Besar Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel ... 33
3.2.4 Prosedur Kerja ... 33
3.2.5 Metode Analisis ... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 37
4.1 Identitas Responden ... 37
4.2 Pengetahuan ... 46
4.3 Sikap ... 56
4.4 Perilaku ... 58
4.5 Gambaran Seluruh Aspek Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku ... 65
4.5.1 Pengetahuan ... 65
4.5.2 Sikap ... 65
4.5.3 Perilaku ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67
5.1 Kesimpulan ... 67
5.2 Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 67
LAMPIRAN I ... 70
LAMPIRAN II ... 74
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Distribusi responden menurut golongan usia ... 37
Tabel 4.2 Distribusi responden menurut usia saat menarche ... 37
Tabel 4.3 Distribusi berat badan responden ... 38
Tabel 4.4 Distribusi tinggi badan responden ... 39
Tabel 4.5 Distribusi riwayat keluarga responden mengalami dysmenorrhoe ... 40
Tabel 4.6 Distribusi riwayat penyakit reproduksi responden ... 41
Tabel 4.7 Distribusi responden melakukan diet ... 41
Tabel 4.8 Distribusi responden yang merokok ... 42
Tabel 4.9 Distribusi responden yang mengkonsumsi alcohol ... 43
Tabel 4.10 Distribusi lama menstruasi responden ... 44
Tabel 4.11 Distribusi volume menstruasi responden (berapa kali mengganti pembalut dalam satu hari menstruasi) ... 45
Tabel 4.12 Distribusi besar uang jajan per hari responden ... 45
Tabel 4.13 Distribusi tahu tidaknya responden tentang gangguan menstruasi ... 46
Tabel 4.14 Distribusi pengetahuan responden akan macam-macam gangguan mentruasi ... 47
Tabel 4.15 Distribusi tahu tidaknya responden tentang nyeri menstruasi ... 47
Tabel 4.16 Distribusi pengetahuan responden tentang pengertian nyeri menstruasi ... 48
Tabel 4.17 Distribusi pernah tidaknya responden mengalami nyeri menstruasi ... 48
Tabel 4.18 Distribusi frekuensi nyeri menstruasi yang dirasakan responden setiap kali menstruasi ... 49
Tabel 4.19 Distribusi sejak kapan responden mengalami nyeri menstruasi ... 49
Tabel 4.20 Distribusi intensitas nyeri menstruasi yang dirasakan responden ... 50
Tabel 4.21 Distribusi tindakan yang dilakukan responden saat mengalami nyeri menstruasi ... 50
Tabel 4.22 Distribusi letak nyeri menstruasi yang dirasakan responden ... 51
xii
Tabel 4.24 Distribusi jenis nyeri menstruasi yang dirasakan responden ... 52
Tabel 4.25 Distribusi “Apakah nyeri menstruasi yang dialami mengganggu aktivitas sehari-hari responden?” ... 52
Tabel 4.26 Distribusi pengaruh nyeri menstruasi terhadap aktivitas responden ... 53
Tabel 4.27 Distribusi penyebab nyeri menstruasi yang dirasakan responden ... 53
Tabel 4.28 Distribusi sumber informasi kesehatan reproduksi responden ... 54
Tabel 4.29 Distribusi setuju atau tidaknya responden apabila nyeri menstruasi merupakan gejala kelainan atau penyakit sistem reproduksi ... 55
Tabel 4.30 Distribusi makna nyeri menstruasi bagi responden ... 56
Tabel 4.31 Distribusi perasaan responden menjelang masa menstruasi ... 56
Tabel 4.32 Distribusi “Apakah nyeri menstruasi harusdiatasi?” ... 57
Tabel 4.33 Distribusi “Apakah nyeri menstruasi harus diwaspadai?” ... 57
Tabel 4.34 Distribusi perilaku responden meminum obat-obatan menjelang masa menstruasi ... 58
Tabel 4.35 Distribusi frekuensi responden meminum obat-obatan menjelang masa menstruasi ... 59
Tabel 4.36 Distribusi perilaku responden meminum jamu-jamuan atau minuman tertentu saat menstruasi ... 59
Tabel 4.37 Distribusi frekuensi responden meminum jamu-jamuan atau minuman tertentu saat menstruasi ... 60
Tabel 4.38 Distribusi perilaku responden menggunakan alat kontrasepsi atau meminum pil kontrasepsi (KB) ... 60
Tabel 4.39 Distribusi perilaku responden memakai pembalut atau tampon saat menstruasi ... 61
Tabel 4.40 Distribusi perilaku responden memakai pantyliner saat menstruasi ... 62
Tabel 4.41 Distribusi perilaku responden mengganti celana dalam saat menstruasi ... 63
Tabel 4.42 Distribusi perilaku responden menghadiri penyuluhan atau seminar atau lokakarya atau talkshow mengenai kesehatan reproduksi wanita ... 64
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I KUESIONER
DATA PRIBADI
Nama (Inisial) :
Usia Sekarang : tahun
Usia Pertama Kali Mendapat Menstruasi : tahun
Berat Badan / Tinggi badan : kg / cm
Riwayat Keluarga : Ada / Tidak / Tidak tahu
Riwayat Penyakit Reproduksi : Pernah / Sedang / Tidak pernah mengalami
Melakukan Diet : Ya / Tidak
Merokok : Ya / Tidak
Minum Alkohol : Ya / Tidak
Lama Menstruasi : hari
Banyaknya Volume Menstruasi : kali
Uang Jajan Per Hari : Rp
PENGETAHUAN
1. Apakah Anda mengetahui tentang gangguan
menstruasi : A. Ya B. Tidak
2. Gangguan menstruasi antara lain adalah : (jawaban boleh >1)
A. Menstruasi berkali-kali (sering) dalam satu bulan
B. Menstruasi jarang C. Menstruasi teratur tapi
jumlah darah banyak D. Menstruasi teratur tapi
jumlah darah sedikit E. Nyeri pada saat
menstruasi F. Tidak tahu
3. Apakah Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan nyeri menstruasi :
A. Ya B. Tidak
4. Nyeri menstruasi adalah : (jawaban boleh >1)
A. Sakit sebelum menstruasi B. Sakit saat menstruasi C. Sakit selama menstruasi D. Sakit setelah menstruasi E. Tidak tahu
5. Apakah Anda pernah mengalami nyeri menstruasi:
A. Ya B. Tidak
6. Anda mengalami nyeri menstruasi :
71
C. Kadang-kadang D. Jarang
E. Tidak pernah
7. Sejak kapan Anda mulai mengalami nyeri
menstruasi:
A. Sejak pertama kali menstruasi
B. Lebih dari 5 tahun terakhir
C. Lebih dari 3 tahun terakhir
D. Lebih dari 1 tahun terakhir
E. Kurang dari 1 tahun terakhir
F. Tidak pernah G. Tidak tahu
8. Menurut Anda, seperti apa nyeri menstruasi yang Anda alami :
A. Sakit sekali B. Sakit biasa
C. Tidak terlalu sakit D. Tidak sakit
E. Tidak tahu
9. Apa yang Anda lakukan saat Anda mengalami nyeri menstruasi:
A. Minum obat B. Beristirahat
C. Memeriksakan diri ke dokter
D. Lainnya, sebutkan ……… ……… E. Tidak melakukan
apa-apa
10. Dimana letak rasa nyeri tersebut : (jawaban boleh >1)
A. Perut bagian bawah
B. Perut bagian atas C. Punggung D. Pinggul E. Paha
F. Lainnya, sebutkan
……… ……… G. Tidak tahu
11. Kapan Anda merasakan nyeri menstruasi :
A. Sebelum menstruasi B. Hari pertama dan kedua
menstruasi
C. Selama menstruasi D. Setelah menstruasi E. Tidak pernah
12. Bagaimana nyeri menstruasi yang Anda rasakan :
A. Terus-menerus B. Hilang timbul C. Tidak tahu
13 Apakah nyeri menstruasi yang dialami mengganggu aktivitas : A. Ya
B. Tidak
14. Apakah pengaruhnya terhadap aktivitas Anda :
A. Pingsan
B. Sadar namun hanya dapat berbaring
C. Bisa berdiri namun sulit berjalan
D. Dapat berjalan namun terbatas
E. Tidak mempengaruhi aktivitas
15. Menurut Anda, apakah
penyebab dari nyeri menstruasi tersebut : (jawaban boleh >1) A. Kelelahan
72
C. Stres
D. Kelainan hormonal E. Infeksi
F. Penyakit sistem reproduksi, sebutkan ……… ……… G. Tidak tahu
16. Sumber informasi kesehatan reproduksi Anda : (jawaban boleh >1) A. Teman B. Orangtua C. Televisi D. Internet E. Buku F. Koran G. Majalah H. Sekolah
I. Lainnya, sebutkan ……… ………
17. Setujukah Anda, nyeri menstruasi merupakan gejala kelainan atau
penyakit sistem reproduksi Anda :
A. Ya B. Tidak C. Tidak tahu
SIKAP
18. Makna nyeri menstruasi bagi Anda :
A. Tidak berarti apa-apa, hanya sakit biasa B. Tanda bahaya C. Pengaruh hormon D. Tidak tahu
19. Apa yang Anda rasakan menjelang masa menstruasi Anda :
A. Takut B. Panik C. Gelisah D. Biasa saja E. Tidak tahu
20. Menurut Anda, apakah nyeri menstruasi harus diatasi : A. Ya
B. Tidak C. Ragu-ragu D. Tidak tahu
21. Menurut Anda, apakah nyeri menstruasi harus diwaspadai : A. Ya
B. Tidak C. Ragu-ragu D. Tidak tahu
PERILAKU
22. Apakah Anda meminum obat-obatan pada masa menstruasi Anda :
A. Ya, sebutkan nama obatnya ……… ……… B. Tidak
23. Berapa frekuensi Anda
meminum obat-obatan tersebut : A. Satu kali satu tablet, sehari
sebelum menstruasi B. Satu kali dua tablet, sehari
sebelum menstruasi C. Dua kali satu tablet, hari
pertama menstruasi D. Satu kali satu tablet, hari
73
24. Apakah Anda meminum jamu-jamuan atau minuman tertentu saat menstruasi :
A. Ya, sebutkan
……… ……… B. Tidak
25. Berapa frekuensi Anda meminum minuman tersebut:
A. Selalu, sebelum menstruasi B. Selalu, selama
menstruasi
C. Selalu, menjelang menstruasi akan selesai
D. Selalu, setelah menstruasi E. Kadang-kadang F. Tidak pernah
26. Apakah Anda menggunakan alat kontrasepsi (KB) atau meminum pil kontrasepsi (KB) :
A. Ya B. Tidak
27. Apakah Anda memakai pembalut atau tampon saat menstruasi :
A. Ya B. Tidak
28. Apakah Anda memakai pantyliner saat menstruasi: A. Ya
B. Tidak
29. Dalam sehari, apakah Anda mengganti celana dalam saat menstruasi :
A. Ya, berkali-kali
B. Ya, jika mengganti pembalut / tampon / pantyliner
C. Ya, setelah mandi D. Ya, jika kotor E. Jarang
F. Tidak pernah
30. Apakah Anda menghadiri penyuluhan / seminar /
lokakarya / talkshow mengenai kesehatan reproduksi wanita: A. Ya
74 LAMPIRAN II
INFORMED CONSENT
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama :
Usia :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan menjadi subjek penelitian yang dilakukan oleh Ayeshia Haniditha, NRP 0410018, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.
Surat persetujuan ini saya buat atas kesadaran sendiri tanpa tekanan maupun paksaan dari pihak manapun.
Bandung,
75
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama Lengkap : Ayeshia Haniditha
NRP : 0410018
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 28 Desember 1985
Alamat : Setiabudi Regensi Wing 2 Saphire No. 238B Bandung
Riwayat Pendidikan
1992, lulus TK Al-Falah Jambi 1993 - 1994, SD Al-Falah Jambi
1998, lulus SD Katolik Pelangi Kendari – Sulawesi Tenggara 1998, SLTPN 1 Kendari – Sulawesi Tenggara
2001, lulus STLPN 1 Samarinda – Kalimantan Timur
2004, lulus SMUN 1 Samarinda – Kalimantan Timur
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007).
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi dan kesadaran yang tinggi untuk peduli terhadap kesehatan reproduksinya sendiri sedari dini.
Salah satu hal yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi adalah pubertas. Setiap remaja akan mengalami pubertas. Pubertas merupakan masa awal pematangan seksual, yakni suatu periode dimana seorang anak mengalami perubahan fisik, hormonal, dan seksual serta mampu mengadakan proses reproduksi.
2
Menstruasi pertama (menarche) pada remaja putri sering terjadi pada usia 11 tahun. Namun tidak tertutup kemungkinan terjadi pada rentang usia 8-16 tahun. Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang perempuan, yang dimulai dari menarche sampai terjadinya menopause (Soetjiningsih, 2004).
Bagi remaja putri, mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur pada masa-masa awal adalah hal yang normal. Mungkin saja remaja putri mengalami jarak antar 2 siklus berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan terjadi 2 siklus. Namun setelah beberapa lama siklus menstruasi akan menjadi lebih teratur. Pengetahuan akan siklus menstruasi yang dialami sangatlah penting bagi remaja putri. Dengan mengetahui pola siklus menstruasi akan membantu dalam memperkirakan siklus menstruasi yang akan datang.
Kebanyakan remaja putri sering mengalami kram sewaktu menstruasi. Rasa nyeri atau sakit ini terasa di perut bagian bawah, kadang meluas ke pinggul, punggung bagian bawah atau paha. Bahkan ada yang merasa mual, muntah, atau diare. Sedikit kram perut pada hari pertama atau kedua haid yang terjadi merupakan hal yang biasa. Lebih dari separuh perempuan mengalaminya. Namun sekitar 10% perempuan mengalami rasa sakit yang demikian hebat hingga perlu minum obat untuk dapat mengatasi rasa sakit tersebut. Rasa nyeri tersebut disebut dysmenorrhoe. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar prostaglandin (zat yang
membuat otot-otot rahim berkontraksi dan melepaskan dindingnya). Meskipun sakit, dysmenorrhoe primer tidak berbahaya. Karena dysmenorrhoe (rasa nyeri) tersebut biasanya hilang pada pertengahan usia 20-an atau setelah melahirkan (Guyton & Hall, 1996).
Penulis sendiri juga merupakan salah satu dari sekian banyak remaja putri yang mengalami dysmenorrhoe. Salah satu gejala yang dirasakan oleh penulis saat itu adalah dysmenorrhoe yang sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas terutama di daerah perut bagian bawah yang meluas sampai ke kaki
3
tentang dysmenorrhoe. Diketahui bahwa fenomena dysmenorrhoe paling banyak terjadi pada wanita usia muda atau remaja (Lange, 2007), maka dari itu penulis memilih mahasiswi Angkatan 2009 sebagai subjek penelitian karena merupakan mahasiswi dengan usia paling muda pada saat penelitian diadakan (yakni rata-rata berusia 18 tahun), dan sebagai mahasiswi baru yang mengalami peralihan dari masa sekolah menengah ke perguruan tinggi, tentunya mereka masih beradaptasi dengan lingkungan sekitar dimana adaptasi tersebut dapat menimbulkan dampak psikologis sehingga dapat berpengaruh pada sistem keseimbangan hormonalnya (salah satunya yaitu keseimbangan hormonal dalam siklus ovulasi, yang mana bila terjadi ketidakseimbangan dapat menyebabkan dysmenorrhoe). Dengan adanya penelitian ini, penulis ingin mengajak semua remaja putri agar peduli dan waspada terhadap kesehatan reproduksinya sendiri sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, serta juga menghimbau semua pihak yang berkaitan agar turut berpartisipasi dalam mencegah kemungkinan buruk yang dapat terjadi sebelum terlambat.
1.2 Identifikasi Masalah
Bagaimana gambaran pengetahuan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2009 tentang dysmenorrhoe.
Bagaimana gambaran sikap mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2009 tentang dysmenorrhoe.
Bagaimana gambaran perilaku mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2009 tentang dysmenorrhoe.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
4
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan reproduksi pada umumnya dan dysmenorrhoe pada khususnya.
1.4 Manfaat Penelitian
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat mengubah perilaku dimulai dari hal-hal kecil seperti memperbaiki kebiasaan yang salah (misal ; meminum obat pereda nyeri menstruasi sebelum menstruasi datang) , meluruskan asumsi yang menyimpang (misal ; meminum jamu-jamuan yang tidak diketahui komposisinya secara rutin saat menstruasi akan menghilangkan nyeri menstruasi secara permanen), menyebarluaskan informasi yang benar dan bermanfaat (misal ; memeriksakan diri ke dokter dan tidak ragu berkonsultasi bila terjadi hal-hal tidak biasa), serta menyarankan hal-hal yang sudah semestinya dilakukan sehingga pada akhirnya mutu kesehatan reproduksi wanita pada umumnya serta remaja putri pada khususnya akan meningkat, diimbangi oleh meningkatnya mutu pelayanan kesehatan reproduksi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Secara akademis, penelitian ini dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian selanjutnya, khususnya bagi yang ingin meneliti lebih dalam mengenai dysmenorrhoe, serta dapat menjadi masukan bagi peningkatan dan pengembangan
konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR) di Indonesia pada umumnya dan di Jawa Barat pada khususnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi meningkatnya pengetahuan para remaja putri, orangtua, pihak sekolah atau universitas, lembaga-lembaga kesehatan dan masyarakat umum mengenai betapa pentingnya peduli dan waspada terhadap kesehatan reproduksi wanita.
5
1.5 Kerangka Pemikiran
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Dari penelitian, terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh adanya pengetahuan akan lebih bermanfaat daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi ia merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif akan menjadikan perilaku tersebut bersifat langgeng. Sebaliknya, bila perilaku tersebut tidak didasari oleh adanya pengetahuan dan kesadaran maka perilaku tersebut tidak akan langgeng atau berlangsung lama (Soekidjo Notoatmodjo, 2007).
Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kematangan seksual dan terjadi perubahan bentuk tubuh serta biologis yang terjadi sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja. Datangnya menarche dapat menimbulkan reaksi yang positif maupun negatif bagi remaja putri. Begitu pula dengan terjadinya dysmenorrhoe pada masa menstruasi mereka. Apabila mereka sudah dipersiapkan
dan mendapat informasi tentang akan datangnya menstruasi serta aspek-aspek yang berkaitan dengannya maka mereka tidak akan mengalami kecemasan dan reaksi negatif lainnya, tetapi bila mereka kurang memperoleh informasi maka akan merasakan pengalaman yang negatif (Soetjiningsih, 2004).
Oleh sebab itu, pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja terhadap kesehatan reproduksinya sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan serta kesiapan menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi.
1.6 Metodologi Penelitian.
Metode Penelitian : Deskriptif
6
Teknik Pengambilan Data : Survei, melalui wawancara langsung Instrumen Penelitian : Kuesioner
Responden : Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Maranatha Angkatan 2009
Populasi : Whole sample (97 orang)
1.7 Lokasi dan Waktu
67 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
Maranatha mengenai tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Angkatan 2009 tentang dysmenorrhoe dapat diambil kesimpulan bahwa :
a. Responden memiliki pengetahuan yang baik. b. Responden memiliki sikap yang baik.
c. Responden memiliki perilaku yang baik.
5.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat umum terhadap kesehatan reproduksi wanita pada umumnya dan remaja putri pada khususnya, maka penulis mengusulkan adanya kerja sama dari berbagai sektor, antara lain :
a. Dukungan dan partisipasi masyarakat, organisasi masyarakat, dan lembaga-lembaga kesehatan sosial yang bergerak dalam program peningkatan dan pengembangan konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja (KRR), dengan menggalakkan penyuluhan tentang pendidikan pengetahuan seks, maupun berbagai bentuk media lainnya seperti seminar, talkshow, dan lainnya. Upaya ini tentu saja memerlukan peran aktif dari pihak yang berwenang di lingkungan sekolah atau kampus, dukungan dari orangtua, dokter, yayasan sosial dan pihak-pihak terkait lainnya.
68
68
pendapat secara dewasa, bijaksana dan masih dalam ruang lingkup pendidikan.
Saran aplikatif yang dapat dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswi di lingkungan universitas yaitu :
67
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2008. Dismenore. http://www.akbidnet.com/index.php?option=com=article &view_221.dismenore&catid. 17 Maret 2009.
Akerlund M. 1979. Pathophysiology of dysmenorrhea. Obstetrics and Gynecology Scand Suppl. 87:27-32. 20 Februari 2010.
Andersch B, Milsom I. 1982. An epidemiologic study of young women with dysmenorrhea. Obstetrics and Gynecology. 144(6):655-60. 5 Februari 2010.
Anonim. http://www.dechacare.com/Penyebab-Nyeri-Saat-Haid-I323.html. 18 Maret 2010.
___http://www.centurypharma.com/index.php?option=com_content&view=article&i d=117:mengatasi-nyeri-menstruasi&catid=80:info-kesehatan-cfu&Itemid=95. 7 Februari 2010.
___http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/26/15360310/Mewaspadai.Gejala.Me nstruasi. 10 Februari 2010.
___http://www.kesrepro.info/?q=node/107. 2 Maret 2010.
___http://availpontianak.com/2009/02/baik-buruk-memakai-pembalut_5424.html. 9 Maret 2010.
___http://creasoft.wordpress.com. 1 Februari 2010.
Chegini N, Rao CV. 1988. The presence of leukotriene C4- and prostacyclin-binding sites in nonpregnant human uterine tissue. Clinical Endocrinology Metabolism. 66(1):76-87. 18 Februari 2010.
Colin CM, Shushan A. Complications of Menstruation; Abnormal Uterine Bleeding. In: Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology. 10th Edition. Chapter 35:572-3. USA. McGraw-Hill. 2007. 14 Februari 2010.
Dawood MY. 1984. Ibuprofen and dysmenorrhea. 77(1A):87-94. 23 Februari 2010.
68
___1988. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs and changing attitudes toward dysmenorrhea. Am J Med. 84(5A):23-9. 18 Februari 2010.
___1990. Dysmenorrhea. Clinical Obstetrics and Gynecology. 33(1):168-78. 17 Februari 2010.
Demers LM, Hahn DW, McGuire JL. 1984 Newer concepts in dysmenorrhoe research: leukotrienes and calcium channel blockers. In : Dawood MY, McGuire JL, Demers LM, eds. Premenstrual Syndrome and Dysmenorrhoe. London Pitman: 205-13. 13 Maret 2010.
.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Definisi Kespro Remaja www.kesrepro.info/?q=node/380., 14 Mei 2009.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2007. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2006. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 68-69. 3 Maret 2009.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Tinjauan umum kespro remaja.www.kesrepro.info/?q=node/367., 14 Mei 2009.
Eden JA. Dysmenorrhoe and premenstrual syndrome. 1998. In : NF Hacker, JG Moore, eds Essentials of Obstetrics and Gynecology. 3rd ed. Philadelphia: WB Saunders; 386-92. 10 Februari 2010.
Eko Budiarto. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran : Sebuah Pengantar. Jakarta : EGC. 5 Maret 2009.
Ganong, William F. 2001. Gonad : perkembangan & fungsi sistem reproduksi. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta; EGC. p. 396-405. 2 Maret 2010.
Jamieson DJ, Steege JF. The prevalence of dysmenorrhea, dyspareunia, pelvic pain, and irritable bowel syndrome in primary care practices. Obstetrics and Gynecology, 87(1):55-8. 11 Februari 2010.
Jonathan S. Berek, MD, MMS. 2007. Berek & Novak’s Gynecology. Ed 14. Penerbit : Lippincott Williams & Wilkins. p. 516-520. 18 November 2009.
Kabar Indonesia. 2009. Segala sseuatu tentang nyeri haid. http://www.kabarindonesia.com/berita,php?pil. 7 Juni 2009.
69
Koltz MM. 1995. Dysmenorrhoe, endometriosis and pelvic pain. In : Lemeke DP, Pattison J, Marshall LA, Cowley DS, eds. Primary Care of Women. P20-32. 10 Maret 2010.
Lange. 2007. Current Diagnosis and Treatment Obsetrics & Gynecology. Ed. 10. McGraw-Hill Medical Publishing Division. p. 572-573. 10 November 2010.
Nancy Pardede. 2002. Masa remaja dalam : Buku ajar tumbuh kembang anak. Edisi ke-1. Jakarta: Sagung Seto. p. 138-170. 21 Maret 2010.
Nico A.Lumenta. 2008. Peranan pasien dalam sistem keselamatan. http ://www.sinarharapan.co.id/berita/0704/13/ipt03.html - 26k. 15 April 2009 .
Novia Ika. 2009. Faktor resiko yang mempengaruhi kejadian dismenore primer. http://www.adln.lib.unair.ac.id/go.php?id.gdlhub. 24 Maret 2009.
Pustaka Unpad. 2009. Waspadai Nyeri Haid. http://pustaka.unpad.ac.id. 23 Februari 2010.
Riduwan, DRS., M.B.A. 2009. Skala pengukuran variabel-variabel penelitian. IKAPI Jawa Barat : Alfabeta. P. 22-23.
Sobczyk R, Braunstein ML, Solberg L, Schuman SH. 1978. A case control survey and dysmenorrhea in a family practice population: a proposed disability index. J Fam Pract. 7(2):285-90. 18 Februari 2010.
Soekidjo Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka Cipta. 133-149. 22 Januari 2009.
Soetjiningsih, Prof., dr., SpA(K), IBCLC. 2004. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Hal 133-135. 7 Januari 2009.
Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. 1981. Ginekologi. Bandung: Elstar Offset. Bab II. p. 41. 18 Oktober 2009.
Wikinjosastro H, dkk. (ed.). 1999. Ilmu Kandungan. Edisi Kedua. Cetakan Ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. p. 229-230. 1 Maret 2010.