Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisa apakah terdapat pengaruh sistem pengendalian manajemen terhadap penilaian kelayakan aktivitas penjualan yang dilakukan oleh controller di trade center x guna membantu Manajemen dalam meningkatkan penjualan dan juga untuk mengidentifikasi masalah yang sedang dihadapi dan kelemahan dari aktivitas penjualan saat ini sehingga Manajemen dapat melakukan perbaikan yang diperlukan.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah explanatory dengan metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskiptif. Pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis terkait penelitian yang digunakan, antara lain dengan studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang seperti wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Terkait dengan metode kuesioner, penulis menggunakan 30 orang karyawan sebagai respondennya. Metode analisa data untuk jawaban kuesioner yang digunakan adalah metode persentase Champion.
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze whether there is a significat correlation between the management controlling system in assessting the appropriate selling activity in order to assist Mangement increasing the number of units sold and also to identify the occuring problems recently and weakness of the selling itself so that Management is possible to make some correction and efforts to do.
Kind of the research written by the writer is an explanatory using descriptive method. The collecting method of data and information which is related to the research consists of; library study, field research such as interview with person in charge, questioner, and others related documents. Related to the quesioner, the writer uses 30 employees as the responden and to analyze to the answer of quesioner, the
writer use Champion’s percentage method.
The result of research is showing how the controller’s role in planning and
controlling the selling unit is enough helpful for Management in increasing the
number of selling which is the correlation measured by Champion’s percentage
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Kerangka Teoritis ... 5
1.6 Metodologi Penelitian ... 10
1.6.1 Jenis Sumber Data... 10
1.6.2 Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel... 11
1.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjualan ... 13
2.1.1 Pengertian Penjualan ... 13
2.1.2 Klasifikasi dan Jenis-Jenis Penjualan... 14
2.1.3 Analisis Prestasi Penjualan ... 15
2.1.4 Laporan Penjualan ... 18
2.2 Pengertian Pengendalian ... 19
Universitas Kristen Maranatha
2.2.2 Fungsi Pengendalian ... 20
2.3 Pengertian Controller ... 21
2.3.1 Fungsi Controller ... 22
2.3.2 Tugas dan Tanggung Jawab Controller ... 24
2.4 Pengendalian Penjualan ... 25
2.4.1 Masalah dalam Pengendalian Penjualan ... 26
2.4.2 Teknik Pengendalian Penjualan ... 28
2.5 Hubungan Controller dalam Pengendalian Penjualan dengan Peningkatan Penjualan ... 29
BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODOLOGI 3.1 Objek Penelitian ... 31
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 31
3.1.2 Bentuk Badan Hukum ... 32
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaaan dan Uraian Tugas... 32
3.2 Metodologi Penelitian ... 34
3.2.1 Karakteristik Riset ... 35
3.2.2 Penentu Responden ... 36
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.2.4 Operasionalisasi Variabel... 37
3.2.5 Analisa Data... 38
3.3 Aktivitas Penjualan yang dilakukan Perusahaaan ... 41
3.3.1 Kebijakan Pembayaran atas Pembelian Kios oleh Pembeli... 41
3.3.2 Program Penjualan Unit Kios... 42
3.3.3 Klasifikasi Penjualan Berdasarkan Cara Penjualan... 43
3.4 Prosedur Penjualan... 43
3.4.1 Prosedur Order Penjualan... 43
3.4.2 Prosedur Pembayaran atas Penjualan... 44
Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Ruang Lingkup dan Tujuan Perencanaan dan Pengendalian
Penjualan... 45
4.2 Penilaian Kelayakan Aktifitas Penjualan... 46
4.2.1 Penilaian atas Objektivitas Penjualan... 46
4.2.2 Penilaian atas Kebijakan Penjualan... 47
4.2.3 Kebijakan Kerja Sama dengan Agen Penjualan... 49
4.2.4 Penilaian Prosedur Penjualan... 49
4.2.5 Penilaian Kemampuan Organisasi dalam Mencapai Target Penjualan... 50
4.2.6 Penilaian Jumlah Karyawan Bagian Penjualan... 51
4.3 Penilaian atas Kecukupan Pengendalian Penjualan... 52
4.4 Hasil Analisis Kuesioner... 52
4.5 Kendala-Kendala di dalam Aktivitas Penjualan... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 57
5.2 Saran... 58
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
4.1 Cara Pembayaran Pembeli
4.2 Hasil Realisasi Penjualan Unit Oleh Agen
4.3 Penjualan Unit Kios
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Penelitian
Lampiran 2 : Berita Acara Bimbingan Skripsi
Daftar Pertanyaan Sehubungan dengan Sistem & Prosedur Penjualan
No. Pertanyaan Y T
1. Apakah prosedur penjualan yang ada saaat ini sudah diterapkan dengan sesuai dan seharusnya?
2. Apakah prosedur penjualan yang ada sudah dibakukan dan bersetifikasi ISO?
3. Apakah standar dan prosedur penjualan yang ada saat ini sudah cukup memadai dan membantu manajemen dalam melakukan transaksi penjualan?
4. Apakah prosedur penjualan yang ada sudah memudahkan calon pembeli dalam melakukan beberapa hal, seperti meninjau unit kios secara langsung, melakukan pemesanan unit terlebih dahulu dan lain-lain?
5. Form & dokumen serta persyaratan administasi terkait dengan penjualan kios yang ditetapkan oleh Manajemen sudah bersifat customer oriented sehingga memudahkan pembeli dalam melakukan pembelian.
6. Manajemen telah memiliki suatu sistem terintegrasi antar departemen/bagian, terkait database penjualan unit kios.
Daftar Pertanyaan Sehubungan dengan Man Power Bagian Penjualan
No. Pertanyaan Y T
1. Jumlah man power bagian penjualan sudah memadai untuk mencapai target penjualan yang ditetapkan Manjemen?
2. Apakah Manajemen sudah melakukan pembagian tugas untuk follow up kepada calon pembeli potensial?
3. Apakah peranan tenaga penjualan yang ada dari in house atau tenaga penjualan eksternal perusahaan seperti agen sudah memadai dan sesuai dengan yang diharapkan?
4. Besaran komisi penjualan yang ditetapkan oleh Manajemen sudah memadai.
Daftar Pertanyaan Sehubungan dengan Program-Program Penjualan Unit dan Promosi
No. Pertanyaan Y T
1. Manajemen secara berkala mengadakan program-program penjualan dalam periode satu tahun penjualan.
2. Apakah program yang pernah dilakukan sudah maksimal dan mencapai tujuan dengan baik (mencapai target penjualan)?
3. Perusahaan memiliki divisi/bagian khusus promosi yang menyusun schedule promosi yang untuk periode tertentu.
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Secara normatif, setiap perusahaan yang bergerak di jenis bidang
usaha apapun, pertama kali yang diharapkan adalah agar dapat bertahan
hidup (survive) dalam menghadapi persaingan dan dinamika pasar yang
mungkin saja dapat berdampak buruk terhadap perusahaan. Setelah
berhasil untuk bertahan hidup (survive) dalam sekian periode waktu
yang dianggap memadai, kemudian baru perusahaan diharapkan dapat
berkembang lebih baik lagi untuk dapat mencapai berbagai tujuan yang
dikehendaki oleh para pemangku kepentingan (stakeholder) pada
umumnya dan pemegang saham (shareholder) pada khususnya. Tujuan
yang ingin dicapai tersebut adalah laba per saham (Earning Per Share)
bagi pemegang saham, serta dapat melakukan perluasan dalam usahanya
(growth of business) dalam jangka waktu ke depan.
Dalam mencapai tujuan tersebut, perusahaan dituntut untuk
mengelola seluruh aktivitas operasionalnya seefektif dan seefisien
mungkin, termasuk salah satu aktivitas, yaitu penjualan yang dianggap
cukup penting dan memegang peranan yang penting dikarenakan
aktivitas inilah yang mampu menghasilkan suatu pendapatan/income
bagi perusahaan yang dapat membiayai seluruh akivitas lainnya.
Untuk mengetahui dan melakukan penilaian terhadap kondisi dan
2 Universitas Kristen Maranatha menggunakan suatu indikator yang terkait langsung yaitu: adanya
peningkatan volume penjualan dari suatu periode tertentu terhadap
periode waktu saat ini. Peningkatan volume ini dapat dijadikan sebagai
tolok ukur keberhasilan pengelolaan yang dilakukan oleh pihak
manajemen dalam penjualan.
Mengingat pentingnya aktivitas penjualan dari suatu perusahaan,
maka diperlukan suatu perhatian khusus dan juga pengendalian yang
memadai untuk terus memastikan bahwa aktivitas ini berjalan sesuai
dengan kebijakan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Sekali lagi,
hal ini diperlukan karena berkaitan dengan pendapatan yang digunakan
oleh perusahaan untuk mendanai seluruh kegiatan operasional
perusahaan. Selain itu, masalah persaingan dari perusahaan sejenis
lainnya juga perlu menjadi perhatian manajemen dalam mengelolah
penjualan karena para pesaing juga menawarkan produk dengan kualitas
yang sama bahkan mungkin dengan menetapkan harga jual ke konsumen
yang lebih murah serta layanan purna jual yang lebih baik.
Dalam melakukan fungsi pengendalian, manajemen dibantu oleh
seseorang yang cakap dan kompeten yakni seorang controller. Seorang
controller dalam fungsi pengendalian ini bertugas untuk mendeteksi
setiap penyimpangan yang sedang terjadi dan resiko yang dapat
ditimbulkan terhadap aktivitas penjualan untuk kemudian bersama
dengan manajemen dapat mengambil suatu tindakan
perbaikan/corrective action yang diperlukan untuk mengatasinya.
Dengan latar belakang demikian, penulis ingin mengetahui
3 Universitas Kristen Maranatha saja kontribusi dari seorang controller untuk manajemen dalam
mengupayakan penjualan yang layak dan sesuai dengan kebijakan
manajemen. Dari hal-hal yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul:
"Peranan Sistem Penggendalian Manajemen Terhadap Penilaian
Kelayakan Aktivitas Penjualan Yang Dilakukan Oleh Controller
Dalam Rangka Meningkatkan Volume Penjualan Di Trade Center
X.”.
1.2. Perumusan Masalah
Setiap perusahaan pasti berusaha untuk memaksimalkan
penjualannya karena kaitannya dengan laba yang dapat dihasilkan
perusahaan. Guna menunjang hal tersebut perusahaan harus memiliki
manajemen yang baik yang dapat mengendalikan seluruh kegiatan
perusahaan termasuk penjualan. Oleh karena itu, diperlukan peran
controller untuk menilai kelayakan penjualan yang ada dan melakukan
pengendalian penjualan yang memadai dan memberikan masukan yang
diperlukan mengenai penjualan kepada manajemen.
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka perumusan masalah
adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang menjadi kriterai atau standar yang digunakan dalam
melakukan penilaian kelayakan penjualan oleh controller?
2. Apakah yang akan dinilai atau diuji oleh controller untuk mengetahui
tingkat ekeftivitas dan kecukupan suatu pengendalian yang ada
4 Universitas Kristen Maranatha 3. Apakah yang harus dilakukan oleh controller untuk membantu
manajemen dan direksi dalam membuat kebijakan yang diperlukan
untuk meningkatkan penjualan setelah melakukan penilaian terhadap
aktivitas dan pengendalian penjualan yang ada?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan Penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk menilai kelayakan dari aktivitas penjualan yang dilakukan
perusahaan.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari sampai sejauh mana tingkat
kecukupan pengendalian penjualan yang diterapkan, telah memadai
atau belum.
3. Untuk mendeteksi kendala yang terdapat dalam aktivitas penjualan
sehingga controller dapat memberi masukan kepada direksi dan
manajemen.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Penelitian diharapkan sangat berguna untuk menambah pengetahuan
serta memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada pembaca
mengenai keterlibatan controller dalam menilai peranan sistem
pengendalian penjualan dalam meningkatkan penjualan.
5 Universitas Kristen Maranatha Penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi
mengenai penilaian dan pengendalian yang dilakukan oleh controller
terhadap aktivitas penjualan yang berguna bagi perbaikan dan
pengembangan perusahaan.
1.5. Rerangka Teoritis
Penjualan merupakan transaksi usaha yang berhubungan dengan
pengeluaran barang atau jasa yang ditukarkan dengan uang, baik tunai
maupun kredit. Dengan kata lain, penjualan adalah proses pertukaran dan
pemindahan hak atas barang atau jasa antara penjual dengan pembeli.
Kesepakatan dan perjanjian antara kedua belah pihak berperan penting
dalam terselenggaranya transaksi penjualan. Salah satu tujuan yang ingin
dicapai oleh setiap perusahaan terhadap aktivitas penjualan adalah
meningkatkan volume penjualan dalam rangka memperoleh pendapatan
maksimal dan mencapai efektivitas penjualan.
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan sering mengalami
berbagai kendala dan masalah serta penyimpangan yang dapat
menyebabkan tidak tercapainya efektivitas penjualan sehingga untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut, usaha yang dapat
dilakukan adalah dengan melakukan pengendalian penjualan.
Pada prinsipnya, pengendalian yang dilakukan oleh controller sangat
membantu manajemen dalam peningkatan aktivitas penjulan yang
dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Controller bekerjasama
dengan manajer penjualan agar dapat menilai secara realistis sampai
6 Universitas Kristen Maranatha pengendalian penjualan yang memadai pada perusahaan akan menunjang
dalam pengelolaan penjualan yang efektif. Pengendalian penjualan yang
baik dapat mendeteksi segala perubahan dan penyimpangan yang terjadi
sehingga dapat segera diketahui dan dilakukan perbaikan sesegera
mungkin.
Pada perusahaan kecil dan dikelola secara sederhana, fungsi
pengendalian masih dapat dilakukan secara langsung oleh pemiliknya
dikarenakan operasional perusahaan yang tidak terlalu banyak dan rumit.
Pemilik perusahaan dapat melakukan pengendalian terhadap penjualan
dengan cara meneliti pesanan, kartu persediaan, dan sebagainya.
Sedangkan dalam perusahaan dengan skala yang besar, yang pengendalian
secara langsung tidak mungkin lagi dapat dikerjakan oleh pemilik
perusahaan sehingga sangat diperlukan kehadiran seorang controller yang
berperan sebagai pengawas, penganalisis dan penilai terhadap aktivitas
penjualan.
Seorang controller juga ditugaskan untuk membantu manajemen
dalam mengambil kebijakan dan strategi yang terkait dengan penjualan
perusahaan, bantuan tersebut bisa berupa informasi dan juga hasil
penilaian aktivitas penjualan tersebut. Berkaitan dengan peran dan
tanggung jawab tersebut, maka seorang controller, menurut Wilson dan
Campbell yang diterjemahkan oleh Tjendera (1997), harus memiliki
kualifikasi sebagai berikut:
a. Dasar teknis yang baik dalam akuntansi dan akuntansi biaya, disertai
suatu pengertian dan pengetahuan yang menyeluruh mengenai
7 Universitas Kristen Maranatha b. Pemahaman terhadap prinsip-prinsip perencaanaan, pengorganisasian
dan pengendalian.
c. Pemahaman umum mengenai jenis industri dan pemahaman terhadap
kekuatan sosial, ekonomi dan politik yang terlibat.
d. Pemahaman yang mendalam mengenai perusahaan, termasuk
teknologi, produksi, kebijaksanaan, tujuan, sejarah, organisasi dan
lingkungannya.
e. Kemampuan untuk berorganisasi dengan semua tingkat manajemen
dan suatu pemahaman dasar terhadap masalah fungsional lainnya yang
berhubungan
dengan teknik produksi, pembelian, hubungan masyarakat, dan
pemasaran.
f. Kemampuan untuk menyatakan ide dengan jelas, secara tertulis
ataupun penyajian yang informatif
g. Kemampuan menggerakkan orang-orang untuk mencapai tindakan dan
hasil yang positif.
Selain itu, menurut Wilson dan Campbell yang diterjemahkan oleh
Tjendera (1997), alasan pengendalian penjualan adalah: "Agar dapat
dicapai hasil pengembalian sebaiknya atas investasi. Laba bersih
yang optimum akan dapat direalisir hanya bila terdapat hubungan
yang wajar di antara ke empat faktor ini: (1) investasi dalam modal
kerja dan fasilitas-fasilitas, (2) volume penjualan, (3) biaya operasi,
dan (4) laba kotor."
Dalam melakukan penilaian tersebut, dibutuhkan suatu standar yang
8 Universitas Kristen Maranatha merupakan penilaian yang objektif. Seperti yang dikemukakan oleh
Wilson dan Campbell yang dialih bahasakan oleh Tjendera (1997),
sebagai berikut:
"Suatu standar telah didefinisikan sebagai suatu tolok ukur prestasi
pelaksanaan yang dikembangkan secara ilmiah." Oleh karena suatu
standar didefinisikan sebagai alat pengukur yang disusun secara ilmiah
mengenai hasil kegiatan, maka terdapat dua kondisi atau syarat dalam
menyusun standar tersebut (Wilson dan Campbell yang dialih bahasakan
oleh Tjendera , 1997), yaitu:
1. Standar merupakan hasil penelitian atau analisis (yang cermat) tentang
kegiatan di masa lalu, dengan mempertimbangkan kondisi yang
diharapkan di masa yang akan datang. Standar bukan hasil terkaan
atau penetapan secara kira-kira, melainkan merupakan pendapat yang
didasarkan pada fakta yang tersedia dan yang disusun oleh orang yang
sepenuhnya berwenang untuk menilai bagaimana kegiatan seharusnya
dilakukan.
2. Standar mungkin sekali memerlukan peninjauan kembali dari waktu ke
waktu. Suatu standar disusun berdasarkan kondisi tertentu. Apabila
kondisi tersebut berubah, maka standar juga hams; apabila tidak, maka
standar tersebut tidak dapat lagi dipakai sebagai alat pengukur yang
baik.
Menurut Cundliff dan Govani (1983), 6 hal pokok yang harus
dinilai guna mengetahui kewajaran penjualan, antara lain:
9 Universitas Kristen Maranatha Setiap tujuan dari input penjualan yang ada seharusnya dinyatakan
dengan jelas untuk mendapatkan output yang diingikan.
b. Kebijakan
Setiap kebijakan yang bersifat eksplisit maupun implisit harus
didahulukan untuk dijaga konsistensinya dalam rangka mencapai
tujuan dari penjualan yang ada.
c. Organisasi
Memastikan bahwa organisasi/perusahaan memiliki kemampuan
yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penjualan.
d. Metode
Strategi setiap individu harusnya sejalan/selaras dengan strategi
yang sudah ditetapkan.
e. Prosedur
Langkah-langkah khusus yang diterapkan dalam menjalankan
strategi individu haruslah bersifat logis, didesign dengan baik, dan
dilakukan dalam waktu yang tepat. Prosedur yang ada juga
seharusnya dapat menjelaskan secara jelas mengenai setiap
tanggung jawab masing-masing individu serta tujuan tujuan yang
harus dicapai.
f. Personil
Seluruh eksekutif yang memegang peranan dalam operasional dan
strategi penjualan serta bertanggung jawab dalam penerapan
program penjualan juga perlu untuk dilakukan evaluasi kinerja
dalam rangka penilaian efektivitas tujuan, kebijakan dan aspek
10 Universitas Kristen Maranatha Dengan menilai 6 hal pokok di atas, maka dapat diketahui tingkat
kewajaran penjualan yang ada di Trade Center X. Berdasarkan uraian di
atas, maka penulis merumuskan hipotesis yaitu : ”Peranan Sistem
Pengendalian Manajemen terhadap penilian kelayakan aktiviatas
penjualan yang dilakukan Controller dapat membantu manajemen dalam
meningkatkan volume penjualan.”
1.6. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data yang bersifat time
series yaitu sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu yang
didapatkan dalam beberapa interval/periode waktu tertentu. Disamping
itu, penulis juga menggunakan perusahaan sebagai unit analisis dalam
penelitian ini karena difokuskan pada peningkatan aktivitas penjualan
suatu perusahaan yang dipengaruhi proses pemilihan, pengumpulan, dan
analisis data.
Metode penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif analitis, yaitu
suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara
sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena
yang diteliti, dengan berusaha mengumpulkan, mengklasifikasikan,
menyajikan serta menganalisa data dan kemudian menarik kesimpulan
dari keadaan yang ada pada perusahaan yang diteliti. (Kuncoro,2003)
1.6.1. Jenis Sumber Data
11 Universitas Kristen Maranatha a. Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui survey dengan
melakukan penelitian langsung pada objek yang diteliti.
b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber
seperti riset kepusatakaan yaitu riset penelitian yang dilakukan
berdasarkan kepustakaan artinya data dan informasi diperoleh
dari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian ini serta
dokumen-dokumen dari perusahaan yang bisa dijadikan
referensi bagi penelitian.
1.6.2. Pengumpulan Data dan Pemilihan Sampel
Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan secara random.
Perusahaan yang dipilih dalam sampel ini adalah perusahaan besar
baik perusahaan jasa, dagang, manufaktur maupun perusahaan jenis
lainnya. Dalam penelitian ini, penulis memilih perusahaan yang
bergerak dalam bidang developer khususnya dalam bidang trade
center.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh secara
langsung dari sumber data dengan menggunakan pertanyaan
lisan dan tertulis. Teknik pengumpulan data yang digunakan
antara lain:
a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data untuk
12 Universitas Kristen Maranatha melalui pertanyaan yang diajukan penulis kepada pihak
yang bersangkutan dengan bagian penjualan..
b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan
menyebarkan angket yang diadaptasi dari penelitian yang
sejenis dan berisi pertanyaan yang berkaitan dengan
penjualan.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Merupakan penelitian dan pengumpulan data dengan
mempelajari literatur, membaca buku, dan sumber bacaan
lainnya yang terkait dengan penelitian.
1.7. Tempat dan waktu penelitian
Untuk memperoleh data objektif yang dibutuhkan dalam penyusunan
skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Trade Center X yang berlokasi di
57 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan penulis dengan menggunakan alat bantu
kuesioner, wawancara dengan Manajemen dan juga studi kepustakaan terkait
lainnya, maka penulis menyimpulkan bahwa secara keseluruhan sistem
pengendalian manajemen yang dilakukan controller atas kelayakan aktivitas
penjualan cukup layak dan memadai. Namun tetap perlu, seiring dengan
berkembangnya Perusahaan dan persaingan yang semakin meningkat dengan
pesaing lainnya, maka Manajemen perlu melakukan suatu perbaikan yang
berkelanjutan.
Penilaian tersebut di atas, telah didukung oleh beberapa fakta dan data yang
didapatkan selama penelitian dilakukan, sebagai berikut:
1. Kebijakan penjualan yang ditetapkan oleh Perusahaan, dilaksanakan
dengan sepenuhnya oleh Manajemen dan seluruh karyawan yang terkait. Hal
ini didukung juga dengan prosedur penjualan yang sudah dibakukan oleh
Manajemen.
2. Berbagai aktivitas pengendalian terhadap kebijakan penjualan
perusahaan, seperti pengendalian atas pembuatan surat pesanan untuk
pembeli, otorisasi seluruh dokumen penjualan, sampai dengan aktivitas serah
terima unit terjual ke pembeli sudah dilakukan dengan cukup baik dan
hanya oleh Person In Charge / karyawan yang berwenang dan didukung
58 Universitas Kristen Maranatha 3. Prosedur penjualan yang diterapkan perusahaan sudah mendukung
terciptanya angka penjualan yang memadai pada tahun 2009, namun baru di
awal 2010 mengalami penurunan yang kurang lebih juga disebabkan oleh
keadaan ekonomi secara global yang kurang baik. Namun, hal ini diyakini
tidak akan berlangsung lama mengingat mulai memulihnya keadaan
perekonomian di dunia.
5.2 Saran
Berdasarkan kelemahan dalam aktivitas penjualan yang ditemukan dalam
penelitian, maka penulis memberikan saran kepada manajemen sebagai berikut:
1. Terkait dengan kinerja agen penjualan, maka Manajemen perlu melakukan
evaluasi kinerja, apakah perlu melakukan penggantian agen penjualan yang
sudah ada dan menggantikannya dengan melakukan penambahan personil
tenaga penjualan in house atau tetap mempertahankan agen yang ada namun
diberlakukan kebijakan pemberian insentif kepada agen penjualan yang
mana tujuan dari semuanya adalah untuk meningkatkan penjuaalan unit kios.
2. Mengingat bahwa cara pembayaran yang paling dipilih oleh pembeli adalah
dengan cara kredit ke bank, maka Manajemen lebih meningkatkan kerja sama
dengan pihak bank lainnya sehingga calon pembeli lebih mempunyai banyak
pilihan bank untuk mengajukan kredit kepemilikan unit kios.
3. Terkait dengan pembayaran cicilan kepada perusahaan maka perlu
diberlakukan kebijakan bahwa calon pembeli dapat menentukan lama
angsuran sendiri tanpa mengikuti lama angsuran yang sudah ditetapkan oleh
59 Universitas Kristen Maranatha 4. Perusahaan perlu mengkaji ulang mengenai kinerja dan jumlah
tenaga penjualan yang dimiliki perusahaan, perlu diadakan
pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan tenaga penjual tersebut,
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
- Anthony, Robert H; Dearden, 1993, Management Control System, Richard
D.Irwin.
- Cushing, Barry E., Romney B. Marshall, 1997, Steinbart Paul John,
Accounting Information System, Seventh Edition, Massachusetts: Addition
Wesley Longman Inc.
- Hammer, Lawrence H., William K. Carter, and Milton F. Usry, 2002, Cost
Accounting, 13th edition, Cincinnati Ohio: South Western Publishing Co.
- Hongren, Charles T., GarryL. Sundem, and Willam O. Stratton, 2005,
Introduction to Management Accounting, 12th edition, New jersey: Prentice
Hall International, Inc.
- Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba
Empat, Jakarta.
- Kotler, Philip, 2002, Manajer Pemasaran edisi Milenium, Prenhall Indonesia,
Jakarta..
- La Midjan dan Azhar Susanto, 1999, Sistem Informasi Akuntansi, Jilid
Pertama, Edisi Keenam, Bandung: Lembaga Infomatika Akuntansi.
- Siegel, Joel G. and Jae K. Shim, 1999, Dictionary of Accounting Term, New
York: Barron's Educational Series, Inc. yang dialihbahasakan oleh Moh.
Kurdi, 1999, dalam Kamus Istilah Akuntansi, Edisi Ketiga, Jakarta:
Universitas Kristen Maranatha - Still, R, R, Cundiff, E, W, dan Govani, N, 1983, edisi 4, Sales Management
Decisions, Strategies, Cases. New Delhi: Prentice Hall of India Private
Limited.
- Widjajanto, Nugroho, 1985, Pemeriksaan Perusahaan Operasional, Jakarta,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
- Wilson, James 0 and John B Campbell, 1981, Controllership: The Work of nle
Managerial Accountant, yang dialihbahasakan oleh Tjintin Fenix Tjendera,
1997, dalam Controllership: Tugas Akuntansi Manajemen, Edisi Ketiga,