• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM KEARSIPAN DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA

SISTEM KEARSIPAN DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Sidang Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

KIKI FAJRIAH ZAHRONI (0807080)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA

SISTEM KEARSIPAN DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

Oleh

Kiki Fajriah Zahroni

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Kiki Fajriah Zahroni 2012

Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA SISTEM

KEARSIPAN DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

Kiki Fajriah Zahroni

0807080

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd.

NIP. 195704011984031003

Pembimbing II,

Dr. Rasto, M.Pd

NIP.197207112001121001

Mengetahui

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, M.Pd

(4)
(5)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGELOLA

SISTEM KEARSIPAN DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG Oleh:

KIKI FAJRIAH ZAHRONI Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. H. Ade Sobandi, M.Si, M.Pd. dan Dr. Rasto, M. Pd

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung yang diduga akibat penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal. Rendahnya minat belajar tersebut ditandai dengan hasil ujian akhir sekolah yang di bawah kriteria kelulusan minimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan media pembelajaran, gambaran minat belajar siswa dan seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung. Penelitian ini terdiri dari dua Variabel yaitu Variabel Penggunaan Media Pembelajaran dan Variabel Minat Belajar Siswa.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei eksplanasi (explanatory survey) dan teknik analisis yang digunakan adalah regresi sederhana. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 176 siswa, sementara sampel yang diambil berjumlah 90 siswa. Hasil uji coba menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut valid dan reliabel.

(6)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF USING TEACHING MEDIA TO STUDENTS LEARNING INTEREST IN THE SUBJECT “MENGELOLA SISTEM

KEARSIPAN” IN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

By:

KIKI FAJRIAH ZAHRONI

Supervisors:

Drs. H. Ade Sobandi, M. Si, M. Pd. and Dr. Rasto, M. Pd

This research examines low passion of students SMK Pasundan 1 Bandung in

learning “Mengelola Sistem Kearsipan” subject which may caused by not maximal

yet in using learning media. The low interest of students signed by students result final examination that under the criteria of passing examination.

The research aims to show te description of using learning media, students interest, and how the influence of learning media besides the interest SMK Pasundan 1 students within the subject of “Mengelola Sistem Kearsipan”. The research divided into two variables. First, the variable of using learning media. Second, the variable of student interest.

The research applys explanatory survey method, the analysis technic of this research use simple regression. Population of the research is all the students of XI grade Office Administration of SMk Pasundan 1 Bandung 2011/2012 academic year which amount 176 students, while the sample of the research is 90 students. The result of the observation shows the both variables are valid and reliable.

The result of the research conclude that generally, the using of learning media in SMK Pasundan 1 Bandung is well ccategorized. More over, students interest in

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB 1 PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1Latar Belakang Masalah ...Error! Bookmark not defined.

1.2Indentifikasi dan Perumusan Masalah ...Error! Bookmark not defined.

1.2.1 Indentifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Maksud Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4Kegunaan Hasil Penelitian...Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Kegunaan Praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1Kajian Pustaka ...Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Media Pembelajaran. Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Konsep Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Mengelola Sistem

Kearsipan... Error! Bookmark not defined. 2.2Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined.

2.1Hipotesis ...Error! Bookmark not defined.

(8)

3.1Objek Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.2Metode Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.3Operasional Variabel Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasional Variabel Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Operasional Variabel Minat Belajar Siswa pada Mata

Pelajaran Mengelola Sistem KearsipanError! Bookmark not defined.

3.4Sumber Data ...Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Data Primer ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Data Sekunder ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ....Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined.

3.7Pengujian Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined.

3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

3.8.1 Teknik analisis data deskriptif .. Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Teknik analisis data inferensial Error! Bookmark not defined. 3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data ...Error! Bookmark not defined.

3.9.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 3.9.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.10 Pengujian Hipotesis ...Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

(9)

4.1.1.1 Sejarah Singkat SMK Pasundan 1 Bandung ... Error! 1 Bandung ...Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Uji Validitas...Error! Bookmark not defined. 4.1.2.2 Uji Reliabilitas ...Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Deskripsi Data Variabel X (Penggunaan Media

Pembelajaran) ...Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2 Deskripsi Data Variabel Y (Minat Belajar Siswa) ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1 Uji Normalitas ...Error! Bookmark not defined. 4.1.4.2 Uji Homogenitas ...Error! Bookmark not defined. 4.1.4.3 Uji Linieritas ...Error! Bookmark not defined. 4.1.4.4Pengujian Hipotesis ...Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan ...Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Penggunaan Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Minat Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Minat

Belajar ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ...Error! Bookmark not defined.

1.2Rekomendasi ...Error! Bookmark not defined.

(10)
(11)

Kiki Fajriah Zahroni, 2013

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

SMK Pasundan 1 Bandung merupakan Sekolah Menengah Kejuruan rumpun Bisnis dan Manajemen yang merupakan lembaga pendidikan yang terus berupaya menghasilkan lulusan yang berkualitas, terampil, profesional, dan berdisiplin tinggi yang nantinya dapat bersaing di dunia kerja. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai Tujuan Pendidikan dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa:

“Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

(12)

sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan kepuasan dari pelajaran itu. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, akan lebih mudah dipelajari. Namun, yang jadi permasalahannya adalah bagaimana mengupayakan agar guru dapat meningkatkan minat belajar siswa?

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan Ketua Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung yaitu Bapak Dadan Suwardan S. Pd diperoleh hasil bahwa terjadi penurunan minat belajar pada siswa kelas XI Program Administrasi Perkantoran khususnya pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan. Hal ini dikarenakan tingkat pengetahuan siswa mengenai mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan rendah sehingga menyebabkan hasil belajar siswa belum optimal.

Berdasarkan data yang ada, nilai UAS siswa kelas XI program keahlian Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan jauh dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimal). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. 1

Data Nilai UAS Siswa Kelas XI

Program Keahlian Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

KELAS KKM NILAI RATA-RATA UAS

XI AP 1 70 59,70

XI AP.2 70 66,74

(13)

XI AP 4 70 60.68 Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung

Tabel 1.1 memberikan informasi nilai UAS siswa yang tidak memenuhi KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) yang telah ditentukan sehingga mengharuskan siswa mengikuti perbaikan atau remedial. Adapun jumlah siswa yang melakukan remedial pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan adalah sebagai berikut:

Tabel 1. 2

Data Jumlah Siswa yang Mengikuti Remedial Kelas XI Program Keahlian Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012 KELAS JUMLAH SISWA KKM JUMLAH SISWA YANG

REMEDIAL

XI AP 1 44 Siswa 70 26 Siswa

XI AP 2 43 Siswa 70 18 Siswa

XI AP 3 45 Siswa 70 16 Siswa

XI AP 4 44 Siswa 70 24 Siswa

TOTAL 176 Siswa 84 Siswa

Sumber: SMK Pasundan 1 Bandung

(14)

kecepatan siswa dalam mencerna bahan pengajaran berbeda. Jika hal tersebut dibiarkan maka dalam Ujian Nasional nanti para siswa tidak akan lulus. Karena itu harus ada suatu perubahan agar minat belajar para siswa meningkat.

Berdasarkan data dan hasil wawancara yang telah dilakukan sebelumnya, menunjukkan bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung rendah.

Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa:

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, seperti faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu, seperti faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat/media pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

(15)

Oleh karena itu kegiatan belajar dengan menggunakan media pembelajaran sebagai alat perantara penyampaian materi muncul dan berkembang berdasarkan permasalahan yang ada sebagai alat untuk mengurangi kejenuhan dalam belajar dan lebih mengkomunikatifkan penyampaian materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan minat siswa agar hasil belajar maksimal.

Fenomena rendahnya minat belajar siswa harus segera dapat diatasi karena berdampak pada pencapaian tujuan sekolah. Minat belajar siswa dapat menentukan keberlangsungan kegiatan pendidikan suatu sekolah. Minat belajar siswa yang tinggi dapat memberikan keuntungan bagi sekolah, karena dengan minat belajar siswa yang tinggi maka hasil belajarnya akan naik sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

Solusi untuk meningkatkan minat belajar siswa yaitu dengan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang disediakan oleh sekolah agar dapat memotivasi siswa serta lebih menarik perhatian siswa. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat Krapp (dalam Suhartini, 2002:23) mengkategorikan minat menjadi tiga, yaitu “minat personal, minat situasional, minat psikologikal. Dalam minat situasional, minat yang tidak stabil dan relatif berganti-ganti tergantung dari faktor rangsangan dari luar dirinya, seperti suasana kelas, cara mengajar guru dan dorongan keluarga.”

(16)

meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar siswa yang optimal akan mewujudkan pencapaian tujuan sekolah yang lebih baik dan mudah.

Fenomena yang telah dijelaskan di atas, memberi peluang bagi penulis untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa. Hal ini dilakukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada SMK Pasundan 1 Bandung, yaitu rendahnya minat belajar siswa. Muhibbin Syah (2010:129) berpendapat bahwa rendahnya minat dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Faktor internal, psikologi individu seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternal, seperti sesuai saat individu tumbuh dan berkembang seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Penggunaan Media Pembelajaran diduga menjadi penyebab rendahnya minat belajar siswa di SMK Pasundan 1 Bandung.

Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah rendahnya minat belajar siswa, yaitu menggunakan pendekatan teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Robert Gagne (dalam M. Surya, 2004:40) mengatakan bahwa:

(17)

1.2 Indentifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1 Indentifikasi Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah minat belajar siswa di SMK Pasundan 1 Bandung, khususnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan. Minat belajar yang baik dapat meningkatkan kualitas belajar siswa sehingga akan terciptanya hasil belajar siswa yang optimal, lulusan yang cerdas, produktif, berdaya saing tinggi, dan siap kerja.

Banyak faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal, psikologi individu seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Sedangkan faktor eksternal, seperti saat individu tumbuh dan berkembang seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Untuk meningkatkan minat belajar siswa diperlukan terlaksananya proses pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran yang baik harus ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga tercipta suasana yang kondusif. Salah satu sarana dan prasarana belajar adalah tersedianya media pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran akan memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran dan menumbuhkan kreatifitas dan inovasi pendidik dalam mendesain pembelajaran yang komunikatif dan interaktif.

(18)

Kearsipan relatif rendah. Kondisi semacam ini harus segera diatasi mengingat bila tidak, hasil belajar siswa tidak akan optimal dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai”.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dan gambaran permasalahan yang dipaparkan dalam latar belakang masalah ini, maka pada penelitian ini diambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran penggunaan media pembelajaran di SMK Pasundan 1 Bandung?

2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung?

3. Adakah pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

(19)

1.3.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh gambaran empiris mengenai hal-hal berikut:

1. Pelaksanaan konsep penggunaan media pembelajaran di SMK Pasundan 1 Bandung.

2. Pelaksanaan konsep minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung.

3. Pengaruh media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Apabila tujuan-tujuan peneliti dapat tercapai, maka peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang tertarik pada pembahasan yang dibahas. Adapun manfaat teoritis dan manfaat praktis dijabarkan sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan bidang media pembelajaran. Khususnya tentang media pembelajaran, serta pengaruhnya terhadap minat belajar siswa.

2. Sebagai dasar dan acuan bagi peneliti lainnya yang merasa tertarik untuk meneliti permasalahan yang sama.

1.4.2 Kegunaan Praktis

(20)

1. Bagi siswa dapat menumbuhkan minat belajar yang positif terhadap mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan dan meningkatkan hasil belajar yang baik.

2. Bagi guru sebagai masukan untuk dapat menentukan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga dapat membangkitkan minat belajar pada siswa.

(21)

Kiki Fajriah Zahroni, 2013

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung. Berdasarkan judul tersebut, maka yang menjadi objek penelitian adalah media pembelajaran dan minat belajar siswa pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan.

Subjek penelitian ini ditujukan kepada siswa kelas XI AP di SMK Pasundan 1 Bandung tahun ajaran 2011/2012.

3.2 Metode Penelitian

Sebelum melaksanakan suatu penelitian, penulis harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan agar dapat mengarahkan dan dapat dijadikan pedoman dalam kegiatan penelitian. Suharsimi Arikunto (2006:160)

menerangkan bahwa “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data penelitiannya.”

(22)

faktual dan akurat, mengenai penggunaan media pembelajaran, dan minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung.

Penelitian verifikatif adalah penelitian yang menguji hipotesis dengan cara mengumpulkan data dari lapangan. Penelitian ini akan menguji apakah terdapat pengaruh yang positif antara penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung.

Berdasarkan jenis penelitiannya, yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory survey. Menurut Sugiono, (2003:7), Metode explanatory survey adalah metode dimana selain tertuju pada pemecahan

masalah yang ada pada masa sekarang dengan cara menuturkan informasi yang diperoleh, penelitian ini juga menjelaskan hubungan antar variabel-variabel yang diteliti dengan cara menguji hipotesis melalui pengolahan dan pengujian data secara statistik.

3.3 Operasional Variabel Penelitian

(23)

variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan judul yang penulis ajukan, yaitu “Pengaruh Penggunaan

Media Pembelajaran terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung”, maka terdapat dua

variabel sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independen)

Yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab lain yang tidak bebas. Dengan kata lain, variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadinya mendahului variabel tidak bebasnya. Dalam hal ini, variabel bebasnya adalah “Media Pembelajaran (Variabel X)”.

2. Variabel tidak bebas (Dependen)

Yaitu variabel yang situasi dan kondisinya dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain yang sifatnya bebas. Dengan demikian, variabel tidak

bebasnya adalah “Minat Belajar Siswa kelas pada Mata Pelajaran

Mengelola Sistem Kearsipan (Variabel Y)”.

3.3.1 Operasional Variabel Media Pembelajaran

(24)

pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.

Media pembelajaran akan membantu keaktifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran, selain itu dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Merujuk dari pendapat Rayandra Asyhar (2011:79) ada lima indikator dalam penggunaan media pembelajaran, antara lain:

1. Jenis Pembelajaran 2. Ketersediaan alat/media

3. Frekuensi penggunaan media pembelajaran

4. Keluwesan (Flexibility), daya tahan (durability), kemudahan (Convencience)

5. Keefektifan media pembelajaran

Secara rinci operasionalisasi variabel media pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.1

Operasional Variabel Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan

Variabel Konsep Variabel Dimensi Ukuran Skala

(25)

terencana,

(26)

media

pembelajaran 2. Tingkat intensitas

proses belajar

1. Tingkat antusias siswa ketika guru menggunakan media dalam proses

pembelajaran 2. Tingkat intensitas

penggunaan media

pembelajaran

(27)

kelancaran proses belajar

3.3.2 Operasional Variabel Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan

Minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar siswa karena bila bahan mata pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Hilgrad dalam Slameto (2010:57) memberi rumusan tentang minat

sebagai berikut “interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some

activity or content (minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan

dan menyayangi beberapa kegiatan atau isi)”.

Tanner dan Tanner (dalam Slameto 2010:181), mengemukakan bahwa ada beberapa indikator minat yang dapat dikenal atau dapat dilihat melalui proses belajar diantaranya:

1. Ketertarikan untuk belajar

(28)

terus mempelajari semua ilmu yang berhubungan dengan bidang tersebut, ia akan mengikuti pelajaran dengan penuh antusias tanpa ada beban dalam dirinya.

2. Perhatian dalam belajar

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa seseorang terhadap pengamatan, pengertian ataupun yang lainnya dengan mengesampingkan hal lain daripada itu. Jadi, siswa akan mempunyai perhatian dalam belajar, jiwa dan pikirannya terfokus dengan apa yang dipelajarinya.

3. Motivasi belajar

Motivasi merupakan suatu usaha atau pendorong yang dilakukan secara sadar untuk melakukan tindakan belajar dan mewujudkan perilaku yang terarah demi pencapaian tujuan yang diharapkan dalam situasi interaksi belajar.

4. Pengetahuan

Selain dari perasaan senang dan perhatian, untuk mengetahui berminat atau tidaknya seseorang terhadap suatu pelajaran, dapat dilihat dari pengetahuan yang dimilikinya. Seseorang yang berminat terhadap suatu pelajaran maka ia akan mempunyai pengetahuan yang luas tentang pelajaran serta bagaimana manfaat belajar dalam kehidupan sehari-hari. Secara rinci operasional variabel dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan

Variabel Konsep Variabel

Dimensi Ukuran Skala

Minat

1. Tingkat antusias siswa mengikuti mata pelajaran mengelola sistem kearsipan

2. Tingkat mendalami bidang mata pelajaran mengelola sistem kearsipan

(29)

menyuruh. 4. Tingkat kehadiran

mengikuti mata pelajaran mengelola sistem kearsipan Perhatian

dalam belajar

1. Tingkat konsentrasi mengikuti mata 3. Tingkat proporsi

waktu untuk belajar

1. Tingkat keinginan mengikuti mata pelajaran mengelola sistem kearsipan 2. Tingkat dorongan

mempelajari mata

4. Tingkat semangat mengikuti mata pelajaran mengelola

(30)

sistem kearsipan Pengetahuan 1. Tingkat

pengetahuan baru yang diperoleh

siswa mata

pelajaran mengelola sistem kearsipan 2. Tingkat

kemampuan baru yang diperoleh siswa pada mata pelajaran mengelola sistem kearsipan 3. Tingkat

keterampilan siswa mata pelajaran mengelola sistem kearsipan

Ordinal

3.4 Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2010:172). Data dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data skunder.

3.4.1 Data Primer

(31)

populasi data penelitian adalah siswa kelas XI Program Administrasi Perknatoran SMK Pasundan 1 Bandung. Selain itu, penulis juga melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian dalam hal ini adalah siswa kelas XI Program Administrasi Perknatoran SMK Pasundan 1 Bandung.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian tetapi data ini mendukung untuk memperoleh data. Data sekunder dalam penelitian ini yaitu buku, dokumen-dokumen, artikel-artikel, situs internet, jurnal baik berupa teori maupun data yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.5.1 Populasi

Langkah-langkah yang dilakukan terlebih dahulu dalam pengumpulan dan menganalisis data, adalah menentukan populasi. Menurut Uep dan Sambas

(2011:131) bahwa “Keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Pendapat lain dikemukakan oleh Sugiyono (2010:61) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

(32)

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Admisitrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung dengan jumlah populasi 176 siswa. Secara rinci tentang jumlah populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rekapitulasi Siswa Kelas XI Program Administrasi Perkantoran di SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

No. Kelas Jumlah

1. XI AP 1 44 Siswa

2. XI AP 2 43 Siswa

3. XI AP 3 45 Siswa

4. XI AP 4 44 Siswa

JUMLAH POPULASI 176 Siswa

Sumber: Guru Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan SMK Pasundan 1 Bandung, diolah oleh peneliti.

3.5.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Sugiyono (2010:62) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

(33)

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Adapun teknik sampel yang dipergunakan adalah teknik penarikan sampel berdasarkan peluang yaitu probability sampling dengan cara simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiono, 2007:92). Selanjutnya menurut William G. Cohran dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:71) mengatakan bahwa sampling acak sederhana adalah sebuah metode seleksi terhadap unit-unit populasi, unit-unit tersebut di acak seluruhnya. Masing-masing unit atau unit satu dengan unit lainnya memiliki peluang yang sama untuk dipilih.

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Isaac dan Michael dalam Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006: 101), ukuran sampel dapat dihitung sebagai berikut:

�= �

2.�� 1− � �2 � −1 +21− �

S = ukuran sampel yang diperlukan N = jumlah anggota populasi

P = proporsi populasi = 0,50 (maksimal sampel mungkin) d = tingkat akurasi = 0,05

�2

(34)

�= 1,841 176 0,5 1−0,5

0,05 2 1761 + 1,841 0,5 10,5 = 90,23 = 90

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 90. Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 90 siswa-siswi kelas XI SMK Pasundan 1 Bandung.

Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tiap kelas secara proporsional dengan rumus :

0

1 n

N NI

n  

(Al-Rasyid, 1994:80) Keterangan:

n1 : banyaknya sampel masing-masing unit

n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

NI : banyaknya populasi dari masing-masing unit N : jumlah populasi dari seluruh unit

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel pada masing-masing kelas, sebagai berikut:

Tabel 3.4

Penarikan Sampel Siswa Kelas XI Program Administrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

No. Kelas Jumlah Populasi Siswa

Perhitungan Sampel Jumlah Sampel Per-kelas

1. XI AP 1 44 44/176x 90 = 22,5

Dibulatkan 23

(35)

2. XI AP 2 43 43/176x 90 = 21,9

Dibulatkan 22

22 siswa

3. XI AP 3 45 45/176 x 90 = 23,01

Dibulatkan 31

23 siswa

4. XI AP 4 44 44/176 x 90 = 22,5

Dibulatkan 22

22siswa

Sumber : Guru Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan SMK Pasundan 1 Bandung, diolah oleh peneliti.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Menurut Uep dan Sambas (2011:99) “Teknik pengumpulan data adalah

cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.” Pelaksanaan

pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam membahas permasalahan penelitian ini maka penulis menggunakan teknik yang dapat digunakan sebagai pengumpul data yaitu: Angket. Angket yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pernyataan lisan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan dari variabel X (Media Pembelajaran) dan variabel Y (Minat Belajar Siswa).

(36)

jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda checklist () pada masing-masing jawaban yang dianggap tepat. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala lima yang diadaptasi dari kategori Likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2008:93), yaitu “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena sosial.” Dengan menggunakan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dapat dilihat tabel dibawah ini.

Tabel 3.5

Kriteria Bobot Nilai Skala Likert

Pilihan Jawaban Skor

Sangat setuju/selalu/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3

Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2 Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif 1

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

3.7.1 Uji Validitas

(37)

tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas rendah. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana item kuesioner yang disebar valid atau tidak. Dalam menguji validitas digunakan alat uji korelasi Product Moment (Product Moment Coefisient of Corelation) yang dikemukakan oleh Pearson,

dengan rumus sebagai berikut (Ating dan Sambas, 2006:230):

Keterangan:

rxy = Koefisien korelai butir

X = Jumlah skor total item’ Y = Jumlah skor total item N = Jumlah responden uji coba

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2011:117):

1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3. 6

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas No.

Responden

Nomor Item Instrumen

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

5) Menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

(38)

Tabel 3. 7

Contoh Format Tabel Perhitungan Korelasi No.

Responden X Y XY X

2

Y2

7) Menentukan titik kritis atau nilai tabel r, pada derajat bebas (db=N–2)

dan tingkat signifikansi 95% atau α = 0,05.

8) Membandingkan nilai koefisien korelasi product moment hasil perhitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat dalam tabel.

9) Membuat kesimpulan dengan kriteria uji: r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.

r hitung  r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Tujuan uji reliabilitas instrumen adalah untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2011:117). Formula yang dipergunakan untuk

menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah Koefisien Alpha (α)

dari Cronbach (1951), yaitu:

...(Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali M, 2011:123)

Keterangan:

r11 = Nilai reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

(39)

 

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus diatas yakni sebagai berikut (Uep dan Sambas Ali Muhidin, 2011:124-129):

1) Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2) Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3) Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan isi angket.

4) Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses perhitungan. 5) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi

responden pada tabel pembantu.

6) Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.  

Menggunakan tabel pembantu sebagai berikut: Tabel 3. 8

Contoh Format Tabel PerhitunganVarians Item dan Varians Total

No. Responden X X2

(40)

 

 

8) Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db)=n-2. 9) Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r, dengan tingkat signifikasi 0,05.

Jika r hitung > r tabel, maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

Jika r hitung  r tabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yan berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

Adapun tujuan dilakukannya analisis data antara lain: (a) mendeskripsikan data, dan (b) membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Untuk mencapai tujuan analisis data tersebut maka langkah-langkah atau prosedur yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data. 2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

(41)

3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel-variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap opsi dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk koding tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 9

Pola Pembobotan Kuesioner Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Bobot

Positif Negatif

1. Sangat Setuju 5 1

2. Setuju 4 2

3. Cukup Setuju 3 3

4. Kurang Setuju 2 4

5. Tidak Setuju 1 5

Sumber : Ating dan Sambas (2006:38)

4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 10

Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden

Skor Item

Total

1 2 3 4 5 6 ………. N

(42)

Sumber : Ating dan Sambas (2006:39)

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik analisis data deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.8.1 Teknik analisis data deskriptif

Menurut Sugiyono (2010:147), mengemukakan bahwa:

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.

Analisis data ini digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no.1 dan rumusan masalah no.2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yakni untuk mengetahui gambaran mengenai penggunaan media pembelajaran dan untuk mengetahui gambaran mengenai minat belajar siswa. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, distribusi frekuensi, perhitungan mean, median atau modul.

(43)

Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 11

Kriteria Penafsiran Deskripsi

Rentang Penafsiran

X Y

1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik Sangat Rendah 1,80 – 2,59 Tidak Baik Rendah

2,60 – 3,39 Cukup Sedang

3,40 – 4,19 Baik Tinggi

4,20 – 5,00 Sangat Baik Sangat Tinggi Sumber : Diadaptasi dari skor kategori Likert.

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal seperti yang dijelaskan dalam operasional variabel. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, langkah-langkah untuk mengubah data tersebut kerja adalah sebagai berikut :

(44)

2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first now. 6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di

sel mana. Lalu klik “OK”.

3.8.2 Teknik analisis data inferensial

Teknik analisis data inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik nonparametris yang digunakan untuk data nominal dan ordinal. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri analisis data inferensial adalah digunakannya rumus statistik tertentu (Misalnya uji t, uji F dan lain sebagainya).

(45)

3.9 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Ada beberapa syarat analisis data yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Linearitas.

3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas ini yaitu uji Liliefors Test.

Langkah kerja uji normalitas dengan metode Liliefors menurut (Ating dan Sambas, 2006:289) sebagai berikut:

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2) Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5) Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6) Menghitung Theoritical Proportion.

7) Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8) Carilah selisih terbesar di luar titik observasi

(46)

Tabel 3. 12

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas X F Fk Sn(Xi) Z Fo(Xi) Sn(Xi)-Fo(Xi) │Sn(Xi-1)-Fo(Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi Kumulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6)

Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif. Tandai selisih mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung. Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hitung < D tabel, maka H0 diterima, artinya data berdistribusi normal

 D hitung ≥ D tabel, maka H0 ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal

3.9.2 Uji Homogenitas

(47)

Dimana:

Si2 = Varians tiap kelompok

dbi = n-1 = Derajat kebebasan tiap kelompok

B = Nilai Barlett = (Log S2gab)(∑dbi)

S2gab = Varians gabungan = S2gab =

Ating dan Sambas (2006:295) mengemukakan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini adalah:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 13

Model Tabel Uji Barlett Sampel Db= n-1 2

Sumber : Ating dan Sambas (2006:295)

3. Menghitung varians gabungan dengan rumus:

db

4. Menghitung log dari varians gabungan 5. Menghitung nilai barlett

6. Menghitung nilai

2 

7. Menentukan nilai dan titik kritis pada α = 0.05 dan db = k-1, dimana k adalah banyaknya indikator.

8. Membuat kesimpulan dengan kriteria sebagai berikut :

(48)

3.9.3 Uji Linieritas

Uji Linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Pengujian kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier.

(Sugiyono , 2007 : 261) Keterangan :

= Subyek dalam Variabel dependen yang diprediksikan. a = Konstanta.

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan Variabel dependen yang didasarkan pada Variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada Variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Dengan ketentuan :

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linieritas dengan langkah-langkah sebagai berikut (Ating dan Sambas Ali Muhidin, 2006:297-298):

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y

(49)

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus: JKReg[b\a] =

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus: JKres =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus: RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE=

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes–JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus: RJKE =

k n

JKE

12.Mencari nilai Fhitung dengan rumus: Fhitung =

14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel 15.Membuat kesimpulan.

 Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.  Jika Fhitung≥ Ftabel makadata dinyatakan tidak berpola linear.

(50)

3.10 Pengujian Hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dipercaya antarvariabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini akan diambil kesimpulan menerima atau menolak hipotesis. Pengujian hipotesis merupakan pengujian terhadap keberartian suatu koefisien tertentu yang menjadi fokus dalam penelitian. Menurut Uep dan Sambas Ali Muhidin (2011:83) Pengujian hipotesis untuk penelitian populasi (sensus) dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Nyatakan hipotesis statistika (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis

penelitian yang diajukan.

2. Menentukan taraf kemaknaan atau nyata α (level of significance α). 3. Menghitung nilai koefisien tertentu, sesuai dengan teknik analisis data

yang digunakan.

4. Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

5. Perhatikan apakah nilai hitung koefisien jatuh di daerah penerimaan atau daerah penolakan.

6. Berikan kesimpulan.

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung. Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

(51)
(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Setelah melakukan penelitian maka penulis akan mengutarakan sebuah kesimpulan, kesimpulan merupakan langkah terakhir yang penulis lakukan dalam

penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap

Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK

Pasundan 1 Bandung”, setelah membuat suatu kesimpulan selanjutnya penulis

mencoba memberikan rekomendasi-rekomendasi, dengan harapan adanya perbaikan khususnya bagi objek penelitian yaitu SMK Pasundan 1 Bandung.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa kelas XI Adminstrasi Perkantoran SMK Pasundan 1 Bandung untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

(53)

dalam kategori cukup. Hasil analisis data tersebut mempunyai arti bahwa penggunaan media pembelajaran di SMK Pasundan 1 Bandung sudah cukup baik.

2. Minat belajar siswa di SMK Pasundan 1 Bandung diukur melalui dimensi (1) ketertarikan untuk belajar; (2) perhatian dalam belajar; (3) motivasi belajar; dan (4) pengetahuan. Dimensi motivasi belajar berada pada kategori tertinggi, sedangkan dimensi yang berada pada kategori terendah adalah dimensi perhatian dalam belajar. Setiap dimensi berada dalam kategori sedang. Hasil analisis data tersebut mempunyai arti bahwa siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung memiliki minat belajar yang cukup tinggi.

3. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan di SMK Pasundan 1 Bandung.

1.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada frekuensi jawaban responden setiap dimensi, saran yang dikemukakan mengacu kepada dimensi yang memiliki persentase terendah di antara dimensi yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut rekomendasi yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

(54)

hal tersebut saran untuk menanggulangi masalah dimensi kemudahan (flexibility), daya tahan (durability), kemudahan (convencience) perlu adanya upaya dari pihak sekolah yaitu dengan lebih melatih para siswa menggunakan media pembelajaran yang telah disediakan oleh sekolah, agar kemampuan siswa belajar secara mandiri dapat ditingkatkan, karena dalam mata pelajaran Mengelola Sistem Kearsipan lebih diutamakan praktik. Hal ini untuk mempersiapkan siswa dalam memasuki dunia kerja dan dapat meningkatkan kualitas serta minat belajar para siswa.

2. Hasil temuan pada variabel minat belajar siswa menunjukkan bahwa indikator perhatian dalam belajar merupakan indikator dengan skor terendah. Berkaitan dengan hal tersebut, sekolah atau guru khususnya hendaknya lebih mengembangkan dan memaksimalkan penggunaan media pembelajaran agar perhatian siswa dalam belajar bisa lebih difokuskan lagi agar tujuan pembelajaran tercapai.

(55)
(56)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Asyhar, Rayandra. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.

Jakarta: Gaung Persada.

Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.

Departemen P dan K RI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Djaali. (2011). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Endang R, Sri. (2009). Modul Mengelola dan Menjaga Sistem Kearsipan. Jakarta: Erlangga.

Hakim, Thursan. (2000). Belajar Secara Efektif. Jakarta: PT. Niaga Swadaya Kapur Tulis. (2011). Pengertian Minat Belajar. Tersedia:

http://acenale.wordpress.com/2011/12/21/minat-belajar/

Latuheru, J. D. (1993). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar-Mengajar Kini. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.

Muniyawati, Mia. (2011). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas XII Pada Mata Pelajaran Akuntansi Di SMA Negeri 3 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia (tidak diterbitkan) Sadiman, Arif S, dkk. (2011). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,

dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(57)

Kiki Fajriah Zahroni, 2013

(58)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muuhidin. (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Sugiono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran & Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syah, Muhibbin. (2000). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tatang Sontani, Uep dan Sambas Ali muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Teori Tentang Minat Belajar Siswa. Tersedia: online

http://bloglaskarkopi.blogspot.com/2011/02/teori-tentang-minat-belajar-siswa.html

The Liang Gie. (1995). Ensiklopedia Administrasi. Jakarta: Air Agung Pustaka. Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang

Kearsipan. Tersedia: online http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/11650/

Zanikhan. (2008). Minat Belajar Siswa. Tersedia: online

Gambar

Tabel 1. 1 Data Nilai UAS Siswa Kelas XI
Tabel 1.1 memberikan informasi nilai UAS siswa yang tidak memenuhi
Tabel 3.1 Operasional Variabel Media Pembelajaran
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Minat Belajar Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

6. Informed consent yang sudah di tanda tangani oleh pasien atau keluarga pasien disimpan dalam rekam medic.. Bila informed consent yang diberikan oleh pihak lain atau pihak ke

Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) larutan penyemprot (jeruk nipis dan gula) pada dosis yang berbeda berpengaruh tidak nyata (P&gt;0,05) terhadap mortalitas, lama tetas,

- Pada pertemuan berikutnya siswa diminta menyiapkan diri, menguasai dialog, dan mampu mengembangkan keterampilan berbicara sesuai dengan topik diskusi yang akan disampaikan

Dalam menentukan persepsi wisatawan terhadap aksesibilitas Obyek Wisata Air Terjun Way Lalaan ditinjau dari indikator aksesibilitas dapat diketahui melalui 10

suara untuk bermain musik rock pengambilan keputusan para gitaris rock dalam pembelian gitar elektrik dan spare part-nya dipengaruhi oleh peran artis idola mereka, merek yang

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen (variabel terikat) (Sugiyono 2014

Maka dari itu, untuk meningkatkan peran pemerintah dalam mengawasi transaksi, diperlukan inovasi untuk menjamin perlindungan serta keamanan konsumen terhadap pelaku usaha

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Program Studi S1 Ilmu