• Tidak ada hasil yang ditemukan

`BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "`BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Jones dan Rama (2003, p15) adalah, accounting information system (AIS) is A subsystem of a management information system (MIS) that provides accounting and financial information as well as other information obtained in the routine processing of accounting transaction. Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah sebuah subsistem dari management information sistem (MIS) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan serta informasi lainnya yang dihasilkan dari rutinitas pengolahan transaksi-transaksi akuntansi.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p6) sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi menjadi informasi. Tetapi istilah sistem informasi akuntansi lebih luas dari itu guna mencakup siklus-siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi.

Menurut Mcleod (2001, p304) tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi akuntansi (SIA) untuk mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut

(2)

menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai di dalam maupun di luar perusahaan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sistem yang mengumpulkan data dan mengubah data tersebut menjadi informasi keuangan dan akuntansi untuk kemudian dijadikan laporan yang akan diberikan kepada manager dan pada pihak luar yang membutuhkannya. Gambar 2.1 menunjukan ruang lingkup dalam mempelajari sistem informasi akuntansi.

Gambar 2.1 Framework dalam mempelajari SIA (Jones dan Rama, 2003, p1)

Penjelasan dari gambar Framework SIA diatas adalah sebagai berikut : 1. Strategi bisnis adalah bagaimana perusahaan memperoleh competitive

advantage. Perusahaan dapat memperoleh competitive advantage dengan cara menjual produk dan jasanya dengan harga yang lebih rendah dari pada perusahaan saingan (cost leadership) dan dengan menjual produk dan jasa yang unik (differentiation)

Strategi Bisnis 

ProseS Bisnis  IT Environment 

(3)

2. Proses bisnis adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yaitu, membeli, memproduksi, menjual produk atau jasa.

3. Aplikasi SIA adalah sebuah aplikasi yang digunakan perusahaan untuk mencatat dan menyimpan data SIA dan membuat laporan. Aplikasi akuntansi dapat dibuat oleh perusahaan itu sendiri, oleh konsultan, atau membelinya dari pihak luar.

4. IT environment adalah keseluruhan lingkungan teknologi yang menerapkan aplikasi SIA. Termasuk didalamnya pandangan perusahaan dalam menggunakan teknologi informasi. Bagaimana perusahaan mencatat, memproses, menyimpan dan komunikasi data, membeli dan membuat sistem informasi, proses bagaimana aplikasi dibangun, digunakan, dan dipelihara.

2.1.2 Pengertian Analisis Sistem

Pengertian analisis sistem menurut Jones dan Rama (2003, p678) adalah, systems analysis is the next phase of systems development. The task in systems analysis are similiar to those in systems investigation. However, the analysis phase is more detailed and requires more information. Analisis sistem adalah tahap lanjutan pada pembangunan sistem. Tugas dalam analisis sistem sama dengan investigasi sistem. Tetapi, tahap analisis lebih detail dan membutuhkan informasi yang lebih banyak.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p356) analisis sistem merupakan tanggung jawab untuk pengembangan rancangan umum aplikasi-aplikasi sistem. Analisis sistem bekerja sama dengan pemakai untuk

(4)

mendefinisikan kebutuhan informasi spesifik mereka. Kebutuhan-kebutuhan tersebut kemudian dikomunikasikan ke fungsi perancangan sistem.

Menurut Hall (2002, p525) analisis sistem adalah proses dua tahap yangmeliputi survei sistem berjalan dan kemudian suatu analisis kebutuhan pemakai.

Menurut Mcleod (2001, p190) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui. Langkah-langkah analisis sistem adalah sebagai berikut :

1. Mengumumkan penelitian sistem. 2. Mengorganisasikan tim proyek. 3. Mendefinisikan kebutuhan informasi. 4. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem. 5. Menyiapkan usulan rancangan.

6. Menyetujui atau menolak rancangan proyek.

Jadi dapat disimpulkan bahwa analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang sudah ada untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh sistem yang baru.

2.1.3 Pengertian Perancangan Sistem

Pengertian perancangan sistem menurut Jones dan Rama (2003, p682) adalah, systems design is the third phase of systems development live cycle. The tasks in systems design are quite different from the systems investigation and analysis tasks. Perancangan sistem adalah tahap ketiga pada siklus hidup pengembangan sistem. Tugas dalam perancangan sistem berbeda dari tugas

(5)

investigasi sistem dan analisis sistem. Jones dan Rama (2003, p683) juga menyebutkan bahwa Systems design focuses on developing a physical representation of the systems. Perancangan sistem berfokus pada membangun representasi fisik dari sistem.

Menurut Mulyadi (2001, p51) perancangan sistem adalah proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan pada pemakai informasi untuk pertimbangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah penentuan proses dan data serta pendefinisian hardware, software, komponen, modul dan interface yang diperlukan oleh sistem yang baru.

2.1.4 Sistem Akuntansi

2.1.4.1 Definisi Sistem Akuntansi

Definisi Sistem Akuntansi menurut Mulyadi (2001, p3) adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001, p3) unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, serta laporan.

(6)

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.

Dalam sistem akuntansi secara manual (manual system), media yang digunakan untuk merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari kertas (paper form). Dalam sistem akuntansi dengan komputer (computerized system) digunakan berbagai macam media untuk memasukkan data ke dalam sistem pengolahan data seperti : papan ketik (keyboard), optical and magnetic characters and code, mice, voice, touch sensors, dan cats.

Contoh formulir adalah : faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek.

2. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Seperti telah disebutkan di atas, sumber informasi pencatatan dalam jurnal ini adalah formulir. Dalam jurnal ini data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan

(7)

menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

Contoh jurnal adalah : jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal umum.

3. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan dengan unsur-unsur informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Rekening buku besar ini di satu pihak dapat dipandang sebagai wadah untuk menggolongkan data keuangan, di pihak lain dapat dipandang pula sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

4. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

(8)

2.1.5 Sistem Informasi Akuntansi Persediaan

Sistem informasi akuntansi (tanpa adanya pengolahan dari bahan baku ke barang jadi) atau kata lainnya persediaan untuk perusahaan dagangdigolongkan kedalam siklus koversi (conversion cycle) karena berdasarkan buku Boockholdt (1999, p523-525) yang dengan jelas memasukkan persediaan untuk perusahaan dagang kedalam siklus konversi.

2.1.5.1 Pengertian Persediaan

Persediaan merupakan unsur aktiva yang disimpan dengan tujuan untuk dijual dalam kegiatan bisnis yang normal atau barang-barang yang akan di konsumsi dalam pengolahan produk yang akan dijual (Mulyadi, 2002, p261).

Menurut Stice et al (2004, p263), kata persediaan ditujukan untuk barang-barang yang tersedia untuk di jual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka kata ini di tujukan untuk barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi.

Berdasarkan Warren et al (2005, p440), persediaan digunakan untuk mengindikasi (1) barang dagang yang disimpan untuk kemudian dijual dalam operasi bisnis perusahaan, dan (2) bahan yang digunakan dalam proses produksi atau yang di simpan untuk tujuan itu.

Disimpulkan bahwa pengertian untuk perusahaan dagang, persediaan adalah barang dagang yang tersedia untuk dijual dalam

(9)

kegiatan bisnis normal perusahaan. Sedangkan pengertian persediaan untuk perusahaan manufaktur, persediaan adalah bahan atau barang yang di gunakan dalam kegiatan produksi.

Berdasarkan

Http://harvester.lib.unair.ac.id/index.php/record/view25479 yang ditulis oleh santoso dan wiwit priyo, sistem informasi akuntansi persediaan adalah sistem informasi utama dan yang paling penting dalam menjalakan usaha retail karena persediaan yang begitu banyak harus dikoordinasi dengan sistem yang memadai. Sistem tersebut harus dijalankan seefektif dan seefisien mungkin dan juga harus memiliki pengendalian yang baik untuk menciptakan kinerja yang optimal.

Pengertian sistem informasi akuntansi persediaan berdasarkan dari pegertian sistem informasi akuntasi dan pengertian persediaan yang telah dicantumkan di atas adalah sistem yang menghasilkan informasi akuntasi dan keuangan, serta informasi lainnya yang diperoleh dalam proses rutin transaksi akuntansi, yang berkaitan dengan persediaan yang dijual dalam kegiatan normal bisnis perusahaan.

2.1.5.2 Siklus-Siklus Yang Ada Pada Sistem Informasi Akuntansi

Boockholdt (1999, p520-523), membagi siklus transaksi akuntansi menjadi empat, yaitu sebagai berikut :

(10)

Terdiri dari akuntansi akuntansi yang mencatat pembelian modal dari pemilik dan kreditur, penggunaan modal untuk membeli aset produktif, dan melaporkan kepada pemilik dan kreditur bagaimana modal tersebut di gunakan.

2. Expenditure Cycle

Terdiri dari transaksi untuk membeli bahan atau material dan overhed item (barang tidak langsung) untuk proses perubahan atau konversi (conversion process).

3. Revenue Cyle

Termasuk transaksi akuntansi yang mencatat perolehan pendapatan dari hasil (output) hasil konversi.

4. Conversion Cycle

Berisi transaksi saat input diubah menjadi barang atau jasa yang akan di jual.

Siklus yang ada pada SIA menurut Jones dan Rama (2006, p4) dijabarkan kedalam 3 siklus transaksi yang utama, yaitu :

1. Siklus akuisisi atau pembelian (acquisition / purchasing cycle) adalah proses pembelian dan pembayaran untuk barang maupun jasa.

2. Siklus konversi (conversion cycle)

adalah mengubah proses sumber daya yang diperoleh menjadi barang dan jasa.

(11)

3. Siklus pendapatan (revenue cycle)

proses penyediaan barang atau jasa ke pelanggan dan mengumpulkan kas.

2.1.6 Pengertian Object Oriented Design (OOD)

Menurut Britton dan Doake (2000, p268) Object orientation is an approach to developing software systems that is based on data items and the attributes and operations that define them. Object Oriented adalah sebuah pendekatan untuk membangun sebuah sistem software yang berdasarkan pada item data dan atribut serta operasi yang menjelaskan objek tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa object oriented adalah suatu teknik untuk mengembangan sistem informasi yang mengkombinasikan data dan proses menjadi sebuah objek untuk menjelaskan item data, atribut, dan operasi.

2.1.7 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Menurut Mathiassen (2000, p14-p15), terdapat 4 aktifitas utama dalam OOAD, yaitu Problem Domain Analysis, Application Domain Analysis, Architectural Design, dan Component Design. (Mathiassen, 2000, p14-p15).

Menurut Mcleod (2001, p330) OOAD meliputi semua kegiatan siklus hidup sistem yaitu perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan. OOAD dibagi menjadi dua kemampuan sistem yang berorientasi objek, yaitu reusability dan interoperability. Reusability adalah kemampuan untuk menggunakan kembali pengetahuan dan kode program

(12)

yang ada, dapat menghasilkan keunggulan saat suatu sistem baru dikembangkan atau sistem yang ada dipelihara atau direkayasa ulang. Interoperability adalah kemampuan untuk mengintegrasikan

Berbagai aplikasi dari beberapa sumber, seperti program yang dikembangkan sendiri dan perangkat lunak jadi serta menjalankan aplikasi-aplikasi ini di beragam platform perangkat keras. (Mcleod 2001, p339-p440).

Reusability dan interoperability menghasilkan empat keunggulan kuat: 1. Peningkatan kecepatan pengembangan

2. Pengurangan biaya pengembangan 3. Kode berkualitas tinggi

4. Pengurangan biaya pemeliharaan dan rekayasa ulang sistem

Adapun beberapa kelemahan potensial yang dimiliki OOAD, yaitu : 1. Diperlukan waktu lama untuk memperoleh pengalaman pengembangan. 2. Kesulitan metodologi untuk menjelaskan sistem bisnis rumit.

3. Kurangnya pilihan peralatan pengembangan yang khusus disesuaikan untuk sistem bisnis.

(13)

m s 2.1. G Jadi da menganalisis sistem yaitu .7.1 Rich P D rich p unders picture pemah M picture proble Gambar 2.2 O apat disimpu s kebutuhan perencanaan Picture Di dalam bu icture is an standing of e adalah g haman ilustra Mathiassen e e : an overv ems in the s OOAD (Math ulkan bahwa n suatu sist n, analisis, r uku Mathias n informatio f a situation gambaran ti ator terhadap et al (2000,p view of the p system`s pro hiassen, 200 a OOAD ada tem yang di ancangan, p ssen et al (20 n drawing t n. Jadi,dapa dak resmi p sebuah situ p334) juga people, obje oblem and 00, p5) alah teknik p igunakan pa enerapan, da 000,p26) dij that present at,diartikan,d yang ditam uasi. menjelaskan ect, processe application pemodelan u ada siklus h an pengguna jelaskan bah t the illustra definisi dari mpilkan me n context of es, structure domains. D untuk hidup aan. hwa a ator`s rich enurut f rich e, and Dapat

(14)

diterjemahkan, isi dari rich picture adalah gambaran dari orang, objek, proses, struktur dan masalah yang ada di dalam problem domain dan application domain sistem tersebut.

2.1.7.2 Pengertian Event Table

Menurut Jones dan Rama (2006, p18), “Event are things that happen at a point in time”. Event adalah kejadian / peristiwa yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

2.1.7.3 Pengertian Workflow Table

Menurut Jones dan Rama (2006, p87) “workflow is a two-column table that identifies the actors and actions in a process.” Workflow adalah menggambarkan 2 kolom table yang menjelaskan aktor dan actions / kejadian dalam suatu proses.

2.1.8 Unified Modeling Language (UML)

2.1.8.1 Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Pengertian UML menurut Jones dan Rama (2003, p68) adalah, unified modeling language (UML) is a language used for specifying, visualizing, constructing, and documenting an information system. UML was developed as a tool for object oriented analysis and design, it can be used to understand and document any information system. Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang digunakan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan, merekonstruksi dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML digunakan sebagai

(15)

alat untuk menganalisis dan mendesain sistem dengan metode pendekatan object oriented, metode ini dapat digunakan untuk mendokumentasi dan memahami berbagai sistem informasi.

Menurut Britton dan Doake (2000, p39) Unified modeling language combining the best elements of the main object oriented methodologies, while at the same time, reflecting best practices in industry. The UML standard notation has solid foundations, is well-documented and is already in use, but development of a standard development process has proved much more difficult. Unified modeling language mengkombinasikan element yang terbaik dari metodologi object oriented utama, sementara pada waktu yang sama, merefleksikan pelatihan yang paling baik dalam industri. Notasi standar UML memiliki dasar yang kuat, sangat baik bila di dokumentasikan dan siap untuk digunakan, tetapi pengembangan dalam proses standar terbukti jauh lebih sulit.

Jadi dapat disimpulkan bahwa UML adalah bahasa modeling berupa sekumpulan konvensi/notasi-notasi yang digunakan dalam menganalisis dan mendesain sistem dengan metode pendekatan object oriented.

2.1.8.2 Pengertian Activity Diagram

Jones dan Rama (2003, p68) menyebutkan bahwa, Activity diagram play the role of a “map” in understanding business processes by showing the sequence of activities in the processes. Activity diagram memiliki aturan yang sama seperti sebuah “peta” dalam

(16)

memahami proses bisnis dan menunjukan serangkaian aktivitas dalam proses.

Menurut Bennet, Mcrobb, dan Farmer (2006, p113) Activity diagram can be used to model different aspects of a system at a high level, they can be used to model bussiness activities in an existing or potensial system. Activity diagram dapat digunakan untuk membuat model tingkat tinggi dari sebuah sistem dengan aspek yang berbeda, activity diagram dapat digunakan untuk memodelkan aktifitas bisnis dalam sebuah sistem yang ada atau potensial.

Jadi activity diagram adalah salah satu jenis diagram dalam unified modelling language yang menggambarkan serangkaian aktifitas dalam proses kegiatan bisnis dari sebuah sistem secara berurutan.

2.1.8.2.1 Overview Activity Diagram

Pengertian Overview Activity Diagram menurut Jones dan Rama (2003, p69) adalah The overview diagram presents a hig-level view of the business process by documenting the key events, the sequence of these events, and the information flows among these events. Overview Activity Diagram mempresentasikan sebuah proses bisnis secara high-level dengan mendokumentasikan key events, rangkaian setiap event, dan informasi yang ada melalui event tersebut.

Sebelum kita membuat overview activity diagram, kita perlu mengidentifikasi event-event dari sebuah proses bisnis yang bisa

(17)

sangat kompleks. Kita juga perlu menyederhanakan dan mengorganisasikan informasi yang kita dapat dari proses bisnis. Menurut Jones dan Rama (2003, p24) panduan dalam mengidentifikasi event adalah sebagai berikut :

1. Kenali event pertama dalam sebuah proses yang terjadi ketika seseorang atau departement dalam organisasi tersebut bertanggung jawab atas suatu aktivitas.

2. Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan partisipasi internal agent.

3. Kenali sebuah event baru ketika tanggung jawab berpindah dari satu internal agen ke internal agent yang lain.

4. Kenali sebuah event yang baru ketika proses terhenti dan dilanjutkan kembali oleh internal agent yang sama. Setelah perhentian proses, seseorang di luar organisasi atau proses itu sendiri akan melanjutkan proses. Atau proses akan dilanjutkan pada waktu yang telah terjadwal.

5. Gunakan nama event dan deskripsi yang menjelaskan event secara umum.

Menurut Jones dan Rama (2003, p73) langkah-langkah dalam mempersiapkan Overview Activity Diagram :

1. Baca narasi dan identifikasi key event.

2. Beri tanda notasi pada narasi untuk menunjukan cakupan event dan nama event tersebut.

(18)

3. Tampilkan agent-agent yang berpartisipasi dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlane.

4. Gambar masing-masing event dan tunjukan urutan – urutannya (garis penghubung penuh).

5. Gambar dokumen-dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukan arus informasi dari event ke dokumen dan sebaliknya (garis penghubung putus-putus).

6. Gambar tabel / file yang dibuat atau digunakan dalam proses bisnis dan tunjukan arus informasi dari event-event ke tabel / file dan sebaliknya (garis penghubung putus-putus).

2.1.8.2.2 Detailed Activity Diagram

Pengertian Detailed Activity Diagram menurut Jones dan Rama (2003, p69) adalah, The detailed diagram is similar to a map of a city or town. It provides a more detailed representation of the activities associated with one or two events show, on overview diagram. Detailed activity diagram konsepnya sama dengan peta dari sebuah kota. Diagram ini menggambarkan secara lebih rinci aktivitas antara event-event darioverview activity diagram.

Menurut Jones dan Rama (2003, p90) Langkah-langkah untuk membuat detailed activity diagram adalah :

1. Tandai pada narasi kasus untuk menentukan aktivitas-aktivitas.

(19)

b. Compare document

c. Mencatat data pada dokumen sumber d. memasukan data pada sistem komputer e. Mencatat data dalam file transaksi f. Update file

g. Maintain master file

h. mengirim informasi ke agen lain 2. Siapkan sebuah workflow table

3. Tentukan diagram-diagram terinci yang diperlukan

4. Untuk tiap diagram rinci, lakukan langkah-langkah berikut : a. Buat swimlane

b. Buat sebuah persegi bersudut bulat untuk setiap event c. Gunakan garis penghubung penuh untuk menggambarkan

urutan aktivitas

d. Tetapkan dokumen yang akan digunakan

e. Gunakan garis putus-putus sebagai penghubung dokumen dan event

f. Buat simbol tabel / files dalam kolom komputer

g. Gunakan garis putus-putus sebagai penghubung file-file dan event.

2.1.8.3 Pengertian UML Class Diagram

Pengertian class diagram menurut Jones dan Rama (2003, p188) adalah, UML class diagram can be used to document (a) tables in an AIS, (b) relationships between tables, and (c) atributes of tables.

(20)

(Jones dan Rama, 2003, p188). UML class diagram dapat digunakan untuk mendokumentasikan : (a) Tabel dalam sistem informasi akuntansi, (b) Hubungan relasi antara tabel, and (c) Atribut dari tabel tersebut.

Menurut Mathiassen (2000, p69-p70) The class diagram provides a coherent problem-domain overview by describing all structural relations between the classes and objects in our model. Class diagram membentuk gambaran problem-domain yang berkaitan dengan mendeskripsikan semua hubungan struktural antara kelas dan objek dalam model.

Gambar 2.3 Class Diagram - N a m e - A d d r e s s C u s t o m e r + C a lc T a x ( ) + C a lc T o t a l ( ) + C a lc T o t a lW e ig h t ( ) - D a t e - S t a t u s O r d e r - A m o u n t P a y m e n t 1 0 . . * + A u t h o r iz e d ( ) - N u m b e r - t y p e - e x p D a t e C r e d it - c a s h T e n d e r e d C a s h + A u t h o r iz e d ( ) - N a m e - B a n k I D C h e c k + C a lc S u b T o t a l ( ) + C a lc W e ig h t ( ) - Q u a n t it y - t a x s t a t u s O r d e r D e t a il 1 1 . . * + g e t P r ic e F o r Q u a n t it y ( ) + g e t W e ig h t ( ) - S h ip p in g W e ig h t - d e s c r ip t io n I t e m 1 1 . . * 1 0 . . *

(21)

Order Order # Order_Date Invoice Cash Collection

Gambar 2.4 Class Diagram (Jones dan Rama, 2003, p189)

Menurut Jones dan Rama (2003, p206-p207) langkah-langkah untuk membuat UML class diagram, yaitu :

1. Tentukan tabel transaksi yang dibutuhkan.

• Mengidentifikasikan event dalam sebuah proses bisnis. Shipment

Table (File) Name

Attributes (fields)

(22)

• Menentukan event mana yang dibutuhkan oleh tabel transaksi. Kesampingkan event yang tidak diperlukan oleh sistem komputer dan kesampingkan juga query, laporan dan maintenance event.

• Mulai UML class diagram dengan menampilkan sebuah kotak untuk setiap event yang diperlukan oleh tabel transaksi. Pada setiap kotak tuliskan nama eventnya.

2. Letakan Master Tabel yang diperlukan pada UML class diagram. • Pada setiap event pada UML class diagram, determinasikan

hubungan dari setiap barang, servis, atau agen.

• Determinasikan entities yang dibutuhkan master table.

• Pertimbangkan menggunakan master tabel untuk mencari lokasi kas dan efek dari account balances dalam buku besar. • Masukan master tabel yang dibutuhkan UML class diagram.

Gambarkan garis penghubung antara master tabel dan transaksi table.

3. Determinasikan hubungan yang dibutuhkan antara tabel.

• Untuk setiap garis penghubung, determinasikan cardinality dari hubungan antara tabel.

• Tulis cardinality tersebut pada garis antara entities.

• Jika ada hubungan many-to-many, ubahlah menjadi one-to-many dengan menggunakan junction tabel. Junction tabel harus termasuk primary key dari setiap tabel dalam hubungan many to many.

(23)

4. Determinasikan atribut yang dibutuhkan.

• Menentukan primary key untuk setiap tabel. Tulis primary key dalam kotak untuk tabel / entity tersebut

• Hubungkan tabel yang berkaitan dengan menggunakan foreign key

• Menentukan atribut lain yang diperlukan untuk memberikan informasi

Jadi dapat disimpulkan bahwa class diagram adalah diagram yang digunakan untuk mendeskripsikan struktur dari suatu sistem dengan menjelaskan tabel, hubungan relasi antara tabel, dan atribut dari tabel.

2.1.8.3.1 Pengertian Hubungan Dalam Class Diagram

Menurut Jones dan Rama (2006, p165), hubungan dalam Class Diagram dibagi menjadi bagian, yaitu :

1. Multipicity

Hubungan ini adalah jumlah kejadian minimum dan maksimum dari satu objek atau class untuk satu kejadian yang tunggal dari satu objek atau class yang terkait. Hubungan ini digambarkan sebagai berikut :

(24)

a. One to one

Hubungan one to one diantara entity tidak dekat seperti hubungan one to many, tetapi dapat terjadi dalam AIS (Accounting Information System).

b. One to many / Many to one

Hubungan one to many atau hubungan many to one biasa digunakan dalam sistem akuntansi.

c. Many to many

Hubungan many to many dapat diubah ke dalam dua hubungan dengan menambahkan suatu tabel diantaranya. 2. Aggregation

Hubungan ini merupakan hubungan dimana satu class “whole” yang lebih besar berisi satu atau lebih class “part” yang lebih kecil. Atau, class “part” yang lebih kecil adalah bagian dari class “whole” yang lebih besar. Aggregation memiliki berbagai hubungan komposisi, yakni hubungan aggregation dimana “whole” bertanggung jawab atas pembuatan dan pengrusakan bagian – bagian. Jika “whole” rusak, maka “part” juga akan rusak.

3. Generalization

Sebuah teknik dimana attribute dan behaviour yang umum pada beberapa tipe dari class object, dikelompokan ke dalam class-nya sendiri yang supertype. Sebuah entitas yang berisi attribute dan behaviour yang umum bagi satu atau lebih

(25)

subtype class. Attribute dan metode class object yang supertype kemudian diwariskan oleh class object yang mewarisi attribute dan behaviour dari sebuah class supertype dan kemudian mengisikan attribute dan behaviour unik ke dalamnya. 

2.1.8.3.2 Pengertian Atributte

Menurut Whitten, Bentley dan Dittman (2004, p295) atributte adalah suatu gambaran sifat atau karakteristik dari suatu entitas.

2.1.8.3.3 Pengertian Behaviour

Menurut Mathiassen (2000, p52) behaviour merupakan urutan kejadian yang secara aktif menampilkan dan secara pasif berpengalaman selama masa hidupnya.

2.1.8.4 Pengertian Use Case Diagram

Pengertian use case menurut Jones dan Rama (2003, p321) adalah A use case is a sequence of steps that occur when an ”actor” is interacting with the system for a particular purpose. Use case adalah urutan langkah yang terjadi ketika seorang ”actor” berinteraksi dengan sistem untuk tujuan khusus.

Menurut Mathiassen (2000, p343) use case diagram adalah, A use-case diagram shows the relationships among actors and use cases. Use case diagram menunjukan hubungan antara actors dan use cases.

(26)

Dengan kata lain, menjelaskan siapa yang akan menggunakan sistem dan bagaimana user akan berinteraksi dengan sistem. Use Case Narative digunakan dalam menjelaskan secara tertulis urutan dari tiap langkah interaksi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa use case diagram adalah salah satu diagram dalam UML yang terdiri dari actor dan use case yang menunjukan hubungan atau interaksi antara user dan sistem serta melihat fungsi sistem dari pandangan pengguna sistem.

2.1.9 Pengertian Database

Pengertian database menurut Jones dan Rama (2003, p186) adalah, database is a comprehensive collection of related data, is a important component of many emerging technologies. Database adalah kumpulan dari banyak data yang saling berhubungan, database adalah komponen yang penting dari banyak teknologi yang vital.

Menurut Post (2002, p2) database is a collection of data stored in a standardized format, design to share by multiple users. Database adalah sekumpulan data yang disimpan dengan format yang telah distandarisasi, yang didesign untuk disebarkan kepada multiple user.

Awalnya untuk mengatasi kendala memanajemen data usaha yang dilakukan meliputi penyortiran dan penggabungan file, pemrograman komputer yang ekstensif untuk mencari dan mencocokan catatan file, serta indeks file dan kaitan yang dibangun ke dalam catatan data. Konsep

(27)

database dibangun di atas indeks dan kaitan untuk mencapai suatu hubungan logis antara beberapa file. (Mcleod, 2001, p250).

Jadi dapat disimpulkan bahwa database adalah sekumpulan data atau files yang saling berhubungan yang dibuat dan diatur oleh database management system dengan format yang telah distandarisasi untuk kemudian disebarkan kepada multiple user.

2.1.9.1 Pengertian Database Management System (DBMS)

Pengertian DBMS menurut Jones dan Rama (2003, p241) adalah, A database management system (DBMS) is a collection of programs that enable you to enter, organize, and select information from a database. Database Management System (DBMS) adalah kumpulan dari program yang memungkinkan kita untuk masuk ke dalam program, mengatur program, dan memilih informasi dari sebuah database.

Perangkat lunak yang mengelola database disebut sistem manajemen database (database management system-DBMS). Semua DBMS memiliki pengolah bahasa deskripsi data (data description language processor) yang digunakan untuk menciptakan database, serta pengelola database yang menyediakan isi database bagi pemakai. (Mcleod 2001, p250).

Sehingga dapat disimpulkan keuntungan dari sebuah DBMS adalah :

• Meminimalkan data redundancy. • Memberikan konsistensi data.

(28)

• Memberikan integritas dari data. • Memudahkan pendistribusian data. • Penetapan standart.

• Memberikan kemudahan dalam membangun sebuah aplikasi • Pengamanan yang teratur, memberikan privasi, dan integritas

2.1.10 Pengertian Query

Menurut Jones dan Rama (2003, p241) a query is a request for information from a database. Query adalah permintaan untuk informasi dari sebuah database.

Menurut Mcleod (2001, p264) query adalah permintaan informasi dari database.

Menurut Post (2002, p129) query are used to answer business questions and serve as the foundation for forms and reports. Query digunakan untuk menjawab pertanyaan bisnis dan menyajikannya untuk digunakan pada form dan report .

Menurut Hartanto (2003, p5) query adalah permintaan data berupa bahasa bisnis, untuk mengolah data dalam tabel-tabel menjadi satu informasi yang bisa dimengerti. Manfaat yang dimiliki query adalah sebagai berikut :

a. Menampilkan data-data tertentu pada suatu tabel.

b. Menampilkan data dari dua tabel atau lebih dengan syarat antara tabel itu memiliki field yang saling berhubungan.

(29)

Jadi dapat disimpulkan bahwa query adalah tabel-tabel yang dikumpulkan dan digunakan sebagai satu informasi yang bisa dimengerti untuk menjawab pertanyaan bisnis dan kemudian disajikan pada form dan report.

2.1.10.1 Pengertian Structured Query Language (SQL)

Pengertian SQL menurut Jones dan Rama (2003, p242) adalah, structured query language (SQL) is standart language for querying relational database. Structured query language (SQL) adalah sebuah bahasa standart untuk mengquerykan database relational.

Menurut Post (2002, p558) Structured query language (SQL) is a standardized database language, used for data retrieval (queries), data definition, and data manipulation. Structured query language (SQL) adalah sebuah standarisasi bahasa dalam database, digunakan untuk pencarian data (queries), mendefinisikan data, dan manipulasi data.

Menurut Hall (2002, p12) Structured query language (SQL) telah menjadi bahasa query standar untuk DBMS mainframe dan komputer-komputer mikro. SQL merupakan bahasa generasi keempat menggunakan bahasa nonprosedural dengan banyak perintah yang sangat berguna untuk menginput, mengambil, dan memodifikasi data dengan mudahnya.

Jadi dapat disimpulkan SQL adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat, memodifikasi, mencari dan memanipulasi data dari relational database.

(30)

2.1.11 Pengertian Formulir

Menurut Jones dan Rama (2003, p315) A user-friendly system should not require the user to figure out where all the order data are stored and then view or record data in three or four tables. This data entry step of locating information from multiple tables and writing information to multiple tables can be combined into a single form. Once the user enters the data into the form, the DBMS automatically stores the data in the appropriate tables. Sebuah sistem yang user-friendly tidak mengharuskan user untuk tahu dimana data pemesanan disimpan dan melihat record dari data dalam tiga atau empat tabel. Langkah dalam mengentry data ini menempatkan informasi dari multiple table dan menuliskannya pada multiple table dapat dikombinasikan pada sebuah single form. Form ini memperlihatkan sebuah interface yang mudah digunakan oleh end-user. Sekali user memasukan data ke dalam form, DBMS secara otomatis menyimpan data dalam tabel yang tepat.

Formulir digunakan untuk memasukan data kedalam tabel. Menurut Jones dan Rama (2003, p316) ada tiga hubungan antara formulir dengan tabel yang mungkin terjadi, yaitu :

1. Satu formulir untuk mencatat data dalam satu tabel.

2. Satu formulir untuk mencatat data dalam dua tabel atau lebih. 3. Dua formulir untuk mencatat data dalam satu tabel.

(31)

Menurut Jones dan Rama (2003, p317) berdasarkan entry formnya formulir dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. Single-Record Entry Form. Adalah sebuah entry form yang hanya menampilkan satu record. Formulir ini digunakan untuk menambah, menghapus, atau memodifikasi data pada tabel.

2. Tabular Entry Form. Adalah sebuah entry form yang digunakan untuk mencatat sebauah batch dari event-event. Berbentuk spreadsheet seperti desain untuk memasukan multiple record dalam sebuah single table.

3. Multi Table Entry Forms. Entry form jenis ini digunakan untuk menambahkan data pada lebih dari satu tabel. Menurut Mulyadi (2001, p82), prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam merancang suatu formulir adalah :

1. Sedapat mungkin memanfaatkan tembusan atau copy formulir. 2. Hindari duplikasi dalam pengumpulan data.

3. Buatlah rancangan formulir sesederhana dan seringkas mungkin. 4. Masukanlah unsur internal check dalam merancang formulir. 5. Cantumkan nama dan alamat perusahaan pada formulir yang akan

digunakan untuk komunikasi dengan pihak luar.

6. Cantumkan nama formulir untuk memudahkan identifikasi. 7. Beri nomor untuk identifikasi formulir.

8. Cantumkan nomor garis pada sisi sebelah kiri dan kanan formulir, jika formulir lebar digunakan, untuk memperkecil kemungkinan salah pengisian.

(32)

9. Cetaklah garis pada formulir, jika formulir tersebut akan diisi dengan tulisan tangan. Jika pengisian formulir akan dilakukan dengan mesin ketik, garis tidak perlu dicetak, karena mesin ketik akan dapat mengatur spasi sendiri, dan juga jika bergaris, pengisian formulir dengan mesin ketik akan memakan waktu yang lama.

10. Cantumkan nomor urut tercetak.

11. Rancanglah formulir tertentu sedemikian rupa sehingga pengisi hanya membubuhkan tanda v, atau x, atau dengan menjawab ya atau tidak, untuk menghemat waktu pengisiannya.

12. Susunlah formulir ganda dengan menyisipkan karbon sekali pakai, atau dengan menggunakan karbon beberapa kali pakai, atau cetaklah dengan kertas tanpa karbon (carbonless paper).

13. Pembagian zona sedemikian rupa sehingga formulir dibagi menurut blok-blok daerah yang logis yang berisi data yang saling terkait.

Ada sepuluh kontrol yang dapat dilakukan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam mengentry data (Jones dan Rama, 2003, p330), kontrol yang dimaksud adalah :

1. Look-Up feature. Untuk beberapa atribut, informasi dapat disediakan pada form dengan sebuah daftar berupa drop down dari sebuah text box sehingga dapat meningkatkan keakuratan. Fasilitas ini biasanya ada apabila data yang dimasukan adalah sebuah foreign key.

(33)

2. Scanning. Apabila data sudah berada pada sebuah form bar codes, maka kita dapat memasukan data-data yang ada dengan menggunakan scanner dari pada dengan mengetiknya. Hasilnya kita dapat mengurangi waktu dalam mengentry data dan juga dapat meningkatkan keakuratan.

3. Record-Checking. Record-checking melibatkan data yang dimasukan dengan informasi yang ada pada tabel kemudian membandingkan apakah data tersebut telah valid dengan informasi yang ada.

4. Confirmation. Apabila data telah melalui proses validasi dengan menggunakan look-up feature atau dengan record-checking kemudian sistem akan meng-confirm keakuratan dari data yang dientry dengan menampilkan informasi yang ada pada data yang telah dientry.

5. Referential Integrity. Kita dapat membuat sistem untuk mengeset hubungan one-to-many seperti :

- Sebuah parent record dalam satu tabel tidak dapat dihapus jika masih berhubungan dengan child record dalam satu tabel.

- Child record dalam tabel hanya dapat ditambahkan bila masih berhubungan dengan parent record dalam satu tabel.

6. Format Checks. Format checks memastikan bahwa tipe, panjang, dan format data yang kita masukan benar, sehingga hanya data yang tipenya benar yang dapat dimasukan dalam formulir dan tabel.

7. Validation Rules. Sebuah validation rules menetapkan batas atau kondisi apa yang dapat dimasukan pada satu atau lebih field. Ketika aturan itu dilanggar maka sistem akan memberi petunjuk yang membantu

(34)

pemakai untuk mengerti informasi apa saja yang bisa dan tidak dapat dimasukan dalam field tersebut. Validation text adalah pesan yang muncul ketika data yang dimasukan tidak sama dengan validation rules.

8. Defaults. Tipe lain dari control melibatkan default pada saat data dimasukan. Sebagai contoh pada saat kita ingin menuliskan tanggal maka tanggal tersebut dapat diset berdasarkan tanggal event terjadi. 9. Computer-Generated Values. Akurasi dan efesiensi juga dapat

ditingkatkan dengan computer-generated values. Komputer dapat mengkalkulasi misalnya pajak penjualan, sehingga pemakai tidak perlu menghitung dan memasukan pajak penjualan tersebut.

10. Prompt User to Accept/Reject Data. Banyak aplikasi yang meminta pemakainya untuk mereview data yang dimasukan dan menanyakan apakah pemakai akan menerima, mengedit, atau menolak informasi yang telah pemakai masukan. Cara seperti ini membuat pemakai dapat mengidentifikasi kemungkinan kesalahan yang dapat terjadi dan segera melakukan perbaikan, sehingga dapat meningkatkan akurasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa formulir adalah tempat untuk memasukan data-data tertentu untuk kemudian dijadikan informasi yang berguna, formulir dapat berupa secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi dan bisa juga berupa tampilan layar (form).

(35)

2.1.12 Pengertian Interface

Menurut Mathiassen (2000, p151) Inteface is facilities that make a system’s model and functions available to actors. Interface adalah Fasilitas yang membuat model sistem dan functions dapat berinteraksi dengan user.

Menurut Jones dan Rama (2003, p326) Form interface element are objects on forms used for entering information or performing action. All aspect of the form are controled by the interface element. Some of these object provide an oportunity to improve internal control over data entry. Elemen-elemen layar tampilan formulir (form interface element) adalah objek yang ada pada form yang digunakan untuk memasukan informasi. Semua aspek dari formulir dikendalikan oleh interface element . Beberapa dari objek yang ada pada form interface element dapat memberikan pengendalian intern pada setiap data yang dimasukan.

Menurut Jones dan Rama (2003, p326-327) yang termasuk elemen-elemen pada layar tampilan formulir (form interface) adalah :

1. Text box. Text box adalah ruang yang terdapat pada formulir yang digunakan untuk memasukan informasi yang kemudian dimasukan pada tabel atau untuk menampilkan informasi yang bersumber dari tabel.

2. Label menolong agar para pemakai mengerti informasi apa saja yang harus dimasukan.

3. Look-Up Feature. Sebuah look-up feature biasanya berada pada text box, digunakan untuk memasukan foreign keys.

(36)

4. Command Button. Command button digunakan untuk melakukan suatu tindakan.

5. Radio Button. Radio button digunakan untuk memilih salah satu dari beberapa pilihan yang tersedia.

6. Check Boxes. Check boxes fungsinya hampir sama dengan radio button, hanya saja check boxes dapat memilih lebih dari satu pilihan yang tersedia.

2.1.13 Pengertian Laporan (Report)

Menurut Jones dan Rama (2003, p256) Most reports have a report header, a page header, a page footer, and report footer. Kebanyakan reports memiliki sebuah report header, page header, Page footer, dan report footer.

Menurut Post (2002, p230) report are typically printed on paper, but they are increasingly being created for direct display on the screen. Report are used to format the data and present result from complex analysis. Report biasanya di cetak pada kertas, tapi saat ini banyak report dibuat pada tampilan layar. Report digunakan untuk memformat data dan menampilkan hasilnya dari analisis yang kompleks.

Menurut Haryanto (2003, p27) report seperti halnya form, digunakan untuk merepresentasikan hasil olahan data menjadi informasi yang siap cetak dilembaran kertas.

Menurut Jones dan Rama (2003, p257) report memiliki layout sebagai berikut :

(37)

1. Label Boxes dan Text Boxes. Label boxes berfungsi untuk menampilkan teks dan tidak terpengaruh oleh data pada tabel. Text boxes berfungsi untuk menampilkan data yang berasal dari tabel. Informasi yang ditampilkan dalam text box tergantung isi dari tabel yang mendasarinya.

2. Grouping Attribute. Grouping Attribute berfungsi untuk mengelompokan report, misalnya suatu report akan menampilkan informasi tentang suatu produk maka data-data yang terkait dengan produk dikelompokan berdasarkan produk.

3. Group Header. Group header digunakan untuk menampilkan informasi yang umum pada group tersebut.

4. Group detail. Group detail digunakan untuk menampilkan informasi yang berhubungan dengan group tersebut.

5. Group Footer. Group footer dapat digunakan untuk memberikan informasi yang berguna pada grouped report. Group footer seringkali digunakan untuk menampilkan ringkasan informasi group tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa report adalah sebuah presentasi dari data yang telah diformat dan diorganisasikan untuk menampilkan informasi tertentu sehingga dapat dijadikan acuan terhadap pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.

(38)

2.1.14 Pengertian Navigation Diagram

Menurut Mathiassen (2000, p344), a navigation diagram is a special kind of statechart diagram that focuses on the overall dynamic of the user interfaces. Navigation diagram adalah sejenis statechart diagram yang fokus pada keseluruhan user interface yang dinamis, diagram ini menunjukan windows yang ada dan transisi yang antara windows-windows tersebut.

Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari

http://www.opfro.org/index.html?Components/WorkProducts/Diagr amSet/Architecture/NavigationDiagram/NavigationDiagram.html~Conten ts, yang dimaksud dengan navigation diagram adalah :

“A navigation diagram is a low-level architecture diagram work product that documents how to navigate around the presentation components of an application”.

Navigation diagram adalah sebuah produk kerja low-level architecture diagram yang mendokumentasikan bagaimana navigasi dari komponen yang ada pada sebuah aplikasi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa navigation diagram adalah suatu diagram yang menunjukan bagaimana interaksi dari keseluruhan interface yang ada pada sebuah aplikasi.

(39)
(40)

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Persediaan

Menurut Usry (2004, p279) Manajemen persediaan yang efektif adalah penting untuk menyediakan layanan terbaik bagi pelanggan, untuk melakukan produksi secara efisien, dan untuk mengendalikan investasi dalam persediaan.

Dalam perusahaan manufaktur, persediaan terdiri dari : persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang persediaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan, yang merupakan barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali (Mulyadi, 2001, p553).

Menurut Warren, Reeve, dan Fess (2002, p350), Inventory is use to indicate (1) merchandise held for sale in normal course of bussines and (2) materials in the process of production or held for production. Persediaan digunakan untuk mengindikasikan (1) barang yang diperoleh untuk dijual dalam bisnis dan (2) materials dalam proses dari produksi atau diperoleh untuk produksi.

Disimpulkan bahwa pengertian persediaan suku cadang adalah barang yang tersedia untuk digunakan dalam menunjang kegiatan bisnis normal perusahaan.

(41)

2.2.2 Metode Pencatatan Persediaan

Ada dua macam metode pencatatan persediaan: Metode mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode persediaan fisik (physical inventory method).

Dalam sistem akuntansi persediaan secara manual, diselenggarakan dua catatan akuntansi, di fungsi gudang dan di fungsi akuntansi. Di bagian gudang diselenggarakan kartu gudang untuk mencatat kuantitas persediaan dan mutasi tia jenis barang yang disimpan di gudang. Biasanya kartu gudang tidak berisi data harga pokok tiap jenis barang namun hanya berisi informasi kuantitas tiap jenis barang yang disimpan di gudang. Kartu gudang ini disimpan dalam arsip di kantor gudang untuk mencatat mutasi kuantitas fisik barang di gudang. Selain kartu gudang, bagian gudang juga menyelenggarakan kartu barang yang ditempelkan pada tempat penyimpanan barang. Kartu barang ini berfungsi sebagai identitas barang yang disimpan, untuk memudahkan pencarian barang dan sekaligus untuk mencatat mutasi kuantitas barang. Di bagian kartu persediaan (fungsi akuntansi) diselenggarakan kartu persediaan yang digunakan untuk mencatat kuantitas dan harga pokok barang yang disimpan di gudang. Kartu persediaan ini berfungsi sebagai alat kontrol catatan kuantitas barang yang diselenggarakan oleh bagian gudang. Di samping itu, kartu persediaan ini merupakan rincian rekening kontrol persediaan yang bersangkutan dalam buku besar. (Mulyadi, 2001, p556).

(42)

2.2.3 Metode Perhitungan Harga Pokok Persediaan

Ketika biaya aktual dicatat dalam sistem persediaan perpeptual, setiap pengeluaran bahan baku dibebankan sebagai biaya saat bahan baku tersebut berpindah dari gudang ke barang dalam proses sebagai bahan baku langsung. Metode yang paling umum untuk menghitung biaya persediaan adalah metode first in, first out (FIFO); rata-rata tertimbang; dan last in, first out (LIFO). (Usry, 2004, p302)

2.2.3.1 Metode First-In, First-Out (FIFO)

Ketika bahan baku dikeluarkan, metode FIFO membebankan biaya bahan baku tersebut sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang. Metode FIFo adalah mudah apabila hanya ada beberapa penerimaan bahan baku yang berbeda di catatan bahan baku pada suatu saat, tetapi akan merepotkan apabila pembelian seringkali dilakukan dengan harga yang berbeda-beda dan jika unit dari beberapa pembelian ada di dalam gudang pada saat yang bersamaan. (Usry, 2004, p303) 2.2.3.2 Metode Biaya Rata-Rata Tertimbang

Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku merupakan campuran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi. Jika persediaan cenderung terdiri atas item-item kecil dengan harga per unit yang kecil, dan jika harga sering kali mengalami perubahan, metode perhitungan biaya rata-rata tertimbang akan sangat menarik, karena praktis dan tidak rumit. (Usry, 2004, p303)

(43)

2.2.3.3 Metode Last-In, First-Out (LIFO)

Metode LIFO membebankan biaya dari pembelian yang paling terakir dalam persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi. Logika di balik metode ini adalah biaya yang paling terkhirlah yang paling mendekati biaya pergantian unit yang digunakan sehingga merupakan biaya yang paling berarti untuk dikaitkan dengan pendapatan dalam menghitung laba. (Usry, 2004, p305) 48

2.2.4 Sistem Dan Prosedur Yang Bersangkutan Dengan Sistem Akuntansi Persediaan

Menurut Mulyadi (2001, p559) sistem akuntansi persediaan terdiri dari 9 prosedur, yaitu :

1. Prosedur Pencatatan Produk Jadi. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok produk jadi yang didebitkan ke dalam rekening Persediaan Produk Jadi dan dikreditkan ke dalam rekening Barang Dalam Proses.

2. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi Yang Dijual.

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur dalam system penjualan disamping prosedur lainnya seperti: prosedur order penjualan, prosedur persetujuan kredit, prosedur pengiriman barang, prosedur penagihan, prosedur pencatatan piutang.

3. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi Yang Diterima Kembali Dari Pembeli. Jika produk jadi yang telah dijual dikembalikan oleh pembeli, maka transaksi retur penjualan ini akan mempengaruhi

(44)

persediaan produk jadi, yaitu menambah kuantitas produk jadi dalam kartu gudang yang diselenggarakan oleh bagian gudang dan menambah kuantitas dan harga pokok produk jadi yang dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan produk jadi. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem retur penjualan.

4. Prosedur Pencatatan Tambahan Dan Penyesuaian kembali Harga Pokok Persediaan Produk Dalam Proses. Pencatatan persediaan produk dalam proses umumnya dilakukan oleh perusahaan pada akhir periode, pada saat dibuat laporan keuangan bulanan dan laporan keuangan tahunan.

5. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan Yang Dibeli.

Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem pembelian. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan yang dibeli.

6. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Persediaan Yang Dikembalikan Kepada Pemasok. Jika persediaan yang telah dibeli dikembalikan kepada pemasok, maka transaksi retur pembelian ini akan mempengaruhi persediaan yang bersangkutan, yaitu mengurangi kuantitas dan harga pokok persediaan yang dicatat oleh bagian kartu persediaan dalam kartu persediaan yang bersangkutan. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem retur pembelian.

7. Prosedur Permintaan Dan Pengeluaran Barang Gudang. Prosedur ini merupakan salah satu prosedur yang membentuk sistem akuntansi biaya produksi. Dalam prosedur ini dicatat harga pokok persediaan bahan

(45)

baku, bahan penolong, bahan habis pakai pabrik dan suku cadang yang dipakai dalam kegiatan produksi dan kegiatan non produksi.

8. Prosedur Pencatatan Tambahan Harga Pokok Persediaan Karena Pengembalian Barang Gudang. Transaksi pengembalian barang gudang mengurangi biaya dan menambah persediaan barang di gudang. 9. Sistem Penghitungan Fisik Persediaan. Sistem penghitungan fisik

persediaan umumnya digunakan oleh perusahaan untuk menghitung secara fisik persediaan yang disimpan di gudang, yang hasilnya digunakan untuk oleh perusahaan untuk meminta pertanggungjawaban bagian gudang mengenai pelaksanaan fungsi penyimpanan dan pertanggungjawaban bagian kartu persediaan mengenai keandalan catatan persediaan yang diselenggarakannya, serta untuk melakukan penyesuaian terhadap catatan persediaan di bagian kartu persediaan. Dalam bagian ini diuraikan sistem penghitungan fisik persediaan yang merupakan salah satu unsur pengendalian intern melekat terhadap persediaan.

Sistem Perhitungan Fisik Persediaan, yang terdiri dari 4 prosedur : 1. Prosedur Penghitungan Fisik. Dalam prosedur ini, tiap jenis

persediaan di gudang dihitung oleh penghitung dan pengecek secara independent yang hasilnya dicatat dalam kartu penghitungan fisik. 2. Prosedur Kompilasi. Dalam prosedur ini, pemegang kartu

penghitungan fisik melakukan perbandingan data yang dicatat dalam bagian ke -3 dan bagian ke -2 kartu penghitungan fisik.

(46)

3. Prosedur Penentuan Harga Pokok Persediaan. Dalam prosedur ini Bagian Kartu Persediaan mengisi harga pokok per satuan tiap jenis persediaan yang tercantum dalam daftar penghitungan fisik berdasarkan informasi dalam kartu persediaan yang bersangkutan. 2.2.5 Metode Just In Time

Ketika barang dibutuhkan maka bagian gudang akan mencatat barang yang dibutuhkan lalu mengecek ke supplier apakah barang yang dibutuhkan tersedia, apabila tersedia bagian gudang akan memesan barang sesuai permintaan user dari persetujuan pihak operasional dan pembelian. Metode Just In Time mudah dan efisien karena apabila user memerlukan berbagai jenis barang dan ukuran yang berbeda-beda maka barang akan datang ke pihak gudang dan langsung keluar untuk dipakai,tanpa ada penyimpanan barang yang segitu banyak jenisnya dan tidak mengurangi nilai barang itu sendiri. Menurut artikel yang kami peroleh dari

http://id.shvoong.com/business-management/management/1698751-implementasi-time-dalam-bidang-produksi/

2.2.6 Reoder Point (ROP)

Berdasarkan website http://en.wikipedia.org/wiki/Reorder point, Reoerder Point adalah level minimum persediaan saat pesanan baru harus segera dilakukan. Rumus ROP berdasarkan website

http://en.wikipedia.org/wiki/Reorder point, adalah

(47)

Menurut Keown et al (2000, p755), gambar Reoder Point adalah sebagai berikut :

Gambar 2.6 Reoder Point (ROP) 2.2.7 Pengertian Safety Stock

Menurut Keown et al (2000, p754), safety stock keamanan adalah persediaan yang dipegang untuk mengakomodasi pengunaan yang luar biasa dan tak diharapkan selama waktu pengiriman.

Gambar

Gambar 2.1 menunjukan ruang lingkup dalam mempelajari sistem informasi  akuntansi.
Gambar 2.3 Class Diagram
Gambar 2.4 Class Diagram (Jones dan Rama, 2003, p189)
Gambar 2.5 Navigation Diagram (Mathiassen, 2000, p160)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Konstruksi Bangunan dengan menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching.Penelitian dikemas dalam dua

Permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah mendapatkan waktu pemutus kritis atau CCT dari suatu sistem tenaga satu generator ke bus infinite dengan menggunakan

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini akan menggunakan beberapa teori dalam mengungkapkan bentuk dan makna ornamen yang terdapat pada benda-benda

Manfaat kegiatan KKN PPM di Desa Penyabangan adalah agar warga dapat meningkatkan kesejahteraan dan juga meningkatkan potensi-potensi yang ada di Desa

Pada bab sebelumnya penulis sudah membahas data - data yang didapat dari lapangan serta menganalisannya mengenai pengaruh etnosentrisme terhadap pertukaran

Sedangkan dalam penelitian ini sendiri akan lebih menekankan pada cara Eline dan Giuliana, dua orang mahasiswi InHolland mengelola anxiety dan uncertainty yang

"perdebatan atau konflik yang terjadi didalam organisasi itu adalah wajar, dan terkadang konflik tersebut mempercepat pendewasaan dari organisasi tersebut".

Penelitian ini bersifat studi kasus dan deskriptif analitik kualitatif dengan mengunakan studi mendalam serta pendekatan obyektif-subyektif. Selain itu untuk