• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembetulan Harokat Akhir Kata Dalam Kalimat Bahasa Arab Menggunakan Decision Tree Berbasis Mobile.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembetulan Harokat Akhir Kata Dalam Kalimat Bahasa Arab Menggunakan Decision Tree Berbasis Mobile."

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

serta hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan penelitian pemanfaatan decision tree dalam

menyelesaikan Skripsi “Aplikasi Pembetulan Harokat Akhir Kata dalam Kalimat Bahasa Arab

Menggunakan Decision Tree Berbasis Mobile” dapat dilaksanakan dengan lancar, sehingga

laporan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan daripada pembuatan laporan Skripsi ini adalah untuk menambah wawasan,

kreatifitas, ilmu pengetahuan mahasiswa dan untuk mempelajari lebih dalam lagi tentang

pemanfaatan generate rule dengan menggunakan decisions tree pada sebuah aplikasi pembetulan

harokat akhir kalimat bahsa arab yang berbasis mobile.

Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi ini jauh untuk dikatakan sempurna baik isi

maupun penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun bagi perbaikan laporan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan .

Surabaya, 14 Juni 2011

(2)

Laporan ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bimbingan, pengarahan, serta bantuan

dan dukungan baik bersifat material maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis tidak lupa untuk menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang terkait, antara lain :

1. Keluarga saya, Ibu, Kakek, Nenek, Paman dan juga Sepupu-Sepupu saya yang selalu

memberikan dukungan serta doa untuk saya.

2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran”

Jawa Timur.

3. Bapak Basuki Rachmat, S.Si, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN

“Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Nur Cahyo Wibowo, S.Kom, M.Kom dan Ibu Fetty Tri Anggraeny, S.Kom

selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan

laporan Skripsi ini.

5. Bapak Yusron Rizal, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji Skripsi

6. Ibu Elvi Fatma, S.Kom, M.M. selaku Dosen Penguji Skripsi

7. Bapak Crystia Aji Putra, S.Kom selaku Dosen Penguji Skripsi

8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Informatika yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan.

9. Bapak Mujib, Bapak Budi, dan rekan – rekan kerja di PT.DSM atas dukungan dalam

penyelesaian skripsi ini.

(3)

disebutkan satu persatu, serta Tia dan Fika yang telah banyak memberikan dukungan,

bantuan, serta doa dalam menyelesaikan Skripsi ini.

(4)

Penyusun : Chanif 

 

ABSTRAK

Ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari tentang jabatan kata dalam kalimat dan harakat akhirnya, baik secara i’rab (berubah) atau bina’ (tetap). Dan Tashrif secara bahasa berarti merubah, secara istilah memindah hukum asal dari satu lafadz ke beberapa contoh lafadz yang berbeda-beda karena beberapa makna yang diinginkan.

Berdasar dari fenomena pengharokatan yang masih menjadi permasalahan hingga saat ini dan dampaknya yang begitu besar, serta di lain sisi perkembangan teknologi yang kian canggih, penulis berupaya menyusun penelitian tentang pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang berfokus pada pemanfaatan Decision Tree.

Pada akhirnya ujicoba pembetulan harokat dengan menggunakan decision treeini mampu menghasilkanpembetulan yang benar walaupun masih terdapat beberapa kesalahan pada hasil akhirnya, dan berharap nantinya memudahkan siapa pun yang ingin mengetahui harokat akhir suatu kata dalam kalimat bahasa Arab

(5)

1.1. Latar Belakang

Semangat keislaman yang mulai tumbuh dalam diri umat islam telah mendorong mereka untuk memahami ajaran agama lebih mendalam. Kedudukan istimewa yang dimiliki oleh bahasa Arab diantara bahasa-bahasa yang lain di dunia adalah karena ia berfungsi sebagai bahasa Alquran dan Hadist serta kitab-kitab lainnya. Itulah sebabnya, disebutkan bahwa dari Ibnu Abbas dengan riwayat Muslim, Rasulullah bersabda,

“Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yaitu bahwa saya adalah orang Arab, bahwa Alquran adalah bahasa Arab, dan bahasa penghuni surga di dalam surga adalah bahasa Arab.” (HR. Al-Muslim)

(6)

huruf terakhir pada suatu kata dalam sebuah kalimat inilah yang sering dibicarakan bahkan diperdebatkan oleh orang-orang yang sedang belajar bahasa Arab. Pengharokatan pada huruf akhir ini dipengaruhi oleh beberapa keadaan yakni kedudukan kata tersebut dalam sebuah kalimat dan pengaruh dari kata sebelum dan sesudahnya.

Secara definisi Ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari tentang jabatan kata dalam kalimat dan harakat akhirnya, baik secara i’rab (berubah) atau bina’ (tetap). Dan Tashrif secara bahasa berarti merubah, secara istilah memindah hukum asal dari satu lafadz ke beberapa contoh lafadz yang berbeda-beda karena beberapa makna yang diinginkan.

Berdasar dari fenomena pengharokatan yang masih menjadi permasalahan hingga saat ini dan dampaknya yang begitu besar, serta di lain sisi perkembangan teknologi yang kian canggih, penulis berupaya menyusun penelitian tentang pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang berfokus pada pemanfaatan Decision Tree.

(7)

1.2. Rumusan Masalah

Masalah pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab menggunakan decision tree dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab menggunakan rule hasil dari generate data dengan menggunakan decision tree pada sebuah aplikasi berbasis mobile.

1.3. Batasan Masalah

Pada aplikasi pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat sederhana bahasa Arab menggunakan algoritama generate rule dengan decision tree ini diberikan beberapa batasan permasalahan, batasan – batasan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kalimat masukan berupa kalimat sederhana bahasa Arab berharokat.

a. Pembetulan harokat hanya meliputi huruf terakhir pada kata yang mu’rob (bisa berubah) dalam sebuah kalimat bahasa Arab.

b. Kaidah nahwu yang digunakan terbatas pada kaidah-kaidah dasar.

c. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java 2 Platform, Micro Edition

(8)

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu implementasi dan pengujian generate rule dengan lagoritma decision tree dengan masukan berupa kalimat bahasa Arab berharokat. Sistem ini akan menghasilkan kalimat bahasa Arab yang telah mengalami pembetulan pada harokat akhir kata, dan berharap penelitian ini dapat menghasilkan ilmu yang bermanfaat bagi semuanya.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai langkah awal untuk membangun sistem pembetulan harokat yang menyeluruh, yang bisa diaplikasikan pada kalimat-kalimat bahasa Arab yang lebih kompleks. Dengan penyesuaian tertentu, metode yang digunakan mungkin dapat juga dimanfaatkan untuk sistem deteksi objek secara umum yang tidak hanya terbatas pada kalimat bahasa Arab, misalnya kalimat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap decision tree.

1.6. Metodologi Penelitian

(9)

a. Fase Analisis

Fase ini menganalisis setiap permasalahan yang akan dihadapi dalam pembangunan sistem ini, yang meliputi :

Identifikasi Masalah

Mengenali setiap kelemahan dan kelebihan yang ada pada system.

Analisis Masalah

Setiap masalah yang telah dikenali kemudian dianalisis menjadi sebuah pemahaman untuk menentukan setiap detial sistem yang akan dibangun.

Analisis Kebutuhan

Setiap kebutuhan yang diperlukan oleh sistem ini dianalisis dalam tahap ini, agar nantinya sistem mampu berjalan sesuai yang diharapkan.

Analisis Literatur

Studi ini dilakukan dengan cara mencari referensi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

b. Fase Desain

Fase ini mambahas setiap desain yang ada pada sistem , yaitu: Arsitektur Sistem

(10)

Desain Output

Output yang akan dihasilkan oleh sistem berupa kalimat bahasa Arab berharokat.

Desain Input

Format input yang akan diiputkan oleh user ditentukan pada tahap ini.

Desain Proses

Alur kinerja sistem selama proses dijabarkan sekilas pada tahap ini.

Desain Interface

Format desain tampilan interface.

c. Fase Implementasi

Fase ini membahas implementasi dari sistem yang telah dirancang dan didesain sebelumnya, antara lain :

Penyiapan Training Data Set

Menyiapkan training data set yang akan digunakan untuk proses pembelajaran dari sistem. Data berupa contoh-contoh kalimat bahasa Arab.

Perancangan dan Pembuatan Program

(11)

Pelatihan Sistem

Melakukan pelatihan pada sistem dengan training data set yang telah disiapkan sebelumnya.

Fase Uji coba

Sistem ini akan diuji coba menggunakan kalimat bahasa Arab.

Pembuatan Laporan

Membuat laporan tertulis mengenai Tugas Akhir ini.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika Pembahasan Penulisan Skripsi ini nantinya tersusun atas beberapa sistematis penulisan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang yang menjelaskan tentang pentingnya penelitian Tugas Akhir yang dilakukan rumusan masalah, tujuan, manfaat metodologi, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(12)

tree, Bahasa Pemrograman Java berbasis mobile.dan sekilas tentang Java 2 Micro Edition.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang tata cara metode perancangan sistem yang digunakan untuk mengolah sumber data yang dibutuhkan sistem, antara lain: Flowchart dan, Diagram Blok.

BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI

Pada bab ini menjelaskan implementasi dari program yang telah dibuat meliputi lingkungan implementasi, implementasi proses dan implementasi antarmuka.

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dan evaluasi dari pelaksanaan uji coba dari program yang dibuat

BAB VI PENUTUP

(13)

sistem yang ada demi kesempurnaan sistem yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

(14)

2.1. Bahasa Arab

Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah, atau

secara ringkas عربي‘Arabī) adalah salah satu bahasa Semitik Tengah,

yang termasuk dalam rumpun bahasa Semitik dan berkerabat dengan

bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo Arami. Bahasa Arab memiliki

lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun

bahasa Semitik. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang sebagai

bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah

dan Afrika Utara.

Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan

bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang

dipakai oleh Al-Qur'an. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa

Arab percakapan memiliki banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya

bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab

modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27

sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang

disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan

universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media

(15)

Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa

lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan

bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan

alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah,

yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak

kosakata dari bahasa Arab

2.1.1. Sejarah Bahasa Arab

Bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Smit yaitu bahasa yang

dipakai bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar Sungai Tigris dan Furat,

dataran Syria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah) seperti bahasa

Finisia, Asyria, Ibrania, Arabia, Suryania, dan Babilonia. Dari sekian

banyak bahasa tersebut yang bertahan sampai sekarang adalah Ibrani.

Sebenarnya bahasa Arab timbul sejak beberapa abad sebelum Islam,

karena bukti peninggalan sastra Arab baru dapat dicatat hanya mulai

sejak dua abad sebelum Islam, sehingga pencatatan bahasa Arab

dimulai saat ini.

Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik,

satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuna yang saat ini masih

digunakan, sebagaimana terlihat dalam inskripsi peninggalan Arab

pra-Islam yang berasal dari abad ke-4. Bahasa Arab Klasik juga telah

menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih

(16)

Seperti dengan bahasa Eropa lain, banyak kata-kata Inggris

diserap dari bahasa Arab, selalunya melalui bahasa Eropa lainnya,

terutama dari Spanyol dan Italia, di antaranya kosakata harian seperti

"gula" (sukkar), "kapas" (qu n) atau "majalah" (makhzen). Kata-kata

lain yang sangat terkenal misalnya "aljabar", "alkohol" dan "zenith".

Pengaruh Arab telah menjadi paling mendalam di mana pada

negara yang dikuasai oleh Islam atau kuasa Islam. Arab adalah sumber

kosa kata utama untuk bahasa yang berbagai seperti bahasa Berber,

Kurdi, Persia, Swahili, Urdu, Hindi, Turki, Melayu, dan Indonesia,

baik juga seperti bahasa lain di negara di mana bahasa ini adalah

dituturkan. Contohnya perkataan Arab untuk buku /kita:b/ digunakan

dalam semua bahasa yang disenaraikan, selain dari Melayu dan

Indonesia. (Anonym, http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Arab)

2.1.2. Karakteristik Bahasa Arab

Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas bahasa Arab yang

merupakan kelebihan yang tidak terdapat pada bahasa lainnya,

diantaranya adalah :

a. Jumlah abjad yang sebanyak 28 huruf dengan makharijul

huruf (tempat keluarnya huruf) yang tidak ada pada

(17)

Tabel 2.1 Abjad Huruf Hijaiyah

Huruf Pengucapan Internasiaonal

(18)

Lanjutan Tabel 2.1 Abjad Huruf Hijaiyah

ك kaf Kāf

ل lam Lām

م mim Mīm

ن nun Nūn

ha hā

و wau Wāw

ي ya yā

b. I’rab, yakni sesuatu yang mewajibkan keberadaan akhir

kata pada keadaan tertentu, baik itu rafa’, nashab, jazm,

dan jar yang terdapat pada isim (kata benda) dan juga

fi’il (kata kerja).

c. Ilmu Arudl (ilmu notasi syi’ir) yang mana dengan ilmu

ini menjadikan syi’ir berkembang dengan perkembangan

yang sempurna.

d. Bahasa Ammiyah dan Fush-ha, ‘Ammiyah dipergunakan

dalam interaksi jual beli atau komunikasi dalam situasi

tidak formal sedang fush-ha adalah bahasa sastra dan

pembelajaran, bahasa resmi yang dipergunakan dalam

percetakan.

e. Adanya huruf “dhad” yang tidak ada pada bahasa yang

(19)

f. Kata kerja dan grammatikal yang digunakan selalu

berubah sesuai dengan subjek yang berrhubungan dengan

kata kerja tersebut.

g. Tidak adanya kata yang bersyakal dengan syakal yang

sulit dibaca, seperti “fi-u-la”.

h. Tidak adanya kata yang mempertemukan dua huruf mati

secara langsung.

i. Sedikit sekali kata-kata yang terdiri dari dua huruf

(al-alfadz al al tsuna’iyyah).

j. Tidak adanya 4 huruf yang berharokat secara terus

menerus, disamping aspek-aspek lain yang termasuk

dalam ranah deep structure (al-bina’ al-dahily) baik segi

metafora, fonologi, kamus.

Aspek –aspek yang menjadi nilai lebih Bahasa Arab di atas

dalam waktu yang sama akan mungkin menjadi kendala bagi

pembelajarannya, dikarenakan taraf kerumitan yang mendorong

munculnya kesulitan-kesulitan dalam proses belajar dan

pembelajarannya.

2.1.3. Urgensi Mempelajari Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah bahasa Agama Islam dan bahasa

Al-Qur’an, seseorang tidak akan dapat memahami kitab dan sunnah

(20)

kecuali dengan bahasa Arab. Menyepelekan dan menggampangkan

Bahasa Arab akan mengakibatkan lemah dalam memahami agama

serta jahil terhadap permasalahan agama.

Kedudukan istimewa yang dimiliki oleh bahasa Arab diantara

bahasa-bahasa yang lain di dunia adalah karena ia berfungsi sebagai

bahasa Alquran dan Hadis serta kitab-kitab lainnya. Itulah sebabnya,

maka di dalam kitab Faid al-Qadir Syarh al-Jami’ al-sagir susunan

Al-Manawi (1976:178) disebutkan bahwa dari Ibnu Abbas dengan

riwayat Muslim, Rasulullah bersabda:

“Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yaitu bahwa saya

adalah orang Arab, bahwa Alquran adalah bahasa Arab, dan bahasa

penghuni surga di dalam surga adalah bahasa Arab”. (HR.

Al-Muslim).

2.1.4. Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorof

Secara definisi Ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari

tentang jabatan kata dalam kalimat dan harakat akhirnya, baik secara

i’rab (berubah) atau bina’ (tetap). Ilmu nahwu ini mengkaji tiga hal

yaitu huruf, kata dan kalimat (Gambar 2.1).

Termasuk didalamnya adalah pembahasan shorof. Karena Ilmu

Shorof bagian dari Ilmu Nahwu, yang ditekankan kepada pembahasan

(21)

inginkan. Faidahnya antara lain ialah mengetahui makna dari suatu

kalimat.

Gambar 2.1 Skema Ilmu nahwu

Keterangan :

o adalah huruf-huruf hijaiyah, yang

terdiri dari ا , ب , ت , ... dan seterusnya.

o (Kalimah) adalah ucapan yang berdiri

sendiri (dalam bahasa Indonesia disebut kata),

kalimah itu ada tiga yaitu :

 Isim adalah kata benda

 Fi’il adalah kata kerja

(22)

o (Jumlah) adalah susunan yang terdiri dari

beberapa kalimah yang telah sempurna dan di

dalam kaidah nahwunya telah memberikan dengan

suatu hukum (dalam bahasa Indonesia disebut

kalimat).

Jadi secara garis besar, pembahasan Nahwu mencakup

pembahasan tentang bentuk kata dan keadannya ketika belum tersusun

(mufrod) , semisal bentuk Isim Fa’il mengikuti wazan فاعل, Isim

Tafdhil mengikuti wazan أفعل, berikut keadaan-keadaannya semisal

cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentashghirkan dll. Juga

pembahasan keadaan kata ketika sudah tersusun (murokkab) semisal

rofa’nya kalimah isim ketika menjadi fa’il, atau memu’annatskan

kalimah fi’il jika sebelumnya menunjukkan Mu’annats dll.

2.1.4.1. Isim (Kata Benda)

Secara harfiah, Isim berarti kata benda. Sedangkan menurut

istilah, isim adalah semua jenis kata benda, atau segala sesuatu yang

dikategorikan kata benda, baik benda mati maupun benda hidup, tanpa

ada kaitannya dengan waktu. (Rusdianto, Ustad. 2010)

a. Isim ditinjau dari jenisnya

Ditinjau dari jenisnya, Isim dikelompokkan ke dalam dua

(23)

Isim Mudzakar

Isim Mudzakar adalah kata yang menunjukkan gender

laki – laki, baik manusia, hewan, ataupun benda mati

yang dikategorikan sebagai mudzakar.

Isim Muannast

Isim Muannast adalah kata yang menunjukkan gender

perempuan, baik manusia, hewan, ataupun benda mati

yang dikategorikan sebagai muannast.

b. Isim ditinjau dari bilangannya

Ditinjau jumlah bilangannya, isim (kata benda) dibagi menjadi

tiga, yaitu :

Isim Mufrad

Isim mufrad adalah kata benda yang menunjukkan arti

tunggal, atau jumlah bendanya satu, baik mudzakar atau

muannast.

Isim Mutsanna

Isim mutsanna adalah kata benda yang bilangan bendanya

berjumlah dua,baik mudzakar maupun muannast.

Isim Jamak

Isim jamak adalah kata benda yang jumlah bendanya

lebih dari dua, baik mudzakar maupun muannast.

(24)

bagian, yaitu jamak mudzakar salim, muannast salim, dan

jamak taksir.

c. Isim ditinjau dari kejelasan penunjukannya

Ditinjau dari segi jelas atau tidaknya makna yang dituju, isim

dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu :

Isim Nakirah

Isim nakirah adalah kata benda yang maknanya masih

umum, atau belum jelas kekhususannya. Secara

sederhana, isim nakirah adalah kata benda tak dikenal,

yang bias menerima awalan huruf alif dan lam.

Isim Makrifat

Isim makrifat adalah kata benda yang menunjukkan

makna benda tertentu atau sudah dapat dikenali

maknanya.

2.1.4.2. Fi’il (Kata Kerja)

Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan, atau

peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, baik dimasa lampau,

sekarang atau yang akan datang. (Rusdianto, Ustad. 2010)

a. Fi’il ditinjau dari waktunya

Ditinjau dari segi waktu yang mengiringi terjadinya sebuah

(25)

Fi’il Madhi

Fi’il madhi adalah kata kerja yang digunakan untuk

menyatakan suatu perbuatan yang telah dikerjakan, atau

fi’il madhi merupakan kata kerja yang menunjukkan

aktivitas atau peristiwa yang telah terjadi pada masa

lampau.

Fi’il Mudhari’

Fi’il mudhari’ adalah kata kerja yang digunakan untuk

menyatakan suatu perbuatan yang sedang terjadi, ataupun

akan berlangsung. Dengan kata lain, fi’il mudhari’

merupakan kata kerja yang menunjukkan aktifitas atau

peristiwa yang sedang terjadi, atau yang akan

berlangsung.

Fi’il Am’ar

Fi’il am’ar adalah kata kerja yang digunakan untuk

memerintah orang kedua, baik laki – laki maupun

perempuan agar melakukan suatu pekerjaan. Fi’il amar

identik dengan istilah kata kerja perintah dalam bahasa

Indonesia.

b. Fi’il ditinjau dari jumlah huruf asalnya

Ditinjau dari jumlah huruf pembentuknya, fi’il dibagi menjadi

(26)

Fi’il Tsulatsi

Fi’il tsulatsi adalah kata kerja yang huruf asalnya

tersusun dari tiga huruf. Masing – masing huruf asal

tersebut biasa dikenal dengan sebutan fa’ fi’il, ‘ain fi’il,

dan lam fi’il.

Fi’il Ruba’i

Fi’il ruba’I adalah kata kerja yang huruf asalnya tersusun

dari empat huruf. Masing – masing huruf asal tersebut

biasa dikenal dengan sebutan fa’ fi’il, ‘ain fi’il, lam fi’il

pertamadan lam fi’il kedua.

c. Fi’il ditinjau dari subyeknya

Ditinjau dari segi subyek pelakunya, fi’il dibagi menjadi dua

bagian, yaitu :

Fi’il Ma’lum

Fi’il ma’lum adalah kata kerja yang disebutkan pelakunya

(fail-nya). Fi’il ma’lum dapat dikatakan kata kerja aktif di

dalam bahasa Indonesia.

Fi’il Majhul

Fi’il majhul adalah kata kerja yang tidak disebutkan

pelakunya, atau disebut juga dengan istilah kata kerja

pasif. Dalam fi’il majhul dikenal istilah naibul fa’il atau 

(27)

d. Fi’il ditinjau dari objeknya

Ditinjau dari segi butuh tidaknya trehadap objek dalam susunan

kalimat, kata kerja dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :

Fi’il Muta’addi

Fi’il muta’addi adalah kata kerja yang membutuhkan

objek, susunan kalimat yang menggunakan fi’il muta’addi

tidak hanya terdiri dari subyek, tetapi harus dilengkapi

pula dengan maf’ul bih (objek penderita). Dalam bahasa

Indonesia, fi’il muta’addi identic dengan istilah kata kerja

transitif.

Fi’il Lazim

Fi’il lazim adalah kata kerja yang tidak membutuhkan

objek, kata kerja tersebut hanya membutuhkan subyek,

sehingga dalam susunan kalimatnya hanya terdiri atas

subjek dan predikat. Dalam bahasa Indonesia fi’il lazim

hamper sama degan istilah kata kerja intransitive.

e. Fi’il ditinjau dari jenis huruf asalnya

Ditinjau dari segi jenis huruf asalnya, kata kerja dibedakan

menjadi dua bagian besar yaitu :

Fi’il Shahih

Fi’il shahih adalah kata kerja yang semua huruf asalnya

(28)

Fi’il Mu’tal

Fi’il mu’tal adalah kata kerja yang salah satu huruf

asalnya berupa huruf ‘illat.

2.1.4.3. Huruf (Kata Bantu)

Huruf adalah kata yang tidak memiliki arti sempurna sebelum

dihubungkan atau digabung dengan kata lainnya. Huruf berfungsi

sebagai penghubung kata benda dengan kata benda, ataupun kata kerja

dengan kata kerja. (Rusdianto, Ustad. 2010)

a. Huruf yang terhubung dengan kata benda

Huruf yang terhubung dengan kata benda dibagi menjadi enam

jenis, yaitu ;

Huruf Jarr

Inna dan saudari – saudarinya  Huruf Nida’

Huruf IstitsnaWawu Ma’iyah

Lam Ibtida’

b. Huruf yang terhubung dengan kata kerja

Huruf yang terhubung dengan kata benda dibagi menjadi lima

(29)

Huruf NashabHuruf Jazm

Ma dan La NafiQad

Sin dan Saufa

c. Huruf yang terhubung dengan kata kerja dan kata benda

Terdapat empat jenis huruf yang dapat disandind dengan kata

kerja maupun kata benda, yaitu :

Huruf AthafHuruf IstifhamWawu HalIn Nafi

2.1.4.4. Kalam dan Unsurnya

Dalam bahasa Arab kalam merupakan lafadz yang tersusun dan

dapat memberi kefahaman kepada pendengar. Kalam itu paling sedikit

tersusun dari dua isim atau fi’il dan isim.

Kalimat adalah ucapan yang berdiri sendiri (dalam bahasa

Indonesia disebut kata). Dalam bahasa Arab kalimah terbagi menjadi

tiga, yaitu :

a. Isim (kata benda)

(30)

c. Huruf yang bermakna

Kalimat-kalimat (kata) dalam bahasa Arab baik isim, fi’il

maupun huruf, apabila sudah tersusun dalam pola-pola susunan

kalimah bahasa Arab maka kalimah tersebut pasti mempunyai :

a. Status, yaitu bina (mabni) atau I rob (mu’rob).

b. Tanda status.

Adapun pola susunan kalimah bahasa Arab banyak sekali,

adapun beberapa dari pola tersebut antara lain :

a. mutabda’ + khobar

b. fi’il + fail

c. inna + isim inna + khobar inna

d. kana + isim kana + khobar kana

e. fi’il + fail + maf’ul bih

f. fi’il + naibul fail

g. fi’il + fail + huruf jer + isim majrur

h. nida + munada

2.1.4.5. Pengenalan I’rob

Dalam bahasa Arab salah satu unsur penting untuk memahami

maksud dari teks atau sebuah tulisan adalah pahamnya pembaca akan

struktur teks tersebut, baik dari kedudukan maupun harokatnya. I’rab

(31)

padanya, baik perubahan itu secara lafzhi atau taqdiri. I’rab terbagi

menjadi empat, yaitu rafa’, nasha, jar, jazm. (Rusdianto, Ustad. 2010)

I’rab-I’rab tersebut yang bisa masuk pada isim hanya tiga, yaitu

rafa’, nashab, dan jer. Sedangkan I’rab jazam, tidak bisa masuk pada

isim. Adapun I’rab-I’rab yang bisa masuk pada fi’il juga ada tiga,

yaitu rafa’, nashab, dan jazam. Sedangkan I’rab Jer, tidak bisa masuk

pada fi’il.

2.1.4.6. Kalimat Sederhana dalam Bahasa Arab

Kalimat Sederhana adalah kalam yang mengungkapkan makna

satu kalimat yang masing-masing unsurnya adalah asli atau sempurna

satu lafadz. Kalimat sederhana dibagi menjadi dua macam :

a. Jumlah fi’iliyah

Jumlah atau kalimat yang tersusun anatara fi’il dan fail.

b. Jumlah isimiyah

Jumlah atau kalimat yang tersusun anatara isim dan isim.

2.2. Decision Tree

Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu

dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam

bidang. Masalah-masalah ini yang dihadapi oleh manusia tingkat

kesulitan dan kompleksitasnya sangat bervariasi, mulai dari yang

(32)

dengan masalah tersebut dan perlu diperhitungkan sampai dengan yang

sangat rumit dengan banyak sekali faktor-faktor / hal-hal yang turut

serta berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu untuk

diperhitungkan.

Untuk menghadapi masalah-masalah ini, manusia mulai

mengembangkan sebuah sistem / cara yang dapat membantu manusia

agar dapat dengan mudah mampu untuk menyelesaikan

masalah-masalah tersebut. Adapun pohon keputusan ini adalah sebuah jawaban

akan sebuah sistem / cara yang manusia kembangkan untuk membantu

mencari dan membuat keputusan untuk masalah-masalah tersebut dan

dengan memperhitungkan berbagai macam factor yang ada di dalam

lingkup masalah tersebut. Dengan pohon keputusan, manusia dapat

dengan mudah melihat mengidentifikasi dan melihat hubungan antara

faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah dan dapat mencari

penyelesaian terbaik dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut.

(Hartanto Wirawan, ST)

2.2.1. Pengertian Decision Tree (Pohon Keputusan)

Decision Tree (Pohon Keputusan) adalah pohon dimana setiap

cabangnya menunjukkan pilihan diantara sejumlah alternatif pilihan

yang ada, dan setiap daunnya menunjukkan keputusan yang dipilih.

(33)

sebuah root node (titik awal) yang dipakai oleh user untuk mengambil

tindakan. Dari node root ini, user memecahnya sesuai dengan

algoritma decision tree. Hasil akhirnya adalah sebuah decision tree

dengan setiap cabangnya menunjukkan kemungkinan sekenario dari

keputusan yang diambil serta hasilnya. (Irul. Sioju. 2010)

Contoh pemanfaatan decision tree :

 Diagnosa beberapa penyakit seperti kanker, hipertensi,

stroke, dan penyakit lainnya.

 Menentukan apakah dengan kondisi yang ada layak untuk

bermain tenis atau tidak.

 Menentukan apakah sebuah investasi bisnis layak dilakukan

atau tidak.

 Pemilihan pegawai teladan sesuai dengan kriteria yang

telah ditentukana sebelumnya.

 Deteksi gangguan pada komputer atau pada sekumpulan di

jaringan computer.

 Pemilihan produk seperti rumah, kendaraan ,elektonik dan

lain lain.

Secara struktural, pohon yang dalam analisis pemecahan

masalah pengambilan keputusan adalah pemetaan mengenai

(34)

masalah tersebut. Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor

kemungkinan / probablitas yang akan mempengaruhi

alternatif-alternatif keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil akhir yang

akan didapat bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut.

Pohon keputusan juga dapat digunakan untuk

memperhitungkan analisa resiko dan tingkat utilitas yang ada pada

suatu alternatif pengambilan keputusan. Selain itu, pohon

keputusan juga dapat memperhitungkan nilai dari informasi

tambahan yang mungkin akan kita pergunakan dalam mengambil salah

satu dari alternatif keputusan yang ada di dalam pohon keputusan

tersebut.

Kemampuan untuk menganalisa alternatif pengambilan

keputusan yang ada dengan memperhitungkan faktor-faktor yang ada

termasuk analisa resiko dan analisa informasi yang ada serta mampu

memberikan estimasi hasil akhir dari suatu

alternatif pengambilan keputusan membuat pohon keputusan ini

sebuah support tool yang sangat berguna dalam memecahkan masalah

pengambilan keputusan.

2.2.2. Skema Decision Tree

Skema dan struktur pohon keputusan adalah suatu permodelan

(35)

Gambar 2.2 Skema decision tree

Berdasarkan teori graf, definisi pohon adalah “sebuah graf,

tak-berarah, terhubung, yang tidak mengandung sirkuitGraf adalah suatu

representasi visual dari objek-objek diskrit yang dinyatakan dengan

noktah, bulatan, atau titik, serta hubungan yang ada antara objek-objek

tersebut. (Hartanto Wirawan, ST)

Decision tree adalah struktur flowchart yang menyerupai tree

(pohon), dimana setiap simpul internal menandakan suatu tes pada

atribut, setiap cabang merepresentasikan hasil tes, dan simpul daun

merepresentasikan kelas atau distribusi kelas. Alur pada decision tree

di telusuri dari simpul akar ke simpul daun yang memegang prediksi

kelas untuk contoh tersebut. Decision tree mudah untuk dikonversi ke

(36)

2.2.3. Konsep Decision Tree

Mengubah data menjadi sebuah pohon keputusan (Decision

Tree) dan aturan-aturan keputusan (rule) (Gambar 2.3).

Gambar 2.3 Konsep decision tree

Salah satu pemanfaatannya adalah, dengan menyusun sebuah

rule, kita dapat menentukan apakah seseorang mempunyai potensi

untuk menderita hipertensi atau tidak berdasarkan data usia , berat

badan dan jenis kelamin. (Irul. Sioju. 2010)

2.2.4. Konsep Data Dalam Decision Tree

Data dinyatakan dalam bentuk tabel dengan atribut dan record.

Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat sebagai kriteria dalam

pembentukan tree. Misalkan untuk menentukan main tenis, kriteria

yang diperhatikan adalah cuaca, angin dan temperatur. Salah satu

atribut merupakan atribut yang menyatakan data solusi per-item data

yang disebut dengan target atribut. Atribut memiliki nilai-nilai yang

dinamakan dengan instance. Misalkan atribut cuaca mempunyai

(37)

Agar lebih jelas, berikut diberikan contoh data langsung dalam

bentuk tabelnya (Gambar 2.4).

Gambar 2.4 Contoh konsep decision tree dalam data

Entropy bisa dikatakan sebagai kebutuhan bit untuk

menyatakan suatu kelas. Semakin kecil nilai entropy maka semakin

baik digunakan untuk mengekstraksi suatu kelas. Entropy(S) adalah

jumlah bit yang diperkirakan dibutuhkan untuk dapat mengekstrak

suatu kelas (+ atau -) dari sejumlah data acak pada ruang sample S.

Dimana S adalah ruang (data) sample yang digunakan untuk training.

P+ adalah jumlah yang bersolusi positif (mendukung) pada data

sample untuk kriteria tertentu. P- adalah jumlah yang bersolusi negatif

(tidak mendukung) pada data sample untuk kriteria tertentu. Dan

besarnya Entropy pada ruang sample S didefinisikan dengan:

(38)

Entropy ini selanjutnya juga digunakan untuk menentukan

atribut mana dari data yang ada yang akan dijadikan sebagai node root.

Agar lebih jelas dalam penggunaannya, selanjutnya akan diberikan

sebuah contoh penggunaan decision tree untuk menentukan penderita

hipertensi. Mulai dari tabelnya, penghitungan entropy untuk

menentukan root, pembentukan Decision Treenya sampai pembuatan

rules nya. (Irul. Sioju. 2010)

2.2.5. Manfaat Decision Tree

Manfaat utama dari penggunaan decision tree adalah

kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan

keputusan yang kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil

keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan.

Decision tree juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan

hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan

sebuah variabel target. Pohon keputusan memadukan antara

eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai

langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai

model akhir dari beberapa teknik lain.

Sering terjadi tawar menawar antara keakuratan model dengan

(39)

misalnya sebuah perusahaan direct mail membuat sebuah model yang

akurat untuk memprediksi anggota mana yang berpotensi untuk

merespon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana atau mengapa

model tersebut bekerja.

2.2.6. Kelebihan Decision Tree

Beberapa Kelebihan dari penggunaan decision tree ini adalah :

a. Daerah pengambilan keputusan yang sbelumnya kompleks dan

sangat global, dapat diubah menjadi lebih simpel dan spesifik.

b. Eliminasi perhitungan-perhitungan yang tidak diperlukan,

karena ketika menggunakan metode decision tree maka sample

diuji hanya berdasarkan criteria atau kelas tertentu.

c. Fleksibel untuk memilih features dari internal nodes yang

berbeda, feature yang terpilih akan membedakan suatu criteria

dibandingkan criteria yang lain dalam node yang sama.

Kefleksibelan metode decision tree ini meningkatkan kualitas

keputusan yang dihasilkan jika dibandingkan ketika

menggunakan metode penghitungan satu tahap yang lebih

konvensional.

d. Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan kelas yang

jumlahnya sangat banyak, seorang penguji biasanya perlu untuk

mengestimasikan baik itu distribusi dimensi tinggi ataupun

(40)

decision tree dapat menghindari munculnya permasalahan ini

dengan menggunakan criteria yang jumlahnya lebih sedikit

pada setiap node internal tanpa banyak mengurangi kualitas

keputusan yang dihasilkan.

2.2.7. Kekurangan Decision Tree

Beberapa Kekurangan dari penggunaan algoritma decision tree

ini adalah :

a. Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan criteria yang

digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat

menyebabkan meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan

jumlah memory yang diperlukan.

b. Pengakumulasian jumlah error dari setiap level dalam sebuah

pohon keputusan yang besar.

c. Kesulitan dalam mendesain decision tree yang optimal. Hasil

kualitas keputusan yang didapatkan dari metode decision tree

sangat tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.

2.3. J2ME (Java 2 Platform Micro Edition)

J2ME (Java 2 Platform Micro Edition) adalah bagian dari

platform Java yang merupakan kumpulan dari Java API untuk

(41)

device dan pengembangan aplikasi-aplikasi mobile. Pada taraf

pengembangan aplikasi J2ME memiliki emulator yang dapat

dipergunakan untuk tes aplikasi pada komputer pengembang, sehingga

pengembang dapat lebih mudah melakukan coding, testing dan

debugging pada emulator yang terdapat di PC.

2.3.1. Pengenalan J2ME

J2ME adalah lingkungan pengembangan yang dirancang untuk

meletakan perangkat lunak Java pada barang elektronik beserta

perangkat pendukungnya. Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi

baik pada sebuah perangkat, maka belum tentu juga berfungsi baik

pada perangkat yang lainnya.

J2ME membawa Java ke dunia informasi, komunikasi, dan

perangkat komputasi selain perangkat komputer desktop yang biasanya

lebih kecil dibandingkan perangkat komputer desktop. J2ME biasa

digunakan pada telepon selular, pager, personal digital assistants

(PDA) dan sejenisnya. (Rr. Artiana Krestianti. 2010)

J2ME adalah bagian dari J2SE, karena itu tidak semua librabry

yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. Tetapi J2ME

mempunyai beberapa library khusus yang tidak dimiliki J2SE.

(42)

Gambar 2.5 Arsitektur J2ME

Program J2ME, seperti semua program JAVA adalah

diterjemahkan oleh VM. Program-program tersebut dikompile ke

dalam bytecode dan diterjemahkan denga Java Virtual

Machine(JVM).Ini berarti bahwa program-program tersebut tidak

berhubungan langsung dengan perangkat.

J2ME menyediakan suatu interface yang sesuai dengan

perangkat. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak harus dikompile ulang

supaya mampu dijalankan pada mesin yang berbeda. Inti dari J2ME

terletak pada configuration dan profile-profile. Suatu configuration

menggambarkan lingkungan runtime dasar dari suatu sistem J2ME. Ia

menggambarkan core library, virtual machine, fitur keamanan dan

jaringan.

Teknologi J2ME juga memiliki beberapa keterbatasan,

(43)

perangkat (device) yang digunakan, bisa dari segi merek ponsel dan

dukungan terhadap teknologi J2ME. Misalnya, jika sebuah ponsel

tidak memiliki kamera, maka jelas J2ME pada ponsel tersebut tidak

dapat mengakses kamera. Keterbatasan lainnya adalah pada ukuran

aplikasi, karena memori pada ponsel sangat terbatas. Sebagian ponsel

tidak mengijin-kan aplikasi J2ME menulis pada file, karena alasan

keamanan.

Configuration merupakan Java Library minimum dan

kemampuan yang dimiliki oleh para pengembang J2ME, maksudnya

adalah sebuah moblile device dengan kemampuan Java akan

dioptimalkan agar sesuai. Configuration hanyalah mengatur hal-hal

tentang kesamaan sehingga dapat dijadikan ukuran kesesuaian antar

device. Misalnya sebuah lampu sepeda dapat digunakan oleh

berjenis-jenis sepeda. (Rr. Artiana Krestianti. 2010)

Dalam J2ME telah didefinisikan dua buah konfigurasi yaitu :

a. CLDC (Connected Limited Device Configuration) Untuk

perangkat kecil.

b. CDC (Connected Device Configuration) Untuk perangkat yang

lebih besar.

2.3.2. CLDC dan CDC

CLDC (Connected Limited Device Configuration) adalah

(44)

diimplementasikan pada J2ME, seperti yang digunakan pada telepon

selular, pager dan PDA. Perangkat tersebut sangat terbatas pada

memori, sumber daya dan kemampuan memproses.

Spesifikasi CLDC pada J2ME adalah spesifikasi minimal dari

package, kelas, dan sebagian fungsi JVM yang dikurangi agar dapat

diimplementasikan dengan keterbatasan sumber daya pada alat-alat

tersebut. JVM yang digunakan disebut KVM (Kilobyte Virtual

Machine).

CDC (Connected Device Configuration) merupakan komunitas

proses pada Java yang memiliki standardisasi. CDC terdiri dari virtual

machine dan library dasar untuk dipergunakan pada profile industri.

Implementasi CDC pada J2ME adalah source code yang menyediakan

sambungan dengan macam-macam platform. Perbandingan antara

CLDC dengan CDC Tabel 2.2. (Rr. Artiana Krestianti. 2010)

Tabel 2.2 Perbandingan CLDC dan CDC

CLDC CDC

Mengimplementasikan

sebagian fitur dari J2SE

(45)

Lanjutan Tabel 2.2 Perbandingan CLDC dan CDC

Digunakan pada handphone,

PDA, pager yang memiliki

memori terbatas (160-512 kb)

Digunakan pada Internet TV,

Nokia Communicator yang

memiliki memori minimal

2MB

Prosesor 16 / 32 bit Prosesor 32 bit

2.3.3. MIDP

Profile atau MIDP berbeda dengan configuration, profile

membahas sesuatu yang spesifik untuk sebuah perangkat. Sebagai

contoh misalnya, sebuah sepeda dengan merek tertentu tentu

mempunyai ciri spesifik dari sepeda lainnya.

Dalam J2ME terdapat dua buah profile yaitu MIDP (Mobile

Information Device Profile) dan Foundation Profile. Keterhubungan

antara configuration dan profile yang ada pada J2ME beserta jenis

mesin virtualnya dapat dilihat pada Gambar 2.6. (Rr. Artiana

(46)

Gambar 2.6 Konfigurasi dan profil J2ME

MIDP (Mobile Information Device Profile) adakal spesifikasi

untuk sebuah profil J2ME. MIDP memiliki lapisan di atas CLDC, API

tambahan untuk daur hidup aplikasi, antarmuka, jaringan, dan

penyimpanan persisten.

Pada saat ini terdapat MIDP 1.0 dan MIDP 2.0, fitur tambahan

pada MIDP 2.0 adalah terdapat API untuk multimedia, terdapat

dukungan memainkan tone, tone sequence, dan file WAV walaupun

tanpa adanya Mobile Media API (MMAPI).  

Sebuah aplikasi dari MIDP disebut sebagai MIDlet.

Application Management Software (AMS) dari device ini akan

bergerak mengikuti method create, start, pause, dan destroy dalam

MIDlet. MIDlet dapat ditulis sekali dan dapat berjalan pada setiap

(47)

Gambar 2.7 CLDC wireless platform dan MIDP

MIDlet adalah bagian dari paket javax.microedition.midlet.

Sebuah MIDlet harus menjadi turunan dari class MIDlet. Ia dapat

meminta parameter-parameter yang dibutuhkan dari AMS seperti yang

telah didefinisikan pada application descriptor (JAD). Sebuah MIDlet

tidak memiliki (dan harus tidak memiliki) method main. Ia secara

otomatis akan dikenali oleh AMS dari starting point sebuah program.

(Anonym,

http://muhammadadri.net/wp-content/uploads/2008/05/jeni-slides-j2me-01-pengenalan-thdp-pembangunan-apl-mobille.pdf)

(48)

KVM (Kilobyte Virtual Machine) adalah paket JVM yang

dirancang untuk perangkat yang kecil. KVM mendukung sebagian dari

fitur-fitur JVM, tidak mendukung operasi floating-point dan finalisasi

objek. KVM diimplementasikan dengan menggunakan C, sehingga

sangat mudah beradaptasi pada tipe platform yang berbeda

CVM (C-Virtual Machine) adalah paket JVM yang digunakan

pada CDC. CVM mempunyai seluruh fitur-fitur dari virtual machine

yang dirancang untuk perangkat yang memerlukan fitur-fitur Java 2

Virtual Machine.

JAD digunakan untuk mendeskripsikan isi aplikasi untuk

keperluan pemetaan. File JAD bersisi deskripsi file JAR (Java

Archive) dan pemetaan atribut MIDlet, sedangkan file JAR berisi

kumpulan kelas dan resource.

OTA (Over The Air) mengacu pada beberapa teknologi

jaringan tanpa kabel. Dengan menggunakan OTA, provider MIDlet

dapat menginstal MIDlet pada web server dan menyediakan link untuk

(49)

3.1. Analisa Perancangan

Pada analisa perancangan terdapat beberapa proses perancangan

system, proses – proses tersebut yakni identifikasi masalah, analisis

masalah, analisis kebutuhan, analisis literatur.

3.1.1. Identifikasi Masalah

Masalah yang mungkin muncul dalam pembangunan sistem ini

adalah masalah encoding teks Arab dalam bahasa pemrograman Java

dan kerumitan proses representasi dari kaidah bahasa Arab ke logika

komputer. Untuk permasalahan pertama bisa diselesaikan dengan

mengkaji konsep penerapan unicode di Java, sedangkan untuk masalah

kedua perlu dilakukan studi dan analisis lebih lanjut.

Kelebihan yang dimiliki sistem ini nantinya adalah kompabilitas

yang tinggi yakni dapat dijalankan di kebanyakan sistem operasi

mobile. Karena berbasis bahasa pemrograman Java, sistem ini mampu

berjalan di sistem operasi Symbian, Java, ataupun Android.

Berdasar hasil identifikasi masalah dan kesempatan tersebut

maka batasan - batasan penyelesaian masalah dan peningkatan kualitas

sistem dapat digeneralkan pada bidang kinerja sistem dan dengan

(50)

bahwa sistem pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab

ini sangat layak untuk dikembangkan. Sedangkan dari kekurangan yang

ada dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai

dengan batasan-batasan lingkup yang telah ditentukan.

3.1.2. Analisis Masalah

Masalah utama dalam pembangunan sistem ini adalah

permasalahan representasi dari kaidah Ilmu Nahwu yang tidak luput

pula dari kaidah Ilmu Shorof ke dalam bahasa pemrograman komputer.

Dengan analisis konsep Ilmu Nahwu dan Ilmu Shorof yang mendalam

serta training secara berkelanjutan pada sistem, kompleksitas masalah

ini secara perlahan akan teratasi.

3.1.3. Analisis Literatur

Untuk menunjang pembangunan sistem ini, dilakukan pula

analisis literatur. Buku-buku ataupun buku elektronik yang berkaitan

dengan tata bahasa yang membahas tentang Ilmu Nahwu dikumpulkan

dan dikaji serta dianalisa agar mampu direpresentasikan dalam bahasa

pemrograman komputer. Buku elektronik tentang decision tree juga

menjadi rujukan untuk mengelola representasi Ilmu Nahwu dalam

sebuah sofware. Begitu pula dengan buku-buku yang membahas script

(51)

online juga dilakukan untuk menunjang keterbatasan buku-buku yang

membahas decision tree.

3.2. Perancangan Sistem

Pada perancangan system ini terdapat beberapa proses

perancangan, proses – proses tersebut yakni arsitektur system, desain

input, desain output, desain proses, desain interface.

3.2.1. Arsitektur system

Sistem ini memiliki arsitektur yang sederhana yakni bekerja

dengan menerima input dari user berupa kalimat bahasa Arab yang

kemudian diproses sedemikian rupa dan menampilkannya kembali

(output) kepada user. Ekstensi dari file sistem ini adalah *.jar atau *.jad

yang bisa langsung dijalankan di setiap device yang telah mendukung

MIDlet java.

3.2.2. Desain input

Input yang akan diterima oleh sistem ini adalah sebuah kalimat

bahasa Arab berharokat. Dalam pengembangannya, sistem ini nanti

diharapkan mampu pula menangani kalimat bahasa Arab yang tidak

(52)

3.2.3. Desain output

Output yang dihasilkan oleh sistem ini adalah sebuah kalimat

bahasa Arab yang telah mengalami pemberian atau pembetulan harokat

pada setiap akhir katanya.

3.2.4. Desain proses

Sistem ini bekerja dengan menggunakan sederetan proses

decision tree. Pada proses tersebut kalimat yang telah diinputkan akan

dipecah menjadi per kata baru kemudian ditentukan identitasnya

masing-masing. Setelah mengenali identitas setiap kata lalu dianalis

model kalimatnya dan proses terakhir adalah pemberian harokat pada

akhir setia kata.

3.3. Proses Perancangan Aplikasi

Pada aplikasi ini terdapat beberapa proses perancangan, pada

subbab ini akan dijelaskan tentang alur kerja proses secara umum dari

aplikasi pembetulan harokat akhir kata pada kalimat sederhana bahasa

Arab. Perancangan dimulai pembuatan alur kerja system untuk

memberikan hasil yang benar pada proses pembuatan, pada aplikasi

terdapat tambahan fitur yaitu fitur pengartian kalimat dan fitur

penyimpanan arti kata baru, tetapi fitur ini hanya sederhana dan belum

(53)

Gambar 3.1 Alur proses system secara umum

Alur dalam flowchart pada Gambar 3.1 memodelkan alur

kerja aplikasi dari awal sistem dijalankan dan proses – proses utama

yang terdapat di dalam sistem ini hingga aplikasi dalam aplikasi

(54)

pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini

dihentikan. Proses – proses utama dari aplikasi ini yaitu pemilihan

menu, proses penyimpanan arti, proses pengartian, dan proses utama

dari aplikasi yaitu proses pembetulan harokat akhir kata.

3.4. Proses Perancangan Pembetulan Harokat

Pada proses perancangan ini akan dijelaskan tentang alur kerja

proses aplikasi pembetulan harokat akhir kata pada kalimat sederhana

bahasa Arab. Perancangan dimulai pembuatan alur kerja system untuk

memberikan hasil yang benar pada proses pembuatan, setelah itu

terdapat implementasi dari algoritma decision tree pada proses

pembetulan harokat berdasarkan parameter – parameter yang telah

diberikan.

Decision 

(55)

Alur dalam diagram blok pada Gambar 3.2 memodelkan

masukan ke sistem dan keluaran dari sistem dalam aplikasi

pembetulan harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini. Berikut

penjelasan diagram tersebut:

a. Input kalimat

Input masukan berupa sebuah kalimat bahasa Arab berharokat,

masukan ini berupa data String.

b. Pemecahan kalimat

Sebuah kalimat yang telah dimasukkan akan dipisah menjadi per

kata dan dijadikan sebuah array.

c. Pemberian kode

Pada masing-masing kata tersebut diberi sebuah kode unik

yang terdiri dari tiga huruf dan diletakkan di awal kata.

Kodetersebut menunjukkan identitas kata tersebut, apakah dia

termasuk kata benda yang memiliki alif-lam? Ataukah kata

kerja (fi’il madhi) murni (mujarrod)? Ataukah identitas kata

yang lain berdasarkan pola yang ada pada kata.

d. Pemberian kode khusus fi’il madhi berdhomir

Pada setiap kata yang terdeteksi sebagai fi’il madhi akan

masuk dalam proses ini dan untuk fi’il madhi yang disertai

dhomir maka kode yang lama (pada blok sebelumnya) dihapus

dan akan diberikan kode khusus lagi serta pemberian harokat

(56)

e. Pemberian kode khusus isim berdhomir

Tiap kata yang terdeteksi sebagai isim akan masuk dalam

proses ini dan untuk isim yang disertai dhomir maka kode

yang lama (pada blok sebelumnya) dihapus dan akan diberikan

kode khusus lagi serta pemberian harokat khusus sesuai dengan

dhomir-nya. Proses ini dilakukan ketika proses pemberian

harokat baru dan penghapusan harokat lama di suatu kata pada

saat tertentu.

f. Penghapusan dan pemberian harokat baru

Semua kata yang telah memiliki kode akan dilakukan proses

decision tree berdasarkan hasil rule yang telah degenerate

melalui proses branching, proses dimulai dengan penghapusan

harokat terkhir kata melalui serangkaian parameter yang proses

tersebut akan dimudahkan oleh decision tree. Kata yang sesuai

dengan parameter tertentu akan diberi harokat baru.

g. Penghapusan kode dan penggabungan kata

Setelah masing-masing kata telah memiliki harokatnya, pada

tahap ini saatnya penghapusan kode unik yang terdiri dari dua

huruf pada awal kata. Sehingga kata ini nanti telah bersih dari

kode-kode yang tadinya membantu kata ini dalam pemrosesan

dan setiap kata yang telah melalui serangkaian proses dan telah

(57)

h. Output kalimat setelah pembetulan

Keluaran dari aplikasi ini berupa kalimat yang telah memiliki

harokat akhir kata yang benar.

Proses decision tree dalam sistem ini digunakan pada saat proses

pembetulan harokat terkahir kata dengan menghapus harokat

sebelumnya berdasarkan atribut atau kode yang melekat pada kata

tersebut.

Atribut-atribut yang tersusun pada decision tree berisi

parameter yang diperoleh dari representasi kaidah bahasa Arab.

Representasi tersebut berbeda dengan rumus yang telah digunakan

dalam mempelajari Ilmu Nahwu, karena pada sistem ini representasi

diambil dari sudut pandang bahasa pemrograman komputer. Sebagai

akibatnya akan muncul beberapa istilah yang tidak baku atau mungkin

tidak pernah ada dalam Ilmu Nahwu. Istilah-istilah tersebut ditujukan

hanya untuk mempermudah penerapan bahasa Arab dalam aplikasi ini.

Pada batasan masalah, aplikasi ini hanya disusun untuk

membetulkan kalimat bahasa Arab sederhana dan berharokat sehingga

parameter-parameter yang dimasukkan dalam decision tree mungkin

tidak mampu menangani seluruh pola ataupun model kalimat yang ada

(58)

3.5. Proses Perancangan Penyimpanan dan Pengartian Kata

Pada system ini tidak hanya terdapat proses pembetulan harokat,

tetapi terdapat juga proses penyimpanan arti dan juga proses pengartian

kalimat.

3.1.1. Penyimpanan Arti Kata Baru

Penyimpanan arti ini sebagai fitur tambahan dari system utama

yaitu pembetulan harokat. Penyimpanan arti kata baru ini dapat

dilakukan ketika awal apalikai ataupun ketika proses pengartian dan arti

kata tidak diketahui. Pada subbab ini akan dijelasakan tentang proses

penyimpanan arti kata baru.

Gambar 3.3 Alur proses penyimpanan arti

Alur dalam diagram blok pada Gambar 3.3 memodelkan

masukan ke sistem dari proses penyimpanan arti kata bahasa Arab ke

dalam bahasa Indonesia. Berikut penjelasan diagram tersebut:  

Input Kata Input Arti Proses

Penyimpanan

(59)

a. Input kata bahasa Arab

Inputan kata masukan berupa sebuah kata bahasa Arab

berharokat dan dalam bentuk dasarnya, masukan ini berupa data

String.

b. Inputan arti kata

Inputan arti kata berupa sebuah kata bahasa Indonesia, masukan

ini berupa data String.

c. Proses penyimpanan

Proses Penyimpanan ini menggunakan RMS (Record

Management Store) yang merupakan fasilitas fitur dari J2ME.

3.1.2. Pengartian Kata

Pengartian kata ini sebagai fitur tambahan dari sistem utama

yaitu pembetulan harokat. Pengatian kata ini dapat dilakukan setelah

proses pembetulan dijalankan . Pada subbab ini akan dijelasakan

tentang proses pengartian kata pada suatu kalimat dari hasil pembetulan

harokat

(60)

Alur dalam diagram blok pada Gambar 3.4 memodelkan

masukan ke sistem dari proses pengartian kata bahasa Arab ke dalam

bahasa Indonesia. Berikut penjelasan diagram tersebut:

a. Hasil dari pembetualan

Input dari proses pengartian kata ini meruapakan kalimat hasil

dari pembetulan harokat.

b. Pemecahan kalimat menjadi per kata

Sebuah kalimat hasil dari pembetulan akan dipisah menjadi per

kata dan dijadikan sebuah array.

c. Pencarian arti kata

Pencarian arti kata dilakukan pada RMS yang telah menyimpan

arti kata berdasarkan bentuk string Unicode yang disimpan.

d. Penggabungan arti per kata menjadi kalimat

Penggabungan kata yang merupakan hasil pengartian menjadi

suatu kalimat.

e. Output kalimat setelah diartikan

Keluaran dari proses ini berupa kalimat yang telah diartikan ke

dalam bahasa Indonesia walaupun tidak mempunyai arti atau

struktur yang sesuai karena hanya merupakan fitur tambahan,

(61)

3.6. Perancangan Antarmuka

Pada aplikasi ini terdapat interface untuk beberapa antarmuka,

perancangan antamuka ini masih sangat sederhana. Perancangan

antarmuka dari aplikasi ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu antarmuka

awal masuk, antarmuka utama, antarmuka menu help, dan antarmuka

ketika proses dijalankan.

3.6.1. Perancangan Antarmuka Awal

Pada perancangan antarmuka awal ini, aplikasi mempunyai

antarmuka seperti pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Antarmuka awal aplikasi

Pada antarmuka ini terdapat sebuah gambar lambang java yang

(62)

pemrograman java berbasis mobile. Dan di antarmuka ini juga terdapat

tulisan “Arabic Is Fun”, secara sederhana tulisan memberikan kesan

awal pada user bahwa belajar bahasa arab sangat menyenangkan dan

tidak sangatlah susah seperti bayangan sebelumnya, dengan gambaran

awalan tersebut berharap dapat memotivasi untuk belajar bahasa arab

lebih baik lagi.

3.6.2. Perancangan Antarmuka Utama

Pada perancangan antarmuka awal ini, aplikasi mempunyai

antarmuka seperti pada Gambar 3.6.

(63)

Pada antarmuka utama ini terdapat sebuah menu yang terdiri

dari 2 radiobuton. Radiobutton yang pertama merupakan menu untuk

melalukakan proses penyimpanan data arti kata pada base, sedangkan

arti yang kedua merupakan aplikasi utama yaitu pembetulan harokat.

3.6.3. Perancangan Antarmuka Penyimpanan Arti Kata

Pada antarmuka Pembetulan Harokat terdapat 3 buah textfield

dan 5 buah menu, masing – masing mempunyai fungsi yang berbeda –

beda. Selain objek – objek tersebut, terdapat sebuah ticker atau teks

berjalan pada antarmuka ini, pada ticker tersebut teks berjalan dari arah

kanan kea rah kiri secara terus – menerus, adapun teks yang tertulis

pada ticker tersebut adalah “.::Penyimpanan Arti Kata BAru::.”.

 

(64)

a. Textfield 1

Textfield 1 berfungsi untuk mengetikkan inputan

hurufsederhana bahasa Arab.

b. Textfield 2

Textfield 2 berfungsi untuk menampung inputan huruf dan

dirangkai menjadi suatu kata.

c. Textfield 3

Textfield 3 berfungsi untuk menginputkan arti kata

d. Menu Hapus

Menu ini berfungsi untuk backspace pada textfield 2

e. Menu Reset

Menu reset berfungsi untuk menghapus atau membersihkan teks

pada masing – masing textfield seperti pada saat pertma kali

aplikasi dijalankan.

f. Menu Kembali ke Menu

Menu ini berfungsi untuk kembali ke menu utama.

g. Menu Help

Menu help berfungsi untuk menampilkan antarmuka help yang

digunakan untuk bantuan pengguaan aplikasi

h. Menu Exit

(65)

3.6.4. Perancangan Antarmuka Pembetulan Harokat

Pada antarmuka Pembetulan Harokat terdapat 4 buah textfield

dan 6 buah menu, masing – masing mempunyai fungsi yang berbeda –

beda. Selain objek – objek tersebut, terdapat sebuah ticker atau teks

berjalan pada antarmuka ini. Ticker tersebut sebenarnya juda terdapat di

antarmuka help, pada ticker tersebut teks berjalan dari arah kanan kea

rah kiri secara terus – menerus, adapun teks yang tertulis pada ticker

tersebut adalah “.::Aplikasi Pembetulan Harokat Akhir Kata Dalam

Kalimat Sederhana Bahasa Arab::.”.

a. Textfield 1

Textfield 1 berfungsi untuk mengetikkan inputan

hurufsederhana bahasa Arab.

b. Textfield 2

Textfield 2 berfungsi untuk menampung inputan huruf dan

dirangkai menjadi suatu kata.

c. Textfield 3

Textfield 3 berfungsi untuk mengeluarkan hasil output per kata

yang sudah diberikan kode khusus setelah proses pemecahan

kalimat sederhana bahasa Arab.

d. Textfield 4

Textfield 4 berfungsi untuk menghasilkan output kalimat

(66)

dalamnya yang akhirnya menghasilkan kalimat yang sudah

terjadi pembetulan.

e. Menu Hapus

Menu ini berfungsi untuk backspace pada textfield 2

f. Menu Reset

Menu reset berfungsi untuk menghapus atau membersihkan teks

pada masing – masing textfield seperti pada saat pertma kali

aplikasi dijalankan.

g. Menu Proses

Menu proses berfungsi untuk meng-eksekusi proses untuk

mendapatkan hasil pembetulan kalimat. Antarmuka setelah

(67)

h. Menu Help

Menu help berfungsi untuk menampilkan antarmuka help yang

digunakan untuk bantuan pengguaan aplikasi

i. Menu Exit

Menu exit berfungsi untuk menutup atau keluar dari aplikasi.

j. Menu Arti

Menu Arti berfungsi untuk mengartikan hasil dari proses

pembetulan ke bahasa Indonesia.

k. Menu Insert Arti

Menu ini berfungsi untuk pindah ke Form Insert Arti.

l. Menu Kembali ke Menu

Menu ini berfungsi untuk kembali ke menu utama.

3.6.5. Perancangan Antarmuka Help

Perancangan pada antarmuka help terdapat beberapa info yang

berguna untuk membantu penggunaan aplikasi, info – info tersebut

diantaranya daftar konversi huruf alphabet ke huruf hijaiyah serta

terdapat info cara penggunaannya (Gambar 3.9). Info cara penggunaan

terdiri dari dari cara penggunaan ketika melakukan proses pembetulan

harokat akhir kata dan juga tata cara penggunaan proses penyimpanan

arti kata baru dan juga proses pengartian. Dengan adanya form bantuan

(68)

apalikasi pembetulan harokat akhir kata pada kalimat sederhana bahasa

Arab.

(69)

4.1. Kebutuhan Sistem

Spesifikasi hardware dan Sistem Operasi (OS) pada Device

pada saat ini sudah lebih dari cukup untuk menjalankan sistem ini.

Yang menjadi prioritas utama adalah spesifikasi software-nya yakni

device tersebut mendukung jenis font Arabic ataupun bentuk – bentuk

Unicode.

4.2. Penjelasan Program

Pada system ini akan di implementasikan pada pembetulan

harokat akhir kata dalam kalimat bahasa Arab ini menggunakan bahasa

pemrograman Java sebagai antar muka platform. Implementasi dimulai

dari pembuatan rule berdasarkan data yang ada dengan menggunakan

algoritma decision tree dan kemudian rule tersebut digenerate menjadi

suatu logika percabangan. Hasil dari generate tersebut

diimplementasikan untuk pembetulan harokat akhir kata pada kalimat

sederhana bahasa Arab.

4.2.1. Pengaturan Keypad dan Penanganan Unicode

Salah satu hal yang menjadi ketidakpraktisan dalam

(70)

pengaturan bahasa (set language) serta pengubahan arah penulisan

teks. Bagi divice yang telah ter-install atau mendukung komponen

bahasa Arab tentu akan mudah untuk mengakses abjad bahasa Arab.

Dalam aplikasi ini permasalahan tersebut telah diatasi dengan adanya

pengaturan khusus pada system, hanyalah dibutuhkan divice yang

sudah mendukung perubahan arah penulisan dari kanan ke kiri. Ketika

user menginputkan sebuah kalimat pada textfield yang telah disediakan

maka secara otomatis sistem pada aplikasi ini mengubah inputan

keyboard menjadi Arabic dan arah penulisannya dari kanan ke kiri

walaupun direksinya masih dari arah kiri. Pada sistem, otomatisasi ini

dilakukan dengan cara men-set textfield ketika text di-inputkan ke

aplikasi. Dengan pemanfaatan fungsi itemstatechange inputan dirubah

ke text Arab berdasarkan pendeklasian parameter sebelumnya, berikut

cuplikan dari source-codenya.

If (buf.compareTo("a")==0) buf="\u0627"; 

else if (buf.compareTo("b")==0) buf="\u0628"; 

else if (buf.compareTo("c")==0) buf="\u0629"; 

else if (buf.compareTo("d")==0) buf="\u062A"; 

else if (buf.compareTo("e")==0) buf="\u062B"; 

else if (buf.compareTo("f")==0) buf="\u062C"; 

(71)

Ketika huruf pada keyboad tersebut ditekan maka yang muncul

adalah huruf Arab yang sesuai dengan kode hexadecimal, untuk tabel

kode hexadecimal huruf-huruf Arab telah disertakan dalam lampiran 1.

4.2.2. Penanganan Hexadecimal

Pada saat user memasukkan kalimat berbahasa Arab, teks

tersebut mucul sebagai huruf Arab di hadapan user namun pada sistem

teks tersebut berupa kode hexadecimal. Oleh karena itu, seluruh

operasi teks yang ada di sistem berupa pengolahan data hexadecimal.

Misal seorang user memasukkan kata ﺪﺠْﺴ ا

Maka data yang diolah dalam system adalah

Untuk mengatasi ini, maka parameter yang ditentukan pada

proses juga berupa data hexadecimal. Pada data hex ini, urutan teks

adalah kiri ke kanan. Jadi, meskipun input yang dimasukkan berupa

kalimat bahasa Arab yang memiliki arah direksi dari kanan ke kiri,

data yang masuk ke dalam sistem adalah kode hex yang memiliki arah

kiri ke kanan secara berurutan.

\u0627\u0644\u0645\u064E\u0633\u0652\u062C\u0650\u062F\u

Gambar

Tabel 2.1 Abjad Huruf Hijaiyah
Gambar 2.1 Skema Ilmu nahwu
Gambar 2.2 Skema decision tree
Gambar 2.3 Konsep decision tree
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap meninjau ulang ini, siswa bersama guru melakukan koreksi terhadap hasil pekerjaan siswa dengan melakukan ta- nya jawab tentang langkah-langkah menger- jakan soal

Nilai tutorial dalam bentuk softfile dikirim via email (bblba.utmedan@gmail.com) Staf UPBJJ yang ditunjuk batas akhir 26 Mei 2017 5.. Nilai daftar hadir, catatan tutorial dalam

Untuk mengembangkan peran dan fungsi Politeknik ATK Yogyakarta serta untuk memenuhi tuntutan pasar global, maka sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Program-program kerja yang dilaksanakan juga menghasilkan beberapa luaran dan produk diantaranya: (1) Peningkatan daya saing dan penerapan IPTEK di masyarakat

Beliau berkata pengambilan dadah terlarang dalam sukan bukan hanya menjejaskan kesihatan atlet sebaliknya pada masa yang sama turut mendatangkan kesan negatif pada

Metode yang digunakan adalah: (i) pengamatan terhadap curah hujan, suhu udara, dan kedalaman muka air tanah untuk periode 1 April 2009 sampai 11 Mei 2010 digunakan untuk

Both of them have done unfair practice of nepotism in the field of politics to achieve power of Partai Amanat Nasional (PAN) at the local level. On the other hand, Lora elite is

kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang.