• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Materi IPA Kelas 8 SMP KTSP dilengkapi dengan soal UTS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ringkasan Materi IPA Kelas 8 SMP KTSP dilengkapi dengan soal UTS"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ALAT-ALAT OPTIK

 Dengan alat optik, kita dapat melihat benda atau makhluk hidup yang ukurannya sangat kecil, misalnya bakteri dan virus dan dapat meilhat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh di luar angkasa seperti bintang, bulan dan benda langit lainnya, serta merekam beberapa kejadian penting dalam bentuk film.

 Bagian utama dari alat optik adalah cermin dan lensa, karena prinsip kerjanya mengacu pada konsep pembiasan dan pemantulan cahaya.

 Alat-alat optik dengan prinsip kerja lensa yaitu: mata, lup, mikroskop, teleskop, teropong dan kamera

Sifat-sifat Cahaya:

1. Cahaya merambat lurus;

Cahaya lampu hanya akan terlihat apabila nyala lampu, kedua lubang pada kertas, dan mata berada pada satu garis lurus.

Akibat cahaya merambat lurus, benda yang tidak tembus cahaya seperti buku, pohon, kertas atau tubuh manusia akan membentuk bayangan apabila terkena cahaya.

Percobaan 1:

Percobaan 2:

Cahaya lampu hanya akan terlihat apabila nyala lampu, kedua lubang pada kertas, dan mata berada pada satu garis lurus

Percobaan 3:

Cahaya lampu, benda, dan bayangan berada pada suatu garis lurus

2. Cahaya mengalami pemantulan

Sudut datang sama dengan sudut pantul,

i Garis Normal

Sinar Datang

(2)

Jenis permukaan yang dikenai cahaya menentukan jenis pemantulan yang dihasilkan.

Percobaan 4:

Pemantulan teratur terjadi pada permukaan yang halus

Percobaan 5:

Pemantulan Baur, terjadi pada permukaan yang kasar

Pembiasan dan Dispersi Cahaya:

1. Pembiasan Cahaya

Percobaan 6: Percobaan 7:

2. Dispersi Cahaya

 Dispersi cahaya merupakan peristiwa terurainya cahaya putih menjadi warna-warna spektrum.

 Dispersi cahaya terjadi ketika cahaya putih melalui sebuah prisma. Prisma segitiga membiaskan cahaya dua kali. Pertama, pada saat cahaya masuk dan kedua pada saat cahaya keluar dari prisma dan keluar ke udara. Oleh karena cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dibiaskan lebih besar daripada cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang, maka warna ungu dibelokkan paling besar. Percobaan 8:

Cermin

2 Bidang

Bias Garis Normal

Sinar Datang Udara

Air

Sinar Bias Garis Normal

Sinar Datang

Udara

Air

Sinar Bias Bidang Bias

Jika cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan menjauhi Jika cahaya merambat dari zat yang

(3)

 Cermin terbuat dari kaca yang salah satu permukaannya dilapisi dengan lembaran tipis aluminium atau perak.

 Cahaya yang mengenai cermin akan dipantulkan

 Ada tiga jenis cermin, yaitu: cermin datar, cekung dan cembung 1. Cermin Datar

Cermin datar adalah sepotong kaca datar yang dilapisis dengan bahan yang bersifat memantulkan cahaya pada salah satu permukaannya.

Sifat-sifat cermin datar:

a) Banyangan benda tegak dan semu

b) Besar dan tinggi bayangan sama dengan besar dan tinggi benda sebenarnya c) Jarak benda dengan cermin sama dengan jarak bayangannya

d) Bagian kiri pada bayangan merupakan bagian kanan pada benda sebenarnya dan sebaliknya

2. Cermin Cekung

Cermin cekung adalah cermin yang memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung keluar membentuk cekungan

Sifat-sifat pada cermin cekung:

1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus

2. Sinar datang melalui titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang melalui titik M (2F) akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga

3. Cermin Cembung

Cermin cembung adalah cermin yang memiliki permukaan pemantul yang bentuknya melengkung keluar membentuk cembung

Sifat-sifat cermin cembung:

M F

M F

Cermin

1 m

1 m 2 m 2 m

(4)

1. Sinar datang sejajar dengan sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus

2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama

3. Sinar datang menuju titik M (2F) akan dipantulkan seolah-olah dari titik itu juga

Lensa

 Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan berdasarkan bentuk permukaannya.

 Lensa dibedakan menjadi enam macam, yaitu: lensa cembung rangkap (bikonveks), lensa cembung datar (plan konveks), lensa cembung-cekung (konkap-konveks), lensa cekung rangkap (bikonkaf), lensa cekung datar (plan konkaf), dan lensa cekung cembung (konveks-konkaf).

Pembiasan pada lensa cekung 1

2.

3.

4 M

F

M F

M F

F1 F2

F1 F2

F1 F2

Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus F1

Sinar datang sejajar yang melalui titik pusat lensa (0) tidak

mengalami pembiasan

Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus (F2) dibiaskan

(5)

Pembiasan pada lensa cembung 1.

2.

3

1. Mata

 Mata kita termasuk alat optik yang memiliki keterbatasan.

 Mata tidak dapat meilhat benda yang ukurannya sangat kecil seperti virus dan bakteri, benda-benda yang jauh seperti bintang dan bulan. Untuk dapat melihat benda tsb. mata memerlukan alat bantu yaitu alat optik.

 Gambar mata:

 Mata bekerja dengan dengan cara menerima, memfokuskan dan mentransmisikan cahaya melalui lensa untuk menghasilkan bayangan objek yang dilihatnya.

 Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke mata sehingga objek akan nampak jelas dan mata tidak silau.

 Pupil berfungsi jalan pada diafragma yang merupakan jalan/tempat masuknya cahaya.

 Retina berfungsi sebagai tempat jatuhnya bayangan.

 Pada retina terdapat sel batang dan sel kerucut yang berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik.

 Mata normal (emetrop), memiliki jarak terdekat yang dapat difokuskan mata disbut titik dekat mata (PP = punctum proximum), untuk orang dewasa 25 cm, untuk anak-anak 10 cm. Adapun jarak terjauh dimana benda masih dapat terlihat jelas disebut titik jauh (PR = punctum remotum) yang jaraknya tak terhingga.  Cacat mata adalah gangguan penglihatan mata karena :

a. menurunnya daya akomodasi,

b. tidak meratanya bidang kelengkungan lensa mata, dan c. terjadinya pengapuran pada lapisan kornea.

 Contoh cacat mata diantaranya:

F1 F2

F1 F2

F1 F2

Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik fokus (F2)

Sinar datang yang melalui titik pusat lensa (0) tidak mengalami pembiasan

Sinar datang yang melalui titik fokus (F1) akan dibiaskan sejajar

(6)

a. Rabun dekat (hipermetropi)

 Rabuh dekat adalah mata yang tidak dapat memfokuskan benda pada jarak dekat.

 Titik dekat (PP = punctum proximum) agak lebih besar dari mata normal yaitu 25 cm, yang menyebabkan sulit membaca.

 Rabun dekat Disebabkan oleh lensa mata yang terlalu pipih sehingga bayangan benda yang terlihat jatuh dibelakang retina

 Rabun dekat dibantu oleh kaca mata konfergen (positif) atau lensa cembung. Gambar 1: sebelum memakai kaca mata:

Gambar 2: setelah memakai kaca mata:

Dalam perhitungan:

So = Sn (jarak baca normal = 25 cm)

Si = – PP (titik dekat hipermetropi), tanda minus menunjukkan bahwa bayangan maya yang terletak di titik dekatnya:

Titik fokusnya (f) :

b. Rabun jauh (miopi)

 Rabun jauh (miopi) adalah mata yang hanya dapat memfokuskan benda pada jarak dekat.

 Titik jauh (PR = punctum remotum) tidak berada pada tak terhingga tetapi pada jarak yang lebih dekat, sehingga benda jauh tidak terlihat jelas.

 Rabun jauh disebabkan oleh lensa mata yang terlalu cembung, sehingga bayangan benda yang jauh terfokus (jatuh) terdepan retina.

 Rabun jauh dibantu oleh kaca mata difergen (negatif) atau lensa cekung.  Gambar 1: sebelum memakai kaca mata:

 Gambar 2: setelah memakai kaca mata:

(7)

 Dalam perhitungan:

So = letak benda sebenarnya (~)

Si = – PR (batas maksimum jangkauan penglihatan) tanda (-) menggambarkan bayangan di depan lensa.

Dari persamaan : 1. Fokus lensa:

diperoleh bahwa: f = – PR

2. Ukuran/Kekuatan lensa yang digunakan adalah :

P = kekuatan lensa dalam satuan dioptri (D)

f = jarak fokus lensa kaca mata dalam satuan meter (m)

c. Astigmatisma

 Astigmatisma biasanya disebabkan oleh kornea atau lensa yang kurang bundar sehingga benda titik difokuskan sebagai garis pendek, yang mengaburkan bayangan.

 Hal ini dikarenakan kornea berbentuk sferis dengan bagian silindrisnya bertumpuk.

 Astigmatisma dapat ditolong dengan lensa silindris  Gambar lensa silindris untuk mata astigmatisma

2. KAMERA

 Kamera merupakan alat optik yang dapat memindahkan/mengambil gambar dan menyimpannya dalam bentuk

file, film maupun print-out.

 Kamera menggunakan lensa positif dalam membentuk bayangan.

 Sifat bayangan yang dibentuk kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.

 Pemfokusan dilakukan dengan mengatur jarak lensa dengan film. Perubahan jarak benda mengakibatkan

perubahan jarak bayangan pada film oleh karena itu lensa kamera perlu digeser agar bayangan tetap jatuh pada film. Hal ini terjadi karena jarak fokus lensa kamera tetap.

 Dari rumus umum optik, jika jarak fokus tetap, maka perubahan jarak benda (So) akan diikuti oleh perubahan

(8)

Bagian-bagian dari kamera secara sederhana terdiri dari:

1. Lensa cembung 2. Film

3. Diafragma 4. Aperture

Bagaimanakah pembentukan bayangan pada kamera?

Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperkecil.

Diafragma mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera dengan mengubah ukuran aperturenya.

Film merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa.

 Agar bayangan selalu jatuh pada film karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan menggeser

jarak lensa terhadap filmnya.

So = jarak benda dalam meter, Si = jarak bayangan dalam meter, F = titik fokus lensa

Perbandingan Kamera dan Mata

(9)

Berdasarkan gambar di atas, kemiripan antara kamera dan mata adalah:

Kamera Mata Keterangan

Lensa Lensa Lensa cembung

Diafragma Iris Mengatur besar kecilnya lubang cahaya

Aperture Pupil Lubang tempat masuknya cahaya

Film Retina Tempat terbentuknya bayangan

Secara umum bagian-bagian kamera sama dengan bagian-bagian mata, namun kedua alat ini memiliki perbedaan dalam hal menempatkan bayangan pada retina/film, perbedaannya adalah:

1. mata menggunakan daya akomodasi

2. kamera menggunakan pergeseran lensa

3. LUP

Fungsi Lup atau Kaca Pembesar

 Sebagaimana namanya, lup memiliki fungsi untuk memperbesar bayangan benda.

 Lup adalah lensa cembung yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil agar nampak lebih besar.

Bayangan yang dibentuk oleh lup memiliki sifat: maya, tegak, dan diperbesar. Untuk itu benda harus diletakkan di Ruang I atau daerah yang dibatasi oleh fokus dan pusat lensa atau cermin (antara f dan O), dimana So < f.

(10)

 bagaimana menggunakan lup yaitu:

1. Dengan cara mata berakomodasi maksimum 2. Dengan cara mata tidak berakomodasi

1. Mata Berakomodasi Maksimum

Mata berakomodasi maksimum yaitu cara memandang obyek pada titik dekatnya (otot siliar bekerja maksimum untuk menekan lensa agar berbentuk secembung-cembungnya).

Pada penggunaan lup dengan mata berakomodasi maksimum, maka yang perlu diperhatikan adalah:

1. bayangan yang dibentuk lup harus berada di titik dekat mata / Punctum Proksimum (PP)

2. benda yang diamati harus diletakkan di antara titik fokus dan lensa

3. kelemahan : mata cepat lelah

4. keuntungan : perbesaran bertambah (maksimum)

5. Sifat bayangan : maya, tegak, dan diperbesar

2. Mata Tak Berakomodasi

Mata tak berakomodasi yaitu cara memandang obyek pada titik jauhnya (yaitu otot siliar tidak bekerja/rileks dan lensa mata berbentuk sepipih-pipihnya).

Pada penggunaan lup dengan mata tak berakomodasi, maka yang perlu diperhatikan adalah:

1. maka lup harus membentuk bayangan di jauh tak hingga

2. benda yang dilihat harus diletakkan di titik fokus (So = f)

3. keuntungan : mata tak cepat lelah

Kerugian : perbesaran berkurang (minimum)

Perhitungan

1. Pada mataberakomodasi maksimum

• Fokus (f)

Si = -PP = -Sn

 Perbesaran sudut atau perbesaran angular

2. Pada matatak berakomodasi

 Fokus (f)

• Si = -PR • So = f

 Perbesaran sudut

M = perbesaran sudut

PP = titik dekat mata dalam meter f = Jarak focus lup dalam meter

(11)

4. TEROPONG

Cara Kerja Teropong

 Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga

tampak lebih jelas dan lebih dekat.

 Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa

obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa okuler.

 Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi:

1. teropong bintang 2. teropong bumi 3. teropong panggung

 Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata

dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup.

 Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak

berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubah-ubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.

1. Teropong Bintang

Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang).

Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan

diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek.

2. Teropong Bumi

Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan bumi.

Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat dan tidak terbalik.

Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan.

Pembentukan bayangan pada alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut.

Panjang teropong bumi adalah panjang fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler.

Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk

4. Teropong Panggung

Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif.

Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler.

(12)

Seperti apa pembentukan bayangan pada teropong panggung? Perhatikan kegiatan berikut ini!

Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk

bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif.

Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk

bayangan yang dapat dilihat oleh mata.

Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah :

d = f (Ob) – f (Ok)

d = panjang teropong dalam meter

f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

5. MIKROSKOP

Pengertian dan Bagian-bagian Mikroskop

LUP sebagai alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda kecil memiliki keterbatasan. Untuk itu

diperlukan alat optik yang memiliki kemampuan untuk memperbesar bayangan hingga berlipat-lipat. Alat ini dikenal dengan nama mikroskop.

Mikroskop yang paling sederhana menggunakan kombinasi dua buah lensa positif, dengan panjang titik fokus

obyektif lebih kecil daripada jarak titik fokus lensa okuler.

(13)

Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif sehingga terbentuk bayangan

nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi maksimum.

Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif

yang dilakukan dengan tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus).

Kegiatan berikut ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan pada mikroskop.

Pembentukan Bayangan pada Mikroskop

1. Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum.

Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik dekat pengamat

(PP).

Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:

Keterangan:

S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter

PP = titik dekat pengamat dalam meterf(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

2. Pengamatan menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi.

Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya pada titik jauh pengamat (PR). Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini adalah:

S(Ob) = Jarak benda lensa obyektif dalam meter S’(Ob) = Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter

PP = titik dekat pengamat dalam meterf(Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

Panjang Mikroskop

Panjang mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler. Untuk masing-masing jenis pengamatan, panjang mikroskop dapat dihitung dengan cara yang berbeda.

(14)

d = Si(Ob) + So(Ok)

B. Mata tak berakomodasi

d = Si(Ob) + f(Ok)

Keterangan:

d = panjang mikroskop dalam meter

Si(Ob) = jarak bayangan lensa obyektif dalam meter

So(Ok) = jarak benda lensa okulerdalam meterf(Ok) = jarak fokus lensa okuler dalam meter

Gambar

Gambar 1: sebelum memakai kaca mata:
Gambar lensa silindris untuk mata astigmatisma

Referensi

Dokumen terkait

dikarenakan alokasi jam pelajaran PAI hanya 3 jam perminggu, 13 dan mereka langsung pulang setelah jam pelajaran selesai dan tidak ada kegiatan ekstrakurikuler (rohis).

Persediaan yang ada pada Home Industry “ Fanny Bakery ” Salatiga mencakup kebutuhan bahan baku satu tahun, biaya simpan, serta biaya pesan per satu kali pesan1. Dengan

Penelitian terdahulu menggunakan responden yang berasal dari Merauke dan untuk.. penelitian sekarang menggunakan responden yang berada di Surabaya,

Because of these reasons, the CEO has been appointed in the condition and the control is held by the external party, which in turn will result in an accounting and market

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan informasi obat diihat dari dimensi keandalan, empati, kepastian, daya

Politik Hukum Pidana: Perlindungan Korban Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan dalam Perspektif Bank Sebagai Pelaku (Offender).. Yogyakarta:

pengamatan terhadap aktivitas fagositik pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa pemberian bakterin pada benih ikan kerapu bebek melalui pakan (oral) dan perendaman

(classroom action research) yang berjudul ” Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif melalui strategi Crossword Puzzle untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih peserta