• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Materi IPA Kelas 8 SMP KTSP dilengkapi dengan soal UTS mikroskop

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ringkasan Materi IPA Kelas 8 SMP KTSP dilengkapi dengan soal UTS mikroskop"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 1

SEKILAS MIKROSKOP

DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA MIKROSKOP YANG KENA JAMUR

Disampaikan pada kegiatan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium Bagi Guru SMP-SMA di Jurusan Pendidikan Biologi

24 Agustus 2013

(2)

Oleh :

Sarna Suryana, M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FPMIPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Jln. Dr. Setiabudhi 229 Bandung

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 2

(3)

SEKILAS MIKROSKOP

DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA MIKROSKOP YANG KENA JAMUR

Oleh Sarna Suryana, M.Pd.

PLP Laboratorium Struktur Tumbuhan Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI http://service-mikroskop.blogspot.com/

HP. 0853.1825.6440; email : sarnasuryana@gmail.com

---

I. APA ITU MIKROSKOP

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah

alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang

mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan

kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop

(4)

memperoleh bayangan yang diperbesar. Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang

kesemuanya menggunakan sistem lensa optis mencakup mikroskop medan terang, medan

gelap, fluoresensi dan fase kontras. Mikroskop elektron menggunakan berkas elektron

sebagai pengganti gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang diperbesar.

A. Mikroskop Cahaya (Compound light microscpe)

Mikroskop cahaya adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya untuk

membentuk bayangannya, cahaya yang digunakan adalah cahaya matahari atau cahaya

lampu. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari

yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah

kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar ke dalam kondensor.

Berikut beberapa jenis mikroskop cahaya :

(5)

2. Mikroskop Medan Gelap

3. Mikroskop Fluresensi

4. Mikroskop Fase Kontras

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 3

B. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan pembesaran

objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk

(6)

objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron

ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih pendek

dibandingkan mikroskop cahaya. Mikroskop elektron digunakan untuk melihat secara rinci

struktur mikroba.

Jenis mikroskop electron sebagai berikut :

1. TEM (Transmission Electron Microscope)

Mikroskop transmisi electron (TEM) adalah sebuah mikroskop electron yang cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide dimana electron ditembuskan ke

dalam obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar.

TEM digunakan untuk mempelajari struktur subselular dan hubungan satu dengan

yang lainnya. Dengan TEM, maka gambar yang dihasilkan akan memiliki tingkat

resolusi yang jauh lebih tinggi daripada mikroskop cahaya,sehingga dapat melihat

sesuatu yang memiliki ukuran 10.000 kali lebih kecil daripada ukuran objek terkecil

(7)

2. SEM (Scanning Electron Microscope)

Mikroskop electron cara ini memfokuskan sinar electron (electron bean) di permukaan obyek dan mengambil gambarnya dengan mendeteksi electron yang

muncul dari permukaan obyek. Mikroskop pemindai electron (SEM) digunakan untuk study detil arsitektur permukaan sel (struktur jasad renik lainnya), dan obyek

diamati

secara tiga dimensi.

II. BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP

 Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.

 Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja

objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan

sumber cahaya.

(8)

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 4

Keterangan gambar : 1. Lensa okuler 2. tabung

3. Pengatur kasar/makrometer 4. Pengatur halus/mikrometer 5. Revolver

6. Lensa objektif 7. Lengan

8. MejaObjek 9. kondensor 10.sumber cahaya 11. kaki

Lensa Okuler, lensa yang terletak pada ujung mikroskop, dekat mata (biasanya

(9)

Lensa objektif, lensa yang terletak pada tabung, dan menempel pada revolver, lensa ini

dengan pembesaran beraneka macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya.

Misalnya 4 kali, 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.

Meja Preparat, tempat meletakkan objek (preparat yang akan dilihat.

Kondensor, tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar. Diafragma, berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk dengan mengatur bukaan

iris. Letak diafragma melekat pada diafragma di bagian bawah. Pada mikroskop sederhana

hanya ada diafragma tanpa konensor.

Cermin, mempunyai dua sisi, sisi cermin datar dan sisi cermin cekung, berfungsi

memantulkan sinar dari sumber sinar.

Pengatur kasar dan Pengatur halus, komponen ini letaknya pada bagian lengan dan

berfungsi untuk mengatur kedudukan lensa objektif terhadap objek yang akan dilihat.

III. PENGGUNAAN MIKROSKOP

(10)

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 5

Pada gambar di atas :

1. Membawa mikroskop dengan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop dan yang satu

lagi memegang lengan mikroskop.

(11)

tepat berada di tengah meja benda (gambar a). Aturlah cermin untuk mendapatkan

cahaya terang dengan melihatnya melalui lensa okuler (gambar b).

3. Letakkan preparat yang akan diamati di atas meja preparat. Aturlah agar bagian yang

akan diamati berada tepat di tengah lubang meja preparat. Perhatikan dari samping dan

putarlah tombol pengatur fokus untuk menurunkan tabung mikroksop sehingga lensa

objektif hampir menyentuh meja preparat (± 0.5 cm).

4. Sambil melihar lensa okuler, putarlah tombol pengatur fokus untuk untuk menaikkan

tabung mikroskop perlahan-lahan sehingga isi preparat dapat terlihar dengan jelas (bisa

menurunkan atau menaikan tabung). Bila letaknya belum tepat, preparat dapat digeser-

geser.

5. Untuk melihat salah satu bagian preparat dengan jelas, dapat digunakan pembesaran yang

lebih kuat. Putarlah revolver untuk mengganti lensa objektif pembesaran lemah dengan

lensa objektif pembesaran kuat.

Catatan : Untuk pembesaran kuat (100 x) harus menggunakan minyak imersi (immersion

(12)

Dan perlu diketahui pula bahwa gambar berlawanan dengan arah preparat. Kalau slide preparat digeser ke kanan, berarti slide di geser ke kiri dan sebaliknya. Ilustrasi seperti gambar di atas (gambar 6).

IV. PERKEMBANGAN MIKROSKOP

Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali adalah 2

ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah-anak) pada tahun 1590.

Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk

membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609,

dan mikroskop yang dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop Galileo. Mikroskop jenis

ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit

dari lensa optic memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini

disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya.

Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer.

Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di bawah 200

nanometer. (sumber : http://www.cas.muohio.edu/mbi-ws/microscopes/fathers.html).

(13)

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 6

Berikut ditampilkan model-model mikroskop dari paling sederhana sampai modern.

(14)

V. PENGUKURAN OBJEK DENGAN MIKROMETER

(15)

objek tersebut diperbesar 100 kali dari besar objekt aslinya. Tapi sebenarnya ada satuan

ukuran untuk melihat berapa besar ukuran sel misalnya yang dinyatakan dalam satuan

mikron.

Pada proses pengukuran ini kita memerlukan suatu alat yang terdiri dari MIKROMETER OBJEKTIF dan MIKROMETER OKULER. Dimana pada alat

tersebut ada skala dengan rincian tertentu dan aturan penggunaan tertentu yaitu dimulai

dengan proses kalibrasi.

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 7

(16)

Sebagaimana diketahui mikroskop terdiri dari bagian optik dan non optik Bagian non optik

tersusun dari bagian yang dalam proses service ada penyetelan-penyetelan fungsi sedangkan

bagian optik ada proses pembersihan lensa-lensa dimana setiap lensa tergantung besar

pembesaran, semakin besar pembesaran semakin banyak tersusun oleh lapisan lensa.

Keberfungsian mikroskop dipengaruhi beberapa hal antara lain : 1. Usia mikroskop,

2. Intensitas pemakaian 3. Perilaku pemakai

4. Lokasi/tempat penyimpanan.

Dari Faktor tersebut di atas jelaslah bahwa mikroskop yang digunakan sebagai salah satu alat

pendukung untuk memperoleh tujuan, baik untuk observasi, penelitian, praktikum, dan lain

sebagainya perlu maintenance khusus untuk perawatan terhadap keberfungsiannya..

BAGIAN MIKROSKOP MANAKAH

YANG SERING MENGAMALAMI KETIDAKBERFUNGSIAN/KERUSAKAN ?

1. Bagian bodi/badan mikroskop, yaitu di bagian tombol pengatur kasar (makromter) tempat

revolver/tabung lensa objektif menempel. Tabung tersebut akan turun sehingga fokus

(17)

2. Bagian lensa.

Lensa okuler umumnya terdiri dari 2 lapis lensa (atas-bawah). Lensa objektif mulai dari 2

lapis lensa sampai dengan 4 atau 5 lapis lensa di dalamnya tergantung ukuran pembesaran

berapa kali

3. Sistem aliran listrik (untuk tipe mikroskop listrik).

4. Bagian-bagian lain

Kenapa disebutkan bagian lain ? karena poin 1,2,3 tersebut di atas hanya keruskan umum,

sementara di lapangan/pada kenyataannya jenis kerusakan lebih dari poin tersebut di atas

karena itu hanya untuk salah satu tipe mikroskop. Sedangkan type miroskop cahaya dan

listrik itu beranekaragam dan beranekaragam pula komponen lain yang biasanya

mengalami kerusakan.

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 8

(18)

Apa yang harus dilakukan terhadap mikroskop yang mengalami kerusakan seperti di atas ?

Tentu saja untuk mencapai tujuan pembelajaran/pengamatan mikroskop yang

diinginkan/sesuai harapan, misalnya objek yang kita amati bisa terlihat jelas (objek

terlihat fokus, tidak disertai bintik-bintik/kotoran2 yang lain yang tidak diinginkan seperti

jamur, noda hitam, dan lain sebagainya), diperlukan pembersihan terhadap lensa-lensa

tersebut dan penyetelan pada bagian-bagian mekanik yang diperlukan.

VII. PERTOLONGAN PERTAMA TERHADAP MIKROSKOP YANG KENA JAMUR.

Ketika kita mengamati benda/objek dengan mikroskop, noda/bintik-bintik hitam,

banyak seperti serat2 halus, buram, dlsb….itulah yang terlihat ………maka mikroskop

Anda sudah terinfeksi jamur atau mungkin sistem lensanya sudah rusak.

(19)

2. Siapkan tissue lensa

3. Siapkan cotton bud

Caranya :

Lepas lensa okuler secara hati-hati, kemudian bersihkan permukaan lensa atas dan bawah dengan cotton bud yang sudah dicelupkan terlebih dahulu ke alcohol.

Setelah itu

gosok dengan tissue lensa, dan masukkan kembali ke dalam tabung mikroskop. Setelah dibersihkan kemudian kita cek dengan menggunakan slide preparat mikroskop. Untuk melihat lensa tersebut sudah bersih atau belum dengan cara putar

lensa okuler tersebut, kalau ada bintik/selain objek ada yang ikut memutar berarti okuler

tersebut masih kotor (kotoran masih nempel di bagian dalam lensa).

Untuk lensa objektif, keluarkan dengan hati-hati lensa dari revolver, kemudian bersihkan dengan cotton bud ujung lensa bagian bawah dan terakhir dengan tisu lensa.

Kemudian secara kasat mata lensa tersebut bisa diterawang terlihat “bening jernih” atau

tidak. Kalau masih terlihat buram berarti kotoran tersebut nempel pada lapisan lensa

bagian dalam. Harus …dibongkar ….!!!! Perlu diketahui untuk lensa objektif mulai dari

minimal 2 lapis lensa sesuai besar pembesaran,

(20)

memiliki pengalaman dalam membongkar bagian lensa jangan dilakukan sendiri, lebih baik penggil teknisi yang berpengalaman untuk meminimalkan resiko lensa menjadi rusak karena “human error” dari trial and error.

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 9

(21)

VIII. BEBERAPA TIPS PEMELIHARAAN MIKROSKOP

Disemua lembaga/institusi manapun keberadaan suatu alat sangat penting fungsinya untuk mencapai tujuan/keberhasilan suatu institusi. Pengadaan peralatan disuatu

lembaga selalu diawali dengan proses PENGADAAN ALAT/BARANG yang sumber

keuangannya bisa dari lembaga itu sendiri atau bantuan dari pihak lain seperti pemerintah,

ataupun hibah. Dari manapun sumber dana tersebut pengadaan alat/barang ini merupakan

suatu investasi yang tidak sedikit memakan biaya atau bisa dikatakan SANGAT

MAHAL. Maka dengan itu bentuk pertanggungjawaban berikutnya yang sangat penting

adalah PERAWATAN/MAINTENANCE terhadap keberfungsian alat tersebut. Karena dengan perawatan/maintenance yang teratur fungsi alat tersebut akan tetap

terjaga dengan

baik sehingga fungsi dan kondisi alat tersebut akan bertahan lama, sehingga untuk

beberapa tahun institusi tersebut tidak perlu melakukan proses pengadaan alat lagi

sehingga investasi bisa dikembangkankan untuk bidang lain.

Berikut Keadaan Mikroskop Setelah diservice dan hal yang harus diperhatikan :

1. Sistem lensa bersih dari jamur (kecuali hal khusus lensa/Coated Lensa)

(22)

3. Mikroskop ditutup dengan plastic dengan tujuan untuk meminimalkan debu yang masuk

ke dalam sistem lensa.

4. Lebih diutamakan mikroskop disimpan ke dalam lemari khusus penyimpanan mikroskop

yang sudah dilengkapi dengan lampu penerang untuk menjaga kelembaban disekitar

lemari mikroskop sehingga jamur tidak bisa tumbuh pada bagian lensa mikroskop. 5. Mikroskop diberi kode/penomoran/nomor urut, kemudian masing-masing mikroskop

dibuatkan kartu alat yang berisi identitas alat/mikroskop (merk/type, tahun pengadaan,

dsb) serta DAFTAR PENGGUNA MIKRSOKOP/daftar pemakai.

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 10

Untuk mempertahankan kondisi fungsi mikroskop setelah diservice, kita perlu komprehensif memperhatikan hal-hal mulai dari sebelum, selama, ataupun sesudah pengamatan menggunakan mikroskop. Tindakan tersebut antara lain :

(23)

1. Ketika mengambil/membawa mikroskop, pegang bagian lengan (pegangan) mikroskop

menghadap ke atas oleh tangan kanan dan tahan bagian dasarnya dengan telapan tangan

kiri. Bila mikroskop dibawa terbalik, lensa okuler dapat lepas dan jatuh ke lantai. 2. Mencatat identitas diri pemakai dan kelengkapan mikroskop pada format yang sudah

disediakan.

B. Selama Praktikum/Pengamatan :

1. Meletakkan mikroskop di atas meja yang datar dan kuat/stabil, jauhkan dari bak cuci dan

api gas.

2. Periksa mikroskop untuk mengetahui apakah telah siap dipakai. Bila mikroskop tidak

benar-benar bersih, laporkan masalah ini kepada instruktur/teknisi lab yang ada/penganggung jawab.

3. Sesuaikan posisi Anda dengan mikroskop yang akan dipakai.

4. Letakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat sehingga terjepit pada tempat

penahan preparat. Posisikan preparat pada lubang cahaya sehingga cahaya datang

melewati meja preparat dari bawah spesimen yang akan diperiksa.

5. Atur sumber cahaya mikroskop (dari cermin untuk mikrsokop cahaya, listrik untuk

mikroskop listrik).

(24)

pengatur halus (mikrometer) sehingga jarak antara spesimen dan dan lensa bertambah

ketika anda memutar mikrometer.

7. Lihatlah melalui lensa okuler dan fokuskan bayangan menggunakan makrometer dengan

meningkatkan jarak antara spesimen dan lensa objektif. Gunakan mikrometer untuk

mempertajam bayangan.

8. Mulai mengamati objek preparat dengan mengatur intensitas cahaya, atur kondensor,

pembukaan diafragma pada kondensor, makrometer, mikrometer, dan pembesaran

objektif yang diinginkan.

9. Untuk menggunakan lensa objektif 40 x, cukup kita putarkan lensa ini posisinya

sehingga terkunci di tempatnya. Lensa 10 dan 40 kali tidak pernah menyentuh minyak

imersi, air dan spesimen.

10.Untuk menggunakan lensa objektif 100 kali, putarkan lensa kering berdaya pembesar

rendah dari posisinya dan teteskan minyak imersi di atas slide yang akan diamati.

Kemudian putar lensa 100 kali ke posisi di atas slide.

C. Setelah Praktikum/Pengamatan :

1. Meja mikroskop, kondensor dan bagian-bagian lain dari mikroskop dapat dibersihkan

(25)

2. Setelah digunakan secara rutin dalam jangka waktu lama, minyak yang mengering dan

kotoran lain dapat menumpuk di permukaan lensa sehingga akan mengurangi

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 11

efektivitasnya. Dalam kasus ini lensa dapat dibersihkan dengan menggunakan sedikit

xylol pada kertas lensa yang akan melarutkan minyak imersi dan membuang kotoran

serta menghindari tergoresnya lensa.

3. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus

semua minyak imersi di permukaan lensa, sehigga partikel yanga halus tidak menempel

dan menggumpal serta mongering.

4. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif

dijauhkan dari meja preparat (dan pada posisi pada objektif paling kecil) dengan

memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu

(kalau mikroskop listrik) dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan.

(26)

mikroskop dari debu dan kelembaban udara.

Contoh Lemari Mkroskop

(27)

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 12

BEBERAPA SEKOLAH YANG SUDAH DISERVICE

A. SEKOLAH MENENGAH

PROVINSI JAWA BARAT

(28)

2. SMAN 1 Lembang 3. SMA Korpri UPI 4. SMPN 6 Cimahi

5. SMA Petang Sumedang

6. SMAN 9 Bandung (ke-1 th ...; ke-2, 29-8-2009) 7. SMAN Cicalengka

8. SMA Santa Maria 3 Cimahi (ke-1, 8-1-2005; ke-2, 10 Oktober 2009)

9. SMA Putra Nirmala Cirebon (ke-1, 5-3-2005; ke- 2, 3-8-2010)

10. SMP Pandu Bandung

11. SMA Santa Maria 1 Bandung (ke-1 th 2005 ; ke-2, 31-07-2009)

12. SMPN 1 Palimanan Cirebon 13. SMA Al-Azhar Cianjur

14. SMP-SMA Yos Sudarso Karawang 15. SMA Darma Bakti Bandung 16. SMA BPI Bandung (2 kali)

17. SMAN 4 Bandung (ke-1....; ke-2, 5-11-2008, 23-2- 2013) arsip foto di sini

18. SMAN 6 Bandung 19. SMAN 14 Bandung

20. SMA Karya Pembangunan 2 Bandung 21. SMPK 5 BPK Penabur Bandung

(29)

24. SMPK 4 BPK Penabur Bandung

25. SMAK 1 BPK Penabur Bandung (ke-1 ....; ke-2, 22-10-2008)

26. SMAK 2 BPK Penabur Bandung (ke-1...; ke-2, 22-10-2008)

27. SMP Slamet Riyadi Bandung

28. SMPN 1 Tanjungsari Sumedang (28 Januari 2008) 29. SMAN 10 Bandung

30. SMP St Ursula Bandung 31. SMA Al-Masoem Bandung 32. SMF BPK Cimahi

33. SMAN 3 Sukabumi Jawa Barat

34. SMAN 2 Bandung (12-11-2008); (ke dua : 16-07- 2012), arsip foto klik di sini

35. Sekolah Pelita Harapan, Kota Sentul Bogor (15 April 2009) Arsip foto klik di sini

36. SMKN 5 Bandung (25-5-2009)

37. SMAN 24 Bandung (5 Agustus 2009) 38. SMKN 7 Bandung (1 September 2009)

39. SMAN 1 Garut Jawa Barat (20 November 2009) 40. SMP Assalam Bandung (21 November 2009)

41. SMA Mardi Waluya Cibinong Bogor (12 Desember 2009) arsip foto klik di sini atau di sini

(30)

43. SMPN 12 Bandung (9-12-2010)

44. SMA Sumatra 40 Bandung (08-03-2011) 45. SMPK 5 BPK Penabur Banung (08-02-2012) 46. Sekolah BAIS (Bandung Alians International School), Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (22-06-2012),

47. MAN 3 Jakarta (28-07-2012) arsip foto di sini. 48. Sekolah Mutiara Nusantara (01-09-2012) arsip foto di sini.

49. SMPK Kalam Kudus, Bandung (27 Agustus 2012)

50. SMA Pribadi Bilingual Boarding School Bandung (15 Februari 2013) arsip foto di sini. 51. Yayasan Bina Insan Mulia (SMP-SMA) (12 Juli 2013)

PROVINSI BANTEN

1. SMA Al-Azhar Tangerang

2. SMA La Tansa Banten (pertama 17-02-2011), (kedua 13-01-2012)

3. SMP-SMA Nurul Fikri Boarding School, Cinangka Serang (15-09-2012), arsip photo di sini

(31)

2013), arsip photo di sini

PROVINSI DKI JAKARTA

1. SMA PSKD (Perkumpulan Sekolah Kristen Jakarta), Jakarta Pusat (1-11-2008 ; 29-11- 2008, 03-04 Agustus 2013) arsip photo klik di sini atau di sini REKOR SERVICE 85

UNIT MIKROSKOP...atau disini foto dengan penanggung jawab service PSKD Jakarta 2. Sekolah Kristen IPEKA Jakarta (22-04-2009) 3. SMA Budhi warman II, Jakarta Timur (5 Desember 2009)

4. The New Zealand International School, Jl. Kemang Raya 70, Jakarta Selatan. (9 Oktober 2010) arsip foto klik di sini.

5. SMAN 8 Jakarta (International Class), tanggal 16 Oktober 2010. Arsip photo di sini. Kedua (27 Februari 2012), Ketiga (7 Mei 2012, kelas Internasional), Keempat (Kelas Internasional. 18 Mei 2013)

(32)

Materi Pelatihan Bimbingan Teknis Kepala Laboratorium, Sarna Suryana, 24 Agustus 2013 Page 13

7. SMA Santo Yakobus, Jln. Pegangsaam Dua KM 3.5, Kelapa Gading Jakarta Utara. Arsip photo di sini, (16 Februari 2013)

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1. SMKN 2 Ketapang Kalimantan Barat, Arsip Foto klik di sini dan ini atau yang ini (23 Desember 2008)

PROVINSI JAWA TENGAH

1. Madrasah Aliyah Negeri/MAN Majenang Jawa Tengah (31-7-2010)

(33)

1. Universitas Pendidikan Indonesia (Bandung) 2. Akademi Analis Kesehatan Bakti Asih Bandung (2006)

3. Akademi Maritim Cirebon

4. Universitas Advent Indonesia/UNAI, Biologi (2009) ; (30 September 2012)

5. Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pasundan Bandung (14 Maret 2009) ; (4 Maret 2012) ; (20 Oktober 2012)

6. Jurusan Pend. Biologi Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan/STKIP Garut (September 2007) ; (11- 11-2012)

7. Universitas Padjajaran (Fakultas Peternakan) 8. Program Studi Tanaman Perkebunan Politeknik Negeri Jember, Jawa Timur (ke-1 08-11-2008, ke- 2 : 26-11-2008) , arsip foto klik di sini

9. Jurusan Kebinanan Politeknik Kesehatan Bandung (4 Oktober 2009); (29 Februari 2012)

10. Farmasi FMIPA Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta Timur. Tanggal 30 Oktober 2010. Arsip photo di sini.

11. Akademi Kebidanan Aisiyah Bandung (20 - 1 - 2011)

(34)

Jawa Barat (3 Maret 2012) arsip foto di sini

14. Laboratorium Teknologi Pangan FTI Universitas Katolik Parahyangan Bandung. arsip foto di sini. (service kedua, 11 Juli 2013)

15. Lab. Analis STIKES Jendral Achmad Yani, Cimahi (01-12-2012), (15-12-2012) dan (01-06- 2013) arsip foto di sini

16. STIKESMI (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kota Sukabumi), (10-11-2012) arsip foto di sini.

C. PRIBADI

1. Ibu Dokter Liliana Bogor, 24 April 2010 2. Bpk. Dokter Rudi (Bogor, 5 April 2012)

3. Ibu Yuli Nurul Fauziah, M.Pd (9 Agustus 2012) 4. Ibu Teresia Widiawati, Jambi, arsip foto

pengiriman mikroskop hasil service dari Bandung ke Jambi di sini 1, di sini 2, atau di sini

5. Bpk. Agus Sutadi, Kopo Bandung

D. PERUSAHAAN

(35)

CV Jaha Indo Meca Kalimantan Timur. Arsip photo di sini atau di sini. 13 Februari 2010.

2. PT. Citra Konstruksi Indonesia, Bekasi Timur, 19 Desember 2010

3. Klinik Holistik Medical & Beauty Centre, Mataram, Lombok. (22 Juni 2010), arsip photo kiriman barang klik di sini

4. PT. Pustaka Tradisi Ibu, Kawasan Industri Jatake Tangerang, Provinsi Banten (26-7-2010)

5. PT. Alifindo Bekasi (13-5-2011)

6. PT. BWL Indonesia (19 April 2012) arsip foto di sini atau di sini.

7. PT. Amazon Papyrus Chemicals, Pekayon Jaya Bekasi Selatan, (22 April 2013) arsip foto di sini. 8. PT. Dimarco (Jakarta), 28 Mei 2013.

E. DEPARTEMEN/LEMBAGA NEGARA

1. Balai Karantina Pertanian kelas II Palu, Departemen Pertanian Sulawesi

2. Kimia Farma Unit Risbang, 29 April 2010

3. Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Bandung (21- 1-2011)

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dari penelitian menunjukkan perbedaan antara kecepatan endap hasil pengujian dengan berbagai rumus empirik yang telah ditemukan peneliti

Mahasiswa mampu menjelaskan (Matematika penting dalam kimia), Sistem bilangan riil, pertidaksamaan, nilai mutlak, koordinat Cartesius dan Persamaan garis lurus, fungsi dan

yang tidak berisiko. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada hubungan antara getaran dengan keluhan nyeri punggung bawah pada sopir bus. punggung bawah

tiap proses penyusunan laporan keuangan sebagai hasil akhir dari proses akuntansi. Salah satu proses akuntansi yang harus dilakukanguna menyusun laporan keuangan adalah

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Madrasah Aliyah Dengan Menggunakan Model Investigasi Kelompok.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan. © Leli

Data Nilai Ekspor Manggis Sumatera Utara , GDP China, Nilai Tukar Nominal, Volume Ekspor, Harga Ekspor Manggis Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2014 Setelah

Politik Hukum Pidana: Perlindungan Korban Kejahatan Ekonomi di Bidang Perbankan dalam Perspektif Bank Sebagai Pelaku (Offender).. Yogyakarta: