• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN SOCIAL NETWORKING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN "VETERAN" JATIM).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN SOCIAL NETWORKING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN "VETERAN" JATIM)."

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

SKRPISI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Diajukan oleh :

Lusi Erma Rachmayani

0713010040/FE/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena brkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Studi Penggunaan Social Networking Sebagai Media Pembelajaran Bagi Mahasiswa Akuntansi Di UPN “Veteran” Jatim” tepat pada waktunya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi di UPN “Veteran” Jatim.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

(3)

Hal

1.4.Manfaat Penelitian ………... 10

1.4.1.Manfaat Teoritis ………... 10

2.2.2.Situs Jejaring Sosial ………. 18

2.2.3.Keunggulan Facebook………..……... 23

2.2.4.Media Pembelajaran……….………. 24

2.2.4.1.Fungsi Media Pembelajaran……….………..……… 26

2.2.4.2.Klasifikasi Media pembelajaran ..………. 26

2.2.4.3.Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran ……….. 27

BAB III : METODE PENELITIAN………. 29

3.1. Jenis Penelitian ………... 29

3.2. Fokus Penelitian ………... 30

3.3. Alasan Ketertarikan Peneliti (Acknowladge) ……… 31

3.4. Informan ………. …… 32

3.5. Lokus ……….. …… 34

3.6. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ……… 34

3.7. Teknik Analisis Data ……….. …… 37

(4)

4.4. Visi, Misi, da Tujuan Fakultas Ekonomi Akuntansi

UPN ”Veteran” Jawa Timur... 48

4.5. Keunggulan Fakultas Ekonomi UPN ”Veteran” Jawa Timur... 50

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 51

5.1. Perilaku Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim dalam Menggunakan Social Networking... 51

5.1.1. Motivasi Mahasiswa dalam Menggunakan Social Networing (Facebook)... 52

5.1.2. Pemahaman Mengenai Dampak yang mungkin Ditimbulkan Akibat Penggunaan Facebook yang Berlebihan... 55

5.2. Penggunaan Social Networking (Facebook) sebagai media pembelajaran... 60

5.2.1. Pemahaman mengenai Facebook sebagai Media Pembelajaran... 61

5.2.2. Penggunaan Facebook sebagai Media Pembelajaran di Kalangan Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim... 63

5.2.3. Optimalisasi Penggunaan Facebook Sebagai Media Pembelajaran ... 66

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN... 71

6.1. KESIMPULAN... 71

6.2. SARAN... 72

(5)

Hal

Gambar 1.1. Fenomena Penggunaan Facebook di Kalangan

(6)

Hal Tabel 1.1. Statistik Pengguna Facebook di Seluruh Dunia ……….. 5 Tabel 1.2. Urutan 10 besar pengguna Facebook di dunia ……….... 6 Tabel 1.3. Fenomena Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa

Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim... 8 Tabel 5.1 Refleksi Pendapat Informan mengenai Motivasi dalam

menggunakan Social Networking (Facebook) ……… 53 Tabel 5.2 Refleksi Pemahaman Informan Mengenai Dampak

Menggunakan Facebook secara Berlebihan……… 58 Tabel 5.3 Refleksi Pendapat Informan Mengenai Facebook

sebagai Media Pembelajaran ………... 62 Tabel 5.4 Refleksi Penggunaan Facebook sebagai Media

Pembelajaran di Kalangan Mahasiswa Akuntansi

UPN “Veteran” Jatim ……….. 65 Tabel 5.5 Optimalisasi Penggunaan Social Networking (Facebook)

(7)

LAMPIRAN I PRETEST MENGENAI FENOMENA PENGGUNAAN FACEBOOK DI KALANGAN MAHASISWA AKUNTANSI UPN “VETERAN” JATIM

(8)

Lusi Erma Rachmayani

Abstrak

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, menyebabkan penyebaran informasi serta akses telekomunikasi semakin cepat dan mudah. Sebagai contoh penggunaan social networking (Facebook) yang saat ini diminati di kalangan mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim, dapat menimbulkan dampak perilaku positif dan negatif jika digunakan secara berlebihan. Oleh karena itu, Pengajar dituntut bisa mengarahkan dan memanfaatkan peluang ini sebagai sarana untuk belajar mahasiswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini memakai dasar teoritis fenomenologi yang menekankan pada fokus akan pengalaman-pengalaman subyektif manusia dari perilakunya. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan alternatif.

Kesimpulan penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi UPN ”Veteran” Jatim sudah menggunakan Social Networking (Facebook) sebagai media pembelajaran, namun belum maksimal. Mereka hanya menggunakannya sebatas berteman dengan dosen, berkonsultasi, dan hanya sebagian yang menggunakan fitur-fitur lain dalam pendidikan. Ini disebabkan karena kurangnya informasi dan pengetahuan mahasiswa, serta kurangnya partisipasi dosen dalam menggunakan Facebook sebagai media pembelajaran. Sehingga, terjadi kurangnya interaksi antara dosen dengan mahasiswa di Facebook.

(9)

Lusi Erma Rachmayani

Abstract

The development of science and technology is increasingly sophisticated, resulting in dissemination of information and telecommunication access faster and easier. As an example of using social networking (Facebook) that is currently popular among the students of Accounting UPN "Veteran" East Java, could lead to positive behavior and negative impact if used to excess. Therefore, Teachers are required to direct and take advantage of this opportunity as a means for students learning.

The method used in this study uses the theoretical basis of phenomenology and etnomedologi that emphasizes the focus will be human subjective experiences of their behavior. While the approach used in this research is an alternative approach.

The conclusion of this research is accounting students UPN "Veteran" East Java already using Social Networking (Facebook) as a medium of learning, but belim maximum. They only use limited to friends with lecturers, consultation, and only some are using other features in education. This is because the lack of information and knowledge of students, and lack of faculty participation in using Facebook as a medium of learning. Thus, there was a lack of interaction between lecturers and students on Facebook.

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin canggih, penyebaran informasi serta akses

telekomunikasi dan transportasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak

dapat dipungkiri hal tersebut secara langsung maupun tidak langsung

mempunyai dampak bagi masyarakat, baik berdampak positif atau negatif.

Dampaknya tidak terbatas terhadap kalangan tertentu saja, namun telah

meluas ke semua kalangan baik kalangan terpelajar maupun bukan

kalangan terpelajar.

Penggunaan internet bukanlah suatu hal yang istimewa untuk

kalangan tertentu, baik dari segi profesi, kalangan masyarakat, pendidikan

dan usia. Hampir semua golongan masyarakat sudah tahu dan akrab

dengan internet. Internet merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi buatan manusia. Internet adalah

singkatan dari Interconnected Networking yang apabila diartikan dalam

bahasa Indonesia berarti rangkaian komputer yang terhubung di dalam

beberapa rangkaian jaringan. Fungsi internet bermacam-macam, dan salah

satunya adalah sebagai tempat komunitas jejaring sosial dunia maya.

(11)

software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan

berbagi data dengan pengguna yang lain dalam skala yang besar.

Perkembangan waktu dan modernisasi menjadikan internet sebuah

kebutuhan dan aktivitas tetap manusia sebagai anggota masyarakat. Selain

menjadi tuntutan profesi, pengembangan ilmu pengetahuan, berita, dan

hiburan, menggunakan internet juga menjadi cara alternatif seseorang

untuk berinteraksi sebagai makhluk sosial.

Kehadiran internet memudahkan masyarakat untuk mendapatkan

informasi dan data yang belum tentu bisa ditemukan secara langsung

dalam media cetak yang bisa dijumpai sehari-hari, terutama karena

halangan cara dan biaya yang tidak sedikit.

Di Indonesia, dapat ditemukan warung internet (warnet) yang

berjajar di sepanjang jalan. Selain itu, banyak tempat-tempat umum

lembaga pendidikan, cafe, mall, dan tempat-tempat rekreasi yang

menawarkan jasa hotspot atau wifi untuk masyarakat yang memiliki laptop

dan phonebook. Di samping itu, banyak tipe ponsel yang telah dilengkapi

dengan aplikasi internet.

Banyak situs dan aplikasi berkembang pesat, seperti situs

pertemanan, promosi, milis, dan aplikasi-aplikasi lain. Di antaranya adalah

GoogleTalk, AIM, Yahoo, Multiply, Live Messanger, mIRC, My Space,

Friendster, dan Facebook (www.idafazz.com).

(12)

Pengertian Facebook menurut wikipedia berbahasa indonesia

adalah sebuah situs web jejaring sosial populer yang diluncurkan pada 4

Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang

mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley

High School (www.idafazz.com).

Facebook dapat juga diartikan sebuah web jejaring sosial yang

didirikan oleh Mark Zuckerberg dan diluncurkan pada 4 Februari 2004.

Facebook memungkinkan para pengguna menambahkan profil dengan

foto, kontak, ataupun informasi personil lainnya dan dapat bergabung

dalam komunitas untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan

pengguna lainnya (www.gomecomputer.com).

Sejarah Facebook berawal ketika Mark Zuckerberg, seorang

mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984 dan mantan murid Ardsley

High School membuat situs jejaring sosial Facebook. Pengunaannya

hanya diperuntukkan bagi mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua

bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke Sekolah lain di wilayah

Boston (Boston College, Universitas Boston, MIT, Tufts), Rochester,

Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam

Ivy League. Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan

berturut-turut dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya

(13)

Selanjutnya dikembangkan pula jaringan untuk sekolah-sekolah

tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sampai akhirnya, pada

September 2006 Facebook mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja

yang memiliki alamat email. Pada waktu itu jumlah pengguna Facebook

terus bertambah. Sampai beberapa perusahaan besar seperti friendster,

Viacom, bahkan Yahoo tertarik untuk membeli/mengakuisisi Facebook.

Tetapi semua tawaran tersebut ditolak oleh Mark Zuckerberg sebagai

pendiri Facebook meskipun harga yang ditawarkan sangat besar.

Friendster menawar 10 juta US dollar, Viacom 750 juta US dollar, dan

yahoo 1 Milyar US dollar (www.gomecomputer.com).

Langkah yang diambil Zuckerberg sangat tepat karena Facebook

terus berkembang dan pada 2007 terdapat penambahan 200 ribu account

baru setiap harinya. Lebih dari 25 juta user aktif menggunakan Facebook

setiap harinya. Sampai pada 2009, penghasilan Facebook mencapai

nominal 800 juta US dollar. Untuk jumlah pengguna, di tahun 2010

menurut sumber terbaru sudah melebihi angka 500 juta user

(www.gomecomputer.com).

Sejak tahun 2007, penggunaan Social Networking terutama

Facebook mengalami peningkatan di Indonesia dan menjadi salah satu

negara dengan masyarakat pengguna Facebook yang besar. Penggunaan

Facebook ternyata memberi banyak dampak positif dan negatif, terutama

(14)

Dari data yang diambil sampai periode September 2010, urutan 10

Negara Terbesar Pengguna Facebook :

Tabel 1.1. Statistik Pengguna Facebook di Seluruh Dunia

No Country Number of

3 Indonesia 322,840 8,786,920 26,870,640 205.8% 8223.2%

4 Turkey 4,566,660 13,996,380 22,689,280 62.1% 396.9%

5 France 3,381,220 12,032,020 18,875,380 56.9% 458.2%

6 Canada 9,991,260 12,667,220 17,050,280 34.6% 70.7%

7 Italy 1,035,920 10,903,620 16,589,460 52.1% 1501.4%

8 Philippines 233,020 4,832,040 16,492,880 241.3% 6977.8%

9 Mexico 1,174,920 4,731,700 15,132,080 219.8% 1187.9%

10 India 806,680 3,980,260 13,612,360 242% 1587.5%

Sumber :

http://www.nickburcher.com/2010/09/facebook-usage-statistics-by-country.html

Dalam tabel, diketahui pengguna Facebook di Indonesia pada

periode September 2010 mencapai peringkat ke 3 di dunia. Sumber lain

diketahui bahwa pengguna Facebook di Indonesia mengalami peningkatan

menjadi peringkat ke 2 di dunia pada 24 Desember 2010. Data

(15)

Tabel 1.2: Urutan 10 besar pengguna Facebook di dunia

No Country Number of Facebook

users Sep 2010

Banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik, yang

memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Berita yang

paling baru adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa

kabur seorang anak remaja perempuan yang dikenal lewat Social

Networking (Facebook), dan penggunaan Social Networking (Facebook)

sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja

(detektifromantika.wordpress.com). Keadaan ini sangat ironis dengan

tujuan utama Social Networking dibuat, yaitu untuk memperluas hubungan

sosial. Tidak hanya kehidupan umum saja yang terkena dampak dari

Social Networking, namun pengaruhnya mulai dirasakan dalam dunia

pendidikan. Dampak terburuk dalam dunia pendidikan yang dihasilkan

dari Social Networking adalah mulai menurunnya motivasi dan prestasi

belajar siswa. Motivasi adalah salah satu hal penting yang harus dimiliki

(16)

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran telah menurun, maka prestasi

belajar yang akan mereka capai juga akan menurun.

Siswa dalam usia remaja, dengan hadirnya media Facebook

menjadi lebih ekspresif dengan bebas membuat status, upload foto dan

berbagi catatan. Hadirnya Facebook membuat remaja selalu terpacu untuk

melakukan hal-hal yang baru, dengan melihat profil orang-orang yang

dikenalnya, melihat foto-foto, dan mengomentari status dari temannya.

Siswa juga tidak segan untuk wall-to-wall dengan gurunya, padahal di

lapangan mereka enggan untuk berbicara langsung dengan gurunya

tersebut. Guru yang cerdas dapat memanfaatkan hal ini dengan

berinteraksi lebih personal dengan siswanya, sehingga guru dapat menjadi

pengarah sekaligus pengawas yang baik bagi para siswa di sekolah

maupun di luar sekolah. Fitur-fitur Facebook banyak yang dapat

dioptimalkan oleh para pendidik, seperti fitur foto tagging. Guru yang bisa

mengumpulkan siswanya melalui Facebook, bisa melakukan penjelasan

materi pelajaran dengan sebuah foto. Siswa-siswa di tag oleh gurunya dan

kemudian diminta untuk berkomentar terhadap foto tersebut. Dengan

begitu guru bisa mengambil peranan sebagai fasilitator yang baik

(tsauri28.myhaley.com).

Facebook dapat menjadi media pembelajaran yang baik untuk para

penggunanya terutama bagi pelajar. Tetapi, faktanya masih jarang yang

menggunakannya untuk sarana pendidikan. Banyak pihak yang

(17)

kejahatan. Hal ini terbukti dengan banyak ditemukannya mahasiswa

akuntansi UPN ”Veteran” Jatim” yang menggunakan fasilitas Facebook

hanya untuk sekedar update status, upload foto, atau membalas comment

dari temannya. Penggunaan Facebook tidak akan menimbulkan dampak

yang buruk jika digunakan sebagaimana mestinya, normal, dan tidak

berlebihan. Namun, jika terlalu sering menggunakan fasilitas ini,

dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang tidak sehat, serta

penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar yang dapat mengganggu

konsentrasi mahasiswa dalam menangkap pelajaran yang didapat di

kampus.

Untuk mengetahui bagaimana fenomena yang terjadi pada

mahasiswa akuntansi UPN ”Veteran” Jatim yang suka menggunakan situs

jejaring sosial Facebook, dilakukan pretest terhadap 10 orang mahasiswa

akuntansi UPN ”Veteran” Jatim. Dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.3. Fenomena Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim

No Pengguna Bermain-main Pembelajaran Keduanya

(18)

Ganbar 1.1. Fenomena Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim

Dari tabel dan gambar, 8 diantara 10 orang mahasiswa yang

mengisi pretest mengatakan bahwa mereka menggunakan situs jejaring

sosial Facebook hanya untuk bermain-main. Sedangkan, 2 diantaranya

sudah menggunakannya Facebook sebagai media pembelajaran. Dari

feneomena penelitian, adalah menarik untuk mengetahui apakah

Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jatim mampu menggunakan Social

Networking (Facebook) sebagai media pembelajaran.

Hal ini yang melatarbelakangi gagasan dilakukannya sebuah

penelitian mengenai, “Studi Penggunaan Social Networking Sebagai

Media Pembelajaran Bagi Mahasiswa Akuntansi di UPN Veteran

Jatim”. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah, untuk

(19)

menggunakan Social Networking terutama Facebook sebagai media

pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jatim menggunakan

Social Networking (Facebook) sebagai media pembelajaran?

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengidentifikasi bagaimana Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran”

Jatim menggunakan Social Networking (Facebook) sebagai media

pembelajaran

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Secara Teoritis

Penelitian ini dapat menambah dan memperluas wawasan keilmuan

khususnya pada mata kuliah akuntansi keprilakuan yang merupakan dasar

dalam menentukan perilaku mahasiswa akuntansi di UPN “Veteran” Jatim.

b. Secara Praktis

Adanya pengetahuan yang benar tentang Social Networking

(Facebook), dan bagaimana menggunakannya sebagai media

(20)

Jatim. Sehingga proses belajar dapat lebih dioptimalkan melalui Social

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Review Penelitian Terdahulu

Menurut artikel yang dikutip dari perkuliahan Department of

Architecture UNTAG Semarang pada 19 Desember 2009 yang berjudul

“Menggunakan Facebook dalam dunia Pendidikan,” menjelaskan bahwa

sejak 2 tahun yang lalu telah dicoba berbagai cara untuk membangun

komunikasi di dunia maya sebagai bagian dari proses pembelajaran yang

dilakukan sebagai dosen mata kuliah Aplikasi Komputer Dalam

Arsitektur. Sebelumnya, telah dicoba mengirimkan bahan kuliah dan

mendiskusikannya dalam bentuk milis yahoo group, namun tidak berhasil,

karena mereka malas membuka emailnya. Setelah itu, dicoba membuat

komunitas dengan fasilitas gadget yang lebih menarik, yaitu multiply.

Awalnya mereka menikmati untuk saling berkomentar pada tugas-tugas

perkuliahan yang kami pasang pada multiply kami. Namun sesaat

kemudian, semuanya menjadi kembali bosan. Tugas selesai dipublish di

multiply, nilai telah dikeluarkan, dan komunikasi kembali menjadi

terhenti. Saat Facebook menjadi bagian dari kehidupan para mahasiswa,

kembali digunakan media Facebook ini dalam proses transfer ilmu di

dunia maya. Awalnya, membagi setiap link menarik tentang arsitektur

(22)

lakukan dalam proses keseharian bersama para mahasiswa dengan

menggunakan Facebook. (www.archuntagsmg.co.cc).

Artikel lain yang ditulis oleh Elfa Silfiana pada 25 Desember 2009

yang berjudul “Memanfaatkan Facebook dalam Dunia Pendidikan”,

mengatakan bahwa Facebook selain untuk sekedar mencari teman dan

sahabat, sekarang bisa dimanfaatkan untuk mencari relasi bisnis,

pelanggan, bahkan diskusi pelajaran. Tidak dipungkiri, Facebook bisa

dimanfaatkan untuk perkembangan dunia pendidikan. Contoh, sebagai

sarana komunikasi siswa dan murid, baik itu diskusi pelajaran, maupun

memberikan pengumuman mengenai tugas dan informasi lainnya. Selain

itu, guru bisa membuat group kelas, dan mengundang semua murid –

muridnya untuk bergabung di group tersebut. Fitur ini berfungsi sebagai

forum diskusi, sehingga guru bisa mengontrol dan ikut dalam diskusi

dengan para siswa. Jika ada foto yang menarik, tidak menutup

kemungkinan untuk menguploadnya. Maka Facebook bisa berubah fungsi

menjadi E-learning, dan forum diskusi (www.sitinjaunews.com).

Penelitian selanjutnya mengenai “Fenomena Facebook di Dunia

Pendidikan Kita” yang dimuat dalam Harian Umum Priangan, 10 Februari

2010. Pada dasarnya bukan hal yang perlu ditakutkan jika siswa sudah

mulai terfokus dengan sebuah teknologi misalnya Facebook, karena ini

merupakan suatu konsekuensi yang harus diterima dari perkembangan

(23)

(Pembantu Dekan II FPMIPA UPI) “Teknologi adalah konsekuensi yang

harus diterima oleh semua orang, teknologi bukan lagi sebagai pilihan!”.

Kehadiran teknologi tidak bisa ditolak oleh siapapun, karena

perkembangannya sangat kuat dan cepat mempengaruhi segala aspek

kehidupan. Maka, jika ditempatkan sebagai sebuah pilihan (menggunakan

atau tidak menggunakan), justru akan tergerus oleh pilihan kita sendiri.

Dalam dunia pendidikan, fenomena “Facebook booming” bisa menjadi

suatu peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para penggerak roda

pendidikan terutama Guru. Guru bisa memanfaatkan media ini, selain

dapat digunakan untuk pelengkap pembelajaran di kelas juga dapat pula

digunakan untuk hal-hal lain seperti pengawasan pergaulan siswa di luar

lingkungan sekolah dan kelas. Fitur-fitur Facebook banyak yang dapat

dioptimalkan oleh para pendidik, seperti fitur foto tagging. Guru juga bisa

melakukan penjelasan materi pelajaran dengan sebuah foto. Siswa-siswa di

tag oleh gurunya dan kemudian diminta untuk berkomentar terhadap foto

tersebut, dan guru bisa mengambil peranan sebagai fasilitator yang baik.

Di Facebook terdapat aplikasi buatan orang Indonesia bernama “Teman

Belajar” (http://apps.facebook.com/temanbelajar/) yang bisa dimanfaatkan

oleh guru-guru dan siswa-siswa untuk melakukan pembelajaran jarak jauh

yang bersifat kolaboratif (tsauri28.myhaley.com).

Menurut IPMI SIDRAP lewat HMINEWS.COM 1 November 2010

yang berjudul “Membangun Kekritisan Mahasiswa Lewat Facebook”,

(24)

masalah-masalah sosial yang berkembang. Mahasiswa yang telah

tergabung dalam IPMI Sidrap mampu menggunakan fitur grup yang

tersedia di Facebook untuk berdiskusi membahas fenomena sosial politik

yang berkembang di daerah mereka. Mereka mempunyai target untuk

mengadakan diskusi, untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan

mahasiswa dan pemuda Sidrap tentang daerah mereka. Soal menemukan

solusi bukan prioritas utama, yang paling penting mereka mau

berpartisipasi untuk menuangkan ide-ide. Dengan begitu, maka Facebook

mampu menjadi sebuah media yang bisa digunakan dalam pendidikan dan

sarana yang bisa membangun kekritisan mahasiswa

(www.HMINEWS.com).

Pembahasan selanjutnya dibahas oleh Prof. Dr. Patrisius Istiarto

Djiwandono pada 13 Januari 2011yang berjudul “Karakteristik Generasi Z

dan Bagaimana Dunia Pendidikan Menyikapinya,” mengatakan bahwa

kiprah pendidikan senantiasa hidup dalam suatu dunia yang terus berubah

seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan perubahan demografi.

Jika dunia pendidikan tidak menyelaraskan diri dengan perkembangan

zaman tersebut, pendidikan akan menjadi usang dan tidak selaras dengan

kemajuan di milenium kedua ini. Generasi muda saat ini, yang disebut

juga Generasi Z atau net generation, mempunyai karakteristik yang

membuat mereka berbeda dengan generasi terdahulu. Jika dunia

pendidikan tidak membuat upaya untuk memetakan profil khas para

(25)

kesenjangan antara keduanya. Pelajar di zaman informasi ini mempunyai

kecenderungan gaya belajar aktif, sequential, sensing, dan visual (Felder

dan Soloman, 1993). Pelajar aktif mudah belajar dengan melakukan

sendiri apa yang sedang dipelajari. Maka, mata kuliah yang terlalu banyak

bersifat ceramah dan komunikasi satu arah serta terpusat kepada dosen

(teacher-centered) tidak akan cocok dengan mereka. Sebaliknya,

pembelajaran yang membuat mereka menerapkan teori dan melakukan

sendiri apa yang sedang dipelajari akan dengan mudah menarik minat dan

kemampuan belajar mereka. Mereka yang bergaya belajar sequential

mudah menyerap materi yang diberikan secara runtut, berurutan secara

logis, dan dengan jelas terkait antara satu dengan lainnya. Mereka dengan

gaya belajar sensing cenderung menyukai fakta, menyukai hal-hal yang

penerapan praktisnya jelas, mengharapkan relevansi dengan dunia

sehari-hari, dan kurang suka teori abstrak dan tes yang materinya belum dibahas

tuntas di kelas. Akhirnya, mereka dengan gaya belajar visual akan terbantu

dengan bagan, skema, dan diagram alir dari rangkaian teori yang sedang

mereka kupas. Keempat gaya belajar ini selaras dengan kecenderungan

generasi Z yang kehidupannya sarat dengan interaksi lewat berbagai media

virtual seperti ponsel, Blackberry, dan Internet. Kesimpulannya, sudah

saatnya praktek pendidikan mengakomodasi kecenderungan ini melalui

kombinasi yang efektif antara pembelajaran teori dengan eksplorasi dunia

maya melalui berbagai piranti teknologi informasi tersebut

(26)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Akuntansi

Istilah ilmu keprilakuan adalah penemuan yang relatif baru.

Konsep tersebut begitu luas sehingga lebih baik lingkup dan isinya

digambarkan dari awal. Ilmu keprilakuan mencakup bidang riset mana pun

yang mempelajari, baik melalui metode eksperimentasi maupun observasi,

perilaku dari manusia dalam lingkungan fisik maupun sosial (Ikhsan,

Ishak. 2005). Agar dapat dianggap sebagai bagian dari ilmu keprlakuan,

riset tersebut harus memenuhi dua kriteria dasar:

1. Riset tersebut harus berkaitan dengan perilaku manusia, yaitu bertujuan

untuk mengidentifikasikan kebisaan yang mendasari manusia dan

konsekuensi yang ditimbulkannya.

2.Riset tersebut harus dilakukan secara “ilmiah”

Hal ini berarti bahwa harus ada suatu usaha sistematis untuk

menggambarkan, menghubungkan, menjelaskan, dan oleh karena itu

memprediksikan sekelompok fenomena; yaitu, kebiasaan yang mendasari

dalam perilaku manusia harus dapat diobservasi atau mengarah pada

dampak yang dapat diobservasi (Ikhsan, Ishak. 2005).

Ilmu keprilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan

prediksi keprilakuan manusia. Akuntansi keprilakuan meghubungkan

antara keprilakuan manusia dengan akuntansi (Ikhsan, Ishak. 2005).

Akuntansi keprilakuan (behavioral accounting) adalah cabang

(27)

sistem akuntansi (Siegel, G. et al. 1989). Istilah sistem akuntansi yang

dimaksud di sini dalam arti yang luas yang meliputi seluruh desain alat

pengendalian manajemen yang meliputi sistem pengendalian, sistem

penganggaran, desain akuntansi pertangungjawaban, desain organisasi

seperti desentralisasi atau sentralisasi, desain pengumpulan biaya, desain

penilaian kinerja serta pelaporan keuangan.

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi

keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses

pengambilan keputusan bisnis. Namun, pemilihan dan penetapan suatu

keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keprilakuan dari para

pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan

dari aspek perialaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi

yang dapat dihaslkan oleh akuntansi. Akhirnya, akuntansi bukanlah

sesuatu yang statis, tetapi akan selalu berkembang sepanjang waktu seiring

dengan perkembangan lingkungan akuntansi, agar dapat memberikan

informasi yang dibutuhkan oleh para penggunanya (Khomsiyah dan

Indriantoro, 2000).

2.2.2. Situs Jejaring Sosial ( Social Networking Site)

Pengertian situs jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang

terbentuk dari simpul-simpul (individu atau organisasi) yang dipersatukan

(28)

dalam dunia maya (blog.unand.ac.id). Macam-macam situs jejaring sosial

yaitu :

1. My Space

My Space adalah situs jaringan sosial populer yang menawarkan

jaringan antar teman, profil pribadi, blog, grup, foto, musik dan video

untuk remaja dan dewasa di seluruh dunia. Markas situs ini terletak di

Beverly Hills, California, Amerika Serikat. Tetapi pada tahun 2005, News

Corp membeli MySpace dengan harga 580 juta dollar AS dan MySpace

resmi berpindah tangan menjadi milik News Corporation

(www.myspace.com).

2. Friendster

Ide penamaan Friendster berasal dari nama Napster, adalah sebuah

situs web jaringan sosial di mana seorang pengguna akan membuat

identitas maya dan kemudian mengisi data diri untuk kemudian

mendapatkan account di Friendster. Friendster juga dapat dimanfaatkan

untuk melihat teman dari teman kita, selain melihat teman kita sendiri.

Friendster dimulai sejak tahun 2002 oleh Jonathan Abrams dan sekarang

sudah melewati masa beta test. Sejak awal 2005, Friendster telah memulai

fitur blog. Bahasanya juga sudah multi-language, dan kini sudah ada versi

(29)

3. Hi5

Hi5 adalah salah satu situs jejaring sosial. Situs ini pada tahun

2008 termasuk salah satu dari 20 situs jejaring sosial yang paling sering

dikunjungi oleh pengguna internet di seluruh dunia (sebagian besar orang

yang mengunjungi Hi5 terinstall toolbar Alexa dalam browser mereka.

Pendiri Hi5 sendiri yaitu Ramu Yalamanchi pada tahun 2003 yang

menjabat sebagai CEO. Pada bulan Januari 2009, Hi5 mengklaim dirinya

memiliki lebih dari 60 juta anggota atau member aktif (www.hi5.com).

4. Facebook

Facebook adalah situs web jaringan sosial yang diluncurkan pada 4

Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan

Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Keanggotaannya pada

awalnya dibatasi untuk siswa dari Harvard College. Dalam dua bulan

selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston

(Boston College, Boston University, MIT, Tufts), Rochester, Stanford,

NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League.

Banyak perguruan tinggi lain yang selanjutnya ditambahkan berturut-turut

dalam kurun waktu satu tahun setelah peluncurannya. Dikembangkan pula

jaringan untuk sekolah-sekolah tingkat atas dan beberapa perusahaan

besar. Pengguna dapat memilih untuk bergabung dengan satu atau lebih

jaringan yang tersedia, seperti berdasarkan sekolah tingkat atas, tempat

(30)

pengguna terdaftar paling besar di antara situs-situs yang berfokus pada

sekolah dengan lebih dari 34 juta anggota aktif yang dimilikinya dari

seluruh dunia. Dari September 2006 hingga September 2007, peringkatnya

naik dari posisi ke-60 ke posisi ke-7 situs paling banyak dikunjungi, dan

merupakan situs nomor satu untuk foto di Amerika Serika, melebihi situs

publik lain seperti Flickr, dengan 8,5 juta foto dimuat setiap harinya

(www.facebook.com).

4. Twitter

Twitter adalah suatu situs web layanan jaringan sosial dan

mikroblog yang memberikan fasilitas bagi pengguna untuk mengirimkan

“pembaharuan” berupa tulisan teks dengan panjang maksimum 140

karakter melalui SMS, pengirim pesan instan, surat elektronik, atau

aplikasi seperti Twitterrific dan Twitbin. Twitter didirikan pada Maret

2006 oleh perusahaan rintisan Obvious Corp. Kesuksesan Twitter

membuat banyak situs lain meniru konsepnya, kadang menawarkan

layanan spesifik lokal suatu negara atau menggabungkan dengan layanan

lainnya. Suatu sumber bahkan menyebutkan bahwa paling tidak ada 111

situs web yang memiliki layanan mirip dengan Twitter (www.twitter.com).

5. Linked In

Linked In adalah situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis,

(31)

situs ini memiliki lebih dari 14 juta pengguna terdaftar, meliputi 150

industri dan lebih dari 400 bidang ekonomi yang diklasifikasi menurut

jasanya. CEO Linked In saat ini adalah Dan Nye dan kantornya berlokasi

di Mountain View, California. Perusahaan ini didanai oleh Greylock,

Sequoia Capital, Bessemer Venture Partners, serta European Founders

Fund. Linked In mulai meraih keuntungan (arus kas positif) sejak Maret

2006 (www.linkedin.com).

6. FUPEI

Situs ini buatan anak Indonesia asli. FUPEI adalah kependekan

dari Friends Uniting Program Especially Indonesian adalah sebuah situs

jaringan sosial yang berdiri pada bulan Mei 2004 menyediakan ruang

gerak untuk kegiatan pertemanan bagi penggunanya secara interaktif.

Berawal dari booming situs-situs jaringan sosial seperti friendster pada

tahun 2004, FUPEI yang turut ikut memberikan sebuah ruang untuk

pengguna internet di Indonesia merupakan sebuah bentuk

user-generated-content yang mencakup foto, musik, video, dan lain-lain.

Pengguna-pengguna tersebut kemudian dikenal dengan nama fupeis

(www.fupei.com).

7. Bebo

Bebo adalah sebuah situs jejaring sosial yang popular yang dibuat

(32)

Irlandia, Kanada, Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru dan Australia.

Versi bahasa Polandia sudah dirilis yang menggunakan database user yang

berbeda. Ada planning untuk merilis versi bahsa Prancis, German dll.

Dibuat oleh suami dan istri Michael dan Xochi Birch, Bebo diluncurkan

secara resmi pada bulan Juli 2005. Lalu AOL (America OnLine)

membelinya pada 13 Maret 2008 sekitar 850 juta dollar. “Bebo” adalah

kependekan dari “Blog early, blog often” (www.bebo.com).

2.2.3. Keunggulan Facebook

Keunggulan Facebook dibanding dengan situs jejaring sosial lain,

Facebook memiliki library API (application programming interface)

sehingga memungkinkan para developer untuk membuat aplikasi mini atau

widget yang nantinya bisa dipasang atau digunakan di Facebook itu

sendiri. Berbeda dengan friendster yang membutuhkan waktu yang lama

untuk mengeluarkan suatu fitur baru, library API ini memungkinkan para

developer untuk berkreasi sehingga secara tidak langsung membuat

Facebook makin popular (www.dangdyud.kandangbuaya.com). Kelebihan

Facebook:

1. Selling, Facebook memiliki fitur yang memungkinkan kita

menawarkan barang atau jasa ke pengguna lainnya. Berbeda dengan

(33)

2. Event, dapat mengisi event atau kegiatan yang ingin pengguna lain

tahu. Misalnya party, atau launching produk bisa mengisi event dan

pengguna lain bisa melihatnya.

3. Status update, dapat membagikan status dimanapun berada. Misalnya

sedang dirumah, sedang pergi kuliah, semua bisa diupdate dan bisa

dilihat oleh pengguna lain. Jadi, bisa diketahui kegiatan sehari-hari

teman kita.

4. Anti Fake account and Spam, Facebook memiliki fitur yang aman

mencegah account palsu dan spam.

5. Foto Tagging, sehingga apabila ada foto bersama yang di upload di

Facebook, terdapat fitur yang bisa memungkinkan kita untuk

mengisikan nama-nama orang yang ada di dalamnya.

6. Pencarian teman yang lebih efisien dan cepat.

7. Memuat banyak aplikasi yang menarik seperti, Games, Groups, dan

fasilitas yang bisa bertambah sewaktu-waktu dengan bertambahnya

jumlah pengguna Social Netwoking

(www.dangdyud.kandangbuaya.com).

2.2.4. Media Pembelajaran

Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari

“medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah.

(34)

sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah

pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara

sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan

sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses

penyajian informasi (AECT, 1977:162) dalam (endonesa.wordpress.com).

Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian

dikenal dengan istilah audio visual aids (alat bantu pandang/dengar).

Selanjutnya disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan

kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah

instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam

perkembangannya, sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e”

merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya media pembelajaran

berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan

ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online (endonesa.wordpress.com).

Kesimpulannya, media pembelajaran adalah bahan, alat, maupun

metode/teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan

maksud agar proses interaksi komunikasi edukatif antara guru dan siswa

dapat berlangsung secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan

(35)

2.2.4.1. Fungsi Media Pembelajaran

Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan

keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa

(Hamalik, 1986) dalam (edukasi.kompasiana.com). Selanjutnya

diungkapkan bahwa penggunaan media pengajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi

pelajaran) pada saat itu. Kehadiran media dalam pembelajaran juga

dikatakan dapat membantu peningkatan pemahaman siswa, penyajian

data/informasi lebih menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran

data, dan memadatkan informasi. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa

fungsi media adalah sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar

(edukasi.kompasiana.com).

2.2.4.2. Klasifikasi Media pembelajaran

Dari segi perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat

dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media tradisional

dan pilihan media teknologi mutakhir (Seels & Glasgow dalam Arsyad,

2002:33). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pilihan media tradisional dapat

dibedakan menjadi:

1. Visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus

(36)

2. Visual yang tidak diproyeksikan, misal gambar, poster, foto, charts,

grafik, diagram, pemaran, papan info.

3. Penyajian multimedia, misal slide plus suara (tape), multi-image.

4. Visual dinamis yang diproyeksikan, misal film, televisi, video.

5. Cetak, misal buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah

ilmiah/berkala, lembaran lepas (hand-out).

6. Permainan, misal teka-teki, simulasi, permainan papan.

7. Realita, misal model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).

Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir dibedakan menjadi dua,

yaitu:

1. Media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak

jauh, dan

2. Media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction,

permainan komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan

compact (video) disc.

2.2.4.3. Prinsip-Prinsip Pemilhan Media Pembelajaran

Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran mengarah pada

pertimbangan seorang guru dalam memilih dan menggunakan media

pembelajaran untuk digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar

mengajar. Hal ini disebabkan adanya beraneka ragam media yang dapat

(37)

Menurut Rumampuk (1988:19) bahwa prinsip-prinsip pemilihan

media adalah:

1. Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa.

2. Pemilihan media hams secara objektif, bukan semata-mata didasarkan

atas kesenangan guru atau sekedar sebagai hiburan. Pemilihan media itu

benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan

efektivitas belajar siswa.

3. Untuk menggunakan media dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya

dipilih secara tepat dengan melihat kelebihan media untuk mencapai

tujuan pengajaran tertentu.

4. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan

materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral

dalam proses belajar mengajar.

5. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal

ciri-ciri dan masing-masing media.

6. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana Jenis situs jejaring sosial yang

banyak digunakan, maupun penggunaannya sebagai media pembelajaran,

dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka digunakan metode

penelitian kualitatif.

Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini memakai dasar

teoritis fenomenologi dan etnomedologi. Menurut Moleong (2004),

fenomenologi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada

fokus akan pengalaman-pengalaman subyektif manusa dari perilakunya.

Penelitian ini membahas tentang perilaku manusia khususnya dalam

menggunakan Social Networking (Facebook), dimana datanya diperoleh

dari keterangan-keterangan dan pernyataan-pernyataan dari obyek yang

diteliti, yang dalam hal ini adalah manusia, yang berupa kata-kata baik

secara tertulis maupun lisan. Dengan demikian, untuk membahas perilaku

tersebut, diperlukan metode kualitatif yang lebih lanjut, suatu perilaku

dipengaruhi oleh segi budaya didalamnya tercakup segala pengetahuan,

(39)

masyarakat dengan perannya sebagai pelaku ekonomi. Dalam hal ini fokus

pada penggunaan Facebook sebagai media pembelajaran.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

alternatif. Menurut Efferin, dkk. (2004:24-25) pendekatan alternatif

menggunakan peneliti sendiri sebagai alat untuk mencapai suatu

kesimpulan. Kekuatan pendekatan ini bukan pada “obyektivitas” hasil

studi yang diperoleh, namun lebih kepengenalan secara mendalam atas

fenomena yang diteliti. Sedangkan variasi pendekatan alternatif yang

digunakan adalah pendekatan interpretif. Pendekatan interpretif (Neuman,

2003), beranggapan bahwa pemahaman suatu fenomena sosial dapat

diperoleh dengan mempelajari suatu teks secara mendetail, dimana teks

disini dapat diartikan sebagai suatu pembicaraan, tulis, aturan gambaran.

Tujuan dari pendekatan interpretif ini adalah untuk memberikan gambaran

sebuah fenomena terbentuk secara sosial. Pendekatan interpretif dapat

diartikan sebagai suatu analisis sistematis yang mendalam terhadap

tindakan yang bermakna sosial melalui observasi langsung secara

mendetail dari manusia / obyek study pada setting alamiahnya, dalam

rangka memperoleh suatu pemahaman bagaimana suatu lingkungan sosial

dan bekerja.

3.2. Fokus Penelitian

Setelah melakukan observasi selama bulan Januari 2010 sampai 3

(40)

jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jatim. Berdasarkan hasil pengamatan

dan pretest yang dilakukan pada mahasiswa akuntansi UPN ”Veteran”

Jatim, diketahui bahwa 8 diantara 10 mahasiswa yang menggunakan

Facebook hanya untuk bermain-main saja. Begitu juga dengan pengamatan

yang dilakukan pada area-area WIFI yang ada di Fakultas Ekonomi

Jurusan akuntansi UPN “Veteran” Jatim, banyak mahasiswa yang

membuka Social Networking seperti Facebook untuk sekedar update

status, upload foto, atau membalas comment status mereka. Maka, fokus

penelitian diarahkan pada :

1. Jenis situs jejaring sosial yang banyak digunakan

2. Penggunaan media Social Networking (Facebook) di kalangan

mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim

3. Penggunaan media Social Networking (Facebook) sebagai media

pembelajaran

3.3. Alasan Ketertarikan Peneliti (Acknowledge)

Alasan dilakukannya penelitian ini, adalah untuk mengetahui

bagaimana mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” menggunakan media

jejaring sosial Facebook. Serta, sejauh mana pengetahuan mahasiswa

Akuntansi UPN ”Veteran” mengenai situs jejaring sosial Facebook yang

(41)

Facebook merupakan media yang sangat populer saat ini. Area

WIFI merupakan fasilitas untuk mengakses internet. Di kampus, banyak

ditemukan mahasiswa yang seharusnya menggunakan fasilitas internet

untuk mencari informasi seperti (www.google.com), malah digunakan

untuk mengaakses halaman Facebook (www.facebook.com). Mereka

membuka Facebook hanya untuk sekedar update status, upload foto, atau

membalas comment dari temannya. Penggunaan Facebook tidak akan

menimbulkan dampak yang buruk jika digunakan sebagaimana mestinya,

normal, dan tidak berlebihan. Namun, jika terlalu sering menggunakan

fasilitas ini, dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang tidak sehat,

serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak benar yang dapat mengganggu

konsentrasi mahasiswa dalam menangkap pelajaran yang didapat di

kampus.

Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui sampai sejauh

mana pengetahuan mahasiswa dalam menggunakan Facebook sebagai

media pembelajaran. Karena dari pertanyaan tersebut, dapat diketahui

sampai dimana penggunaan Facebook dapat membantu proses

pembelajaran pada mahasiswa.

3.4. Informan

Sugiono (2005:146), dalam penelitian kualitatif sampel sumber

data dipilih secara purposive dan bersifat snowball sampling. Bungin

(42)

variasi informasi, maka peneliti tidak perlu lagi untuk mencari informan

baru, proses pengumpulan informasi dianggap sudah selesai. Dengan

demikian, penelitan kualitatif tidak dipersoalkan jumlah sampel. Dalam

hal ini, jumlah sampel (informan) bisa sedikit, tetapi juga bisa banyak,

terutama tergantung dari tepat tidaknya pemilihan informan kunci dan

kompleksitas serta keragaman fenomena sosial yang diteliti.

Informan yang dipilih adalah para mahasiswa jurusan Akuntansi

UPN “Veteran” Jatim, karena peneliti juga sedang melakukan studi di

Jurusan Akuntansi UPN “Veteran” Jatim. Selain itu, karena topik yang

dipilih mengenai pendidikan, maka informan yang dipilih adalah

mahasiswa yang berprestasi dalam bidang pendidikan. Telah dilakukan

wawancara terhadap 4 orang informan, Sesuai dengan jenis penelitian

kualitatif yang bertujuan untuk menggali makna lebih dalam. Maka,

dipilih informan dengan kriteria:

1. Yang memiliki kedekatan dengan peneliti,

2. Yang berprestasi, yaitu memiliki IPK ≥3,4

3. Yang menggunakan media Facebook.

Informan yang dipilih sebagai kunci dari penelitian ini adalah

Andreas Halim, selaku mahasiswa yang memiliki IPK paling tinggi

diantara seluruh mahasiswa UPN ”Veteran” Jatim angkatan tahun

2007/2008. Selanjutnya kepada informan-informan lain (Nabila, Maybina,

(43)

yang dianggap memenuhi kriteria sebagai informan dan dapat memberikan

informasi yang relefan dengan topik penelitian.

Selain 4 orang informan utama, dimungkinkan juga terdapat

beberapa informan pendukung yang diharapkan dapat memperkuat

informasi yang disampaikan oleh para informan utama, sehingga

kebutuhan triangulasi terpenuhi. Peneliti juga adalah Mahasiswa

Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim, sehingga memudahkan proses getting in

yaitu dengan membina hubungan yang baik dengan informan dan proses

getting along dengan terus bersikap ramah supaya informan lebih detail

dalam memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian.

3.5. Lokus

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akuntansi yang sedang

melakukan studi di Kampus UPN “Veteran” jatim. Peneliti memilih

meneliti mahasiswa ini karena Fakultas Ekonomi Akuntansi sudah

memiliki akreditasi A. Sehingga, mahasiswa akan dituntut untuk menjadi

individu yang lebih berkualitas dari sebelumnya. Sebagai mahasiswa yang

berkualitas, mahasiswa akuntansi UPN ”Veteran” Jatim harus mampu

memanfaatkan teknologi yang sudah ada untuk lebih meningkatkan

kualitas pendidikan di UPN ”Veteran” Jatim.

3.6. Sumber data dan Teknik Pengumpulan Data

(44)

1. Sumber data utama (primer)

Sumber data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber di

dalam lapangan. yaitu dari wawancara dengan informan yang telah

ditentukan dan bukti-bukti pendukung online.

2. Sumber data kedua (sekunder)

Sumber data kedua merupakan data yang diperoleh dari sumber-sumber

lain yang terkait dengan penelitian, yang diperoleh dari studi

kepustakaan yaitu dengan menggunakan dokumentasi dan

literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan

Pengumpulan data (login the data) ada 3 (tiga) teknik yang akan

digunakan dalam pengumpulan data, yaitu wawancara mendalam,

dokumen dan observasi.

Ketiga teknik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Wawancara mendalam

Wawancara jenis ini tidak dilaksanakan dengan struktur ketat,

tetapi dengan pertanyaan yang semakin memfokus pada

permasalahan sehingga informasi yang dikumpulkan cukup

mendalam. Kelonggaran semacam ini mampu mengorek kejujuran

informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya. Teknik

wawancara semacam ini dilakukan dengan informan yang ada pada

lokasi penelitian terutama untuk mendapatkan data yang valid guna

menjawab masalah penelitian.

(45)

Observasi dalaksanakan oleh peneliti dengan cara observasi

partisipan untuk mengamati berbagai kegiatan yang dilakukan

mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jatim saat mereka membuka

Facebook. Pada penelitian ini, peneliti berperan sebagai active

participant karena peneliti juga bergabung dengan situs jejaring

sosial Facebook sehingga akan memudahkan berkomunikasi dan

melaukan pengamatan.

c. Analisis dokumen

Teknik dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan bukti-bukti

penelitian berupa foto-foto yang menujukkan mahasiswa yang

benar-benar menggunakan media Facebook sebagai pembelajaran

mereka.

Dalam pengumpulan data penelitian ini ada tiga proses kegiatan

yang dilakukan dalam penelitian, yaitu:

1. Proses memasuki lokasi (getting in)

Agar proses pengumpulan data dari informasi berjalan baik,

terlebih dahulu mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,

baik administratif maupun semua persoalan yang berhubungan

dengan setting dan subyek penelitian dan mencari relasi awal.

Dalam memasuki lokasi penelitian, ditempuh pendekatan formal

dan informal serta menjalin hubugan yang akrab dengan informan.

(46)

Ketika berada di lokasi penelitian, peneliti dilakukan hubungan

pribadi dan membangun kepercayaan pada subyek penelitian

(informan). Hal ini dilakukan karena merupakan kunci sukses

untuk mencapai dan memperoleh akurasi dan komprehensivitas

data penelitian.

3.7. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif, analisa data dilakukan sejak awal dan

sepanjang proses berlangsung. Teknik analisa data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model analisa interaktif (interactive model of

analysis) yang dikembangkan oleh miles dan huberman (1992) sebagai

berikut:

1. Reduksi data

Data yang diperoleh dari lokasi penelitian data lapangan dituangkan

dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terperinci. Laporan

lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan

pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya (melalui

penyuntigan, pemberian kode, dan pentabelan). Reduksi data ini

dilakukan terus-menerus selama proses penelitian ini berlangsung.

2. Penyajian data

Peyajian data (display data) dimaksudkan agar memudahkan untuk

melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari

(47)

kedalam bentuk tertentu sehingga kelihatan dengan sosoknya yang

lebih utuh.

3. Penarikan kesimpulan / verifikasi

Verifikasi data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan secara

terus-menerus sepanjang proses penelitian berlangsung. Sejak awal

memasuki lapangan dan selama pengumpulan data, diusahakan untuk

menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu

dengan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering

timbul yang dituangkan dalam kesimpulan-kesimpulan tentative.

Dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara

terus-menerus, baru ditarik kesimpulan yang bersifat “grounded.” Dengan

kata lain setiap kesimpulan yang dibuat senantiasa terus dilakukan

verifikasi selama penelitian berlangsung.

Proses analisis data secara interaktif dapat disajikan dalam bentuk

skema berikut:

Gambar 3.1. Analisis Interaktif menurut Miles dan Huberman

Sumber : Mattew B. Milles dan A. Michael Huberman, Analisis Data kualitatif, Jakarta: UI-Press, 1992.

Pengumpulan data

Reduksi data

Penyajian data

(48)

3.8. Pengujian Kredibilitas Data

Pengujian kredibilitas data penelitian akan dilakukan dengan cara :

1. Perpanjangan pengamatan

Penelitian ini diperpanajang sampai tiga kali, karena pada periode I dan

II, data yang diperoleh dirasa belum memadai dan belum kredibel.

Belum memadai karena belum semua rumusan masalah dan fokus

terjawab melalui data, belum kredibel karena sumber data masih

ragu-ragu dalam memberikan data, sehingga data yang diperoleh pada tahap

I dan II ternyata masih belum konsisten, masih berubah-rubah. Dengan

perpanjangan pengamatan sampai tiga kali maka data yang diperoleh

dirasa telah jenuh (Sugiono, 2005).

2. Meningkatkan ketekunan

Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan

dengan cara membaca seluruh catatan hasil penelitian dengan cermat,

sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Demikian juga

dengan meningkatkan ketekunan, maka dapat diberikan deskripsi data

yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati. Sebagai bekal

untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai

referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi

yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka

wawasan akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat digunakan untuk

memeriksa data yang ditemukan itu benar/dipercaya atau tidak

(49)

3. Triangulasi

Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik, sumber data dan

waktu. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang

sama dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi

dan dokumentasi. Triangulasi sumber, dilakukan dengan menanyakan

hal yang sama melalui sumber yang berbeda, dalam hal ini sumber

datanya adalah mahasiawa. Triangulasi waktu artinya pengumpulan

data dilakukan pada berbagai kesempatan, pagi, siang, dan sore hari.

Dengan triangulasi dalam pengumpulan data tersebut, maka dapat

diketahui apakah narasumber memberikan data yang sama atau tidak.

Kalau narasumber memberikan data yang berbeda, maka berarti

datanya belum kredibel (Sugiono, 2005).

4. Analisis Kasus Negatif

Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil

penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negatif

berarti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan

data yang ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau

bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat

dipercaya. Tetapi bila masih mendapatkan data-data yang bertentangan

dengan data yang ditemukan, maka dimungkinkan akan merubah

(50)

dw]BAB IV

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

4.1. Sejarah Singkat Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa

Timur

Universitas Pembangunan Nasional (UPN) ”Veteran” Jawa Timur

adalah salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta di Indonesia. Pada

awalnya merupakan Akademi Administrasi Perusahaan ”Veteran”

(AAPV) Surabaya, didirikan oleh para pejuang kemerdekaan Republik

Indonesia pada tanggal 5 juli 1959. Kemudian pada tanggal 1 April 1966

oleh kementrian Transmigrasi, Urusan Veteran dan Demobilitasi disatukan

dalam Perguruan Tinggi Pembangunan Nasional (PTPN) ”Veteran”

cabang Jawa Timur.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Transmigrasi, Urusan

Veteran dan Demobilisasi nomor 062/kpt/MENTRANVED/68 Tanggal 17

Mei 1968 PTPN ”Veteran” cabang Jawa Timur melakukan pemekaran

menjadi tiga (3) Fakultas yang terdiri dari Fakultas Ekonomi, Pertanian,

dan Teknik Kimia. Pada tahun 1976 PTPN ”Veteran” Jawa Timur beralih

status menjadi Perguruan Tinggi Kedinasan dibawah naungan Departemen

Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia, dan selanjutnya pada

tanggal 30 Juni 1978 terjadi perubahan nama menjadi Universitas

(51)

UPN ”Veteran” cabang Jawa Timur yang semula merupakan salah

satu cabang dari UPN ”Veteran” Yogyakarta, akhirnya menjadi suatu

Perguruan Tinggi yang mandiri dan dipimpin oleh seorang Rektor,

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertahanan dan Keamanan Nomor:

Kep/01/II/1993 tanggal 27 Februari 1993 tentang penataan UPN

”Veteran”, dan berubah namanya menjadi UPN ”Veteran” Jawa Timur.

Seiring kebutuhan dan perkembangan dunia pendidikan akhirnya

berdasarkan Surat Keputusan Bersama MENDIKBUD dan

MENHANKAM pada tanggal 29 November 1994 UPN ”Veteran” Jawa

Timur beralih status dari Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) menjadi

Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Sesuai dengan instruksi Menteri Pertahanan dan Keamanan

Nomor: Inst/01/II/1996 tanggal 6 Februari 1996 tentang Pelaksanaan

Pelimpahan Wewenang dan Tanggung jawab Pembinaan Universitas

Pembangunan Nasional ”Veteran” telah diserahkan pembinaannya kepada

Yayasan Kejuangan Panglima Besar Sudirman (YKPBS) yang

berkedudukan dibawah Departemen Pertahanan Jl. Merdeka Barat 13

Jakarta, yang juga membina SMU Unggulan Taruna Nusantara di

Magelang.

Saat ini UPN ”Veteran” Jawa Timur telah memiliki lima (5)

Fakultas dan Program Pascasarjana dengan delapan belas (18) Program

Studi/Jurusan sebagai berikut:

(52)

a. Ekonomi Pembangunan (Akreditasi B).

b. Manajemen (Akreditasi B).

c. Akuntansi (Akreditasi A).

2. Fakultas Pertanian, dengan 2 program studi, sebagai berikut:

a. Agriteknologi (Akreditasi B).

b. Agribisnis (Akreditasi B).

3. Fakultas Teknologi Industri, dengan 4 program studi, sebagai berikut:

a. Teknik Kimia (Akreditasi B).

b. Teknik Industri (Akreditasi B).

c. Teknik Pangan (Akreditasi A).

d. Teknik Informatika (Akreditasi B).

4. Fakultas Ilmu Sosial dan politik, dengan 3 program studi, sebagai

berikut:

a. Administrasi Publik (Akreditasi B).

b. Administrasi Bisnis (Akreditasi A).

c. Ilmu Komunikasi (Akreditasi B).

5. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, dengan 3 program studi, sebagai

berikut:

a. Teknik Arsitektur (Akreditasi B).

b. Teknik Lingkungan (Akreditasi B).

c. Teknik Sipil (Akreditasi B).

6. Fakultas Hukum dengan jurusan Ilmu Hukum (Proses Akreditasi).

(53)

a. Manajemen agribisnis (Akreditasi B).

b. Manajemen (Akreditasi B).

c. Akuntansi (Akreditasi B).

Pelaksanaan tata krama mahasiswa di lingkungan UPN ”Veteran”

Jawa Timur yng sesuai dengan PP No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan

Tinggi, yaitu diberlakukannya tata tertib kehidupan kampus, tata tertib

ujian, ketentuan pemilihan lembaga kemahasiswaan yang pada prinsipnya

mengatur perilaku mahasiswa guna menunjang tercapainya tujuan

pendidikan tinggi seperti yang disyaratkan di dalam PP No. 60 Tahun 1999

tersebut. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai anggota lembaga pendidikan

UPN ”Veteran” Jawa Timur perlu mentaati ketentuan tentang lembaga

kemahasiswaan yang berlaku di lingkungan UPN ”Veteran” Jawa Timur.

Hak Mahasiswa:

1. Menggunakan kebebasan akademik serta bertanggung jawab untuk

menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang

berlaku dalam lingkungan akademik.

2. Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik

sesuai dengan minat, bakat, kegemaran,dan kemampuan.

3. Memanfaatkan fasilitas UPN ”Veteran” Jawa Timur dalam rangka

kelancaran proses belajar.

4. Mendapatkan bimbingan dari dosen yang bertanggung jawab atas

(54)

5. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi

yang diikutinya serta hasil belajarnya.

6. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai

dengan persyaratan yang berlaku.

7. Memperoleh layanan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

8. Memanfaatkan sumber daya UPN ”Veteran” Jawa Timur melalui

perwakilan/organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur

kesejahteraan, minat, dan mengatur kesejahteraan, minat, dan tata

kehidupan bermasyarakat.

9. Pindah ke perguruan tinggi lain yang memprogram studi lain,

bilamana memenuhi persyaratan.

10. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasswa UPN ”Veteran” Jawa

Timur.

11. Memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang cacat.

12. Mengambil cuti akademik sesuai dengan ketentuan peraturan yang

berlaku.

Kewajiban Mahasiswa:

1. Mengikuti perkuliahan dan melaksanakan tugas-tugas lainnya dalam

rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi dan semangat, berdisiplin, tertib

dan rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, bangsa dan

Negara, masyarakat, keluarga/orang tua dan lembaga pendidikan UPN

(55)

2. Berbudi Luhur.

3. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi/kesenian.

4. Memelihara dan meningkatkan nama baik mahasiswa dan lembaga

UPN ”Veteran” Jawa Timur.

5. Memenuhi kewajiban pembayaran biaya pendidikan.

6. Memenuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh UPN ”Veteran”

Jawa Timur.

7. Menjaga kewajiban dan nama baik UPN ”Veteran” Jawa Timur.

8. Ikut serta memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,

ketertiban dan keamanan UPN ”Veteran” Jawa Timur

(fe.upnjatim.ac.id).

4.2. Visi, Misi, dan Tujuan UPN ”Veteran” Jawa Timur

Visi :

Menjadikan Universtas terdepan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta sumber daya manusia yang dilandasi nilai

dan semangat kejuangan.

Misi :

1. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang memiliki nilai-nilai

moralitas, mentalitas, dan intelektualitas serta jasmani yang sehat.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju research

university.

(56)

4. Meningkatkan kerjasama dalam bidang akademik dan non akademik

dengan perguruan tinggi lain, pemerintah dan swasta.

Tujuan :

9. Menunjang pembangunan nasional di bidang pendidikan tinggi dalam

rangka terciptanya sumber daya manusia yang cakap, professional,

beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki

disiplin, tanggungjawab dan pengabdian yang tinggi serta rasa

kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat (fe.upnjatim.ac.id).

4.3. Gambaran umum Fakultas Ekonomi Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa

Timur

Fakultas Ekonomi Akuntansi di UPN ”Veteran” Jatim dibagi

menjadi tiga konsentrasi, yaitu:

1. Konsentrasi Akuntansi Keuangan

Mencetak mahasiswa lulusan akuntansi dengan konsentrasi

akuntansi keuangan (akuntan publik) yang handal dan kompeten yang

mampu bersaing untuk menjadi pemeriksa laporan keuangan, penilai

kinerja perusahaan maupun sebagai pembuat laporan keuangan

perusahaan.

(57)

Mencetak mahasiswa lulusan akuntansi dengan konsentrasi

akuntansi manajemen (akuntan internal) yang handal dan kompeten yang

mampu bersaing untuk menjadi pembuat laporan keuangan perusahaan,

penilai kinerja perusahaan untuk pengambilan keputusan pihak

manajemen.

3. Konsentrasi Akuntansi Sektor Publik

Mencetak mahasiswa lulusan akuntansi dengan konsentrasi

akuntansi sektor publik (akuntan pemerintah) yang handal dan kompeten

yang mampu bersaing untuk menjadi pembuat laporan keuangan

pemerintah daerah dan pusat di sektor pemerintahan, penilai kinerja

pemerintahan, dan pertanggung jawaban pemerintah daerah ke pusat

(fe.upnjatim.ac.id).

4.4. Visi, Misi, da Tujuan Fakultas Ekonomi Akuntansi UPN ”Veteran”

Jawa Timur

Visi :

Sebagai pusat keunggulan (center of excellence) dalam proses

belajar mengajar bidang ilmu akuntansi dengan reputasi terpuji bagi dunia

akademik dan praktis dalam menghadapi dinamika ilmu pengetahuan,

teknologi dan perusahaan global.

(58)

Menyiapkan dan mencetak tenaga profesional di bidang akuntansi

yang memiliki nilai dan jiwa kepemimpinan dengan kemampuan

intelektual yang tinggi dan mampu berkarya pada jenjang profesional serta

siap menjadi tulang punggung dalam pengelolaan perusahaan yang

memerlukan penataan diri secara terus menerus guna meningkatkan

kinerjanya, melalui pendidikan yang berkomitmen terhadap nilai etika,

budaya, kewirausahaan, dan berorientasi global.

Tujuan :

Untuk menunjang misi dan visi jurusan Akuntansi, jurusan

Akuntansi disiapkan untuk membentuk individu pada berbagai sektor

industri, pendidikan, organisasi nir-laba, dan organisasi lainnya.

Keberhasilan sangat tergantung pada kompetensi mahasiswa dalam

mengembangkan dan membuktikan kemampuan yang efektif. Secara

umum tujuan pendidikan Jurusan Akuntansi meliputi:

1. Memahamkan mahasiswa akuntansi terhadap prinsip-prinsip

kedisiplinan dalam membantu memecahkan masalah-masalah

akuntansi

2. Membangun keahlian dalam mengidentifikasi dan menganalisis

masalah dan mampu menghubungkan teori dan praktek.

3. Menumbuhkan rasa ingin tahu secara intelektual sehingga tetap

(59)

4. Membantu mahasiswa dalam mengembangkan inisiatif, imaginatif,

kreatif, etis, bernilai dan nalar yang dibutuhkan agar dapat berfungsi

secara efektif dalam suatu organisasi perusahaan yang kompleks

(fe.upnjatim.ac.id).

4.5. Keunggulan Fakultas Ekonomi UPN ”Veteran” Jawa Timur

Program studi Akuntansi memiliki tiga konsentrasi yaitu:

konsentrasi Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen dan Akuntansi

Sektok Publik. Dengan adanya konsentrasi Akuntansi Sektor Publik yang

mana konsentrasi tersebut merupakan keunggulan dari program studi

akuntansi, karena masih jarang dimiliki oleh perguruan tinggi lain. Adanya

konsentrasi Akuntansi Sektor Publik tersebut dapat mengantisipasi

kebijakan Pemerintah tentang Otonomi Daerah, sehingga para lulusan dari

program studi akuntansi UPN “Veteran” Jatim sudah siap memasuki bursa

kerja di bidang Pemerintahan (untuk perusahaan non-bisnis). Di samping

itu, para lulusan dari program studi akuntansi juga sudah siap berkompetisi

untuk memasuki bursa kerja di bidang akuntansi keuangan dan akuntansi

Gambar

Tabel 1.1. Statistik Pengguna Facebook di Seluruh Dunia
Tabel 1.2: Urutan 10 besar pengguna Facebook di dunia
Tabel 1.3. Fenomena Penggunaan Facebook di Kalangan Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jatim
Gambar 3.1. Analisis Interaktif menurut Miles dan Huberman
+6

Referensi

Dokumen terkait

A Quickbird satellite imagery with 60cm ground resolution is used as an interface level to simulate aerial imageries using collinearity equation and down sample

Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, dengan judul “ Kewajiban Pajak Bagi Usaha Dagang Barang-Barang Kebutuhan Rumah Tangga ”

telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Program Studi

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa implementasi kebijakan dan profesionalisme secara umum belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan organisasi sehingga pelaksanaannya

Berdasarkan teori-teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dukungan sosial adalah bentuk pertolongan yang dapat berupa materi, emosi, dan informasi yang diberikan oleh

Efektifitas dari proses ini hanya akan lebih besar untuk senyawa organik yang sangat mudah larut dalam pelarut yang

JARINGAN KOMUNIKASI PENERIMA PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “GIRAS” (GIANT PEDULI BRANTAS) OLEH PT HERO SUPERMARKET

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan bagi guru untuk dapat memberikan pengetahuan kepada guru mengenai manajemen