• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pabelan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pabelan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Matematika  merupakan  mata  pelajaran  yang  diajarkan  dari  jenjang  SD  sampai  dengan  Perguruan  Tinggi.  Fakta  yang  ada  menunjukkan  bahwa  matematika  dianggap  sebagai  mata  pelajaran  yang  sangat  sulit,  sukar,  dan  menakutkan.  Hal  ini  diperkuat  oleh  Darhim  dalam  Maulana  (2008)  yang  menyatakan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan tidak  disenangi oleh siswa. 

Proses  pembelajaran  matematika  di  sekolah  sendiri  masih  banyak  dilakukan  secara  tradisional  atau  konvensional  berupa  penyampaian  konsep,  memberi contoh, dan memberi latihan yang semuanya mengacu pada buku teks  tertentu yang menjadikan siswa pasif dalam pembelajaran dan hanya berperan  sebagai penerima pembelajaran (Atma, 2010). Supinah et al (2008) menyatakan  bahwa  dalam  pembelajaran  guru  lebih  berperan  sebagai  subyek  pembelajaran  atau  pembelajaran  berpusat  pada  guru  dan  siswa  sebagai  obyek.  Selanjutnya,  Balitbang  Puskur  (2007)  menyatakan  bahwa  dalam  pembelajaran  matematika  guru  melaksanakan  pembelajaran  kurang  terarah,  hanya  mengikuti  alur  buku  teks dengan pendekatan yang kurang bervariasi.  

Atma  (2010)  mengungkapkan  bahwa  dalam  proses  pembelajaran  matematika, guru hendaknya memilih dan menggunakan pendekatan, strategi,  metode,  dan  teknik  yang  banyak  melibatkan  siswa  aktif  dalam  belajar,  baik  secara mental, fisik, maupun sosial. Penekanan guru pada proses pembelajaran  matematika  harus  seimbang  antara  melakukan  dan  berpikir.  Guru  harus  dapat  menumbuhkan  kesadaran  siswa  dalam  melakukan  aktivitas  pembelajaran  sehingga  siswa  tidak  hanya  memiliki  keterampilan  melakukan  sesuatu  tetapi  juga memahami mengapa aktivitas itu dilakukan dan apa implikasinya.  

Romli  (2010)  menyatakan  bahwa  proses  pembelajaran  yang  berlangsung  harus  mampu  memberikan  kesempatan  bagi  siswa  untuk  merancang  atau  merekontruksi  pengetahuannya  secara  sadar,  karena  pengetahuan  tidak  dapat  dipindahkan  begitu  saja  dari  pikiran  guru  ke  pikiran  siswa,  tetapi  siswa  harus  aktif  merekontruksi  pengetahuannya  berdasarkan  kematangan  kognitif  yang  dimilikinya.  

(2)

kesadaran  untuk  memahami  pembelajaran.  Proses  pembelajaran  yang  berlangsung  harus  memberikan  kesempatan  bagi  siswa  untuk  membangun  konsep matematika dan mengembangkan keterampilan matematikanya, seperti  membangun pengetahuan matematika yang baru, memecahkan masalah dalam  berbagai  konteks  yang  berkaitan  dengan  matematika,  menerapkan  berbagai  strategi  yang  diperlukan,  dan  merefleksikan  proses  pemecahan  masalah  matematika (Risnanosanti, (2008)  dan Mustamin, (2011)). 

Menciptakan  proses  pembelajaran  yang  menitikberatkan  pada  aktivitas  belajar siswa, membuat siswa menjadi lebih aktif, dan memberikan kesempatan  lebih bagi siswa untuk melakukan proses berpikir dalam memahami inti materi  pelajaran  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  pendekatan  pembelajaran  yang  tepat.  Schoenfeld  dalam  Atma  (2010)  menyatakan  bahwa  salah  satu  pendekatan  pembelajaran  dalam  melatih  proses  kemampuan  berpikir  dan  bagaimana  berpikir  terbaik  dalam  memecahkan  masalah  matematika  adalah  pembelajaran dengan pendekatan metakognitif.  

Suzana  dalam  Maulana  (2008)  mendefinisikan  pembelajaran  dengan  pendekatan  metakognitif  sebagai  pembelajaran  yang  menanamkan  kesadaran  bagaimana merancang, memonitor, serta mengontrol tentang apa yang mereka  ketahui,  apa  yang  diperlukan  untuk  mengerjakan  dan  bagaimana  melakukannya.  Pembelajaran  dengan  pendekatan  metakognitif  menitikberatkan  pada  aktivitas  belajar  siswa,  membantu,  dan  membimbing  siswa jika ada kesulitan saat belajar matematika.  

    Nindiasari  dalam  Maulana  (2008)  menyatakan  bahwa  pembelajaran  dengan  pendekatan  metakognitif  sangat  penting  untuk  mengembangkan  kemampuan  siswa  dalam  mempelajari  strategi  kognitif.  Contoh  dari  strategi  kognitif  ini  antara  lain  bertanya  pada  diri  sendiri  dan  mendapatkan  pengendalian kesadaran atas diri mereka.  

(3)

Pembelajaran  dengan  pendekatan  metakognitif  dapat  digunakan  dalam  memecahkan  masalah  dalam  bentuk  soal‐soal  matematika,  yaitu  :  memahami  masalah,  merencanakan  strategi  pemecahan,  menggunakan  atau  menerapkan  strategi  yang  telah  direncanakan  dan  menilai  hasil  pekerjaan.  Penerapan  pembelajaran  dengan  pendekatan  metakognitif  akan  membuat  siswa  mampu  menyelesaikan  masalah‐masalah  dalam  belajar  baik  yang  berkaitan  dengan  soal‐soal yang diberikan oleh guru atau masalah‐masalah yang timbul berkaitan  dengan proses pembelajaran (Lidinillah, 2007). 

  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Maulana  (2008)  memperoleh  hasil  bahwa  pembelajaran  dengan  pendekatan  metakognitif  memberikan  hasil  belajar  yang  lebih  tinggi  dalam  belajar  matematika.  Penelitian  lain  dilakukan  oleh  Arifah  (2012) yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan metakognitif  efektif terhadap hasil belajar matematika siswa. Penelitian lainnya yang sejalan  dilakukan  oleh  Fashikun  (2008)  yang  menyatakan  pembelajaran  dengan  pendekatan metakognitif berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.  

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di SMP  Negeri  2  Pabelan  pada  tanggal  13  November  2013  dan  2  Desember  2013,  diperoleh informasi bahwa proses pembelajaran matematika yang berlangsung  masih  dilakukan  secara  konvensional.  Proses  pembelajaran  yang  berlangsung  menjadikan  guru  sebagai  pusat  pembelajaran,  guru  mengajar  dengan  menggunakan  pendekatan  mekanistik  dan  kemudian  memberikan  latihan  soal  kepada siswa. Siswa dalam pembelajaran cenderung merasa bosan dan kurang  antusias dalam mengikuti pelajaran, hal ini dapat dilihat dari adanya siswa yang  menoleh  kebelakang  untuk  berbicara    sendiri  dengan  temannya.  Siswa  juga  belum  aktif  dalam  mengikuti  pembelajaran,  memberikan  pendapat,  dan  menjawab  pertanyaan.  Pembelajaran  yang  berlangsung  seakan  hanya  merupakan transfer pengetahuan dari guru ke siswa, tanpa adanya kesempatan  bagi  siswa  dalam  mengeksploitasi  materi  pelajaran  bersama  dengan  teman‐ temannya melalui kegiatan diskusi dan menemukan sendiri inti dari materi yang  mereka  pelajari.  Hasil  observasi  juga  memperoleh  informasi  bahwa  rata‐rata  nilai  Tes  Akhir  Semester  1  Tahun  Akademik  2013/2014  sebesar  60,4  dari  168  siswa. 

Berdasarkan  uraian  di  atas,  peneliti  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  yang  berjudul  ‘Pengaruh  Pembelajaran  dengan  Pendekatan  Metakognitif  terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pabelan’.   

(4)

B. Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam  penelitian  ini  yaitu  apakah  terdapat  pengaruh  pembelajaran  dengan  pendekatan metakognitif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP  Negeri 2 Pabelan? 

 

C. Tujuan Penelitian 

Berdasarkan  rumusan  masalah  di  atas,  maka  tujuan  dalam  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  ada  tidaknya  pengaruh  pembelajaran  dengan  pendekatan metakognitif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP  Negeri 2 Pabelan 

 

D. Manfaat Penelitian 

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :  1. Manfaat Teoritis 

a. Penelitian  ini  dapat  menambah  pengetahuan  tentang  pembelajaran  dengan pendekatan metakognitif 

b. Penelitian  ini  dapat  memberikan  data  empiris  mengenai  pengaruh  pembelajaran  dengan  pendekatan  metakognitif  terhadap  hasil  belajar  matematika siswa SMP Negeri 2 Pabelan. 

c. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian sejenis  2. Manfaat Praktis 

a. Bagi guru 

1. Penelitian  ini  dapat  memberikan  tambahan  wawasan  tentang  pembelajaran dengan pendekatan metakognitif. 

2. Pembelajaran  dengan  pendekatan  metakognitif  dapat  digunakan  sebagai alternatif pilihan dalam melaksanakan pembelajaran. 

b. Bagi siswa 

Penelitian  ini  dapat  memotivasi  siswa  untuk  lebih  aktif  dalam  kegiatan  pembelajaran yang berlangsung 

c. Bagi Sekolah 

Penelitian  ini  dapat  dijadikan  sebagai  masukan  dalam  variasi  proses  mengajar  yang  dapat  digunakan  sebagai  pembaharuan  proses  pembelajaran 

(5)

 

 

d. Bagi Peneliti 

Penelitian  ini  dapat  menambah  pengetahuan  dan  pemahaman  tentang  pembelajaran dengan pendekatan metakognitif 

                           

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan penelitian ini adalah efektivitas pelayanan dalam kegiatan pendaftaran tanah secara sporadik di Kantor Pertanahan Kota Medan masih kurang efektif karena

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa: terdapat hubungan yang signifikan Aktivitas Jasmani dan Kondisi Biopsikososial pada Kelompok Usia Lanjut di Gasibu

1) Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan struktur teks yang menunjukkan kegiatan yang sedang dilakukan/ terjadi pada saat ini, waktu lampau , dan

MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman. Yang Go

College of Sport Science Yogyakarta State

• Sepak cungkil adalah sepakan atau menyepak bola dengan menggunakan jari kaki.. • Sepak cungkil digunakan untuk mengambil dan menyelamatkan bola yang jauh

NAMA K/L/D/I : BAGIAN SANTEL & PDE SEKRETARIAT DAERAH KAB.. Sekretaris Daerah

Merancang pengujian substantive transaksi penjualan dapat dilakukan ketika kondisi penjualan yang dicatat benar-benar terjadi, penjualan yang dicatatat adalah untuk barang yang