• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENGGUNAAN LKS TEKS, GAMBAR, DAN VIDEOTERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PENGGUNAAN LKS TEKS, GAMBAR, DAN VIDEOTERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN PENGGUNAAN LKS TEKS, GAMBAR, DAN

VIDEOTERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS

DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh

Putri Siti Alhajjah

0909213

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN PENGGUNAAN LKS TEKS, GAMBAR, DAN VIDEO

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS

DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL

Oleh

Putri Siti Alhajjah

0909213

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

© Putri Siti Alhajjah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

PUTRI SITI ALHAJJAH

PERBANDINGAN PENGGUNAAN LKS TEKS , GAMBAR, DAN VIDEO

TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS

DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing 1

Dr. Ari Widodo, M.Ed NIP. 196705271992031001

Pembimbing II

Drs .H. Andrian Rustaman, M.Ed. Sc NIP. 195002011984011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

(4)

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN PENGGUNAAN LKS TULIS, GAMBAR DAN VIDEO TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGETAHUAN

PROSEDURAL

Putri Siti Alhajjah, Dr. Ari Widodo, M.Ed , Drs. H. Andrian Rustaman, M.Ed, Sc.

Jurusan Pendidikan Biologi- FPMIPA UPI

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kemunculan keterampilam proses sains dan penguasaan pengetahuan prosedural siswa pada kegiatan praktikum yang dipandu oleh Lembar Kerja Siswa dengan bentuk yang berbeda, yaitu LKS teks, LKS gambar dan LKS video. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

Nonequivalent Control Group Design. Hasil analisis perbandingan kemunculan keterampilan

proses secara kesuluruhan (meliputi empat indikator KPS) dengan menggunakan uji Kruskal

–Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas LKS teks dengan kelas

LKS video. Dua dari empat indicator menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kelas LKS teks dengan kelas LKS video yaitu keterampilan merencanakan praktikum dan keterampilan menggunakan alat/bahan. Hasil analisis mengenai pengetahuan prosedural tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan baik hasil perhitungan uji Kruskal –Wallis maupun

perbandingan indeks gain. Adanya perbedaan keterampilan proses dan tidak adanya perbedaan pengetahuan prosedural ini berkaitan dengan bentuk penyajian LKS yang berbeda.

Kata kunci : LKS, teks, gambar, video, keterampilan proses sains, pengetahuan prosedural,

praktikum.

Abstract

The purpose of this study was to compare the appearance science process skills and prosedural knowledge in practical work that are by using guided student worksheet with different form they are text, pictures and video. The method was quasy experimental- nonequivalent control group design. The result of comparative analysis of the appearance of science process skills as whole (including the four indicator) by using the Kruskal-Wallis test showed a significant difference between classes with classroom text worksheets and video worksheets. Two of the four indicators showed a significant difference between classroom with text worksheets and video worksheets that is skills to plan pactical work and skills using tools and material. The results of the prosedural knowledge analysis did not show a significant difference either on calculations Kruskal-Wallis test or comparison indices gain. The difference of science process skills and prosedural knowledge related to different forms of presentation student worksheets.

(5)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN………. i

ABSTRAK……….. ii

KATA PENGANTAR……… iii

DAFTAR ISI……….. v

DAFTAR TABEL……….. vii

DAFTAR GAMBAR………. ix

DAFTAR LAMPIRAN………. x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……… 1

B. Rumusan Masalah………... 3

C. Batasan Masalah………. 4

D. Asumsi……… 4

E. Hipotesis………. 5

F. Tujuan Penelitian……… 5

G. Manfaat Penelitian……….. 6

BAB II KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL MELALUI PENGGUNAAN LKS GAMBAR DAN VIDEO DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM MATERI SUB KONSEP SISTEM EKSKRESI A. Keterampilan Proses Sains………. 7

B. Pengetahuan Prosedural……….. 9

C. Praktikum……… 11

D. Media Pembelajaran……….. 17

E. Sub Konsep Sistem Ekskresi……….. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Dimensi Operasional……….. 28

B. Metode Penelitian……….. 29

C. Desain Penelitian……… 29

D. Populasi dan Sampel……….. 30

E. Instrumen Penelitian………... 30

F. Uji Coba Instrumen……… 33

G. Teknik Pengumpulan Data ……… 38

H. Teknik Pengolahan Data………. 38

A. Prosedur Penelitian………. 46

(6)

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Perbandingan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Praktikum Uji

Urin dengan Penggunaan LKS Teks, LKS Gambar dan LKS Video ... 48

B. Perbandingan Pengetahuan Prosedural Praktikum Uji Urin …………. 66

C. Pembahasan Umum Perbandingan Keterampilan Proses Sains dan Pengetahuan Prosedural Siswa Pada Praktikum Uji Urin………. 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 73

B. Saran ……….. 73

DAFTAR PUSTAKA... xi

LAMPIRAN……… 75

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya………. 8

2.2 Manfaat dan Batasan Penggunaan Media Instruksional….… 18 2.3 Kemampuan Setiap Jenis Media dalam Mempengaruhi Berbagai Macam Belajar ……… 20

3.1 Tabel Desain penelitian Nonequivalent group desain……… 30

3.2 Indikator Soal Pengetahuan Prosedural ………. 31

3.3 Indikator Keterampilan Proses Sains yang diamati…………. 31

3.4 Indikator Kuisioner Partisipasi Siswa……….. 33

3.5 Analisis Butir Soal ……….. 34

3.6 Kriteria Penggunaan Hasil Analisis Butir Soal……… 35

3.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Pengetahuan Prosedural ke 1……… 36

3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Pengetahuan Prosedural ke-II……… 37

3.9 Uji Kruskal-Wallis………... 39

3.10 Uji Normalitas……….. 41

3.11 Uji Homogenitas……….. 42

3.12 Analisis Lanjutan Pos Hoc ………. 43

3.13 Interpretasi Indeks Gain……….. 45

4.1 Rekapitulasi Perbandingan Keterampilan Proses Sains melalui Kruskal-Wallis ……….. 48

4.2 Rekapitulasi Uji Lanjutan Games-Howell……… 49

4.3 Rekapitulasi Perbandingan Keterampilan Proses Sains Setiap Indikator antara Kelas Penelitian……… 54

4.4 Hasil dan Perbandingan Persentase Keterampilan Merencanakan Percobaan atau Penelitian ……….. 56

4.5 Hasil dan Perbandingan Persentase Keterampilan Menggunakan Alat dan Bahan………. 61

4.6 Hasil dan Perbandingan Persentase Keterampilan Melaksanakan Ekperimen……… 63

4.7 Hasil dan Perbandingan Persentase Keterampilan Observasi 65 4.8 Rekapitulasi Statistik serta Pengujian Normalitas dan Homogenitas Hasil Pretest Pengetahuan Prosedural……….. 67

4.9 Perbandingan N-Gain Pengetahuan Prosedural Siswa ……… 67

(8)

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Panduan Perencanaan Kegiatan Laboratorium ………. 14

3.1 Pengolahan Data Kuantitatif………. 37

3.2 Alur penelitian……… 46

4.1 Grafik Perbandingan Rata-rata Indikator Keterampilan Proses

Sains……….. 53

4.2 Alat dan bahan pada LKS gambar (a) alat dan bahan pada LKS

video(b) ……… 57

4.3 Langkah kerja uji kandungan glukosa pada urin pada LKS teks 58 4.4 Langkah kerja uji kandungan glukosa pada urin pada LKS

gambar……… 59

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

A. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas kontrol (LKS teks) ……… 76 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen I (LKS

gambar) ……….. 79

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen II (LKS

video)……….

82

B. LEMBAR KERJA SISWA

1. LKS Teks………. 86

2. LKS Gambar……… 90

3. LKS Video ……….. 94

C. INSTRUMEN PENELITIAN

1. Rubrik Penilaian Kinerja Keterampilan Proses Sains Sebelum Revisi… 99 2. Rubrik Penilaian Kinerja Keterampilan Proses Sains Setelah Revis….. 101 3. Soal Instrumen Pengetahuan Prosedural I Sebelum Revisi…………...

4. Soal Instrumen Pengetahuan Prosedural II Sebelum Revisi………….

106 125 5. Soal Instrumen Pengetahuan Prosedural Setelah Revisi……… 138

6. Kuisioner Siswa Sebelum Revisi ………..

7. Kuisioner Siswa Setelah Revisi ………

146 148

D. ANALISIS BUTIR SOAL

1. Analisis Butir Soal Instrumen Pengetahuan Prosedural Siswa I……… 2. Analisis Butir Soal Instrumen Pengetahuan Prosedural Siswa II……..

152 161

E. ANALISIS STATISTIK

1. Tabulasi Keterampilan Proses Sains Siswa Keseluruhan……….. 170 2. Analisis Perbandingan Kemunculan Keterampilan Proses Sains Siswa

Keseluruhan (Kruskal-Wallis&POS HOC) SPSS 20……….

174

3. Nilai Keterampilan Proses Sains Siswa Setiap Indikator……….. 176 4. Analisis Perbandingan Kemunculan Keterampilan Proses Sains Siswa

Setiap Indikator (Kruskal-Wallis&POS HOC) SPSS 20………

177

5. Nilai Pengetahuan Prosedural Siswa ……….……… 180

6. Analisis Perbandingan Penguasaan Pengetahuan Prosedural Siswa

(Pre Test) SPSS 20……….……….………

183

7. Analisis Perbandingan Penguasaan Pengetahuan Prosedural Siswa

(N-gain) SPSS 20……….……….……….

185

8. Analisis Tabulasi Kuisioner Siswa ……….……….. 187

9. Persentase Alasan Kuisioner Siswa……….………. 190

F. STORY BOARD MEDIA

(10)

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. ADMINISTRASI PENELITIAN

Surat Izin Melakukan Penelitian ……….………. 211

Surat Keterangan Telah melaksanakan Penelitian ……… 212

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan laboratorium atau praktikum merupakan metode atau pendekatan

yang tepat dalam membelajarkan sains. Praktikum tidak hanya menekankan pada

pemahaman konsep tetapi juga mendorong siswa untuk belajar, membuat siswa

bisa mengerjakan sesuatu dan membuat siswa belajar melaksanakan sesuatu.

(Widodo, 2006:148). Pengalaman belajar yang dialami siswa sehingga siswa

menemukan sebuah konsep merupakan sebuah proses yang jauh lebih penting

dalam belajar sains. Biologi merupakan bagian dari sains sehingga memiliki

hakikat yang sama yaitu meliputi biologi sebagai produk, proses, sikap, nilai dan

salingtemas yang harus tercakup dalam proses pembelajaran (Adisendjaja dan

Romlah, 2009:1).

Kegiatan praktikum sangat menunjang siswa untuk mengembangkan

keterampilan dan pemahaman siswa dalam mendalami materi. Pada kegiatan

praktikum siswa diajak untuk memahami prosedur pelaksanaan praktikum,

memahami dasar teori, kemampuan menggunakan alat dan bahan, kemampuan

observasi, interpretasi dan mengkomunikasikan hasil pengamatannya. Melalui

kegiatan praktikum, siswa dilatih mengembangkan keterampilan proses yang

menjadi dasar kemampuan melaksanakan penelitian sebenarnya (Adisendjaja, dan

Romlah, 2009:2). Pengembangan keterampilan proses sains pada siswa melalui

kegiatan praktikum memungkinkan siswa mempelajari konsep yang menjadi

tujuan belajar sains dan sekaligus mengembangkan keterampilan-keterampilan

dasar sains, sikap ilmiah dan sikap kritis (Rustaman et al, 2005:86)

Praktikum menjadi hal penting dalam pembelajaran sains, tetapi pada

kenyataannya dilapangan kegiatan ini jarang dilaksanakan oleh guru. Kendala

pelaksanaan praktikum disekolah berdasarkan hasil penelitian Rustaman

(2002:13) salah satunya dikarenakan lembar kerja yang berisi tuntunan yang jelas

sehingga kurang dapat mengembangkan aspek kreatif. Selain itu, menurut

(12)

2

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

praktikum disebabkan oleh tidak adanya waktu khusus untuk praktikum, tidak

memadai alat dan bahan praktikum serta sebagian pendidik tidak menguasai cara

kerja di laboratorium. Kemampuan pendidik dalam melaksanakan kegiatan

praktikum merupakan hal utama dalam penyelenggaraan praktikum itu sendiri.

Prosedur kegiatan praktikum yang dituangkan dalam lembar kerja siswa

merupakan komponen praktikum yang sangat membantu guru dan siswa dalam

pelaksanaan praktikum. Berdasarkan studi pendahuluan penulis pada beberapa

kegiatan praktikum yang dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandung dan SMA

Negeri 4 Bandung menunjukan bahwa siswa tidak akan langsung memahami

petunjuk praktikum yang diberikan guru, baik yang disampaikan secara lisan

maupun dalam bentuk LKS teks Penyampaian guru menjelaskan prosedur

praktikum penting dilakukan untuk membantu siswa memahami prosedur, hal

tersebut bertujuan agar kegiatan berjalan dengan aman, hasil praktikum yang

diharapkan muncul serta konsep yang disampaikan dapat tersampaikan pada

siswa.

Salah satu komponen yang dapat membantu pelaksanaan praktikum yaitu

petunjuk praktikum. Menurut Rustaman (2012:27) petunjuk praktikum bagi

pendidik berfungsi untuk memberikan rambu-rambu dan tuntunan yang jelas,

Petunjuk praktikum dapat diklasifikasikan sesuai dengan jenis kegiatan

praktikum. Isi dari petunjuk praktikum harus memberikan kesempatan pada siswa

untuk merencanakan eksperimen atau penyelidikan serta peringatan mengenai

keselamatan kerja di laboratorium (Rustaman, 2012:27).

Petunjuk praktikum yang banyak digunakan saat ini berbentuk cookery

book yang dituangkan dalam lembar kerja siswa. LKS yang berisi resep atau

langkah kegiatan banyak dijumpai dalam bentuk teks. Tidak hanya LKS, pada

dasarnya teks atau mode presentasi verbal telah mendominasi dalam dunia

pendidikan (Mayer, 2009:5). Berdasarkan hal tersebut, penulis berupaya untuk

membuat inovasi yaitu LKS yang dilengkapi gambar dan video, dimana siswa

dapat melihat alat serta prosedur atau langkah kerja melalui model asli.

Visualisasi kegiatan praktikum yang direkam kemudian ditampilkan kembali

(13)

akan dilaksanakan, sehingga siswa dapat memahami prosedur kegiatan praktikum.

Menurut Maldarelli et al (2009:51) bahwa siswa yang belum pernah melakukan

teknik laboratorium harus dipandu sehingga demonstrasi visual laboratorium

merupakan hal penting yang perlu disampaikan pada saat kegiatan praktikum.

Memahami prosedur praktikum dengan menyimak video merupakan salah satu

kegiatan observasi model. Seperti yang dikemukakan oleh Bandura (Dahar,

1996:26) bahwa mengemukakan kata-kata, nama dan bayangan yang kuat

dikaitkan dengan kegiatan yang dimodelkan dalam belajar adalah hal yang

penting.

Penulis memilih media LKS yang dilengkapi video karena kegiatan

praktikum memiliki kelebihan yaitu dapat menampilkan model asli sehingga

siswa mendapatkan gambaran yang lebih nyata tentang informasi alat, bahan serta

langkah kerja yang akan dilaksanakan. Video dapat menampilkan gambar yang

disertai audio dengan effect mempercepat maupun memperlambat suatu proses

(Widodo, 2005:2). Selain itu, video dapat ditampilkan di depan kelas dengan

bantuan infokus sehingga seluruh siswa dapat melihat tayangan lebih jelas

dibandingkan demonstrasi yang dilakukan guru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis merumuskan masalah

yang menjadi pokok utama permasalahan dalam pelaksanaan penelitian,

yaitu“Bagaimana perbandingan penggunaan LKS teks, LKS gambar dan LKS

video uji urin terhadap keterampilan proses sains dan pengetahuan prosedural

siswa?”

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis merumuskan kembali

pertanyaan penelitian sebagai pertanyaan khusus dalam pelaksanaan penelitian ini,

(14)

4

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimanakah perbedaan pada pelaksanaan kegiatan praktikum yang

menggunakan LKS teks, LKS gambar dan LKS video uji urin terhadap

keterampilan proses sains?

2. Bagaimanakah perbedaan pada pelaksanaan kegiatan praktikum yang

menggunakan LKS teks, LKS gambar dan LKS video uji urin terhadap

pengetahuan prosedural?

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah ini dimaksudkan agar penulis lebih terfokus dan

spesifik dalam melaksanakan penelitian ini. Adapun beberapa pembatasan

masalah dari penelitian ini yaitu :

1. Praktikum dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu 1) tahap pendahuluan; 2)

tahap kerja; 3) tahap penutupan (Widodo, 2006:150).

2. Keterampilan proses sains yang diukur adalah keterampilan merencanakan

praktikum, keterampilan menggunakan alat/bahan, keterampilan observasi dan

keterampilan melaksanakan eksperimen sesuai prosedur dengan benar.

Keterampilan tersebut ditinjau dari hasil penilaian kinerja siswa. Empat

keterampilan proses ini berkaitan dengan teknik laboratorium yang diadopsi

dari jurnal penelitian Maldarelliet al (2009:51).

3. Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan siswa tentang prosedur

pelaksanaan praktikum yang terdiri dari dua indikator yaitu keterampilan

khusus yang berhubungan dengan suatu bidang tertentu dan pengetahuan

tentang kriteria penggunaan suatu prosedur. Indikator tersebut diadopsi dari

indikator yang dipaparkan Karthwohl (2002:214), kedua indikator tersebut

berkaitan dengan prosedur menggunakan alat/bahan, observasi, merencanakan

eksperimen dan melaksanakan eksperimen pada praktikum uji urin.

(15)

D. Asumsi

Modul praktikum multimedia dapat menjadi alat bantu menciptakan

praktikum yang lebih variatif dengan memanfaatkan teknologi komputer

(Dwiyanti, 2012:1). Video yang menyajikan teknik laboratorium dapat

meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan rasa percaya diri pada siswa

(Maldarelli et al, 2009:51) Video demonstrasi merupakan salah satu media yang

dapat membantu siswa dalam memahami prosedur kegiatan praktikum. Video

demonstrasi menyajikan desain kegiatan praktikum secara visual, audio dan teks

sehingga dapat lebih memudahkan siswa dalam pelakasanaan praktikum.

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan asumsi yang dirumuskan dan beberapa pernyataan dari hasil

penelitian yang berkaitan maka dirumuskanlah hipotesis dalam penelitian ini

yaitu:

H1 : Terdapat perbedaan keterampilan proses sains yang signifikan antara kelas

yang menggunakan LKS teks, LKS gambar dan LKS video.

H2 : Terdapat perbedaan pengetahuan prosedural yang signifikan antara kelas

yang menggunakan LKS teks, LKS gambar dan LKS video.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu untuk mengetahui

perbandingan pengetahuan prosedural dan keterampilan proses sains antara siswa

yang menggunakan LKS teks, LKS gambar dan LKS video. Selain itu, tujuan

khusus dari penelitian ini yaitu mengembangkan media dalam pelaksanaan

praktikum sebagai upaya peningkatan keterampilan proses sains dan efektifitas

(16)

6

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak

diantaranya :

1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar

yang menarik dan bermakna.

2. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan keterampilan proses

sains dan pengetahuan prosedural.

3. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dalam

mengembangkan kegiatan praktikum.

4. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk

(17)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Penelitian menggunakan beberapa istilah, untuk menghindari kesalahan dalam

menafsirkan istilah tersebut maka perlunya penjabaran beberapa istilah agar lebih

efektif dan operasional. Istilah-istilah tersebut antara lain:

1) Lembar kerja siswa (LKS) merupakan petunjuk praktikum yang berisi judul,

tujuan, alat dan bahan serta langkah kerja dan pertanyaan yang mengarah pada

konsep sistem ekskresi.

2) LKS teks merupakan petunjuk praktikum uji urin yang seluruh kontennya

disajikan dalam bentuk teks dan telah dijugjment oleh ahli dan divalidasi.

3) LKS gambar merupakan petunjuk praktikum uji urin yang kontennya

disajikan dalam bentuk teks kecuali konten langkah kerja yang disajikan

dalam bentuk gambar dan telah dijugjment oleh ahli dan divalidasi.

4) LKS video merupakan petunjuk praktikum uji urin yang kontennya disajikan

dalam bentuk teks kecuali konten langkah kerja yang disajikan dalam bentuk

video. Video berisi demonstrasi kegiatan praktikum yang dilengkapi teks,

suara, dan gambar bergerak. LKS video ini telah dijugjment oleh ahli dan

divalidasi.

5) Keterampilan proses sains merupakan skor dari penilaian kinerja berdasarkan

indikator keterampilan merencanakan percobaan,menggunakan alat/bahan,

observasi, dan melaksanakan prosedur praktikum dengan benar, indikator

keterampilan proses ini berkaitan dengan teknik laboratorium yang diadopsi

dari jurnal penelitian Maldarelli et al(2009:51).

6) Pengetahuan prosedural merupakan skor dari pre test dan post test

berdasarkan indikatorpengetahuanketerampilan khusus yang berhubungan

dengan suatu bidang tertentu dan pengetahuan tentang kriteria penggunaan

(18)

29

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Krathwohl (2002:214), kedua indikator tersebut sesuai dengan pengetahuan

yang berkaitan dengan prosedur menggunakan alat/bahan, observasi,

merencanakan eksperimen dan melaksanakan eksperimen pada praktikum uji

urin.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan penggunaan LKS.

Adanya sebuah perlakuan yang berupa variabel bebas yang dilihat ada atau

tidaknya pengaruh perlakuan tersebut terhadap variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini yaitu penggunaan LKS teks, gambar, dan video pada tiga

kelas yang berbeda. Perlakuan tersebut dilihat melalui variabel terikat yakni

keterampilan proses sains yang diukur melalui penilaian kinerja serta pengetahuan

prosedural yang diukur melalui pre test dan post test. Pemilihan sampel tidak

memungkinkan dilakukan secara acak sehingga metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen (Arikunto, 2009:210).

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent group desain.

Desain ini dipilih karena pengambilan sampel dilakukan tidak secara acak.

Desain penelitian ini menggunakan tiga kelas, satu kelas sebagai kelas kontrol

dan dua kelas lainnya yang diberi perlakuan. Pengambilan sampel menggunakan

teknik convinience sampling(Fairfax, 2012:3)yaitu dipilih berdasarkan

kemudahan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Perlakuan pada kelas

eksperimen berupa penggunaan LKS video dan LKS gambar, sedangkan kelas

kontrol mendapatkan perlakuan dimana kegiatan praktikum menggunakan LKS

(19)

Tabel 3.1 Tabel Desain penelitian Nonequivalent group desain

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

Kontrol 01 X1 02

Eksperimen 1 01 X2 02

Eksperimen 2 01 X3 02

01= test untuk Pre test

02= test untuk Post test

X 1 = perlakuan dengan penggunaaan LKS teks

X 2 = perlakuan dengan penggunaaan LKS gambar

X 3 = perlakuan dengan penggunaaan LKS video

(Arikunto, 2009:210)

D. Populasi dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karakter keterampilan proses

dan pengetahuan prosedural siswa kelas XI SMA Negeri 4 Bandung tahun ajaran

2012-2013. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

keterampilan proses dan pengetahuan prosedural yang terdapat pada tiga kelas

penelitian yaitu kelas XI IPA 1, XI IPA 3, dan XI IPA 5. Tiga kelas tersebut

dipilih oleh WAKASEK kurikulum yang dimusyawarahkan dengan guru mata

pelajaran biologi. Ketiga kelas tersebut dipilih berdasarkan kemudahan peneliti

dan menghindari faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil penelitian,

karena kelas lain yang ada di sekolah telah digunakan oleh mahasiswa yang

sedang melaksanakan PPL serta penelitian. Berdasarkan pemilihan kelas tersebut,

maka dapat dikatakan bahwa pemilihan sampel berdasarkan kemudahan atau

convinience sampling (Fairfax, 2012:3).

E. Instrumen Penelitian

1. Tes Tertulis

Tes tertulis ini berupa soal pengetahuan prosedural siswa mengenai kegiatan

praktikum yang telah dilaksanakan. Tes tertulis ini berbentuk soal pilihan ganda

yang diberikan saat pretest dan post test. Soal ini mencakup pengetahuan

(20)

31

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan praktikum, pengetahuanpenggunaan alat/bahan serta pengetahuan

observasi yang terdiri dari 16 soal pilihan ganda.

Tabel 3.2 Indikator Soal Pengetahuan Prosedural

No Indikator Pengetahuan

Prosedural Pengetahuan tentang KPS Nomor soal

1 Pengetahuan tentang keterampilan khusus atau algoritma

Keterampilan

Merencanakan praktikum

1,2,3,4

Keterampilan observasi 13,14,15,16 2 Pengetahuan tentang kriteria

penggunaan suatu prosedur

Keterampilan menggunakan alat dan bahan

5,6,7,8

Keterampilan melaksanakan eksperimen

9,10,11,12

Jumlah soal 16

2. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan berupa lembar penilaian kinerja

(Performance assessment) yang berisi poin penilaian kinerja pada saat kegiatan

praktikum berlangsung. Penilaian kinerja (Performance assessment) secara

sederhana dapat dinyatakan sebagai penilaian terhadap kemampuan dan sikap

siswa yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan (Wulan. 2007:1). Penilaian

kinerja berupa rubrik rating scale.

Tabel 3.3a Indikator Keterampilan Proses Sains yang diamati

Keterampilan Indikator

Merencanakan percobaan atau

penelitian

Menentukan alat, bahan dan sumber yang digunakan

a. Menghitung jumlah alat dan bahan yang digunakan

Menggunakan alat/ bahan

Memakai alat dan bahan

a. Menggunakan pipet dengan benar pada saat mengambil bahan (Benedict, urin, HNO3, albumin

dan ammonia)

b. Mengukur bahan menggunakan gelas ukur dengan benar (Benedict, urin, HNO3, albumin dan ammonia)

c. Memindahkan bahan dengan benar. (Benedict, urin, HNO3, albumin dan ammonia

d. Memanaskan bahan dengan benar (urin dan Benedict)

e. Mengocok bahan yang telah dicampurkan (Benedict) f. Membersikan alat dan bahan praktikum setelah

(21)

Tabel 3.3b Indikator Keterampilan Proses Sains yang diamati

Keterampilan Indikator

Melakukan eksperimen

Melaksanakan eksperimen sesuai prosedur

a. Melaksanakan langkah kerja sesuai dengan prosedur yang ditentukan

b. Memverifikasi dengan cara mengulangi langkah kerja lebih dari satu kali.

Observasi

Mengamati dengan detail dan menggunakan sebanyak mungkin indera

a. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada uji Benedicht dengan melihat hasil uji yang berlatar kertas berwarna putih

b. Mengamati hasil ammonia yaitu mencium bau dengan mengipaskan uap air dan bukan dari mulut tabung langsung

c. Mengamati endapan putih pada uji klorida dengan melihat hasil praktikum yang berlatar kertas hitam sebagai dasar

d. Mengamati cincin putih pada uji klorida dengan melihat hasil praktikum yang berlatar kertas hitam sebagai dasar

Mengumpulkan fakta yang relevan

a. Informasi yang dikumpulkan sesuai fakta b. Fakta yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan

pengamatan

c. Fakta yang dikumpulkan merupakan hasil dari pengamatan kegiatan praktikum

Ket: Indikator diadopsi dari Keterampilan Proses Sains oleh Rustamanet al, 2005

3. Angket

Angket digunakan untuk menjaring tanggapan siswa terhadap kegiatan

praktikum dan penggunaan LKS yang digunakan dalam praktikum. Angket terdiri

dari beberapa pertanyaan yang berbentuk skala likert dengan lima pilihan jawaban

yaitu sangat setuju (SS), Setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) dan sangat

tidak setuju (STS) (Arikunto, 2009:107). Angket diolah dengan mengubah nilai

(22)

33

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Indikator Kuisioner Partisipasi Siswa

No Indikator Nomor Jumlah

1 Ketertarikan siswa dalam pelaksanaan praktikum 1 1

2 Ketertarikan siswa menggunakan LKS 2 2

3 Tanggapan siswa mengenai kejelasan LKS  Kejelasan tujuan petunjuk praktikum

 Kejelasan alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum

 Kejelasan langkah kerja

3 5

7

3

4 Tanggapan siswa mengenai pemahaman siswa setelah mempelajari petunjuk praktikum

 Pengetahuan siswa tentang alat dan bahan  Pemahaman siswa tentang langkah kerja  Pemahaman siswa mengenai tujuan

melaksanakan praktikum

6 8 4

3

No Indikator Nomor Jumlah

5 Tanggapan siswa mengenai keterampilan melaksanaan praktikum

 Keterampilan merencanakan praktikum  Keterampilan menggunakan alat dan bahan  Keterampilan melaksanakan praktikum sesuai

dengan prosedur

 Keterampilan mengamati hasil praktikum

9 10 11

12

3

6 Penggunaan petunjuk praktikum pada pelaksanaan praktikum

13 1

7 Perbandingan penggunaan petunjuk praktikum terhadap pemahaman prosedur atau langkah kerja praktikum

14, 15 2

JUMLAH SOAL 15

F. Uji Coba Instrumen

Analisis pengolahan data akan dilakukan baik secara kualitatif maupun

kuantitatif. Sebelum pengolahan data hasil penelitian, dilakukan pengujian

terhadap instrumen yang akan digunakan. Instrumen pre test dan post test yang

digunakan diuji dengan menggunakan tes validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan

daya pembeda. Pada penelitian ini perhitungan pengujian analisis butir soal

dibantu dengan program ANATES. Uji coba soal pengetahuan prosedural yang

(23)

Tabel 3.5 Analisis Butir Soal

Uji Rumus Interpretasi

Uji Validitas adalah

tingkat suatu tes mampu mengukur apa

yang hendak di ukur

√[ ( ) ][ ( ) ]

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variable X

dan Y

X = skor tiap butir soal Y = skor total butir soal N = jumlah siswa

Nilai rxy yang diperoleh dapat

diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria pada table berikut :

Nilai rxy Kriteria

0.80< rxy<1.00 Sangat tinggi

0.60< rxy<0.80 Tinggi

0.40< rxy<0.60 Cukup

0.20< rxy<0.40 Rendah

0.00< rxy<0.20 Sangat

rendah Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat keterpercayaan suatu instrumen

Rumus yang digunakan adalah K-R 20.

( ) ( )

Keterangan :

r11 = realibilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan Vt = varians total

P = proporsi subjek yang menjawab butir dengan betul

Q = proporsi subjek yang mendapat salah.

Hasil r11 kemudian dibandingkan dengan

tabel interpretasi dibawah ini: Nilai rxy Kriteria

0.81< r<1.00 Sangat tinggi 0.61< r<0.80 Tinggi 0.41< r<0.60 Cukup 0.21< r<0.40 Rendah 0.00< r<0.20 Sangat rendah

Tes taraf kesukaran

adalah kemampuan tes dalam menjaring banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan benar

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = subjek yang menjawab benar J = banyaknya subjek yang ikut mengerjakan tes

Nilai P yang diperoleh dapat

diinterpretasikan sesuai tabel berikut:

Nilai P Kriteria

0.00< P<0.30 Sukar 0.31< r<0.70 Sedang 0.71< r<1.00 Mudah

Daya pembeda.

Kemampuan tes dalam memisahkan antara subjek yang pandai dengan subjek yang kurang pandai.

Keterangan :

D = Daya pembeda butir

BA = banyaknya kelompok atas

yang menjawab benar

JA = banyaknya subjek

kelompok atas

BB = banyaknya kelompok

bawah yang menjawab benar

JB = banyaknya subjek

kelompok bawah

Semakin tinggi nilai indeks maka semakin baik instrument tersebut dapat membedakan kepandaian siswa. Berikut interpretasi Daya Pembeda.

Indeks Daya Pembeda

Kriteria Daya Pembeda Negatif Sangat buruk

harus tidak dipakai 0.00-0.20 Buruk,

(24)

[Type text]

Penjelasan diatas merupakan rincian dari penggunaan analisis uji coba soal

pengetahuan prosedural. Pengujian instrumen soal dilaksanakan dua kali karena

pada uji coba pertama reabilitas dari keselurahan soal rendah serta soal yang valid

yang dapat digunakan tidak memenuhi jumlah target. Berikut ini tabel penentuan

kesimpulan soal yang dipakai, direvisi dan dibuang :

Tabel 3.6 Kriteria Penggunaan Hasil Analisis Butir Soal

Kriteria Analisis Butir Soal

Kesimpulan Taraf

kesukaran

Daya

pembeda Validitas Reabilitas Sukar, Sedang,

Mudah

Sedang, baik, baik sekali

Sangat Tinggi, cukup, mudah

Sangat Tinggi, tinggi, cukup

dipakai

Sukar, Sedang, Mudah

buruk Rendah Rendah, sangat rendah

direvisi

Sukar, Mudah Sangat burung

sangat rendah Sangat rendah dibuang

Hasil dari uji coba pertama diketahui bahwa reabilitas rendah (0,16%) , hal ini

terlihat dari jumlah soal yang baik atau dapat digunakan adalah 9 soal dari 40

soal, 3 soal yang direvisi dan 28 soal yang dibuang. Sedikitnya soal yang berhasil

terjaring maka dilaksanakan kembali uji coba soal kedua yang dilakukan pada

kelas yang berbeda.Pada uji coba kedua jumlah soal yang diuji coba adalah 30

soal, soal tersebut merupakan soal perbaikan dari soal uji coba pertama dan soal

baru yang disusun kembali oleh penulis. Hasil uji coba soal pengetahuan

prosedural kedua dari 30 soal terdapat 8 soal yang dipakai, satu soal direvisi yang

kemudian diperbaiki dan digunakan dan 21 soal dibuang. Nilai reabilitas pada uji

coba kedua adalah tinggi (0,66%). Nilai reabilitas yang rendah pada uji coba soal

pertama mengharuskan soal untuk dibuang atau direvisi, tetapi karena waktu yang

kurang memungkinkan untuk uji coba soal kembali dan jumlah soal yang sedikit

disaring maka soal yang memenuhi kriteria pada taraf kesukaran, daya pembeda

dan validitas digunakan serta direvisi. Jumlah soal yang berhasil memenuhi

kriteria dari uji coba soal pertama dan kedua berjumlah 18 soal, kemudian soal

tersebut dijugjment kembali pada dosen ahli. Jumlah soal dari hasil uji coba dan

jugjment adalah 16 soal pengetahuan yang digunakan sebagai tes tertulis untu pre

(25)

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal PengetahuanProsedural ke-1

No Soal

Analisis butir Soal

Kesimpulan Reabilitas Taraf

kesukaran Int*

Daya

pembeda Int* Validitas Int*

1 0.95 M 0.10 BK 0.13 SR tidak dipakai

0,16% (Sangat randah)

2 0.08 S 0.10 BK 0.16 SR tidak dipakai

3 0.97 M 0.00 BK 0.00 SR tidak dipakai

4 0.89 M 0.10 BK 0.19 SR tidak dipakai

5 0.73 M 0.20 BK 0.20 SR tidak dipakai

6 0.65 SD 0.00 BK -0.04 SR tidak dipakai

7 0.97 M 0.00 BK 0.00 SR tidak dipakai

8 0.92 M -0.20 SBK -0.04 SR tidak dipakai

9 0.81 M 0.20 BK 0.15 SR tidak dipakai

10 0.95 M 0.10 BK 0.09 SR tidak dipakai

11 0.89 M 0.00 BK 0.03 SR tidak dipakai

12 0.89 M 0.10 BK 0.09 SR tidak dipakai

13 0.86 M 0.40 SD 0.48 CK dipakai

14 0.70 M 0.60 BA 0.51 CK dipakai

15 0.89 M 0.30 SD 0.46 CK Revisi.

16 0.89 M 0.30 SD 0.26 CK Revisi.

17 0.32 SD 0.00 BK 0.08 SR tidak dipakai

18 0.70 M -0.20 SBK -0.17 SR tidak dipakai

19 0.08 S 0.00 BK 0.08 SR tidak dipakai

20 0.03 S -0.10 SBK -0.25 SR tidak dipakai

21 0.51 SD 0.00 BK 0.10 SR tidak dipakai

22 0.30 SK 0.50 BA 0.42 CK dipakai

23 0.89 M 0.10 BK 0.19 SR tidak dipakai -

24 0.49 SD 0.30 SD 0.21 CK tidak dipakai

25 0.92 M 0.30 SD 0.56 CK Revisi

26 0.86 M 0.30 SD 0.41 CK dipakai

27 0.89 M 0.00 BK 0.03 SR tidak dipakai

28 0.65 SD 0.00 BK 0.07 SR tidak dipakai

29 1.00 M 0.00 BK 0.00 SR tidak dipakai

30 1.00 M 0.00 BK 0.00 SR tidak dipakai

31 0.76 M 0.50 BA 0.54 CK dipakai

32 0.59 SD 0.00 BK -0.06 SR tidak dipakai

33 0.54 SD 0.60 BA 0.50 CK dipakai

34 0.43 SD 0.40 SD 0.31 CK dipakai

35 0.84 M 0.40 SD 0.19 SR tidak dipakai

36 0.49 SD 0.50 BA 0.45 CK dipakai

37 1.00 M 0.00 BK 0.00 - tidak dipakai

38 0.97 M 0.10 BK 0.32 R dipakai

39 0.73 M 0.00 BK 0.01 SR tidak dipakai

40 0.89 M 0.10 BK 0.19 SR tidak dipakai

(26)

37

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Analisis Butir SoalPengetahuan ProseduraI Ke- II

No Soal

Analisis butir Soal

Kesimpulan Reabilitas Taraf

kesukaran Int*

Daya

pembeda Int* Validitas Int*

1 0.84 M 0.20 SD 0.21 R tidak dipakai

0,66 (Tinggi)

2 0.16 S 0.20 SD 0.17 SR tidak dipakai

3 0.73 M 0.00 BK 0.16 SR tidak dipakai

4 0.57 SD 0.00 BK 0.05 SR tidak dipakai

5 0.54 SD 0.60 BA 0.47 CK dipakai

6 0.43 SD 0.50 SD 0.48 CK dipakai

7 0.51 SD 0.20 SD 0.18 SR tidak dipakai

8 0.95 SM 0.20 SD 0.31 R tidak dipakai

9 0.43 SD 0.50 SD 0.38 R tidak dipakai

10 0.49 SD 0.80 BS 0.55 CK dipakai

11 0.38 SD -0.10 SB 0.08 SR tidak dipakai

12 0.32 SD 0.00 BK 0.09 SR tidak dipakai

13 0.57 SD 0.50 SD 0.33 R tidak dipakai

14 0.57 SD 0.50 SD 0.37 R tidak dipakai

15 0.14 S 0.10 BK 0.19 SR tidak dipakai

16 0.92 SM 0.10 BK 0.29 R tidak dipakai

17 0.86 SM 0.50 SD 0.59 CK dipakai

18 0.84 M 0.10 BK 0.26 R tidak dipakai

19 0.59 SD 0.70 BA 0.55 CK dipakai

20 0.65 SD 0.80 BS 0.56 CK dipakai

21 0.22 S 0.10 BK 0.06 SR tidak dipakai

22 0.78 M 0.00 BK 0.00 SR tidak dipakai

23 0.78 M 0.50 SD 0.40 CK revisi

24 0.16 S 0.30 SD 0.26 R tidak dipakai

25 0.38 SD 0.40 BA 0.28 R tidak dipakai

26 0.27 S 0.10 BK 0.13 SR tidak dipakai

27 0.59 SD 0.40 BA 0.39 R tidak dipakai

28 0.84 M 0.50 BA 0.55 CK dipakai

29 0.81 M 0.60 BA 0.67 T dipakai

30 0.08 S 0.20 BK 0.07 SR tidak dipakai

(27)

G. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan diambil menggunakan tiga instrumen yaitu tes

tertulis berupa 16 soal pengetahuan prosedural, lembar obeservasi yang berupa

penilaian kinerja dan angket. Tes tertulis diberikan kepada siswa sebelum dan

setelah melaksanakan praktikum. Lembar observasi diisi oleh observer,

masing-masing observer mengamati kinerja 1 kelompok siswa yang terdiri dari 4-5 orang

siswa. Pada setiap kelas terdapat 8 kelompok sehingga data penilaian kinerja

setiap kelas penelitian ada 8 lembar obeservasi. Pengumpulan data penilaian

kinerja dinilai oleh observer yang sama pada setiap kelasnya. Angket diisi oleh

siswa setelah melaksanakan praktikum dan setelah mengisi tes tertulis (post test).

H. Teknik Pengolahan Data

1. Analisis lembar observasi

Data yang diperoleh dari hasil observasi penilaian kinerja siswa, dihitung,

kemudian diolah secara statistik dan dipresentasekan. Pengolahan statistik

dilakukan dengan bantuan program statistik yaitu software SPSS 20.. Data yang

diambil pada penilaian kinerja merupakan data kelompok, sehingga jumlah data

yang didapatkan pada setiap kelasnya sedikit yaitu 8 kelompok. Sedikitnya jumlah

data yang didapatkan untuk menjaring keterampilan proses ini menjadi asumsi

bahwa data tidak memiliki distribusi normal dan varians yang tidak homogen,

maka pengujian statistik yang digunakan adalah uji nonparametrik yaitu Kruskal

Wallis (Santoso. 2010:4). Kruskal Wallis digunakan untuk menguji nilai dari tiga

atau lebih variabel yang berbeda. Keterampilan proses yang dijaring diolah secara

keseluruhan untuk melihat perbedaan rata-rata antara kelas penelitian. Selain itu,

data hasil penilaian kinerja ini juga diolah pada setiap indikator keterampilan

proses untuk melihat perbedaan rata-rata antara kelas penelitian pada setiap

(28)

39

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.9 Uji Kruskal Wallis

No Nama Uji Penentuan Rumus (Formula) Keterangan

1

**Analisis Satu arah Kruskall-Wallis

Kruskall-Wallis H Statistik

N=Jumlah total; Ri=Jumlah ranking kelompok ke-i; n=jumlah sampel kelompok ke-i

Sumber: Sugiyono, 2011:209

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, jika nilai perhitungan lebih kecil

dari taraf signifikan (0,05) maka H1 diterima yang artinya terdapat perbedaan nilai

antara ketiga kelas penelitian. Perbedaan ini dapat diketahui melalui uji lanjutan

Pos Hoc yang dapat dilihat pada table 3.12.

Perhitungan tidak hanya dilakukan dengan pengujian nonparametrik, tapi

juga dideskripsikan berdasarkan hasil perhitungan persentase pada setiap aspek

dari setiap indikator. Skor yang diperoleh diolah menjadi angka dan

dipresentasekan berdasarkan rumus berikut ini :

Keterangan :

P = angka persentase

(Sugiyono : 2010)

2. Analisis Tes Tertulis

Pemeriksaan hasil pre tes dan post tes yang kemudian dianalisis secara

statistik. Untuk keperluan dan kemudahan data digunakan software SPSS 20.00

dan Microsoft Excel 2007. Proses analisis data tes ini dilakukan beberapa tahap

yaitu:

a. Tahap 1

Analisis tahap pertama dilakukan dengan menganalisis hasil data pre test

(29)

b. Tahap 2

Analisis tahap kedua ini dilakukan berdasarkan hasil dari tahap pertama,

jika hasil analisis pretest tidak berbeda signifikan atau kemampuan awal

setiap kelas baik kontrol maupun kedua kelas eksperimen berbeda maka

dilanjutkan dengan analisis post tes, tetapi jika berbeda signifikan atau

adanya perbedaan kemampuan awal siswa pada semua kelas penelitian

maka dilakukan analisis indeks gain.

Gambar 3.1 Pengolahan Data Kuantitatif

Sumber: dokumen.pribadi

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data hasil pretest, pos test atau

indeks gain yaitu:

1. Memberi skor jawaban sesuai kunci jawaban untuk kelas LKS teks, kelas

LKS gambar dan kelas LKS video.

2. Membuat tabel skor hasil tes peserta didik baik pretest, postest, maupun

indeks gain.

Analisis Lanjut Uji Games -Howell

Uji Normalitas Shapiro-Whilk

tidak Data Kuantitatif

Uji Non-parameterik

Uji Kruskal-Wallis

Uji Homogenitas Levene

Tidak/ya

(30)

41

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Menguji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shapiro-Wilk dengan taraf

signifikansi 5%. Uji Shapiro-wilk digunakan karena memiliki kelebihan

dibandingkan dengan uji normalitas lainnya, kelebihan tersebut terletak dari

penggunaan sampel yang dapat digunakan dengan jumlah sampel yang kecil

[image:30.595.119.513.219.569.2]

(>30) dengan taraf signifikan yang akurat (Razali dan Wah, 2011:32)

Tabel 3.10 Uji Normalitas

Jenis Uji Penentuan Rumus (Formula) Keterangan

Uji Shapiro

Wilk W

Penentuan nilai

D (penyebut) ∑ ̅

D= jumlah kaudrat selisih nilai observasi dengan rata-ratanya

Shpiro-Wilk W

statistik [∑

( )]

ai= koefisien

untuk n observasi tertentu (tabel)

Sumber: USEPA, 1992: 9

Perumusan hipotesis untuk uji normalitas pre tes adalah:

Ho: Skor pre test (kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan kelas LKS video)

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1: Skor pre test (kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan kelas LKS video)

berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Perumusan hipotesis untuk uji normalitas post test atau nilai N-gain adalah:

Ho : Skor post test atau gain(kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan kelas LKS

video) berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

H1: Skor post test atau gain(kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan kelas LKS

video) berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Kriteria pengujiannya adalah dengan membandingkan nilai p dengan taraf

(31)

 Jika Nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas <α maka distribusi adalah tidak normal.

 Nilai signifikansi (sig.) atau nilai probabilitas ≥ α maka distribusi adalah normal.

4. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui sampel berasal dari

populasi yang memiliki varians yang sama atau tidak. Uji homogenitas yang

digunakan adalah uji Levene. Uji ini umum digunakan untuk pengujian

varians tiga sampel, selain itu berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Hatidja (2000: 47) uji Levene memiliki dugaan uji hipotesis yang lebih

baik daripada pengujian Barlett yang umum digunakan untuk menguji lebih

[image:31.595.112.514.232.624.2]

dari tiga sampel.

Tabel 3.11 Uji Homogenitas

Jenis Uji Penentuan Rumus (Formula) Keterangan

Uji

Levene

Nilai Z | ̅̅̅̅ ̅ |

Y = rata-rata atau Y = 10% rata-rata

terpangkas

(10%trimmed mean) atau

Y = median (tergantung

distribusi data)

Levene

Statistik

( ̅̅̅̅ ̅ )

( ̅̅̅̅ ̅̅̅̅)

Zp. = rata-rata

kelompok dari Zpr,; Z..=jumlah rata-rata

total dari Zpr.

Sumber : USEPA. 1992: 23

Perumusan hipotesis yang digunakan pada uji homogenitas data pre testdan

post test/ gain adalah:

Ho : Varians pada setiap kelompok (kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan

kelas LKS video) sama ( homogen).

H1: Varians pada setiap kelompok (kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan

kelas LKS video) tidak sama (tidak homogen),

Kriteria pengujiannya adalah dengan membandingkan nilai p dengan taraf

(32)

43

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Jika nilai signifikansi (sig.)< α maka data berasal dari populasi yang tidak memiliki varians yang sama(tidak homogen).

 Jika nilai signifikansi (sig.) ≥ α maka data berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama (homogen).

Nilai Signifikansi hasil perhitungan SPSS 20.00dapat dilihat pada tabel test of

homogenity of variance di baris based on mean.

5. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini merupakan kelanjutan dari uji prasyarat yang telah

dilalui. Jika nilai pretest, post test/ gain berdistribusi normal dan varians

homogen, maka uji hipoteis yang digunakan adalah ANOVA, tetapi jika tidak

terpenuhi salah satunya maka yang digunakan adalah uji Kruskal-Wallis.

Kedua uji ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan nilai antara

tiga variabel. yang berbeda (Rumus uji Kruskal-Wallis lihat Table 3.9)

Perumusan hipotesis yang digunakan pada pengujian kesamaan tiga nilai

adalah:

Ho: Nilai pre test antara kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan kelas LKS

video adalah sama

H1: Nilai pre test antara kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan kelas LKS

video tidak sama.

Kriteria pengujiannya dengan membandingkan nilai p dengan taraf signifikan

α =0.05.

 Jika nilai signifikansi (sig.)< α, maka H1diterima.

 Jika nilai signifikansi (sig.) ≥α maka Ho diterima

Perumusan hipotesis yang digunakan pada pengujian kesamaan tiga nilai

adalah:

Ho: Nilai post test antara kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan kelas LKS

video adalah sama

H1: Nilai post test antara kelas LKS teks, kelas LKS gambar dan kelas LKS

(33)

Kriteria pengujiannya dengan membandingkan nilai p dengan taraf

signifikan α =0.05.

 Jika nilai signifikansi (sig.)< α, maka H1diterima.

 Jika nilai signifikansi (sig.) ≥α maka Ho diterima

Apabila H1diterima maka dilanjutkan dengan Post Hoc untuk melihat letak

perbedaan antara ketiga kelas.

Apabila hasil dari pengujian uji hipotesis menunjukkan nilai yang

signifikan maka dilanjutkan dengan analisis lanjutan menggunakan uji

Games–Howell untuk data tidak berdistribusi normal atau LSD Bonfferoni

[image:33.595.98.531.241.631.2]

untuk data yang memiliki distribusi yang normal.

Tabel. 3.12 Analisis Lanjutan Pos Hoc

Nama Uji Penentuan Rumus (Formula) Keterangan

Gomes-Howell

Standar Eror

(SE(GH))

MSE= Rata-rata kuadrat eror (Mean Square error), nj&nj`= Jumlah sampel kelompok-j dan kelompok-j`

df ( )

( ( ) ( )) nj&nj`= Jumlah sampel kelompok-j dan kelompok-j`; Sj & Sj` = varians untuk kelompok-j dan kelompok-j` Simultaneous Confidence Intervals (100(1-(̅ ̅ ) [ ]

Yj - Yj` = perbedaan rata-rata kedua kelompok, SE(GH)= standar eror t-test Gamues-Howell ̅ ̅ √( ) ⁄

t(GH, df)= nilai thitung

Sumber: Beasly, 2010:7

Selain pengujian hipotesis melalui uji statistika, dapat juga dilakukan

pengujian terhadap indeks gain untuk melihat peningkatan siswa setelah diberi

perlakuan. Menentukan indeks gain dari setiap siswa pada kelas kontrol dan

(34)

45

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan rerata indeks gain kemudian diinterpretasikan dengan

[image:34.595.115.516.234.685.2]

menggunakan kategori yang disajikan.

Tabel 3.13 Interpretasi Indeks Gain

Besarnya Indeks Gain(g) Interpretasi

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3≤ g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

Sumber : Hake, 1999:1

Semakin tinggi rerata indeks gain, maka semakin tinggi pula peningkatan

yang terjadi akibat penggunaan LKS baik LKS tulis, gambar maupun video.

3. Analisis angket siswa

Butir soal angket siswa berupa skala likertdengan lima pilihan jawaban

yaitu sangat setuju (SS), Setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) dan

sangat tidak setuju (STS) (Arikunto, 2009:107).Angket ini diberikan pada

kedua kelas baik kontrol maupun kelas yang diberikan perlakuan. Skor ideal

adalah skor yang ditetapkan berdasarkan asumsi bahwa setiap responden

menjawab pertanyaan berdasarkan jawaban dengan skor tertinggi. Skor yang

diperoleh diolah menjadi angka dan dipersentasekan berdasarkan rumus

berikut ini :

Keterangan :

P = angka persentase

(35)

I. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap pelaksanaan yaitu tahap persiapan,

pelaksanaan dan pasca pelaksanaan. Berikut ini merupakan penjelasan secara

mendetail dari ketiga tahapan tersebut:

a. Tahap Persiapan

1) Merumuskan masalah yang akan diteliti.

2) Kajian literatur

3) Menyusun proposal yang kemudian dipresentasikan pada seminar

proposal.

4) Perbaikan proposal setelah mendapat berbagai masukkan dari dosen.

5) Penyusunan instrumen penelitian yang kemudian melalui proses judgment

oleh dosen-dosen yang berkompeten.

6) Uji coba instrument pada subjek uji coba instrumen.

7) Perbaikan instrument penelitian berdasarkan hasil analisis uji coba

instrument.

b. Tahap pelaksanaan

1) Penentuan kelas yang akan menjadi subjek penelitian.

2) Melakukan kegiatan penelitian dengan menerapkan LKS tulis, gambar dan

video yang telah jugment sebelumnya

3) Pre-test dilaksanakan sebelum pelaksanaan praktikum. Post test

dilaksanakan setelah setelah melaksanakan praktikum yang menggunakan

panduan berupa LKS tulis, gambar dan video.

c. Tahap pasca pelaksanaan

Tahap pasca penelitian terdiri atas beberapa tahapan-tahapan berikut ini:

1) melakukan analisis terhadap data hasil penelitian.

2) melakukan pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil analisis data.

(36)

47

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:36.595.119.496.136.724.2]

J. Diagram Alur Penelitian

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada

pelaksanaan kegiatan praktikum antara kelas LKS teks, LKS gambar dan LKS

video terhadap keterampilan proses sains. Perbedaan tersebut terletak antara kelas

LKS teks dan LKS video. Dari empat indikator KPS ternyata hanya dua indikator

yaitu keterampilan merencanakan praktikum dan keterampilan menggunakan alat

dan bahan yang menunjukkan perbedaan yang signifikan. Rata-rata nilai

keterampilan proses menunjukkan bahwa kelas LKS video memiliki nilai yang

lebih tinggi dibandingkan kelas LKS gambar dan video. Tingginya nilai rata-rata

KPS pada LKS video disebabkan karena penyajian LKS yang berupa gambar

bergerak (motion), teks-on screen , dan audio serta komponen demonstrasi

praktikum yang membuat siswa dapat meniru model.

Pengetahuan prosedural dalam penelitian ini tidak menunjukkan perbedaan

yang signifikan antara kelas LKS teks, LKS gambar dan LKS video.

Perbandingan indeks gain pengetahuan prosedural antara kelas LKS teks, LKS

gambar dan LKS video mendukung hasil uji statistika dengan hasil yang berada

pada tingkat yang sama yaitu rendah. Tidak adanya perbedaan tersebut

disebabkan karena ketiga kelas melaksanakan praktikum dengan baik.

B. Saran

Bertumpu dari hasil kesimpulan penelitian, maka penulis mengemukakan

beberapa saran, yakni:

1. Lembar Kerja Praktikum baik berupa teks, gambar dan video dapat

dibuat lebih menarik, singkat, padat dan jelas. LKS video dapat dibuat

dalam waktu yang lebih singkat terutama untuk legiatan praktikum yang

memerlukan waktu yang lebih lama. LKS yang bersifat cookery book baik

digunakan untuk siswa yang baru melaksanakan kegiatan praktikum dan

(38)

74

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Penilaian kinerja akan lebih baik dilaksanakan oleh observer yang sama

dalam waktu yang sama pula agar dapat menghasilkan data yang lebih

akurat, selain itu diperlukan pemahaman yang sama antar observer.

3. Pengambilan data prosedural yang diambil karena pengaruh media dapat

dilakukan setelah melihat media dan tidak ada pelaksanaan paraktikum

agar dapat lebih terlihat perbedaan antara kelas kontrol dan penelitian.

4. Jika akan melakukan penelitian yang serupa, maka perlu dicari indikator

yang lebih spesifik. Indikator merencanakan percobaan pada penelitian ini

kurang dapat menggambarkan indikator secara menyeluruh. Sebagai bahan

pelajaran selanjutnya sebaiknya indikator benar-benat disesuaikan dengan

peluang munculnya keterampilan proses serta lebih dikaji kembali makna

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y.H dan Romlah, O. (2009).“Peranan Praktikum Dalam Mengembangkan Keterampilan Proses dan Kerja Laboratorium”. Makalah pada Pertemuan MGMP Biologi, Garut.

Aries, M. (2012).Teori Belajar Sosial Bandura. [online]. Tersedia: Http://File.Upi.Edu/Direktori/Fip/Jur._Psikologi/M.Aries/4_Teori_Belajar _Sosial_Bandura. [17 Juni 2013].

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Arikunto, S. (2011). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan edisi revisi- cet-12. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Bandura, A. (1971). Social Learning Theory. New York: General Learning Press.

Beasly.(2010). Post-Hoc Tests and Planned Comparisons. [online]. Tersedia:http://www.soph.uab.edu/statgenetics/people/mbeasley/courses/a nova-welch-posthoc.pdf. [21 Juli 2013].

Campbell. (2008). Biologi Edisi Kedelapan-Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Dahar, R.W. (1996). Teori- Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas.(2001). KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka.

Depdiknas. (2006). BSNP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Dwiyanti, Y. (2012).Pengembangan Modul Praktikum Interaktif Akademi

Kebidanan Pokok Bahasan Nasogastric Tube (Ng).Skripsi sarjana pada

FIK Universitas Gunadarma: tidak diterbitkan.

Fairfax County Department of Neighborhood and Community Services.(2012).

Overview of Sampling Procedures. Virginia: Fairfax County VA

Publication.

Hake, R. (1999). Analyzing Change/ Gain Scores. [online]. Tersedia:http://www.physics.indiana.edu. [22 Mei 2013]

Hatidja, D. (2000). Perbandingan Uji Barlett, Jacknife, aan Levene Untuk

Pengujian Kehomogenan Ragam. Tesis Magister pada Program Studi

(40)

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Dan Pengetahuan Prosedural

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Krathwol, D.R(2002) . “A Revision of Bloom's Taxonomy: An Overview”.

Journal OfTheory Into Practice.41, (4), 212-218.

Mayer, R. (2009). Multimedia Learning Prinsip dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mintohari, Suryanti dan Widodo W. Suplement Unit 1Keterampilan Proses

dalam IPA.[online]. Tersedia : http://pjjpgsd.unesa.ac.id. [10 Januari

2012].

Mulyanta dan Leong, M. (2009). Tutorial Membangun Multimedia Interaktif

Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Munir dan Zaman, H.B. (1999).Aplikasi Multimedia Dalam Pendidikan. Bangi: Fakultas Teknologi Clan Sains Maklumat Universitas Kebangsaan Malaysia.

Munir.(2012). Multimedia Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan.Alfabeta: Bandung.

Maldaerlli, G., Hartmann, E., Cumming, P., Homer, R., Obom, K (2009).

“Virtual Lab Demonstrations Improve Students’ Mastery of Basic

Biology Laboratory Techniques”. Journal Of Microbiology & Biology

Education. 10, 51-57.

Newby, T., Stepitch, D., Lehman, J., Russell,.J. (2006). Educational Technology

For Teaching and learning. New Jersey: Pearson Meriil Prentice Hall.

Padilla, M. J. (1990) The Science Process Skills. [online]. Tersedia: http://www.narst.org/ publications/ research/ skill.cfm [10 januari 2013].

Rustaman, N., Dirdjosoemarto, S., Yudianto, S. A., Kusumastuti, M. N.,Rochintaniawati, D.,Achmad, Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar

Biologi. Malang: UM Press.

Rustaman, A. dan Wulan, A. (2007). Kegiatan Laboratorium dalam

Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Rustaman, N. (2002). “Perencanaan dan Penilaian Praktikum di Perguruan

Tinggi”.Makalah pada Program Applied Approach Dosen UPI, Bandung.

Rustaman.(2012). Pembelajaran Berbasis Praktikum. [online]. Tersedia:Http://File.Upi.Edu/Direktori/fpmipa/jur._pend._biologi/1313537 55-andrian_rustaman/final-pembelajaran

(41)

Putri Siti Alhajjah, 2013

Perbandingan Penggunaan Lks Teks, Gambar, Dan Videoterhadap Keterampilan Proses Sains Rohani.(1997). Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rhineka Cipta

Sand, L. (1956). Audio Visual Procedures in Teaching. California: The Ronald Press Company.

Santoso, S. (2010).Statistik Nonparametrik. Elez Media komputindo: Jakarta.

Sudjana.(2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.(2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

U.S Enviromental Protection Agency.(1992). Statistical Analysis Of data At

RCRA Facilities Ground-Water Monitoring. Washington: USEPA public.

Wah, B. danRazali.(2011). “Power Comparisons of Shapiro Wilk, Kolmogorov-Smirnov, Liliefors and Anderson-Daling test”.Journal of Statistical of Modeling and Analytics.2 (1), 21-33.

Widjayanti, E. (2008). “Kualitas Lembar Kerja Siswa”. Makalah pada Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/MAK Di Ruang Sidang Kimia FMIPA UNY , Yogyakarta.

Widodo, A. dan Ramdhaningsih, V. (2006). “Analisis Kegiatan Praktikum Biologi dengan Menggunakan Video”.Metalogika.9(2), 146-158.

Widodo, A. (2005). “Analisis Pembelajaan Biologi dengan Menggunakan

Video”.Makalah dalam Seminar Nasional Pendidikan IPA III Himpunan

Sarjana dan Pemerhati Pendidikan IPA Indonesia, Bandung.

Widodo, A. (2005). “Taksonomi Tujuan Pembelajaran”. Didaktis.4(2), 61-69.

Widodo, A. (2006). “Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal”. Buletin

Puspendik. 3(2), 18-29.

Woolnough, B dan Allsop, T. (1985). Practical Work in Science.Cambridge: Cambridge University Press.

Wulan, A.R (2007). Skenario Baru Bagi Implementasi Asesmen Kinerja Pada

Gambar

Grafik  Perbandingan Rata-rata Indikator Keterampilan Proses Sains…………………………………………………………….
gambar) ………………………………………………………………..3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen II (LKS video)………………………………………………………………….
Tabel 3.3a Indikator Keterampilan Proses Sains yang diamati
Tabel 3.3b Indikator Keterampilan Proses Sains yang diamati
+7

Referensi

Dokumen terkait

2014 menyatakan Pelelangan Gagal dengan mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini diatur oleh

Pengalaman adalah suatu peristiwa yang dialami seseorang (Middle Brook, 1974) yang dikutip oleh Azwar (2009), mengatakan bahwa tidak adanya suatu pengalaman sama sekali, suatu objek

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman pernyataan atau pedoman observasi yang disusun oleh Saputra (2007) tentang keterampilan lokomotor anak. Berikut

(2) Dalam hal terjadi perubahan terhadap kelas jabatan dari para pemangku jabatan di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan aplikasi penilaian uji kompetensi/evaluasi dengan menambahkan aspek lain diluar aspek kognitif dan melibatkan

ekonomi resapan hutan lindung Gunung Sinabung dan Taman Wisata Alam. (TWA) Deleng Lancuk dengan pendekatan pemanfatan langsung sumber

Teller sebagai bagian terpenting dari sebuah bank, dalam menarik calon nasabahnya dan melayani nasabahnya harus memiliki kinerja yang cepat dalam mencatat seluruh transaksi yang