JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI CALON PRESIDEN 2014 TERHADAP PREFERENSI PEMILIH PEMULA (Survey Terhadap Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar SLTA di Kota
Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh
FAJAR SETYANING DWI PUTRA NIM. 1009203
JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
PENGARUH JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI CALON PRESIDEN 2014 TERHADAP PREFERENSI
PEMILIH PEMULA
(Survey Terhadap Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar SLTA di Kota Bandung)
Oleh
Fajar Setyaning Dwi Putra
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Imu Pengetahuan Sosial
© Fajar Setyaning Dwi Putra
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Halaman Pengesahan SKRIPSI
FAJAR SETYANING DWI PUTRA 1009203
PENGARUH JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI CALON PRESIDEN 2014 TERHADAP PREFERENSI
PEMILIH PEMULA
(Survey terhadap Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar SLTA di Kota Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Cecep Darmawan, S.Pd., S.Ip,M.Si. 19690929 199402 1 001
Pembimbing II
Dr. Prayoga Bestari, S.Pd.,M.Si. 19750414 100501 1 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Skripsi ini diuji pada
Hari, Tanggal : Jumat, 5 Desember 2014 Panitia Ujian terdiri dari :
1. Ketua :
Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP. 19700814 199402 1 001
2. Sekretaris :
Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed. NIP. 19630820 198803 1 001
3. Penguji : 3.1
Prof.Dr.H.Endang Danial AR.,M.Pd. NIP. 19500502 197603 1 002
3.2
Drs. Rahmat, M.Si.
NIP. 19580915 198603 1 003 3.3
iii
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Abstrak
Fajar Setyaning Dwi Putra (1009203),2014. Pengaruh Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 terhadap Preferensi Pemilih Pemula
Penelitian ini didasari oleh maraknya atribut-atribut kampanye menjelang pilpres 2014 yang merusak estetika di Kota Bandung serta perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak besar terhadap dunia politik. Fenomena baru di kalangan masyarakat global yaitu komunikasi yang terjadi di ruang maya (twitter) membuat seseorang semakin mudah untuk mengetahui informasi mengenai rekam jejak (track record) serta isu yang ramai di bicarakan (trending topic) di jejaring sosial twitter mengenai setiap kandidat calon presiden Republik Indonesia pada pilpres 2014. Para pelajar sebagai generasi muda yang turut andil dalam pilpres 2014 sebagai pemilih pemula tentunya sangat menentukan suara bagi setiap kandidat pada pilpres 2014. Maraknya penggunaan twitter di kalangan pelajar yang sudah berhak memilih tentunya dapat memengaruhi preferensi para siswa sebagai pemilih pemula. Inilah yang menjadi alasan kuat untuk melakukan penelitian tentang seberapa besar pengaruh twitter di pilpres 2014 terhadap preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar SLTA di Kota Bandung.Penelitian ini terdiri dari tiga rumusan masalah yaitu,(1) bagaimanakah preferensi calon presiden bagi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung? (2) faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung? (3) seberapa besar pengaruh jejaring sosial
twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula
pada kalangan pelajar di Kota Bandung?. Untuk mendapatkan jawaban terhadap rumusan masalah tersebut,peneliti menggunakan teori persuasi (Dan Nimmo) untuk variabel X dan teori preferensi pemilih (Ridwan) untuk variabel Y serta melakukan survey dengan pendekatan kuantitatif yang ditujukan untuk mencari korelasi antara twitter dengan preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung dalam suasana Pilpres 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi pearson Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hal untuk menjawab setiap rumusan masalah yaitu (1) preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di SLTA Kota Bandung cenderung memilih figur dan popularitas di twitter memiliki koefisiensi determinasi sebesar 86% (2) faktor teman sebaya (peer group) merupakan faktor terbesar terhadap preferensi pemilih pemula di kalangan pelajar SLTA Kota Bandung memiliki koefisiensi determinasi sebanyak 88% (3) jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 berpengaruh terhadap preferensi pemilih pemula di kalangan pelajar SLTA Kota Bandung memiliki koefisiensi determinasi sebesar 72%
iii
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Abstract
Fajar Setyaning Dwi Putra (1009203). The Influence of Twitter As Socialization
Media of Presidential Candidates in 2014 Towards Young Voters’ Preferences.
This research was based on the increase of campaign attributes to welcome presidential election in 2014 which ruined the aesthetic of Bandung and ruined twitter usage by public, particularly the youth. Presidential election is one of the political participations used by Indonesian citizens. It goes every five years. Therefore, citizens need to know and recognize the figures of the candidates to prevent them from choosing the wrong one. But, this every-five-year democratic party frequently ruined the aesthetic of city. The campaign attributes brought by team success of candidates were often embedded randomly. People concerned it as a non effective way to introduce presidential candidates. The development of science and technology has apparently affected all of human aspects, including politics. One of the new phenomenon happened to global society is cyberspace communication (twitter). The twitter facilitates people to know every information, track record, and trending topic
research has three questions, (1) how are students’ presidential candidates preferences in
Bandung?, (2) what are the biggest factors that influenced students’ presidential candidates preferences in Bandung?, (3) how much the influence of twitter among students or young voters in Bandung towards their presidential candidates preferences? The writer used several theories to analyze the data. First of all, the writer used persuasive theory from Dan Nimo for
X variable. Next, the writer used voters’ preferences theory from Ridwan for Y variable. In
addition, the writer also took the survey using quantitave approach to find out the correlation
between twitter and students’ preferences in Bandung towards presidential elections in 2014. The results of this research indicated that (1) young voters or students’ preferences in
Bandung were twitter figures and popularities. It took 86% coefficient of determination. (2)
the biggest factor which was influenced students’ preferences in Bandung was peer group’s
opinions. It took 88% coefficient of determination. (3) social network –twitter- as socialization media of presidential candidates in 2014 had influenced young voters or
vii
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
D.Tujuan Penelitian... 8
E.Manfaat Penelitian ... 9
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A.Media Sosial ... 11
1.Konsep Media Sosial ... 11
2.Bentuk-Bentuk Media Sosial... 13
3. Komunikasi Maya... 13
a. Twitter Sebagai Komunikasi Maya... 13
B. Hakikat Komunikasi Politik ... 14
1. Komunikasi dan Politik ... 15
a. Komunikasi Mencakupi Politik... 16
b. Politik Mencakupi Komunikasi ... 16
c. Perpaduan Komunikasi dan Politik ... 17
2. Tujuan Komunikasi Politik... 18
a. Citra Politik ... 19
b. Opini Publik ... 20
c. Partisipasi Politik ... 22
3. Komunikasi Politik di Era Digital ... 27
a. Kemajuan Teknologi dan Telekomunikasi ... 30
b. Media Lokal dan Global ... 35
c. Internet dan Demokrasi Digital ... 37
C. Jejaring Sosial Twitter dalam Konstelasi Politik Nasional... 38
viii
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
2. Twitter sebagai Media Politik... 40
3. Twitter sebagai Media Pemasaran Politik ... 42
D. Preferensi Pemilih Pemula ... 43
1. Pengertian Pemilih Pemula... 43
2. Karakteristik Pemilh Pemula ... 44
E. Pemilihan Umum Presiden ... 45
D. Tahap-Tahap Penelitian... 52
1. Tahap Persiapan... 52
2.TahapPelaksanaan... ... 52
E. Operasionalisasi Variabel ... 54
F. Uji Validitas dan Reabilitas ... 57
1. Uji Validitas Instrumen ... 57
2. Uji Reabilitas Instrumen ... 58
G. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 59
H. Jadwal Pelaksanaan Proposal dan Skripsi ... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61
A. Gambaran Umum ... 61
1. Profil SMKN 4 Bandung ... 61
a. Teknik Audio Video ... 62
b. Teknik Instalasi Tenaga Listrik ... 62
c. Teknik Otomasi Industri ... 62
3. Jumlah Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014 SMKN 4 Bandung... 64
4. Profil SMAN 8 Bandung ... 65
5. Visi dan Misi SMA Negeri 8 Bandung ... 65
ix
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
b. Misi ... 65
6. Jumlah Siswa Kelas XII Negeri 8 Bandung 2014 ... 66
7. Sarana dan Prasarana SMAN 8 Bandung ... 67
8. Fasilitas Sekolah Berwawasan Lingkungan ... 67
9. Fasilitas Olahraga,Kesenian dan Kesehatan ... 67
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 68
1. Uji Validitas dan Reabilitas Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 (X) ... 70
2. Uji Validitas dan Reabilitas Preferensi Pemilih Pemula (Y)... 71
C. Deskripsi Umum... 73
a. Deskripsi Umum Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 Menurut Siswa SMAN 8 Bandung... 73
b. Deskripsi Umum Pemilih Pemula Menurut Siswa SMAN 8 Bandung... 75
c. Deskripsi Umum Jejaring Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 Menurut SMKN 4 Bandung ... 76
d. Deskripsi Umum Preferensi Pemilih Pemula Menurut Siswa SMKN 4 Bandung ... 77
e. Uji Korelasi... 78
D. Pembahasan dan Temuan Hasil Penelitian... 82
1. Preferensi Pemilih Pemula ... 82
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Pemilih Pemula di Kota Bandung... ... 85
3. Pengaruh Twitter Terhadap Preferensi Pemilih Pemula... ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96
2. Bagi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan ... 97
3. Bagi KPU,Bawaslu dan DKPP ... 98
4. Bagi Tim Sukses Setiap Kandidat ... 98
5. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung ... 98
6. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99 LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL Berdasarkan Masing-masing cluster ... 55
Tabel 3.4. Proporsi Sampel untuk Setiap Cluster/Kelurahan... 57
Tabel 4.5. Rekapitulasi Mengenai Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat ... 118
Gambar 2.2. Bentuk-bentuk Partisipasi Politik... 25
xi
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Disampaikan Para Kandidat dalam Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013 Mempengaruhi Sikap Politik Saya dalam Pilgub Jabar 2013 ... 76 Grafik 4.3. Pernyataan 3: Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013
Merangsang Saya untuk Mencari Informasi Politik
Seputar Pilgub Jabar 2013... 78 Grafik 4.4. Pernyataan 4: Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013
Adalah Tayangan yang Mendidik ... 80 Grafik 4.5. Pernyataan 5: Tayangan Debat Calon Gubernur Jabar 2013
Memotivasi Saya untuk Mau Berpartisipasi Politik dalam Pilgub Jabar 2013 Atas Dasar Kesadaran Bersama untuk
Membangun Bangsa dan Negara... 82 Grafik 4.6. Pernyataan 6: Tayangan Debat Menjadi Bahan
Pertimbangan Saya dalam Menentukan Calon Gubernur
dan Wagub Jabar 2013 ... 84
Serta Mengikuti Setiap Tahapan
dalam Pilgub Jabar 2013 ... 91 Grafik 4.10. Pernyataan 10: Tayangan Debat Membuat Saya
Turut Serta dalam Menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) Guna Mensukseskan Pilgub
Jabar 2013 ... 92 Grafik 4.11. Pernyataan 11: Tayangan Debat Membuat Saya
Mengikuti Sampai Hasil Akhir
Perhitungan Suara... 94 Grafik 4.12. Pernyataan 12: Tayangan Debat Membuat Saya
Menggunakan Hak Pilih dalam Pilgub
xii
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Grafik 4.13. Pernyataan 13: Tayangan Debat Membuat Saya
Mempertimbangkan Secara Matang dan Menggunakan Hati Nurani Saya Ketika Memilih dalam
Mengikuti Aktivitas Pemerintahan Berkaitan dengan Perkembangan Masalah Pilgub Jabar 2013
Melalui Media Massa ... 103 Grafik 4.18. Pernyataan 18: Tayangan Debat Membuat Saya
Mau Berdialog dengan Pejabat Pemerintah Guna Menuntut Penyelesaian Masalah Berkaitan
dengan Pilgub Jabar 2013 ... 105 Grafik 4.19. Pernyataan 19: Tayangan Debat Membuat Saya
Mau Menyampaikan Aspirasi Politik Saya Kepada Pemerintah Berkaitan
dengan Pilgub Jabar 2013 ... 107 Grafik 4.20. Pernyataan 20: Tayangan Debat Membuat Saya
Mau Mempengaruhi Kebijakan-Kebijakan
yang Dibuat Pemerintah ... 108 dalam Menyelesaikan Permasalahan Terkait
Pilgub Jabar 2013... 111
Mengikuti Pelaksanaan Kampanye
xiii
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: SK PEMBIMBING SKRIPSI
LAMPIRAN 2: SURAT IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 3: SURAT BUKTI PENELITIAN
LAMPIRAN 4: INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 5: UJI INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 6: LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
1
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai makhluk sosial,manusia tidak akan pernah bisa hidup sendiri.
Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak mungkin bisa memisahkan hidupnya
dengan manusia lain. Bukan rahasia lagi bahwa segala bentuk kebudayaan,
tatanan hidup,dan sistem kemasyarakatan terbentuk karena interaksi dan benturan
kepentingan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Sejak zaman prasejarah
hingga sejarah dan saat ini,manusia telah disibukkan dengan keterciptaan berbagai
aturan dan norma dalam kehidupan berkelompok mereka. Manusia tidak dapat
mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri karena manusia
menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan
pemikiran dan perasaanya. Nimmo (2011 : 6) berpendapat bahwa:
Komunikasi adalah proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna yang merupakan citra mereka mengenai dunia (yang berdasarkan itu mereka bertindak) dan untuk bertukar citra itu melalui simbol – simbol.
Stoner dan Wankel dalam Moekijat (2003: 61) mengemukakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses dengan mana orang-orang berusaha memberikan
pengertian melalui penyampaian pesan-pesan berupa lambang.
Himstreet dan Baty dalam Moekijat (2003: 74) mengemukakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi dimana dua orang atau lebih
melalui suatu sistem simbol-simbol,isyarat-isyarat dan perilaku yang sudah lazim.
Effendy (2001:78) bahwa komunikasi penting bagi manusia sebab tanpa
komunikasi tidak akan terjadi suatu interaksi dan tukar menukar pengetahuan atau
pengalaman. Dari beberapa pendapat para ahli dapat kesimpulan bahwa
2
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
orang lain yang bertujuan menyampaikan maksud yang ingin disampaikan.
Sebegitu besarnya pengaruh komunikasi sehingga tidak dapat dipungkiri lagi
seluruh aspek dalam kehidupan manusia selalu tidak luput dari komunikasi.
Komunikasi ini baik komunikasi secara verbal maupun non verbal. Komunikasi
sendiri merupakan sebuah proses menyampaian pesan dari sender kepada receiver
melalui media. Melalui media manusia melakukan interaksi dan
berkomunikasi.Media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Cangara (2006
: 119) media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan
dari komunikator kepada khalayak. Dari pendapat ini dapat disimpulkan bahwa
media bisa diartikan sebagai alat,saluran,sarana penghubung unrtuk
berkomunikasi. Kalimat media sebenarnya berasal dari bahasa latin yang secara
harafiah mempunyai arti perantara atau pengantar. Seiring berjalannya waktu,
teknologi berkembang dengan cukup pesat dan menimbulkan bermunculannya
begitu banyak media baru yang memberikan dampak pada kehidupan sosial
masyarakat,khususnya media elektronik terus berkembang membuat jarak
menjadi begitu dekat dan informasi semakin mudah diperoleh. Media elektronik
yang sangat populer pada dewasa ini salah satu nya adalah jejaring sosial atau
social networking adalah suatu media online dimana para penggunanya dapat
berpartisipasi,berbagi dan berinteraksi dengan orang lain tanpa mengenal ruang,
jarak dan waktu. Jejaring sosial lahir seperti Facebook,Blackberry Messenger,
Instagram,Path,Twitter dan masih banyak lagi. Aditya Firmansyah (2010 : 10)
mengemukakan bahwa:
Jejaring sosial merupakan sebuah situs berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list
pengguna yang tersedia,serta mngundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut.
Dengan hampir jutaan masyarakat dunia telah bergabung menjadi satu
dalam berbagai banyaknya jenis dari jejaring sosial ini. Setiap jenis jejaring sosial
seperti Facebook,Black Berry Messenger,Instagram,Path ataupun Twitter dan lain
3
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
dengan yang lainnya . Dengan begitu banyaknya jenis dan pengguna di setiap
jejring sosial yang kini berkembang membuat banyak pula yang dampak yang
sangat berengaruh bagi kehidupan sehari-hari khususnya pada masyarakat
perkotaan. Banyak orang yang memanfaatkan jejaring sosial untuk dapat
mencapai tujuan yang dicapai.
Jejaring sosial telah sangat banyak mempengaruhi kehidupan manusia
termasuk di bidang politik yang juga terkena dampak langsung keberadaan
jejaring sosial. Dalam bidang politik sendiri yang di dalamnya juga terdapat
komunikasi politik yang membuat masyarakat untuk dapat terpengaruh memilih
calon untuk mendapatkan sebuah kekuasaan. Karena komunikasi politik sangat
penting dalam politik. Rudini (1993:3) mengemukakan bahwa :
Komunikasi politik merupakan salah satu fungsi dalam sistem politik yang amat penting. Komunikasi politik menyalurkan aspirasi dan kepentingan olitik rakyat yang menjadi input sistem politik dan pada waktu yang sama ia juga menyalurkan kebijakan yang diambil atau output sistem politik itu.
Salah satu bentuk kegiatan politik yang terkena dampak jejaring sosial
adalah kampanye politik. Dalam hal ini kampanye sendiri sudah terbagi dalam
beberapa kategori seperti kampanye legistatif,kampanye capres dan juga
kampanye dalam pemilu kepala daerah baik memilih walikota / bupati dan
gubernur.
Sangat menarik untuk diamati adalah pergeseran bentuk kampanye politik
yang dilakukan oleh para calon dalam kampanye. Kita tahu sebelum
berkembanganya teknologi komunikasi masih sangat banyak di jumpai bagaimana
cara kampanye dengan memasang umbul-umbul besar,spanduk-spanduk seseluruh
badan jalan,berbagai poster juga baliho memenuhi seluruh sudut kota yang
sebenarnya cukup begitu banyak memiliki dampak baik positif dan negative di
4
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Sekarang,seiring berjalannya waktu dan perkembangan tekonologi
komunikasi yang juga begitu pesat,seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
tentang munculnya media-media baru menjadikan terjadinya pergeseran dalam
kampanye tersebut. Banyak yang menggunakan media baru dalam kampanye
untuk menarik masa sebanyak-banyaknya dan untuk memilih dalam pemilu.
Dalam waktu dekat ini,Indonesia akan melakukan pesta demokrasi yaitu pemiu
2014 yang dilakukan secara serentak di seluruh pelosok negeri. Dari beberapa
partai peserta pemiu 2014 melakukan berbagai upaya kampanye untuk menarik
perhatian massa.
Berbagai cara mulai dari cara-cara lama seperti penggunaan baliho,
menyebarkan berbagai poster juga umbul-umbul. Muncul diberbagai acara televisi
dengan berbagai pencitraan yang ada juga dilakukan oleh partai politik peserta
pemilu 2014 dalam mengusung calon presiden nya masing - masing. Beberapa tim
sukses capres dan cawapres pun juga memanfaatkan sosial media sebagai sarana
untuk menarik perhatian massa. Hampir semua jejaring sosial yang ada juga
dimanfaatkan salah satunya adalah twitter.
Tabel 1.1
5
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Sumber: Semiocast (2012) lembaga riset media sosial yang berpusat di Paris,
Perancis.
Berdasarkan data diatas bahwa Indonesia salah satu 5 negara terbesar
pengguna twitter di dunia. Hal ini menjadi marketing politik bagi para calon
presiden dan calon wakil presiden yang akan bersaing merebut simpati rakyat
dalam pesta demokrasi pemilu presiden 2014. Mengutip pendapat Winston dalam
buku Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas yang ditulis Firmanzah
(2008: 23) bahwa:
Kehadiran internet jelas telah merovolusi cara berinteraksi dan berpolitik. Mudahnya akses internet sampai ke ruang-ruang kerja individu dapat dimanfaatkan untuk pembentukan opini publik. Selain itu, akhir-akhir ini juga muncul istilah digital democracy atau virtual democracy yang menggambarkan bagaimana kehidupan demokrasi berlangsung di dunia internet.
Tabel 1.2
6
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Sumber: Semiocast (2012) lembaga riset media sosial yang berpusat di Paris,
Perancis.
Bahkan berdasarkan data diatas Jakarta merupakan kota terbesar pengguna
twitter di dunia dan kota Bandung menempati posisi ke enam. Hal ini
mengguatkan bahwa sebagian besar masyarakat urban dewasa ini menggunakan
twitter dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Gambar 1.3 persentase usia pengguna twitter
7
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan data yang diperoleh diatas sebagian besar usia rata – rata
pengguna twitter berkisar antara 15-25 tahun. Dari data tersebut bisa ditarik
kesimpulan bahwa pengguna twitter yaitu didominasi oleh kalangan muda salah
satu market politiknya yaitu para pelajar yang notabene adalah para pemilih
pemula yang mana nantinya akan terlibat secara langsung dalam pemilu 2014.
Hal ini tentunya bisa dijadikan solusi alternatif bagi partai politik dalam
melakukan kampanye lebih sehat dan kompetitif dengan memanfaatkan media
elektronik yaitu berupa jejaring sosial twitter . Melalui pemanfaatan jejaring sosial
twitter partai politik dapat memangkas anggaran kampanye menjadi lebih murah
dan efisien serta tidak perlu lagi melakukan kampanye dengan merusak keindahan
kota dengan pamflet,umbul-umbul,spanduk,baligo dan lain-lain sehingga
membuat masyarakat resah dan risih dengan gambar partai politik maupun foto-
foto calon legislatif,calon bupati atau walikota,calon gubernur bahkan calon
presiden.
Tabel 1.4
Popularitas Tokoh Nasional di Jejaring Sosial Twitter
Peringkat Tokoh Nasional Alamat Twitter Followers
1 Jokowi @jokowi_do2 2,46 juta
2 Dahlan Iskan @iskan_dahlan 1,34 juta
3 Prabowo Subianto @Prabowo08 1,32 juta
4 Jusuf Kalla @Pak_JK 1,17 juta
5 Hatta Rajasa @Hattarajasa 841 ribu
8
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
7 Wiranto @wiranto1947 697 ribu
8 Gita Wirjawan @Gwirjawan 616 ribu
9 Abu Rizal Bakrie @aburizalbakrie 518 ribu
10 Hary Tanoesoedibjo @harytanoe 13 ribu
Sumber : https://twitter.com/ (data diolah oleh penulis 2014)
Dari tabel diatas gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menempati posisi
teratas popularitas tokoh nasional di jejaring sosial twitter sedangkan calon
presiden yang diusung oleh partai Golkar Abu Rizal Bakrie menempati posisi
terbawah popuaritas tokoh nasional. Berdasarkan semua pemaparan yang telah
disampaikan diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Jejaring
Sosial Twitter Sebagai Media Sosialisasi Calon Presiden 2014 Terhadap
Preferensi Pemilih Pemula.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, penulis dapat
mengidentifikasi masalah umum yang akan diungkap dalam penelitian ini yaitu
bagaimana pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon
presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula?
C. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian ini, maka
masalah umum tersebut dijabarkan sebagai masalah khusus yang menjadi
rumusan masalah penelitian ini, yaitu:
a. Bagaimanakah preferensi calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di
9
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
b. Faktor – faktor apa sajakah yang memepengaruhi preferensi calon
presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota Bandung?
c. Seberapa besar pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media
sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula di
Kota Bandung?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum,penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jejaring
sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi
pemilih pemula di Kota Bandung
2. Tujuan Khusus
Selain tujuan umum,penelitian ini pula memiliki tujuan khusus yakni untuk:
a. Mengetahui preferensi calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota
Bandung.
b. Mengetahui faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi preferensi
calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota Bandung.
c. Mengetahui besaran pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media
sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula di Kota
Bandung.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini berkaitan dengan upaya untuk memperoleh informasi dan data
mengenai pengaruh jejaring sosial twitter bagi pemilih pemula. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka dapat diperoleh kegunaan sebagai berikut:
1. Dari Segi Teoritis
Melalui penelitian ini peneliti mendapatkan pengetahuan dan pengalaman
dalam melakukan penelitian serta melatih diri dalam menerapkan ilmu
10
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
2. Dari Segi Praktis
Secara praktis melalui penelitian ini berguna untuk :
a. Diketahuinya preferensi preferensi calon presiden 2014 bagi pemilih pemula
di Kota Bandung.
b. Diketahuinya faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi preferensi
calon presiden 2014 bagi pemilih pemula di Kota Bandung.
c. Diketahuinya besaran pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media
sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula di Kota
Bandung.
3. Dari Segi Isu
Secara isu penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana
pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014
berbasis informasi dan teknologi sesuai dengan perkembangan zaman dewasa ini
dimana informasi masuk dengan begitu cepat dan mudah bagi setiap orang.
4. Dari Segi Kebijakan
Penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi serta bahan rekomendasi
kepada pemerintah dan lembaga terkait agar menjadi solusi untuk mengurangi
atribut-atribut kampanye yang merusak keindahan kota melalui kampanye
berbasis informasi dan teknologi.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi penulisan proposal berisi rincian tentang urutan penulisan.
1. Bagian pertama berupa pendahuluan yang berisi uraian mengenai judul, latar
belakang masalah,rumusan masalah,tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
2. Bagian kedua berupa kajian pustaka yang berisi mengenai organisasi dan
11
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
3. Bagian ketiga berupa metode penelitian yang berisi mengenai metode
penelitian,pendekatan penelitian,teknik pengumpulan data,lokasi penelitian,
subjek penelitian,teknik analisis data dan jadwal pelaksanaan proposal dan
skripsi.
47
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan
pendekatan kuantitatif atau positivistik sebagai mana pendapat sugiyono (2011 :
14) sebagai berikut :
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif adalah obyektif,
terukur rasional dan sistematis. Sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh
S.Arikunto (2002: 11) yang menjelaskan tentang beberapa keuntungan penelitian
yang disajikan secara kuantitatif yaitu sebagai berikut:
1. Kejelasan unsur: tujuan pendekatan,subjek,sampel,sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal.
2. Langkah penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.
3. Dalam desain: desain,langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan jelas.
4. Pengumpulan data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan
5. Analisis data: dilakukan sesudah semua data terkumpul
Dapat diketahui bahwa dengan penyajian secara kuantitatif,maka
penelitian akan tersusun secara sistematis walaupun dalam penelitian ini peneliti
juga memerlukan penyaji secara kualitatif. Menurut Sukmadinata dalam
Rimbawan (2011: 53) deskriptif ialah menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada,baik fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia.
48
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
deskriptif,yaitu penelitian yang menggunakan observasi,wawancara atau angket
mengenai keadaan sekarang ini terhadap subjek yang sedang kita teliti. Melalui
angket kita menumpulkan data untuk menguji hipotesis atau menjawab suatu
pertanyaan.
B. Metode Penelitian
Menurut Darmadi (2011: 165) “metode korelasional yang berkaitan
dengan pengumpulan data untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara
dua variabel atau lebih dan seberapakah tingkat hubungnya”. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kolerasional karena memungkinkan
pembuatan suatu prakiraan bagaimanakah hubungan antara dua variabel. Menurut
Darmadi (2011: 165) :
“Jika dua variabel mempunyai hubungan yang erat,koefisien kolerasi akan diperoleh hampir 1,00 (atau 1,00). Jika dua variabel hampir tidak mempunyai hubungan, akan diperoleh koefisien hampir 0,00. Makin erat hubungan antara dua variabel,prakiraan yang dibuat berdasarkan hubungan terseut semakin tepat.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian,untuk mengumpulkan data tersebut
peneliti menggunakan beberapa teknik pengumulan data yaitu sebagai berikut :
1. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui seberapa tinggi pengaruh twitter
sebagai media sosialisasi capres 2014 terhadap preferensi pemilih pemula,maka
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan kuesioner/angket. Nana
Sudjana (1996: 8) mendefinisikan bahwa angket adalah cara pengumpulan data
dengan menggunakan datar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan
disusun sedemikian rupa sehingga calo resonden hanya tinggal mengisi atau
menandainya dengan mudah dan cepat.
Angket yang dipilih oleh penelitidalam peneitian ini menggunkan angket
49
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
responden tinggal memilih atau menjawab pilihan jawaban sesuai dengan
pribadinya.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data – data
yang erat hubungannya dengan masalah yang akan diteliti,dilakukan dengan
mengumpulkan sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang
dilakukan. Teknik studi dokumentasi dijlaskan oleh suharsimi arikunto (2006: 158)
sebagai berikut:
Dokumentasi asal katanya dokumen,yang artinya barang – barang tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, menyelididki benda – benda tertulis,seperti buku-buku,majalah,dokumen,peraturan-peraturan,notulen, rapat,catatan harian dan sebagainya.
Dalam penelitian ini, studi dokumentasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon
presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula.
3. Studi Literatur
Studi literatur yaitu mempelajari buku-buku sumber untuk mendapatkan
data atau informasi teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
4. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan cara
memepelajari dan mengkaji buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang
diteliti,teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data tambahan yang
masih relevan dengan isu penelitian yang tidak dapat dari wawancara atau
observasi.
5. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pelajar pemilih
pemula di kalangan SLTA di kota Bandung yaitu :
1. SMKN 4
2. SMAN 8
50
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Arikunto (2009: 152) mengemukakan bahwa subjek penelitian adalah
benda,hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian yang dipermasalahkan
melekat.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pemilih pemula
51
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
(Arikunto, 2006: 116)
Keterangan:
n = Ukuran sampel keseluruhan
N = Ukuran populasi
e = Bound of Error
= 314 1+314 (0,1)2
= 314 1+314( 0,01)
= 99,68254 = dibulatkan menjadi 100 orang
Setelah diketahui hasil penghitungan berdasarkan rumus Slovin tersebut.
Maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 orang.
7. Teknik Analisis Data
A. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari responden akan bermakna apabila organisasi
pengolahannya dilakukan sesuai prosedur atau ketentuan yang berlaku. Mengikuti
langkah yang dikemukakan oleh E. Daniel & Nanan Wasriah (2005:86),maka
langkah yang ditempuh pada waktu mengelola data dalam penelitian ini dilakukan
melalui beberapa tahap,antara lain :
1. Seleksi Data
Yaitu memilih data dari alat pengumpul data (instrumen) mengecek
apakah lengkap atau belum lengkap,data dalam keadaan rusak atau baik,dan
apabila ada data yang belum lengkap maka sebaiknya dilengkapi dulu/
dikembalikan pada responden.
52
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Klasifikasi data yang dimaksud adalah mengkelompokan data yang akan
dilakukan oleh petugas pengumpul data berdasarkan instrumen yang digunakan,
masalah,tempat,jenjang responden,lokasi,dan lainnya.
3. Pengkodean (coding) data
Setelah instrumen dilakukan berdasarkan kelompok tertentu,selanjutnya
dilakukan pengkodean,yaitu memberi simbol tertentu untuk memudahkan
pengolahan data.
4. Penskoran (scoring) data
Penskoran adalah “memberi skor pada setiap pertanyaan maupun
keseluruhan instrumen dengan nilai/harga tertentu”
D. Tahap-Tahap Penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan memilih masalah, menentukan judul
dan lokasi penelitian dengan tujuan untuk menyesuaikan keperluan dan
kepentingan fokus penelitian yang akan diteliti. Lokasi yang dipilih adalah SMAN
8 Bandung dan SMKN4 Bandung. Setelah judul dan masalah ditentukan maka
peneliti mulai melakukan studi lapangan untuk mendapatkan gambaran umum
yang nyata tentang subjek yang akan diteliti. Setelah peneliti mendapatkan
gambaran umum mengenai subjek penelitian,maka tahap selanjutnya adalah
menyusun format angket sebagai instrument untuk pengumpulan data yang
diperlukan. Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu penulis menempuh
proses perizinan sebagai berikut:
a. Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada Ketua Jurusan PKn.
b. Setelah memperoleh surat izin dari Ketua Jurusan PKn kemudian diteruskan
53
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Dekan FPIPS untuk mendapatkan surat rekomendasi untuk disampaikan kepada
Rektor UPI.
c. Selanjutnya peneliti menyerahkan surat izin dari UPI kepada Direktur
Pembinaan dan Kemahasiswaan UPI.
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah selesai tahap persiapan, maka peneliti langsung terjun ke lapangan
untuk melaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian dimaksudkan untuk
mengumpulkan data dari responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh
peneliti sebagai berikut:
a. Menghubungi Wakasek Humas untuk membuat janji mengadakan penelitian
mengenai pengaruh jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon
presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula.
b. Menghubungi guru wali kelas untuk memohon izin mengadakan penelitian
berupa pembagian angket kepada siswa-siswi SMAN 8 Bandung dan SMKN 4
Bandung
c. Membagikan angket kepada responden,kemudian hasil angket tersebut disusun
untuk pengolahan lebih lanjut. Angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan skala Likert. Peneliti menggunakan pengukuran dengan
skala Likert karena berdasarkan pendapat Sugiyono (2011: 93) bahwa “skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap,pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” Hal ini menjadi dasar peneliti untuk menggunakan skala Likert karena judul penelitian ini adalah mengenai
persepsi masyarakat. Sistem penskoran untuk jawaban responden disajikan
dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Penskoran Jawaban Responden
Pilihan Jawaban Responden Skor
Sangat Setuju (SS) 5
54
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Ragu-ragu (R) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
d. Data yang diperoleh dari hasil angket kemudian dianalisis antara pengaruh
jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap
preferensi pemilih pemula dengan didukung oleh studi dokumentasi dan studi
literatur.
E. Operasionalisasi Variabel
Kata „variabel‟ menurut Bungin (2010: 59) adalah “fenomena yang
bervariasi dalam bentuk,kualitas,kuantitas,mutu,standar dan sebagainya.”
Sedangkan „variabel penelitian‟ didefinisikan Hatch dan Farhadi dalam Sugiyono (2010: 38) sebagai “atribut seseorang,atau obyek yang mempunyai variasi antara
satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.”
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri darisatu variabel
independen dan satu variabel dependen. Terkatit dengan kedua jenis variabel
tersebut,Sugiyono (2011: 39) mendefinisikan variabel independen sebagai
“variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen” sedangkan variabel dependen adalah “variabel
terikat yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,karena adanya variabel bebas.”
Dengan kata lain,penelitian ini menggunakan paradigma ganda dengan
satu variabel independen. Mengenai paradigma ganda dengan dua variabel
penelitian,Sugiyono (2011: 44) menjelaskan bahwa “dalam penelitian ini
menggunakan dua variabel indepennden dan satu variabel dependen.”
Untuk mengetahui operasionalisasi variabel secara lebih jelas akan
disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
55
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Variabel
secara langsung mengenai profil
setiap kandidat calon Presiden
Republik Indonesia
Twitter memberikan informasi
secara langsung mengenai visi, misi
dan program kerja dari setiap
kandidat
Twitter memberikan informasi
secara langsung mengenai Pilpres
2014 yang dibutuhkan bagi publik
khususnya pemilih pemula
Twitter mendekatkan jarak antara
calon Presiden dan calon Wakil
Presiden RI dengan publik
Pendidikan Twitter sebagai media untuk
menambah wawasan politik pemilih
pemula
Twitter sebagai media pendidikan
politik pemilih pemula
Twitter sebagai media efektif bagi
pemilih pemula untuk memberikan
kontribusi untuk membangun
56
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Twitter sebagai wahana digital democracy bagi pemilih pemula
Mempengaruhi Twitter menjadi bahan pertimbangan
pemilih pemula dalam menentukan
calon Presiden Republik Indonesia
2014
Twitter memberikan pengaruh
terhadap pilihan politik pemilih
pemula
Twitter meyakinkan pemilih pemula
terhadap pilihannya.
Twitter memengaruhi opini pemilih
pemula tehadap figur Capres dan
Cawapres RI 2014
Preferensi
Pemilih
Pemula (Y)
Ideologi Mengambil sikap politik
berdasarkan kesamaan ideologi
Mendukung penuh terhadap pilihan politiknya
Mengambil sikap politik berlandaskan agama
Mengambil sikap politik berlandaskan nasionalisme
57
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Mengambil sikap politik karena pengaruh dari luar
Mengambil sikap politik karena muncul dari hati nurani
Figur Memilih kandidat berdasarkan
ketokohan
Memilih kandidat berdasarkan partai politik
Memilih kandidat berdasarkan etnis
Memilih kandidat berdasarkan latarbelakang figur
Program Kerja Memilih kandidat berdasarkan
program kerja
Memilih kandidat berdasarkan kepentingan
Memilih kandidat berdasarkan kontrak politik
Memilih kandidat berdasarkan penawaran solusi oleh setiap
kandidat dalam memecahkan
permasalahan bangsa
58
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Pengujian instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengukur dan menganalisis seberapa baik instrumen itu
dibuat untuk kemudian diberikan kepada responden. Pengujian instrumen
penelitian dalam hal ini ialah mengenai uji validitas dan uji reliabilitas intrumen.
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur
apakah instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini valid atau tidak. Instrumen
yang valid berarti instrumen yang berperan sebagai alat ukur adalah valid.
Menurut Sugiyono (2008: 348) “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang hendak diukur.”
Teknik uji validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menggunakan analisis daya pembeda,pengujian daya pembeda yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah menggunakan t-test. Untuk menguji daya pembeda
secara signifikan digunakan rumus t-test sebagai berikut:
Rumus 3.4 Rumus t-test
Di mana: (Sugiyono, 2010: 128)
59
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
internal consistency. Sugiyono (2010: 131) menyatakan bahwa:
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency,dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja,kemudian data yang diperoleh dianalisis dengna teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.
Melihat pendapat Sugiyono tersebut maka peneliti menggunakan uji
reliabilitas instrumen dengan teknik „Rumus Alpha‟. Peneliti menggunakan „Rumus Alpha‟ karena dalam hal ini peneliti menggunakan angket dengan skala
Likert. Sebagaimana yang dikemukakan Arikunto bahwa “Rumus Alpha
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,
misalnya angket atau soal bentuk uraian. „Rumus Alpha‟ yang digunakan peneliti
adalah sebagai berikut:
Rumus 3.5 Rumus Alpha
=
di mana:
r : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
:jumlah varian butir
: varian total (Arikunto, 2002: 171)
60
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Hipotesis assosiatif yang telah dirumuskan kemudian perlu diuji,uji
hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji korelasi
pearson product moment. Sugiyono (2011: 183) menyatakan bahwa “hipotesis
assosiatif diuji dengan teknik korelasi, yaitu teknik korelasi pearson product
moment (r) korelasi rasio (n), Korelasi spearmen Rank (Þ), korelasi poin
biserial...” uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis
96 Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab I,II,III,IV,dan V,serta setelah peneliti
melakukan pengujian teori mengenai korelasi antara pengaruh jejaring sosial
twitter sebagai media sosialisasi Calon Presiden 2014 terhadap preferensi pemilih
pemula,maka ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kesimpulan Umum
Generasi muda mempunyai jumlah yang signifikan untuk mendukung
aktifitas politik negeri ini termasuk pada saat pilpres 2014. Tak heran jika para tim
sukses masing-masing kandidat Calon Presiden RI 2014 berupaya meraih simpati
dari kalangan siswa. Adanya pendekatan baru yaitu pendekatan berbasis informasi
dan teknologi melalui media sosial dalam pendidikan politik bagi pemilih pemula
mampu meningkatkan partisipasi di masa demokrasi ini. Jejaring sosial twitter
merupkan trend di era cyber democracy ini sehingga generasi muda
memanfaatkan media tersebut untuk mengakses informasi dengan cepat serta
menambah khazanah pendidikan politik berbasis informasi dan teknologi.
2. Kesimpulan Khusus
Penelitian ini menggambarkan tentang pengaruh jejaring sosial twitter
sebagai media sosialisasi calon presiden 2014 terhadap preferensi pemilih pemula
di kota Bandung. Adapun kesimpulan khusus tersebut adalah sebagai berikut:
1. Preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung
cenderung memilih figur dan popularitas di twitter sebesar 86 %. Artinya
media sosial khususnya twitter memiliki pengaruh besar dalam menentukan
preferensi bagi pemilih pemula di pilpres 2014
2. Faktor peer group atau teman sebaya merupakan faktor terbesar terhadap
preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di Kota Bandung sebesar
97
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
dalam menentukan sikap politik dalam memilih figur presiden di kalangan
pemilih pemula pada pilpres 2014.
3. Jejaring sosial twitter sebagai media sosialisasi calon presiden 2014
berpengaruh terhadap preferensi pemilih pemula pada kalangan pelajar di
Kota Bandung sebesar 72 % artinya jejaring sosial merupakan trend baru
dalam era cyber democracy melalui pendekatan berbasis informasi
teknologi khususnya sosial media dalam mempengaruhi sikap politik
pemilih pemula di pilpres 2014.
B. Saran
Setelah mengkaji permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian,maka
peneliti memiliki pemahaman dan penilaian. Adapun saran/rekomendasi yang
dapat peneliti berikan diantaranya:
1. Bagi Pemilih Pemula Pada Kalangan Pelajar di Kota Bandung
a. Figur dan popularitas memang sangat dibutuhkan untuk mendongkrak suara
di Pilpres 2014 akan tetapi sebagai generasi muda kita harus melihat dari
perspektif yang lain seperti track record,prestasi dan kontribusi nya bagi
kepentingan rakyat Indonesia
b. Faktor teman sebaya atau sepermainan memang berpengaruh besar dalam
menentukan preferensi akan tetapi perlu kritis dan cerdas dalam memilih
pemimpin
c.. Twitter memang trend yang sedang marak pada masa ini sehingga mampu
mempengaruhi prefernsi politik pemilih pemula dalam memilih Presiden
Indonesia semoga pendidikan politik berbasis teknologi semakin
ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan motivasi wawasan bepolitik
generasi muda untuk lebih cerdas dan kritis dalam menggunakan hak politik
nya
2. Bagi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
a. Memberikan contoh serta figur yang baik agar mampu memotivasi dan
dorongan semangat kepada para mahasiswa dalam menyelesaikan penulisan
98
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
b. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa pentingnya
pemanfaatan teknologi dan informasi dalam rangka pendidikan politik.
c. Meningkatkan fasilitas di bidang teknologi dan informasi untuk
memudahkan mahasiswa dalam mengakses dan memperoleh informasi
3. Bagi KPU, BAWASLU dan DKPP
a. Sebagai lembaga penyelenggara pemilu perlu memanafaatkan media sosial
seefektif mungkin demi keberlangsungan pemilu yang berkualitas
b. Menertibkan atribut-atribut kampanye yang merusak estetika kota
c. Membuat mekanisme dan regulasi serta aturan mengenai kampanye di media
sosial
4. Bagi Tim Sukses Setiap Kandidat
a.Memanfaatkan dengan sebaik-baiknya media sosial dalam memperkenalkan
figur yang diusungkan
b.Beralih dari kampanye lama seperti memasang spanduk,baligo,dan pamflet
ke kampanye yang lebih modern dan berkualitas seperti di media sosial
c.Meminimalisir anggaran kampanye dan memanfaatkan media sosial sehingga
biaya politik (cost politic) tidak membengkak
5. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung
a. Memasukan mata pelajaran pendidikan politik dalam pelajaran sekolah agar
siswa mampu berpikir kritis dalam menentukan pilihan politik nya untuk
Indonesia
b. Meningkatkan fasilitas informasi dan teknologi untuk mempermudah siswa
mengakses informasi
c. Memanfaatkan Informasi dan Teknologi khususnya di media sosial dalam
memberikan informasi- informasi mengenai pendidikan di kota Bandung
6. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hendaknya senantiasa selalu mencari informasi sebanyak-banyaknya dan
berusaha meningkatkan wawasan dan pengetahuan, terutama yang menyangkut
pendidikan politik karena tantangan yang semakin besar di masa yang akan
99
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
99 Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Alfian. (1978). Pemikiran Perubahan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Ali, Novel. (1999). Peradaban Komuikasi Politik Potret Manusia
Indonesia.Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arrianie, Lely. (2010). Komunikasi Politik Politisi dan Pencitraan di Panggung
Politik. Bandung: Widya Padjajaran.
Arifin , Anwar. (2011). Komunikasi Politik Filsafat-Paradigma-Teori-Tujuan
Strategi dan Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta : Graha Ilmu.
Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Creswell, John W. (2010). Research Design Pendekatan
Kualitatif,Kuantitatif,dan Mixed.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Danial, Endang dan Nanan Wasriah. (2005). Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.
Eriyanto.(1999). Metode Polling Memberdayakan Suara Rakyat. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Firmanzah. (2008). Marketing Politik- Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Obor Indonesia.
James Lull. (1998). Media,Komunikasi,Kebudayaan,Suatu Pendekatan
Global.Alih Bahasa A.Setiawan Abadi. Jakarta: Obor Indonesia.
Nasution,Zulkarnaen.(1990) Komunikasi Politik Suatu Pengantar. Jakarta: Yudhistira.
Nazir,M. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nimmo.(2010) Komunikasi Politik Khalayak Dan Efek. Alih Bahasa,Tjun Surjaman. Bandung:Remaja Rosdakarya
Nimmo.(2011)KomunikasiPolitikKomunikator,Pesan,Media.Alih Bahasa Tju Surjaman. Bandung : Remaja Rosdakarya
Sihombing Emrus.(2009) Mengungkap Makna Politik Dibalik Perilaku
Komunikasi Politik Para Aktor Politik.Bandung:Unpad Press.
Sugiyono.(1994).Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfabeta
Sugiyono.(2012). Metoda Penelitian Pendidian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2014). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
100
Fajar Setyaning Dwi Putra, 2014
JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI MED IA SOSIALISASI CALON PRESID EN 2014 TERHAD AP PREFERENSI PEMILIH PEMULA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu
Penelitian Politik.
Tabroni, Roni. (2012) Komunikasi Politik Pada Era Multimedia.
Bandung:Simbiosa Rekatama Media.
2. Skripsi, Karya Ilmiah
Dwi,Ratih (2010). Peran Media Sosial Online(Facebook) sebagai Saluran Self
Discloruse Remaja Putri di Surabaya.Skripsi Sarjana Ilmu Komunikasi
Universitas Pembangunan Nasional Veteran.Jawa Timur:Tidak diterbitkan
Nurmala,Krisna Dewi.(2013) Pengaruh Penggunaan Social Networking Melalui
Facebook Terhadap Pengembangan Nilai Moral Sosial Di Sekolah.Skripsi
Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan.
Rimbawan,Agung Bhakti.(2011) Pengaruh Televisi Lokal Dalam Membentuk
Persepsi Masyarakat Kota Bandung Terhadap Isu-Isu Politik. Skripsi
Sarjana Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan
3. Online
http://kompas.com
http://semiocast.com
http://beevolve.com
http://twitter.com
http://id.wikipedia.org/wiki/berkas:social-network.svg
4. Dokumen
______ (2013). Pedoman Penulisan Karya Imiah, Bandung: Universitas