• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN SISWA KELAS II SDN SIRNAGALIH KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN SISWA KELAS II SDN SIRNAGALIH KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGARUH PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS

PERMULAAN SISWA KELAS II SDN SIRNAGALIH KECAMATAN JATINANGOR

KABUPATEN SUMEDANG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar Konsentrasi Bahasa Indonesia

Oleh

ANGGI CITRA APRILIANA

NIM 1101166

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGARUH PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS

PERMULAAN SISWA KELAS II SDN SIRNAGALIH KECAMATAN JATINANGOR

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh

Anggi Citra Apriliana S.Pd UPI Bandung, 2010

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Dasar

© Anggi Citra Apriliana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Pembimbing I,

Tatat Hartati, M.Ed., Ph.D. NIP 195303121979032002

Pembimbing II,

Prof. Dr. H. Rahman, M.Pd. NIP 195701011984121001

Diketahui oleh

(4)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. Ernawulan Syaodih, M.Pd.

(5)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENGARUH PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN SISWA KELAS II SDN SIRNAGALIH KECAMATAN

JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG

ABSTRAK

ANGGI CITRA APRILIANA 1101166

(6)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………. iv

PERNYATAAN ………. vii

DAFTAR ISI ………. viii

DAFTAR TABEL ………. xii

DAFTAR BAGAN ……… xv

DAFTAR GAMBAR ……….. xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………….……… 1

B. Rumusan Masalah ……… 7

C. Tujuan Penelitian ……… 7

D. Manfaat Penelitian ……….. 8

E. Asumsi ……… 9

F. Hipotesis ……….. 10

BAB II PENGARUH PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN ……… 11

A. Keterampilan Membaca ……….. 11

(7)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tujuan Membaca ……….. 14

3. Manfaat Membaca ………. 18

4. Jenis-jenis Membaca ………. 19

B. Keterampilan Menulis ………. 22

1. Pengertian Menulis ……… 23

2. Manfaat Menulis ……….. 24

C. Hakikat Keterampilan Membaca dan Menulis di Sekolah Dasar … 25 1. Metode dalam Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan (MMP) ……… 27

2. Pengertian Membaca Permulaan ………. 32

a. Keterampilan Utama dalam Membaca Permulaan……….. 33

b. Prinsip-prinsip dalam Pembelajaran Membaca Permulaan... 35

c. Langkah-langkah Pembelajaran Membaca Permulaan di Kelas II ……….. 40

3. Pengertian Menulis Permulaan ………. 41

a. Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Permulaan …………. 46

b. Penilaian dalam Menulis Permulaan ………. 49

D. Picture Word Inductive Model ……….. 51

1. Pengertian Picture Word Inductive Model ……….. 52

2. Langkah-langkah Picture Word Inductive Model ………….. 54

3. Kekuatan-kekuatan Picture Word Inductive Model …………. 55

(8)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Picture Word Inductive Model dalam Pembelajaran Membaca

dan Menulis Permulaan pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar ... 56

E. Penelitian Terdahulu ………. 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 63

A. Metode Penelitian ………. 63

B. Desain Penelitian ……… 64

C. Populasi dan Sampel Penelitian ……… 69

D. Definisi Operasional ……….. 70

E. Teknik Pengumpulan Data ………. 72

F. Instrumen Penelitian ……… 74

G. Teknik Analisis Data ……….. 89

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 93

A. Hasil Penelitian ……… 94

1. Deskripsi Pelaksanaan Picture Word Inductive Model dalam Keterampilan Membaca dan Menulis Permulaan ………... 94

2. Hasil Penelitian Keterampilan Membaca dan Menulis Permulaan Menggunakan Picture Word Inductive Model …… 102

a. Keterampilan Membaca Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang ... 102

(9)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa selama Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan

dengan Menggunakan Picture Word Inductive Model …. 135

B. Pembahasan ……… 143

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……… 147

A. Kesimpulan ……… 147

B. Rekomendasi ……….. 148

DAFTAR PUSTAKA ……….. 150

(10)

1

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki empat ruang lingkup keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu keterampilan yang bersifat menerima (receptif) meliputi keterampilan menyimak dan membaca, serta keterampilan yang bersifat menghasilkan (productive) meliputi keterampilan berbicara dan menulis. Keterampilan membaca sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan membaca kita dapat mengetahui segala hal. Banyak wawasan dan ilmu kita dapat dari membaca. Pada semua jenjang pendidikan membaca merupakan skala prioritas yang harus dikuasai siswa. Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang sebelumnya belum pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi yang diperoleh. Membaca tidak hanya berperan dalam menguasai bidang studi yang dipelajarinya. Namun demikian, membaca juga berperan dalam mengetahui berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang.

(11)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lainnya. Keterampilan membaca memiliki hubungan yang sangat erat dengan keterampilan menulis. Membaca dan menulis merupakan keterampilan yang saling melengkapi. Membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa tulis. Seseorang yang memiliki kemampuan membaca yang baik akan memiliki kemampuan menulis yang baik pula. Seseorang yang ingin terampil dalam menulis maka ia harus memiliki wawasan terlebih dahulu melalui kegiatan membaca.

Seperti halnya membaca, menulis mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, seseorang dapat menuangkan aspirasi, ide dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk tulisan serta dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi pembaca. Sebagaimana kita ketahui bahwa menulis bukan merupakan sesuatu yang mudah. Keterampilan menulis hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan latihan. Jadi, keterampilan menulis itu mengalami proses pertumbuhan melalui latihan. Untuk memperoleh keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari tata bahasa dan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis, melainkan tumbuh melalui proses pelatihan.

(12)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sayangnya kita jauh dari realita itu. Masyarakat Indonesia kurang memiliki kesadaran pentingnya menulis. Sebagian besar menganggap bahwa menulis merupakan kegiatan yang sia-sia dan tidak memiliki manfaat yang besar. Dapat dikatakan bahwa menulis belum menjadi budaya masyarakat Indonesia. Tidak hanya dalam keterampilan menulis, masyarakat Indonesia memiliki budaya baca yang rendah pula. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Galuh, Ben. S (http://www.pendidikan-diy.go.id/) bahwa:

Berdasarkan Bank Dunia Nomor 16369-IND, dan studi IEA (International Association for the Evaluation of Education Achievement) di asia Timur, tingkat terendah membaca dipegang oleh Negara Indonesia dengan skor 51.7, di bawah Filipina skor (52.6), Thailand (skor 65,1), Singapura (skor 74.0), dan Hongkong (skor 75.5). Bukan itu saja, kemampuan orang Indonesia dalam menguasai bahan bacaan juga rendah, hanya 30 persen. Data lain juga menyebutkan (UNDP) dalam human Report 2000, bahwa angka melek huruf orang dewasa Indonesia hanya 65.5 persen, sedangkan Malaysia sudah mencapai 86.4 persen, dan Negara-negara maju seperti Jepang, Inggris, Jerman, Amerika Serikat umumnya sudah mencapai 99.0 persen.

Selain itu, suatu hasil penelitian studi perbandingan tentang kemampuan memperoleh serta memahami informasi dari bacaan terungkap dalam Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS). Dalam laporan itu diketahui pada

tahun 2011 siswa kelas IV SD dari 45 Negara, ternyata Indonesia menduduki urutan ke 42 dengan skor (428). Skor ini di bawah Colombia (448), Uni Emirat Arab (439), dan Arab Saudi (430). Sedangkan negara yang memiliki skor tinggi dipegang oleh Hongkong (571), Rusia (568), Finlandia (568), Singapura (567).

(13)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sangat rendah. Hal tersebut dipertegas oleh menteri koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat H.R Agung Laksono (Muhammad, 2013), menyatakan bahwa persentase minat baca masyarakat Indonesia hanya sebesar 0.01 persen. Artinya dalam 10.000 orang hanya 1 orang saja yang memiliki minat baca.

Melihat fenomena tersebut sungguh sangat memprihatinkan. Pada dasarnya keterampilan membaca dan menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa SD karena keterampilan ini secara langsung sangat berkaitan dengan proses belajar mengajar di Sekolah Dasar. Keterampilan ini merupakan dasar bagi seseorang untuk dapat melakukan komunikasi secara tertulis. Kemampuan membaca dan menulis harus dipupuk sejak dini. Tanpa memiliki kemampuan membaca dan menulis yang memadai sejak dini, anak akan mengalami kesulitan belajar pada masa selanjutnya. Oleh karena itu, pembelajaran membaca dan menulis sangat penting diajarkan di sekolah dasar agar anak-anak dapat terlibat kegiatan baca tulis. Pembelajaran membaca dan menulis pada siswa kelas rendah dikenal dengan istilah MMP (Membaca dan Menulis Permulaan). Pembelajaran tersebut merupakan kemampuan dasar yang dapat menentukan murid sekolah dasar dalam membaca dan menulis lanjut pada kelas berikutnya. Dalam proses pembelajaran, siswa mempelajari keterampilan membaca dan menulis secara terpadu.

(14)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sulit menghadapkan mereka pada pembelajaran yang serius, oleh sebab itu menuntut guru untuk menyajikan pembelajaran MMP yang menyenangkan bagi siswa. Kenyataan di lapangan, secara umum penguasaan keterampilan membaca dan menulis permulaan siswa SD masih rendah dan belum maksimal. Siswa beranggapan bahwa menulis dirasakan sebagai suatu beban yang berat. Siswa memiliki rasa bosan dan tidak bergairah dalam pembelajaran membaca dan menulis. Berdasarkan pengamatan di lapangan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa permasalahan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor antara lain:

1). guru memiliki kemampuan yang kurang dalam menentukan, memilih dan menggunakan media yang sesuai dengan pembelajaran membaca dan menulis permulaan

2). guru kurang mengembangan strategi dan model pembelajaran yang membangkitkan keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan.

(15)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan permasalahan yang terjadi di lapangan maka penulis berencana untuk melakukan penelitian terhadap keterampilan membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan Picture Word Inductive Model.

Picture Word Inductive Model merupakan suatu model yang

dikembangkan oleh Emily. F. Calhoun pada tahun 1998. Model ini memanfaatkan kemampuan siswa untuk berpikir secara induktif. Hal ini memungkinkan siswa untuk membangun generalisasi. Dalam model ini siswa disajikan gambar-gambar dan pemandangan familiar bagi mereka. Selanjutnya, mereka dapat menghubungkan kata-kata dan gambar itu dengan cara mengidentifikasi objek, dengan demikian siswa dapat mengembangkan kosakata mereka sehingga dapat meningkatkan keterampilan membaca dan menulis.

Gambar visual dalam Picture Word Inductive Model dapat mendorong untuk menggali pengetahuan awal siswa sehingga dapat membantu mereka dalam menulis kata dan kalimat serta paragraf. Gambar sangat menarik sebagai rangsangan dalam pembelajaran menulis pada siswa sekolah dasar pada tahap awal. Gambar tersebut sangat membantu siswa dalam mengekspresikan gagasannya serta memproduksi bahasa (kata atau kalimat) yang akan diungkapkan melalui tulisan. Dalam kemampuan berpikir, bernalar, dan berbahasa, anak usia sekolah dasar tahap awal memerlukan simbol-simbol atau gambar yang dapat membantu meningkatkan keterampilan literasi siswa.

(16)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model dalam keterampilan membaca dan menulis permulaan siswa kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembelajaran dengan menerapkan Picture Word Inductive Model dalam keterampilan membaca dan menulis permulaan

siswa kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang?

2. Bagaimanakah pengaruh Picture Word Inductive Model terhadap keterampilan membaca permulaan siswa kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang berbanding dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional?

3. Bagaimanakah pengaruh Picture Word Inductive Model terhadap keterampilan menulis permulaan siswa kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang berbanding dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

(17)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang?

2. Mengetahui pengaruh Picture Word Inductive Model terhadap keterampilan membaca permulaan siswa kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang berbanding dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional.

3. Mengetahui pengaruh Picture Word Inductive Model terhadap keterampilan menulis permulaan siswa kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang berbanding dengan siswa yang mengikuti pembelajaran secara konvensional.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan pada umumnya, sedangkan lebih khusus diharapkan bermanfaat bagi para siswa dan guru serta praktisi pendidikan. Berikut manfaat penelitian yang dibagi dua kategori, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian mengenai pembelajaran membaca dan menulis permulaan melalui Picture Word Inductive Model dapat bermanfaat untuk memberikan masukan sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan membaca dan menulis permulaan pada siswa kelas II sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis

(18)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya bagi siswa kelas rendah.

b. Dapat mengembangkan potensi guru dalam merancang dan menyusun rencana pembelajaran dengan Picture Word Inductive Model.

c. Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan proses pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

d. Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa yang aktif, inovatif, dan menyenangkan sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar bahasa Indonesia khususnya dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan.

e. Dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam menuangkan ide, gagasan, serta pengalamannya dalam sebuah tulisan imajinatif.

f. Dapat meningkatkan kualitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan.

E. Asumsi

Sebelum menentukan hipotesis dalam penelitian ini, maka diperlukan asumsi mengenai pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan Picture Word Inductive Model. Asumsi-asumsi tersebut diantaranya yaitu:

(19)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Hubungan antara benda-benda dan tindakan-tindakan dalam gambar dengan bahasa siswa memungkinkan mereka melakukan peralihan secara alamiah dari bahasa tutur (yang didengar dan diucapkan) menuju bahasa tulis (Joyce, et.al, 2009: 152).

F. Hipotesis

1. H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam keterampilan membaca permulaan antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan Picture Word Inductive Model dan siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional.

H1: Terdapat perbedaan yang signifikan dalam keterampilan membaca permulaan antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan Picture Word Inductive Model dan siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional.

2. H0: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam keterampilan menulis permulaan antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan Picture Word Inductive Model dan siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional.

(20)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

(21)

1

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan supaya memenuhi syarat-syarat ilmiah dalam pelaksanaannya. Hal ini meliputi metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, dan teknik analisis data.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kuantitatif untuk memperoleh gambaran tentang hubungan sebab akibat yang melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Menurut Sukardi (Syamsuddin & Damaianti, 2009: 23) bahwa „jenis

penelitian ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjek penelitiannya adalah manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif‟. Selanjutnya, Syamsuddin & Damaianti (2009: 23)

mengungkapkan bahwa “penelitian pendidikan bahasa lebih banyak menggunakan

eksperimen kuasi”.

(22)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model. Tiap-tiap kelompok diberikan prates untuk mengetahui keadaan awal

apakah ada perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil prates yang baik apabila nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol. Selanjutnya memberikan pascates pada kedua kelompok tersebut yang bertujuan apakah adanya pengaruh Picture Word Inductive Model terhadap peningkatan keterampilan membaca dan menulis

permulaan. Setelah itu dilakukan analisis data dengan membandingkan skor kemampuan membaca dan menulis permulaan dengan Picture Word Inductive Model pada SDN Sirnagalih pada prates dan pascates kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen. Dalam metode penelitian eksperimen kuasi baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen diberi tes awal dan tes akhir, tetapi sampel tidak diperoleh melalui teknik acak (random).

B. Desain Penelitian

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nonequivalent control groups design. Dimana metode eksperimen ini digunakan

(23)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Desain Penelitian

Nonequivalent Control Group Design

(Sugiyono, 2008: 116)

Keterangan:

A : Kelompok Eksperimen B : Kelompok Kontrol

O1 : Pratest pada kelompok eksperimen O2 : Pascates pada kelompok eksperimen

X1 : Perlakuan pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan Picture Word Inductive Model

O3 : Pratest kelompok kontrol O4 : Pascates kelompok kontrol

Berdasarkan desain penelitian eksperimen kuasi tersebut, selanjutnya peneliti membuat alur penelitian untuk memudahkan pengecekan dan pemahaman terhadap pelaksanaan penelitian ini.

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

A O1 X1 O2

(24)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Alur penelitiannya adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1

Alur Penelitian

Identifikasi Masalah

Observasi Awal

Tes awal (Prates)

Kelas Kontrol Kelas

Eksperimen

Pembejaran tidak menggunakan picture word inductive model

Pembelajaran dengan menggunakan picture word inductive model

Tes akhir (Pascates)

Analisis dan menafsir Data

Kesimpulan Studi Kepustakaan

Penyusunan, revisi, dan pengesahan instrumen penelitian

Penentuan subjek penelitian

(25)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

a. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi: 1). mengidentifikasi masalah di lapangan;

2). melakukan observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan guru untuk memperoleh informasi tentang penggunaan metode yang dilaksanakan;

3). kajian pustaka, dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji;

4). menentukan subjek penelitian;

5). bersamam guru menyepakati penggunaan Picture Word Inductive Model dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan yang

akan dilaksanakan oleh guru. Peneliti bertugas sebagai observer dan partner guru, pembelajaran disesuaikan dengan jadwal yang telah

direncanakan;

6). telaah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dilakukan untuk mengetahui kompetensi dasar yang hendak dicapai;

(26)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8). membuat dan menyusun instrument penilaian membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan Picture Word Inductive Model;

9). menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran Picture Word Inductive Model;

b. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi :

1). memberikan tes awal (prates) di kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengukur pembelajaran membaca dan menulis permulaan siswa sebelum diberi perlakuan;

2). memberikan perlakuan (treatment) yaitu di kelas eksperimen berupa Picture Word Inductive Model dan di kelas kontrol berupa pembelajaran tidak menggunakan Picture Word Inductive Model. Pada saat treatment, observer mengamati keberlangsungan proses pembelajaran;

3). memberikan tes akhir (pascates) untuk mengukur keterampilan membaca dan menulis permulaan setelah diberi perlakuan;

4). mengolah data hasil prates dan pascates serta menganalisis instrumen tes lainnya;

(27)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Tahap Akhir

Pada tahapan ini kegiatan yang akan dilakukan antara lain,

1). memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data;

2). memberikan saran-saran terhadap aspek-aspek penelitian yang kurang sesuai (tahap pengolahan skor prates & pascates, uji normalitas, uji homogenitas dua varian, uji hipotesis, penyimpulan hasil hipotesis).

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2008: 117) memberikan pengertian tentang populasi yaitu: “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi tidak hanya merujuk pada orang

tetapi meliputi benda alam disekitar. Populasi juga tidak hanya sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari tetapi meliputi karakteristik yang dimiliki oleh subjek/objek tersebut. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sukmadinata (2011: 250) berpendapat bahwa “anggota populasi yang terdiri atas orang-orang biasa disebut subjek penelitian, tetapi kalau bukan orang disebut objek penelitian”.

(28)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mekargalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang sedangkan sampelnya yaitu siswa-siswi kelas II sebanyak 60 orang yang terbagi ke dalam dua kelompok yakni 30 siswa sebagai kelompok kontrol dan 30 siswa sebagai kelompok eksperimen.

D. Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel independent (variabel bebas) adalah Picture Word Inductive Model (X) dan variabel dependent (variabel terikat) adalah membaca permulaan (Y1) dan menulis permulaan (Y2) atau bisa disingkat dengan MMP (Membaca dan Menulis Permulaan.

1. Picture Word Inductive Model

Picture Word Inductive Model adalah sutau model yang memanfaatkan

kemampuan siswa untuk berpikir secara induktif. Hal ini memungkinkan siswa untuk membangun generalisasi yang akan membentuk dasar analisis struktural dan fonetik. Dalam model ini siswa disajikan gambar-gambar dan pemandangan yang familiar bagi mereka. Selanjutnya mereka dapat menghubungkan kata-kata dengan gambar itu dengan cara mengidentifikasi objek. Dengan demikian mereka dapat mengembangkan kosakata mereka sehingga dapat meningkatkan keterampilan membaca dan menulis. Langkah-lagkah pelaksanaan picture word inductive model dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan sebagai berikut:

(29)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2). Guru membimbing siswa mengidentifikasi apa yang mereka lihat dalam gambar tersebut,

3). Guru menandai bagian-bagian gambar yang telah diidentifikasi tadi. (Guru menggambar sebuah garis yang merentang dari objek gambar ke kata, mengucapkan kata itu, dan mengejanya serta menunjuk setiap huruf dengan jarinya, mengucapkan kata itu sekali lagi, dan kemudian meminta siswa mengeja kata tersebut bersama-sama),

4). Siswa dibimbing oleh guru membaca/mereview bagan kata bergambar,

5). Siswa dibimbing guru mengklasifikasi kata-kata ke berbagai jenis kelompok. Mengidentifikasi konsep-konsep umum dalam kata-kata tersebut untuk menekankan kelas/golongan kata tertentu secara umum,

6). Siswa dibimbing guru berpikir tentang judul untuk bagan kata bergambat itu. (Guru membimbing siswa untuk berpikir tentang petunjuk dan informasi dalam bagan mereka dan tentang opini mereka terhadap informasi ini),

7). Siswa dibimbing guru menyusun sebuah kalimat atau sebuah paragraf secara langsung yang berhubungan dengan bagan kata bergambar tadi,

8). Siswa dibimbing guru membaca/mereview karangan yang telah dibuat berdasarkan bagan kata bergambar.

2. Membaca Permulaan

(30)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karangan sederhana yang telah dibuat oleh siswa berdasarkan bagan kata bergambar.

3. Menulis permulaan

Menulis Permulaan adalah keterampilan menulis yang diajarkan pada kelas rendah, yakni kelas I, II, dan III sebagai dasar bagi pembelajaran menulis lanjut pada tingkatan yang lebih tinggi di Sekolah Dasar. Menulis permulaan dalam penelitian ini yaitu menulis permulaan berupa mengarang sederhana lima sampaii sepuluh baris. Dalam mengarang ini digunakan rangsang visual berupa gambar. Selanjutnya siswa diminta menyusun cerita sesuai dengan gambar tersebut. Keraphian, ketepatan ejaan, dan isi karangan ditekankan kepada siswa untuk diperhatikan.

E. Teknik Pengumpulan Data

[image:30.595.112.514.222.612.2]
(31)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Observasi

Sukmadinata (2012: 220) mengungkapkan bahwa “observasi (observation)

atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”. Sedangkan

Nurgiyantoro (2010: 93) mengungkapkan bahwa “observasi merupakan cara

untuk mendapatkan informasi dengan cara mengamati objek secara cermat dan terencana”. Observasi dapat dilakukan dengan cara partisipatif ataupun

nonpartisipatif. Dalam observasi partisipatif (participatory observation) pengamat ikut serta dalam kegiatan berlangsung. Sedangkan dalam nonpartisipatif (nonpartisipatif observation) pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.

Observasi berisi hal-hal tentang langkah-langkah pembelajaran, kejadian-kejadian yang menggambarkan aktivitas guru dan siswa, serta merupakan rekaman data atau informasi yang ditujukan untuk mengenali, dan mendokumentasikan setiap indikator dari proses dan hasil yang dicapai dari tindakan yang dilakukan oleh peneliti.

(32)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tes

Tes merupakan alat ukur utama dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan Picture Word Inductive Model. Tes yang digunakan adalah tes awal (prates) kemudian pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan Picture Word Inductive Model dan diakhiri dengan tes akhir (pascates).

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk memperjelas data penelitian. Alat yang digunakan hanya kamera foto. Hasil dokumentasi ini berupa gambar atau foto yang dapat dilihat pada lampiran hasil penelitian.

F.Instrumen Penelitian

Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat macam instrument penelitian yaitu lembar observasi, pedoman pembelajaran Picture Word Inductive Model, instrumen tes membaca permulaan, dan instrumen tes menulis permulaan.

1. Pedoman pembelajaran

(33)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah-langkah Picture Word Inductive Model adalah sebagai berikut: a. guru memilih sebuah gambar sesuai dengan tema yang terdapat pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,

b. guru menyuruh siswa mengidentifikasi apa yang mereka lihat dalam gambar tersebut,

c. guru menandai bagian-bagian gambar yang telah diidentifikasi tadi. (Guru menggambar sebuah garis yang merentang dari objek gambar ke kata, mengucapkan kata itu, dan mengejanya serta menunjuk setiap huruf dengan jarinya, mengucapkan kata itu sekali lagi, dan kemudian meminta siswa mengeja kata tersebut bersama-sama),

d. siswa membaca/mereview bagan kata bergambar,

e. guru meminta siswa mengklasifikasi kata-kata ke berbagai jenis kelompok. Mengidentifikasi konsep-konsep umum dalam kata-kata tersebut untuk menekankan kelas/golongan kata tertentu secara umum,

f. guru menyuruh siswa berpikir tentang judul untuk bagan kata bergambat itu. (Guru membimbing siswa untuk berpikir tentang petunjuk dan informasi dalam bagan mereka dan tentang opini mereka terhadap informasi ini),

g. guru menyuruh siswa menyusun sebuah kalimat atau sebuah paragraf secara langsung yang berhubungan dengan bagan kata bergambar tadi,

h. siswa membaca/mereview kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf.

(34)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa dalam membaca dan menulis permulaan. Tes menulis permulaan berupa tes mengarang sederhana dengan mendeskripsikan gambar. Kriteria penilaian berdasarkan aspek: a). kesesuaian pemilihan dan perumusan judul dengan topik, b). kesesuaian antara topik dengan isi karangan, c). keruntutan karangan, d). kejelasan pesan yang ingin disampaikan, e). kesesuaian ide antar kalimat, f). detail gagasan dalam karangan, g). penggunaan ejaan, h). ketepatan penggunaan tanda baca, i). ketepatan pemilihan kata, dan j). kerapian tulisan. Komponen-komponen ini akan memperlihatkan kemampuan siswa dalam menulis sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran Picture Word Inductive Model.

[image:34.595.111.515.224.758.2]

Hasil prates dan pascates menulis dinilai dengan menggunakan kriteria yang diadaptasi dari penyekoran analistik (analystic scoring) untuk mengukur hasil tulisan siswa (product measures) dari buku membaca dan menulis di SD dalam Resmini (2009: 232).

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Menulis Permulaan (Mengarang Sederhana Dengan Mendeskripsikan Gambar) Pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar

No Variabel Indikator Teknik Responden Butir

Item

1. Keterampilan Menulis Permulaan

1. Pemilihan dan Perumusan Judul

Tes Siswa 1

2. Relevansi 2

3. Isi karangan 3,4,5,

4. Organisasi gagasan

(35)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Bahasa dan

ejaan

[image:35.595.117.511.238.761.2]

7,8,9,10

Tabel 3.3

Rubrik Menulis Permulaan (Mengarang Sederhana Dengan Mendeskripsikan Gambar)

No Indikator Aspek yang dinilai Skor

1. Pemilihan dan Perumusan Judul

1. Kesesuaian pemilihan dan perumusan judul dengan topik

a. Judul sangat sesuai dengan topik

b. Judul kurang sesuai dengan topik

c. Judul tidak sesuai dengan topik 3 2 1

2. Relevansi 2.Kesesuaian antara topik dengan isi karangan

a. Keseluruhan isi karangan sesuai dengan topik sehingga

membuat pembaca memahami lebih banyak tentang topik tersebut

b. Sebagian besar isi karangan berkaitan dengan topik, ada beberapa yang keluar dari topik tetapi pembaca masih dapat memahami topik secara keseluruhan

c. isi karangan tidak sesuai dengan topik sehingga pembaca tidak

3

2

(36)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memahami topik yang ditulis

3. Isi karangan 3.Keruntutan karangan

a. Karangan tersusun sangat runtut b. Karangan tersusun kurang

runtut

c. Karangan tersusun tidak runtut 4.Kejelasan pesan yang ingin

disampaikan

a. Pesan yang ingin disampaikan sangat jelas dan sangat rinci b. Pesan yang ingin disampaikan

kurang jelas dan tidak terfokus c. Pesan yang ingin disampaikan

tidak jelas (karangan hanya berupa kata-kata atau kalimat yang tidak jelas ujung

pangkalnya)

5.Kesesuaian ide antar kalimat a. Ide antar kalimat satu dengan

yang lainnya saling berhubungan

b. Ide antar kalimat satu dengan yang lainnya sebagian berkaitan sebagian lagi tidak (pembaca harus berusaha keras untuk memahami maksudnya) c. Ide antar kalimat satu dengan

yang lainnya tidak berhubungan 3 2 1 3 2 1 3 2 1

(37)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Gagasan yang diungkapkan

dalam karangan sangat detail b. Gagasan yang diungkapkan

dalam karangan kurang detail c. Gagasan yang diungkapkan

dalam karangan tidak detail

3

2 1

5. Bahasa dan ejaan 7.Ejaan sesuai dengan EYD

a. Penggunaan ejaan dalam tulisan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan

b. Penggunaan ejaan dalam tulisan lebih dari setengahnya sesuai dengan aturan yang telah ditentukan

c. Penggunaan ejaan dalam tulisan lebih dari setengahnya tiak sesuai dengan aturan yang telah ditentukan

8.Ketepatan penggunaan tanda baca a. Penggunaan tanda baca sangat

tepat (tanda titik, tanda koma) b. Penggunaan tanda baca kurang

tepat (tanda titik, tanda koma) c. Menulis tidak menggunakan

tanda baca (tanda titik, tanda koma)

9.Ketepatan pemilihan kata

a. Pemilihan kata dalam tulisan sangat tepat

(38)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kata yang kurang tepat

c. Terdapat banyak pemilihan kata yang tidak tepat

10.Kerapian Tulisan

a. Tulisan tegak bersambung, sangat rapi, sangat jelas, dan tidak ada coretan sehingga dapat terbaca degan baik

b. Tulisan tegak bersambung kurang rapi, kurang jelas, dan terdapat beberapa coretan tetapi masih dapat terbaca

c. Tulisan tegak bersambung tidak rapi, tidak terbaca, dan banyak coretan.

2 1

3

2

1

Tes membaca digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam membaca. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Tes pertama diberikan pada saat prates. Hal ini dilakukan untuk melihat keterampilan membaca awal siswa. Setelah itu tes kedua atau pascates dilakukan pada saat pembelajaran telah usai. Pascates dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan Picture Word Inductive Model pada kelas eksperimen. Kriteria penilaian berdasarkan aspek: a). ketepatan

(39)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil prates dan pascates membaca dinilai dengan menggunakan kriteria yang diadaptasi dari buku pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di kelas rendah dalam Hartati, et.al (2006: 245).

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Membaca Permulaan Kelas II Sekolah Dasar

NO Variabel Indikator Teknik Respon

den

Butir

Item

1. 1. Keterampilan Membaca Permulaan

1.Ketepatan dan kejelasan pengucapan

Tes Siswa 1

1.Kelancaran dalam membaca

2,3

2. Kewajaran intonasi 4

[image:39.595.114.513.244.736.2]

3.Volume suara 5

Tabel 3.5

Rubrik Membaca Permulaan (Membaca Nyaring) Kelas II Sekolah Dasar

No Indikator Aspek yang dinilai Skor

1. Ketepatan dan

kejelasan pengucapan

1. Siswa dapat mengucapkan kata dengan jelas

 Siswa mengucapkan semua kata dengan tepat dan jelas

 Siswa mengucapkan kata kurang tepat dan kurang jelas (sedikit menggumam sehingga sulit untuk memahami kata-kata tersebut)

3

(40)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Siswa mengucapkan kata tidak

tepat dan tidak jelas (banyak menggumam sehingga kata-kata tidak dipahami)

1

2. Kelancaran dalam membaca

2. Siswa dapat membaca kata dengan lancar

 Membaca kata dengan sangat lancar

 Membaca kata dengan kurang lancar

 Membaca kata dengan tidak lancar/mengeja

3. Siswa dapat membaca kalimat dengan lancar

 Membaca kalimat dengan sangat lancar

 Membaca kalimat dengan kurang lancar

 Membaca kalimat dengan tidak lancar (membaca tertegun-tegun/terbata-bata). 3 2 1 3 2 1

3. Kewajaran Intonasi 4. Siswa dapat menggunakan intonasi membaca kalimat tepat dengan tanda bacanya.

 Siswa membaca nyaring dengan intonasi yang sangat tepat sesuai dengan tanda bacanya sehingga makna bacaan sangat

(41)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mudah dipahami

 Siswa membaca nyaring dengan intonasi yang kurang tepat sehingga makna bacaan kurang dipahami

 Siswa membaca nyaring dengan intonasi datar sehingga makna bacaan tidak dipahami

2

1

4. Volume suara 5. Siswa dapat mengatur volume suara yang keluar dari mulut  Siswa membaca kalimat dengan

volume suara yang keras serta sesuai dengan kenaikan dan penurunan pada penekanannya  Siswa membaca kalimat dengan

volume suara kurang keras tetapi masih dapat didengar  Siswa membaca kalimat dengan

volume suara sangat pelan sehingga tidak dapat didengar sama sekali

3

2

1

3. Pedoman Observasi

(42)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran membaca dan menulis permulaan menggunakan Picture Word Inductive Model.

[image:42.595.115.511.247.722.2]

Berdasarkan sifat observasi yang merupakan alat pengumpul data, maka dalam observasi ini peneliti menyediakan format lembar observasi sebagai instrumen yang berisi uraian-uraian tentang perilaku baik guru maupun siswa. Adapun lembar observasi sebagai berikut:

Tabel 3.6

Lembar Observasi Guru

No Butir Pernyataan Skor 1 2 3 4

Guru mengajak siswa untuk berbaris di depan kelas menandakan bahwa akkan segera masuk kelas

2. Guru mengkondisikan siswa dengan menyuruh siswa untuk duduk rapi

3. Guru membiasakan siswa berdo‟a sebelum pelajaran dimulai

4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memimpin do‟a sebelum pelajaran dimulai 5. Guru menetapkan bahan dan alat yang

dibutuhkan dalam kegiatan membaca dan menulis permulaan menggunakan picture word inductive model

(43)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7. Guru menjelaskan media gambar dalam membaca

dan menulis peermulaan dengan PWIM

8. Guru menetapkan aturan membaca dan menulis permulaan dengan menggunakan PWIM

9. Guru tanggap terhadap pertanyaan siswa sebelum membaca dan menulis permulan dengan PWIm 10. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai siswa melalui PWIM Guru menjelaskan materi/tema yang akan dipelajari 11. Guru menjelaskan materi/tema yang akan

dipelajari

12. Guru mengaitkan skemata yang dimiliki siswa dengan tema pembelajaran yang akan dipelajari 13. Guru membimbing siswa mengeksplorasi apa

yang mereka lihat dalam gambar

14. Guru bertanya kepada siswa tentang pentingnya mengenal dunia hewan

15. Guru bertanya kepada siswa mengenai tempat hidup hewan

16. Guru membimbing siswa untuk mengucapkan kata yang terdapat pada gambar

17. Guru menggambar sebuah garis yang merentang dari objek gambar ke kata kemudian menuliskan kata tersebut sesuai dengan gambar

18. Guru mengeja kata yang telah dituliskannya serta menunjuk setiap huruf dengan jarinya

(44)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 20. Guru membimbing siswa untuk mengucapkan

kata yang telah dieja secara bersama-sama 21. Guru membimbing siswa membaca/mereview

bagan kata bergambar

22. Guru membimbing siswa mengklasifikasi kata-kata ke berbagai jenis kelompok

23. Guru membimbing siswa membuat sebuah kalimat berdasarkan gambar

24. Guru membimbing siswa untuk membaca kalimat yang telah dibuat berdasarkan bagan kata

bergambar secara bersama-sama

25. Guru membimbing siswa untuk berpikir tentang judul dan informasi dalam bagan mereka dan tentang opini mereka terhadap informasi ini 26. Guru membimbing siswa untuk mengarang

sederhana dengan mendeskripsikan bagan kata bergambar menggunakan huruf tegak

bersambung

27. Guru membimbing siswa mengumpulkan hasil karangan masing-masing

28. Guru membimbing siswa untuk membacakan hasil karangannya di depan kelas

29. Guru membimbing siswa membahas mengenai cerita dalam bagan kata bergambar tadi

30. Guru bertanya kepada siswa mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan

(45)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

[image:45.595.116.512.221.744.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7

Lembar Observasi Siswa

No Aspek yang Diobservasi Skor

1 2 3 4

1. Siswa memperlihatkan kesiapannya untuk belajar

2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru

3. Siswa menyimak acuan materi

pembelajaran yang disampaikan oleh guru 4. Siswa mengaitkan materi pembelajaran

dengan pengetahuan yang telah dimilikinya 5. Siswa mengamati gambar yang ditunjukkan

guru

6. Siswa mengidentifikasi apa yang mereka lihat dalam gambar

7. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pentingnya mengenal dunia hewan

8. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai tempat hidup hewan

9. Siswa mengeja kata yang diucapkan oleh guru secara bersama-sama

(46)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

[image:46.595.112.513.109.611.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11. Siswa mengklasifikasi kata-kata pada

gambar ke berbagai jenis kelompok.

12. Siswa menyusun kalimat yang berhubungan dengan bagan kata bergambar

13. Siswa membaca kalimat yang telah dibuat berdasarkan bagan kata bergambar secara bersama-sama

14. Siswa membuat judul yang sesuai dengan bagan kata bergambar

15. Siswa mengarang sederhana dengan mendeskripsikan bagan kata bergambar dengan menggunakan huruf tegak bersambung

16. Siswa mengumpulkan hasil karangan masing-masing

17. Siswa membacakan hasil karangannya di depan kelas

18. Siswa mengulas kembali cerita dalam bagan kata bergambar tadi secara bersama-sama 19. Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

yang telah berlangsung

Peneliti sebagai observer memperhatikan dan menilai dengan memberi tanda ceklist (√) pada lembar observasi yang tersedia dengan format penilaian sebagai berikut: a). 4 = sangat baik, b). 3 = baik, c). 2 = kurang baik, dan d). 1 = tidak baik.

(47)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah data terkumpul dan instrumken penelitian telah digunakan dalam mencari data maka langkah selanjutnya adalah analisis data yang sudah didapatkan. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui hasil tes dan data hasil observasi. Analisis data hasil tes dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh picture word inductive model terhadap kemampuan membaca dan menulis permulaan

siswa. Untuk membantu dalam perhitungan dapat menggunakan bantuan program SPSS versi 18. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik statistik inferensial parameter.

Skor yang diperoleh dari hasil prates dan pascates kelas eksperimen dianalisis dengan cara membandingkan skor prates dan pascates kelas kontrol. Besarnya peningkatan prates dan pascates pembelajaran dihitung dengan rumus gain ternormalisasi (normalized gain) yang dikembangkan oleh Meltzer (2002) sebagai berikut:

Gain ternormalisasi (g) =

pretes skor ideal skor

pretes skor postes

skor

 

[image:47.595.110.515.239.716.2]

Hasil perhitungan N-gain diinterpretasikan dengan kriteria indeks gain sebagai berikut:

Tabel 3.8

Kriteria Skor Gain Ternormalisasi

Skor Gain Interpretasi

g > 0,7 Tinggi

0,3 < g  0,7 Sedang

(48)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan dan analisis data hasil tes keterampilan membaca dan menulis permulaan dilakukan dengan menggunakan uji statistik dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara spesifik. Siregar (2013) mengungkapkan bahwa “tujuan dilakukannya uji

normalitas terhadap serangkaian data adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak”. Apabila data berdistribusi normal, maka

dapat digunakan uji statistik parametrik. Sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik nonparametrik. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan memakai alat bantu SPSS for windows 18 dengan menggunakan uji one sample Kolmogorov-Smirnov Test dan Shapiro-Wilk. Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal jika probabilitas lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05). Sebaliknya jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 (sig < 0,05) maka data tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

(49)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

varian sama/homogen. Sebaliknya jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka data berasal dari populasi yang tidak homogen.

3. Uji Beda Rerata (T-test)

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan uji t (t-test). Tujuan uji t ini untuk mengetahui signifikansi perbedaan rerata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Compare Mean Independent Sample Test.

Hipotesis pengujian uji t (t-test) adalah sebagai berikut: H0: Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor pada kedua kelas H1: Terdapat perbedaan rata-rata skor pada kedua kelas

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut: H0: µ1 = µ2

H1: µ1 µ2

Dimana 1= rata-rata skor kelompok eksperimen dan 2= rata-rata skor

kelompok kontrol. Dalam pengujian hipotesis penelitian, kriteria menolak atau tidak menolak H0 berdasarkan P-value atau nilai signifikansi uji yang dinyatakan sebagai berikut:

(50)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(51)

1

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian yang dikemukakan dalam Bab IV, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran menggunakan Picture Word Inductive Model sudah mengarahkan siswa ke dalam proses pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif, dan menyenangkan. Siswa terlibat secara penuh selama proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran menggunakan Picture Word Inductive Model dapat menumbuhkan kepercayaan diri pada siswa, keberanian, menanamkan kecintaan siswa terhadap membaca dan menulis, serta dapat menumbuhkan siswa berpikir secara induktif.

2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap penerapan Picture Word Inductive Model dalam keterampilan membaca permulaan. Hal ini dibuktikan

(52)

2

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(53)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan terhadap penerapan Picture Word Inductive Model dalam keterampilan menulis permulaan. Hal ini dibuktikan

dengan peningkatan skor N-Gain keterampilan menulis permulaan untuk kelas eksperimen sebesar 0,487 berada dalam kategori sedang, sedangkan kelas kontrol sebesar 0,048 berada dalam kategori rendah. Siswa yang berada pada kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan Picture Word Inductive Model mengalami peningkatan keterampilan menulis permulaan yang signifikan daripada siswa kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menyampaikan beberapa rekomendasi sebagai pengembangan pembelajaran menggunakan Picture Word Inductive Model sebagai berikut:

1. Berdasarkan kajian literatur yang telah penulis lakukan, penelitian tentang Picture

Word Inductive Model yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu sebagian besar

menekankan pada penguasaan kosakata bahasa asing serta diterapkan pada siswa kelas

tinggi. Berlandaskan hal tersebut, dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk

menerapkan Picture Word Inductive Model pada siswa kelas rendah yaitu siswa kelas II

sekolah dasar dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan. Penulis

merekomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dalam

penerapan Picture Word Inductive Model di berbagai mata pelajaran dan di berbagai

(54)

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dalam pengaplikasian Picture Word Inductive Model, seorang guru harus

mempersiapkan diri dengan matang, serta perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

(1). Bahan ajar harus dipersiapkan sebaik mungkin sebelum menerapkan Picture Word

Inductive Model, (2). Gambar atau foto harus dalam ukuran besar sehingga semua siswa

dapat melihat dengan jelas, (3). Guru harus siap membantu siswa yang mengalami

kesulitan dalam proses pembelajaran, (4). Guru harus mengkondisikan siswa dengan baik

sebelum pembelajaran dimulai.

3. Media yang digunakan dalam penerapan Picture Word Inductive Model tidak hanya berupa gambar tetapi bisa berupa foto-foto yang mendukung studi yang sedang dipelajari. Misalnya untuk studi sosial, bisa menggunakan foto lingkungan masyarakat, kota, atau peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dan sebagainya. Gambar atau foto yang digunakan dalam media pembelajaran Picture Word Inductive Model hendaknya sesuai dengan perkembangan, minat, dan

(55)

1

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abbas. E.W. (2009). Menulis Membangun Peradaban. Yogyakarta: Gama Media. Abidin, Yunus. (2010). Strategi Membaca. Bandung: Rizki Press.

Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.

Ahuja dan Ahuja. (2010).Membaca Secara Efektif dan Efisien. Bandung. PT. Kiblat Buku Utama.

Calhoun. Emily. F. (2002). Action Research for School Improvement. Dalam Educational Leadership [Online]. Vol 59 No.6 halaman 18-24. Tersedia:

http://www.tacoma.k12.wa.us/sites/schools/Lincoln/staff/Documents/Action Research_School_Improvment.pdf [31 Oktober 2012].

Calhoun. Emily. F. (2005). Teaching Beginning Reading and Writing with the Picture Word Inductive Model. USA: Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD).

Darmawati. (2010). Pelaksanaan Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan di Kelas 1 SD Negeri 1 Jeumpet Aceh Besar. Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu. 7 (2). 47.

Decker, Lori. (2007). Picture Word Inductive Model. [Online]. Tersedia: loridecker.files.wordpress.com/.../picture-word-induction-model.doc

[9 Nopember 2012].

Galus, Ben. S. (2011). Budaya Baca Orang Indonesia Masih Rendah. Dalam DIKPORA (Dinas Penadidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta) [Online]. Tersedia: http://www.pendidikan-diy.go.id/?view=v_artikel&id=8. [21 Februari 2013].

Hamzah, Amir. (2010). Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Pelajaran Bahasa Inggris Dengan Model Picture Word Inductive (PWIM) Siswa Kelas 4 SDN Gunong Sekar 1 Sampang. Tesis. [Online].Tersedia:

http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/10710. (26

(56)

2

Anggi Citra Apriliana, 2013

Pengaruh Picture Word Inductive Model Terhadap Keterampilan Membaca Dan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Sirnagalih Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hartati, et.al (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bandung: UPI Press.

Hartati, et.al. (2009). Pembinaan & Pengembangan Pembelajaran Bahasa & Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Hartati, et.al (2012). Panduan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.

Hartawan, Tonny. (2012). Hanya 1 dari 10 Ribu Warga Indonesia Suka Membaca. Dalam Tempo.co. [Online]. Tersedia:

http://www.tempo.co/read/news/2012/01/12/079377034/Hanya-1-dari-10-Ribu-Warga-Indonesia-Suka-Membaca. [21 Februari 2013].

Hasim, Evi. (2008). Penggunaan Media Kata Bergambar dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Membaca dan Menulis Permulaan di Kelas 1 Sekolah Dasar. Jurnal penelitian dan Pendidikan. 5(2). 78-87.

Hutajulu, Dedy. (2012).Pentingnya Mengembangkan Tradisi Menulis dalam Membangun Peradaban Manusia Modern. [Online]. Tersedia:

http://www.analisadaily.com/news/read/2012/02/21/36605/pentingnya_mele mbagakan_tradisi_menulis_dalam_membangun_peradaban_manusia_moder n/#.USV8LfL0Z-Y. [21Februari

Gambar

Gambar visual dalam Picture Word Inductive Model dapat mendorong
Tabel 3.1
gambar tersebut,
gambar. Selanjutnya siswa diminta menyusun cerita sesuai dengan gambar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mutasi kepegawaian Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan pada perguruan tinggi swasta ditetapkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk berdasarkan peraturan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kadar HbAlc dengan gula darah sewaktu pada pasien diabetes melitus di rumah sakit muhammadiyah palembang periode 1 januari

Untuk mendeskripsikan peran kepala sekolah sebagai motivator dalam meningkatkan kualitas perpustakaan di MTs Negeri Bawu Jepara.... Untuk mendeskripsikan peran kepala sekolah

Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif-deskriptif. Variabel penelitian tentang pengentasan kemiskinan dan kota layak anak. Instrumen yang digunakan

Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang

Bagi manajer keuangan, karena faktor fundamental yang tersaji dari laporan keuangan sangat diperlukan oleh para investor, sehingga dapat digunakan sebagai sinyal

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa izin penulis..

Bentuk-Bentuk Pemberian Kompensasi Dalam Meningkatkan Disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Agama Asahan. Dalam meningkatkan kedisiplinan kerja pegawai ASN