DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ...1
B.Rumusan Masalah ………...………..6
C. Hipotesis ……….…….6
D.Definisi Operasional ……….7
E. Tujuan Penelitian ………..8
F. Manfaat Hasil Penelitian ………...8
G.Lokasi Penelitian ………...9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ………..10 A.Persepsi ... 10
1. Pengertian Persepsi ... 10
2. Proses Persepsi dan Sifat Persepsi ... 11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 13
4. Aspek-aspek Persepsi ... 16
B.Motivasi Belajar ... 18
1. Pengertian Motivasi ... 18
3. Teori Motivasi Model ARCS Keller ... 21
C.Persepsi dan Motivasi ... 27
D.Pendidikan dan Pelatihan ... 29
1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan ... 29
2. Fungsi Pendidikan dan Pelatihan ... 32
3. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan ... 32
4. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan ... 34
5. Komponen Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ... 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42
A.Metode dan Desain Penelitian ... 42
B. Variabel Penelitian ... 44
C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 45
D.Teknik dan Instrumen Penelitian ... 46
E. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 49
F. Teknik Analisis Data ... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
A.Hasil Penelitian ... 58
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93
A.Simpulan ... 93
B.Saran ... 94
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel ... 48
Tabel 3.2 Rentang Skala Likert ... 53
Tabel 3.3 Pedoman Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 60
Tabel 4.1 Data Hasil Uji Validitas Variabel X ... 64
Tabel 4.2 Data Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 65
Tabel 4.3 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 66
Tabel 4.4 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 67
Tabel 4.5 Kriteria Penilaian Skor Jawaban ... 68
Tabel 4.6 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Tujuan Diklat... 69
Tabel 4.7 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Materi Diklat ... 70
Tabel 4.8 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Metode Diklat ... 71
Tabel 4.9 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Media Diklat ... 72
Tabel 4.10 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Instruktur Diklat . 73 Tabel 4.11 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Evaluasi Diklat ... 74
Tabel 4.12 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Perhatian ... 76
Tabel 4.13 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Kesesuaian ... 77
Tabel 4.14 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Kepercayaan Diri ... 78
Tabel 4.15 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Kepuasan ... 89
Tabel 4.16 Tabel Uji Normalitas Variabel X ... 80
Tabel 4.17 Tabel Uji Normalitas Variabel Y ... 81
Tabel 4.19 Hasil Uji Korelasi Variabel X dan Y ... 83
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan
canggih telah membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia.
Salah satu unsur yang berpengaruh pada dampak perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pada
suatu organisasi atau instansi pemerintah maupun swasta.
Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting dan menentukan
dalam keberhasilan suatu instansi. Hal ini sejalan dengan pendapat Manullang
(1982:193) yang mengemukakan;
Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan.
Pentingnya peranan pegawai sebagai sumber daya manusia dalam suatu
organisasi atau instansi pemerintah maka, diperlukaan pengelolaan sumber daya
manusia secara terarah agar meningkatkan kualitas dalam peningkatan kinerja
pegawai. Banyak cara yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia antara lain melalui kegiatan penelitian, mutasi pegawai, promosi
pegawai, lokakarya, pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain.
Salah satu bentuk peningkatan kualitas sumber daya manusia di Balai
Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuran (BPPTK-PK)
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pembinaan pegawai secara
menyeluruh.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sedarmayanti (2007:170) bahwa;
“Mengembangkan pengetahuan, keterampilan atau keahlian dan sikap merupakan
tujuan umum pelatihan dan pendidikan karyawan dalam meningkatkan
produktivitas organisasi”.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pengembangan kemandirian
peserta didik sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik, psikis, dan
emosi dalam suatu lingkungan interaksi. Dalam interaksi tersebut terjadi
sosialisasi nilai, norma, komunikasi berupa informasi tentang ilmu pengetahuan
dan teknologi yang ditujukan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian
peserta didik sebagai manusia mandiri.
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat salah
satu jalur pendidikan yaitu melalui program pendidikan dan latihan yang
diselenggarakan di lingkungan lembaga/instansi baik swasta maupun pemerintah
(negeri). Landasan hukum untuk pembinaan pegawai melalui program pendidikan
dan latihan ialah undang-undang no. 8/1974, bagian VI, pasal 31 dalam
Undang-undang kepegawaian yang berbunyi :
“untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya, diadakan pengaturan pendidikan serta pengaturan dan penyelenggaraan latihan jabatan Pegawai Negri Sipil yang bertujuan untuk meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian dan keterampilan”.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan dan
tingkah laku serta membantu individu atau kelompok pada suatu organisasi agar
lebih cepat dalam menjalankan tugasnya.
Tujuan pendidikan seperti yang tercantum dalam UU no.20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional bab II pasal 3, yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Salah satu upaya untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut
adalah penyelenggaraan pendidikan dan latihan (Diklat). Upaya untuk
merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut dilakukan oleh
lembaga/instansi/perusahaan baik swasta maupun pemerintah (negeri) dalam
rangkan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (tenaga kerja) agar
mereka lebih terampil dalam kinerja, sehingga tujuan lembaga/instansi/perusahaan
akan tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Oemar Hamalik (2003:10) mengemukakan bahwa “pelatihan merupakan
suatu fungsi manajemen yang perlu dilakukan secara terus menerus dalam rangka
pembinaan ketenagaan dalam suatu organisasi.” Secara spesifik, proses latihan itu
merupakan serangkaian tindakan yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
bertahap dan terpadu. Tiap proses pelatihan harus bertahap dan terpadu. Tiap
proses pelatihan harus terarah untuk mencapai tujuan tertentu terkait dengan
tertentu, ialah untuk meningkatkan kemampuan peserta yang menimbulkan
perubahan perilaku aspek-aspek kognitif, keterampilan dan sikap.
Berdasarkan hal tersebut pendidikan dan pelatihan harus dilakukan agar
pegawai memliki pengetahuan, kemampuan dan sikap kerja, sehingga pegawai
dapat menunjukan kompetensi yang optimal sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
Sehingga pegawai yang mengikuti diklat dapat mengerjakan tugasnya sehari-hari
dengan lebih terarah, lebih lancar dan cepat dalam pengerjaannya, sehingga
pegawai memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan mengabdi
pada perusahaan atau instansi tempat ia bekerja.
Pelatihan merupakan suatu kegiatan penciptaan dimana keadaan karyawan
yang menjadi peserta pelatihan dapat mengembangkan pengetahuan, sikap,
keterampilan yang berkaitan dengan tugas pokok dan pekerjaan yang akan
dilakukan secara efektif dan efisien. Pelatihan juga merupakan kegiatan yang
dirancang untuk membantu karyawan dalam meningkatkan kualitas pekerjaan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan suatu instansi. Pelatihan akan berdaya
guna dan berhasil guna dalam mengembangkan misi suatu organisasi hanya
apabila pengelola program pelatihan memperhatikan perinsip dasar dan
karakteristik kebutuhan organisasi dan karyawan serta kebutuhan masyarakat.
Pendidikan dan pelatihan merupakan pemberian motivasi dari manajemen
bagi pegawainya, yang akan meningkatkan aktivitas kerja sehingga mutu
pegawainya akan meningkat baik dalam segi pengetahuan dan keterampilannya.
Salah satu faktor penting keberhasilan suatu pelatihan yaitu di perlukan
Motivasi belajar dapat diartikan sebagai faktor pendorong seseorang untuk
bertindak dengan cara tertentu. Timbulnya motivasi ini berdasarkan keinginan diri
untuk memenuhi suatu kebutuhan sampai dengan tingkatan tertentu, sehingga
orang dapat bekerja dengan lebih semangat dan lebih baik dalam melaksanakan
tugasnya.
Seperti yang dikemukakan oleh Mitchell, dalam (Gintings, 2008:86)
motivasi mewakili proses-proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya,
diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela yang
diarahkan pada tujuan tertentu, dari definisi tersebut dapat dijelaskan betapa
pentingnya peran motivasi dalam pelatihan karena dengan adanya motivasi,
peserta pelatihan tidak hanya akan belajar dengan giat tetapi juga menikmatinya.
Motivasi dalam pembelajaran menurut Abdurakchman Gintings (2008, 86)
adalah sesuatu yang menggerakan atau mendorong siswa untuk belajar atau
menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya. Tanpa motivasi, siswa tidak
akan tertarik dan serius dalam mengikuti pembelajaran. Sebaliknya dengan
adanya motivasi yang tinggi, siswa akan tertarik dan terlibat aktif bahkan
berinisiatif dalam proses pembelajaran. Dengan motivasi yang tinggi siswa akan
berupaya sekuat-kuatnya dan dengan menempuh berbagai strategi yang positif
untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.
Sesuai dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba
mengadakan penelitian tentang masalah yang dirumuskan dalam judul
“Hubungan Antara Persepsi Terhadap Penyelenggaraan Program
Diklat”, sehingga diharapkan akan memperoleh gambaran yang jelas tentang seberapa besar hubungan antara persepsi penyelenggaraan program diklat dasar
komputer dengan motivasi belajar peserta didik di BPPTK-PK.
B. Rumusan Masalah
Adapun Permasalahan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut
“Bagaimana hubungan antara persepsi terhadap penyelenggaraan program diklat
dasar komputer dengan motivasi belajar peserta Diklat di BPPTK-PK”. Secara
lebih khusus masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran persepsi peserta diklat terhadap penyelenggaraan
program diklat dasar komputer di BPPTK-PK?
2. Bagaimana gambaran motivasi belajar peserta diklat terhadap
penyelenggaraan program pelatihan dasar komputer di BPPTK-PK?
3. Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi peserta
diklat tentang penyelenggaraan program Diklat dasar komputer dengan
motivasi belajar peserta diklat di BPPTK-PK?
C. Hipotesis
Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi
problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut
merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya
dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.
Hipotesis kerjanya adalah “terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan
Hipotesis di atas dirumuskan sebagai berikut :
H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan
motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer
H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan
motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer.
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah dalam penelitian ini, maka
penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
1. Persepsi
Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengalaman tentang
suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat
dan merasakan sesuatu berdasarkan informasi yang didapatkan dalam hal ini
adalah persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dasar
komputer yang meliputi tujuan, materi, metode, media, instruktur dan evaluasi.
2. Program Pendidikan dan Pelatihan Dasar Komputer
Untuk tidak membingungkan para pembaca pada penelitian ini pendidikan
dan pelatihan di singkat dengan (Diklat), Diklat yang dimaksud di sini adalah
3. Motivasi
Motivasi pada penelitian ini adalah motivasi yang timbul di mana adanya
faktor perhatian, kesesuaian, kepercayaan diri dan kepuasan belajar pada diri
suatu individu. Dalam penelitian ini motivasi sebagai dasar penggerak individu
untuk melakukan aktivitas belajar.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara persepsi penyelenggaraan program diklat dasar komputer
dengan motivasi belajar peserta diklat.
Secara rinci tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui persepsi peserta diklat terhadap program diklat dasar
komputer.
2. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta diklat terhadap program diklat
dasar komputer.
3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara persepsi peserta diklat
tentang penyelenggaraan program Diklat dasar komputer dengan motivasi
belajar peserta Diklat.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi peneliti
Memberi gambaran yang lebih jelas mengenai hubungan pelatihan dasar
komputer dengan motivasi belajar peserta diklat dan dapat bermanfaat pula bagi
2. Manfaat bagi Lembaga
Sebagai masukan bagi lembaga, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan kajian pengembangan dalam merancang program pelatihan dalam
upaya membentuk peserta didik lebih kreatif dan profesional dan diharapkan
dapat memberikan gambaran yang lebih luas dan jelas mengenai pelaksanaan
Diklat yang berkaitan dengan Diklat dasar komputer.
3. Penelitian lebih lanjut
Diharapkan penelitian ini dapat mendorong penelitian selanjutnya yang
sejenis, yang dapat dilakukan oleh peneliti-peneliti dengan
pengembangan-pengembangan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI
Bandung.
G. Lokasi Penelitian
Peneliti memilih lokasi penelitian di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Kejuran (BPPTK-PK), beralamat di Jalan Pahlawan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Sudjana dan Ibrahim (2007:64) menjelaskan “penelitian deskriptif
adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian,
yang terjadi pada saat sekarang.” Hal ini hampir sama dengan pendapat
Sukmadinata (2008:54) menjelaskan penelitian deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.
Sudjana dan Ibrahim (2007:77) korelasi mempelajari hubungan dua
variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel
berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.” Sedangkan menurut
Arikunto (2006:270) “penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada
tidaknya hubungan dan apa bila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti
atau tidaknya hubungan itu”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
dengan jenis studi korelasi. Metode deskripsi merupakan metode yang
ditujukan untuk memecahkan masalah yang terjadi pada masa sekarang.
deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan
menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi
saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi atau
perbandingan berbagai variabel:
Adapun langkah – langkah penelitian deskriptif yang dikemukan
dalam Zainal Arifin (2011:56) adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan memilih masalah 2. Melakukan kajian pustaka
3. Merumuskan masalah
4. Merumuskan asumsi dan hipotesis 5. Merumuskan tujuan penelitian 6. Menjelaskan manfaat hasil penelitian 7. Menentukan variabel penelitian 8. Menyusun desain penelitian 9. Menentukan populasi dan sampel 10.Menyusun instrumen penelitian 11.Mengumpulkan data
12.Mengolah data
13.Membahas hasil penelitian
14.Menarik simpulan, implikasi dan saran 15.Menyusun laporan
Jenis penelitian deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi korelasi yaitu studi yang dilakukan untuk melihat hubungan antara dua
variabel. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:77) “studi korelasi
mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi
dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.”
Studi korelasi ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan
yang positif dan signifikan antara variabel X (Persepsi terhadap
penyelenggaraan program diklat dasar komputer) dan variabel Y (motivasi
dua variabel tanpa coba mengubah atau mengadakan perlakuan terhadap
variabel-variabel tersebut.
2. Sumber Data
Sumber data atau informasi penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini untuk menjawab masalah penelitian ini adalah person, person di
sini yaitu peserta pelatihan dasar komputer yang mengikuti diklat dasar
komputer dan instruktur diklat yang membantu dalam proses pengumpulan
data.
Sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:129) sumber data
diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan. Yakni :
1. Person, yaitu sumber data yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak.
3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau symbol-simbol lain. Dengan pengertiannya ini, maka “paper” bukan hanya sebatas pada kertas sebagaimana terjemahan dari kata “paper” dalam bahasa Inggris, akan tetapi dapat berwujud batu, kayu, tulang, daun lontar, dan sebagainya yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri atas 2 (dua) macam yaitu : Variabel terikat
(dependent variabel) atau variabel yang tergantung pada variabel lainya, dan
variabel bebas (independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada
variabel lainya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Variabel bebas (X) : Persepsi penyelenggaraan program Diklat
Dasar komputer
Tabel 3.1
Hubungan Antar Variabel Variabel Bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
Persepsi penyelenggaraan program
pelatihan dasar komputer (X)
Motivasi Belajar Peserta Diklat (Y) XY
Dari tabel diatas maka dapat di rumuskan adakah hubungan yang
signifikan antara persepsi penyelenggaraan program diklat dasar komputer
dengan motivasi belajar peserta diklat.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Peserta
Diklat yang berupa pegawai di BPPTK-PK yang telah mengikuti Diklat
dasar komputer.
Populasi merupakan keseluruhan subjek yang memenuhi syarat-syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian sehingga hasil penelitian dapat
diterapkan pada populasi. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Sugiyono (2008:117) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
2. Sampel Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah peserta diklat dasar komputer yaitu
pegawai di Balai Pelatihan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Kejuruan (BPPTK-PK) yang telah mengikuti pelatihan dasar komputer.
Suharsimi Arikunto (2006:117) mengatakan bahwa “sampel adalah
bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). “Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data
dan dapat mewakili seluruh populasi.” Sugiyono (2008:57) memberikan
pengertian bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi.”
Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh atau
sensus. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang Sogiyono (2008:85). Yang
menjadi
3. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTK-PK) Jalan Pahlawan no. 70
D. Teknik dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan data
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
Kuesioner menurut Sugiyono (2008:199) Kuesioner adalah “teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.”
Sedangkan menurut Cholid dan Abu (2010:76) Metode kuesioner adalah
suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah
atau bidang yang akan diteliti.
Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dimana
pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option) yang
tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban
atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Skala
yang digunakan dalam kuesioner ini menggunakan skala likert.
Syaodah (2007:238) menyatakan :
Model likert menyatakan skala deskriptif (SS,S,R,TS,STS), dasar dari skala deskriptif ini adalah merespon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dalam pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) pada suatu objek.
Berikut digambar rentang skala pada model Likert
Tabel 3.2 Rentang Skala Likert Pernyataan
Sikap
Sangat
Setuju Setuju
Ragu – Ragu
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Pernyataan-pernyataan dalam skala sikap untuk mengungkap variabel
digunakan untuk mengungkap variabel terikat berupa motivasi belajar
peserta diklat yang dipengaruhi oleh program diklat.
Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan kepada peserta Diklat dasar
komputer di BPPTK-PK
Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti dalam
menyusun instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi sub
variabel dan mengembangkan indikator setiap sub variabel penelitian
sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan
menghasilkan data yang diinginkan peneliti.
2. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur
variabel/sub variabel/indikator-indikatornya.
3. Setelah ditetapkan jenis instrumen, peneliti menyusun kisi-kisi atau lay
out instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup materi pertanyaan, jenis
pertanyaan, banyak pertanyaan, dan waktu yang dibutuhkan.
4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item atau
pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah
ditetapkan dalam kisi-kisi.
5. Instrumen yang telah dibuat diuji coba, untuk melihat validitas,
E. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur apakah sebuah instrumen
sudah benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas
berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang
akan diukur, sehingga instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data
tepat mengukur aspek yang seharusnya.
Pengujian validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini
pertama-tama adalah pengujian validitas konstruk. Sugiyono (2008:177)
mengemukakan bahwa, “untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan
pendapat dari ahli (judgment experts)”. Dalam pengujian ini, setelah
instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan
berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya diteruskan dengan uji coba
instrument pada sampel dari mana populasi diambil. Selanjutnya dilakuakn
uji validitas terhadap hasil uji coba instrumen.
Pengujian validitas angket menurut Suharsimi Arikunto (2006:170)
menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yakni Rumus
Product Moment berikut.
� = � −
� 2 − 2 � 2− 2
Keterangan :
� = koefisien korelasi
= hasil kali x dan y setiap responden
= skor x total
= skor y total
2
= kuadrat skor x total
2
= kuadrat skor y total
Adapun penghitungan yang digunakan dalam menghitung validitas
instrumen yaitu menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dengan rumus
=pearson(array cell1; array cell2). Uji validitas dikenakan pada setiap
pernyataan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan ketetapan atau keajegan instrumen dalam
mengukur apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat ukur tersebut
digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Seperti yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:78) “ reliabilitas menunjuk pada
satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik”.
Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah dengan Alpha Cronbach
(r11), menurut Suharsimi Arikunto (2006:196) “rumus Alpha digunakan untuk
mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket,
soal bentuk uraian”. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut.
� =
2
− � 2 �
Keterangan :
� = varian tiap butir ke-n
2
= jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item
2
= jumlah kuadrat skor seluruh responden setiap item
� = jumlah responden uji coba
2. Mencari harga varian total dengan rumus
� 2 = 2
− � 2 �
Keterangan :
� 2
= varian total
2
= jumlah kuadrat skor total tiap responden
2
= jumlah kuadrat skor total tiap responden
� = jumlah responden uji coba
3. Menghitung reabilitas instrument dengan rumus Alpha sebagai berikut.
�11 = −
1 1−
� 2 �2
Keterangan :
k = banyaknya butir pertanyaan atau soal
� 2
= jumlah varians butir soal
�2
= varians total
Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel tingkat kepercayaan 95%
Adapun penghitungan yang digunakan dalam menghitung reliabilitas
item, diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability
Analysis dengan SPSS ver. 16.0 for Windows. Akan dilihat nilai
Alpha-Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih
teliti, dengan menggunakan SPSS.
F. Teknik Analisis Data
Setelah peneliti melakukan penelitian dilapangan dan mengumpulkan
data-data, maka langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis
data teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta
menjawab rumusan masalah yang diajukan. Tujuan dari analisis data adalah
menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan
yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang
sebelumnya telah dikumpulkan.
Teknik analisis data Menurut Sambas Ali dan Maman Abdurrahman
(2007:52) adalah :
Cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dan menentukan teknik
statistik apa yang akan digunakan selanjutnya, apakah data berdistribusi normal
yang akan digunakan untuk menganalisis data, terlebih dahulu harus melakukan
pengujian terhadap data yang dimiliki. Apabila penyebaran datanya normal
maka akan digunakan statistik parametrik sedangkan penyebaran tidak normal
maka akan digunakan teknik statistik non parametrik.
Disamping tuntutan terhadap normalitas sebaran data masih ada
persyaratan lain, yaitu homogenitas dan linieritas. Arikunto (2006:392)
menyatakan homogenitas menunjukan pada keadaan sampel yang sama. Dalam
penelitian ini hanya menguji normalitas data dan linieritas, karena subjek
penelitian ini adalah populasi itu sendiri sehingga dianggap homogen. Uji
normalitas dilakukaan dengan rumus Kolmogorov-Smirnov
Pada penelitian ini, uji normalitas di lakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS 16 dengan metode uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov, dimana
jika nilai Asym. Sig (2-tailed) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Apabila hasil uji normalitas menunjukan data yang akan
dianalisis membentuk distribusi normal, maka teknik analisis statistik adalah
statistik parametrik. Sedangkan apabila data yang akan dianalisis tidak
berdistribusi normal. Maka teknik analisis nonparametrik yang digunakan.
Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik
parametrik sedangkan penyebaran tidak normal maka akan digunakan teknik
2. Pengujian Hipotesis Penelitian a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi dengan menggunakan uji koefisien korelasi dimaksud
untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (Persepsi
Penyelenggaraan Program Pelatihan dasar komputer) dengan variabel Y
(Motivasi Belajar Peserta Diklat). Mencari koefisiensi korelasi antara
variabel X dengan variabel Y dengan menggunakan rumus Korelasi Product
Moment sebagai berikut.
� = � −
� 2 − 2 � 2− 2
Keterangan :
� = koefisien korelasi
� = jumlah responden
= hasil kali x dan y setiap responden
= skor x total
= skor y total
2
= kuadrat skor x total
2
= kuadrat skor y total
Perhitungan koefisien korelasi pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan bantuan program SPSS 16. Untuk melihat seberapa
besar hubungan antara variabel X dan variabel Y atau mengidentifikasi
tinggi rendahnya koefisien korelasi dapat digunakan tabel kriteria
Tabel 3.3
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,6 – 0,799 Kuat
0,8 – 1,000 Sangat kuat
Sugiyono (2008:231)
Hasil koefesien korelasi tersebut kemudian dikonsultasikan
kedalam tabel harga Product Moment dengan taraf signifikan pada tingkat
kepercayaan 95%. Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang
dari taraf signifikan tersebut, maka item pertanyaan tersebut di uji dengan
uji t dengan rumus sebagai berikut :
ℎ� �� = � � − 2
1− � 2
Keterangan :
ℎ� �� = distribusi sampling r
� = koefesien korelasi
n = jumlah responden
Hasil ℎ� �� tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga
perhitungan ℎ� �� > � dengan tingkat kepercayaan 95%, dengan
derajat kebebasan dk = n–2, maka item dikatakan valid, namun bila
ℎ� �� < � maka item tersebut tidak valid. Adapun t tabel dapat
dicari menggunakan bantuan Microsoft Excel dengan rumus =TINV
b. Menentukan Hipotesis Statistik
Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan
program diklat dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar
komputer di BPPTK-PK”.. Dari pernyataan tersebut diperoleh hipotesis
statistik sebagai berikut :
Ho : � = 0, Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat
dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer
H1 : � ≠ 0, Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan
motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer.
3. Prosedur dan Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari persiapan awal penelitian
hingga sampai penyusunan laporan akhir. Sebagai sumber rujukan, peneliti
mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Zainal Arifin (2011
:302)
Langkah-langkah dalam tahap ini adalah membuat proposal penelitian yang
didalamnya terdapat kegiatan seperti memilih masalah, setudi pendahuluan,
merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan dan
menentukan variabel dan sumber data. Kemudian melakukan proses perizinan
penelitian dari mulai jurusan KURTEKPEND, FIP, BAAK dan BPPTK-PK.
2. Pelaksanaan pengumpulan data
Langkah dalamtahapan ini adalah melaksanakan pengumpulan data yaitu
membagikan instrumen kepada peserta diklat dasar komputer yang ada di
lingkungan BPPTK-PK yang berjumlah 33 orang oleh peneliti, yang sebelumnya
instrumen angket telah di uji cobakan.
3. Pengolahan data
Pada tahapan ini peneliti mengolah data menggunakan rumus-rumus yang
telah disebutkan diatas, yaitu skala sikap, product moment, dan koefisien alpha
dalam penghitungannya di bantu program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.
4. Penyusunan laporan
Pada tahapan ini peneliti menulis laporan dari BAB I, BAB II, BAB III,
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan secara umum bahwa
terdapat hubungan antara persepsi peserta diklat terhadap penyelenggaraan
program diklat dasar komputer dengan motivasi belajar peserta diklat di
BPPTK-PK adapun simpulan secara khusus, bahwa :
1. Sebagian besar dari peserta diklat memiliki persepsi tentang penyelenggaraan
program diklat dasar komputer berada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat
dari tujuan penyelenggaraan diklat yang jelas dari pelaksanaan program diklat
dasar komputer, materi diklat yang diberikan sangat berhubungan dengan
pekerjaan sehari-hari, metode diklat yang digunakan sesuai dengan tujuan dan
materi diklat, media diklat yang digunakan beragam sehingga tidak membuat
bosan, instruktur diklat yang memahami materi diklat dan memotivasi peserta
diklat, dan evaluasi yang digunakan dalam diklat.
2. motivasi belajar berdasarkan aspek yaitu perhatian (Attention), kesesuaian
(Relevance), kepercayaan diri (Confidence) dan kepuasan (Statisfaction)
berada pada kategori tinggi. Artinya peserta diklat memiliki motivasi yang
tinggi dalam mengikuti diklat dasar komputer karena situasi belajar yang
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat
tentang penyelenggaraan program diklat dengan motivasi belajar peserta
diklat pada diklat dasar komputer dengan tingkat keeratan korelasi kuat.
B. Saran
1. Bagi Peserta Diklat
Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan peserta diklat memiliki kesadaran
tinggi dalam setiap pembelajaran sehingga belajar menjadi lebih aktif, partisipatif,
antusias, sehingga pembelajaran akan berlangsung lebih baik.
2. Bagi Lembaga BPPTK-PK
Untuk dapat meningkatkan motivasi belajar peserta diklat, lembaga perlu
memperhatikan kesesuaian dalam penyelenggaraan diklat baik pada aspek tujuan
diadakannya diklat, materi yang disiapkan, metode yang harus digunakan dalam
penyajian materi diklat, media yang digunakan harus beragam agar peserta didik
tidak bosan atau jenuh dalam mengikuti diklat, instruktur yang tepat dapat
disesuaikan dengan tujuan dan materi diklat, dan evaluasi harus dapat mengukur
tingkat keberhasilan diklat dan dapat mengukur perubahan pengetahuan dan
keterampilan peserta diklat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian yang serupa disarankan
mengambil fokus pada indikator yang berbeda agar dapat memperkuat dan
memperdalam hasil dari penelitian mengenai permasalahan mengenai persepsi
DAFTAR PUSTAKA
Amiyati. (2012). Hubungan Antara Kompetensi Pedagogik Guru Dengan Motivasi Pelajaran Biologi (Studi Deskriptif Korelasional Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Cilegon Tahun Ajaran 2011-2012). Skrpsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan dan Paragdigma Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Dimiyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Djamarah, B dan Syaiful. (2008). Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta : Rineka Cipta.
Donaldson, Les dan Scannell. (1993). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Gaya Media Pratama.
Gintings, A. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pemebelajaran. Bandung : Humaniora.
Hamalik, O. (2003). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung : Y.P Pemindo.
Hamalik, O. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.
Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.
Kartika, I. (2006). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung : Nusantara Press.
Manullang, M. (1982). Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Masbow. (2009). Apa itu Persepsi. (Online) Tersedia : http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-persepsi.html. di unduh : (2012)
Moekijat. (1993). Evaluasi Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas (Perusahaan). Bandung : CV Mandar Maju.
Moenir, A.S. (1983). Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta : PT Toko Gunung Agung.
Narbuko, C dan Achmadi, A. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.
Notoatmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Nurani, Y. Himana, W. dan Japar, M. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.
Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.
Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.
Sadirman, A. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung : PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sardiaman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sardiman, A.S, dkk. (2002). Media Pendidikan :Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sarwono, J. (2009). Statistik Itu Mudah Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta : Andi.
Sedarmayanti. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Rafika Aditama.
Sudjana, N. Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Uno, B,H. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara.
Wordpress. (2008). Teori-teori Motivasi. (Online) Tersedia : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/. di unduh : (2012)